BAB V TEKNIK DAN ANALISA TRADING

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN TRANSAKSI INDEX ONLINE (MT4) PT AGRODANA FUTURES Effective : November 2013

PERATURAN TRANSAKSI INDEX MT4 ONLINE PT INDOSUKSES FUTURES

PERATURAN TRANSAKSI INDEX SAHAM JEPANG, INDEX SAHAM HONGKONG & INDEX SAHAM KOREA (MT4) [GULIR & NON-GULIR]

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis teknikal adalah studi tentang perilaku pasar yang digambarkan melalui grafik, untuk memprediksi kecenderungan (trends) harga dimasa yang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Saldo Awal Minimal (Minimum Opening Balance) untuk melakukan perdagangan valas dibutuhkan langkah langkah awal

Teori Portofolio ANALISIS TEKNIKAL. 1

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam melakukan perdagangan saham, diperlukan analisis untuk memprediksi

Definisi dan asumsi dasar analisa teknikal Tipe grafik dan penggunaannya Konsep indikator dan oscillator

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Valas (Valuta Asing) atau yang lebih dikenal dengan Forex (Foreign

BAB 1 PENDAHULUAN. dari berbagai Negara. Mata uang memegang peranan yang sangat penting dalam

Fundamental Vs Technikal Psikologi Trading Scalper,Swinger,Investor. Chart Asumsi dalam Technical Analysis Support & Resistance Penentuan Trend

ANALISA TEKNIKAL. Beberapa 'peralatan populer' yang digunakan dalam analisa teknikal adalah : 1. Chart. - Line - Candlesticks.

INDOTRADERPEDIA MENENTUKAN BREAK POINT PADA CHART PATTERN INSIDE THIS ISSUE : KOMBINASI DOJI & GAP. Hal. 7 TIGA TIPS TRADING MARKET YANG SIDEWAYS

Ikhtisar Analisis Pasar. oleh Admiral Markets Trading Camp

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan yang dikemukakan oleh para pakar ekonomi yang berbeda antara satu. ekonomi dalam memandang manajemen keuangan.

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan diuraikan penerapan indikator Bollinger Bands, RSI dan

XAG Monday Friday Open at and Closed at OIL Open at and Closed at XAG Monday Friday Open at and Closed at 02.

Bab 3 LANDASAN TEORI. modal, yaitu Analisa fundamental dan Analisa Teknikal. Analisa Fundamental adalah studi tentang ekonomi, industri, dan kondisi

Bab IV PEMBAHASAN. membuat rencana perdagangan (trading plan), tujuannya sebagai dasar acuan penulis

TEKNIK ANALISA FOREX - 3

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar modal merupakan kegiatan yang berhubungan dengan penawaran umum dan

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan yang diperlukan, data ini diperlukan untuk penganalisisan secara

TIPS. Membaca Pola Grafik. Pola Pembalikan Arah

Buletin Compiled by

II. ANALISA TENIKAL Pengertian Analisa teknikal Prinsip Analisa teknikal

BAB IV PEMBAHAS AN. terkait pada periode 1 Desember 31 Januari Tahun dan pola-pola grafik

Strategi EMA-50 Williams. oleh Admiral Markets Trading Camp

PERATURAN TRANSAKSI ONLINE KONTRAK DERIVATIF KOMODITI

TRADING RULES REGULAR INDEX JANGKA USD. Hong Kong Hang Seng Symbol

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. seperti melalui wawancara maupun menyebar kuesioner.

T R A D I N G R U L E S INDEX SECARA ELEKTRONIK DAN ONLINE TRADING

Analisa Investasi. Analisa Fundamental. Analisa Fundamental. Objek Analisa. Laporan Keuangan 3/19/2015. Analisa Teknikal. Analisa Fundamental

T R A D I N G R U L E S INDEX SECARA ELEKTRONIK DAN ONLINE TRADING

KUMPULAN TRADING STRATEGY

MY-4X TRADING SYSTEM. Identifikasi trend, support dan resistance. Kenali peluang beli atau menjual dengan analisa teknikal

PERATURAN PERDAGANGAN (TRADING RULES) INDEKS SAHAM SECARA ELEKTRONIK ON-LINE TRADING

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Session 2: M2: Method - Analisa Teknikal

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - Dalam trading, istilah momentum

LANDASAN TEORI. pendapat investor (P. 3).

