Bab 2. Teori Pendukung. 2.1 Pendahuluan. 2.2 Future Life Time

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Joint life adalah suatu keadaan yang aturan hidup dan matinya merupakan

Bab 2. Tinjauan Pustaka. 2.1 Pendahuluan. 2.2 Bunga Majemuk

BAB II LANDASAN TEORI. Untuk menghitung nilai cadangan asuransi secara umum, maka dibutuhkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Asuransi Jiwa

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Fungsi Keberlangsungan Hidup (Survival Function) Misalkan adalah usia seseorang saat menutup polis asuransi, sehingga adalah

Didownload dari ririez.blog.uns.ac.id

Seri Pendidikan Aktuaris Indonesia Ruhiyat

LIFE ANNUITIES. Di Susun Oleh: Kelompok 1 1. ANGGUN SARLINA SAILAN H RAHMADANA H

Bab 3. Cash Values. 3.1 Pendahuluan. 3.2 Nilai Tunai (Cash Value)

BAB I PENDAHULUAN. berbagai alat analisis. Hal itu pula yang dapat terjadi pada perusahaan

PENENTUAN PREMI TAHUNAN KONSTAN DAN CADANGAN BENEFIT PADA ASURANSI JOINT LIFE BELLA YOSIA

Asuransi Jiwa

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana peranan statistika matematika dalam menentukan anuitas premi asuransi jiwa?

CADANGAN ASURANSI PENDIDIKAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI PARETO DENGAN TINGKAT BUNGA VASICEK. Reinhard Sianipar 1, Hasriati 2 ABSTRACT

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2014/2015 di Jurusan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan baik untuk melindungi diri, keluarga dan harta benda. Pada

CADANGAN PREMI TAHUNAN ASURANSI KESEHATAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI BURR. Hendri Arriko 1, Hasriati 2 ABSTRACT

Asuransi Jiwa

BAB III MODIFIKASI CADANGAN ASURANSI JIWA DENGAN METODE ZILLMER DAN ILLINOIS. Perusahaan asuransi memerlukan biaya dalam melaksanakan tugasnya.

BAB I PENDAHULUAN. untuk melindungi dirinya sendiri maupun keluarga dari kemungkinan kejadian

BAB II LANDASAN TEORI

PENENTUAN PREMI TAHUNAN UNTUK POLIS ASURANSI JIWA BERSAMA LAST SURVIVOR

LEMBAR PERNYATAAN DEWAN PENGUJI

PREMI ASURANSI JIWA PADA AKHIR TAHUN KEMATIAN DAN PADA SAAT KEMATIAN TERJADI

PERHITUNGAN NILAI CADANGAN ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP DENGAN METODE ZILLMER DAN FACKLER (Skripsi) Oleh RETNO SAFITRI

Asuransi Jiwa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Asuransi Jiwa

Model Perhitungan Premi Asuransi Jiwa Berjangka Secara Diskrit dan Kontinu

ANUITAS LAST SURVIVOR

CADANGAN PROSPEKTIF ASURANSI JIWA DWIGUNA DENGAN ASUMSI SERAGAM

PERSATUAN AKTUARIS INDONESIA

PENENTUAN PREMI TAHUNAN PADA ASURANSI JOINT LIFE DENGAN MENGGUNAKAN ANUITAS REVERSIONARY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pada AJB Bumi Putera 1912 Rayon Madya Pandaan oleh Ariyani (2001). Bumi Putera Rayon pandaan adalah belum tepat.

PENENTUAN CADANGAN PREMI DENGAN PERHITUNGAN PROSPEKTIF UNTUK ASURANSI PENDIDIKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Program dana pensiun merupakan bentuk balas jasa pemerintah terhadap

Asuransi Jiwa

METODE PREMIUM SUFFICIENCY UNTUK CADANGAN ASURANSI JIWA BERJANGKA PADA STATUS HIDUP GABUNGAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang bertujuan untuk mendapatkan dana pensiun. Menurut Undang-undang

PREMI ASURANSI JIWA LAST SURVIVOR DWIGUNA DENGAN MENGGUNAKAN ASUMSI CONSTANT FORCE

PENENTUAN PREMI UNTUK POLIS ASURANSI BERSAMA

: Premi Tunggal Bersih Asuransi Jiwa Seumur Hidup Unit Link. : 1. I Wayan Sumarjaya, S.Si, M.Stats. 2. Drs. I Nyoman Widana, M.

