A. Realisasi Keuangan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp)

2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun

Perkembangan Ekonomi Makro

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang

Tabel Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Sayuran Tahun


1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016

Republik Indonesia. SURVEI HARGA PEDESAAN Subsektor Tanaman Hortikultura (Metode NP)

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

VII. KOMODITAS UNGGULAN DI KABUPATEN BOGOR

BAB VI SASARAN PEMBANGUNAN HORTIKULTURA

BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD RENSTRA D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA VI - 130

Bidang Tanaman Pangan

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

Renstra Dispakan RENCANA STRATEGIS DINAS PANGAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANDUNG TAHUN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

BAB VI INDIKATOR DINAS PERTANIAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD RENSTRA D I N A S P E R T A N I A N RENSTRA VI - 130

Statistik Konsumsi Pangan 2012 KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

KOMODITAS HORTIKULTURA UNGGULAN DI KABUPATEN SEMARANG (PENDEKATAN LQ DAN SURPLUS PRODUKSI)

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

IV. GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Batanghari. Kecamatan yang terletak di Kabupaten Lampung Timur dengan luas wilayah

PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS KABUPATEN MURUNG RAYA TAHUN ANGGARAN 2014 INDIKATOR KEGIATAN

Tabel 2.1 Rekapitulasi Hasil Renja SKPD sampai dengan Triwulan II Tahun 2015 Dinas Pertanian Kabupaten Lebak

INVENTARISASI KEGIATAN PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI BARAT

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

S. Andy Cahyono dan Purwanto

1 of 8 7/31/17, 9:02 AM

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Utara merupakan bagian dari. Pemerintah Kabupaten Luwu Utara dan merupakan unsur penunjang yang

Tabel 1.1. Letak geografi dan administratif Kota Balikpapan. LS BT Utara Timur Selatan Barat. Selat Makasar

I. PENDAHULUAN. penting bagi perkembangan perekonomian nasional di Indonesia. Hal ini

PERAN DAN IDENTIFIKASI KOMODITAS PERTANIAN UNGGULAN DI KABUPATEN WONOGIRI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN Jalan Patriot No. 14, (0262) Garut

5.1. Analisa Produk Unggulan Daerah (PUD) Analisis Location Quotient (LQ) Sub Sektor Pertanian, Perkebunan, Peternakan, Perikanan, dan Kehutanan


Pedoman Pengumpulan Data Hortikultura L-5

LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2012/2013. Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman. Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman

Programa Penyuluhan Kab.Bangka

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN DESEMBER 2015

Realisasi Kinerja Program dan kerangka pendanaan Tahun Data Capaian pada Tahun Awal Perencanaan

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

Tabel 16. Data Produksi Benih Yang Dihasilkan Oleh UPTD/Balai Lingkup Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014

DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN, PERJANJIAN KINERJA, PENGUKURAN KINERJA, INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

Lampiran 4.b Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Pagu Indikatif Urusan Pertanian Kabupaten Bandung KONDISI AWAL 2015

JUMLAH ANGGARAN DAN REALISASI KEGIATAN TAHUN ANGGARAN Anggaran (Rp)

LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2013/2014. Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman. Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman

RENSTRA BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF D I N A S P E R T A N I A N

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN BATANG TAHUN 2013

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

STATISTIK TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GUNUNG MAS 2017

I. PENDAHULUAN. 1. Bagan Struktur Organisasi. Kehutanan Kota Prabumulih Tahun anggaran KEPALA DINAS. BIDANG Peternakan dan Perikanan

Grafik 3.34 Produksi Hortikultura Unggulan Kabupaten Temanggung

I PENDAHULUAN * Keterangan : *Angka ramalan PDB berdasarkan harga berlaku Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura (2010) 1

GAMBARAN UMUM. Wilayah Sulawesi Tenggara

4.1. Letak dan Luas Wilayah

BAGIAN PEREKONOMIAN DINAS PERTANIAN ,95 JUMLAH

LAMPIRAN PERJANJIAN KINERJA NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET PROGRAM KEGIATAN ALOKASI ANGGARAN (RP)

RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA SKPD) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK TAHUN ANGGARAN 2014

LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015

Profil Kabupaten Bireuen

Katalog BPS:

V. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT. Provinsi Jawa Barat, secara geografis, terletak pada posisi 5 o 50-7 o 50

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERTANIAN KABUPATEN BANDUNG TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PERTANIAN KABUPATEN BANDUNG

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Banjarnegara terletak antara 7⁰12 7⁰31 Lintang Selatan dan

LAMPIRAN 1. Tanda tangan,

Siantar Marimbun 49,31%


I. PENDAHULUAN. 1 Kementerian Pertanian Kontribusi Pertanian Terhadap Sektor PDB.

BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

DOKUMEN PELAKSANAAN PERUBAHAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH. PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH Tahun Anggaran 2016

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN JULI 2013 TURUN 1,84 PERSEN

(Isian dalam Bilangan Bulat) KAB./KOTA : LEBAK 0 2 Tahun 2017 Luas Luas Luas Luas

LKPJ WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN URUSAN PILIHAN

Ukuran rumah tangga dalam gram: 1 sdm gula pasir = 8 gram 1 sdm tepung susu = 5 gram 1 sdm tepung beras, tepung sagu. = 6 gram

