Vol. 3, No. 1, Juni 2007: INVERSI DAN TITIK-TITIK HARMONIS

dokumen-dokumen yang mirip
Geometri Analitik Bidang (Lingkaran)

Bab. Garis Singgung Lingkaran. A. Pengertian Garis Singgung Lingkaran B. Garis Singgung Dua Lingkaran C. Lingkaran Luar dan Lingkaran Dalam Segitiga

UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

TRIGONOMETRI. Untuk SMA dan Sederajat. Penerbit. Husein Tampomas

Lampiran 3 FLOWCHART DAN BAGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF TOPIK LINGKARAN

Perbandingan dan Fungsi Trigonometri

Bab. Bangun Ruang Sisi Lengkung. A. Tabung B. Kerucut C. Bola

Universitas Indonusa Esa Unggul Fakultas Ilmu Komputer Teknik Informatika

GRAFITASI. F = G m m 1 2. F = Gaya grafitasi, satuan : NEWTON. G = Konstanta grafitasi, besarnya : G = 6,67 x 10-11

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

trigonometri 4.1 Perbandingan Trigonometri

BANGUN RUANG SISI LENGKUNG

6. Fungsi Trigonometri Sudaryatno Sudirham

Teori Dasar Medan Gravitasi

II. KINEMATIKA PARTIKEL

Fungsi dan Grafik Diferensial dan Integral

BAB II MEDAN LISTRIK DI SEKITAR KONDUKTOR SILINDER

Solusi Pengayaan Matematika Edisi 9 Maret Pekan Ke-1, 2009 Nomor Soal: 81-90

LINGKARAN. Lingkaran. pusat lingkaran diskriminan posisi titik posisi garis garis kutub gradien. sejajar tegak lurus persamaan lingkaran

Program Perkuliahan Dasar Umum Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Integral Garis

Konstruksi Fungsi Lyapunov untuk Menentukan Kestabilan

Hand Out Fisika 6 (lihat di Kuat Medan Listrik atau Intensitas Listrik (Electric Intensity).

Model Matematika Sistem Persediaan (Q, R) Yang Terkait Dengan Mutu Barang Dan Informasi Permintaan Lengkap

SOAL LATIHAN UKK MATEMATIKA KELAS VIII

GEOMETRI DAN PENGUKURAN. Oleh: Al. Krismanto, M.Sc

KORELASI. menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi. kuatnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi.

BAB 17. POTENSIAL LISTRIK

Solusi Pengayaan Matematika Edisi 9 Maret Pekan Ke-1, 2008 Nomor Soal: 81-90

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. banyaknya komponen listrik motor yang akan diganti berdasarkan Renewing Free

Bab II. Konsep Dasar

PENGAYAAN MATERI OLIMPIADE MATEMATIKA SD GEOMETRI. Oleh : Himmawati P.L

Teorema Berbasis Aksioma Separasi dalam Ruang Topologi

Gerak melingkar beraturan

1 Sistem Koordinat Polar

Kata. Kunci. E ureka. A Gerak Melingkar Beraturan

dengan dimana adalah vektor satuan arah radial keluar. F r q q

Gerak Melingkar. B a b 4. A. Kecepatan Linear dan Kecepatan Anguler B. Percepatan Sentripetal C. Gerak Melingkar Beraturan

Gambar 4.3. Gambar 44

PENGUKURAN. Disampaikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SD Jenjang Lanjut Tanggal 6 s.d. 19 Agustus 2004 di PPPG Matematika

TRANSFER MOMENTUM TINJAUAN MIKROSKOPIK GERAKAN FLUIDA

IDENTITAS TRIGONOMETRI. Tujuan Pembelajaran

PENYELESAIAN SOAL SOAL INSTALASI CAHAYA

Ini merupakan tekanan suara p(p) pada sembarang titik P dalam wilayah V seperti yang. (periode kedua integran itu).

