SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

dokumen-dokumen yang mirip
Matematika Semester IV

Geometri Dimensi Dua

Bab 7. Bangun Ruang Sisi Datar. Standar Kompetensi. Memahami hubungan garis dengan garis, garis dengan sudut, serta menentukan ukuranya.

. A.M. A. Titik, Garis, dan Bidang BANGUN GEOMETRI

Sumber:

DALIL PYTHAGORAS DAN PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI

KISI-KISI PENULISAN SOAL UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS

Letak Suatu Tempat di Permukaan Bumi

- Segitiga dengan dua sisinya sama panjang dan terbentuk dari dua segitiga siku-siku yang kongruen disebut segitiga samakaki

UKURAN RUAS-RUAS GARIS PADA SEGITIGA SKRIPSI

8 SEGITIGA DAN SEGI EMPAT

Modul 3 SIMETRI, PERSEGIPANJANG, PERSEGI, DAN KESEJAJARAN GARIS

C. 9 orang B. 7 orang

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI DKI JAKARTA KISI-KISI ULANGAN KENAIKAN KELAS (SEMESTER GENAP) TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Pengenalan Bangun Datar dan Sifat-sifatnya di SD

Uraian Materi. Keliling dan Luas Bangun Datar. A. Macam-Macam Bangun Datar Beraturan. Perlu Tahu

BAB II LANDASAN TEORI

Geometri I. Garis m dikatakan sejajar dengan garis k, jika kedua garis terletak pada satu bidang datar dan kedua garis tidak berpotongan

Silabus Matematika Kelas VII Semester Genap 44

Geometri Dimensi Dua. Bab 4

A. Pengantar B. Tujuan Pembelajaran Umum C. Tujuan Pembelajaran Khusus

GEOMETRI DIMENSI DUA. B. Keliling dan Luas Bangun Datar. 1. Persegi. A s

Inisiasi 2 Geometri dan Pengukuran

Letak Suatu Tempat di Permukaan Bumi

SEGITIGA DAN SEGIEMPAT

A. Pengantar B. Tujuan Pembelajaran Umum C. Tujuan Pembelajaran Khusus

Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN MATEMATIKA BAB VIII ALAT UKUR, ALAT HITUNG DAN ALAT LUKIS DALAM GEOMETRI RUANG

DAFTAR ISI BAB III BANGUN RUANG... 24

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Tes tertulis

KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU KELAS SD

Tabel 1. Rata-rata Nilai Ujian Nasional Secara Nasional

Geometri Dimensi Dua. Bab 4

BAB I KESEBANGUNAN BANGUN DATAR

MATEMATIKA. Pertemuan 2 N.A

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. B. Tujuan. D. Rumusan Masalah

Bab 9. Segitiga. Standar Kompetensi. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar

Sifat-Sifat Bangun Datar dan Bangun Ruang

Bab 8. Segiempat. Standar Kompetensi. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya. Kompetensi Dasar

BAB V BAHAN LATIHAN DAN SARAN PEMECAHANNYA

GEOMETRI DATAR DAN RUANG DI SD

Daftar Simbol. akar pangkat tiga adalah anggota dari. Glosarium 237

Bab. Lingkaran. A. Lingkaran dan Unsur- Unsurnya B. Keliling dan Luas Lingkaran C. Busur, Juring, dan Tembereng D. Sudut- Sudut pada Lingkaran

KUMPULAN RUMUS MATEMATIKA UNTUK SMP SESUAI DENGAN STANDAR KOMPETENSI LULUSAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010


PENGAYAAN MATERI OLIMPIADE MATEMATIKA SD GEOMETRI. Oleh : Himmawati P.L

A. Pengantar B. Tujuan Pembelajaran Umum C. Tujuan Pembelajaran Khusus D. Materi Pelajaran Pendahuluan

C oleh lingkaran seperti pada gambar. Keliling lingkaran

SILABUS PEMELAJARAN. Indikator Pencapaian Kompetensi. Menjelaskan jenisjenis. berdasarkan sisisisinya. berdasarkan besar sudutnya

BAB 1 KESEBANGUNAN & KONGRUEN

BAB 21 TRANSFORMASI GEOMETRI 1. TRANSLASI ( PERGESERAN) Contoh : Latihan 1.

