PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN PERKERASAN LENTUR JALAN WIDANG GRESIK SURABAYA STA 22+400 25+400 KABUPATEN LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR Oleh : RENDY YULIATMOKO (NRP.3108.030.148 ) EGA DWIJAYANTO (NRP.3108.030.155) Pembimbing : Ir. Imam Prayogo (19530529 198211 1 001)
LATAR BELAKANG RUMUSAN MASALAH TUJUAN DAN BATASAN MASALAH METODOLOGI ANALISA HASIL
LATAR BELAKANG Jalan Widang-Gresik-Surabaya STA 22+400-25+400 memiliki kondisi lapangan sebagai berikut : Lebar perkerasan total 14 m (4 lajur 2 arah, tiap lajur 3,5 m) dengan permukaan/lapisan aspal yang didapati bergelombang dan retak pada beberapa titik, lebar median 1,6 m, lebar bahu jalan 2 m dengan tipe jalan 4/2 D. Pada beberapa ruas juga tidak terdapat saluran pembuangan air (drainase).
PETA LOKASI PROYEK LOKASI PROYEK Peta Jawa Timur
PETA LOKASI PROYEK AKHIR PROYEK MULAI PROYEK Peta lokasi proyek STA 22+400 25+400
Kondisi Existing Jalan : Tidak terdapat drainase samping pada STA 24+500
Kondisi Existing Jalan : Tidak terdapat drainase samping pada STA 24+500
Kondisi Existing Jalan : Kondisi kerusakan jalan pada STA 23+275
Rumusan Masalah 1. Berapa kebutuhan pelebaran yang diperlukan segmen jalan untuk umur rencana jalan (UR) 10 tahun mendatang? 2. Berapa ketebalan perkerasan lapis ulang (overlay) yang diperlukan untuk umur rencana jalan 10 tahun mendatang? 3. Bagaimana kontrol geometrik jalan untuk hasil perencanaan? 4. Bagaimana menghitung perencanaan saluran tepi (drainase)? 5. Berapa besar anggaran biaya yang direncanakan?
Tujuan 1. Menganalisa kebutuhan pelebaran perkerasan untuk umur rencana 10 tahun mendatang. 2. Menganalisa tebal lapis perkerasan ulang jalan (overlay) pada konstruksi pelebaran untuk umur rencana 10 tahun mendatang. 3. Mengontrol geometrik jalan pada segmen jalan yang direncanakan. 4. Menghitung dimensi saluran tepi jalan (drainase). 5. Menghitung rencana anggaran biaya total peningkatan jalan.
Batasan Masalah 1. Perencanaan pelebaran jalan dengan analisa kapasitas dari Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. 2. Perhitungan perencanaan tebal lapis ulang (overlay) dengan Metode Analisa Komponen Bina Marga, 1997. 3. Perencanaan saluran tepi jalan (drainase) dengan menggunakan SNI 03 3424-1994 Departemen Pekerjaan Umum. 4. Perencanaan saluran tepi jalan (drainase) dengan menggunakan SNI 03 3424-1994 Departemen Pekerjaan Umum. 5. Tidak melakukan survey lalu lintas, tidak merencanakan geometric jalan dan waktu penyelesaian pekerjaan, dan tidak membahas pelaksanaan dilapangan, perencaan jembatan, pengolahan data tanah baik di laboratorium maupun lapangan dinding penahan tanah serta gorong - gorong.
Metodologi MULAI Ok DS< 0,75 ANALISA LENDUTAN PERENCANAAN LAPIS TAMBAHAN (OVERLAY) PENGUMPULAN DATA PENGOLAHAN DATA ANALISIS KAPASITAS JALAN DERAJAT KEJENUHAN DS > 0,75 Ok PERENCANAAN PELEBARAN JALAN PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN JALAN KONTROL GEOMETRIK Ok PERENCANAAN DRAINASE Ok GAMBAR DESAIN Ok PERHITUNGAN RAB Ok KESIMPULAN SELESAI
ANALISA LALU LINTAS Analisa lalu lintas dengan mengitung derajat kejenuhan ( DS ) pada ruas jalur Lamongan Widang dan Widang Lamongan.
