Interpretasi Klausula ISO 9001:2015

dokumen-dokumen yang mirip
Integrasi Sistem Manajemen. Ihda Taftazani

HARMONISASI SISTEM MANAJEMEN ISO 9001 DAN ISO DI TAHUN 2015

ISO Management System

Keuntungan potensial bagi organisasi yang mengimplementasikan system manajemen mutu dengan menggunakan Standar Internasional ini, adalah :

Kriteria untuk evaluasi dan pemilihan pemasok (klausul 8.4.1)

Penyusunan dan Evaluasi Pelaporan Kegiatan/Kinerja Dunia Usaha dan Industri Sesuai Sistem Manajemen Lingkungan

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

1. Management System Documentation

Memahami Persyaratan dan Dokumentasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran Bandung, 3-4 Mei 2016

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu

ISO/DIS 9001:2015 Pengenalan Revisi dan Transisi

ISO : Click to edit Master text styles. Environmental Management System. Second level. Third level. Lely Riawati, ST., MT

INTERNATIONAL STANDARD ISO 9001

PENDEKATAN SISTIM MANAJEMEN MUTU BAGI ORGANISASI

Sistem manajemen mutu Persyaratan

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2015 Di PPID LAPAN

QUALITY MANAGEMENT SYSTEM ISO 9001:2015

Lanjutan ISO Konsistensi Mutu. 6. Aspek Legal. 7. Peningkatan Produktivitas. 8. Meningkatkan unjuk kerja keuangan. 9.

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008

Pengertian Sistem Manajemen K3 / OHSAS 18001

AUDIT INTERNAL SNI ISO 9001:2015. Oleh: Ade Khaerudin Taufiq & Sik Sumaedi

KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

PENGALAMAN KONSULTAN MANAJEMEN MUTU DALAM MENINGKATKAN MUTU SARANA PELAYANAN KESEHATAN

PROSEDUR KERJA PENGENDALIAN DOKUMEN

MEMAHAMI PERSYARATAN ISO 9001:2008 By: Erfi Ilyas

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori

J udul Dokumen : R IWAYAT REVISI MANUAL SISTEM MANAJEMEN K3 MANUAL K3 M - SPS - P2K3. Perubahan Dokumen : Revisi ke Tanggal Halaman Perubahan

TRANSFORMASI DOKUMENTASI ISO 9001:2015 SEMARANG, 23 NOVEMBER 2016

PERSYARATAN ISO 9001 REVISI 2008 HANYA DIGUNAKAN UNTUK PELATIHAN

Pengenalan ISO 9001:2015. Pusat Jaminan Mutu Universitas Brawijaya, Malang Tahun 2016

Menjadi Institusi yang Excellent

KONSEP PERANCANGAN PTPN VII INTEGRATED management system

Project Integration Management. Inda Annisa Fauzani Indri Mahadiraka Rumamby

Tulis yang Anda lewati, Lewati yang Anda tulis..

Training and consulting services. Pendahuluan Quality Systems: s Strategy for the future ISO 9001:2015

ISO Sistem Manajemen Lingkungan. MRY, Departemen Teknologi Industri Pertanian, IPB

SISTEM MANAJEMEN MUTU

MUTU PELAYANAN KESEHATAN Dasar-dasar Pemahaman

ISO 1001 By: Ryan Torinaga

Lampiran 1. Perancangan Sistem Manajemen Mutu. Pada PT. Garuda Indonesia. Pedoman Mutu. Sistem Manajemen Mutu Perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Rekapitulasi Persyaratan (Standar) SMM ISO 9001:2008

ISO 9001:2015. Internal Audit Of Quality Management System

Daftar Periksa Audit SMM ISO 9001:2008. Memeriksa Ada struktur organisasi

Sistem Manajemen Mutu Sarana Pelayanan Kesehatan

Scanned by CamScanner

ISO 9001:2015 Awareness and Risk Based Thinking

Audit Internal dan Kaji Ulang Managemen

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada

REFORMASI BIROKRASI & SNI ISO 9001:2015

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

Sistem manajemen mutu Persyaratan

PEDOMAN MUTU PT YUSA INDONESIA. Logo perusahaan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Advance Internal Audit Lingkungan IEA/ 1/Rev-0/HSE-Division Copyrights, Sentral Sistem Feb 07

Apa Tujuan ISO. Material SDM. Resource. Alat. Metode. Output 3 C. Input Proses. Procedure IK Control. Monev

