Pemrograman Linier (6)

dokumen-dokumen yang mirip
Pemrograman Linier (1)

Pemrograman Linier (4)

Lecture 3: Graphical Sensitivity Analysis

PROGRAM LINIER : ANALISIS POST- OPTIMAL. Pertemuan 6

Pemrograman Linier (2)

Pemrograman Linier (3)

Manajemen Sains. Analisis Sensitivitas. Eko Prasetyo Teknik Informatika Univ. Muhammadiyah Gresik 2011

Analisis Sensitivitas. Ayundyah

Pemrograman Linier (2)

A. Analisis Sensitivitas 1. Berapa besar perubahan koefisien fungsi objektif diperbolehkan supaya titik optimal dipertahankan?

ANALISIS SENSITIVITAS MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-11. Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

ANALISIS SENSITIVITAS MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-11. Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Materi Bahasan. Analisis Sensitivitas (Sensitivity Analysis) Analisis Sensitivitas. 1 Pengertian Analisis Sensitivitas

Metode Simpleks M U H L I S T A H I R

BAB VI. DUALITAS DAN ANALISIS POSTOPTIMAL

Konsep Primal - Dual

kita menggunakan variabel semu untuk memulai pemecahan, dan meninggalkannya setelah misi terpenuhi

Pemrograman Linier (Linear Programming) Materi Bahasan

TEORI DUALITAS. Pertemuan Ke-9. Riani Lubis JurusanTeknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Manajemen Sains. Eko Prasetyo. Modul 4 ANALISIS SENSITIVITAS. 4.1 Analisis Sensitivitas Metode Grafik

PEMROGRAMAN LINIER. Metode Simpleks

VII. KEPUTUSAN PRODUKSI AKTUAL DAN OPTIMAL

ANALISIS POSTOPTIMAL/SENSITIVITAS

BAB 2 LANDASAN TEORI

Modul Pendalaman Materi Program Linear, PPG Dalam Jabatan hal 1

Dualitas Dalam Model Linear Programing

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Ardaneswari D.P.C., STP, MP.

OPERATION RESEARCH-1

IV. METODE PENELITIAN

BAB II. PEMROGRAMAN LINEAR

TEORI DUALITAS & ANALISIS SENSITIVITAS

Metode Simpleks (Simplex Method) Materi Bahasan

IMPLEMENTASI ALGORITMA PEMROGRAMAN LINIER SIMPLEKS DUA FASE MENGGUNAKAN BAHASA C++

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Dualitas Dalam Model Linear Programing

III KERANGKA PEMIKIRAN

Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c

MATA KULIAH RISET OPERASIONAL

PROGRAM LINIER PROGRAM LINIER DENGAN GRAFIK PERTEMUAN 2 DEFINISI PROGRAM LINIER (1)

Manajemen Sains. Pemrograman Linier (Metode Simpleks) Eko Prasetyo Teknik Informatika Univ. Muhammadiyah Gresik 2011

BAB III METODE PENELITIAN. Pengumpulan data. Analisis dan pemodelan data. Implementasi Aplikasi. Pengujian Aplikasi

BAB I PENDAHULUAN. besar dan mampu membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran.

PENYELESAIAN MODEL LINEAR PROGRAMMING SECARA MATEMATIK (METODE SIMPLEKS)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Ir. Tito Adi Dewanto

PROGRAM LINIER METODE SIMPLEKS

IV. METODE PENELITIAN

METODE SIMPLEKS MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-3. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

BahanKuliahKe-3 Penelitian Operasional VARIABEL ARTIFISIAL. (Metode Penalty & Teknik Dua Fase) Oleh: Darmansyah Tjitradi, MT.

LINIER PROGRAMMING Formulasi Masalah dan Pemodelan. Staf Pengajar Kuliah : Fitri Yulianti, MSi.