PT AGRODANA FUTURES Trading Rules ONLINE (MT4) Forex, Cross Rate, LLG Effective : Juli 2013

BAB II LANDASAN TEORI. instrument pasar uang adalah jangka pendek, mudah diperjual belikan serta likuid.

Formulir Nomor IV.PRO.10.1 (KOP PERUSAHAAN)

Analisis teknis. Analisa Teknikal Analisa Tehnikal

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Teknikal Pergerakan Harga Saham BHIT

PERATURAN TRANSAKSI INDEKS ON-LINE TRADING

Nur Resti Akuntansi Komputer PROSEDUR TRADING LOCO LONDON GOLD MENGGUNAKAN PLATFORM METATRADER 4 PADA PT ASKAP FUTURES

TEORI INVESTASI DAN PORTFOLIO MATERI 12.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan resiko yang harus ditanggung setiap investor terutama investor jangka

MATERI 11 ANALISIS TEKNIKAL. Prof. DR. DEDEN MULYANA, SE., M.Si.

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - Volume 4, Issue 2 : Maret April 2016

PT INDOSUKSES FUTURES Trading Rules ONLINE (MT4) Forex, Cross Rate, LLG

Bollinger Bands. Gambar 1. Bollinger Bands, MA 20 & STD 2

PERATURAN TRANSAKSI ONLINE KONTRAK DERIVATIF INDEKS (KONTRAK BERJANGKA)

MARKET UPDATE & OUTLOOK

PERATURAN TRANSAKSI INDEX ON-LINE TRADING

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Saham Pengertian Saham Jenis-Jenis Saham

PERATURAN TRANSAKSI INDEKS ON-LINE TRADING

Chart Bagi Para Trader

TAMBAHAN PERATURAN DAN KETENTUAN PERDAGANGAN ON-LINE KONTRAK BERJANGKA INDEKS SAHAM US DOLLAR

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini pasar modal merupakan suatu alternatif investasi yang dapat

PENULISAN ILMIAH TEKNIKAL MODERN DALAM INVESTASI DI PASAR MODAL (STUDI. INTERNATIONAL, Tbk)

1) Petakan Trend dan Ikuti

MARKET UPDATE & OUTLOOK. Euro melejit sementara bursa AS berakhir datar pada perdagangan hari Kamis menyusul stimulus

PERATURAN TRANSAKSI FOREX ON-LINE { }

Pembuatan Market Expert Advisor pada Currency Market menggunakan Fibonacci, Stochastic dan MACD Indicator

ANALISIS TEKNIKAL MODERN MENGGUNAKAN METODE MACD, RSI, SO, DAN BUY AND HOLD UNTUK MENGETAHUI RETURN SAHAM OPTIMAL PADA SEKTOR PERBANKAN LQ 45

MENDENGARKAN SUARA PASAR.

Bab II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

SoegeeFX FOREX & GOLD - Trading Rules

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III PERUMUSAN MASALAH

PERATURAN TRANSAKSI INDEX ON-LINE TRADING

Stochastic Trader. Stochastic Oscillator

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam jangka pendek biasanya memiliki risiko yang lebih tinggi

Relative strength index (RSI) dan Moving average (MA) salah satu penyusun sistem dalam trading

INDOTRADERPEDIA BULETIN TRADER INDONESIA - Volume 4, Issue 5 : September - Oktober 2016

BAB III SISTEM BURSA BERJANGKA

Data yang digunakan dalam penelitian ilmiah ini adalah data pergerakan harga

Manajemen Investasi SUTIA BUDI. STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA

Rizky Watuseke

Analisa Teknikal PRINSIP DASAR ANALISIS TEKNIKAL. Ada tiga prinsip yang digunakan sebagai dasar dalam melakukan analisis teknikal, yaitu :

PERATURAN TRANSAKSI INDEX ON-LINE TRADING

BAB II LANDASAN TEORI

MARKET UPDATE & OUTLOOK

BAB 2 LANDASAN TEORI

ABSTRAK. Kata Kunci : forex, expert advisor, batu penjuru. vi Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS RETURN 3 INDIKATOR TEKNIKAL UNTUK PAIR USD-JPY TAHUN 2013

