A. MOLARITAS (M) B. KONSEP LAJU REAKSI C. PERSAMAAN LAJU REAKSI D. TEORI TUMBUKAN E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

dokumen-dokumen yang mirip
KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

SOAL LAJU REAKSI. Mol CaCO 3 = = 0.25 mol = 25. m Mr

Kunci jawaban dan pembahasan soal laju reaksi

PETA KONSEP LAJU REAKSI. Percobaan. Waktu perubahan. Hasil reaksi. Pereaksi. Katalis. Suhu pereaksi. Konsentrasi. Luas. permukaan.

Waktu (t) Gambar 3.1 Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap waktu

BAB VI KINETIKA REAKSI KIMIA

kimia LAJU REAKSI 1 TUJUAN PEMBELAJARAN

KESETIMBANGAN KIMIA SOAL DAN PEMBAHASAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN KE-1

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

Laju reaksi menunjukkan perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi persatuan waktu.

wanibesak.wordpress.com

SOAL KIMIA 2 KELAS : XI IPA

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

BY SMAN 16 SURABAYA : Sri Utami, S. P LAJU REAKSI KESIMPULAN

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I KECEPATAN REAKSI. Kelompok V : Amir Hamzah Umi Kulsum

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! a. 2d d. 3p b. 2p e. 3s c. 3d 6. Unsur X dengan nomor atom

A. ARTI KESETIMBANGAN B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERGESERAN KESETIMBANGAN C. TETAPAN KESETIMBANGAN D. KESETIMBANGAN KIMIA DALAM INDUSTRI

Laboratorium Kimia SMA... Praktikum II Kelas XI IPA Semester I Tahun Pelajaran.../...

Soal-Soal. Bab 4. Latihan. Laju Reaksi. 1. Madu dengan massa jenis 1,4 gram/ cm 3 mengandung glukosa (M r. 5. Diketahui reaksi:

BAB 9. KINETIKA KIMIA

MODUL LAJU REAKSI. Laju reaksi _ 2013 Page 1

tanya-tanya.com Soal No.2 Apabila anda diminta untuk mengukur laju reaksi terhadap reaksi : Zn(s) + 2HCI(aq)

KESETIMBANGAN. titik setimbang

1. Ciri-Ciri Reaksi Kimia

Perubahan kimia secara sederhana ditulis dalam persamaan reaksi dengan kondisi kesetimbangan

Laju Reaksi KIM 2 A. KEMOLARAN B. LAJU REAKSI C. UNGKAPAN LAJU REAKSI LAJU REAKSI. materi78.co.nr

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kemampuan adalah karakteristik yang menonjol dari seorang individu yang

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

Bab 10 Kinetika Kimia

STOIKIOMETRI LARUTAN. Andian Ari Anggraeni, M.Sc

STOKIOMETRI BAB. B. Konsep Mol 1. Hubungan Mol dengan Jumlah Partikel. Contoh: Jika Ar Ca = 40, Ar O = 16, Ar H = 1, tentukan Mr Ca(OH) 2!

H 2 O (l) H 2 O (g) Kesetimbangan kimia. N 2 O 4 (g) 2NO 2 (g)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 2 JP

STOIKIOMETRI. Massa molekul relatif suatu zat sama dengan jumlah massa atom relatif atomatom penyusun molekul zat tersebut.

kimia KTSP & K-13 KESETIMBANGAN KIMIA 1 K e l a s A. Reaksi Kimia Reversible dan Irreversible Tujuan Pembelajaran

BAB V PERHITUNGAN KIMIA

c. Suhu atau Temperatur

Laporan Praktikum Kimia Laju Reaksi

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Kimia

Stoikiometri. OLEH Lie Miah

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2

kimia KESETIMBANGAN KIMIA 2 Tujuan Pembelajaran

Kesetimbangan Kimia KIM 2 A. PENDAHULUAN B. REAKSI KESETIMBANGAN. α = KESETIMBANGAN KIMIA. materi78.co.nr. setimbang

MODUL 1 TERMOKIMIA. A. Hukum Pertama Termodinamika. B. Kalor Reaksi

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Purwanti Widhy H, M.Pd. Laju Reaksi

LEMBARAN SOAL 5. Pilih satu jawaban yang benar!

STOIKIOMETRI. Oleh. Sitti Rahmawati S.Pd.

Stoikhiometri : dan metron = mengukur. Membahas tentang : senyawa) senyawa (stoikhiometri. (stoikhiometri. reaksi)

LEMBAR KERJA SISWA 4

BAB 2. PERSAMAAN KIMIA DAN HASIL REAKSI

MODUL STOIKIOMETRI 1

BAB III KESETIMBANGAN KIMIA. AH = 92 kj

LEMBARAN SOAL 7. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : XI IPA ( SEBELAS IPA )

Termodinamika apakah suatu reaksi dapat terjadi? Kinetika Seberapa cepat suatu reaksi berlangsung?

Kelarutan (s) dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp)

PAKET UJIAN NASIONAL 17 Pelajaran : KIMIA Waktu : 120 Menit

2. Konfigurasi elektron dua buah unsur tidak sebenarnya:

Siswa diingatkan tentang struktur atom, bilangan kuantum, bentuk-bentuk orbital, dan konfigurasi elektron

Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi

yang berkaitan dengan Laju Reaksi, diberikan pada tabel berikut ini.

TERMOKIMIA. STANDART KOMPETENSI; 2. Memahami perubahan energi dalam kimia dan cara pengukuran. ENTALPI DAN PERUBAHANNYA

Materi Pokok Bahasan :

Laju Reaksi. Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia Kelas XI Semester I

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

LOGO STOIKIOMETRI. Marselinus Laga Nur

kecuali . kecuali . kecuali

A. KESEIMBANGAN DINAMIS

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB IV STOIKIOMETRI

PEMERINTAH KOTA SURABAYA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 16 SURABAYA JL. RAYA PRAPEN TELP FAX KODE POS 60299

Antiremed Kelas 10 KIMIA

Sifat Dasar Larutan Kelarutan Pengaruh Jenis Zat pada Kelarutan

MENYARING DAN MENDEKANTASI

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

LEMBAR KERJA SISWA 2

Soal Soal Kesetimbangan Kimia. Proses Haber-Bosch merupakan proses pembentukan atau produksi ammonia berdasarkan reaksi:

Kode KIM.10. Laju Reaksi

TERMOKIMIA. Hukum Hess Perubahan entalpi reaksi tetap sama, baik berlangsung dalam satu tahap maupun beberapa tahap.