SILABUS PEMBELAJARAN

Ruang Lingkup Pengukuran di SD

LATIHAN PERSIAPAN UJIAN KENAIKAN KELAS (UKK) MATEMATIKA 8 TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Sifat-Sifat Bangun Datar

D. GEOMETRI 2. URAIAN MATERI

BAB JENIS DAN BESAR SUDUT

k dan garis l, dan saling berseberangan. Demikian halnya pasangan

Sistem Koordinat Kartesian Tegak Lurus dan Persamaan Garis Lurus

Sumber: Jendela Iptek, 2001

360 putaran. Ukuran sudut yang lebih kecil dari derajat adalah menit ( ) dan detik ( )


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Contoh Soal Sifat-Sifat Limas (a) limas segitiga beraturan (b) Gambar Menggambar Limas 209

Oleh : Sutopo, S.Pd., M.Pd. Prodi P Mat-Jurusan PMIPA FKIP UNS

TAHUN PELAJARAN 2003/2004. SMP/MTs. Matematika (C3) PAKET 2 (UTAMA) SELASA, 25 MEI 2004 Pukul

15. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SMP/MTs

SILABUS MATEMATIKA KELAS VII. Menjelaskan jenis-jenis. segitiga. berdasarkan sisisisinya. berdasarkan besar. pengertian jajargenjang,

Lampiran 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN. Model Pembelajaran Kontekstual dengan Setting Pembelajaran Kooperatif

BANK SOAL MATEMATIKA SMP/MTs KESEBANGUNAN & KEKONGRUENAN KELAS 9

TAHUN PELAJARAN 2003/2004. SMP/MTs. Matematika (C3) PAKET 1 (UTAMA) SELASA, 25 MEI 2004 Pukul

Kajian Matematika SMP Palupi Sri Wijiyanti, M.Pd Semester/Kelas : 3A3 Tanggal Pengumpulan : 14 Desember 2015

INSTRUMEN PERANGKAT PEMBELAJARAN

B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I TITIK DAN GARIS

Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 2002/2003

LAMPIRAN-LAMPIRAN 33

BAB XIV V E K T O R Pengertian Vektor adalah besaran yang mempunyai arah. Tafsiran geometri sebuah vektor dilukiskan sebagai panah.

Jika persegi panjang ABCD di atas diketahui OA = 26 cm, maka panjang BO adalah... A. 78 cm. C. 26 cm B. 52 cm. D. 13 cm Kunci : C Penyelesaian :

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANDUNG BARAT UJI KOMPETENSI KENAIKAN KELAS TAHUN PELAJARAN 2010/2011. Mata Pelajaran : Matematika

SEGITIGA DAN SEGIEMPAT

IKIP BUDI UTOMO MALANG GEOMETRI HAND OUT 2

Modul ini adalah modul ke-7 dalam mata kuliah Matematika. Isi modul ini

Pembahasan Soal UN Matematika SMP Tahun Ajaran 2010/2011 Paket 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

1 Bilangan. 2 A. MACAM-MACAM BILANGAN B. SIFAT OPERASI PADA BILANGAN BULAT. b dan b 0. Contoh: 1 à a = 1 dan b = 4.

C. 30 Januari 2001 B. 29 Januari 2001

PROGRAM PEMBELAJARAN KELAS VII SEMESTER I. Mata Pelajaran : Matematika

Ujian Akhir Nasional Tahun Pelajaran 2002/2003

Sumber: Art & Gallery

Kumpulan Soal dan Pembahasan Segi Empat Oleh: Angga Yudhistira

SOAL PERSIAPAN UJIAN AKHIR SEMESTER 2 SMP KELAS 7 MATEMATIKA A.

