PENDIDIKAN AGAMA HINDU

dokumen-dokumen yang mirip
PANDUAN MATERI UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN

16. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Dasar (SD)

PANDUAN MATERI UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2004/2005 SD/MI M A T E M A T I K A

Penyusunan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Dasar. Menunjukkan contoh-contoh ciptaan Sang Hyang Widhi (Tuhan)

TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

16. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

17. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

21. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB - E)

16. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)

PANDUAN MATERI UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN

PANDUAN MATERI UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN

3. Pengertian Hukum Karmaphala dalam Ajaran Agama Hindu adalah

27. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI SD

BAB IV ANALISIS DATA. A. Deskripsi aktivitas keagamaan menurut pemikiran Joachim Wach

D. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA

E. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNANETRA

TUGAS AGAMA DEWA YADNYA

MIMAMSA DARSANA. Oleh: IGN. Suardeyasa, S.Ag dkk

SILABUS PEMBELAJARAN

KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI. Mata Pelajaran

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Agama Hindu merupakan agama tertua didunia dan masih ada hingga saat ini.

TEKNIK PENSKORAN DAN PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI SMA/MA

BAB I PENDAHULUAN. keragaman tradisi, karena di negeri ini dihuni oleh lebih dari 700-an suku bangsa

BHAKTI ANAK TERHADAP ORANG TUA (MENURUT AJARAN AGAMA HINDU) Oleh Heny Perbowosari Dosen Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

KEGIATAN PEMBELAJARAN. Tahap-tahap perkembangan agama Hindu di India. Kejadian sejarah agama Hindu di India.

SALINAN LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TANGGAL 18 SEPTEMBER 2008

SALINAN LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

Nirwana dan Cara Pencapaiannya dalam Agama Hindu

D. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNARUNGU

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

SALINAN LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 11 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009

PEMERINTAH KOTA BONTANG DINAS PENDIDIKAN KOTA BONTANG

SILABUS PEMBELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SILABUS SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI

PEMBANGUNAN APLIKASI MOBILE PEMBELAJARAN MANTRA HARI RAYA HINDU TUGAS AKHIR

PANDUAN MATERI SD DAN MI

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

Desain Penjor, Keindahan Yang Mewarnai Perayaan Galungan & Kuningan

SALINAN LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009

DESKRIPSI PEMELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA HINDU

Materi modul. Oleh : Ketut putrana S.Pd. AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI

BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA

PENGEMBANGAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN AGAMA HINDU BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN BULELENG

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

D. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI SMALB TUNANETRA

BHAKTI MARGA JALAN MENCAPAI KEBAHAGIAAN. Om Swastyastu, Om Anobadrah Krtavoyantu visvatah, (Semoga pikiran yang baik datang dari segala penjuru)

PEMAHAMAN UMAT HINDU TENTANG HARI RAYA SARASWATI DI KOTA PALU PROPINSI SULAWESI TENGAH

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Alasan Kehadiran Rejang Sangat Dibutuhkan dalam Ritual. Pertunjukan rejang Kuningan di Kecamatan Abang bukanlah

MUNCULNYA AGAMA HINDU

BAB III DESKRIPSI HASIL PENELITIAN. Secara geografis lokasi penelitian ini berada di Jl. Ketintang Wiyata

PELAKSANAAN TRI HITA KARANA DALAM KEHIDUPAN UMAT HINDU. Oleh : Drs. I Made Purana, M.Si Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra

I. PENDAHULUAN. Manusia dalam kehidupannya memiliki tingkatan yakni, dari masa anak anak,

BERKAS PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Program Studi : Semua Prodi. Mata Kuliah : Pendidikan Agama dan Etika Hindu

SOP Pelayanan Kedukaan Tradisi Veda (Vaisnava)

UKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Permasalahan

D. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNAGRAHITA

BAB II KAJIAN TEORI. Dalam buku Tri Widiarto yang berjudul Psikologi Lintas Budaya

Pelaksanaan Catur Marga Yoga sebagai Usaha Untuk mendekatkan Diri. Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa

BAB I PENDAHULUAN. hari suci tersebut seperti yang dikemukakan Oka (2009:171), yaitu. Hal ini didukung oleh penjelasan Ghazali (2011:63) bahwa dalam

HINDU DHARMA. Disusun Guna Memenuhi Tugas UTS Mata Kuliah: Perbandingan Agama Dosen Pengampu: Imamul Huda, M.Pd. Disusun Oleh :

SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

D. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI SMPLB AUTIS

DAFTAR ISI... SAMPUL DEPAN... SAMPUL DALAM... LEMBAR PRASYARAT GELAR... LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PENETAPAN PANITIA UJIAN... PERSYARATAN KEASLIAN...