Bab 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan secara studi literatur, dan dengan mengikuti seminarseminar

BAB I PENDAHULUAN. merambah dalam dunia perekonomian di Indonesia telah mengubah mind set

ASUMSI-ASUMSI DASAR ANALISIS TEKNIKAL KEUNTUNGAN DAN KRITIK TERHADAP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PERATURAN TRANSAKSI VALUTA ASING DAN KOMODITI ON-LINE TRADING

Darma Hasudungan Siahaan

Mekanisme Transaksi Perdagangan Berjangka

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. dilakukan dengan menggunakan grafik Candlestick dan pola Elliott Wave yang

Transkripsi:

BAB V TEKNIK DAN ANALISA TRADING Bagi para investor, kegiatan perdagangan berjangka komoditi dapat dijadikan pilihan investasi yang cukup menarik, karena faktor leverage. Leverage adalah suatu keadaan, di mana dengan penempatan sejumlah dana yang kecil dapat diperoleh keuntungan atau kerugian, sebagai akibat dari perubahan harga komoditi yang terjadi, yang besarnya diperhitungkan dari nilai dana yang ditempatkan. Perdagangan berjangka sering disebut sebagai kegiatan yang beresiko, komplek, dan sangat bergejolak, sehingga hanya cocok bagi yang memiliki ketrampilan bisnis tinggi. Halhal yang dibutuhkan bagi keberhasilan trading adalah: 1. Analisa Pasar 2. Capital Management (Pengelolaan Dana) 3. Disiplin Trading (Psikologi Trading) 5.1. TEKNIK INVESTASI 5.1.1. Posisi Terbuka (Open Position) Ada tiga kondisi bagi para investor di bursa yang sudah kita kenal, yaitu: posisi beli (long position), posisi jual (short position), dan tidak mengambil posisi apapun (uncommitted). Investor yang berada dalam salah satu dari kedua posisi (beli atau jual) dan belum mengambil posisi sebaliknya maka kondisi inilah yang disebut Posisi Terbuka (Open Position). a. Mengambil Posisi Terbuka Beli (Long) Pada saat trend meningkat, investor biasanya akan memberi amanat Beli (Open Buy/Long Position): 38

b. Mengambil Posisi Terbuka Jual (Short) Pada saat trend menurun, investor biasanya akan memberi amanat Jual (Open Sell/Short Position) c. Mengakhiri Posisi Terbuka Beli Investor pada posisi Beli (Open Buy), mengakhirinya dengan mengambil posisi Jual (Close Sell), baik posisi tersebut sudah menguntungkan (Profit Taking) ataupun dalam keadaan rugi (Cut Loss). 39

d. Mengakhiri Posisi Terbuka Jual Investor pada posisi Jual (Open Sell), mengakhirinya dengan mengambil posisi beli (Close Buy), baik posisi tersebut sudah menguntungkan (Profit Taking) ataupun dalam keadaan rugi (Cut Loss). 5.1.2. Tidak Menutup Posisi Apabila Investor tidak menutup posisi terbukanya hingga saat jatuh tempo, maka ia akan menghadapi konsekuensi: a. Menerima penyerahan fisik komoditi, bagi Investor yang Long position. b. Menyerahkan fisik komoditi, bagi investor yang Short position. Selain kemungkinan tersebut di atas konsekuensi lainnya adalah: a. Bertambahnya margin, karena bulan kontrak yang dulunya remote month akan menjadi spot month, dimana initial margin akan bertambah besar. b. Long Position harus menyetor extra margin (± 19 Kali Nilai Initial Margin) atau senilai harga Underlying Assetnya. 5.1.3. Menghitung Keuntungan & Kerugian (Profit & Loss) Profit Gross Profit = (PSell Pbuy) x QLot Net Profit = Gross Profit (Fee X Lot) Loss Gross Loss = (Pbuy Psell) x QLot Net Loss = Gross Loss + (Fee x Lot) Keterangan: Pbuy = Harga pada saat beli (Rp/kg) Psell = Harga pada saat jual (Rp/kg) Qlot = Kuantitas = Lot x Satuan Kontrak Fee = Biaya transaksi: Day trade Rp. 100.000 per lot per round turn Over night Rp. 200.000 per lot per round turn 5.1.4. Pembukaan Rekening Mengisi Formulir Aplikasi dengan menyertakan lampiran yang diperlukan. Menandatangani Risk Disclosure Statement (RDS). Menandatangi Customer Agreement (CA). 40