Contoh Soal & Pembahasan Reaksi Kesetimbangan

LEMBAR AKTIVITAS SISWA ( LAS )_ 1

LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS

PEMBAHASAN SOAL KIMIA KSM PROVINSI 2016 Oleh Urip Rukim ( JENJANG MADRASAH ALIYAH SELEKSI TINGKAT PROVINSI KOMPETISI SAINS MADRASAH

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

HUKUM DASAR KIMIA. 2CUO. 28GRAM NITROGEN 52 GRAM MAGNESIUM NITRIDA 3 MG + N 2 MG 3 N 2

- Melakukan percobaan penentuan laju reaksi. - Mendiskusikan data-data percobaan laju reaksi dalam bentuk grafik untuk menentukan harga laju

SKL 2 RINGKASAN MATERI. 1. Konsep mol dan Bagan Stoikiometri ( kelas X )

Gambar 2.1 Reaksi Saponifikasi tripalmitin

Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol

1. Perhatikan struktur senyawa berikut!

STOIKIOMETRI STOIKIOMETRI

Kimia Study Center - Contoh soal dan pembahasan tentang hidrolisis larutan garam dan menentukan ph atau poh larutan garam, kimia SMA kelas 11 IPA.

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON- ELEKTROLIT

Soal Pilihan Ganda Berilah tanda silang pada huruf A, B, C, D atau E di depan jawaban yang benar!

Reaksi dan Stoikiometri Larutan

Kesetimbangan Kimia. Bab 4

Kesetimbangan Kimia. Tim Dosen Kimia Dasar FTP

10 mlhcl2 M. 10 ml HCl2 M. Na 2 S 2 O 3 0,2 M KIM/ IND- II

Transkripsi:

3 LAJU REAKSI A. MOLARITAS (M) B. KONSEP LAJU REAKSI C. PERSAMAAN LAJU REAKSI D. TEORI TUMBUKAN E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI Materi dapat berubah dari bentuk yang satu ke bentuk yang lain. Perubahan-perubahan materi itu berlangsung dengan laju yang berbeda-beda. Materi yang mengalami perubahan kimia, berarti terjadi reaksi kimia. Reaksi kimia ada yang berlangsung cepat, lambat, bahkan ada yang sangat lambat sekali. Petasan meledak merupakan reaksi kimia berjalan sangat cepat, korosi besi berlangsung lambat dan pembentukan minyak bumi contoh reaksi kimia sangat lambat. Reaksi kimia berlangsung tergantung dari jenis zat dan faktorfaktor dari luar. Hubungan antara konsep yang satu dengan yang lain dalam laju reaksi, dapat kamu perhatikan peta konsep di bawah ini.

68 KIMIA XI SMA LAJU REAKSI berkaitan dengan dipengaruhi oleh ditentukan melalui percobaan konsentrasi pereaksi luas permukaan katalis suhu orde reaksi menentukan senyawa antara membentuk mengadakan adsorpsi waktu perubahan dari pereaksi hasil reaksi Peta konsep laju reaksi A. MOLARITAS (M) 1. Pengertian Molaritas Molaritas menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam setiap liter larutan. Molaritas diberi notasi M. mol n M = zat volume larutan = v Keterangan: M = molaritas (mol/l) n = banyaknya mol zat terlarut (mol) v = banyaknya volume larutan (liter) Contoh soal 3.1 a. Hitung molaritas larutan NaOH apabila 4 gram NaOH dilarutkan ke dalam air sehingga diperoleh 500 ml larutan! (Ar Na = 23, Ar O = 16, Ar H = 1)

KIMIA XI SMA 69 Jawab: M = n v 4 g mol NaOH = = 01, mol 40 g/mol Volume larutan = 500 ml = 0, 5 liter 0,1 mol M= = 02, mol/l 0, 5 L b. Berapakah volum larutan apabila di dalam larutan CaCl 2 0,1 M terdapat 11,1 gram CaCl 2? Jawab: 11,1 g mol CaCl2 = = 01, mol 111 g/mol 0,1 mol v= = 1 Liter 0,1 mol/l c. Berapakah molaritas larutan H 2 98% jika diketahui massa jenisnya 1,8 g/ml? Jawab: massa 1 ml H 2 = 1,8 gram massa 1 L H 2 = 1800 gram massa H 2 98% = 1800 x 98% = 1764 gram M = n v n v = M 164 7 g mol H2SO4 = = 18 mol 98 g/mol M = n v = 18 mol 1 L = 18 mol/l d. Berapa gramkah glukosa (Mr = 180) yang terdapat dalam 200 ml larutan glukosa 2M? Jawab: volum larutan = 200 ml = 0,2 liter M = n v

70 KIMIA XI SMA n = Mv = 2 x 0,2 = 0,4 mol massa glukosa = 0,4 mol x 180 g/mol = 72 gram 2. Molaritas untuk Pengenceran Pengenceran larutan adalah penambahan pelarut dalam larutan sehingga konsentrasi menjadi lebih kecil atau encer. Pada pengenceran, volum dan konsentrasi larutan berubah tetapi jumlah mol zat terlarut tidak berubah. Pada pengenceran berlaku rumus: M 1 x V 1 = M 2 x V 2 Keterangan: V 1 V 2 M 1 M 2 = volum sebelum diencerkan = volum sesudah diencerkan = konsentrasi sebelum diencerkan = konsentrasi sesudah diencerkan 3. Molaritas Larutan Campuran Apabila dua atau lebih larutan sejenis yang mempunyai konsentrasi berbeda dicampurkan, molaritas campuran dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: M M Mc = ( 1 x V 1) + ( 2 x V2) +... V1 +V2 +... Keterangan: M c = molaritas campuran M 1 = molaritas larutan I M 2 = molaritas larutan II V 1 = volum larutan I = volum larutan II V 2 Contoh soal 3.2 a. Ke dalam 200 ml larutan HCl 0,1 M ditambahkan air sebanyak 300 ml. Berapakah molaritas larutan HCl setelah pengenceran? Jawab: M 1 = 0,1 M V 1 = 200 ml = 0,2 L V 2 = 200 + 300 = 500 ml = 0,5 L

