Tabel 7.1 Luas Lahan Sawah Provinsi Jawa Barat Tahun (ha)
|
|
|
- Djaja Sanjaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 7. PERTANIAN TANAMAN PANGAN/PERKEBUNAN 48 Tabel 7.1 Luas Lahan Sawah Provinsi Jawa Barat (ha) Luas Lahan Sawah Sumber : Statistik Indonesia, 2012 Tabel 7.2 Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat Padi a. Luas Panen (ha) b. Produksi (ton) c. Produktivitas (kuintal/ha) 56,06 58,06 57,60 59,22 59,48 2 Jagung a. Luas Panen (ha) b. Produksi (ton) c. Produktivitas (kuintal/ha) 53,78 57,61 60,08 64,23 67,28 3 Kedelai a. Luas Panen (ha) b. Produksi (ton) c. Produktivitas (kuintal/ha) 13,83 14,42 15,21 15,74 15,60 4 Kacang Tanah a. Luas Panen (ha) b. Produksi (ton) c. Produktivitas (kuintal/ha) 14,51 14,55 14,59 15,15 15,14 5 Ubi Kayu a. Luas Panen (ha) b. Produksi (ton) c. Produktivitas (kuintal/ha) 186,08 188,24 191,81 199,41 202,85 6 Ubi Jalar a. Luas Panen (ha) b. Produksi (ton) c. Produktivitas (kuintal/ha) 138,15 140,67 143,32 153,73 155,97 Sumber : Statistik Indonesia, 2012
2 Tabel 7.3 Luas Panen dan Produksi Tanaman Sayuran Provinsi Jawa Barat Bawang Merah a. Luas Panen (ha) b. Produksi (ton) Cabe a. Luas Panen (ha) b. Produksi (ton) Kentang a. Luas Panen (ha) b. Produksi (ton) Kubis a. Luas Panen (ha) b. Produksi (ton) Petsai a. Luas Panen (ha) b. Produksi (ton) Tomat a. Luas Panen (ha) b. Produksi (ton) Sumber : Statistik Indonesia, 2012 Tabel 7.4 Luas Panen dan Produksi Tanaman Biofarmaka Provinsi Jawa Barat Jahe a. Luas Panen (m 2 ) b. Produksi (kg) Laos/Lengkuas a. Luas Panen (m 2 ) b. Produksi (kg) Kencur a. Luas Panen (m 2 ) b. Produksi (kg) Kunyit a. Luas Panen (m 2 ) b. Produksi (kg) Sumber : Statistik Indonesia, 2012
3 Tabel 7.5 Luas Panen dan Produksi Tanaman Florikultura Provinsi Jawa Barat Anggrek a. Luas Panen (m 2 ) b. Produksi (tangkai) Krisan a. Luas Panen (m 2 ) b. Produksi (tangkai) Mawar a. Luas Panen (m 2 ) b. Produksi (tangkai) Sedap Malam a. Luas Panen (m 2 ) b. Produksi (tangkai) Sumber : Statistik Indonesia, 2012 Tabel 7.6 Produksi Buah-Buahan Provinsi Jawa Barat (ton) Mangga Durian Jeruk Pisang Pepaya Salak Sumber : Statistik Indonesia, 2012
4 Tabel 7.7 Luas Areal Tanaman dan Produksi Perkebunan Provinsi Jawa Barat * Kelapa Sawit a. Luas Areal Tanaman (ribu ha) 9,1 9,0 b. Produksi (ribu ton) 16,4 16,8 2 Kelapa a. Luas Areal Tanaman (ribu ha) 186,4 183,9 b. Produksi (ribu ton) 144,1 142,2 3 Karet a. Luas Areal Tanaman (ribu ha) 53,8 53,2 b. Produksi (ribu ton) 55,7 59,9 4 Kopi a. Luas Areal Tanaman (ribu ha) 30,0 32,6 b. Produksi (ribu ton) 13,7 12,1 5 Kakao a. Luas Areal Tanaman (ribu ha) 12,7 13,0 b. Produksi (ribu ton) 2,1 2,4 6 Tebu a. Luas Areal Tanaman (ribu ha) 22,1 22,3 b. Produksi (ribu ton) 109,1 90,4 7 Teh a. Luas Areal Tanaman (ribu ha) 96,8 96,6 b. Produksi (ribu ton) 110,6 105,2 8 Tembakau a. Luas Areal Tanaman (ribu ha) 9,0 7,5 b. Produksi (ribu ton) 7,7 2,2 Sumber : Statistik Indonesia, 2012 * Angka Sementara