UNSUR KEGIATAN PENGEVALUASIAN PENGELOLAAN LABORATORIUM BESERTA JENIS PEKERJAANYA

TL-4103 Manajemen Teknik Lingkungan AUDIT LINGKUNGAN

Notulensi Pelatihan ISO : Oktober 2014

SISTEM MANAJEMEN INTEGRASI/TERPADU

Sistem manajemen halal

Kesesuaian Capability Maturity Model Integration Development V1.2 (CMMI Dev. V1.2) Terhadap ISO 9001

BAB VIII Control Objective for Information and related Technology (COBIT)

Plainning & Organization

PROSEDUR KERJA Tanggal Revisi : 19 April 2011 Pengendalian Dokumen Tanggal Berlaku : 26 April 2011 Kode Dokumen : PK STEKPI PPMA 001/R2

ANALISA PROSES BISNIS

Tugas Mata Kuliah Tata Kelola IT Maturity Attribute of COBIT AI5 Process: Procure IT Resources

BAB 2 LANDASAN TEORI

Manajemen Produksi dan Operasi


Kendali dan Audit Sistem Informasi. Catatan: diolah dari berbagai sumber Oleh: mardhani riasetiawan

12/10/2008. Sachbudi Abbas Ras Model ISO 9001:2008. Hak Cipta pada Sachbudi Abbas Ras

Menyetujui untuk diterbitkan Pada Tanggal 13 Oktober Oleh

Bab II Tinjauan Pustaka

Manajemen Sumber Daya Teknologi Informasi TEAM DOSEN TATA KELOLA TI

peningkatan kerangka kerja dan menggabungkan manajemen energi ke dalam sehari-hari

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

Model Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Framework Cobit Pada Proses Pendidikan Dan Pelatihan Pengguna

PENGANTAR. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d. Nama Mata Kuliah : Sistem Manajemen Kualitas

BAB II KAJIAN TEORI. A. Konsep Dasar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: Pengertian Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

Sistem Manajemen Lingkungan (SML) Dr. Ir. Katharina Oginawati MS

Manajemen Proyek. Ian Sommerville 2004 Software Engineering, 7th edition. Chapter 1 Slide 1

7 Prinsip Manajemen Mutu - ISO (versi lengkap)

BAB II LANDASAN TEORI. audit keamanan informasi. Framework yang digunakan pada penelitian ini yaitu

ANALISIS PENERAPAN ISO TS DALAM PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL PADA PT HONDA LOCK INDONESIA

PENGENDALIAN INTERN 1

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum PT. Freshklindo Graha Solusi

PERENCANAAN MANAJEMEN RESIKO

MANAJEMEN KUALITAS PROYEK REFERENSI : PMBOK

2/5/2015. Internal Control Concepts. CDG4I3 / Audit Sistem Informasi. Angelina Prima K Gede Ary W. KK SIDE Overview

SISTEM MANAJEMEN MUTU PADA PERGURUAN TINGGI. Dudung Juhana STIE Pasundan Bandung

BAB III METODOLOGI. 3.1 Metodologi

TOPIK 4 MODEL MANAJEMEN MUTU

Diskusi mengenai topik minggu lalu.

MAKALAH KEAMANAN INFORMASI. Oleh : Muhammad Shodiqil Khafili Djakfar. Dosen Pengajar : Ferry Astika Saputra, ST, M.Sc

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA BADAN PENJAMINAN MUTU

Transkripsi:

Roni Sulistyo Sutrisno, ST, CLA Interpretasi Klausula ISO 9001:2015 Klausula 4 - Contex of The Organization 4.1 Undestanding the organization and its contex Organisasi harus menentukan issue internal dan issue eksternal yang relevan/menjadi pendorong diimplementasikannya sistem manajemen mutu. Yang dimaksud issue adalah hal-hal yang jika tidak di-address berpotensi menimbulkan risiko terhadap pencapaian persyaratan pelanggan. Eksternal issue dapat mencakup aspek peraturan/legal, technological trend, kompetisi, politik, dinamika pasar, perubahan social, makro ekonomi, dsb dan lain-lain Internal issue dapat mencakup budaya, kualitas SDM, penerapan teknologi, persyaratan dari stakeholder, dsb. 4.2 Understanding the needs and expectations of interested parties Organisasi harus menentukan: Siapa saja pihak yang berkepentingan terkait dengan mutu dari produk/layanan. Persyaratan dari pihak yang berkepentingan. Organisasi harus memonitor dan mereview siapa saja pihak yang berkepentingan beserta persyaratannya. Pihak yang berkepentingan bisa saja pelanggan, pemegang saham, pemerintah, komunitas, dsb yang berkepentingan terhadap mutu yang dihasilkan oleh organisasi. 4.3 Determining the scope of the quality management system: Organisasi harus menetapkan batasan-batasan diterapkannya sistem manajemen mutu. Penentuan batasan harus sejalan dengan internal dan external issue (4.1), persyaatan (4.2) jenis produk/layanan dan standar ISO 9001:2015. Batasan dapat ditentukan berdasarkan product/service yang di-provide oleh organisasi. Bila terdapat klausula ISO 9001:2015 yang tidak dapat diimplementasikan,