KIMIA XI SMA 71 M 1 x V 1 = M 2 x V 2 0,1 x 0,2 = M 2 x 0,5 002, M 2 = 005, = 0,04 M Jadi, molaritas larutan setelah pengenceran adalah 0,04 M b. Berapakah molaritas campuran bila 100 ml larutan HCl 0,1 M dicampur dengan 400 ml larutan HCl 0,2 M? Jawab: V 1 = 100 ml M 1 = 0,1 M V 2 = 400 ml M 2 = 0,2 M VxM VxM Mc = ( 1 1) + ( 2 2) V1+ V2 ( 01, x 01, ) + ( 04, x 0,2) = 01, + 04, 001, + 008, = 05, 009, = 05, = 0,18 M Jadi, molaritas campuran adalah 0,18 M. B. KONSEP LAJU REAKSI Laju berhubungan dengan waktu. Apabila waktu yang diperlukan suatu reaksi kimia singkat berarti lajunya besar, sebaliknya bila waktu yang diperlukan lama berarti dikatakan lajunya kecil. Jadi, laju berbanding terbalik dengan waktu. Reaksi kimia merupakan perubahan pereaksi menjadi hasil reaksi. Jadi laju reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi atau hasil reaksi per satuan waktu. Perubahan konsentrasi V( laju reaksi) = Perubahan waktu

72 KIMIA XI SMA M Satuan laju reaksi = det mol/ L = det 1 1 = mol. L det Contoh: Reaksi: A B Mula-mula konsentrasi B tidak ada, kemudian ketika reaksi mulai berlangsung konsentrasi B semakin bertambah dan konsentrasi A semakin berkurang. Hubungan antara konsentrasi pereaksi dan hasil reaksi terhadap waktu dapat digambarkan sebagai berikut. konsentrasi B A waktu Gambar 3.1 Grafik konsentrasi terhadao waktu Pada awal reaksi konsentrasi pereaksi (A) maksimum karena belum bereaksi, sedang konsentrasi hasil reaksi (B) minimum karena hasil reaksi belum terbentuk. Laju reaksi terhadap A dan B dapat dirumuskan sebagai berikut. Laju rata-rata berkurangnya A: A VA = [ ] t [ A] A VA = 2 [ ] 1 t2 t1 Kecepatan rata-rata bertambahnya B: B VB = + [ ] t [ B] B VA = 2 [ ] 1 t2 t1 Hubungan antara keduanya adalah VA = VB [ A ] B = + [ ] t t Tanda [ ] digunakan untuk menunjukkan konsentrasi dalam mol/l Tanda - menunjukkan bahwa konsentrasi pereaksi berkurang

KIMIA XI SMA 73 Tanda + menunjukkan bahwa konsentrasi hasil reaksi bertambah Secara umum laju reaksi adalah berkurangnya konsentrasi pereaksi per satuan waktu atau bertambahnya konsentrasi hasil reaksi per satuan waktu. Contoh: Dalam ruang yang volumnya 2 liter, 1 mol gas NH 3 terurai menjadi gas N 2 dan gas H 2. Setelah 10 detik ternyata gas NH 3 yang tersisa dalam ruang tersebut 0,6 mol. Tentukan laju reaksi N 2, H 2 dan NH 3! Jawab Reaksi: 2NH 3(g) N 2(g) + 3H 2(g) a. laju penguraian gas NH 3 NH 3 yang terurai = 1 mol 0,6 mol = 0,4 mol MNH b. laju pembentukan gas N 2 N2 yang terbentuk = 1 x 0, 4 mol 2 = 02, mol MN 2 3 0, 4 mol yang terurai = 2 L = 02, M VNH 0, 2 mol yang terbentuk = 2 L = 01, M VN c. laju pembentukan gas H 2 H2 yang terbentuk = 3 2 x 0, 4 = 06, mol 0,6 mol MH yang terbentuk = 2 2 = 03, M 3 VH = 0, 2 10 2 2 = 0,1 10 = 0, 3 10 = 002, M/det = 001, M/det = 003, M/det

74 KIMIA XI SMA C. PERSAMAAN LAJU REAKSI 1. Persamaan laju reaksi Persamaan laju reaksi menyatakan hubungan antara konsentrasi pereaksi dengan laju reaksi Contoh: Reaksi: aa + bb cc + dd Rumus laju reaksinya V = k[a] a [B] b Keterangan: V = laju reaksi (M/det) k = tetapan laju reaksi [A] = konsentrasi zat A [B] = konsentrasi zat B a = orde reaksi terhadap zat A b = orde reaksi terhadap zat B Akan tetapi, hukum ini tidak berlaku secara umum, hanya untuk reaksi sederhana saja, yaitu reaksi yang berlangsung satu tahap. Contoh: Reaksi: H 2(g) + I 2(g) 2HI (g) Rumus laju reaksinya V = k [H 2 ] [I 2 ] Reaksi yang berlangsung beberapa tahap tidak berlaku ketentuan di atas, tetapi hanya ditentukan oleh tahap yang paling lambat saja. Misalnya: Reaksi: A + B D Mekanismse reaksi: Tahap I A C (lambat) Tahap II C + B D (cepat) A+B D (lambat) Rumus laju reaksinya V = k [A] bukan V = k [A] [B] 2. Untuk reaksi yang tidak sederhana atau reaksi yang berlangsung beberapa tahap penentuan orde reaksi hanya bisa ditentukan dengan eksperimen Contoh: Reaksi: aa + bb cc + dd Rumus laju reaksinya v = k[a] x [B] y