5 Tabel 7.8 Indeks Harga yang Diterima Petani (It), Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dan Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Pangan (NTPP)Provinsi Jawa Barat Indeks Harga yang Diterima Petani a. It 139,61 150,65 b. Padi 138,70 149,71 c. Palawija 144,33 155,53 2 Indeks Harga yang Dibayar Petani a. Ib 139,18 143,62 b. Indeks Konsumsi Rumah Tangga 140,78 145,14 c. Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 131,96 136,74 d. NTPP 100,31 104,90 Sumber : Statistik Indonesia, 2012 Tabel 7.9 Indeks Harga yang Diterima Petani (It), Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dan Nilai Tukar Petani Subsektor Hortikultura (NTPH) Provinsi Jawa Barat Indeks Harga yang Diterima Petani a. It 154,26 163,55 b. Sayur-sayuran 152,43 164,10 c. Buah-buahan 156,37 162,91 2 Indeks Harga yang Dibayar Petani a. Ib 136,80 140,82 b. Indeks Konsumsi Rumah Tangga 140,62 145,00 c. Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 122,63 125,35 d. NTPH 112,77 116,14 Sumber : Statistik Indonesia, 2012
6 Tabel 7.10 Indeks Harga yang Diterima Petani (It), Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dan Nilai Tukar Petani Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) Provinsi Jawa Barat Indeks Harga yang Diterima Petani a. It 161,98 167,17 b. Tanaman Perkebunan Rakyat 161,98 167,17 2 Indeks Harga yang Dibayar Petani a. Ib 138,87 142,72 b. Indeks Konsumsi Rumah Tangga 142,77 147,14 c. Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 124,80 126,77 d. NTPR 116,64 117,13 Sumber : Statistik Indonesia, 2012 Tabel 7.11 Rata-Rata Harga GabahProvinsi Jawa Barat Rata-Rata Harga Gabah Menurut Kelompok Kualitas di Tingkat Petani (rupiah/kg) * 2013* a. GKG (Dried Unshusked Grain) 3.778, , , ,07 b. GKP (Dried Harvested Grain) 3.269, , , ,95 c. Rendah 2.670, , , ,57 2 Rata-Rata Harga Gabah Menurut Kelompok Kualitas di Tingkat Penggilingan (rupiah/kg) a. GKG (Dried Unshusked Grain) 3.858, , , ,20 b. GKP (Dried Harvested Grain) 3.352, , , ,58 c. Rendah 2.775, , , ,94 Sumber : Statistik Indonesia, 2012, *) Susenas Edisi Agustus 2013
7 Tabel 7.12 Luas Penggunaan Lahan di Provinsi Jawa Barat Luas Lahan Sawah Dirinci Menurut Jenis Pengairan (Ha) a. Irigasi Teknis b. Irigasi Setengah Teknis c. Irigasi Sederhana d. Irigasi Bukan P U e. Tadah Hujan f. Lebak g. Pasang Surut h. Polder & Lainnya Luas Lahan Pertanian (Lahan Bukan Sawah) Dirinci Menurut Jenis Penggunaannya a. Tegal/Kebun b. Ladang/Huma c. Perkebunan d. Ditanami Pohon/Hutan Rakyat e. Tambak f. Kolam/Tebat/Empang g. Padang Pengembalaan/Rumput h. Sementara Tidak Diusahakan i. Lainnya Luas Lahan Bukan Pertanian Dirinci Menurut Jenis Penggunaannnya a. Rumah, Bangunan, dan Halaman Sekitarnya b. Hutan Negara c. Rawa-Rawa (tidak ditanami) d. Lainnya Sumber :Jabar Dalam Angka, Dinas Pertanian Prov. Jawa Barat
8 Tabel 7.13 Luas Lahan Tanaman Pangan di Provinsi Jawa Barat Padi a. Padi Sawah - Luas Panen (ha) Produksi (ton) b. Padi lading - Luas Panen (ha) Produksi (ton) Palawija a. Jagung - Luas Panen (ha) Produksi (ton) b. Ubi Kayu - Luas Panen (ha) Produksi (ton) c. Kedelai - Luas Panen (ha) Produksi (ton) d. Kacang Hijau - Luas Panen (ha) Produksi (ton) e. Kacang Tanah - Luas Panen (ha) Produksi (ton) f. Ubi Jalar - Luas Panen (ha) Produksi (ton) Sumber :Jabar Dalam Angka, Dinas Pertanian Prov. Jawa Barat
