PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001: 2008 DI SMK NEGERI 2 PENGASIH KULON PROGO TAHUN 2014

dokumen-dokumen yang mirip
PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001: 2008 DI SMK NEGERI 2 PENGASIH KULON PROGO TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembelajaran Di SMK Negeri 13 dan SMK Negeri 8 Bandung. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini akan membahas tentang: 1) latar belakang penelitian, 2) fokus

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan mengenai implementasi

I PENDAHULUAN. dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas produk dan jasa pada perusahaan bertambah. Satu hal yang sangat berarti dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar yang dengan sengaja dirancangkan untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Shandy Fauzan, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, sudah banyak perusahaan atau lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. maju dapat dilihat dari mutu pendidikannya. Menurut data Organisasi Pendidikan,

TINJAUAN MANAJEMEN Pendahuluan II. Lingkup Bahasan

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

BAB I PENDAHULUAN. dan Dosen pasal 34 ayat 1 mengamanatkan bahwa, pemerintah daerah wajib

BAB I P E N D A H U L U A N. pengetahuan dan keahlian ( skill and knowledge ) yang dibutuhkan untuk

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

Pengelolaan Keluhan Pelanggan/E-Complaint Dalam Perspektif Manajemen Mutu

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi yang dilakukan oleh peneliti

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berbasis kompetensi. Setiap lulusan SMKwajib mempunyai

Implementasi Total Quality Education Di SMK Negeri 1 Jember Pada Aspek Pengembangan Kurikulum Dan Tenaga Kependidikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan Pedoman Penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional pada Obyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu program SMK adalah dengan adanya Pendidikan Sistem Ganda (PSG)

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. perubahan di segala bidang. Hal ini juga berdampak pada kondisi lingkungan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan, penjaminan kualitas memiliki peranan yang penting dan strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menengah kejuruan sebagai bagian dari sub sistem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gun Gun Gunawan, 2013

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu pendidikan. Kecenderungan internasional mengisyaratkan

DAFTAR ISI Ajeng Aulia Asyifa, 2015

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pengujian hipotesis, serta bagaimana interpretasi untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. reformasi diindikasikan dengan adanya perombakan di segala bidang kehidupan,

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran dan pelatihan dengan tujuan untuk mendapatkan bekal dasar

BAB I PENDAHULUAN. Bab Pendahuluan ini secara berturut-turut membahas mengenai latar belakang

PELAKSANAAN STANDAR-STANDAR DALAM UPAYA PENCAPAIAN AKREDITASI INSTITUSI BBPK JAKARTA

BAB VIII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Bagian ini merupakan bab penutup terdiri dari: 1) kesimpulan, 2)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Kebijakan Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) merupakan upaya. pemerintah untuk memperbaiki kualitas pendidikan Indonesia agar

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2015 Di PPID LAPAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2003: 11) penelitian berdasarkan tingkat eksplanasinya

DAFTAR ISI. SAMPUL DALAM... i MOTTO... PERSEMBAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... PERNYATAAN KEASLIN... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Minat dalam belajar siswa mempunyai fungsi sebagai motivating force

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, 2) fokus penelitian, 3) tujuan penelitian, 4) kegunaan penelitian, 5)

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN UJI SERTIFIKASI KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

Lampiran 1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tantangan global yang dihadapi dunia tidak dapat dihindari baik dari

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL JURNAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. program peningkatan mutu pendidikan, di antaranya adalah program

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

ANALISIS DAMPAK AKREDITASI SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Kasus Di SD Negeri Donohudan 3 Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMK Negeri 2 Salatiga, melalui proses observasi, wawancara dan studi

Lampiran: 1 PROFILE SEKOLAH. 1. Sejarah Singkat

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan handal di bidangnya masing-masing. memandirikan siswa didik. Dengan beberapa acuan perundangan tersebut jelas

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif-dekriptif. Desain penelitian ini dipilih dengan

BAB I PENDAHULUAN. karena pendidikan merupakan salah satu modal utama dalam pembangunan. Di

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang lebih modern dan berkualitas, hal tersebut akan berpengaruh