Menyetor sejumlah Minimum Margin. Mematuhi tata tertib dan persyaratan perdagangan lainnya, baik yang ditentukan oleh Pialang, Bursa, Lembaga Kliring maupun BAPPEBTI. 5.1.5. Batas Maksimum Transaksi Berdasarkan jumlah deposit nasabah: m e L = m i Keterangan: L = Jumlah lot yang dapat diperdagangkan m e = Effective Margin, ditentukan oleh perusahaan pialang m i = Initial Margin (margin awal), ditentukan oleh Bursa Berjangka 5.1.6. Sanksi Finansial Sanksi financial yang berhubungan dengan denda keterlambatan adalah: T+1 (sebelum jam 09.00): 0 % dari Kewajiban Margin Call T+1 (diatas jam 09.00): 0,20 % perhari dari kewajiban Margin Call 5.2. ANALISA KONDISI PASAR Analisa pasar perdagangan berjangka dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang, yaitu faktor kondisi (Analisa Daily Quotation, Market Information), faktor fundamental, faktor teknis atau analisis pergerakan harga dan faktor psikologis. Konsep dasar untuk menganalisa pasar, yaitu: 1). Mengkombinasi antara analisa fundamental dan teknikal; 2). Mengetahui lima jenis analisis, yaitu analisa teknikal, analisa bar chart, mengikuti tren, pola bar chart, karakteristik pasar dan berbagai macam pendekatan lainnya; 3). Bagaimana meramalkan trend pergerakan harga komoditi. 43

Analisa kondisi pasar merupakan analisa apa yang terjadi di pasar saat ini, dan biasanya analisa kondisi pasar ini dipergunakan oleh para Business Consultant untuk memprediksi pergerakan harga per sesi atau selama sehari saja. Analisa ini tidak dapat digunakan secara jangka panjang, karena datadata yang dipergunakan setiap hari berubah. Analisa Kondisi pasar terdiri analisa Daily Quotation dan Analisa Market Information. 5.2.1. Analisa Daily Quotation (DQ) Analisa Daily Quotation didasarkan atas perubahan yang terjadi di DQ, yaitu harga, volume dan bulan kontrak. Perubahan ini dapat dipakai sebagai pedoman untuk menganalisa prediksi pergerakan harga. DQ sudah mencerminkan arah pergerakan harga itu, apakah stagnasi, berlanjut turun atau naik. Para Business Consultant dapat melakukan riset dengan memanfaatkan sinyalsinyal yang ditunjukkan DQ, dan tentunya kita harus melakukan simulasi secara berkesinambungan selama beberapa periode tertentu. Semakin banyak periode atau siklus untuk simulasi, akan semakin akurat hasil analisanya. DAILY QUOTATION Corn Futures Previous Closing Morning Session Afternoon Session Price 1st 2nd 3rd 1 st 2nd 3rd Change from prev. day Settlement Price Volume Open Interest Nov02 15000 14760 14800 14780 14840 14860 14830 170 14830 616 14655 Jan03 15350 15060 15130 15140 15180 15200 15170 180 15170 913 16802 Mar03 15600 15320 15370 15380 15440 15450 15430 170 15430 2811 26211 May03 15610 15430 15420 15460 15530 15530 15480 130 15480 4741 58180 Jul03 15650 15470 15470 15490 15600 15570 15510 140 15510 20676 129139 Sep03 15740 15600 15570 15610 15690 15630 15610 130 15610 26214 42372 Volume 58072 14180 11001 8581 7919 6894 7396 55971 287359 44