harus dituliskan alasannya. 4.4 Quality management system and its processes: Organisasi harus membangun, mengimplementasikan, memelihara dan secara berkesinambungan meningkatkan sistem manajemen mutu, termasuk proses-proses yang diperlukan beserta interaksinya, sesuai dengan persyaratan ISO 9001:2015. Terkait dengan proses-proses yang diperlukan haruslah diidentifikasikan: Input-output, urutan proses dan interaksinya. Process performance (KPI) dan pengendaliannya. Sumber daya, tanggung jawab dan wewenang. Risk and Opportunity (6.1). Metoda untuk monitor, review dan evaluasi. Klausula 5 Leadership 5.1 Leadership and Commitment: Pimpinan puncak harus mampu mendemonstrasikan komitmennya terhadap quality management system, melalui: Mengambil tanggung jawab penuh terhadap efektifitas implementasi sistem mgt mutu. Menetapkan dan mengkomunikasikan quality policy dan quality objective ke seluruh organisasi. Memastikan kecukupan sumber daya. Mematikan hasil yang diharapkan thd implementasi sistem management mutu tercapai. Memastikan terintegrasinya sistem management mutu dengan bisnis proses yang ada. Mengkomunikasikan pentingnya pencapaian mutu dan keefektifan implementasi sistem management mutu Mempromosikan kesadaran atas pentingnya pendekatan proses dan continual improvement. Mengarahkan seluruh organisasi untuk berpartisipasi dalam keefektifan sistem. Management mutu. Mendukung level manajemen lainnya untuk hal-hal di atas. Terpenuhinya persyaratan pelanggan dan peraturan-regulasi yang berlaku. Teridentifikasikannya risk dan opportunity terkait dengan terpenuhinya persyaratan di atas. Mempertahankan konsistensi pemenuhan persyaratan pelanggan. Fokus kepada peningkatan kepuasan pelanggan.

5.2 Quality Policy: Pimpinan puncak harus menetapkan, mereview dan memelihara quality policy agar: Sesuai dengan visi-misi dan objective organisasi. Memberikan kerangka/arahan untuk setting dan reviewing quality objective Mencakup komitmen thd pemenuhan persyaratan dari seluruh pihak terkait Mencakup komitmen terhadap continual improvement terhadap sistem management mutu Quality Policy cukup 1 sampai dengan 2 halaman saja, tetapi harus terkomunikasikan dengan baik. 5.3 Organizational roles, responsibilities and authorities: Pimpinan puncak harus memastikan tanggung jawab dan wewenang ter-assign dan terkomunikasikan dan difahami oleh seluruh organisasi. Klausula 6 Planning for The Quality Management System 6.1 Actions to address risks and opportunities Dalam melakukan perencanaan sistem management mutu, Organisasi harus mengidentifikasi risk & opportunity terkait issue-issue yang terdefinisi pada 4.1 dan 4.2. Implementasi terhadap hal-hal yang teridentifikasi dalam risk & opportunity harus dievaluasi secara rutin. Pengelolaan risk & opportunity dapat mengikuti kaidah risk management ISO 31000. Risk & opportunity harus dapat mengidentifikasi potensi dampak terhadap ketidaksesuaian (nonconformity) product/service. Opportunity dalam bahasa lain adalah positive risk. Klausula 6 Planning for The Quality Management System (2) 6.2 Quality objectives and planning to achieve them Organisasi harus menetapkan quality objective pada fungsi, proses dan level yang relevan. Quality objective harus relavan dengan quality policy, harus terukur dan selaras dengan persyaratan dari stakeholder. Quality objective harus dikomunikasikan dan up-to-date dengan perkembangan organisasi. Pencapaian quality objective harus diukur. Rencana pencapaian quality objective harus ditetapkan (what, who, when,