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN FEBRUARI 2012

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai

Dinas Perkebunan, Pertanian, Peternakan Perikanan dan Kehutanan Kota Prabumulih 50

Tabel 7.1 Luas Lahan Sawah Provinsi Jawa Barat Tahun (ha)

II. B. KETERANGAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 08/Permentan/KU.340/2/2011 TENTANG

Tabel Lampiran 39. Produksi, Luas Panen dan Produktivitas Bawang Merah Menurut Propinsi

II. PENGUKURAN KINERJA

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

Kuesioner Food Frekuensi Semi Kuantitatif. 1-2x /mgg. 2 minggu sekali

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN


PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM SESUAI RPJMD BESERTA PERMASALAHAN DAN SOLUSI

2. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2015 DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK

<!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->pemeliharaan kakao. <!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->integrasi padi sawah dan ternak

PENENTUAN KOMODITI BASIS SUB SEKTOR TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DI KABUPATEN PASER

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2008 A. Realisasi Keuangan 1. Belanja Pendapatan Realisasi belanja pendapatan (Pendapatan Asli Daerah) Tahun 2008 Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka mencapai 100% (Rp 333.363.000,00) dari target yang ditetapkan yaitu sebesar Rp 333.363.000,00. Secara rinci Pendapatan Asli Daerah Dinas Pertanian Tahun 2008 seperti disajikan pada Tabel 2.1 sebagai berikut. Tabel 2.1. Pendapatan Asli Daerah Sektor Pertanian Tahun 2008 No Uraian Target (Rp) Realisasi (Rp) (%) PENDAPATAN ASLI DAERAH 333.363.000,00 333.363.000 00 100 1 Retribusi Rumah Potong Hewan 2 99.883.000,00 99.883.000,00 100 - Pemeriksaan bahan asal hewan 3.750.000,00 3.750.000,00 100 - Pemeriksaan Kesehatan Daging 57.000.000,00 57.000.000,00 100 - Pelayanan Kesehatan Hewan 8.032.500,00 8.032.500,00 100 Pasar Hewan 28.100.500,00 28.100.500,00 100 - Pasar Ternak Regional 15.002.500,00 15.002.500,00 100 - Pasar Lokal 13.098.000,00 13.098.000,00 100 - Pemeriksaan Ulang Daging 3.000.000,00 3.000.000,00 100 Lain-lain Pendapatan Asli 233.480.000,00 233.480.000,00 100 Daerah Penjualan Hasil Pertanian 108.230.050,00 108.230.000,00 100 - Hasil Penjualan Calon Benih 71.640.050,00 71.640.050,00 100 TPH - Kontribusi penerimaan dari 15.300.000,00 15.300.000,00 100 kegiatan Bidang Hortikultura - Kontribusi Penerimaan dari 21.290.000,00 21.290.000,00 100 kegiatan Sub Sektor Bidang Tanaman Pangan Laporan Tahunan 2008 Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka

No Uraian Target Realisasi (%) (Rp) (Rp) Penjualan Hasil Peternakan 43.999.950,00 44.000.000,00 100 - Kontribusi penerimaan dari 37.999.950,00 38.000.000,00 100 kegiatan Sub Sektor Bidang Peternakan - Kontribusi penerimaan dari penjualan pedet BPPT (MIUT) 6.000.000,00 6.000.000,00 100 Penjualan Hasil Perikanan 81.250.000,00 81.250.000,00 100 - Kontribusi penerimaan dari 25.250.000,00 25.250.000,00 100 kegiatan Sub Sektor Bidang Perikanan - Kontribusi penerimaan dari 30.000.000,00 30.000.000,00 100 kegiatan Balai Benih Pengembangan Produksi Ikan BBPPI - Kontribusi penerimaan dari pungutan hasil perikanan 9.000.000,00 9.000.000,00 100 * Hasil Usaha Perairan Umum / 17.000.000,00 17.000.000,00 100 Situ Jumlah Total 333.363.000,00 333.363.000,00 100 2. Belanja Pelayanan Aparatur Realisasi Belanja Pelayanan Aparatur Tahun 2008 sebesar Rp 4.924.866.314,00 (96,81%) dari target sebesar Rp 5.087.271.000,00 sedangkan realisasi Belanja Pelayanan Publik Rp 10.195.502.798,00 (97,92%) dari target sebesar Rp 10.411.839.996,00. Rincian Realisasi Belanja Pelayanan Aparatur dan Belanja Publik dijelaskan pada Tabel 2.2 dan 2.3 sebaga berikut. No Tabel 2.2. Realisasi Belanja Pelayanan Aparatur URAIAN 1 Belanja Gaji dan Tunjangan 2 Tambahan penghasilan PNS (Representase) Target (Rp) Realisasi Keuangan Rp % 4.907.871.000,00 4.750.166.314,00 96,79 179.400.000,00 174.700.000,00 97,38 Jumlah 5.087.271.000,00 4.924.866.314,00 96,81