9 Tabel 7.14 Luas Panen dan Produksi Tanaman Sayuran di Provinsi Jawa Barat Luas Panen dan Produksi Tanaman Sayuran Menurut Jenis a. Bawang Daun - Luas Panen (ha) Produksi (ton) b. Bawang Merah - Luas Panen (ha) Produksi (ton) c. Kentang - Luas Panen (ha) Produksi (ton) d. Kubis - Luas Panen (ha) Produksi (ton) e. Lobak - Luas Panen (ha) Produksi (ton) f. Petsai Sawi - Luas Panen (ha) Produksi (ton) g. Kacang Panjang - Luas Panen (ha) Produksi (ton) h. Wortel - Luas Panen (ha) Produksi (ton) i. Buncis - Luas Panen (ha) Produksi (ton) j. Bayam - Luas Panen (ha) Produksi (ton) k. Ketimun - Luas Panen (ha) Produksi (ton) l. Cabe - Luas Panen (ha) Produksi (ton) m. Tomat - Luas Panen (ha) Produksi (ton) Sumber :Jabar Dalam Angka, Dinas Pertanian Prov. Jawa Barat Ket : = Tidak ada data
10 Lanjutan Tabel n. Terung - Luas Panen (ha) Produksi (ton) o. Labu Siam - Luas Panen (ha) Produksi (ton) p. Kangkung - Luas Panen (ha) Produksi (ton) q. Bawang Putih - Luas Panen (ha) Produksi (ton) r. Kembang Kol - Luas Panen (ha) Produksi (ton) s. Cabe Rawit - Luas Panen (ha) Produksi (ton) t. Blewah - Luas Panen (ha) Produksi (ton) u. Jamur - Luas Panen (ha) Produksi (ton) v. Melinjo - Luas Panen (ha) Produksi (ton) w. Petai - Luas Panen (ha) Produksi (ton) x. Kacang Merah - Luas Panen (ha) Produksi (ton) Sumber :Jabar Dalam Angka, Dinas Pertanian Prov. Jawa Barat Ket : = Tidak ada data
11 Tabel 7.15 Produksi Buah-Buahan di Provinsi Jawa Barat (ton) Produksi Buah-Buahan Menurut Jenis a. Alpukat b. Jeruk Besar c. Durian d. Duku e. Jambu Biji f. Mangga g. Nanas h. Pepaya i. Pisang j. Rambutan k. Salak l. Sawo m. Sirsak n. Belimbing o. Nangka p. Sukun q. Markisa r. Jambu s. Jeruk Siam/Keprok t. Manggis Sumber :Jabar Dalam Angka, Badan Pusat Statistik Prov. Jawa Barat
12 Tabel 7.16 Jumlah Panen dan Produksi Tanaman Hias di Provinsi Jawa Barat Luas Panen dan Produksi Tanaman Hias a. Anggrek - Luas Panen (ha) Produksi (tangkai) b. Kuping Gajah - Luas Panen (ha) Produksi (tangkai) c. Anyelir - Luas Panen (ha) Produksi (tangkai) d. Heliconia - Luas Panen (ha) Produksi (tangkai) e. Kenanga - Luas Panen (ha) Produksi (tangkai) f. Krisant - Luas Panen (ha) Produksi (tangkai) g. Mawar - Luas Panen (ha) Produksi (tangkai) h. Melati - Luas Panen (ha) Produksi (tangkai) i. Palem - Luas Panen (ha) Produksi (tangkai) j. Sedap Malam - Luas Panen (ha) Produksi (tangkai) k. Gladiol - Luas Panen (ha) Produksi (tangkai) l. Hebras - Luas Panen (ha) Produksi (tangkai) Sumber :Jabar Dalam Angka, Badan Pusat Statistik Prov. Jawa Barat
13 Tabel 7.17 Produksi Tanaman Obat-Obatan Provinsi Jawa Barat (kg) Produksi Tanaman Obat-Obatan Menurut Jenis a. Jahe b. Laos c. Kencur d. Kunyit e. Temulawak f. Temuireng g. Kejibeling h. Dringo i. Kapulaga j. Temukunci k. Mengkudu l. Sembako m. Lempuyang Sumber :Jabar Dalam Angka, Badan Pusat Statistik Prov. Jawa Barat Tabel 7.18 Jumlah Alat dan Mesin Pertanian Provinsi Jawa Barat Traktor Roda Traktor Mini ( <25 PK) Traktor Sedang (25-50 PK) Traktor Besar ( >50 PK) Pompa Air a. Garis Tengah 2" b. Garis Tengah 3" c. Garis Tengah 4" d. Garis Tengah 6" e. Garis Tengah 8" Penggiling Padi Besar Penggiling Padi Kecil Pemecah Kulit Gabah Pemipil Jagung Penyosoh Beras Pecah Kulit Alat Pemupuk Sabit Bergerigi Pedal Threser Power Threser