II. KAJIAN PUSTAKA AUDIT OPERASIONAL DAN KEPUASAN PELANGGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan bagian internal dalam pembangunan. Proses pendidikan

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin tidak menentu, khususnya perbankan yang termasuk

dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dimana pimpinan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang relevan dengan tujuan dari organisasi (McCloy, Campbell, dan Cudeck,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan dan kelangsungan hidup bangsa. Personil yang berhubungan. yang menyandang persyaratan tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB II HASIL SURVEY. jurusan yaitu Tata Buku, Tata Usaha dan Koperasi. yaitu program 3 tahun, istilahnya Pembina tidak digunakan lagi.

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang sebagai usaha mencerdaskan manusia melalui kegiatan. manusia dewasa, mandiri dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. terus diupayakan melalui pendidikan. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari uraian pembahasan diatas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

RENCANA OPERASIONAL FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MULAWARMAN

BAB I PENDAHULUAN. dinikmati oleh seluruh komponen bangsa baik untuk masyarakat terpencil

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data yang terkumpul dan pembahasan hasil penelitian, maka. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Implementasi kebijakan mutu di SMKTI Bandar Lampung dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. dan unsur penunjang lainnya termasuk sumber dana. Potensi - potensi itu dapat

ABSTRAK Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Efektivitas Pengelolaan Persediaan Obat PT. Millennium Pharmacon International Tbk Cabang Bandung

BAB IV DATA DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. kode etik dan standar, yang dapat menyebabkan pasien puas (Muninjaya, 2011).

Transkripsi:

ISSN: 2303-3738 Vol.05/No.02/Januari 2015 PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001: 2008 DI SMK NEGERI 2 PENGASIH KULON PROGO TAHUN 2014 Oleh: Sujad Purnama Aji e-mail: sujadpurnamaaji@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo, (2) faktor-faktor yang mendukung pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo, dan (3) faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo. Desain penelitian ini adalah penelitian evaluasi yang menggunakan model context, input, process, dan product (CIPP). Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo. Sumber data dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Wakil Manajemen Mutu, Koordinator Bimbingan Konseling, Kepala Tata Usaha, Koordinator Perpustakaan, dan siswa. Instrumen penelitian adalah angket, wawancara, dan dokumen. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi yakni triangulasi data, situasional, dan metode pengumpulan data. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif mengikuti konsep yang diberikan Miles and Huberman dan Spradley yakni analisis data dengan komponen data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification. Hasil penelitian menunjukkan (1) pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Pengasih KulonProgo sudah berhasil. Hal ini dapat diketahui dari pencapaian sasaran mutu sekolah yang tergolong berhasil. Selain itu, pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 untuk masing-masing komponen juga menunjukkan pencapaian yang tinggi, rata-rata di atas 90%; (2) faktor pendukung pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo meliputi Sumber Daya Manusia,bantuan dana dari program CI-BI, sarana dan prasarana, minat baca siswa yang tinggi, dan adanya pengadaan majalah dan buku yang relevan bagisiswa; dan (3) faktor-faktor penghambat pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Pengasih KulonProgo antara lain keterbatasan dana, pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh siswa, kurangnya sosialisasi pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Pengasih KulonProgo, penulisan dokumen-dokumen di unit kerja yang belum sesuai dengan apa yang diinginkan pada Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008, beban pekerjaan yang banyak, adanya pergantian personil yang mendadak, dan luas lahan yang belum tercukupi. Kata kunci: Sistem, Manajemen, Mutu, SMK PENDAHULUAN Era globalisasi menuntut adanya perubahan paradigma dalam dunia pendidikan. Untuk melakukan hal tersebut, peranan manajemen pendidikan sangat signifikan untuk menciptakan sekolah-sekolah bermutu. Peningkatan kompetisi, pilihan dan tuntutan pelanggan pendidikan mempengaruhi pendidikan saat ini. Pada saat bersamaan, faktorfaktor eksternal mempengaruhi pendidikan nasional. Pendidikan perlu mendapat 261