Tabel 2.3. Realisasi Belanja Pelayanan Publik No Target Realisasi Keuangan Sumber URAIAN (Rp) Rp % Dana 1 2 3 4 5 6 1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 3 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan perizinan Kendaraan Dinas/operasional 4 Penyediaan Jasa perbaikan peralatan kerja 2.000.000,00 1.840.500,00 92,03 APBD Kab. 42.000.000,00 26.504.487,00 63,11 APBD Kab. 199.800.000,00 199.529.750,00 99,86 APBD Kab. 6.000.000,00 4.635.210,00 77,25 APBD Kab. 5 Penyediaan Alat Tulis Kantor 12.380.000,00 10.970.000,00 88,61 APBD Kab. 6 Penyediaan Barang Cetakan dan Pengadaan 7 Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor 8 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 9 Penyediaan Peralatan Rumah Tangga 10 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundangundangan 11 Penyediaan makanan dan minuman 12 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 13 Penyediaan jasa Penunjang Kelancaran Administrasi Perkantoran 14 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD 15.000.000,00 13.787.000,00 91,91 APBD Kab. 3.000.000,00 2.998.000,00 99,93 APBD Kab. 12.000.000,00 11.951.500,00 99,60 APBD Kab. 3.000.000,00 2.246.000,00 74,87 APBD Kab. 3.000.000,00 2.746.000,00 91,53 APBD Kab. 5.782.500,00 5.407.500,00 93,51 APBD Kab. 64.630.300,00 60.221.000,00 93,18 APBD Kab. 54.600.000,00 51.125.000,00 93,64 APBD Kab. 40.000.000,00 38.211.000,00 95,53 APBD Kab. 15 Peningkatan Kemampuan Lembaga Petani 16 Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Pertanian 17 Analisa Pemasaran dan Promosi Pertanian 18 Peningkatan Produksi Benih Hortikultura 42.525.000,00 41.846.100,00 98,40 APBD Kab. 177.700.000,00 177.175.100,00 99,70 APBD Kab. 22.972.000,00 22.736.200,00 98,97 APBD Prop. 646.212.296,00 639.069.500,00 98,89 APBD Kab.

1 2 3 4 5 6 20 Pengumpulan Data Produksi Pertanian 21 Pengadaan sarana Prasarana MIUT 22 Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Hortikultura 23 Rehabilitasi Jaringan Pendukung Perbenihan Hortikultura (RJIPPH) 24 Pengelolaan Perencanaan dan Evaluasi Pembangunan Pertanian 25 Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Hewan 26 Pengembangan Pertanian Padi Organik di Jawa Barat melaluio Metode Sistem Of Rice Intensification (SRI) 27 Peningkatan Fungsi Rumah Potong Hewan 28 Peningkatan Sarana Prasarana UPTD PTR 29 Pengembangan Akseptor IB Sapi Potong dan Sapi Perah 30 Pengadaan Sarana dan Prasarana Pengolahan Hasil Padi dan Palawija 31 Peningkatan Teknologi Pengolahan Hasil Ternak 32 Pengembangan Bibit Unggul Pertanian/Perkebunan 102.013.500,00 98.604.550,00 96,66 APBD Kab. 222.684.500,00 211.975.820,00 95,19 APBD Kab. 125.725.000,00 123.905.725,00 98,55 APBD Kab. 768.015.000,00 757.967.300,00 98,69 APBD Kab. 98.793.000,00 86.008.410,00 87,063 APBD Kab. 139.723.900,00 138.738.500,00 99,29 APBD Kab. 93.200.000,00 90.185.000,00 96,77 APBD Prop. 87.000.000,00 83.301.774,00 95,75 APBD Kab. 141.270.000,00 132.796.063,00 94,00 APBD Kab. 30.000.000,00 29.804.272,00 99,35 APBD Prop. 741.199.700,00 739.423.100,00 99,76 APBD Kab. 97.125.000,00 93.601.750,00 96,37 APBD Kab. 102.000.000,00 93.470.164,00 91,64 APBD Kab. 33 Penangkaran Benih Padi dan Palawija 809.536.500,00 795.469.100,00 98,26 APBD Kab. 34 Peningkatan Intensifikasi Padi 473.888.500,00 456.853.300,00 96,41 APBD Kab. 35 Intensifikasi Palawija 85.050.000,00 81.977.700,00 96,39 APBD Kab. 36 Pengembangan Sarana STA Buah-buahan 37 Pengembangan Sarana STA Sayuran 45.450.000,00 45.222.500,00 99,50 APBD Kab. 30.300.000,00 27.264.348,00 89,98 APBD Kab.