Asuransi Jiwa

PERHITUNGAN NILAI CADANGAN RETROSPEKTIF PREMI TAHUNAN ASURANSI JOINT LIFE DWIGUNA. (Skripsi) Oleh. Cinkia Eagseli Ewys

PERBANDINGAN NILAI TEBUS DAN CADANGAN PREMI PADA ASURANSI JIWA KONTINU. Jl. Prof. Soedarto, S.H, Semarang, 50275

EFEK VARIASI DARI PROSPEKTIF MORTALITA UNTUK MANFAAT NILAI TUNAI

MENENTUKAN FORMULA PREMI TAHUNAN TIDAK KONSTAN PADA ASURANSI JOINT LIFE

Asuransi Jiwa

PREMI ASURANSI KESEHATAN DALAM STATUS HIDUP GABUNGAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Riau Kampus Bina Widya Indonesia

EKONOMI TEKNIK Bentuk Nilai Modal - Nilai Sekarang dan yang akan datang SEBRIAN MIRDEKLIS BESELLY PUTRA TEKNIK PENGAIRAN

PENENTUAN CADANGAN PREMI UNTUK ASURANSI JOINT LIFE

ASURANSI JIWA. 12/11/2012 MK. Aktuaria Darmanto, S.Si.

Judul : Perhitungan Premi Asuransi Jiwa Endowment Suku Bunga Vasicek dengan Simulasi Monte Carlo ABSTRAK

Prosiding Matematika ISSN:

BAB III PENETAPAN HARGA PREMI PADA KONTRAK PARTISIPASI ASURANSI JIWA ENDOWMEN DENGAN OPSI SURRENDER

MENENTUKAN NILAI CADANGAN YANG DISESUAIKAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA BERPASANGAN DENGAN METODE ILLINOIS

Prosiding Matematika ISSN:

PREMI ASURANSI NAIK PADA STATUS HIDUP GABUNGAN Gita Anugrah 1*, Hasriati 2, Aziskhan 2

PREMI ASURANSI JIWA GABUNGAN BERJANGKA DENGAN ASUMSI GOMPERTZ

MODEL PENYUSUTAN MAJEMUK JUMLAH PESERTA ASURANSI PADA ASURANSI JIWA

CADANGAN ASURANSI DWIGUNA LAST SURVIVOR DENGAN METODE PREMIUM SUFFICIENCY

Nilai Waktu dan Uang (Time Value of Money) deden08m.com

PENENTUAN MODEL PREMI TIDAK KONSTAN PADA ASURANSI DANA PENSIUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENENTUAN BESARNYA ANUITAS HIDUP DENGAN MENGGUNAKAN NILAI ASUMSI PADA DISTRIBUSI SISA USIA

BAB I PENDAHULUAN. suatu peristiwa yang tak tentu. ( Hasyim Ali, 1993:3) Asuransi terbagi menjadi dua, yaitu life insurance dan non life insurance.

MODEL PERTUMBUHAN PREMI ASURANSI JIWA BERJANGKA DENGANTINGKAT SUKU BUNGA KONSTAN UNTUK KASUS KONTINU DAN DISKRIT. ( Skripsi ) Oleh.

BAB II KAJIAN TEORI. dalam memahami materi yang ada dalam bab-bab selanjutnya. Teori-teori yang

Seri Pendidikan Aktuaris Indonesia Donny C Lesmana

PREMI TUNGGAL BERSIH UNTUK KONTRAK ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP

PENENTUAN NILAI CADANGAN PROSPEKTIF PADA ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP MENGGUNAKAN METODE NEW JERSEY

Hikmah Agustin, S.P.,MM

PERBANDINGAN ASURANSI DAN TABUNGAN PENDIDIKAN

Aktuariaa. Dosen : SS. Semester : V No.Revisi : 00. Hal: 1 dari 5. tim. 1).Konsep. dimodifikasi). Kemampuan. Deskripsi. asuransi jiwa

DASAR DASAR TEORI OF INTEREST & ANUITAS Jakarta, 10 Mei Oleh : Masyhar Hisyam Wisananda, S.Si, ASAI

