BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang berbasis kompetensi. Setiap lulusan SMKwajib mempunyai

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu penyelenggara pendidikan yang berbasis kompetensi. Setiap lulusan SMKwajib mempunyai setiap kompetensi yang dibutuhkan industri. Hal ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah RI No. 29 Tahun 1990pasal 3 ayat 2 yang menyatakan bahwa Sekolah Menengah Kejuruan mengutamakan penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional. Banyaknya Sekolah Menengah Kejuruan Pariwisata yang ada akan membawa dampak persaingan yang kuat. Setiap SMK Pariwisata akan berusaha untuk menjadi sekolah terbaik dan dipercaya oleh masyarakat. SMK Pariwisata sebagai penyedia sumber daya manusia yang berkualitas untuk industri pariwisataberusaha memenuhi kebutuhan industri pariwisata dengan menerapkan sistem penjaminan mutu pendidikan yaitu manajemen mutu total (MMT). Terkait hal tersebut di atas, SMK Negeri 1 Sewon yang berhasil meraih sertifikat ISO 9001:2008 dari PT TUV Rheinland pada 1 April 2009 mempunyai komitmen akan meningkatkan mutu sekolah dan efisiensi dalam pengelolaan sumber daya sekolah. Selain itu, diharapkan ada suatu proses penyempurnaan berkelanjutan (continual improvement) terhadap kinerja sekolah.dengan demikian kualitas,keluaransekolah sebagai sebuah institusi pendidikan selalu menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. 1

2 Manajemen mutu total merupakan sebuah metodologi yang dapat membantu profesional pendidikan menjawab tantangan lingkungan saat ini, mengurangi rasa takut dan meningkatkan kepercayaan, serta dapat digunakan untuk membangun aliansi antara pendidikan, bisnis, dan pemerintahan. Manajemen mutu total dapat memberikan fokus pendidikan kepada masyarakat, membentuk infrastruktur fleksibel yang dapat memberikan respons cepat terhadap perubahan tuntutan masyarakat, membantu pendidikan menyesuaikan diri dengan keterbatasan dana dan waktu, dan yang terpenting manajemen mutu total memudahkan sekolah mengelola perubahan. Untuk dapat mewujudkan sebuah sekolah yang bermutu terpadu dibutuhkan fondasi yang kuat berupa visi misi, keyakinan dan nilai-nilai, tujuan dan objektivitas faktor kritis keberhasilan.sekolah yang menerapkan manajemen mutu total membangun lingkungan yang memungkinkan setiap orang membawa ukuran perbaikan mutu terhadap kinerjanya sendiri. Pilar mutu akan memberikan fokus dan arahan yang diperlukan staf untuk setiap prakarsa mutu. Untuk dapat mengembangkan budaya mutu di suatu sekolah, ada lima buah pilar mutu yang sangat berpengaruh dan menentukan keberhasilan sekolah tersebut.kelima pilar mutu tersebut adalah sebagai berikut: a.fokus terhadap pelanggan Sekolah sebagai institusi pendidikan harus dapat mengidentifikasi semua kebutuhan siswa sebagai pelanggan sekolah, baik kebutuhan barang maupun jasa.sekolah berusaha memenuhi kebutuhan tersebut dengan layanan yang dapat memuaskan pelanggan. 2

3 b. Keterlibatan total Proses penjaminan mutu di suatu sekolah tidak akan berhasil apabila tidakmendapatkan dukungan dari masyarakat sekolah. Seluruh unsur sekolah berperan penting sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.keterlibatan total dari masyarakat sekolah akan meningkatkan kinerja dari unsur-unsur yang ada di sekolah. c. Pengukuran Pengukuran di sekolah dilakukan melalui penilaian diri sekolah, baik melalui evaluasi diri sekolah (EDS) yang dilakukan oleh internal sekolah minimal setahun sekali, akreditasi sekolah yang dilakukan oleh badan akreditasi nasional (BAN) yang dilakukan setiap 4 tahun sekali, maupun audit dari PT TUV Rheinland bagi sekolah yang menerapkan penjaminan mutu SMM ISO 9001:2008 yang dilakukan setiap tahun. Hasil audit ini disosialisasikan kepada semua guru, karyawan, dewan sekolah untuk ditindaklanjuti. d. Komitmenpada mutu Komitmen merupakan kesepakatan dari seluruh manajemen sekolah dan seluruh masyarakat sekolah untuk meningkatkan mutu sekolah. Adanya komitmen akan membangkitkan motivasi bersama, yang akan mendorong kinerja dari seluruh unsur masyarakat sekolah. 3