1 2 3 4 5 6 39 Peningkatan Operasional UPTD BPPPT 40 Peningkatan Sarana dan Prasarana UPTD BPPPT 41 Pengembangan Kawasana Produksi peternakan 42 Peningkatan Mutu Produksi Balai Benih dan Pengembangan Produksi Ikan (BBPPI) 43 Peningkatan Sarana dan Prasarana Budidaya dan Konservasi perikanan 44 Peningkatan Kemampuan Kelompok Usaha Perikanan 45 Pembangunan Kolam Budidaya Ikan 46 Pembangunan Fasilitas Unit Perbenihan Rakyat (UPR) 93.000.000,00 92.499.142,00 99,46 APBD Kab. 1.111.795.000,00 1.094.440.580,00 98,44 APBD Kab. 478.599.500,00 475.041.693,00 99,26 APBD Kab. 92.006.000,00 91,788.662,00 99,76 APBD Kab. 167.538.000,00 164.481.000,00 98,18 APBD Kab. 69.041.000,00 68.788.155,00 99,63 APBD Kab. 900.091.500,00 889.997.740,00 98,88 APBD Kab. 1.567.577.000,00 1.551.891.250,00 99,00 APBD Kab. 47 Peningkatan Prasarana BBPPI 86.735.500,00 84.677.600,00 97,63 APBD Kab. 48 Fasilitasi Kemitraan Usaha dan Promosi Produk Hasil Perikanan 49 Peningkatan Sarana dan Prasarana Pasar Ikan 54.551.000,00 54.440.950,00 99,80 APBD Kab. 100.120.000,00 90.619.589,00 90,51 APBD Kab. Jumlah 10.411.839.996,00 10.195.502.798,00 97,92 - B. Capaian Kinerja Tahun 2008 1. Capaian Kinerja Bidang Tanaman Pangan Capaian kinerja bidang tanaman pangan tahun 2008 dengan indikator luas tanam, Luas panen, Produksi dan Produktivitas sebagaimana disajikan pada Tabel 2.4; 2.5; 2.6, 2.7, dan 2.8. No. I PADI Tabel 2.4. Realisasi Luas Tanam (Ha) Tahun 2008 Komoditas Luas Tanam (Ha) Target Realiasasi Persentase (%) 1 Padi Sawah 95.266 98.689 103,59 2 Padi Ladang 2.875 2.241 77,95 Jumlah Padi 98.141 100.930 102,84

No. Komoditas Luas Tanam (Ha) Persentase Target Realiasasi (%) II PALAWIJA 1 Jagung 11.046 13.511 122,32 2 Kedelai 1.226 2.347 191,44 3 Kacang tanah 2.885 1.227 42,53 4 Kacang Hijau 900 859 95,44 5 Ubi Kayu 2.469 2.694 109,11 6 Ubi Jalar 968 1.091 112,71 Jumlah Palawija 19.494 21.729 111,46 Tabel 2.5. Realisasi Luas Panen (Ha) Tahun 2008 No KOMODITAS Luas Panen (Ha) Persentase Target Realiasasi (%) I PADI Padi Sawah 91.503 88.503 96,72 2 Padi Ladang 2.818 2.484 88,15 Jumlah Padi 94.321 90.987 94,47 II PALAWIJA 1 Jagung 8.285 11.417 137,80 2 Kedelai 1.040 2.027 194,90 3 Kacang tanah 2.788 1.211 43,44 4 Kacang Hijau 859 849 98,84 5 Ubi Kayu 2.381 2.422 101,72 6 Ubi Jalar 953 725 76,08 Jumlah Palawija 16.306 18.651 114,38 Tabel 2.7 Realisasi Produksi (Ton) Tahun 2008 Produksi (Ton) Persentase KOMODITAS No Target Realiasasi (%) PADI 1 Padi Sawah 541.138 512.596 94,73 2 Padi Ladang 8.229 7.930 96,37 Jumlah Padi 549.367 520.526 94,75 PALAWIJA 1 Jagung 47.436 69.479 146,47 2 Kedelai 1.493 2.825 189,22 3 Kacang tanah 4.234 1.769 41,78 4 Kacang Hijau 971 799 82,29 5 Ubi Kayu 46.428 42.575 91,70 6 Ubi Jalar 12550 11.404 90,91 Jumlah Palawija 113.112 128.851 113,91

Tabel 2.8. Realisasi Produktivitas (Ku/Ha) Tahun 2008 KOMODITAS Produktivitas (Ku/Ha) Persentase Target Realiasasi (%) PADI 1 Padi Sawah 59,14 57,92 97,94 2 Padi Ladang 29,20 31,92 109,32 Rata-rata jumlah padi 58,24 57,21 98,23 PALAWIJA 1 Jagung 57,26 60,86 106,29 2 Kedelai 14,36 13,94 97,08 3 Kacang tanah 15,19 14,61 96,18 4 Kacang Hijau 11,30 9,41 83,27 5 Ubi Kayu 194,99 175,78 90,15 6 Ubi Jalar 131,69 157,37 119,50 Dari Tabel di atas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Adanya pencapaian sasaran luas tanam padi disebabkan karena curah hujan pada awal musim tanam 2008/2009 yang mencukupi sehingga beberapa kecamatan melakukan percepatan tanam dan index pertanaman 300, namun luas panen, produksi dan produktivitasnya tidak mencapai sasaran. Hal ini diakibatkan adanya bencana alam kekeringan dan serangan POT yang menyebabkan puso. 2. Jagung juga menunjukan pencapaian sasaran pada luas tanam, luas panen, produksi dan produktivitas. Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya minat petani untuk menanam jagung, yang didukung oleh harga jual yang terjamin. Penggunaan benih hibrida dan unggul bermutu yang membantu meningkatkan produktivitas. 3. Luas tanam, panen, dan produksi kedelai telah mencapai target, namun produktivitasnya sedikitnya dibawah sasaran. 4. Kacang tanah dan kacang hijau luas tanam, luas panen, produksi dan produktivitasnya belum mencapai target, karena minat petani masih kurang. 5. Luas tanam ubi kayu dan ubi jalar telah mencapai target namun luas panennya untuk ubi jalar masih dibawah target sedangkan produksi dan produktivitasnya sedikit dibawah target, kecuali produktivitas ubi jalar diatas target.

