GAMBARAN UMUM PELAKSANAAN DISKUSI BERSERI Diskusi berseri terbagi dalam 3 sesi yaitu: (1) Presentasi kelompok, (2) Diskusi kelompok kajian tematis dan (3) Diskusi kelompok aspek- aspek tertentu (lihat catatan di bawah) di tingkat kota. Penjelasan dari masing- masing sesi adalah sebagai berikut: Sesi-1: Presentasi kelompok. Presentasi ini dilakukan selama 30 menit oleh masing- masing tim. Adapun 3 aspek yang harus dibahas dalam presentasi ini yaitu: a. Laporan proses penelitian yang dijalankan di lapangan, dengan focus penjelasan sejauhmana proses pengumpulan data yang direkomendasikan dalam bentuk matriks strategi yang diberikan oleh team EC dapat diikuti: (i) Apakah strategi dapat berjalan atau tidak, semuanya perlu diberi penjelasan umum dan contoh; (ii) Sejauhmana metode yang direncanakan dapat dilakukan dengan benar misalnya dengan RTM (Rumah Tangga Miskin); (iii) Kejelasan tentang arus pengumpulan data: top- down/bottom- up model dan; (iv) Sejauh mana proses yang dilalui mempengaruhi tingkat keterwakilan, kelengkapan dan kedalaman data. b. Laporan hasil /kesimpulan sementara secara umum sesuai pertanyaan penelitian dan skenario analisis (pengaruh siklus kehidupan, stratifikasi social, tantangan dan peluang penghidupan). Sejauhmana pertanyaan penelitian dapat terjawab dan apa yang sebenarnya masih diragukan? c. Gambaran tentang perbedaan kondisi antar kelurahan dalam satu kota dan antar kota (kota besar- kecil, besar- besar dan kecil- kecil). Sejauhmana pilihan kelurahan yang diberikan menjadi pilihan yang benar- benar berarti. Khusus untuk tim- 8 (kurikulum) perbedaan kondisi yang dimaksudkan adalah di tingkat kota. Setelah presentasi kelompok kajian selesai, langsung dilanjutkan dengan sesi-2 yaitu diskusi kelompok (bukan forum) yang membahas presentasi kajian tematis tersebut. Diskusi terbagi dalam 4 kelompok/meja. Masing- masing anggota team penyaji yang bersangkutan akan duduk terpisah di masing- masing kelompok untuk memandu jalannya diskusi dan menjawab berbagai pertanyaan atau menampung masukan yang akan disampaikan oleh peserta diskusi (nama peserta di masing- masing kelompok akan dikirimkan menyusul) dalam kelompoknya. Hal ini berarti bahwa semua anggota tim penyaji wajib hadir, berperan sebagai moderator diskusi dan penulis notulensi di masing- masing kelompok. Peserta diskusi dalam masing- masing kelompok terdiri dari para wakil anggota tim kajian lainnya yang diharapkan memberi masukan berupa pengalaman atau pengamatan di kelurhan yang pernah dikaji sesuai dengan topik disikusi. Diskusi kelompok ini berlangsung selama 1 jam dan perlu direkam. Presentasi topik yang telah didiskusikan kemudian perlu dirangkum sehingga mencerminkan masukan- masukan dan hasil pelajaran masing- masing tim serta dapat di disajikan secara singkat pada pagi hari diskusi yang berikut (lihat jadwal). Penyajian perbaikan ini selambatnya 10 menit untuk masing- masing tim. Selesai diskusi kajian tematis, dilanjutkan dengan sesi-3 yaitu diskusi aspek tertentu di tingkat kota. Diskusi ini bertujuan untuk melakukan penyusunan bersama profil kinerja program di 8 kota yang telah dikaji. Dalam pelaksanaan diskusi ini peserta dibagi sebanyak 7 kelompok/meja yang mewakili kota- kota kajian yaitu Medan, Bengkulu, Surabaya, Pasuruan, Makasar, Gorontalo dan Mataram/Bima