Vol.05/No.02/Januari 2015 ISSN: 2303-3738 pengaturan dan standarisasi untuk memenangkan kompetisi dan peningkatan terusmenerus. Menanggapi isu tersebut, salah satu standar sistem manajemen mutu yang telah berkembang di negara maju maupun di negara-negara berkembang adalah ISO 9001:2008. Standar ini merupakan sarana atau alat untuk dapat mencapai mutu dalam menerapkan Total Quality Control yang diharapkan mampu menjawab perkembangan globalisasi yang tujuan akhirnya adalah mencapai efektivitas dan efisiensi suatu organisasi. Standar ini merupakan salah satu standar yang diakui secara internasional. Menurut Lembaga Bantuan Manajemen Bandung (2000) pengertian mutu menurut ISO adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa, yang menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang ditentukan atau yang tersirat. SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo merupakan lembaga pendidikan kejuruan yang telah berhasil meraih sertifikat ISO 9001: 2008 dengan Nomor Registrasi 01 100 065398. Sertifikat ISO 9001: 2008 ini merupakan bukti bahwa pihak sekolah sangat memperhatikan peningkatan manajemen mutu pendidikan. Serangkaian fungsi-fungsi manajemen dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, memacu kreativitas, selalu berinovasi, dan tidak cepat puas diri. Sehingga mampu menghasilkan produk yang berkualitas dengan pengelolaan manajemen pendidikan yang profesional. Namun di tengah keberhasilan tersebut, masih terdapat hambatan-hambatan yang akan mempengaruhi tingkat keberhasilan pelaksanaan sistem manajemen mutu yang diterapkan. Berbagai faktor yang terkait secara langsung dengan penerapan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 adalah kepemimpinan kepala sekolah, pelaksanaan organisasi sekolah, kegiatan pembelajaran, sarana dan prasarana yang dimiliki, serta partisipasi masyarakat. Kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan mutu pendidikan sekolah. Kepemimpinan kepala sekolah yang baik dapat mendukung pencapaian visi dan misi yang ditetapkan sekolah. Sebaliknya, kepemimpinan kepala sekolah yang kurang mendukung seperti bertindak otoriter terhadap guru-guru dapat menghambat kreativitas guru dalam melakukan aktivitas pembelajaran. 262

ISSN: 2303-3738 Vol.05/No.02/Januari 2015 Selain itu, peranan setiap sumber daya manusia baik guru maupun nonguru yang tidak menjalankan perannya secara baik, juga dapat menghambat pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 di sekolah. Sebagian guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran hanya menjalankan pekerjaannya secara asal-asalan. Akibatnya, siswa yang mengikuti mata pelajaran tidak berkembang dalam pemahaman dan pengetahuan. Faktor lain yang terkait dengan pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 adalah ketersediaan dana, sarana, dan prasarana. Usaha peningkatan kualitas pendidikan tidak terlepas dari dana untuk pengadaan sarana penunjang. Keterbatasan dana, sarana, dan prasarana yang dimiliki sekolah dapat menjadi penghambat dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008. Di samping itu, partisipasi masyarakat dalam mengontrol penyelenggaraan pendidikan di sekolah berpengaruh terhadap pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008. Sehubungan dengan itu, partisipasi masyarakat seperti orang tua siswa terhadap mutu sekolah dapat mendukung pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008. Sejalan dengan uraian di atas, peneliti dapat merumuskan pokok permasalahan sebagai berikut: Bagaimana pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo tahun 2014? METODE PENELITIAN Desain penelitian ini adalah penelitian evaluasi yang menggunakan model context, input, process, dan product (CIPP). Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo. Sumber data dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah, Wakil Manajemen Mutu, Koordinator Bimbingan Konseling, Kepala Tata Usaha, Koordinator Perpustakaan, dan siswa. Instrumen penelitian adalah angket, wawancara, dan dokumen. Teknik pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi yakni triangulasi data, situasional, dan metode pengumpulan data.teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif mengikuti konsep yang diberikan Miles and Huberman dan Spradley yakni analisis data dengan komponen data reduction, data display, dan conclusion drawing/verification(miles & Huberman, 1984: 21-23). 263