1 ANGKET PERSEPSI SISWA TERH

Kegiatan Belajar 2. Identitas Trigonometri

SOAL DAN SOLUSI MATEMATIKA IPA UJIAN NASIONAL LINGKARAN

LISTRIK STATIS. F k q q 1. Gambar. Saling tarik menarik. Saling tolak-menolak. Listrik Statis * MUATAN LISTRIK.

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA

BAB IV ANALISIS HUBUNGAN UMPAN BALIK DENGAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMP NEGERI 9 BATANG

LISTRIK STATIS. F k q q 1. k 9.10 Nm C 4. 0 = permitivitas udara atau ruang hampa. Handout Listrik Statis

MODUL MATEMATIKA KELAS 8 MARET 2018 TAHUN PELAJARAN 2017/2018

BAB MEDAN DAN POTENSIAL LISTRIK

PENGARUH KEPEMIMPINAN DOSEN DAN KEMAMPUAN PRAKTIKUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATAKULIAH FISIKA MODERN

BAB III METODE PENELITIAN

PEDOMAN JAWABAN SOAL UJI COBA TES DIAGNOSTIK. b) Tidak ada

SUMBER MEDAN MAGNET. Oleh : Sabar Nurohman,M.Pd. Ke Menu Utama

BAB IV ANALISA PERENCANAAN DAN PEMBAHASAN

Gerak Melingkar. Gravitasi. hogasaragih.wordpress.com

Bab 2 Gravitasi Planet dalam Sistem Tata Surya

BAB XII ANALISIS JALUR (PATH ANALYSIS) APA SIH?

BAB II Tinjauan Teoritis

IV. STABILITAS LERENG. I. Umum Lereng alam Bukit Galian Basement Lereng buatan Timbunan tanggul jalan bendung. Dorong membuat tanah longsor

MEDAN LISTRIK STATIS

: Dr. Budi Mulyanti, MSi. Pertemuan ke-2 CAKUPAN MATERI 1. MEDAN LISTRIK 2. INTENSITAS/ KUAT MEDAN LISTRIK 3. GARIS GAYA DAN FLUKS LISTRIK

Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian berikut.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENERIMA BEASISWA MAHASISWA KURANG MAMPU PADA STMIK BUDIDARMA MEDAN MENERAPKAN METODE PROFILE MATCHING

ALGORITMA SIMPLIFIKASI PERAMBATAN PANAS KONDUKSI PADA BENDA DENGAN BENTUK BOLA

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui kontribusi motivasi dan minat bekerja di industri

BAB 11 GRAVITASI. FISIKA 1/ Asnal Effendi, M.T. 11.1

BAB III EKSPEKTASI BANYAKNYA PENGGANTIAN KOMPONEN LISTRIK MOTOR BERDASARKAN FREE REPLACEMENT WARRANTY DUA DIMENSI

PERHITUNGAN DANA PENSIUN DENGAN METODE PROJECTED UNIT CREDIT DAN INDIVIDUAL LEVEL PREMIUM

HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET

Data dan Metode Pengolahan Data

Nilai dan Vektor Eigen

Fisika Dasar I (FI-321)

Gelombang Elektromagnetik

PERSAMAAN GARIS SINGGUNG SEKUTU DUA LINGKARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

HUBUNGAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR PENGUKURAN DASAR SURVEY

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

KERETAKAN KRISTAL TUNGGAL LITHIUM NIOBATE YANG DITUMBUHKAN DENGAN METODE CZOCHRALSKI

III. METODE PENELITIAN

Komponen Struktur Tekan

MEDAN LIST S RIK O eh : S b a a b r a Nu N r u oh o m h an a, n M. M Pd

DALIL PYTHAGORAS DAN PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI

APLIKASI PENGELOLAAN DATA KERJA PRAKTEK MAHASISWA (STUDI KASUS: FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEMARANG)

KUMPULAN SOAL MATEMATIKA KELAS VIII (BSE DEWI N)