Selesai diskusi kajian tematis, dilanjutkan dengan sesi-3 yaitu diskusi aspek tertentu di tingkat kota. Diskusi ini bertujuan untuk melakukan penyusunan bersama profil kinerja program di 8 kota yang telah dikaji. Dalam pelaksanaan diskusi ini peserta dibagi sebanyak 7 kelompok/meja yang mewakili kota- kota kajian yaitu Medan, Bengkulu, Surabaya, Pasuruan, Makasar, Gorontalo dan Mataram/Bima Figure 1: Skenario Analisa Kenerja Masing- masing kelompok diskusi akan Program P2KP di Tingkat dipandu oleh 1 anggota tim kajian yang Kota Dalam Diskusi secara berkelanjutan akan memandu Kelompok jalannya diskusi kota. Diskusi di tingkat kota ini berlangsung selama 1,5 jam. Topik yang akan dibahas dalam diskusi kelompok yaitu kinerja program P2KP di tingkat kota berfokus pada tantangan dan peluang yang telah diamati dalam proses perwujudan Tridaya. Hal ini berarti bahwa pola kegiatan lingkungan, sosial maupun ekonomi, perlu dikaitkan dengan bentuk- bentuk pengaruh dari pelaku program termasuk relawan, BKM, faskel, aparat kelurahan, KMW, dll, (lihat diagram). Sebagai hasil dari analisis tersebut diharapkan terdapat sekumpulan tipe- tipe pelaku maupun penerima. Tujuan akhir baik pada diskusi per topik maupun per kota adalah konstruksi gambaran kenyataan yang melebihi gambaran yang dapat diperoleh ber- dasarkan pengalaman dan pengamatan satu tim sendiri saja. Selain itu gam- baran kenyataan bersama tersebut akan memperhatikan segala sudut pandang yang menjadi dasar kajian masing- masing tim. Oleh karena itu dalam diskusi berseri semua tim diharapkan aktif menyumbang pada diskusi di masing- masing meja dengan menggunakan media berupa metaplan dan flip chart secara kreatif. Lain dari itu, pada saat istirahat bagi peserta yang tidak berpuasa disediakan konsumsi.
PETUNJUK DISKUSI KELOMPOK YANG MENERAPKAN METODE METAPLAN SESI (2): Petunjuk Diskusi Kelompok tentang isu isu di TINGKAT TEMA KAJIAN Diskusi ini hanya berlangsung selama (+/ ) satu jam dan akan berfokus pada pertanyaan penelitian masing masing kajian yang bersangkutan. Selain itu, pada akhir sesi ini dilakukan penilaian peer review terhadap tingkat kepercayaan kesimpulan terhadap masing masing pertanyaan penelitian dari segi ketepatan, dan keterjangkauan metode yang telah sempat diterapkan. Secara rinci, proses diskusi kelompok menigikuti scenario seperti berikut: (1) Penjelasan singkat tentang tujuan proses dan focus diskusi metaplan (distribusi kartu dengan kode topik dan spidol, serta dot berwarna merah, kuning, hijau buat penilaian tingkat kepercayaan untuk masingmasing anggota) (2) Pengisian kartu perlengkapan yang dapat menyumbang pada jawaban terhadap masing masing pertanyaan penelitian selama 20 menit (setiap kartu diisi dengan pernyataan singkat yang tidak melebihi 3 baris dengan huruf besar) (3) Penempatan semua kartu di pin board pertama (semua kartu diterima). (4) Pemindahan kartu ke pin bord kedua dengan sekaligus menyusun cluster dari kartu kartu yang mendeskripsikan dimensi aspek yang sama. (max. 5 kartu per pertanyaan penelitian per orang) Max. 15 menit Max. 25 menit (5) Pemberian judul pada masing masing cluster. Max. 10 menit (waktunya bisa digabung ke langkah 4) (6) Hasil proses ini dipotret dengan kamera digital (sebagai dokumentasi dan notulensi proses diskusi kelompok). Kemudian kertas dengan semua kartu/cluster disimpan dengan baik. (7) Penilaian Tingkat Kepercayaan hasil temuan dari kelompok presentasi buat masing masing pertanyaan penelitian (sebagai proses tersendiri sebelum kelompok bubar) Proses penilaian tingkat kepercayaan merupakan penilaian subjektif (tetapi dengan menyadari pengalaman terkait di lapangan) dari masing masing anggota tim terhadap kesimpulan sementara yang disajikan dalam presentasi tim yang topiknya dibahas oleh kelompok. Kesimpulan tersebut akan ditempel di salah satu pin board dan kemudian diberi dot yang berwarna merah, kuning, atau hijau. Arti pada tiap warna itu adalah: MERAH: Saya meragukan apakah kesimpulan ini benar benar berdasarkan proses penelitian yang tepat dan merupakan pernyataan yang mewakili kebenaran di lapangan. KUNING: Saya yakin temuan ini mungkin saja benar, tetapi sangat umum HIJAU: Saya percaya bahwa kesimpulan ini memang sangat masuk akal, dan merupakan hasil dari penerapan proses dan metode yang tepat.