2. Capaian Kinerja Bidang Hortikultura Kebijaksanaan intensifikasi Bidang Hortikultura Tahun 2008 melalui program peningkatan produksi pertanian meliputi intensifikasi hortikultura dengan hasil kegiatan realisasi luas tanam,luas panen, produksi dan produktivitas seperti terlihat pada Tabel 32,33, 34 dan 35 berikut ini. Tabel 31. Realisasi Luas Tanam (Ha) Tahun 2008 I Luas Tanam (Ha) Persentase No KOMODITAS Target Realiasasi (%) 1 2 3 4 5 SAYURAN 1 Bawang merah 3.030 3.028 99,93 2 Bawang putih 0 0 0 3 Bawang daun 2.937 3.317 112,94 4 Kentang 667 1.062 111,14 5 Kubis 1.383 1.537 111,14 6 Kembang kol 118 148 125,42 7 Petsai / sawi 308 614 199,35 8 Wortel 115 120 104,35 9 Lobak 18 0 0 10 Kacang merah 337 211 62,61 11 Kacang panjang 170 98 57,65 12 Cabai besar 944 1.188 125,85 13 Cabai rawit 508 544 107,09 14 Jamur 0 0 0 15 Tomat 195 317 162,56 16 Terung 107 315 294,39 17 Buncis 179 183 102,23 18 Ketimun 408 155 37,99 19 Labu siam 63 294 466,67 20 Kangkung 12 7 58,33 21 Bayam 0 17 0 Jumlah 11.499 13.155 114,40

No. Nama Tanaman Target II BUAH-BUAHAN Jumlah Tan.Akhir Tahun Persentase (%) 1 Alpukat 0 1.665,62 0 2 Belimbing 0 555,21 0 3 Duku/langsat 0 30,94 0 4 Durian 0 1.537,24 0 5 Jambu Biji 0 296,34 0 6 Jambu air 0 472,16 0 7 Jeruk siam/keprok 0 136,45 0 8 Jeruk besar 0 10,47 0 9 Mangga 0 8.926,73 0 10 Manggis 0 56,24 0 11 Nangka 0 1.524,67 0 12 Nanas 0 1,52 0 13 Pepaya 0 57,16 0 14 Pisang 0 1.583,44 0 15 Rambutan 0 909,60 0 16 Salak 0 45,48 0 17 Sawo 0 120,76 0 18 Markisa/konyal 0 0,07 0 19 Sirsak 0 66,02 0 20 Sukun 0 518,03 0 21 Melinjo 0 3.116,52 0 22 Petai 0 2.117,71 0 23 Semangka 0 308 0 Jumlah 0 24.056,38

Tabel 32. Realisasi Luas Panen (Ha) Tahun 2008 No KOMODITAS Luas Panen (Ha) Target Realiasasi Persentase (%) I SAYURAN 1 Bawang merah 2.879 3.379 117,37 2 Bawang daun 2.790 4.040 144,80 3 Kentang 634 1.235 194,80 4 Kubis 1.314 1.765 134,32 5 Kembang kol 112 150 133,93 6 Petsai / sawi 293 567 193,52 7 Wortel 109 114 104,59 8 Lobak 17 0 0 9 Kacang merah 320 240 75,00 10 Kacang panjang 162 132 81,48 11 Cabai besar 897 1.029 92.3,01 12 Cabai rawit 483 462 92,30 13 Tomat 185 343 185,41 14 Terung 102 126 123,53 15 Buncis 170 142 83,53 16 Ketimun 388 319 82,22 17 Labu siam 60 27 45,00 18 Kangkung 11 18 150,00 19 Bayam 0 6 0 Jumlah 10.924 14.094 129,02 Tabel 33. Realisasi Produksi (Ton) Tahun 2008 No KOMODITAS Produksi (Ton) Persentase Target Realiasasi (%) 1 2 3 4 5 I SAYURAN 1 Bawang merah 28.811 33.015 114.59 2 Bawang putih 0 0 0 3 Bawang daun 47.433 86.464 182,29 4 Kentang 13.307 21.640 162,62 5 Kubis 28.905 34.117 118,03 6 Kembang kol 2.394 3.616 151,04 7 Petsai / sawi 5.634 11.890 211,04 8 Wortel 1.425 1.555 109,12 9 Lobak 314 0 0 10 Kacang merah 1.457 1.087 74,60 11 Kacang panjang 1.615 598 37,03 12 Cabai besar 6.522 12.833 196,76 13 Cabai rawit 7.024 8.503 121,06 14 Jamur 0 0 0 15 Tomat 5.726 6.756 117,99 16 Terung 1.134 1.686 148,68