4 e.perbaikan berkelanjutan Setiap kekurangan dan kegagalan dalam suatu program peningkatan mutu memerlukan perbaikan.proses perbaikan berkelanjutan harus dilakukan pada semua elemen sekolah. 1.2 Rumusan Masalah SMK Negeri 1 Sewon sebagai sekolah yang telah meraih sertifikat manajemen mutu total (MMT) berbasis SMM ISO 9001:2008harus menerapkan lima pilar pendidikan dalam pengelolaan sekolah. Lima pilar tersebut adalah fokus terhadap pelanggan, keterlibatan total, komitmenpada mutu, pengukuran, dan perbaikan berkelanjutan. Berdasarkan observasi awal, sejauh ini di SMK Negeri 1 Sewon belum ada studi khusus mengenai lima pilar pembentuk sekolah bermutu total. Kinerja seluruh guru dan karyawan seharusnya sudah berlandaskan kelima pilar tersebut.sebagai SMK yang menerapkan ISO 9001:2008, sekolah harus berbasis fokus pada pelanggan dalam semua kegiatannya, melibatkan masyarakat sekolah secara total dalam transformasi mutu, memiliki komitmen bersama tentang peningkatan mutu sekolah, melakukan berbagai macam pengukuran keberhasilan untuk meningkatkan mutu, dan melakukan perbaikan berkelanjutan di semua unit kerja yang ada di sekolah.sejalan dengan hal tersebut, penting bagi sekolah untuk mengkaji pengaruh lima pilar pembentuk sekolah bermutu pada kinerja guru dan karyawan di SMK Negeri 1 Sewon. 4

5 1.3 Pertanyaan Penelitian. Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat diajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1. Apakah fokus terhadap pelanggan berpengaruh pada kinerja? 2. Apakah keterlibatan totalberpengaruh pada kinerja? 3. Apakah pengukuran berpengaruh pada kinerja? 4. Apakah komitmen mutu berpengaruh pada kinerja? 5. Apakah perbaikan berkelanjutan berpengaruh pada kinerja? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan pertanyaan penelitian, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Menganalisis pengaruh fokus terhadap pelanggan pada kinerja. 2. Menganalisis pengaruh keterlibatan totalpada kinerja. 3. Menganalisis pengaruh pengukuran pada kinerja. 4. Menganalisis pengaruh komitmen mutu pada kinerja. 5. Menganalisis pengaruh perbaikan berkelanjutan pada kinerja. 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan akan membawa nilai tambah, yaitu: 1. Bagi para pemimpin di lingkungan pendidikan menengah kejuruan khususnya SMK Negeri 1 Sewon, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk penetapan suatu kebijakan yang menyangkut penerapan manajemen mutu total. 5

6 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkuat penelitian sebelumnya berkenaan dengan hubungan antara penerapan manajemen mutu total pada kinerja. 1.6 Sistematika Penelitian Penulisan tesis ini terbagi ke dalam lima bagian, yang secara lebih rinci dapat diuraiakan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Pertanyaan Penelitian 1.4 Tujuan Penelitian 1.5 Manfaat Penelitian 1.6 Sistematika Penulisan Bab II Landasan Teori 2.1 Tinjauan Pustaka 2.2 Hipotesis Bab III Metode Penelitian 3.1 Desain Penelitian 3.2 Definisi Operasional 3.3 Populasi dan Sampel 3.4 Instrumen Penelitian 3.5 Metode Pengumpulan Data 6

7 3.6 Metode Analisis Data Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Deskripsi Data 4.2 Pengujian Hipotesis 4.3 Pembahasan Bab V Simpulan dan Saran 5.1 Simpulan 5.2 Keterbatasan 5.3 Saran-saran 7