SOAL UUKK SMP KOTA SURAKARTA MATA PELAJARAN : MATEMATIKA KELAS : VIII

Bab. Kesebangunan dan Kekongruenan Bangun Datar. A. Kesebangunan Bangun Datar B. Kekongruenan Bangun Datar

INSTRUMEN VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Oleh : Ghelvinny, S.Si Kesebangunan & Kongruensi SMPN 199 Jakarta

GEOMETRI BIDANG. Disampaikan dalam PEMBEKALAN OSN-2010 SMP N I KEBBUMEN Mata Pelajaran: Matematika

LAMPIRAN 1. Surat Ijin Uji Coba Instrumen

Tidak diperjualbelikan

B. Rotasi dan Dilatasi

Transkripsi:

SUMER ELJR PENUNJNG PLPG 2016 MT PELJRN/PKET KEHLIN GURU KELS S III GEOMETRI ra.hj.rosdiah Salam, M.Pd. ra. Nurfaizah, M.Hum. rs. Latri S, S.Pd., M.Pd. Prof.r.H. Pattabundu, M.Ed. Widya Karmila Sari chmad, S.Pd., M.Pd. KEMENTERIN PENIIKN N KEUYN IREKTORT JENERL GURU N TENG KEPENIIKN 2016

III GEOMETRI. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) 1. Menerapkan Konsep sudut secara kontektual 2. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan Sifat-sifat bangun datar 3. Menentukan bayangan titik-titik terhadap Transformasi geometri sederhana (translasi, refleksi, rotasi, dilatasi) 4. Menerapkan pengetahuan konseptual, prosedural, dan keterkaitan keduanya dalam konteks materi Geometri. Uraian Materi 1. Sudut Jenis jenis Sudut a. Sudut siku-siku, yaitu sudut yang besarnya 90⁰. b. Sudut lancip, yaitu sudut yang besarnya antara 0⁰ dan 90⁰ atau 0⁰ < x < 90⁰. c. Sudut tumpul, yaitu sudut yang besarnya di antara 90⁰ hingga 180⁰ atau 90⁰ < x < 180 ⁰. d. Sudut lurus, yaitu sudut yang besarnya 180 ⁰. e. Sudut refleks, yaitu sudut yang besarnya antara 180 ⁰ dan 360 ⁰, atau 180 ⁰< x < 360⁰. Hubungan antar sudut a. Sudut yang saling berpenyiku, dua sudut yang jumlah ukurannya 90 o : + = 90 b. Sudut yang saling berpelurus, dua sudut yang jumlah ukurannya 180 o : PQS + RQS = 180 o S P Q R 1

Hubungan antar Sudut Jika ua Garis Sejajar ipotong oleh Sebuah Garis a. Sudut sehadap, besarnya sama. Yakni a = e, b = f, d = h, c = g. b. Sudut dalam berseberangan, besarnya sama. c = e, d = f. c. Sudut luar berseberangan, besarnya sama. a = g, b = h. d. Sudut dalam sepihak, jumlah keduanya 180 o. d + e = 180 o dan c + f = 180 o. e. Sudut luar sepihak, jumlah keduanya adalah 180 o. b+ g=180 o, dan a+ h= 180 o f. Sudut bertolak belakang, besarnya sama. a = c, b = d, e = g, f= h. 2. Mengidentifikasi bangun datar segitiga Segitiga adalah bangun datar yang terjadi dari tiga ruas garis yang dua-dua ujungnya saling bertemu. Segitiga dapat terbentuk apabila panjang sisi terpanjang kurang dari jumlah panjang dua sisi yang lain. Tiap ruas garis yang membentuk segitiga disebut sisi. Pertemuan ujung-ujung ruas garis disebut titik sudut. jenis-jenis segitiga dan hubungannya satu sama lain dapat digambarkan dengan tabel berikut: Menurut Sudutsudutnya Menurut Sisi-sisinya Panjang ketiga sisi berlainan ua sisi sama panjang Ketiga sisinya sama panjang Ketiga sudutnya Lancip Segitiga lancip dengan semua sisi berlainan Segitiga lancip dengan dua sisi sama panjang Segitiga lancip sama sisi 2