SESI (3): Petunjuk Diskusi Kelompok tentang isu isu di TINGKAT KOTA Diskusi ini dibagi dalam tiga gelombang yang meliputu (1) kinerja tridaya; (2) profil pelembagaan P2KP di kelurahan; (3) profil interaksi stakeholder di kelurahan dan lingkungan. Proses umum: Untuk masing masing gelombang diskusi metaplan mengikuti proses yang seperti berikut: (1) Pada hari pertama: Penjelasan singkat tentang tujuan proses dan focus diskusi metaplan (distribusi kartu berwarna dan spidol untuk masing masing anggota) Pada hari berikutnya: Penjelasan singkat tentang hasil diskusi pada hari sebelumnya yang kemudian perlu dilengkapi dengan kartu baru (2) Pengisian kartu (berwarna menurut sub topic) selama 15 menit (setiap kartu diisi dengan pernyataan singkat yang tidak melebihi 3 baris dengan huruf besar) (3) Penempatan semua kartu di pin board pertama (semua kartu diterima). (4) Pemindahan kartu ke pin bord kedua dengan sekaligus menyusun cluster dari kartu kartu yang mendeskripsikan dimensi aspek yang sama. (max. 5 kartu per issue per gelombang per orang) Max. 15 menit Max. 10 menit (5) Pemberian judul pada masing masing cluster. Max. 10 menit (6) Pertunjukan Hubungan antar cluster /antar cluster dan topik ditunjukkan dengan panah (pakai spidol). (7) Hasil proses ini dipotret dengan kamera digital (sebagai dokumentasi dan notulensi proses diskusi kelompok). Kemudian kertas dengan semua kartu/cluster disimpan dengan baik. (sebagai bagian dari langkah 5) (sebagai proses tersendiri sebelum kelompok bubar) Pada hari pertama, proses penggumpulan dan penyortiran kartu akan memerlukan paling banyak waktu. Pada hari berikutnya (sebab pengumpulan kartu bersifat kumulatif) proses penambahan kartu akan memerlukan waktu lebih kurang, sehingga waktu untuk diskusi hubungan antar cluster jadi lebih panjang. Fokus diskusi pada masing masing gelombang adalah: (1) Kinerja tridaya: sejauh mana kegiatan lingkungan, kegiatan sosial, kegiatan ekonomi berhasil menjangkau masyarakat miskin? Apa tantangan dan apa peluang dalam hal itu di kota yang bersangkutan? (2) Profil pelembagaan P2KP di kelurahan: Sejauh mana relawan, BKM, KSM mewakili/menjangkau masyarakat miskin? Siapa anggotannya, bagaimana cara penentuannya? (3) Profil interaksi stakeholder di kelurahan dan lingkungan: Sejauh mana aparat kelurahan, para toga/toma, dan para ketua RW/RT mengikuti, mengakui, mempengaruhi proses perencanaan kegiatan? Sejauh mana interaksi tsb mewakili minat/kebutuhan masyarakat miskin?
Gelombang diskusi pertama: Gelombang diskusi kedua: Gelombang diskusi ketiga: PROSES METAPLAN (1)
PROSES METAPLAN (2) PROSES METAPLAN (3)