FUTURES PRICE Tokyo Corn Date Open High Low Close Volume Open Interest 8/7/02 15110 15120 15070 15120 18975 261525 8/8/02 15080 15170 15080 15170 23941 262112 8/9/02 15100 15150 15080 15110 19363 263040 8/12/02 15100 15200 15100 15200 24152 264251 8/13/02 15580 15580 15470 15530 81565 268505 8/14/02 15750 15750 15620 15640 69136 268675 8/15/02 15820 16040 15820 16040 82661 272490 8/16/02 15950 16180 15930 16180 57099 279156 Contract Month 5.2.2. Analisa Market Information Analisa Market Information adalah mempelajari informasi/datadata yang ada di pasar, yaitu fresh buy (open buy), fresh sell (open sell), long liquidation (close sell), short covering (close buy), open interest, volume, dan perubahan harga di bursa lain (change price). Datadata tersebut, kemudian diklasifikasikan untuk memudahkan analisa, yaitu ratio power buy, ratio power sell, ratio out buy, ratio out sell, ratio hold buy position, ratio hold sell position. New Sell Resell New Buy Transaction Summary Corn Rebuy Volume Open Interest House Sell House Buy Net Position Selling Members Buying Members Nov02 72 544 272 344 616 14383 882 3913 1459 33 23 Jan03 73 840 332 581 913 16294 3154 1915 1453 32 32 Mar03 994 1817 1565 1246 2811 25959 2493 4058 2702 45 24 May03 1529 3212 2782 1959 4741 57750 3818 9940 5218 43 25 Jul03 9175 11501 7738 12938 20676 125376 17679 7715 12154 42 30 Sep03 21568 4646 13149 13065 26214 50875 21325 1320 9295 37 35 Total 33411 22560 25838 30133 55971 290637 49351 28861 32281 37 33 45

Com Prev Market Information Power Buy Out Sell Out Buy Volume Change Price H2 H1 Hi H2 H1 Hi H2 H1 Hi H2 H1 Hi H2 H1 Hi TRB TSB TRS TCF TAC TRC TRU TSM 12070 28840 17150 15610 9350 6820 110.2 28220 54.77 52.08 39.93 62.48 35.21 39.05 54.12 58.84 58.19 43.72 41.54 46.62 39.19 37.56 48.99 44.45 57.97 41.08 46.74 43.23 38.83 35.75 48.11 40.82 64.71 46.70 44.95 43.97 53.89 47.13 53.60 47.73 54.74 51.84 52.40 47.51 53.97 53.53 54.35 63.16 40.16 51.34 46.27 47.42 55.67 56.30 56.22 55.65 62.15 46.97 42.40 46.38 57.15 45.52 53.05 48.41 53.41 52.37 53.38 47.14 56.17 55.87 54.53 66.45 42.87 51.92 45.75 46.61 58.94 61.32 56.71 58.19 2600 4636 2563 56509 31012 1100 15257 509 2600 6946 1567 58072 31012 1258 26273 694 2600 3526 629 55971 31012 593 18024 621 8.4 0.2 2.8 3/1 45. 2 Keterangan untuk Tabel Transaction Summary Corn dan Market Information: H 1 = Prosentase nilai satu hari yang lalu H I = Prosentase nilai hari ini OI = Open interest, yaitu posisi yang masih tertahan di pasar, baik posisi beli atau jual. OI bernilai negatif berarti para pelaku pasar banyak melakukan tindakan penutupan posisi, sedangkan OI bernilai positif berarti para pelaku pasar banyak melakukan pembukaan posisi. Vol = Posisi yang konfirmasi di pasar baik posisi beli atau jual Change Price = perubahan harga di exchange lain. 5.3. ANALISA FUNDAMENTAL Analisa fundamental adalah suatu analisa yang memanfaatkan beritaberita baik nasional maupun internasional yang berhubungan dengan Underlying Asset komoditinya, antara lain sebagai berikut: a. Supply dan Demand b. Produksi (Panen Raya) dan Konsumsi (Pertambahan Jumlah Penduduk) c. Export dan Import d. Cuaca (Frost / El Nino / La Nina) e. Kebijaksanaan Pemerintah Lokal dalam Hal Pajak Export dan Import, Bea Masuk/Import Tarif. f. Kebijaksanaan International dalam hal Embargo, Retensi Scheme, Quota. g. Keadaan Politik National dan International. h. Keadaan Ekonomi (Inflasi, Devaluasi, Perubahan Suku Bunga, Valas). i. Bencana Alam, Huru Hara, dan Perang, dan lainlain. 46