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 105 B. TUJUAN 105 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 105 D. UNSUR YANG TERLIBAT 106 E. REFERENSI 106 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 106

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

CATUR PURUSA ARTHA SEBAGAI DASAR KEGIATAN USAHA LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) DI DESA PAKRAMAN KIKIAN

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

BAB V PENUTUP. 1. Konsep Tuhan Dalam Perspektif Agama Islam, Kristen, Dan Hindu. berbilang tidak bergantung pada siapa-siapa melainkan ciptaan-nyalah

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

Hak Cipta 2014 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL BUKU ILUSTRASI 33 DEWA-DEWI HINDU WEDA BHATARA TUGAS AKHIR

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

BAB VIII PENUTUP Kesimpulan

PEDOMAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BAB II LANDASAN TEORI. Secara etimologis multimedia berasal dari kata multi (Bahasa Latin, nouns) yang berarti

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2009 TANGGAL 11 SEPTEMBER 2009

ESTETIKA SIMBOL UPAKARA OMKARA DALAM BENTUK KEWANGEN

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

Mari berbuat karma baik dengan mendanai cetak ulang buku ini sebagai derma Dharma kepada sesama dan pelimpahan jasa kepada leluhur, agar ajaran

34. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI SMP

C. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN MATA PELAJARAN

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti

1. PENDAHULUAN. berdasarkan fungsi yang dilaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari. Jika

Agama Sebagai Sarana Mengenal Tuhan POKOK GAGASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti : Tri Parartha Pertemuan ke- : 1, 2, 3, 4 dan 5 Alokasi Waktu :

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

Depertemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara Medan 2010

Materi Pembelajaran Pembelajaran pada KD KI-1 dan KI-2 terintegrasi dalam pembelajar-an KD pada KI-3 dan KI-4 melalui indirect teaching

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Nyoman S. Pendit, Nyepi Hari Kebangkitan dan Toleransi, (Jakarta: Yayasan Mertasari,1984) h.37 2

PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL. SMP/MTs BAHASA INDONESIA

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

Transkripsi:

Kurikulum 2004 PANDUAN MATERI UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2004/2005 SD PENDIDIKAN AGAMA HINDU DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT PENILAIAN PENDIDIKAN Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG i Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan

Kurikulum 2004 KATA PENGANTAR Dalam rangka sosialisasi kebijakan dan persiapan penyelenggaraan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah/Madrasah Tahun Pelajaran 2004/2005, Pusat Penilaian Pendidikan Balitbang Depdiknas menyiapkan panduan materi untuk setiap mata pelajaran yang diujikan pada Ujian Nasional dan Ujian Sekolah. Panduan tersebut mencakup:. Gambaran Umum Format dan Bentuk Ujian 2. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Ruang Lingkup Materi 3. Contoh Spesifikasi Soal 4. Pedoman Penskoran Panduan ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi sekolah/madrasah dalam mempersiapkan penyelenggaraan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah, serta sebagai informasi dan acuan bagi peserta didik, guru, dan pihak-pihak terkait dalam menghadapi Ujian Nasional dan Ujian Sekolah/Madrasah. Semoga panduan ini digunakan sebagai acuan oleh semua pihak yang terkait dalam penyelenggaraan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah Tahun Pelajaran 2004/2005. Jakarta, Januari 2005 Kepala Pusat Penilaian Pendidikan, Balitbang Depdiknas Bahrul Hayat, Ph.D. NIP. 3 602 652 Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG i

DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Gambaran Umum... Standar Kompetensi Lulusan... 2 Contoh Spesifikasi Soal... 3 Langkah-langkah Penskoran... 3 Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG ii

Kurikulum 2004 Gambaran Umum Pada ujian sekolah tahun pelajaran 2004/2005, bentuk tes pendidikan Agama Hindu berupa tes tertulis dan tes praktik. Acuan yang digunakan dalam menyusun tes ujian sekolah adalah kurikulum 2004 dan suplemen serta Standar Kompetensi Lulusan. Secara garis besar materi yang diujikan untuk mengukur kompetensi tersebut meliputi: Ke Agungan Sang Hyang Widhi, pengertian Tri Murti, bagian-bagian Tri Murti, pengertian Subha Asubha Karma, akibat yang timbul dari Subha Asubha Karma, Tri Pramana, bagian-baigan dari Tri Pramana, contoh-contoh dari Tri Pramana, Hari Suci Agama Hindu, tujuan serba Dewa yang dipuja pada hari suci, pengaruh pelaksanaan hari suci dalam bentuk kepribadian, pengertian Catur Asrama dan Catur Purusha Artha, sejarah perkembangan Agama Hindu di Indonesia serta peninggalan-peninggalan sejarah Agama Hindu di Indonesia. Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG

Standar Kompetensi Lulusan Standar Kompetensi Lulusan Ruang Lingkup Materi 2. Siswa mampu mengidentifikasi Ke Ke Agungan Sang Hyang Widhi. Pengertian Tri Murti, Agungan Sang Hyang Widhi dengan bagian-bagian Tri Murti dan Tuhan sebagai Pencipta, berbagai aspek dalam mencipta, Pemelihara serta Pelebur memelihara, dan melebur alam semesta. 2. Siswa mampu melaksanakan perilaku yang termasuk Subha dan Asubha Karma sebagai penyebab kebahagiaan dan sebagai penyebab penderitaan. 3. Siswa mampu mengidentifikasi cara mengetahui dan meyakini suatu perbuatan atau tindakan yang dapat diterima secara logika dan dianggap benar. 4. Siswa mampu mengidentifikasi Hari Suci Agama Hindu, rangkaian pelaksanaan, sarana penunjang, dan ikut serta dalam kegiatan Hari Suci sebagai momentum yang baik untuk memuja Sang Hyang Widhi. 5. Siswa mampu mengidentifikasi tatanan kehidupan manusia dan tujuan hidup manusia sesuai dengan konsep ajaran agama Hindu. 6. Siswa mampu menjelaskan sejarah perkembangan Agama Hindu di Kalimantan Timur, Jawa Barat, Jawa Timur dan Bali. Subha dan Asubha Karma. Pengertian Subha dan Asubha Karma, akibat yang timbul dari Subha dan Asubha Karma. Tri Pramana. Pengertian Tri Pramana, bagian-bagian Tri Pramana serta contoh-contoh dari Tri Pramana. Hari Suci Agama Hindu. Tujuan Hari Suci agama Hindu, Dewa yang dipuja pada Hari Suci keagamaan, pengaruh pelaksanaan Hari Suci agama Hindu dalam bentuk kepribadian. Pengelompokkan Hari Suci berdasarkan sasih dan wuku. Catur Asrama dan Catur Purusha Artha. Pengertian dan bagian-bagian dari Catur Asrama dan Catur Purusha Artha. Sejarah Perkembangan Agama Hindu di Indonesia. Perkembangan agama Hindu di Indonesia, peninggalan-peninggalan sejarah agama Hindu di Indonesia. Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG 2

Bentuk Soal : Pilihan Ganda Standar Kompetensi Lulusan : () Siswa mampu mengidentifikasi Ke Agungan Sang Hyang Widhi dengan berbagai aspek dalam mencipta, memelihara, dan melebur alam semesta. Ruang Lingkup Materi : Tuhan sebagai Pencipta, Pemelihara, dan Pelebur/Pemralina. Indikator : Siswa dapat menyebutkan nama(gelar) dewa yang bertugas sebagai pemelihara alam semesta.. No. Soal : Tri Murti merupakan tiga kemahakuasaan Sang Hyang Widhi, kemahakuasaan Tuhan dalam tugasnya sebagai pemelihara alam semesta beserta isinya diberi sebutan dengan gelar... a. Dewa Brahma b. Dewa Iswara c. Dewa Wisnu d. Dewa Siwa Kunci : C Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG 3

Bentuk Soal : Pilihan Ganda Standar Kompetensi Lulusan : (2) Siswa mampu melaksanakan perilaku yang termasuk Subha dan Asubha Karma sebagai penyebab kebahagiaan dan sebagai penyebab penderitaan. Ruang Lingkup Materi : Pengertian Subha dan Asubha Karma serta akibat yang timbul dari perbuatan Subha dan Asubha Karma. Indikator : Siswa dapat menentukan ajaran Subha dan Ashuba Karma dari contoh yang disajikan. No. Soal : 2 Perbuatan yang tidak bertentangan dengan ajaran Dharma, Kitab Suci Weda, Susila dan Etika adalah merupakan contoh dari... a. Subha Karma b. Asubha Karma c. Nitya Karma d. Karmaphala Kunci : A Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG 4