BAB III METODE PENELITIAN

c. 2 d Jika suatu garis mempunyai persamaan 2x + y + 4 = 0, maka gradiennya adalah a. 2 b. ½ c. 2 d. ½

SMAN 1 BONTOA PERSIAPAN UJIAN NASIONAL 2009 MATEMATIAK IPA

Fisika Dasar I (FI-321)

Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis Lurus

Gerak Melingkar. Edisi Kedua. Untuk SMA kelas XI. (Telah disesuaikan dengan KTSP)

LAMPIRAN VIII. :Persegi Panjang. Nama :

Dan koefisien korelasi parsial antara Y, X 2 apabila X 1 dianggap tetap, dinyatakan sebagai r y 2.1 rumusnya sebagai berikut:

Pengembangan instrumen penilaian kemampuan berfikir kritis pada pembelajaran fisika SMA

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian merupakan rencana atau metode yang akan ditempuh

SD kelas 6 - MATEMATIKA BAB 11. BIDANG DATARLatihan Soal 11.1

B. Konsep dan Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah

Transkripsi:

Vol. 3, No. 1, Juni 007: 7884 INVERSI DAN TITIK-TITIK HARMONIS Himmawati P.L dan Catuiyati Juusan Pendidikan Matematika FMIPA Univesitas Negei Yogyakata Abstact Given a cicle cente O and adius in R, the invesion in this cicle is the mapping t : R \{ O} R \{ O} defined by t( A) A', whee A ' lies on the staight line though O and A, and on the same side of O as A, and OA. OA'. It will be investigated the popety of invesion elated to fou hamonic points. The esult is that the coss-atio of any fou coplana points A, B, C, D is invaiant unde invesion. Hence, the invesion peseves the fou hamonic points. Keywods : invesion, coss atio, fou hamonic points. PENDAHULUAN Setiap titik di R dapat dikoespondensikan dengan suatu titik inves tehadap suatu penceminan tehadap suatu lingkaan (invesi). Selanjutnya, gais yang melalui sebaang titik dan titik invesnya tesebut memotong lingkaan invesi di dua titik. Tekait dengan empat titik tesebut dapat ditentukan suatu pebandingan ganda. Jika pebandingan angkap tesebut benilai -1, maka keempat titik tesebut meupakan empat titik hamonis. Dalam tulisan ini akan dibahas tentang invesi dan sifat-sifatnya tekait dengan titik-titik hamonis. INVERSI Definisi 1 (Huggett, 004) Dibeikan lingkaan yang bepusat di titik O dan bejai-jai, O() di lingkaan ini adalah pemetaan t : R \{ O} R \{ O} yang didefinisikan oleh t( A) A' R. Invesi pada 78

Invesi dan Titik-Titik Hamonis... (Himmawati P.L.) dengan A ' teletak pada gais luus yang melalui O dan A, sepihak dengan A tehadap O, dan memenuhi OA. OA'. Selanjutnya lingkaan O() disebut lingkaan invesi, titik O disebut pusat invesi, disebut jai-jai invesi, disebut kuasa invesi, dan titik A ' disebut inves titik A tehadap O(). Invesi dengan pusat O dan kuasa 0 dinotasikan I ( O, ). Definisi di atas mengakibatkan bahwa untuk setiap titik A pada bidang selain titik O tedapat dikoespondensikan dengan tunggal suatu inves titik inves A, maka A adalah inves dai A ', dan jika A ' adalah A '. Kaena tidak ada titik yang bekoespondensi dengan pusat invesi O, maka bukan meupakan suatu tansfomasi dai himpunan yang tedii dai semua titik pada bidang. Aga invesi membentuk suatu tansfomasi, dapat dilakukan dengan dua caa. Petama, dengan mengambil R \{ O} himpunan semua titik pada bidang kecuali titik O, maka invesi meupakan suatu tansfomasi pada R R \{ O}. Kedua, dengan menambahkan pada himpunan S, suatu single ideal point at infinity Z menjadi himpunan R ' yang akan bekoenpondensi dengan pusat invesi. Untuk selanjutnya yang dimaksud invesi disini, adalah suatu tansfomasi pada tesebut. Dai pesamaan maka titik A adalah inves dai OA. OA' telihat bahwa (1) jika titik ' R ' A inves dai titik A, A ' ; () jika titik A titik inteio lingkaan, maka titik eksteio lingkaan; (3) jika titik A titik eksteio lingkaan, maka titik A ' adalah A ' titik inteio; dan (4) jika titik A adalah titik pada lingkaan invesi, maka begitu juga titik A ' (Kunkel, 003). Teoema 1 (Eves, 197) Suatu titik D di lua lingkaan invesi dan suatu titik C yang meupakan titik potong dai tali busu singgung dai titik D pada lingkaan invesi dan gais meupakan titik-titik inves. Haus dibuktikan bahwa OD. OC diametal OD 79