Analisa fundamental didasarkan atas teori harga komoditi yang dibentuk dari pertemuan (equlibrium) antara supply dan demand. Analisa ini memperhatikan tentang informasi atau beritaberita yang berasal dari instansi resmi/pemerintah, media cetak/elektronik, internet, dan perorangan. Informasiinformasi tersebut dapat mempengaruhi perubahan harga sesuai dengan derajat kepercayaan investor/konsultan dalam menelaah berita. Sifat berita dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: 1. Permintaan bersifat bullish Bullish berasal dari kata bull (sapi jantan). Sifat ini menggambarkan pergerakan harga pasar terlihat seolaholah turun, akan tetapi pergerakannya sebenarnya akan. Dengan kata lain, sifat informasi ini mendorong harga untuk bergerak naik. Contoh: Keadaan cuaca buruk, badai, banjir atau gempa Upacara agama, libur hari besar Buying power, bottom side/bottom out, dll. 2. Penawaran bersifat bearish Bearish berasal dari kata bear (beruang). Sifat ini menggambarkan pergerakan harga pasar terlihat seolaholah naik, akan tetapi pergerakannya sebenarnya akan turun. Dengan kata lain, sifat informasi ini mendorong harga untuk bergerak turun. Contoh: Keadaan cuaca baik Kekurangan permintaan, selling power Hasil panen baik dan melimpah Puncak sudah tercapai (topside capped) 5.4. ANALISA TEKNIKAL Metode Analisa Teknikal adalah suatu metode untuk menganalisa datadata masa lalu dari suatu komoditi di pasar berjangka, yang meliputi: data harga, volume, dan open interest. Tujuan dari analisa adalah untuk memprediksi kecen 47

derungan harga pada masa mendatang. Datadata tersebut kemudian disajikan dalam bentuk grafik (charting). Metode Technical Analysis ini dibedakan dalam 2 pendekatan, yaitu: 5.4.1. Metode Subjektif Di satu pihak, metode ini memiliki kelemahan karena sangat subyektif. Tetapi di pihak lain, metode ini memiliki keunggulan karena lebih sederhana dan mendahului (leading) pergerakan harga. Dalam metode ini ada beberapa titik kunci (key point) yang harus diperhatikan pada waktu membaca grafik. Titik kunci tersebut adalah: 1. Trend (Kecenderungan Gerakan Harga) Trend merupakan titik kunci yang paling mudah ditemui. Trend dianalisa berdasarkan gerakan harga dalam waktu tertentu, misalnya 3harian, mingguan, atau tahunan. Berdasarkan arahnya dikenal 3 jenis, yaitu: a. Trend Up: kecenderungan harga naik. b. Trend Down: kecenderungan harga turun. c. Stagnasi: kecenderungan harga bergerak ke samping. Berdasarkan pada waktunya, trend juga dibedakan menjadi 3, yaitu: Short Term, Intermediate/Medium Term, dan Long Term. 2. Lines (GarisGaris Penganalisa) Lines atau garisgaris merupakan alat pembantu dalam analisa grafik (chart). Garisgaris tersebut digambar dengan menghubungkan titiktitik tertentu. Ada 4 jenis garis analisa yang perlu diketahui, yaitu: a. Support Line: yaitu garis yang menghubungkan titiktitik terendah dalam kumpulan grafik. Support line merupakan batas psikologis peserta pasar untuk melakukan pembelian (buy). b. Resistance Line: yaitu garis yang menghubungkan titiktitik tertinggi dalam kumpulan grafik. Resistance line merupakan batas psikologis peserta pasar untuk melakukan penjualan (sell). 48