Bentuk Soal : Pilihan Ganda Standar Kompetensi Lulusan : (3) Siswa mampu mengidentifikasi cara mengetahui dan meyakini suatu perbuatan atau tindakan yang dapat diterima secara logika dan dianggap benar. Ruang Lingkup Materi : Pengertian Tri Pramana Indikator : Siswa dapat menentukan arti dari Anumana Pramana. No. Soal : 3 Jalan/cara untuk mendapatkan suatu ilmu pengetahuan dengan mengadakan suatu pertimbangan yang logis berdasarkan tanda-tanda alam yang diamati, seperti dimana ada asap disana pasti ada api. Merupakan arti dari... a. Sabda Pramana b. Anuman Pramana c. Pratiyaksa Pramana d. Agama Pramana Kunci : B Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG 5

Bentuk Soal : Pilihan Ganda Standar Kompetensi Lulusan : (4) Siswa mampu mengidentifikasi Hari Suci Agama Hindu, rangkaian pelaksanaan, sarana penunjang, dan ikut serta dalam kegiatan Hari Suci sebagai momentum yang baik untuk memuja Sang Hyang Widhi. Ruang Lingkup Materi : Dewa yang dipuja pada Hari Suci keagamaan. Indikator : Siswa dapat menentukan Dewa yang dipuja pada Hari Suci keagamaan. No. Soal : 4 Dewa yang dipuja pada Hari Raya Pagerwesi adalah... a. Dewi Saraswati b. Sang Hyang Sambhu c. Sang Hyang Pramesti Guru d. Sang Hyang Rudra Kunci : C Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG 6

Bentuk Soal : Pilihan Ganda Standar Kompetensi Lulusan : (5) Siswa mampu mengidentifikasi tatanan kehidupan manusia dan tujuan hidup manusia sesuai dengan konsep ajaran agama Hindu. Ruang Lingkup Materi : Pengertian Catur Asrama serta bagian-bagian dari Catur Asrama. Indikator : Siswa dapat menentukan arti dari Brahmacari. No. Soal : 5 Tingkatan hidup yang dijalani manusia dalam usaha menuntut ilmu pengetahuan/pengetahuan suci disebut... a. Bhiksuka b. Wanaprasta c. Grehasta d. Brahmacari Kunci : D Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG 7

Bentuk Soal : Pilihan Ganda Standar Kompetensi Lulusan : (5) Siswa mampu mengidentifikasi tatanan kehidupan manusia dan tujuan hidup manusia sesuai dengan konsep ajaran agama Hindu. Ruang Lingkup Materi : Pengertian Catur Purusaartha. Indikator : Siswa dapat menjelaskan pengertian dari Catur Purusaartha No. Soal : 6 Untuk mencapai Moksa ada empat tujuan hidup yang harus dilalui dalam suatu kehidupan yang disebut... a. Catur Marga b. Catur Purusaartha c. Catur Asrama d. Catur Dharma Kunci : B Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG 8

Bentuk Soal : Pilihan Ganda Standar Kompetensi Lulusan : (6) Siswa mampu menjelaskan sejarah perkembangan Agama Hindu di Kalimantan Timur, Jawa Barat, Jawa Timur dan Bali. Ruang Lingkup Materi : Perkembangan agama Hindu di Indonesia, peninggalan sejarah agama Hindu di Indonesia. Indikator : Siswa dapat menyebutkan nama raja waktu perkembangan agama Hindu di Jawa Barat pada masa kerajaan Taruma Negara. No. Soal : 7 Pada zaman masa kerajaan Taruma Negara, perkembangan agama Hindu di Jawa Barat dapat mengalami masa kejayaan dengan rajanya yang bernama... a. Mulawarman b. Purnawarman c. Kudungga d. Aswawarman Kunci : B Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG 9

Bentuk Soal : Uraian Standar Kompetensi Lulusan : () Siswa mampu mengidentifikasi Ke Agungan Sang Hyang Widhi dengan berbagai aspek dalam mencipta, memelihara, dan melebur alam semesta. Ruang Lingkup Materi : Pengertian dari Tri Murti dan fungsinya. Indikator : Siswa dapat menjelaskan arti Tri Murti dan fungsinya. No. Soal : Jelaskan pengertian Tri Murti serta sebutkan masing-masing fungsi dari Dewa Tri Murti. Pedoman penskoran : No. Kriteria Jawaban Skor. Tri Murti artinya tiga sifat Kemahakuasaan dari Sang Hyang Widhi/Tuhan.... Fungsi dari Dewa Tri Murti adalah: - Dewa Brahma sebagai pencipta alam semesta.... - Dewa Wisnu sebagai pemelihara alam semesta.... - Dewa Siwa sebagai pelebur/pemeralina.... Skor Maksimum 4 Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG 0