Salah satu sudutnya sikusiku Segitiga siku-siku dengan sisi berlainan Segitiga siku-siku Samakaki Tidak ada Salah satu sudutnya tumpul segitiga tumpul dengan semua sisi berlainan segitiga tumpul dengan dua sisi sama Tidak ada 3. Mengidentifikasi Segiempat berdasarkan unsur-unsurnya: a. Persegi Persegi adalah segiempat yang keempat sisinya sama panjang dan keempat sudutnya siku-siku, atau persegi adalah belahketupat yang salah satu sudutnya siku-siku, atau persegi adalah persegipanjang yang dua sisi yang berdekatan sama panjang. engan kata lain, persegi adalah bangun datar segiempat yang paling khusus, dengan sifat semua sudut siku-siku, semua sisi sama panjang, dua pasang sisi sejajar, dan kedua diagonalnya sama panjang. S Sifat-sifat persegi : 90 S S S S b. Persegipanjang Persegipanjang adalah segiempat yang mempunyai dua pasang sisi sejajar dan keempat sudutnya siku-siku.. 3

S Sifat-sifat persegipanjang, // dan // ; dan ; S S dan S S 90 o c. Jajargenjang Jajargenjang adalah segiempat yang sisi-sisinya sepasang-sepasang sejajar, atau segiempat yang memiliki tepat dua pasang sisi yang sejajar. Semua bentuk di bawah ini adalah jajargenjang. Gb. 1 Gb. 2 Gb. 3 Gb. 4 Gb. 5 Gambar yang ketiga adalah jajargenjang dengan sifat khusus yaitu siku-siku dan disebut persegipanjang. Gambar yang keempat adalah jajargenjang dengan sifat khusus yaitu semua sisi sama panjang dan disebut belahketupat. Gambar yang kelima adalah jajargenjang dengan sifat khusus yaitu siku-siku dan semua sisi sama panjang dan disebut bujursangkar atau persegi. Sifat-sifat jajargenjang, // ; ; P P P ; // ; ; P P ; d. elahketupat elahketupat adalah segiempat yang keempat sisinya sama panjang, atau belahketupat adalah jajargenjang yang dua sisinya yang berdekatan sama panjang, atau belahketupat adalah layang-layang yang keempat sisinya sama panjang. ontoh: Perhatikan, karena persegi juga keempat sisinya sama panjang maka persegi termasuk belahketupat. Jadi, persegi termasuk jenis belahketupat. elahketupat juga termasuk layang-layang karena ada dua pasang sisi bergandengan yang sama panjang. Juga, belahketupat termasuk jenis 4

jajargenjang, karena dua pasang sisinya sejajar, tetapi jajargenjang bukan termasuk belahketupat karena semua sisinya tidak sama panjang. Sifat-sifat belahketupat, S S S, S S, //, // e. Layang-layang Layang-layang adalah segiempat yang dua sisinya yang berdekatan sama panjang, sedangkan kedua sisi yang lain juga sama panjang, atau segiempat yang mempunyai dua pasang sisi berdekatan sama panjang. Sifat-sifat layang-layang, = ; =. Sudut-sudut yang berhadapan sama besar. = = = Kedua diagonal saling tegak lurus f. Trapesium Trapesium adalah segiempat yang mempunyai tepat sepasang sisinya sejajar. Sifat-sifat trapesium, // dan disebut kaki trapesium (sisi terpanjang ) dari trapesium disebut alas trapesium. 5

Pada umumnya ada dua macam trapezium yaitu: (1) Trapesium samakaki (2) Trapesium siku-siku 4. Mengidentifikasi bangun datar lingkaran a. Lingkaran N Lingkaran adalah bangun datar yang sisinya selalu berjarak L M sama dengan titik pusatnya, atau lingkaran adalah tempat O K G kedudukan titik-titik yang terletak pada suatu bidang, dan H berjarak sama terhadap titik tertentu. Titik tertentu tadi disebut pusat lingkaran. b. Unsur-unsur lingkaran - Garis tengah (diameter) adalah garis yang membagi dua sama besar dari suatu lingkaran atau tali busur yang melalui titik pusat. - Jari-jari adalah ruas garis yang menghubungkan titik pusat lingkaran dengan lingkaran. - erdasarkan gambar di atas, GH disebut tali busur. Sisi lengkung GH disebut busur. - aerah yang dibatasi oleh tali busur MN dan busur MN disebut tembereng. - aerah yang dibatasi jari-jari OK dan jari-jari OL serta busur KL disebut juring. ontoh: Isilah titik-titik berikut dengan jawaban yang tepat jawaban dtinggalkan sebagai latihan! 1. a. PQR adalah segitiga... b. PR =... =... R c. P... o d. Jika PQ = 5 cm, maka QR =... cm P Q 2. a. adalah bangun... b. ua pasang sisi yang sama panjang adalah... dengan...; P 6