KIMIA XI SMA 75 Keterangan: v = laju reaksi (M/det) k = tetapan laju reaksi (satuannya tergantung rumus laju reaksinya) x = orde reaksi atau tingkat reaksi terhadap A y = orde reaksi atau tingkat reaksi terhadap B x + y = orde reaksi total atau hanya disebut orde reaksi saja x dan y hanya bisa ditentukan dengan eksperimen sehingga harga x dan y belum tentu sama dengan angka koefisien dari zat yang bersangkutan. Contoh soal 3.3 Reaksi: A + 3B C + 4D Data percobaan No. [A] [B] Laju reaksi M M (M.det -1 ) 1. 0,2 0,4 3,4 2. 0,2 0,8 6,8 3. 0,4 0,4 13,6 Pertanyaan a. Tentukan tingkat reaksi terhadap A dan B! b. Tentukan rumus laju reaksinya! c. Orde berapa reaksi tersebut? d. Tentukan harga k! e. Tentukan harga laju reaksinya jika diketahui [A] = 0,5 M dan [B] = 0,6 M! Jawab: a. Cara I Misal, V = k [A] x [B] y Dalam mencari x (orde reaksi terhadap zat A), pilih konsentrasi B tetap tetapi konsentrasi A berubah, yang sesuai adalah percobaan 1 dan 3. Konsentrasi A berlipat dua dari percobaan 1 ke percobaan 3 (dari 0,2 menjadi 0,4) dan laju reaksinya menjadi 4 kali (dari 3,4 menjadi 13,6) berarti laju reaksinya berbanding lurus dengan [A] 2. (2) x = 4 x = 2 Dalam mencari y (orde reaksi terhadap zat B), pilihlah konsentrasi A tetap tetapi konsentrasi B yang berubah, yang sesuai adalah percobaan 1 dan 2.

76 KIMIA XI SMA Konsentrasi B berlipat 2 dari percobaan 1 ke percobaan 2 (dari 0,4 menjadi 0,8) dan laju reaksinya menjadi dua kali (dari 3,4 menjadi 6,8) berarti laju reaksinya berbanding lurus dengan [B]. [2] y = 2 y = 1 Jadi V = k [A] 2 [B] Cara II V = k [A] x [B] y Mencari x, pilihlah [A] berubah tetapi [B] tetap Percobaan 1 dan 3 V 1 = k[a] x 1. [B] y 1, V 1 = 3,4 M/det [A] 1 = 0,2 M [B] 1 = 0,4 M V 3 = k[a] 3 x. [B] 3 y, x y V1 ka [ ] 1. [ B] = 1 V x y 3 ka [ ] 3. [ B] 3 x y 34, k( 02, ). ( 04, ) = 13, 6 x y k( 04, ). ( 04, ) x 1 02 = 4, 04, x 1 1 = 4 2 x = 2 V 3 = 13,6 M/det [A] 3 = 0,4 M [B] 3 = 0,4 M Mencari y, pilihlah [B] berubah tetapi [A] tetap Percobaan 1 dan 2 V 1 = k[a] x 1. [B] y 1, V 1 = 3,4 M/det [A] 1 = 0,2 M [B] 1 = 0,4 M V 2 = k[a] 2 x. [B] 2 y, V 2 = 6,8 M/det [A] 2 = 0,2 M [B] 2 = 0,8 M

KIMIA XI SMA 77 x y V1 ka [ ] 1. [ B] = 1 V x y 2 ka [ ] 2. [ B] 2 x y 34, k( 02, ). ( 04, ) = 68, x y k( 02, ). ( 08, ) y 1 04 = 2, 08, y 1 1 = 2 2 y = 1 b. V = k [A] 2 [B] c. Orde reaksi = 2 + 1 = 3 Reaksi tersebut termasuk orde 3 d. Untuk mencari harga k bisa memilih percobaan 1, 2, atau 3 Misal dipilih percobaan 1 V1 = k[a] 1 2 [B] 1 V k = 1 [A] 1 2 [B] -1 3, 4 Mdet = 2 (0, 2 M) x (0, 4 M) -1 3, 4 Mdet = 3 0,016 M -2 1 = 212, 5 M det e. V = k [A] 2 [B] = 212,5 x (0,5) 2 x 0,6 = 318,8 M/det Bila orde reaksi digambarkan dalam bentuk grafik maka grafiknya merupakan grafik perpangkatan 1. Orde reaksi 0 atau V = k [A] o 2. Orde reaksi 1 atau V = k [A] V V (A) (A)

78 KIMIA XI SMA 3. Orde reaksi 2 atau V = k [A] 2 V 5. Orde reaksi 1 2 atau V = k[a] 1 2 V 4. Orde reaksi -2 atau V = k [A] -2 V (A) (A) (A) D. TEORI TUMBUKAN Suatu reaksi melibatkan dua atau lebih zat yang bereaksi. Agar suatu reaksi dapat terjadi, maka zat-zat yang bereaksi harus bertumbukan satu sama lain. Akan tetapi, tidak semua tumbukan menghasilkan reaksi. Hanya tumbukan efektiflah yang menghasilkan reaksi., untuk menghasilkan tumbukan efektif diperlukan energi kinetik yang cukup dan orientasi partikel yang tepat. Untuk jelasnya, perhatikan reaksi antara gas NO 2 dengan gas CO berikut: N O C O N O C O O O N O C O N O C O O O N O C O N O C O O O (a) (b) Gambar 3.2 (a) Orientasi partikel yang tidak tepat sehingga tidak menghasilkan tum bukan yang efektif (tidak menghasilkan reaksi) Gambar 3.2(b) Orietasi partikel yang tepat sehingga menghasilkan tumbukan yang efektif. Reaksi NO (g) + CO (g) NO (g) + CO 2(g)