Nilai Akumulasi Anuitas Berjangka Dengan Distribusi Makeham Pada Status Hidup Gabungan

PENGHITUNGAN PREMI ASURANSI LONG TERM CARE UNTUK MODEL MULTI STATUS

PERHITUNGAN NILAI PREMI DAN TUNAI MANFAAT ASURANSI DENGAN BUNGA STOKASTIK MENGGUNAKAN MODEL VASICEK DAN CIR

TIME VALUE of MONEY. Modul ini membahas tentang future value, present value. Konsep anuitas, dan implementasi nilai mata uang

BAB II LANDASAN TEORI

PENENTUAN PREMI BULANAN ASURANSI KESEHATAN BERJANGKA PERAWATAN RUMAH SAKIT UNTUK PERORANGAN

PENGARUH PERUBAHAN SUKU BUNGA TERHADAP PERHITUNGAN PREMI NETO TAHUNAN ASURANSI KESEHATAN INDIVIDU

PERBANDINGAN ASURANSI LAST SURVIVOR DENGAN PENGEMBALIAN PREMI MENGGUNAKAN METODE COPULA FRANK, COPULA CLAYTON, DAN COPULA GUMBEL

MODEL SELEKSI PREMI ASURANSI JIWA DWIGUNA UNTUK KASUS MULTIPLE DECREMENT. Mahasiswa Program S1 Matematika

Premi Tahunan Asuransi Jiwa Berjangka Dengan Asumsi Seragam Untuk Status Gabungan

BAB II KAJIAN TEORI. hasil percobaan yang berbeda dan masing-masing mempunyai. itu menyusun kejadian, maka probabilitas kejadian

MODEL SELEKSI PADA ASURANSI JIWA DWIGUNA DENGAN UANG PERTANGGUNGAN MENINGKAT

PENENTUAN CADANGAN PREMI DENGAN METODE PREMIUM SUFFICIENCY PADA ASURANSI JIWA SEUMUR HIDUP JOINT LIFE

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENETAPAN HARGA JAMINAN POLIS ASURANSI JIWA DENGAN PREMI TAHUNAN DAN OPSI SURRENDER WELLI SYAHRIZA

PREMI TUNGGAL BERSIH ASURANSI JIWA BERJANGKA DENGAN FAKTOR PENEBUSAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor riil saja seperti pertanian, industri, dan agrobisnis,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

METODE ACCRUED BENEFIT COST UNTUK ASURANSI DANA PENSIUN NORMAL PADA STATUS GABUNGAN ABSTRACT

Bizaini, Dewi Sri Susanti, Yuni Yulida Program Studi Matematika Fakultas MIPA Universitas Lambung Mangkurat

PERUMUSAN PREMI BULANAN ASURANSI KESEHATAN INDIVIDU PERAWATAN RUMAH SAKIT (ANUITAS HIDUP PEMBAYARAN BULANAN)

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PENENTUAN TINGKAT PARTISIPASI PADA ASURANSI JIWA ENDOWMEN UNIT LINK DENGAN METODE POINT TO POINT

Transkripsi:

Bab 2 Teori Pendukung 2.1 Pendahuluan Untuk mengekspresikan perhitungan tentang nilai tunai (cash value) yang dipengaruhi oleh prospektif mortality diperlukan teori-teori pendukung sehingga dalam perhitungannya berdasar pada teori tersebut dan diberikan uraian sebagai berikut. 2.2 Future Life Time Misalkan seseorang berusia x tahun, dinotasikan sebagai (x), maka seseorang tersebut mempunyai sisa umur (future lifetime), T (x), mempunyai variabel acak yang kontinu terhadap selang waktu sehingga ia akan meninggal pada usia x + T (x). sebagai variabel acak, T mempunyai fungsi distribusi sebagai 4

2.2. Future Life Time 5 berikut: F (t) Pr(T (x) t) t q x, t 0: (2.1) dimana : F (t) Peluang (x) akan meninggal dalam periode t tahun Pr((x) akan meninggal sebelu mencapai usia t tahun) sehingga dapat diberikan : F (t) Pr(T (x) t) dimana : t q x s(x) s(x + t) s(x) 1 s(x + t) s(x) tq x probabilitas (x) akan meninggal dalam kurun waktu t tahun. Sekarang diberikan fungsi distribusi S(t) adalah sebagai berikut : S(t) Pr((x) akan hidup dalam periode t tahun Pr(T (x) > t); t 0 1 Pr(T (x) t) 1 F (t) 1 1 s(x + t) s(x) (2.2) s(x + t) s(x) (2.3) t p x (2.4)