1 2 3 4 5 17 Buncis 1.932 1.747 90,42 18 Ketimun 4.009 3.712 92,59 19 Labu siam 4.070 467 11,47 20 Kangkung 163 71 43,59 21 Bayam 0 103 0 II BUAH-BUAHAN 1 Alpukat 3.700 6.219,33 168,09 2 Belimbing 300 902,90 300,97 3 Duku/langsat 100 141,60 141,60 4 Durian 3.195 680,40 21,30 5 Jambu Biji 750 3.037,38 404,98 6 Jambu air 500 1.877,30 375,46 7 Jeruk siam/keprok 595 370,32 62,24 8 Jeruk besar 0 145,60 0 9 Mangga 47.306 45.223,52 95,60 10 Manggis 27 7,83 29,00 11 Nangka 4.500 6.121,46 136,03 12 Nanas 51 14,06 27,57 13 Pepaya 1.120 740,13 66,08 14 Pisang 20.700 12.209,47 58,98 15 Rambutan 897 2.713,50 302,51 16 Salak 150 238,20 158,80 17 Sawo 609 923,33 151,61 18 Markisa/konyal 0 0,30 0 19 Sirsak 150 54,84 36,56 20 Sukun 300 583,00 194,33 21 Melinjo 6.500 23.899,40 367,68 22 Petai 2.000 3.050,08 152,50 23 Semangka 2.368 1.891 214,95 Tabel 34. Realisasi Produktivitas (Ku/Ha) Tahun 2008 No KOMODITAS Produktivitas (KU/Ha) Persentase Target Realiasasi (%) 1 2 3 4 5 I SAYURAN 1 Bawang merah 100,09 97,71 97,62 2 Bawang daun 170,00 214,02 125,89 3 Kentang 210,00 175,22 83,44 4 Kubis 220,00 193,30 87,86 5 Kembang kol 213,54 241,07 112,89 6 Petsai / sawi 192,54 209,71 108,92 7 Wortel 130,41 136,39 104,59 8 Lobak 183,80 0 0 9 Kacang merah 45,52 45,27 99,45 10 Kacang panjang 100,00 45,27 45,27 11 Cabai besar 72,73 124,71 171,47

1 2 3 4 5 12 Cabai rawit 145,51 184,05 126,49 13 Tomat 309,11 196,97 63,72 14 Terung 111,56 133,81 119,94 15 Buncis 113,63 123,01 108,25 16 Ketimun 103,43 116,35 112,49 17 Labu siam 680,00 172,89 25,42 18 Kangkung 142,83 39,67 27,77 19 Bayam 0 171,50 0 II BUAH-BUAHAN 1 Alpukat 0 65,52 0 2 Belimbing 0 144,97 0 3 Duku/langsat 0 140,62 0 4 Durian 0 38,29 0 5 Jambu Biji 0 123,75 0 6 Jambu air 0 95,47 0 7 Jeruk siam/keprok 0 45,72 0 8 Jeruk besar 0 132,28 0 9 Mangga 0 83,86 0 10 Manggis 0 34,51 0 11 Nangka 0 91,89 0 12 Nanas 0 90,30 0 13 Pepaya 0 102,44 0 14 Pisang 0 112,11 0 15 Rambutan 0 86,00 0 16 Salak 0 293,42 0 17 Sawo 0 84,54 0 18 Markisa/konyal 0 42,86 0 19 Sirsak 0 32,26 0 20 Sukun 0 36,04 0 21 Melinjo 0 101,37 0 22 Petai 0 70,09 0 23 Semangka 0 142,16 0 Dari Tabel di atas dapat dianalisis bahwa : 1) Luas Tanam Komoditas yang melampaui target antara lain bawang daun dari target 2.498 Ha terealisasi 3.028 Ha (121,22%), kentang dari target 797 Ha terealisasi 1.062 Ha (133,25 %), cabe merah 275 Ha terealisasi 317 Ha (115.27%). Dilampauinya target luas tanam akibat musim hujan datang tepat waktu, sehingga petani banyak yang memanfaatkannya untuk menanam komoditas tersebut. Adapun yang belum memenuhi target luas tanam antara lain kubis, kacang panjang, ketimun, kangkung dan cabe rawit disebabkan penggunaan lahan yang bersamaan dengan komoditas lain.

2) Luas Panen Pada luas panen komoditas yang melampaui target luas panen antara lain bawang merah target 2.879 Ha, terealisasi 3.379 Ha, dengan persentase 117,37 %, bawang daun target 2.790 Ha terealisasi 4.040 Ha dengan persentase 144,80 %, kubis target 1.314 Ha terealisasi 1.765 Ha dengan persentase 134,32 %, dan tomat target 275 Ha dapat terealisasi 343 Ha dengan persentase 185,41 Ha. Hal ini disebabkan beberapa faktor yang mendukung antara lain komoditas yang mengalami peningkatan dalam luas tanam secara otomatis di luas panen pun meningkat, serta dukungan teknologi yang inovatif sehingga sesuai rencana. Adapun yang belum memenuhi target luas panen antara lain buncis, kangkung, bayam, kacang merah, labu siam dan lobak disebabkan dipengaruhi oleh curah hujan yang cukup tinggi dan dalam luas tanam pun banyak mengalami penurunan. 3) Produksi Komoditas yang melampaui target dalam produksi tahun 2008 antara lain bawang merah, bawang daun, wortel, cabe merah, tomat, terung, kembang kol, kentang, kubis, cabe rawit dan semangka sedangkan hampir semua tanaman buah-buahan yang melampaui target disebabkan penambahan luasan panen dan penanganan yang optimal sehingga produksi bisa meningkat. Adapun yang belum memenuhi target luas panen antara lain kacang panjang, buncis, ketimun, kangkung, labu siam, dan lobak sedangkan buah-buahan hampir semuanya memenuhi target. 4) Produktivitas. Tanaman sayuran yang melampaui target antara lain bawang daun, petsai, wortel, cabe merah, buncis dan kembang kol disebabkan adanya dukungan teknologi, penanganan pasca panen yang baik, adapun tanamam yang belum memenuhi target disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya gagal panen diakibatkan kurangnya dalam penanganan baik secara teknis atau non teknis,faktor cuaca yang susah di prediksi.