KIMIA XI SMA 79 Energi minimum yangharus dimiliki molekul-molekul untuk menghasilkan tumbukan yang efektif disebut energi pengaktifan (energi aktifasi). Hanya molekul-molekul yang mempunyai energi kinetik di atas. Energi aktifasi (Ea) yang dapat menghasilkan reaksi. E n e r g i p o t e n s i a l E a A + BC pereaksi senyawa kompleks teraktivasi AB + C hasil reaksi Waktu/jalanya reaksi Gambar 3.3 (a) Reaksi eksoterm H E n e r g i p o t e n s i a l E a A + BC pereaksi senyawa kompleks teraktivasi Waktu/jalanya reaksi Gambar 3.3 (b) Reaksi endoterm AB + C hasil reaksi H E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI Ada lima faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi, yaitu luas permukaan sentuh, suhu, konsentrasi, dan katalis. 1. Luas permukaan bidang sentuh Reaksi yang berlangsung dalam sistem homogen sangat berbeda dengan reaksi yang berlangsung dalam sistem heterogen. Pada reaksi yang homogen campuran senyawa bercampur seluruhnya. Hal ini akan mempercepat berlangsungnya reaksi, karena molekul-molekul itu dapat bersentuhan satu sama lain. Dalam sistem heterogen, reaksi hanya dapat berlangsung pada bidang-bidang perbatasan dan pada bidang-bidang yang bersentuhan dari kedua fasa. Reaksi kimia dapat berlangsung jika molekul-molekul, atom-atom, atau ion-ion dari zat-zat yang bereaksi terlebih dahulu bertumbukan. Hal ini terjadi jika antara zat-zat yang akan bereaksi terjadi kontak. Pada sistem reaksi heterogen adalah sedapat mungkin memperbesar bidang persentuhan kedua fasa itu. Apabila kita mereaksikan zat padat dengan zat cair atau gas, maka besar kecilnya luas permukaan zat padat itulah yang sangat penting. Semakin halus zat padat, makin luas permukaannya (bidangnya) maka makin banyak kemungkinan untuk bertumbukan dan semakin cepat reaksi itu berlangsung. Dalam membuktikan pengaruh luas permukaan sentuhan antara zat-zat yang bereaksi terhadap laju reaksinya, lakukan percobaan sebagai berikut.

80 KIMIA XI SMA Percobaan pengaruh luas permukaan CO 2 CO 2 HCl 4M butiran C a CO 3 (a) (b) Gambar 3.4 Percobaan untuk membuktikan pengaruh luas permukaan sentuhan antara zat-zat yang bereaksi terhadap laju reaksinya Pada gambar (1) digunakan CaCO 3 berbentuk butiran, sedangkan gambar (2) digunakan CaCO 3 berupa serbuk. Percobaan (1) dan (2) diperlukan massa CaCO 3 yang sama dengan konsentrasi HCl yang sama pula. Dalam mengetahui perbedaan laju reaksi, dapat diketahui dengan membandingkan volum gas CO 2 yang terbentuk selama selang waktu yang sama. Kedua percobaan ternyata gambar (2) menghasilkan volum CO 2 lebih banyak daripada gambar (1). Hal ini menunjukkan bahwa luas permukaan memperbesar laju reaksi. Dalam kehidupan sehari-hari pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi dapat kita lihat. Misalnya, kita mempunyai air panas dalam gelas. Agar air cepat dingin, maka air dalam gelas itu perlu kita tuangkan ke dalam cawan atau piring. Dengan menuangkan air dari gelas ke cawan, berarti permukaan air menjadi lebih luas. 2. Konsentrasi HCl 4M Serbuk C a CO 3 Laju reaksi dipengaruhi oleh konsentrai zat pereaksi bukan oleh konsentrasi hasil reaksi. Pada umumnya, kenaikan konsentrasi pereaksi akan menaikkan laju reaksi. Contohnya: Mg (s) + 2HCl (aq) MgCl 2(aq) +H 2(g) Jika massa pita Magnesium sama dan konsentrasi HCl berbeda (misalnya 1 M, 2 M, dan 3 M), maka reaksi yang berlangsung lebih cepat adalah reaksi yang menggunakan HCl 3 M dibanding HCl 1 M dan 2 M. Dalam reaksi antara larutan Na 2 S 2 O 3 dan larutan HCl, perubahan konsentrasi HCl tidak mempengaruhi laju reaksi karena laju reaksi hanya dipengaruhi oleh konsentrasi larutan Na 2 S 2 O 3. Jelaskan mengapa demikian? Bertambahnya laju reaksi karena konsentrasi pereaksi diperbesar disebabkan kemungkinan terjadinya tumbukan antara partikel-partikel zat yang bereaksi semakin besar.

3. Suhu KIMIA XI SMA 81 Kayu, bensin, kertas, minyak tanah tidak akan terbakar jika dibiarkan di udara dengan suhu kamar tanpa disulut lebih dahulu, karena ada penghalang terjadinya reaksi. Penghalang ini dapat diatasi dengan menyulut bahan-bahan tersebut. Menyulut bahan sama dengan memberikan energi pada oksigen dan bahan tersebut untuk mengatasi penghalang tersebut. Kadang-kadang reaksi dapat berlangsung tanpa menaikkan suhu terlebih dahulu. Hal ini dimungkinkan karena reaksi tersebut sudah mempunyai energi yang cukup untuk mengatasi penghalang terjadinya suatu reaksi. Walaupun demikian, reaksi itu akan lebih cepat berlangsung apabila suhu dinaikkan. Semakin tinggi suhu, gerakan partikel makin cepat dan tumbukan-tumbukan yang terjadi lebih efektif untuk menghasilkan reaksi karena energu kinetik partikel meningkat. Pengaruh kenaikan suhu untuk tiap zat berbeda-beda tetapi pada umumnya setiap kenaikan suhu 10 o C laju reaksi naik dua kali lebih besar dari semula. Contoh: Tiap kenaikan 10 o C laju reaksi suatu zat dua kali semula. Bila pada suhu 40 o C, laju reaksi sama dengan 6.10-2 M/det, tentukan laju reaksi pada suhu 70 o C. Jawab: Suhu 40 o C menjadi 70 o C adalah menaikkan suhu sebanyak 30 o C. Tiap naik 10 o C laju reaksi zat naik dua kali semula sehingga ( 2) 30 10 = 2 3 = 8 Jadi pada suhu 70 o C laju reaksinya adalah delapan kali lebih cepat dari semula atau V = 8 x 6 x 10-2 = 48 x 10-2 M/det. Secara umum dapat dirumuskan: ( T2 T1) V V T 2 = 1. n Keterangan: V 2 = laju reaksi akhir T 2 = suhu awal V 1 = laju reaksi awal T 1 = suhu akhir n = kenaikan laju reaksi perkenaikan suhu Soal di atas dapat dijawab sebagai berikut ( 70 40) -2 V 10 2 = 6. 10. 2-2 3 = 6. 10. 2-2 = 48. 10 M/det