Vol.05/No.02/Januari 2015 ISSN: 2303-3738 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1. Implementasi Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo Berdasarkan data penelitian yang telah dianalisis, maka dapat diketahui bahwa SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo telah melaksanakan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 dengan hasil yang baik. Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 dilihat dari segi manajemen sekolah telah menunjukkan keberhasilan secara maksimal yang sebagian besar ketercapaian rata-rata sasaran mutu untuk sekolah sebesar 100%. Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 ini juga telah berjalan dengan baik dan manajemen puncak selalu berusaha untuk terus mengadakan pembenahan manajemen secara berkelanjutan agar dapat mempertahankan sertifikat ISO yang telah diperoleh. Keberhasilan pencapaian sasaran mutu antara lain yakni: a. Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan dan Teknik Komputer Jaringan, dengan tolok ukur: (1) Nilai UNAS peserta didik baru ditentukan Matematika 7,00; (2) Bahasa Inggris 7,50; dan (3) Bahasa Indonesia 7,00; b. Program Keahlian Teknik Pemesinan, dengan tolok ukur sebagai berikut: (1) Nilai UNAS peserta didik baru ditentukan Matematika 7,00; (2) Bahasa Inggris 7,00; (3) Bahasa Indonesia 7,00; (4) Minimal 20% dari jumlah tamatan memperoleh nilai uji kompetensi dari LSP; (5) Minimal 80% dari jumlah tamatan memperoleh nilai ujian nasional Matematika 7,00; (6) Minimal 85% dari jumlah tamatan memperoleh nilai ujian nasional Bahasa Indonesia 7,00; dan (7) Minimal 80% dari jumlah tamatan memperoleh nilai ujian nasional Bahasa Inggris 7,00 atau memperoleh skor TOEIC 405. c. Program Keahlian Teknik Kendaraan Ringan, Teknik Komputer Jaringan dan Teknik Pemesinan, dengan tolok ukur sebagai berikut: (1) Nilai ujian nasional Bahasa Inggris 7,51 atau memperoleh skor TOEIC 505;(2) Minimal 60% tamatan yang lulus uji kompetensi terserap didunia kerja yang relevan dengan kompetensi tamatan; (3) Minimal 60% DU/DI pengguna tamatan pada tahun 2008 melakukan perekrutan lagi pada tahun berikutnya; (4) Maksimal 10% keluhan pelanggan (customer complaint) disampaikan oleh DU/DI pengguna tamatan yang tidak 264

ISSN: 2303-3738 Vol.05/No.02/Januari 2015 merekrut lagi pada tahun berikutnya; (5) Minimal 40% area terbuka sudah dilengkapi dengan taman untuk mewujudkan clean and green;(6) Minimal 30% guru dan karyawan mampu mengoperasikan IT; (7) Minimal 60% siswa membayar iuran komite sekolah paling lambat tanggal 10 setiap bulan; (8) Minimal 200 orang berkunjung ke perpustakaan sekolah setiap minggu; (9) Minimal 20% siswa melaksanakan prakerin di DU/DI berskala Internasional; (10) Minimal 10% tamatan melaksanakan magang ke luar negeri; (11) Minimal 70% dari layanan konseling dan kegiatan pendukung, terlaksana; (12) Seluruh siswa mendapat layanan individual yang terdokumen dalam kartu pribadi; dan (13) Minimal 10 orang guru mengikuti pelatihan Auditor Internal. Dari hasil analisis persentase terhadap jawaban angket dari responden dapat diketahui tingkat keefektifan pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo berkisar antara 94,4 % sampai 100 %. IK yang paling kecil diperoleh oleh IK BK dan yang paling besar yakni IK WKS 3. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini. Tabel 1 Urutan Tingkat Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo No Komponen Persentase Keefektifan 1 WKS 3 100 % 2 Perpustakaan 100 % 3 WKS 2 97,5 % 4 WKS 4 97,5 % 5 QMS 97,2 % 6 WKS 1 95,6 % 7 Tata Usaha 94,6 % 8 BK 94,4 % Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo tergolong berhasil. 265