2.2. Future Life Time 6 dimana : tp x probabilitas (x) akan bertahan hidup sedikitnya hingga t tahun. Untuk perihal diskrit, diberikan simbol K(x) dengan diberikan penjelasan bahwa K(x) adalah bilangan integer terbesar dari T (x): Secara informal K(x) adalah menyatakan berapa kali lagi ulang tahun yang bisa dirayakan oleh (x) sebelum ia meninggal dunia, dengan fungsi distribusi sebagai berikut: Pr[K(x) k] Pr[k T (x) < k + 1 Pr[k < T (x) k + 1 k p x k+1 p x s(x + k) s(x + k + 1) s(x) s(x) s(x + k) s(x + k + 1) s(x) s(x + k) s(x + k) s(x + k + 1) : s(x) s(x + k) k p x :q x+k k jq x, k 0; 1; 2; 3; ::: (2.5) Adapun didalam pembentukan life tabel terdapat l x yaitu jumlah sekelompok orang hidup pada usia x, hubungan dengan fungsi distribusinya adalah: l x l 0. s(x) atau secara umum l x+t l 0. s(x + t)

2.3. Bunga Majemuk 7 2.3 Bunga Majemuk Metode pembungaan majemuk adalah salah satu metode pembungaan dimana bunga yang dihasilkan pada setiap akhir periode ditambahkan kepada modal sehingga diperoleh modal baru yang akan dibungakan lagi satu periode berikutnya dan demikian seterusnya sampai dengan akhir suatu periode yang ditentukan.dalam metode pembungaan majemuk dide niskan beberapa hal: Faktor akumulasi dari pembungaan majemuk dide nisikan (1 + i) 1 dan faktor diskonto (v) adalah: v (1 + i) 1 1 1 + i (2.6) serta tingkat diskonto (d) adalah : d 1 v i 1 + i iv (2.7) 2.4 Asuransi Jiwa Asuransi jiwa adalah suatu bentuk transfer atas suatu resiko kerugian nansial yang disebabkan oleh kematian atas diri seseorang dari hak tertanggung kepada hak penanggung, dimana kerjasama antara tertanggung dan penanggung tersebut ditandai dengan diterbitkannya polis asuransi.

2.4. Asuransi Jiwa 8 2.4.1 Asuransi Jiwa Kontinu Adalah suatu model asuransi jiwa yang mana santunan akan diberikan seketika apabila tertanggung meninggal dunia. Beberapa model asuransi jiwa kontinu yang antara lain asuransi jiwa seumur hidup, asuransi jiwa berjangka, asuransi jiwa dwiguna dan beberapa model asuransi jiwa lainya. Pada penulisan tesis ini asuransi jiwa dengan santunan akan diberikan seketika apabila tertanggung meninggal tidak dibahas, namun penulis maksudkan untuk memberikan pengertian bahwa salah satu model pemberian maanfaat asuransi ada yang kontinu. 2.4.2 Asuransi Jiwa Diskrit Dalam model asuransi jiwa kontinu tersebut diatas diberikan asumsi bahwa pembayaran santunan dilaksanakan segera setelah tertanggung meninggal dunia. Sedangkan untuk asuransi jiwa diskrit adalah suatu model pembayaran santunan yang diberikan pada akhir periode dimana tertanggung meninggal dunia. Berikut diberikan beberap model asuransi jiwa diskrit. Asuransi Jiwa Seumur Hidup Adalah suatu pertanggungan asuransi dimana manfaat akan diberikan jika tertanggung meninggal dunia selama jangka waktu asuransi (seumur hidup) dan diberikan pada akhir periode dimana tertanggung meninggal dunia. Nilai tunai pembayaran santunan sebesar Rp 1 dinyatakan dengan notasi premi tunggal neto untuk asuransi ini adalah A x dan dinyatakan dengan A x v k+1 kp x q x+k k0