c. Sensitive Line: yaitu garis horizontal yang melalui titik terendah/tertinggi yang pernah tercapai sebelumnya. Dengan demikian akan dikenal 2 macam sensitive line, yaitu: Support Level dan Resistance Level. d. Channel Line: yaitu garis paralel yang ditarik sejajar dengan trend line. Channel line membantu trader untuk mengetahui trading range. 3. Percent Retracement Percent Retracement adalah koreksi harga pada suatu trend setelah adanya sejumlah pergerakan tertentu, sebelum akhirnya trend melanjutkan pergerakan semula. 4. Pattern (Pola Harga Masa Lampau) Pattern adalah gambaran sejarah bentukbentuk gerakan harga komoditi di masa lampau. Analisa ini berdasarkan asumsi bahwa kejadian/peristiwa di alam akan berulang mengikuti suatu pola yang pernah terjadi sebelumnya (history repeat itself). Polapola yang penting di antaranya: a. Reversal Pattern: merupakan bentuk/pola gerakan harga dalam pergantian kecenderungan. b. Continuation Pattern: merupakan bentuk/pola gerakan harga dalam melanjutkan kecenderungan. c. Character Pattern: suatu pola yang tidak random dan sering berulang tapi hanya berlaku khusus untuk suatu komoditi tertentu. d. Gap Pattern: pola yang terbentuk akibat harga low hari ini lebih besar daripada harga high kemarin, atau sebaliknya. 5.4.2. Metode Mechanical/Computerized Metode ini mendasarkan analisanya pada metode Statistik melalui indikator yang ditunjukkan oleh komputer, sehingga bersifat obyektif, logis, dan umum. Keuntungan metode ini dibandingkan dengan metode subyektif adalah terlepasnya faktor emosi pada saat pengambilan keputusan untuk bertransaksi. Pada metode ini digunakan indikatorindikator untuk menganalisa data. Key point yang harus diperhatikan dalam metode ini adalah sbb: 49

a. Trend. Pengertiannya sama dengan yang digunakan pada metode subyektif. Penentuan arah trend pada metode ini adalah mutlak, tapi dalam pemakaiannya, indikator itu hanya mempunyai 2 golongan, yaitu: Trend Following Indicator: indikator yang dipakai saat ada trend. Counter Trend Indicator: indikator yang dipakai saat tidak ada trend. b. Divergensi (Divergence). Divergensi bukanlah suatu indikator, tetapi suatu keadaan di mana terjadi perbedaan arah gerak antara indikator dengan harga pasarnya, yaitu ketika harga pasar membuat harga high/low yang baru, tapi indikator gagal mengikutinya. 5.4.3. Open Interest & Volume Transaksi Open Interest adalah jumlah pasang lot yang terdiri dari penjual dan pembeli yang posisinya masih dalam keadaaan terbuka (belum dilikuidasi). 1 Open Interest = 1 Penjual (Open Sell) dan 1 Pembeli (Open Buy). Open interest dihitung secara akumulasi dari awal kontrak berjangka yang bersangkutan diperdagangkan hingga kontrak tersebut jatuh tempo. Sedangkan volume adalah jumlah partisipan yang bertransaksi dalam satuan lot pada hari tersebut. Volume ini dihitung secara harian atau per hari transaksi perdagangan. Contoh perhitungan Volume dan Open Interest, dapat dilihat pada tiga pihak yang melakukan transaksi pada diagram di bawah: Transaksi I: V = 1 OI = 1 Transaksi II: V = 2 OI = 1 Transaksi III: V = 3 OI = 0 50

5.4.4. Analisa: Harga, Open Interest, dan Volume 5.5. BAR CHART (GRAFIK BATANG) Bar Chart terbentuk dari beberapa bar (batang). Setiap bar merupakan gambaran dari kondisi transaksi pada satu hari perdagangan tertentu, yaitu harga tertinggi (High) & harga terendah (Low) serta harga pembukaan (Open) dan penutupan (Close/Settlement). Contoh penggambaran suatu Bar (untuk satu hari perdagangan tertentu) dapat dilihat pada diagram berikut: Harga pembukaan adalah bendera kesebelah kiri Bar Harga penutupan adalah bendera kesebelah kanan bar. Sedangkan contoh suatu grafik batang (bar chart) selengkapnya dapat dilihat dalam halaman berikut. 51

5.6. ANALISA MOVING AVERAGE Moving Average (MA) adalah salah satu alat analisa teknikal yang menggunakan ratarata bergerak dengan rentang waktu tertentu dari data hargaharga historis, yang biasanya digunakan untuk harga Penutupan (Close/Settlement). Bebarapa hal yang menyangkut alat analisa ini : a. Fungsi utamanya adalah memberikan indikasi bahwa suatu trend telah dimulai, sedang berlangsung atau segera berakhir. b. MA yang menggunakan rentang waktu lebih lama dalam trend harga menaik akan berada di bawah MA yang menggunakan rentang waktu lebih singkat. c. MA yang menggunakan rentang waktu lebih lama dalam trend harga menurun akan berada di atas MA yang menggunakan rentang waktu lebih singkat Contoh perhitungan ratarata bergerak (moving average) disajikan dalam data harga berikut ini: 52