Hasil Analisa DS Rekap DS sebelum di lebarkan LAMONGAN - WIDANG Tahun Q DS 2012 1902 0,28 2013 2052 0,30 2014 2202 0,33 2015 2352 0,35 2016 2501 0,37 2017 2651 0,39 2018 2801 0,41 2019 2951 0,44 2020 3101 0,46 2021 3251 0,48 2022 3401 0,50
Hasil Analisa DS Rekap DS sesudah di lebarkan 0,5 m LAMONGAN - WIDANG Tahun Q DS 2012 1902 0,24 2013 2052 0,26 2014 2202 0,28 2015 2352 0,30 2016 2501 0,32 2017 2651 0,34 2018 2801 0,35 2019 2951 0,37 2020 3101 0,39 2021 3251 0,41 2022 3401 0,43
Hasil Analisa DS Rekap DS sebelum di lebarkan WIDANG - LAMONGAN Tahun Q DS 2012 1902 0,13 2013 2052 0,13 2014 2202 0,14 2015 2352 0,15 2016 2501 0,16 2017 2651 0,17 2018 2801 0,18 2019 2951 0,19 2020 3101 0,20 2021 3251 0,21 2022 3401 0,22
Hasil Analisa DS Rekap DS sesudah di lebarkan 0,5 m WIDANG - LAMONGAN Tahun Q DS 2012 1902 0,11 2013 2052 0,12 2014 2202 0,12 2015 2352 0,13 2016 2501 0,14 2017 2651 0,15 2018 2801 0,15 2019 2951 0,16 2020 3101 0,17 2021 3251 0,18 2022 3401 0,19
Perencanaan Pelebaran Jalan DDT 2,9 CBR 1,91 Berikut ini adalah rekapitulasi data data yang diperlukan untuk memperoleh harga ITP yang diplotkan pada nomogram 1. CBR = 1,91% DDT = 2,9 % IPo = 4 IPt = 2,5 FR = 1 LER = 2365,677 Grafik korelasi Antara Nilai CBR & DDT
diperoleh ITP = 14,3 dan ITP = 14,5 Nomogram 1
Detail Perkerasan Pelebaran Dari perhitungan didapat tebal perkerasan untuk pelebaran sebagai berikut :
Gambar Rencana Lapis Tambahan (overlay) AC LASTON 5 CM TACK COAT PERKERASAN LAMA
Detail Perkerasan Jalan
Kontrol Geometrik Alinyemen Horizontal 1. Lengkung Full Circle Contoh: STA 23+125 diperoleh hasil Lc = 139.55 m. Sehingga dengan kecepatan rencana 80km/jam Lc perhitungan dikategorikan aman untuk dilewati. Alinyemen Vertikal 1. Lengkung Vertikal Cembung Contoh: STA 23+025 23+125 Vr = 80 km/jm dan S = 550.00. Jadi S>L, maka kontrol dengan rumus S>L. Dari hasil hitungan L pandang henti = 574.75 m dan L pandang menyiap = 573.68 m sehingga keduanya memenuhi S>L jadi menggunakan L rencana.
Drainase Pada perencanaan saluran drainase Jalan Lamongan Widang pada STA 22+400 25+400 dibagi menjadi dua perencanaan, yaitu : A. Perencanaan untuk daerah pemukiman. B. Perencanaan untuk daerah persawahan.