2.5. Anuitas 9 Asuransi Jiwa Berjangka Adalah suatu pertanggungan asuransi dimana manfaat akan diberikan jika tertanggung meninggal dunia selama jangka waktu asuransi ( n tahun ) dan diberikan pada akhir periode dimana tertanggung meninggal dunia. Nilai tunai pembayaran santunan sebesar Rp 1 dinyatakan dengan notasi premi tunggal neto asuransi berjangka adalah A1 x:ne dan dinyatakan dengan n 1 A1 x:ne X v k+1 kp x q x+k k0 Asuransi Jiwa Dwiguna Adalah suatu pertanggungan asuransi dimana manfaat akan diberikan jika tertanggung meninggal dunia selama jangka waktu asuransi (n tahun) atau tertanggung hidup sampai dengan akhir jangka waktu asuransi. Nilai tunai pembayaran santunan sebesar Rp 1 dinyatakan dengan notasi premi tunggal neto asuransi dwiguna adalah A x:ne dan dinyatakan dengan Xn 1 A x:ne v k+1 kp x q x+k + v n kp x 2.5 Anuitas k0 Anuitas adalah suatu rangkaian pembayaran yang sifatnya periodik, dengan pembayaran setiap periode tertentu dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Rangkaian pembayaran tersebut apabila dilakukan pada awal periode disebut anuitas awal (annuity due), adapun total nilai sekarang (present value) dari anuitas awal dengan pembayaran n tahun diberikan notasi a ne adalah sebagai

2.5. Anuitas 10 berikut: a ne 1 + v + v 2 + ::: + v n 2 + v n 1 1 vn 1 v a ne 1 vn d, dengan (2.6), maka Sedangkan rangkaian pembayaran yang dilakukan pada akhir setiap periode pembayaran disebut anuitas akhir (annuity immediate), present value dari anuitas akhir adalah sebagai berikut : a ne v + v 2 + v 3 + ::: + v n 1 + v n v 1 + v + v 2 + ::: + v n 2 + v n 1 1 v n v, dengan (2.6), maka 1 v 1 v n v iv a ne 1 vn i Adapun anuitas hidup adalah rangkaian pembayaran yang dilakukan dengan syarat anuitan masih hidup. Berikut diberikan beberapa jenis anuitas hidup antara lain : 2.5.1 Anuitas Kehidupan Seumur Hidup Adalah rangkaian pembayaran yang dilakukan setiap awal periode selama anuitan masih hidup, dan nilai sekarang dari pembayaran anuitas hidup setiap awal tahun sebesar 1 seumur hidup untuk orang berusia x adalah sebagai

2.5. Anuitas 11 berikut: a x (1 + v + v 2 + ::: + v k )P (K k) k0 (1 + v + v 2 + ::: + v k )( k p x k+1 p x ) k0 (1 + v + v 2 + ::: + v k )( k p x k+1 p x ) + (1 + v + v 2 + ::: + v n 1 ) n p x k0 1( 0 p x 1 p x ) + (1 + v)( 1 p x 2 p x ) + (1 + v + v 2 )( 2 p x 3 p x ) + ::: 1 + v 1 p x + v 2 2p x + ::: a x v k kp x k0 2.5.2 Anuitas Kehidupan Berjangka Adalah rangkaian pembayaran yang dilakukan setiap awal periode selama jangka waktu tertentu, dan nilai sekarang dari pembayaran anuitas hidup setiap awal tahun sebesar 1 selama jangka waktu (misal jangka n ) untuk orang berusia x adalah sebagai berikut: a x:ne Xn 1 (1 + v + v 2 + ::: + v k )P (K k) + k0 + kn n 1 (1 + v + v 2 + :v n 1 )P (K k) X (1 + v + v 2 + ::: + v k )( k p x k+1 p x ) k0 +(1 + v + v 2 + ::: + v n 1 ) P (K k) kn