Tanggal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 2300 Harga 2200 2210 2220 2230 2240 2250 2260 2270 2280 2290 12 2310 MA5 pada tanggal 10: (Harga tgl 6 S/d tgl 10) / 5 = (2250+2260+2270+2280+2290) / 5 = 2.270 MA5 pada tanggal 11: (Harga tgl 7 S/d tgl 11) / 5 = (2260+2270+2280+2290+2300) / 5 = 2.280 MA5 pada tanggal 12: (Harga tgl 8 S/d tgl 12) / 5 = (2270+2280+2290+2300+2310) / 5 = 2.290 Demikian juga seterusnya. MA10 pada tanggal 10: (Harga tgl 1 S/d tgl 10) / 10 = (2200+2210+2220+2230+2240+2250+2260+2270+2280+2290) / 10 = 2.245 MA10 pada tanggal 11: (2210+2220+2230+2240+2250+2260+2270+2280+2290+2300) / 10 = 2.255 MA10 pada tanggal 12: (2220+2230+2240+2250+2260+2270+2280+2290+2300+2310) / 10 = 2.265 Demikian juga seterusnya. 53

5.7. Relative Strength Index (RSI) RSI diperkenalkan oleh J. Welles Wilder Jr. pada tahun 1978. Relative Strength Index diplot pada skala vertikal dari 0% s/d 100%, apabila diambil kalkulasi RSI 14 hari. Untuk mendapatkan nilai ratarata 14 hari yang naik, jumlahkan seluruh 14 hari harga yang mengalami kenaikan dari hari sebelumnya, kemudian seluruhnya dibagi 14. Begitupun perhitungan untuk nilai ratarata harga yang turun. Kemudian kita tarik 2 garis horisontal di angka 30% dan 70%. RSI = 100 (100 / (100 + RS)) dimana: RS = (Average of x day s Up Close) / (Average of x day s Down Close) Analisa penggunaan RSI: Pasar Overbought (Pembelian berlebihan) bila RSI berada diatas angka 70%. Pasar Oversold (Penjualan berlebihan) bila RSI berada dibawah angka 30%. 54

5.8. STOCHASTIC OSCILLATOR Stochastic Oscillator diplot oleh dua garis grafik yaitu %K line dan %D line pada skala vertikal dari 0% s/d 100% yang diantaranya ditarik 2 garis horisontal di angka 30% dan 70%. Dasar observasinya adalah: Apabila harga naik, harga penutupannya cenderung mendekati ke ujung rentang harga (range) yang tertinggi (High) pada hari tersebut. Apabila harga turun, harga penutupannya cenderung mendekati ke ujung rentang harga (range) yang terendah (Low) pada hari tersebut. Tujuan penggunaan SO adalah untuk menentukan harga penutupan yang paling sering berhubungan dengan rentang harga pada periode tertentu. % K = 100 x ((C L5) / (H5 L5)) dan % D = 100 x (H3 / L3) dimana: C : Harga penutupan pada hari terakhir periode analisa (hari ke 5). L5 : Harga paling rendah dari yang terendah selama periode analisa 5 hari terakhir. H5 : Harga paling tinggi dari yang tertinggi selama periode analisa 5 hari terakhir. H3 : Jumlah 3 hari harga (C L5 ). L3 : Jumlah 3 hari harga (H5 L5). 5.8.1. Interpretasi Stochastic Oscillator Timing Beli (Buy), bila garis D (%D line) berada di antara skala horisontal 10% hingga 15% (Oversold Zone) Timing Jual (Sell), bila garis D (%D line) berada di antara yaitu skala horizontal 85% hingga 90% (Overbought Zone). Bullish Divergence berlaku apabila garis D melewati skala horisontal 30% dan membentuk 2 lembah yang menanjak dan harga terus menurun Bearish Divergence berlaku apabila garis D melewati skala horisontal 70% dan membentuk 2 puncak yang menurun, dan harga terus meningkat. Sinyal Kenaikan Harga: bila garis K memotong garis D setelah garis D mencapai titik terendah dan berbalik arah naik (titik balik) Sinyal Penurunan Harga: bila garis K memotong garis D setelah garis D mencapai titik tertinggi dan berbalik arah turun (titik balik). 55

56

57