BAB VI PROGRAMA LINIER : DUALITAS DAN ANALISIS SENSITIVITAS

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

BAB III. METODE SIMPLEKS

Metode Simpleks Minimum

METODE SIMPLEKS MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-5

METODE BIG M. Metode Simpleks, oleh Hotniar Siringoringo, 1

Z = 5X1 + 6X2 + 0S1 + 0S2 + MA1 + MA2. Persoalan Primal (asli) Persoalan Dual (kebalikan dari primal)

Metodologi Penelitian

SOFTWARE LINDO I KOMANG SUGIARTHA

Fungsi di atas sesuai dengan apa yang kita butuhkan di dalam proses penunjang keputusan pada studi kasus di bawah ini:

BAB III PEMBAHASAN. = tujuan atau target yang ingin dicapai. = jumlah unit deviasi yang kekurangan ( - ) terhadap tujuan (b m )

Pemodelan dalam RO. Sesi XIV PEMODELAN. (Modeling)

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

MEDIA PEMBELAJARAN RISET OPERASI UNTUK METODE DUALITY LINIER PROGRAMMING BERBASIS MULTIMEDIA

BAB II METODE SIMPLEKS

IV. METODE PENELITIAN

BAB 2 PROGRAM LINEAR

Formulasi dengan Lindo. Dasar-dasar Optimasi. Hasil dengan Lindo 1. Hasil dengan Lindo 2. Interpretasi Hasil. Interpretasi Hasil.

BAB IV. METODE SIMPLEKS

Bentuk standar PL secara umum adalah: Maksimumkan atau minimumkan z = Σcjxj Terhadap Σaijxj = bi

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

Modul 8. PENELITIAN OPERASIONAL INTEGER PROGRAMMING. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Dasar-dasar Optimasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Optimasi Pengalokasian Produksi Barang Jadi dengan Menggunakan Solver Add-Ins. Ratna Puspita Indah STMIK Duta Bangsa Surakarta ABSTRAK

Small Medium Large Extra large Extra extra large

Teori Dualitas dan Penerapannya (Duality Theory and Its Application)

BEBERAPA FORMULA PENTING DALAM solusi PROGRAM LINEAR FITRIANI AGUSTINA, MATH, UPI

RISET OPERASIONAL MINGGU KE-2. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si. Linier Programming: Formulasi Masalah dan Model

BAB IV PEMBAHASAN. optimasi biaya produksi pada home industry susu kedelai Pak Ahmadi

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Usaha Kecil Menengah

Bab 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengantar Proses Stokastik

BAB I PENDAHULUAN. industri dan lain-lain. Seiring dengan adanya perkembangan di berbagai bidang

Analisis Sensitifitas. Analsis sensitifitas

PENGOPTIMALAN PERSEDIAAN DENGAN METODE SIMPLEKS PADA PT. XYZ

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

3 METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Metode Penelitian 3.3 Metode Pengumpulan Data

Metode Simpleks Diperbaiki (Revised Simplex Method) Materi Bahasan

BAB II LANDASAN TEORI

MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT / 2 SKS]

Bab 2 LANDASAN TEORI

Manajemen Sains. Eko Prasetyo. Teknik Informatika UMG Modul 3 PEMROGRAMAN LINIER METODE SIMPLEKS

Transkripsi:

Pemrograman Linier (6) Analisa Sensitivitas Ahmad Sabri Universitas Gunadarma, Indonesia

Analisa sensitivitas: pengertian Dalam PL, parameter (data input) dari model dapat diubah dalam batasan tertentu, tanpa mengubah solusi optimal. Hal ini ditinjau dalam analisa sensitivitas. Pendekatan analisa sensitivitas: 1 secara grafis 2 secara aljabar (metode simpleks) Ahmad Sabri (Universitas Gunadarma, Indonesia) Pemrograman Linier (6) 2 / 15 2

Analisa sensitivitas: pengertian Dalam PL, parameter (data input) dari model dapat diubah dalam batasan tertentu, tanpa mengubah solusi optimal. Hal ini ditinjau dalam analisa sensitivitas. Pendekatan analisa sensitivitas: 1 secara grafis 2 secara aljabar (metode simpleks) Ahmad Sabri (Universitas Gunadarma, Indonesia) Pemrograman Linier (6) 2 / 15 2