Vol. 3, No. 1, Juni 007: 7884 Pada gamba 1 DT adalah gais singgung segitiga OTD sehingga segitiga OTD siku siku di T. Menuut sifat tali busu singgung tegak luus gais diametal dipeoleh Bedasakan sifat segitiga siku-siku dipeoleh bahwa OD. OC OT. TC OD. Gamba 1 TITIK-TITIK HARMONIS Definisi (Eves, 197) Jika A, B, C, D empat titik belainan yang segais, maka pebandingan dai pebandingan AC CB/ AD / DB /, disimbolkan (AB,CD) dan dinamakan coss atio/double atio (pebandingan angkap) dai empat titik beuutan A, B, C, D. Dalam definisi di atas, aah dai uas gais dipehatikan. Jika haga pebandingan angkap negatif, maka salah satu dai titik dai pasangan titik A, B teletak di antaa pasangan titik C, D. Jadi pebandingan angkap dapat dituliskan juga sebagai AC / CB/ AD DB ( AB, CD) e / di mana AC, CB, AD, dan DB panjang tali busu dan e 1 atau e 1 besesuaian dengan pasangan A, B dan C, D saling memisahkan atau tidak saling memisahkan. Definisi 3 (Eves, 197) Jika A, B, C, D empat titik segais sedemikian hingga (AB,CD) = -1, maka uas gais AB dikatakan tebagi hamonis oleh C dan D, titik C dan D disebut konjugat hamonis 80

Invesi dan Titik-Titik Hamonis... (Himmawati P.L.) tehadap A dan B, dan empat titik A, B, C, D meupakan a hamonic ange atau empat titik hamonis. SIFAT-SIFAT INVERSI Selanjutnya akan dibahas bebeapa sifat invesi yang dinyatakan dalam teoemateoema beikut. Teoema Pasangan titik P, P dan Q, Q meupakan pasangan titik-titik inves tehadap lingkaan O() jika dan hanya jika P' Q' PQ OPOQ Andaikan O, P, Q tidak segais. Pasangan titik P, P dan Q, Q meupakan pasangan titik titik inves jika dan hanya jika OP'Q', maka OP. OP' OQOQ. '. Kaena OPQ sebangun dengan P' Q' PQ OQ' OP OQ' OQ OPOQ OPOQ P O 0 P Q Q Untuk kasus O, P, Q segais dibuktikan dengan mengambil OP. OP' OQ. OQ' OQ QPOP' OQOP PQ' QP. OP' OQ. P' Q' mendekati 0, atau 81