Bentuk Soal : Uraian Standar Kompetensi Lulusan : (4) Siswa mampu mengidentifikasi Hari Suci Agama Hindu, rangkaian pelaksanaan, sarana penunjang, dan ikut serta dalam kegiatan Hari Suci sebagai momentum yang baik untuk memuja Sang Hyang Widhi. Ruang Lingkup Materi : Pelaksanaan Hari Suci agama Hindu berdasarkan Sasih (hari raya Nyepi Indikator : Siswa dapat menyebutkan ajaran Catur Brata dalam rangkaian hari raya Nyepi sebagai usaha untuk mawas diri/pengendalian diri. No. Soal : 2 Sebutkan urutan-urutan dari Catur Brata Penyepian! Pedoman penskoran : No. Kriteria Jawaban Skor 2. Amat Geni: tidak bolah menyalakan api... Amati Karya: tidak boleh melakukan kegiatan kerja... Amati Lelungan: tidak boleh bepergian... Amati Lelangunan: tidak boleh bersenang-senang... - memenuhi... - tidak memenuhi... Skor Maksimum 4 Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG

Bentuk Soal : - Bentuk Penilaian : Praktik Standar Kompetensi Lulusan : (4) Siswa mampu mengidentifikasi Hari Suci Agama Hindu, rangkaian pelaksanaan, sarana penunjang, dan ikut serta dalam kegiatan Hari Suci sebagai momentum yang baik untuk memuja Sang Hyang Widhi. Ruang Lingkup Materi : Pelaksanaan Hari Suci agama Hindu. Indikator : Siswa dapat melakasanakan urutan persembahyangan dengan baik dan benar. No. Soal : Sebutkan rangkaian pelaksanaan persembahyangan serta praktikkanlah menurut ajaran agama Hindu dengan baik dan benar! Pedoman penskoran : No. Kriteria Jawaban Skor. Asana (mengambil sikap yang sempurna/baik)... Pranayama (mengatur pernafasan)... Karo Sudhana (membersihkan tangan)... Tri Sandhya : - sempurna... - tidak sempurna... 0 2 0 2 0 2 0 2 2 Skor Maksimum 8 Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG 2

LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN SOAL, PEDOMAN PENSKORAN, CARA PENSKORAN, DAN CARA PERHITUNGAN NILAI AKHIR PENDIDIKAN AGAMA HINDU. Lihat dan pahami standar kompetensi lulusan mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu. 2. Tetapkan jumlah indikator di tiap-tiap kompetensi yang akan diujikan. 3. Tuliskan kompetensi yang diujikan, indikator, nomor soal, soal, dan kunci/kriteria jawaban ke dalam format spesifikasi tes. 4. Penskoran. Bentuk soal Penskoran Pilihan Ganda Setiap jawaban benar diberi skor dan bila salah diberi skor 0. Isian Setiap jawaban benar diberi skor dan bila salah diberi skor 0. Uraian Setiap kata kunci yang dijawab benar diberi skor dan bila salah diberi skor 0. Untuk tes praktek, setiap aspek yang dikerjakan dengan benar diberi skor dan bila salah atau tidak dikerjakan diberi skor 0. 5. Cara perhitungan Nilai Akhir a. Nilai Tes Tertulis Misal Pujimin memperoleh skor seperti tertera pada kolom skor perolehan. Bentuk soal Jumlah Soal Nomor Soal Skor Maksimum Skor Perolehan Pilihan Ganda 35 35 35 30 Isian 0 0 0 8 Jumlah 45 38 Bentuk soal Jumlah Soal Nomor Soal Skor Maksimum Skor Perolehan Uraian 5 3 2 2 4 3 3 3 3 4 2 2 5 2 2 Jumlah 4 2 Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG 3

38 Nilai pilihan ganda dan isian = 0 = 8, 44 45 2 Nilai uraian = 0 = 8, 75 4 o Perbandingan bobot untuk soal (pilihan ganda + isian) dan uraian adalah 7 : 3. Nilai tes tertulis = (70% x Nilai Pilihan ganda + isian) + (30% x Nilai uraian) = (70% x 8,44) + (30% x 8,57) = 5,9 + 2,57 = 8,48 b. Nilai Tes Praktik Misal pada tes Praktik (soal nomor ) dengan skor maksimum 4, Metta dapat melakukan 3 perintah dengan benar. Skor yang diperoleh Metta adalah 3. Skor perolehan 3 Nilai Akhir (NA) = 0 = 0 = 7,50 skor maksimum 4 Hak Cipta pada Pusat Penilaian Pendidikan-BALITBANG 4