82 KIMIA XI SMA 4. Katalis Katalis adalah suatu zat yang dapat meningkatkan laju reaksi suatu reaksi tanpa mengalami perubahan kimia yang permanen, sedangkan katalis yang memperlambat laju reaksi disebut inhibitor. Macam-macam katalisator a. Katalis homogen adalah katalis yang wujudnya sama dengan pereaksinya Contoh: Penguraian hidrogen peroksida CoCl2(aq) H2O2( aq) 2H2O( l) + O2( g) Pembuatan asam sulfat proses bilik timbal NO (g) +NO2(g) 2SO2( g) + O 2(g) 2SO3( g) b. Katalis heterogen adalah katalis yang wujudnya berbeda dengan wujud pereaksinya Contoh: Pembuatan amonia dengan proses Haber-Bosch F eo(s) N2( g) +3H 2(g) 2NH3( g) Pembuatan asam sulfat dengan proses kontak N2O5(s) 2SO2( g) +O 2(g) 2SO3( g) Pada prinsipnya kerja katalisator adalah sebagai berikut. a. Zat yang mempercepat reaksi tetapi tidak ikut bereaksi. Sebenarnya katalisator ikut bereaksi tetapi pada akhir reaksi terbentuk kembali dengan jumlah yang sama sehingga katalisator dianggap tidak ikut bereaksi. Contoh: - Tanpa katalis, reaksi: AB + C AC + B (lambat) - x Dengan katalis, reaksi: AB + C AC + B (cepat) Jalannya reaksi: AB + X ABX ABX + C AC + BX BX B + X AB + C X AC + B

KIMIA XI SMA 83 b. Mempercepat reaksi dengan cara menurunkan energi pengaktifan energi(kj) E a tanpa katalis E a dengan katalis koordinat reaksi Gambar 3.5 c. Katalisator hanya mempercepat reaksi yang berlangusng lambat tetapi tidak dapat membuat reaksi. d. Ada kalanya dalam suatu reaksi, hasil reaksi dapat mempercepat laju reaksi. Misalnya: dalam suatu reaksi, reaksi itu mula-mula berjalan lambat, setelah terbentuk hasil reaksi, reaksinya menjadi bertambah cepat. Peristiwa seperti ini disebut autokatalis. Contoh: CH 3 COOCH 3 + H 2 O CH 3 COOH + CH 3 OH autokatalis e. Bekerja pada suhu yang optimum. f. Katalisator bersifat khas, artinya hanya dapat mempercepat reaksi tertentu saja. Latihan 1. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi suatu laju reaksi! Jelaskan jawabanmu! 2. Setiap kenaikan suhu 10 o C kecepatan reaksi menjadi 2 kali lebih cepat dari semula. Jika pada suhu 30 o C reaksi dapat berlangsung dalam 8 menit pada suhu berapakah reaksi dapat berlangsung selama 8 menit, pada suhu berapakah reaksi dapat berlangsung dalam waktu 15 detik?

84 KIMIA XI SMA Kata Kunci Molaritas Laju reaksi Mekanisme reaksi Orde reaksi Energi aktivasi Katalis Tahap penentu laju reaksi Katalis homogen Katalis heterogen Kompleks teraktivasi Autokatalis Inhibitor Teori tumbukan RANGKUMAN - Molaritas adalah banyaknya mol zat terlarut dalam stiap liter larutan. Notasi molaritas adalah M M = n V - Laju rekasi adalah berkurangnya konsentrasi pereaksi atau bertambahnya konsentrasi hasil reaksi per satuan waktu V = ± [] t - Energi aktivasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk berlangsungnya suatu reaksi. - Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah konsentrasi, sifat kimia pereaksi, luas permukaan bidang sentuh, suhu dan katalis. - Besarnya laju reaksi berbanding lurus dengan konsentrasi pereaksi Contoh: aa + bb cc + dd Rumus laju reaksinya: V = k[a] x [B] y Keterangan: x = orde reaksi terhadap A y = orde reaksi terhadap B x + y = orde reaksi total k = ketetapan laju reaksi - Orde reaksi adalah pangkat konsentrasi dari pereaksi - Katalis adalah zat yang dapat mempercepat reaksi tetapi tidak mengalami perubahan kimia secara tetap Ada 2 jenis katalis yaitu katalis homogen dan katalis heterogen.

KIMIA XI SMA 85 P ELATIHAN SOAL I. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat! 1. Larutan H 2 (Mr = 98) mempunyai konsentrasi 0,2 M artinya... a. 1 L pelarutnya terdapat 0,2 mol H 2 b. 1 L larutannya terdapat 4,9 gram H 2 c. 500 ml pelarutnya terdapat 9,8 gram H 2 d. 500 ml larutannya terdapat 0,2 mol H 2 e. 2 L larutannya terdapat 0,4 mol H 2 2. Jika ke dalam 20 ml NaOH 0,5 M ditambahkan air sebanyak 80 ml maka konsentrasi larutan NaOH setelah pengenceran adalah... a. 0,010 M d. 0,100 M b. 0,025 M e. 0,250 M c. 0,050 M 3. 500 ml larutan CaCl 2 0,3 M ditambahkan 100 ml air maka konsentrasi ion Cl - setelah diencerkan adalah... a. 0,2 M d. 0,5 M b. 0,3 M e. 0,6 M c. 0,4 M 4. Untuk memperoleh konsentrasi Cl - = 0,1 M maka larutan 250 ml FeCl 3 0,2 M harus diencerkan sampai volume menjadi... a. 500 ml d. 1250 ml b. 750 ml e. 1500 ml c. 1000 ml 5. Untuk mengubah 40 ml larutan HCl 6 M menjadi larutan HCl 5 M diperlukan tambahan air sebanyak... a. 9 ml d. 6 ml b. 8 ml e. 5 ml c. 7 ml 6. Reaksi: 2A + B C Konsentrasi awal zat A = 0,6 mol/l setelah bereaksi dengan zat B selama 30 detik, konsentrasinya tinggal 0,2 mol/l. Ungkapan laju reaksi di bawah ini yang benar adalah... a. b. 06, 02, V B = mol/l.detik 30 06, + 02, V B = mol/l.detik 30 206 (, 02, ) c. V A = mol/l.det. 30 d. e. V A = 2 x 0, 6 mol/l.detik 30 V C = 06, mol/l.detik 30 7. Dari beberapa faktor berikut 1. ukuran partikel 2. warna partikel 3. jumlah partikel 4. suhu 5. bentuk partikel 6. katalis Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi adalah... a. 1, 2, 4, dan 6 b. 2, 3, 4, dan 5 c. 1, 2, 3, dan 6 d. 1, 3, 4, dan 6 e. 1, 3, 5, dan 6