how). 6.3 Planning of changes Perubahan terhadap quality mgt system harus dilakukan secara terencana dan sistematik (terkendali). Pertimbangan terhadap perubahan qualty mgt system mencakup tujuan, dampak, keutuhan dari sistem management mutu, ketersediaan sumber daya dan perubahan/penyesuaian wewenang dan tanggung jawab. Klausula 7 Support 7.1 Resources Organisasi harus menentukan dan menyediakan sumber daya yang diperlukan untuk membangun, mengimplementasikan, memelihara dan meningkatkan secara berkesinambungan terhadap quality managenent system. Sumber daya setidaknya mencakup SDM, infrastruktur dan lingkungan (lingkungan fisik, sosial, psikologi, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi product/services kesesuaian seperti temperatur, kelembaban, ergonomik dan kebersihan). Fitness for purpose sumber daya harus dipantau dan dipelihara. 7.2 Competence Organisasi harus menentukan standar kompetensi SDM yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian product/service. Basis dari kompetensi mencakup pendidikan, pelatihan dan pengalaman Proses pencukupan dan bukti kecukupan kompetensi harus terdefinisi dan terdokumentasi. 7.3 Awareness Awareness terhadap quality policy, quality objective, kontribusi terhadap keefektifan quality management system dan konsekuensi dari ketidakesesuaian terhadap persyaratan pelanggan harus dilakukan secara rutin 7.4 Communication Mekanisme dan saluran komunikasi terkait quality management system, baik terhadap pihak internal maupu eksternal harus ditetapkan (what, when, with whom, how).

7.5 Documented Information Documented information: Informasi yang disyaratkan oleh ISO 9001:2015 dan yang ditentukan oleh organisasi sebagai bukti dari keefektifan implementasi sistem mgt mutu yang harus didokumentasikan. Documented information dapat dalam media hardcopy atau softcopy, dlm bentuk dokumen, database, multimedia, dsb. Proses penyusunan, pengkinian, penerbitan, perlindungan, retensi dan pemusnahan documented information harus ditetapkan. Klausula 8 Operation 8.1 Operational planning and control Perencanaan operasi (produksi/realisasi jasa) setidaknya mencakup: Penentuan persyaratan product/services Menentukan kriteria proses dan acceptance terhadap product/services yang dihasilkan Menentukan sumber daya yang diperlukan Menentukan pengendalian yang diperlukan Menentukan documented information yang diperlukan dan dihasilkan dalam produksi/realisasi jasa. Organisasi harus merencanakan mekanisme perubahan yang terjadi selama proses produksi/realisasi jasa berlangsung, termasuk langkah-langkah mitigasinya. 8.2 Determination of requirements for products and services Customer communication process harus ditetapkan. Proses penentuan persyaratan product/services harus ditetapkan. Persyaratan product/services harus direview sebelum proses realisasi dilakukan. 8.3 Design and development of products and services Langkah-langkah: Planning, penentuan input, design and development activities control, penentuan output, dan change control. 8.4 Control of externally provided products and services Organisasi harus memastikan bahwa externally provided products and services (i.e. outsource/subkontrak) memiliki kemampuan dan kapasitas untuk mendukung organisasi dalam memenuhi persyaratan product/services. Pengendalian terhadap externally provided products and services harus

memperhatikan dampak yang akan terjadi jika terdapat kendala dalam penyediaannya serta kemampuan dari external provider-nya. Kepada external provider harus dikomunikasikan: 1) standar/ requirement yang harus dipenuhi; 2) proses yang dilakukan untuk dan atas nama organisasi; 3) metoda dan proses acceptance; 4) standar kompetensi personelnya; 5) interaksi dengan quality mgt system milik organisasi; 6) proses/ aktifitas jika berada di pelanggan milik organisasi. 8.5 Product and service provision Organisasi harus memastikan kondisi yang terkendali untuk proses realisasi product/services, termasuk aktifitas delivery dan post delivery. Kondisi yang terkendali tersebut mencakup setidaknya: Ketersediaan documented information yang mendefinisi-kan karakteristik product/services, aktivitas yang harus dilakukan, dan hasil yang akan dicapai. Monitoring dan measurement terhadap proses realisasi product/services yang harus dilakukan. Pengendalian terhadap infrastruktur dan lingkungan. Pengendalian terhadap ketersediaan sumber daya. Kualifikasi dan kompetensi personil. Validasi dan re-validasi yang harus dilakukan. Aktifitas rilis, delivery dan post-delivery yang harus dilakukan. Apabila treacability (mampu telusur) menjadi persyaratan, organisasi harus menentukan identifkasi unik terhadap luaran dari proses realisasi product/services. Organisasi harus mengidentifikasi, verifikasi dan memberikan perlindungan terkait dengan properti milik pelanggan atau milik external provider. Organisasi harus memastikan preservation (identifikasi, handling, packaging, storage, transmisi/transportasi, dan proteksi) untuk menjamin kesesuaian product/services. Post delivery acitivities harus dikendalikan dengan memprtimbangkan (resiko thd reputasi, customer feedback dan persyaratan regulasi). Perubahan yang terjadi saat realisasi product/services harus dikendalikan. 8.6 Release of products and services Rilis product/services kepada pelanggan hanya boleh dilakukan setelah dilakukan arrangement, serta kesesuaian terhadap persyaratan telah dipastikan, kecuali jika ditentukan lain oleh persyaratan dan/atau regulasi yang berlaku.