Vol. 3, No. 1, Juni 007: 7884 P' Q' ( QPOP. ') / OQ ( QPOP. '. OP) / OPOQ. ( QP. ) /( OPOQ. ) O Q P P Q Bukti selesai. Teoema 3 (AB,CD) = -1 jika hanya jika OB OC. OD dengan O titik tengah AB. Diketahui (AB,CD) = -1, akan dibuktikanob OC. OD dengan O titik tengah AB. Diketahui (AB,CD) = -1, maka Dengan demikian, AC CB AD DB. Kaena Selanjutnya, (OC-OA)/(OB-OC) = - (OD-OA)/(OB-OD) OA OB, maka (OC+OB)/(OB-OC) = - (OD+OB)/(OB-OD) (OC+OB)/(OD-OB) = - (OD+OB)/(OB-OC) OC.OD OC.OB + OB.OD - OC.OD = OB OB = OD.OB OD.OC + OB - OB.OC Jadi OB OC. OD. Bukti penyataan OB OC. OD dengan O titik tengah AB maka (AB,CD) = -1 dilakukan dengan membalik langkah-langkahnya. Teoema di atas menyatakan bahwa empat titik A, B, C, dan D meupakan empat titik hamonis jika dan hanya jika titik D adalah inves dai titik C tehadap invesi pada lingkaan invesi bepusat di titik tengah AB dan bejai-jai sifat yang meupakan akibat dai teoema di atas. 1 AB. Beikut adalah 8

Invesi dan Titik-Titik Hamonis... (Himmawati P.L.) Akibat 4 Jika C dan D titik titik inves tehadap lingkaan O(), maka (AB,CD) = -1, dengan AB diamete lingkaan O(), melalui C dan D ; sebaliknya jika (AB,CD) = -1 dengan AB suatu diamete lingkaan O(), maka C dan D titik titik inves tehadap lingkaan O(). Bedasakan uaian-uaian di atas, dapat dibuktikan salah satu sifat penting dai invesi, yaitu bahwa invesi mempetahankan pebandingan angkap, yang dinyatakan dalam teoema beikut. Teoema 5 Sebaang invesi mempetahankan pebandingan angkap dai empat titik pada suatu lingkaan yang tidak beimpit dengan pusat invesi, yaitu ( A' B', C' D') ( AB, CD) Misalkan A, B, C, D empat titik belainan pada suatu lingkaan yang tidak beimpit dengan pusat invesi. Menuut Teoema, dipeoleh A' C'. OC. OA A' C' AC OA OC AC C' B'. OC. OB C' B' CB OCOB CB A' D'. OAOD. A' D' AD OA OD AD D' B'. ODOB. D' B' DB ODOB DB. Selanjutnya, dengan mensubstitusikan keempat pesamaan di atas ke dalam pesamaan AC / CB/ AD DB ( AB, CD) / dan dengan penyedehanaan akan dipeoleh ( A' B', C' D') ( AB, CD). 83

Vol. 3, No. 1, Juni 007: 7884 Dai Teoema 5 ini, telihat bahwa invesi juga mempetahankan kehamonisan empat titik, yaitu jika empat titik meupakan empat titik hamonis, maka keempat titik invesnya juga meupakan empat titik hamonis. PENUTUP Dai uaian di atas dapat disimpulkan bahwa tedapat hubungan antaa penceminan tehadap suatu lingkaan (invesi) dan empat titik hamonis, yaitu : 1. Empat titik A, B, C, dan D meupakan empat titik hamonis jika dan hanya jika titik D adalah inves dai titik C tehadap invesi pada lingkaan invesi bepusat di titik tengah AB dan bejai-jai 1 AB.. Suatu invesi besifat mempetahankan kehamonisan empat titik, yaitu jika empat titik meupakan empat titik hamonis, maka keempat titik invesnya juga meupakan empat titik hamonis. DAFTAR PUSTAKA Alexande Bogomolny (007). Coss Ratio. http://www.cut-theknot.og/pythagoas/coss-ratio.shtml. Didownload pada 14 Mei 007. Eves, Howad. (197). A Suvey of Geomety. Boston : Allyn and Bacon. Stephen Hugget. (004). Invesive Geomety. http://homepage.mac.com/stephen_huggett/home.html. Didownload pada 6 Juli 006. Paul Kunkel (003). Invesion Geomety. whistling@whistlealley.com. Didownload pada 5 Mei 007. 84