86 KIMIA XI SMA 8. Di antara reaksi berikut yang mempengaruhi laju reaksi paling cepat adalah... a. 2 gram batang Mg dengan larutan HCl 0,001 M b. 2 gram batang Mg dengan larutan HCl 0,01 M c. 2 gram serbuk Mg dengan larutan HCl 0,001 M d. 2 gram serbuk Mg dengan larutan HCl 0,01 M e. 2 gram serbuk Mg dengan larutan HCl 0,1 M 9. Gas A dan gas B bereaksi menurut persamaan A (g) + B (g) AB (g) Jika pada suhu tetap volum gas tersebut diperkecil 1 2 dari volum semula maka laju reaksi menjadi... a. 1 4 kali semula b. 1 8 kali semula c. 4 kali semula d. 8 kali semula e. tetap 10. Untuk reaksi A + B AB diperoleh data sebagai berikut. - Jika konsentrasi A dinaikkan dua kali pada konsentrasi B tetap, laju reaksi menjadi dua kali lebih besar - Jika konsentrasi A dan B masing-masing dinaikkan dua kali, laju reaksi menjadi delapan kali lebih besar. Maka, persamaan laju reaksi adalah... a. k [A] [B] 2 d. k [A] 2 [B] 2 b. k [A] [B] e. k [A] [B] 3 c. k [A] 2 [B] 11. Suatu reaksi A + B hasil, laju reaksi A dan B dapat digambarkan pada grafik berikut. V V (A) (B) Oleh karena itu, orde reaksi dari reaksi tersebut adalah... a. 1 d. 4 b. 2 e. 5 c. 3 12. Gas Nitrogen oksida (NO) bereaksi dengan gas Klorin (Cl 2 ) menurut persamaan: 2NO (g) +Cl 2(g) 2NOCl (g) Laju reaksi dari persamaan tersebut adalah V = k [NO] 2 [Cl 2 ]. Jika pada suhu tetap konsentrasi gas NO 2 diperkecil 2 kali, sedangkan konsentrasi gas Cl 2 tetap, maka laju reaksi menjadi... a. 1 2 kali semula b. 1 4 kali semula c. 1 8 kali semula d. 2 kali semula e. 4 kali semula

KIMIA XI SMA 87 13. Diketahui suatu reaksi: 2NO 2(g) +Br 2(g) 2NOBr (g) Dari hasil percobaan diperoleh data sebagai berikut Perc. Kons awal (M) Laju reaksi A B awal (M/det) 1 0,1 0,05 0,001 2 0,02 0,2 0,032 3 0,1 0,15 0,027 Persamaan laju reaksinya adalah... a. V = k [A] [B] b. V = k [A] 2 [B] c. V = k [A] [B] 2 d. V = k [A] 2 [B] 2 e. V = k [A] [B] 3 14. Pada reaksi: 2NO (g) +2H 2(g) N 2(g) + 2H 2 O (g) diperoleh data sebagai berikut. Perc. [NO] M [H 2 ] M Laju reaksi (M/det) 1 0,3 0,1 3,2 2 0,3 0,3 9,6 3 0,2 0,5 1,0 4 0,4 0,5 4,0 Orde reaksi untuk reaksi tersebut adalah... a. 1 d. 4 b. 2 e. 5 c. 3 15. Satuan tetapan laju reaksi untuk orde 2 adalah... a. detik -1 b. mol liter -1 detik -1 c. mol -1 liter detik -1 d. mol -1 e. mol liter -1 16. Dari eksperimen dapat diketahui bahwa persamaan laju reaksi untuk reaksi: 2H 2(g) + 2NO (g) 2H 2 O (g) + N 2(g) adalah V = k [H 2 ] x [NO] y Bila diketahui mekanisme reaksinya sebagai berikut. 2NO (g) +H 2(g) N 2 O (g) + H 2 O (g) (lambat) N 2 O (g) +H 2(g) H 2 O (g) + N 2(g) (cepat) maka harga x dan y masingmasing adalah... a. 2 dan 1 b. 1 dan 2 c. 1 dan 1 d. 2 dan 2 e. 1 dan 0 17. Laju reaksi dari suatu reaksi tertentu bertambah menjadi dua kali lipat untuk tiap kenaikan 10 o C. Kecepatan reaksi pada suhu 80 o C dibanding 20 o C adalah... a. 128 kali b. 64 kali c. 32 kali d. 16 kali e. 8 kali 18. Tiap kenaikan 10 o C laju reaksi zat akan naik dua kali semula. Jika pada suhu 30 o C reaksi tersebut berlangsung selama 4 menit maka pada suhu 70 o C reaksi tersebut akan berlangsung selama... a. 1 4 menit b. 1 2 menit c. 1 menit d. 2 menit e. 4 menit

88 KIMIA XI SMA 19. Kenaikan suhu akan mempercepat laju reaksi karena... a. kenaikan suhu akan menaikkan energi pengaktifan zat yang bereaksi b. kenaikan suhu akan memperbesar zat yang bereaksi c. kenaikan suhu akan memperbesar energi kinetik molekul zat yang bereaksi d. kenaikan suhu akan memperbesar tekanan e. kenaikan suhu akan memperbesar luas permukaan 20. Energi aktivasi adalah... a. energi minimum yang harus dimiliki molekul-molekul agar tumbukan menghasilkan reaksi b. energi maksimum yang harus dimiliki molekulmolekul agar tumbukan menghasilkan reaksi c. penjumlahan antara energi kompleks teraktivasi dan energi pereaksi d. energi kinetik molekulmolekul gas yang bereaksi e. energi yang diperlukan untuk menghasilkan produk II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini! 1. Tentukan molaritas larutan berikut! a. 500 ml larutan yang mengandung 1,71 gram C 12 H 22 O 11 b. 200 ml larutan yang mengandung 1,8 gram CH 3 COOH c. 250 ml larutan Cu 0,1 M + 250 ml air d. 100 ml larutan CaCO 3 0,2 M + 400 ml air e. 100 ml larutan HCl 0,1 M + 150 ml larutan HCl 0,2 M f. 200 ml larutan KOH 1 M + 50 ml larutan KOH 2 M g. H 2 98%, massa jenis H 2 = 1,8 g/ml h. HCl 37%, massa jenis HCl = 1,12 g/ml 2. a. Agar diperoleh larutan NaOH 0,01 M, berapa ml air yang harus ditambahkan ke dalam 200 ml NaOH 0,05 M? b. Agar diperoleh larutan CH 3 COOH 0,1 M, berapa ml CH 3 COOH 2 M yang harus ditambahkan ke dalam 100 ml air? c. Bila ingin membuat larutan 500 ml H 2 1 M, berapa ml H 2 pekat dengan kadar 98% massa (massa jenis = 1,85 g/cm 3 ) harus dilarutkan ke dalam air?

