Konsentrasi Larutan Konsentrasi larutan adalah banyaknya zat terlarut di dalam sejumlah pelarut. Konsentrasi larutan dapat dinyatakan baik secara kualitatif atau kuantitatif. Istilah encer (dilute) dan pekat (concentrated) digunakan untuk menggambarkan suatu larutan secara kualitatif. Konsentrasi larutan secara kuantitatif dapat dinyatakan dengan berbagai cara, bergantung pada berbagai satuan konsentrasi yang digunakan. Beberapa satuan konsentrasi yaitu persen massa, fraksi mol, molaritas, molalitas, dan normalitas. 1. Persen Massa Persen massa dapat dinyatakan dalam persen (%w/w) dan persen volum (%V/V) dan satuan konsentrasinya dapat dinyatakan dalam pph (part per hundred), ppm (part per million), atau ppb (part per billion). a. Persen Berat (%W/W) Dalam pph : +massa pelarut x 100 % Dalam ppm : Dalam ppb : +massa pelarut x 106 ppm x +massa pelarut 109 ppb Catatan : ppm dan ppm digunakan ketika konsentrasi larutan sangat encer b. Persen Volume (%V/V) Dalam pph : volume zat terlarut volume zat terlarut+volume pelarut x 100 % Dalam ppm : Dalam ppb : volume zat terlarut volume zat terlarut+volume pelarut x 106 ppm
volume zat terlarut x volume zat terlarut+volume pelarut 109 ppb Catatan : ppm dan ppm digunakan ketika konsentrasi larutan sangat encer a. Dalam 100 gram larutan terlarut 20 gram zat A. Berapa persen berat zat A b. Berapa persen volume zat B, bila dalam 50 ml larutan terlarut 10 ml zat B. Penyelesaian a. pph (%w/w) = b. pph (%v/v) = 20 gram 100 gram 10 ml 50 ml x 100 % = 20 % x 100 % = 20 % 2. Fraksi Mol Fraksi mol adalah perbandingan mol zat terlarut atau pelarut terhadap jumlah mol larutan. Fraksi mol larutan dapat dirumuskan sebagai berikut : Jika suatu larutan mengandung zat A, dan B dengan jumlah mol masing-masing na dan nb, maka fraksi mol masing-masing komponen adalah: XA : fraksi mol zat terlarut XB : fraksi mol pelarut na : jumlah mol zat terlarut nb : jumlah mol pelarut Contoh soal : Larutan HCl mengandung 36 % HCl berdasarkan massa. Hitunglah fraksi mol HCl dan H2O serta fraksi mol total dalam larutan ini! Penyelesaian :
Dalam 100 gram larutan 36 % HCl terdapat 36 gram HCl dan 64 gram H2O. nhcl = w = 36 gram = 0,986 mol Mr X HCl = 36,5 gram mol nhcl n HCl+nH2O = 0,986 mol (0,986+3,556)mol = 0,217 3. Molaritas (M) Molaritas adalah banyaknya mol zat terlarut dalam 1 liter larutan. Molaritas dinyatakan sebagai berikut. M = Molaritas n = mol zat terlarut V = Volume Larutan w = (gram) Mr = Massa molekul relative zat Berapakah molaritas 0.4 gram NaOH (Mr = 40) dalam 250 ml larutan? Jawab : 4. Molalitas (m) Molalitas adalah banyaknya mol zat terlarut dalam 1 kg (1000 g) pelarut. Molalitas dinyatakan sebagai berikut. m = Molaltitas p = gram pelarut
Molalitas larutan tertentu tidak berubah terhadap suhu karena massa tidak berubah terhadap suhu, sedangkan molaritas berubah terhadap suhu karena pemuaian atau pemampatan larutan mengubah volumenya. Bila konsentrasi larutan yang digunakan berubah terhadap suhu, maka satuan yang digunakan adalah molalitas. Bila air sebagai pelarut, maka besarnya molalitas dan molaritas larutan encer hampir sama, karena 1 kg pelarut hampir sama dengan 1 kg larutan, dan 1 kg larutan memiliki volume sekitar 1 L. Pengubahan molalitas ke molaritas atau sebaliknya memerlukan data massa jenis (density) larutan. Massa larutan adalah jumlah massa pelarut dan. Volume larutan dapat dihitung dari massa dan massa jenisnya. Suatu larutan dibuat dengan melarutkan 4,35 g glukosa (C6H12O6) dalam 25,0 gram air. Hitunglah molalitas glukosa dalam larutan! Jawab : m = w 1000 x Mr p 4,35 g m glukosa = 180 g/mol x 1000 g/kg 25 gram m glukosa = 0, 967 molal 5. Normalitas (N) Normalitas merupakan jumlah mol-ekivalen zat terlarut per liter larutan. Terdapat hubungan antara Normalitas dengan Molaritas, yaitu : atau N = Normalitas BE = Bilangan Ekivalen / valensi
Mol-ekivalen : Asam/basa: jumlah mol proton/oh - yang diperlukan untuk menetralisir suatu asam / basa. Contoh : 1 mol Ca(OH)2 akan dinetralisir oleh 2 mol proton; 1 mol Ca(OH)2 setara dengan 1 mol-ekivalen; Ca(OH)2 1M = Ca(OH)2 2N Redoks : jumlah mol elektron yang dibutuhkan untuk mengoksidasi atau mereduksi suatu unsur Contoh : 1 mol Fe +3 membutuhkan 3 mol elektron untuk menjadi Fe; 1 mol Fe +3 setara dengan 3 mol-ekivalen; Fe +3 1 M = Fe +3 3 N atau Fe2O3 6 N