3. Capaian Kinerja Bidang Peternakan Kebijaksanaan Intensifikasi Peternakan dalam program Peningkatan Ketahanan Pangan mencakup kegiatan Intensifikasi Sapi Potong, Sapi Perah, Domba, Kambing, Ayam ras, dan ayam Buras dengan realisasi kegiatan sebagaimana terlihat pada Tabel 35. Tabel 35. Realisasi Program Peternakan Tahun 2008 Uraian Target Realisasi Persentase (%) A. JUMLAH POPULASI (EKOR) 1. Sapi Potong 8.619 8.692 100,85 2. Sapi Perah 648 1.006 155,25 3. Kerbau 4.090 4.442 108,61 4. Kuda 232 230 99,14 5. Kambing 8.573 12.118 141,35 6. Domba 182.520 238.694 130,78 7. Ayam Buras 574.586 1.289.888 224,49 8. Ras Pedaging 6.154.806 6.074.480 98,69 9. Ayam Ras Petelur 50.370 53.897 107,00 10.Itik 56.701 65.947 116,31 B. PRODUKSI DAGING (TON) 1. Daging 1.1765,90 11.793,10 100,23 1. Sapi 1.145,53 1.438,96 125,62 2. Kerbau 14,99 6,24 41,63 3. Kambing 39,11 41,32 105,65 4. Domba 730,61 618,18 84,61 5. Ayam Buras 694,87 648,15 93,28 6. Ayam Ras 9.140,79 9.927,22 108,60 2. Telur 1.130,18 1.278,18 113,10 1. Ayam Buras 242,82 420,59 173,21 2. Ayam Ras 526,71 362,19 94,06 3. Itik 360,65 362,19 100,43 3. Susu 985.649 1.404.000 100,43 1. Sapi perah 985.649 1.404.000 112,25

Dari tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut : Populasi : 1) Populasi sapi potong meningkat mencapai 110,85% yaitu 8.692. ekor dari target 8.619 ekor. Hal ini karena minat peternak terhadap pemeliharaan sapi potong meningkat; 2) Populasi sapi perah meningkat mencapai 155,25% yaitu 1.006 ekor dari target 648 ekor. Hal ini karena usaha peternakan sapi perah mempunyai prospek yang baik yaitu pasar susunya jelas sehingga minat peternak dalam budidaya sapi perah meningkat; 3) Populasi kerbau meningkat mencapai 108,61% yaitu 4.442 ekor dari target 4.090 ekor. Hal ini karena permintaan pasar terhadap daging kerbau menurun sehingga jumlah pemotongan ternak kerbau menurun maka jumlah populasi meningkat; 4) Populasi kambing meningkat mencapai 141.35% yaitu 12.118 ekor dari target 8.573 ekor. Hal ini karena minat masyarakat meningkat terhadap pemeliharaan kambing, hal tersebut disebabkan permintaan pasar meningkat; 5) Populasi domba meningkat mencapai 130,78% yaitu 238.694 ekor dari target 182.520 ekor. Hal ini disebabkan pasar yang baik, konsumen banyak dan adanya pengadaan domba dari pemerintah untuk fakir miskin; 6) Populasi ayam buras meningkat mencapai 224,49% yaitu 1.289.888 ekor dari target 547.586 ekor. Hal ini karena kasus flu burung dan penyakit lainnya dapat dikendalikan, teknologi mudah dan harga pasar tinggi sehingga menumbuhkan minat untuk berbudidaya ayam buras. 7) Populasi ayam ras pedaging meningkat 98,69% yaitu 6.074.480 ekor dari target 6.154.806 ekor. Hal ini karena adanya pergeseran konsumen terhadap ayam buras sehingga populasi ayam ras pedaging meningkat. 8) Populasi ayam petelur meningkat mencapai 107% yaitu 53.897 ekor dari target 50.370 ekor. Hal ini karena pasar baik, harga dan permintaan