Rekapitulasi Dimensi Saluran Dimensi saluran daerah pemukiman Saluran 22+400-22+450 22+450-22+550 22+550-22+650 22+650-22+750 22+750-22+850 22+850-23+050 23+050-23+150 23+150-23+250 23+250-23+450 23+450-23+550 Panjang (m) Fd (m2) d (m) b (m) 50 0,0456 0,16 0,13 0,63 0,07 0,28 100 0,1369 0,27 0,23 1,09 0,13 0,37 150 0,2738 0,39 0,32 1,55 0,18 0,44 100 0,0913 0,22 0,19 0,89 0,10 0,33 100 0,1826 0,32 0,26 1,26 0,14 0,40 200 0,3651 0,45 0,37 1,79 0,20 0,47 100 0,0913 0,22 0,19 0,89 0,10 0,33 100 0,1826 0,32 0,26 1,26 0,14 0,40 200 0,3651 0,45 0,37 1,79 0,20 0,47 100 0,0913 0,22 0,19 0,89 0,10 0,33 P R (m) W (m)
Dimensi saluran daerah pemukiman Panjang Fd d b R W Saluran P (m) (m2) (m) (m) (m) (m) 23+550-23+650 100 0,0913 0,22 0,19 0,89 0,10 0,33 23+650-23+750 100 0,1826 0,32 0,26 1,26 0,14 0,40 23+750-23+800 50 0,2282 0,35 0,29 1,41 0,16 0,42 23+800-23+850 50 0,0456 0,16 0,13 0,63 0,07 0,28 23+850-23+950 100 0,1369 0,27 0,23 1,09 0,13 0,37 23+950-24+050 100 0,2282 0,35 0,29 1,41 0,16 0,42 24+050-24+150 100 0,0913 0,22 0,19 0,89 0,10 0,33 24+150-24+250 100 0,1826 0,32 0,26 1,26 0,14 0,40 24+250-24+450 200 0,3651 0,45 0,37 1,79 0,20 0,47 24+450-24+550 100 0,4564 0,50 0,41 2,00 0,23 0,50 24+550-24+650 100 0,5477 0,55 0,45 2,19 0,25 0,52 24+650-24+850 200 0,7302 0,63 0,52 2,53 0,29 0,56 24+850-24+950 100 0,8215 0,67 0,56 2,68 0,31 0,58 24+950-25+150 200 1,0041 0,74 0,61 2,96 0,34 0,61 25+150-25+250 100 1,0953 0,77 0,64 3,10 0,35 0,62 25+250-25+400 150 1,2322 0,82 0,68 3,28 0,38 0,64
Rekapitulasi RAB No URAIAN JUMLAH HARGA (Rp) I. Pekerjaan Persiapan Rp 135.000.000,00 II. Pekerjaan Tanah Rp 853.782.300,00 III. Pekerjaan Pelebaran Jalan Rp 613.769.094,68 IV. Pekerjaan Lapis Perkerasan Rp 203.470.592,85 V. Pekerjaan Drainase Rp 2.078.116.008,00 VI. Pekerjaan Finishing Rp 76.659.272,74 Jumlah Rp 3.960.797.268,27 PPN 10 % Rp 396.079.726,83 Total Biaya Rp 4.356.876.995,10 Dibulatkan Rp 4.400.000.000
Kesimpulan Dari hasil perhitungan analisa kapasitas jalan diperoleh : 1.Kebutuhan pelebaran yang diperlukan selebar 0,5 m untuk memperkuat pondasi jalan tepi karena terjadi kerusakan pada sisi tepi jalan. 2.Tebal lapis tambahan digunakan AC Laston MS 774 dengan ketebalan sebesar 5 cm. 3.Nilai lengkung vertikal sebesar 1,31 m/km < 10 m/km maka tipe medan jalan ini datar dan nilai lengkung horisontal sebesar 0,02 rad/km sehingga jalan ini memiliki tipe medan datar (<1,0 rad/km) dengan empat lajur dua arah terbagi (4/2 D). 4.Untuk perencanaan drainase ( saluran tepi ) berbentuk trapesium dengan bahan dari pecahan batu kali. 5. Rencana Anggaran Biaya untuk perencanaan ulang peningkatan Widang Gresik - Surabaya STA 22+400 25+400 adalah sebesar Rp 4,400,000,000 ( Empat Milyar Empat Ratus Juta Rupiah )
SEKIAN WASSALAMUALAIKUM Wr.wb