Dua hal yang ditinjau dalam analisa sensitivitas: 1 Sensitivitas dari solusi optimal terhadap ketersediaan sumber daya (ruas kanan kendala) 2 Sensitivitas dari solusi optimal terhadap perubahan profit/biaya (koefisien fungsi objektif) Ahmad Sabri (Universitas Gunadarma, Indonesia) Pemrograman Linier (6) 3 / 15 3

Contoh JOBCO memproduksi dua produk dengan menggunakan dua mesin. Satu unit produk 1 membutuhkan 2 jam proses pada mesin A dan 1 jam pada mesin B. Untuk satu unit produk 2, dibutuhkan 1 jam proses pada mesin A dan 3 jam pada mesin B. Keuntungan per unit produk 1 dan produk 2 masing-masing adalah $30 dan $20. Ketersediaan jam kerja harian untuk kedua mesin masing-masing adalah 8 jam. Tentukan keuntungan harian maksimal untuk JOBCO, dengan menggunakan metode grafis. Ahmad Sabri (Universitas Gunadarma, Indonesia) Pemrograman Linier (6) 4 / 15 4

Variabel keputusan: x 1 : banyaknya produk 1 yang diproduksi per hari (unit) x 2 : banyaknya produk 2 yang diproduksi per hari (unit) Maks Z = 30x 1 + 20x 2 Dengan kendala: 2x 1 + x 2 8 (mesin A) x 1 + 3x 2 8 (mesin B) x 1, x 2 0 Ahmad Sabri (Universitas Gunadarma, Indonesia) Pemrograman Linier (6) 5 / 15 5

Solusi optimal: x 1 = 3, 2; x 2 = 1, 6; Z = 128 Ahmad Sabri (Universitas Gunadarma, Indonesia) Pemrograman Linier (6) 6 / 15 6

Pertanyaan: Jika kapasitas mesin A ditingkatkan dari 8 jam/hari menjadi 9 jam/hari, berapakah peningkatan keuntungannya? Model PL menjadi: Maks Z = 30x 1 + 20x 2 Dengan kendala: 2x 1 + x 2 9 (mesin A) x 1 + 3x 2 8 (mesin B) x 1, x 2 0 Ahmad Sabri (Universitas Gunadarma, Indonesia) Pemrograman Linier (6) 7 / 15 7

Solusi optimal: x 1 = 3, 8; x 2 = 1, 4; Z = 142 Ahmad Sabri (Universitas Gunadarma, Indonesia) Pemrograman Linier (6) 8 / 15 8

Dual price Dual price = z akhir z awal kapasitas akhir kapasitas awal Dual price mesin A = 142 128 9 8 = 14 yang berarti: setiap penambahan [pengurangan] satu satuan kapasitas mesin A akan menambah [mengurangi] fungsi objektif sebesar dual price-nya. Istilah lain: shadow price Ahmad Sabri (Universitas Gunadarma, Indonesia) Pemrograman Linier (6) 9 / 15 9

Dual price Dual price = z akhir z awal kapasitas akhir kapasitas awal Dual price mesin A = 142 128 9 8 = 14 yang berarti: setiap penambahan [pengurangan] satu satuan kapasitas mesin A akan menambah [mengurangi] fungsi objektif sebesar dual price-nya. Istilah lain: shadow price Ahmad Sabri (Universitas Gunadarma, Indonesia) Pemrograman Linier (6) 9 / 15 9

Dengan dual price $14 untuk mesin A, perubahan kapasitas mesin A menyebabkan perubahan pada nilai fungsi objektif sbb: Kapasitas Nilai mesin A fungsi objektif (jam) ($).. 6 100 7 114 8 128 solusi dari problem awal 9 142 10 156.. Pertanyaan: Dengan dual price $14, berapakah kapasitas minimum dan maksimum dari mesin A? Ahmad Sabri (Universitas Gunadarma, Indonesia) Pemrograman Linier (6) 10 / 15 10

11 Ahmad Sabri (Universitas Gunadarma, Indonesia) Pemrograman Linier (6) 11 / 15

Feasibility range kapasitas mesin A Dalam model, kendala yang berasal dari mesin A direpresentasikan oleh kendala 1, yaitu: 2x 1 + x 2 8 Dan telah diketahui bahwa dual price dari kapasitas mesin A adalah $14/jam. Pertanyaan: Dengan dual price $14, berapakah kapasitas minimum dan maksimum dari mesin A? Ahmad Sabri (Universitas Gunadarma, Indonesia) Pemrograman Linier (6) 12 / 15 12