2.6. Premi 12 Xn 1 (1 + v + v 2 + ::: + v k )( k p x k+1 p x ) + (1 + v + v 2 + ::: k0 v n 2 + v n 1 ) n p x 1( 0 p x 1 p x ) + (1 + v)( 1 p x 2 p x ) + (1 + v + v 2 )( 2 p x 3 p x ) + ::: +(1 + v + v 2 + ::: + v n 1 )( n 1 p x n p x ) + (1 + v + v 2 + +v n 2 + v n 1 ) 1 + v 1 p x + v 2 2p x + ::: + v n 2 n 2p x + v n 1 n 1p x Xn 1 a x:ne v n np x k0 2.6 Premi Premi adalah suatu jumlah tertentu yang harus dibayarkan oleh pihak tertanggung kepada pihak penanggung (perusahaan asuransi) yang dimana dengan hal tersebut pihak penanggung memberikan jaminan atas suatu resiko nansial yang disebabkan oleh kematian pihak tertanggung dengan ditandai diterbitkannya suatu polis asuransi sebagai tanda dari perjanjian dimaksud. Dalam pola pembayaran premi dimaksud ada beberapa model yang dikenal sebagai contoh premi tunggal neto (net single premiums) dimana yang dimaksud dengan premi tunggal adalah pembayaran premi asuransi yang dilakukan pada waktu kontrak asuransi disetujui, dan selanjutnya tidak ada pembayaran premi lagi sampai dengan waktu kontrak asuransi berakhir, atau dengan cara dibayarkan secara berkala (misal bulanan, tahunan ) dengan jumlah yang tetap dalam setiap pembayaran sering disebut ( net level premium) dan masih banyak modi kasi pola pembayaran premi dimaksud. Untuk mencari premi neto tahunan didapat dari prinsip kesetaraan pada awal asuransi yakni

2.7. Cadangan (Reserve) 13 "nilai sekarang dari premi neto tahunan yang akan dibayarkan pada masa yang akan datang selama masa pembayaran premi nilai sekarang bene t yang akan dibayarkan pada masa yang akan datang selama masa asuransi". Dengan diberikan notasi dimana P x Premi neto tahunan P x A x a x (2.8) A x Nilai sekarang dari bene t asuransi sebesar 1 dan a x Nilai sekarang dari anuitas hidup awal dari pembayaran sebesar 1 setiap awal tahun. sebagaimana prinsip dari kesetaraan dimaksud ( 2.8 ), maka untuk premi tunggal sebesar nilai dari nilai sekarang dari bene t asuransi adalah P x A x a x P x a x A x, dimana a x 1 P x A x 2.7 Cadangan (Reserve) Cadangan (reserve) adalah suatu jumlah dana yang harus disediakan oleh suatu perusahaan asuransi sehingga dengan dana dimaksud perusahaan asuransi dapat memenuhi kewajibannya kepada pemegang polis. Karena hal tersebut adalah suatu kewajiban perusahaan maka jumlah tersebut bukanlah sebagai aset perusahaan. Dalam literatur didapatkan model perhitun-

2.7. Cadangan (Reserve) 14 gan cadangan terdiri dari dua cara yakni cadangan retrospektif dan cadangan prospektif. Cadangan retrospektif adalah model perhitungan cadangan yang berdasarkan jumlah total pendapatan diwaktu yang lalu sampai saat dilakukan perhitungan dikurangi dengan jumlah pengeluaran diwaktu yang lalu untuk setiap pemegang polis. tv x P x : t u x t k x dimana tv x cadangan premi pada akhir tahun ke t untuk asuransi seumur hidup untuk setiap peserta yang masuk pada usia x P xt u x nilai tunai santunan sampai dengan tahun ke t tk x nilai tunai pengeluaran sampai akhir tahun ke t Cadangan prospektif adalah model perhitungan cadangan berdasarkan pada nilai sekarang dari semua pengeluaran yang akan datang dikurangi dengan nilai sekarang dari total pendapatan pada waktu yang akan datang untuk setiap pemegang polis. tv x A x+t P:a x+t dimana tv x cadangan premi pada akhir tahun ke t untuk asuransi seumur hidup untuk setiap peserta yang masuk pada usia x A x+t nilai tunai santunan sampai dengan tahun ke t P:a x+t nilai tunai penerimaan premi sampai akhir tahun ke t

2.7. Cadangan (Reserve) 15 Metode yang digunakan untuk menghitung cadangan dalam tulisan ini adalah berdasarkan prospektif dan waktu perhitungan yang digunakan adalah akhir periode serta menggunakan diskrit (fully discrete).