Vol.05/No.02/Januari 2015 ISSN: 2303-3738 2. Faktor-faktor Pendukung Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah, WMM, Koordinator Bimbingan dan Konseling, Kepala Tata Usaha, dan Koordinator Perpustakaan dapat diketahui bahwa terdapat sejumlah faktor yang mendukung pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo sehingga pelaksanaan dapat dikatakan berhasil. Faktor-faktor pendukung tersebut antara lain yakni: a. Sumber Daya Manusia; b. Bantuan dana dari program sekolah CI-BI; c. Sarana dan Prasarana; d. Minat baca siswa yang tinggi; e. Adanya pengadaan majalah dan buku yang relevan bagi siswa. 3. Faktor-faktor Penghambat Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo Selain faktor-faktor pendukung, terdapat pula sejumlah faktor penghambat pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo yang menyebabkan tingkat keefektifannya tidak bisa mencapai 100%. Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Sekolah, WMM, Koordinator Bimbingan dan Konseling, Kepala Tata Usaha, dan Koordinator Perpustakaan terungkap bahwa faktorfaktor penghambat itu antara lain: a. Keterbatasan dana; b. Pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh siswa; c. Kurangnya sosialisasi pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo; d. Penulisan dokumen-dokumen di unit kerja yang belum sesuai dengan apa yang diinginkan pada SMM; e. Beban pekerjaan yang banyak; f. Adanya pergantian personil yang mendadak; g. Luas lahan yang belum tercukupi. 266

ISSN: 2303-3738 Vol.05/No.02/Januari 2015 Faktor-faktor penghambat di atas dapat diatasi dengan: a. Membuat skala prioritas; b. Penyusunan kegiatan rutin; c. Kegiatan mencari sponsor dari alumni; d. Nota perubahan dokumen tentang perubahan atau pergantian personil pada jabatan-jabatan tertentu; e. Pergantian personil itu selalu dikomunikasikan dengan sekolah; f. Diadakannya pengurangan dan pendelegasian pekerjaan kepada personil yang ada; g. Sekolah akan tetap mengadakan bimbingan kepada siswa secara terus-menerus, secara periodik dari kelas X, kelas XI, kelas XII. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan temuan empiris di atas, peneliti dapat menaarik kesimpulan penelitian ini sebagai berikut: 1. Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo sudah berhasil. Hal ini dapat diketahui dari pencapaian sasaran mutu sekolah yang tergolong berhasil. Selain itu, pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 untuk masing-masing komponen juga menunjukkan pencapaian yang tinggi, rata-rata di atas 90%; 2. Faktor pendukung pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo meliputi Sumber Daya Manusia, bantuan dana dari program sekolah CI-BI, sarana dan prasarana, minat baca siswa yang tinggi, dan adanya pengadaan majalah dan buku yang relevan bagi siswa; 3. Faktor-faktor penghambat pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Pengasih Kulon Progo antara lain: keterbatasan dana,pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh siswa, kurangnya sosialisasi pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Pengasih KulonProgo, penulisan dokumen-dokumen di unit kerja yang belum sesuai dengan apa yang diinginkan pada Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 267

Vol.05/No.02/Januari 2015 ISSN: 2303-3738 9001: 2008, beban pekerjaan yang banyak, adanya pergantian personil yang mendadak, dan luas lahan yang belum tercukupi. DAFTAR PUSTAKA Evans, J. R. and Lindsay, W. M. 2008.The Management and Control of Quality (7th Edition).Thomson South-Western, Ohio. Lembaga Bantuan Manajemen Bandung. (2012). Pengenalan iso 9000. Hand out materi pelatihan iso 9000. Miles, M. B. & Huberman, A. M. (1984). Qualitative data analysis. Thousand Oaks: SAGE Publications, Inc. QMS. 2010. ISO 9001: 2008 Sistem Manajemen Mutu (COQ-01). http://qimsconsulting.com/p=70. [2 Oktober 2014]. Sprint Consultant. (20012). Kesadaran mutu iso 9000:Makalah Seminar Kesadaran Mutu. 268