8.7 Control of nonconforming process outputs, products and services Organisasi harus memastikan pengendalian jika terjadiketidaksesuaian terhadap product/services untuk mencegah digunakanya kembali secara tidak sesuai atau terbawa ke proses delivery. Pengendalian thd ketidaksesuaian tersebut di antaranya: 1) koreksi; 2) segregasi; 3) mengkomunikasikan ke pelanggan; dan/atau 4) memperoleh otorisasi untuk langkah selanjutnya. Klausula 9 Performance Evaluation 9.1 Monitoring, measurement, analysis and evaluation Organisasi harus menentukan apa yang harus dimonitor, diukur dan dianalisis dalam konteks memberikan jaminan terhadap tercapainya persyaratan pelanggan (what, how, when). Organisasi harus mengukur kepuasan/persepsi pelanggan. Analisis dan evaluasi mencakup setidaknya: 1) Kesesuaian product/services; 2) kepuasan pelanggan; 3) Kesesuaian dan keefektifan quality management system; 4) Keakurasian perencanaan; 5) Kinerja proses; 6) Kinerja pihak eksternal/pihak ke-3; 7)Kebutuhan akan peningkatan quality management system. 9.2 Internal Audit Organisasi harus merencanakan, menyiapkan, melaksanakan dan melaporkan audit internal quality management system. Audit internal harus dilaksanakan pada interval waktu yang ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh auditor yang kompeten. Tujuan audit adalah untuk mengetahui: Kesesuaian quality mgt system terhadap pesyaratan stakeholder. Kesesuaian terhadap persyaratan ISO 9001. Keefektifan implementasi quality management system. Guideline audit: ISO 19011 9.3 Management Review Pimpinan puncak harus meninjau (me-review) quality management system pada interval waktu yang ditentukan. Agenda review setidaknya mencakup: 1) Status tindak lanjut management review sebelumnya; 2) Perubahan issue2 yang relevan (internal & external); 3) Kinerja quality management system yang mencakup ketidaksesuaian, tindakan perbaikan, hasil monitoring, hasil analisis, hasil evaluasi, hasil audit, kepuasan pelanggan, issue-issue terkait pihak eksternal, kecukupan sumber daya dan kinerja proses. Keluaran dari review setidaknya mencakup: 1) peluang untuk peningkatan berkelanjutan; 2) Kebutuhan untuk penyempurnaan quality management system sebagai hasil dari pembahasan agenda review.

Klausula 10 Improvement 10.1 General Organisasi harus menentukan peluang untuk peningkatan guna mencapai persyaratan stakeholder serta kepuasan pelanggan. Peningkatan setidaknya mencakup: 1) Proses; 2) Product/services; dan/atau 3) Quality management system. 10.2 Nonconformity and corrective action Jika terjadi ketidaksesuaian (nonconformity) maka organisasi harus melakukan: 1) Reaksi cepat untuk mengendalikan dan membetulkan; 2) Melakukan analisis dan evaluasi; 3) Melakukan tindakan untuk mengeliminir penyebab ketidaksesuaian; 4) Review keefektifan tindakan utk eliminasi penyebab ketidaksesuaian yang telah dilakukan; 5) Jika diperlukan, melakukan penyempurnaan quality management system. 10.3 Continual Improvement Organisasi harus secara berkesinambungan meningkatkan kecocokan, kecukupan, dan keefektifan quality management system. Dalam melakukan continual improvement, harus mempertimbangkan hasil evaluasi, hasil pengukuran, hasil analisis dan keefektifan implementasi quality management system. Jika diperlukan dapat dipilihkan metodologi dan tools yang sesuai.