konsumen meningkat, sehingga motivasi para peternak untuk berbudidaya ayam ras petelur; 9) Populasi itik meningkat mencapai 116,31% yaitu 65.947 ekor dari taget 56.701 ekor. Hal ini karena tidak adanya program pengadaan dari pemerintah dan tidak adanya modal usaha bagi peternak itik. Produksi 1. Produksi daging sapi potong meningkat 125,62% yaitu 1.438,96 ton dari target 1.145,53 ton. Hal ini karena banyaknya permintaan pasar terhadap daging sapi potong hasil penggemukan seperti dari Bandung, Jakarta, Indramayu dan Kuningan; 2. Produksi daging kerbau meningkat mencapai 85,99% yaitu 12,89 ton dari target 14,99 ton. Hal ini karena kurangnya minat konsumen terhadap daging kerbau sehingga berkurangnya pemotongan; 3. Produksi daging kambing meningkat mencapai 102,15% yaitu 39,95 ton dari target 39,11 ton. Hal ini karena meningkatnya minat konsumen terhadap daging kambing sehingga bertambahnya pemotongan; 4. Produksi daging domba meningkat mencapai 90,98% yaitu 664,69 ton dari terget 730,61 ton. Hal ini karena adanya peralihan konsumen dari daging domba kepada daging kambing; 5. Produksi daging ayam buras meningkat mencapai 88,53% yaitu 615,18 ton dari target 694,87 ton. Hal ini karena terjadinya peningkatan harga jual ayam buras menyebabkan konsumen menurun dan jumlah pemotongan menurun; 6. Produksi daging ayam buras meningkat mencapai 98,69% yaitu : 9.021,43 ton dari target 9.140,79 ton. Hal ini karena terjadinya peningkatan harga jual setelah pemotongan menurun; 7. Produksi telur ayam buras meningkat mencapai 173,21% yaitu 420,40 ton dari target 242,82 ton. Hal ini karena adanya peningkatan populasi; 8. Produksi telur ayam ras petelur meningkat mencapai 94,06% yaitu 495,40 ton dari target 526,71 ton. Hal ini karena peningkatan populasi

ayam ras petelur tidak signifikan sehingga tidak terlalu berpengaruh produksi telur; 9. Produksi telur itik meningkat mencapai 100,43% yaitu 362,19 dari target 360,65 ton. Hal ini karena adanya peningkatan teknologi pemeliharaan sehingga dapat meningkatkan produksi telur. 10. Produksi susu meningkat mencapai 142,44% yaitu 1.404.000. liter dari target 985.649 liter. Hal ini karena meningkatnya populasi sapi perah dari bantuan pemerintah dan adanya investasi swasta, serta tingkat pemeliharaan yang lebih baik sehingga produksi susu meningkat. 4. Capaian Kinerja Bidang Perikanan Kebijaksanaan Intensifikasi Pengembangan Budidaya Perikanan melalui peningkatan produksi perikanan kolam air tenang, intensifikasi perikanan perairan umum dan intensifikasi kolam air deras. Hasil kegiatan Pengembangan Budidaya Perikanan, dan realisasinya sebagaimana disajikan pada Tabel 36. Tabel 36. Realisasi Produksi Perikanan Tahun 2008. Jenis Usaha Target Th. 2007 (Ton) Realisasi Tahun 2008 (Ton) a. Kolam Air Tenang 3.424,13 4.658,95 136,06 b. Kolam Air Deras 108,45 53,29 49,14 c. Sawah (Pembesaran) 218,11 73,59 33,74 d. Sungai 715,73 130,18 18,19 e. Danau (Situ) 616,57 697,08 113,06 f. Rawa 37,93 118,07 311,28 Jumlah 5.120,92 5.731,16 111,92 Secara keseluruhan, produksi ikan tahun 2008 terjadi peningkatan yang cukup tinggi tinggi yaitu dari 5.124,8 ton pada tahun 2007 menjadi 5.731,16 atau ± 11,83%. Terutama dari cabang usaha kolam air tenang, hal ini karena semakin meningkatnya animo masyarakat dan semakin %

sadar bahwa usaha perikanan mampu memberikan keuntungan yang cukup menjanjikan. Kenaikan produksi di cabang usaha kolam air tenang tidak diikuti oleh kolam air deras, sawah dan sungai. Hal ini dimungkinklan dari harga pakan (pellet) yang semakin mahal untuk kegiatan kolam air deras, sedangkan dari sawah dan sungai pada tahun 2008 terjadi musim kemarau yang lebih awal (mulai bulan Mei) dan panjang yang berakibat kegiatan budidaya ikan di sawah terganggu dan begitu pula sungai menjadi lebih cepat kering. Sedangkan cabang usaha danau (situ) terjadi peningkatan produksi sebesar 13,06% dibandingkan tahun 2007 dan dari cabang usaha rawa terjadi peningkatan yang sangat tinggi. 1) Pada cabang usaha kolam air tenang terjadi peningkatan produksi sebesar 1224,75 atau sebesar 35,66 yaitu pada tahun 2007 sebesar 3434,2 dan tahun 2008 sebesar 4658,95 ton. 2) Cabang usaha kolam air deras terjadi penurunan produksi yang cukup tinggi sebesar 50,88 ton, produksi ikan dari kolam air deras pada tahun 2007 mencapai 108,5 ton sedangkan pada tahun 2008 hanya mencapai 53,27ton. Terjadi penurunan produksi dari usaha KAD dimungkinkan karena kenaikan harga pakan ikan (pellet) yang terus melambung sedangkan budidaya ikan dikolam air deras merupakan budidaya ikan secara insentif yang memerlukan pakan yang banyak. 3) Pada cabang usaha sawah (pembesaran) hanya mencapai 33,74% dibandingkan tahun 2007. Hal ini disebabkan terjadi musim kemarau yang lebih awal (mulai bulan Mei) yang panjang berakibat terganggunya budidaya ikan disawah. 4) Cabang usaha di sungai pun mengalami penurunan, hal ini dikarenakan disamping musim kemarau yang lebih awal dan panjang, juga adanya pencanangan program penanaman ikan di perairan umum (Restocking) sehingga adanya kesadaran di masyarakat untuk lebih selektif dalam penangkapan.