KIMIA XI SMA 89 3. Sebanyak 6 gram urea (CO(NH 2 ) 2 ) dilarutkan dalam air sampai volume larutan menjadi 200 ml a. Tentukan molaritas larutan tersebut! b. Jika larutan tersebut diambil 50 ml dan dipindahkan ke dalam gelas kimia lain, berapakah molaritas larutan dalam gelas kimia tersebut? c. Berapa gram urea yang terdapat dalam 50 ml larutan tersebut? d. Berapa ml air yang harus ditambahkan ke dalam 100 ml larutan tersebut sehingga konsentrasinya menjadi 0,1 M? 4. Jelaskan apakah yang dimaksud: a. laju reaksi b. katalisator c. autokatalis d. energi aktivasi 5. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan jelaskan! 6. Reaksi: 2N 2 O 5(g) 4NO 2(g) + O 2(g) Data percobaan No. Waktu Konsentrasi (M) (detik) N 2 O 5 NO 2 O 2 1. 0 0,0200 0 0 2. 100 0,0169 0,0063 0,0016 3. 200 0,0142 0,0115 0,0029 4. 300 0,0120 0,0160 0,0040 5. 400 0,0101 0,0197 0,0049 6. 500 0,0080 0,0229 0,0057 7. 600 0,0072 0,0256 0,0064 8. 700 0,0061 0,0278 0,0070 Dari data di atas tentukan laju reaksi N 2 O 5, NO 2, dan O 2! 7. Reaksi: 3I - (aq) + H 3 AsO 3(aq) + 2H+ (aq) I 3 - (aq) + H 3 AsO 3(aq) + H 2 O (l) Jika laju reaksi I - = 4,8. 10-4 M/det berapakah laju reaksi I 3 -? 8. Reaksi: 2H 2 O 2(aq) 2H 2 O (l) + O 2(g) Reaksi di atas adalah reaksi orde satu, tetapan laju reaksinya diukur pada suhu 20 o C adalah 1,8. 10-5 det -1 dan konsentrasi H 2 O 2 awal adalah 0,3 M. a. Berapakah konsentrai H 2 O 2 setelah 4 jam? b. Berapa jam waktu yang diperlukan supaya konsentrasi H 2 O 2 menjadi 0,12 M?

90 KIMIA XI SMA 9. Diketahui reaksi: BrO - 3 (aq) + 5Br - (aq) +6H+ (aq) 3Br 2(aq) + 3H 2 O (l) Persamaan laju reaksi adalah V = k [BrO 3 - ] [Br - ] [H + ] 2 a. Berapakah orde reaksi totalnya? b. Tentukan satuan tetapan laju reaksinya! c. Bila konsentrasi BrO - 3, Br -, dan H + masing-masing diperbesar 2 kali, bagaimana laju reaksinya? d. Bila konsentrasi BrO - 3 diperbesar dua kali sedang konsentrasi Br - dan H + tetap, bagaimanakah laju reaksinya? 10. Reaksi: NH + 4 (aq) + NO - 2 (aq) N 2(g) + 2H 2 O (l) Data percobaan No. [NH 4 + ] M [NO 2 - ] M Laju reaksi (M/det) 1 0,24 0,1 7,2. 10-6 2 0,12 0,1 3,6. 10-6 3 0,12 0,15 5,4. 10-6 a. Tentukan orde reaksi NH 4 +! b. Tentukan orde reaksi NO - 2! c. Tentukan rumus laju reaksinya! d. Tentukan harga tetapan laju reaksi dan satuannya! e. Tentukan laju reaksi bila [NH + 4 ] = 0,5 M dan [NO - 2 ] = 0,3 M! 11. Diketahui reaksi: A + B + C hasil Data percobaan No. [A] M [B] M [C] M Waktu (detik) 1. 0,1 0,03 0,1 96 2. 0,1 0,03 0,4 24 3. 0,1 0,06 0,4 6 4. 0,2 0,02 0,3 72 5. 0,4 0,02 0,3 73 a. Tentukan rumus laju reaksinya! b. Tentukan harga tetapan laju reaksinya! c. Gambarlah grafik laju reaksi terhadap konsentrasi A, B, dan C!

KIMIA XI SMA 91 12. Suatu reaksi berlangsung 3 kali lebih cepat setiap temperatur dinaikkan 20 o C. Jika laju reaksi pada temperatur 20 o C adalah 2 M/det, berapakah laju reaksi pada suhu 80 o C? 13. Pada temperatur 30 o C reaksi berlangsung selama 36 menit. Berapakah waktu reaksi yang diperlukan pada suhu 70 o C jika diketahui setiap kenaikan temperatur 10 o C reaksi menjadi dua kali laju reaksi mulamula? 14. Data percobaan No. Temperatur ( o C) Laju reaksi (M/det) 1. 25 5. 10-3 2. 40 1,5. 10-2 3. 70 x 4. 85 4,05. 10-1 Dari data di atas tentukan laju reaksi pada suhu 70 o C! 15. Diketahui mekanisme reaksi: Tahap 1 H 2 O 2(aq) + I - (aq) H 2 O (l) + IO- (aq) (lambat) Tahap 2 H 2 O 2(aq) + I - (aq) H 2 O (l) + O 2(aq) + I- (aq) (cepat) 2H 2 O 2(aq 2H 2 O (l) + O 2(aq) Tentukan rumus laju reaksinya!