Feasibility range kapasitas mesin A Titik terkiri kendala 1: x 1 = 0; x 2 = 2.67 Kapasitas minimum mesin A = 2 0 + 1 2, 67 = 2, 67 jam Titik terkanan kendala 1: x 1 = 8; x 2 = 0 Kapasitas maksimum mesin A = 2 8 + 1 0 = 16 jam Jadi, untuk dual price $14, feasibility range dari kapasitas mesin A adalah: 2, 67 jam kapasitas mesin A 16 jam Ahmad Sabri (Universitas Gunadarma, Indonesia) Pemrograman Linier (6) 13 / 15 13

Tentukan dual price dan feasibility range untuk kapasitas mesin B! Ahmad Sabri (Universitas Gunadarma, Indonesia) Pemrograman Linier (6) 14 / 15 14

Pertanyaan 1: 1 Jika JOBCO dapat meningkatkan kapasitas mesin A dan B, mesin manakah yang mendapat prioritas tertinggi? 2 Disarankan untuk meningkatkan kapasitas mesin A dan B dengan biaya tambahan $10/jam. Apakah saran ini dapat diterima? 3 Jika kapasitas mesin A ditingkatkan dari 8 jam/hari menjadi 13 jam/hari, berapakah nilai keuntungan optimal yang diperoleh? 4 Miaslkan kapasitas mesin A ditingkatkan menjadi 20 jam/hari. Berapakah nilai keuntungan optimal yang diperoleh? Ahmad Sabri (Universitas Gunadarma, Indonesia) Pemrograman Linier (6) 15 / 15 15

Pertanyaan 1: 1 Jika JOBCO dapat meningkatkan kapasitas mesin A dan B, mesin manakah yang mendapat prioritas tertinggi? 2 Disarankan untuk meningkatkan kapasitas mesin A dan B dengan biaya tambahan $10/jam. Apakah saran ini dapat diterima? 3 Jika kapasitas mesin A ditingkatkan dari 8 jam/hari menjadi 13 jam/hari, berapakah nilai keuntungan optimal yang diperoleh? 4 Miaslkan kapasitas mesin A ditingkatkan menjadi 20 jam/hari. Berapakah nilai keuntungan optimal yang diperoleh? Ahmad Sabri (Universitas Gunadarma, Indonesia) Pemrograman Linier (6) 15 / 15 15

Pertanyaan 1: 1 Jika JOBCO dapat meningkatkan kapasitas mesin A dan B, mesin manakah yang mendapat prioritas tertinggi? 2 Disarankan untuk meningkatkan kapasitas mesin A dan B dengan biaya tambahan $10/jam. Apakah saran ini dapat diterima? 3 Jika kapasitas mesin A ditingkatkan dari 8 jam/hari menjadi 13 jam/hari, berapakah nilai keuntungan optimal yang diperoleh? 4 Miaslkan kapasitas mesin A ditingkatkan menjadi 20 jam/hari. Berapakah nilai keuntungan optimal yang diperoleh? Ahmad Sabri (Universitas Gunadarma, Indonesia) Pemrograman Linier (6) 15 / 15 15

Pertanyaan 1: 1 Jika JOBCO dapat meningkatkan kapasitas mesin A dan B, mesin manakah yang mendapat prioritas tertinggi? 2 Disarankan untuk meningkatkan kapasitas mesin A dan B dengan biaya tambahan $10/jam. Apakah saran ini dapat diterima? 3 Jika kapasitas mesin A ditingkatkan dari 8 jam/hari menjadi 13 jam/hari, berapakah nilai keuntungan optimal yang diperoleh? 4 Miaslkan kapasitas mesin A ditingkatkan menjadi 20 jam/hari. Berapakah nilai keuntungan optimal yang diperoleh? Ahmad Sabri (Universitas Gunadarma, Indonesia) Pemrograman Linier (6) 15 / 15 15