... dengan... c.... dan... d. P =... dan P =... 3. a. MN disebut... b. Sisi lengkung MN disebut... c. aerah MSN disebut... M S O N L R K 5. Geometri Transformasi Sederhana Transformasi bidang yaitu pemetaan satu-satu dari himpunan semua titik dalam bidang pada himpunana itu sendiri. angun hasil dari transformasi disebut bayangan. da empat jenis transformasi pada bidang yaitu: pergeseran (translasi), pencerminan (refleksi), pemutaran (rotasi) dan perkalian (dilatasi). a. Pergeseran Pergeseran yaitu transformasi yang memindahkan semua titik dalam suatu bidang dengan besar dan arah yang sama. esar dan arah pergeseran dapat digambarkan sebagai suatu segmen garis berarah dari suatu himpunan segmen garis berarah dengan besar dan arah yang sama. Pada gambar disamping, karena suatu transaksi tertentu maka dan. Jadi =, sehingga = dan //. Juga = dan //. rti translasi yaitu memindahkan setiap titik pada bidang 2 kekanan dan 3 ke atas dan ditulis sebagai 2, 2 dan 3 disebut komponen- 3 komponen translasi. 2 ontoh : Pada translasi, titik (5, 3) dibawa ke (5+2, 3+3) yaitu (7, 6). 3 b. Pencerminan Pencerminan yaitu transformasi semua titik pada bidang dengan jalan membalik bidang pada suatu garis tertentu yang disebut sebagai sumbu pencerminan. Pencerminan dalam bidang koordinat 7

Y P (-a, b) P(a, b) o o = X = P (a, -b) Sumbu X dan sumbu Y dipandang sebagai cermin. Pada gambar di samping, titik P (a, b) karena pencerminan terhadap sumbu X dibawa ke P (a, -b), dank arena pencerminan terhadap sumbu Y dibawa ke P (-a, b). Jadi pada pemetaan X, P (a, b) P (a, -b), dan pada pemetaan Y, P (a, b) P (-a, b). c. Pemutaran Pemutaran yaitu transformasi semua titik pada bidang, yang masing-masing begerak sepanjang busur lingkaran yang berpusat pada pemutaran. Setiap pemutaran pada bidang datar ditentukan oleh : i) pusat pemutaran, ii) jauh pemutaran, dan iii) arah pemutaran. rah pemutaran yang berlawanan dengan arah jarum jam disebut sebagai arah positif, sedang arah yang searah dengan arah jarum jam disebut arah negatif. Pada gambar di samping, O adalah pusat pemutaran. Karena suatu pemutaran pada O, O O, O O, O O, O O dan seterusnya. an,,,, dan seterusnya. d. Perkalian (ilatasi) Perkalian yaitu suatu transformasi bidang yang memasangkan setiap P pada bidang dengan setiap titik P, sedemikian sehingga k OP OP, dimana O adalah titik tetap dan k suatu konstanta real. Jika pusat dilatasi adalah O dan faktor skalanya k, maka dilatasi ini dapat dinyatakan dengan perkalian O, k. alam sistem koordinat, bila dilatasi berpusat pada titik pangkal O, maka koordinatkoordinat titik hasil diperoleh dari koordinat-koordinat titik asal dengan mengalikannya dengan faktor skala. 8

Y O X Pada gambar disamping,,, dan diperoleh dari,, dan pada dilatasi 0,2 (1,1) (2,2) (4,1) (8,2) (4,3) (8,6) (1,3) (2,6) 9