14 Sumber :Jabar Dalam Angka, Dinas Pertanian Prov. Jawa Barat Tabel 7.19 Luas dan Produksi (ton) Tanaman Menurut Kepemilikan Provinsi Jawa Barat Tanaman Karet a. Perkebunan Rakyat - Luas Areal (ha) Produksi (ton) b. Perkebunan Besar Swasta - Luas Areal (ha) Produksi (ton) c. Perkebunan Besar Negara - Luas Areal (ha) Produksi (ton) Tanaman Kelapa a. Perkebunan Rakyat - Luas Areal (ha) Produksi (ton) b. Perkebunan Besar Swasta - Luas Areal (ha) Produksi (ton) c. Perkebunan Besar Negara - Luas Areal (ha) - Produksi (ton) 3 Tanaman Kopi a. Perkebunan Rakyat - Luas Areal (ha) Produksi (ton) b. Perkebunan Besar Swasta - Luas Areal (ha) Produksi (ton) Tanaman Teh a. Perkebunan Rakyat - Luas Areal (ha) Produksi (ton) b. Perkebunan Besar Swasta - Luas Areal (ha) Produksi (ton) c. Perkebunan Besar Negara - Luas Areal (ha) Produksi (ton) Sumber :Jabar Dalam Angka, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
15 Lanjutan Tabel Tanamah Cengkeh a. Perkebunan Rakyat - Luas Areal (ha) Produksi (ton) b. Perkebunan Besar Swasta - Luas Areal (ha) Produksi (ton) Tanaman Akarwangi a. Tanaman Akarwangi - Luas Areal (ha) Produksi (ton) b. Tanaman Tembakau - Luas Areal (ha) Produksi (ton) Tanaman Kakao a. Perkebunan Rakyat - Luas Areal (ha) Produksi (ton) b. Perkebunan Besar Swasta - Luas Areal (ha) Produksi (ton) c. Perkebunan Besar Negara - Luas Areal (ha) Produksi (ton) Tanaman Tebu a. Perkebunan Rakyat - Luas Areal (ha) Produksi (ton) b. Perkebunan Besar Negara - Luas Areal (ha) Produksi (ton) Sumber :Jabar Dalam Angka, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
16 Tabel 7.20 Luas Lahan, Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Tembakau Provinsi Jawa Barat Luas Areal (Ha) Produksi (Ton) Produktivitas (Kg/Ha) , ,00 834, , ,55 879, , ,19 856, , ,00 922,00 Sumber: Profil Daerah Provinsi Jawa Barat 2012, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tabel 7.21 Luas Lahan, Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Teh Provinsi Jawa Barat Luas Areal (Ha) Produksi (Ton) Produktivitas (Kg/Ha) , , , , , , , , , , , ,00 Sumber: Profil Daerah Provinsi Jawa Barat 2012, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tabel 7.22 Luas Lahan, Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Cengkeh Provinsi Jawa Barat Luas Areal (Ha) Produksi (Ton) Produktivitas (Kg/Ha) , ,05 253, , ,24 233, , ,35 315, , ,00 279,00 Sumber: Profil Daerah Provinsi Jawa Barat 2012, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
17 Tabel 7.23 Luas Lahan, Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Kakao Provinsi Jawa Barat Luas Areal (Ha) Produksi (Ton) Produktivitas (Kg/Ha) , ,75 664, , ,27 681, , ,78 697, , ,00 435,00 Sumber: Profil Daerah Provinsi Jawa Barat 2012, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tabel 7.24 Luas Lahan, Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Karet Provinsi Jawa Barat Luas Areal (Ha) Produksi (Ton) Produktivitas (Kg/Ha) , , , , , , , , , , , ,00 Sumber: Profil Daerah Provinsi Jawa Barat 2012, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tabel 7.25 Luas Lahan, Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Kelapa Provinsi Jawa Barat Luas Areal (Ha) Produksi (Ton) Produktivitas (Kg/Ha) , , , , , , , , , , ,00 708,00 Sumber: Profil Daerah Provinsi Jawa Barat 2012, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
18 Tabel 7.26 Luas Lahan, Produksi dan Produktivitas Tanaman Perkebunan Kopi Provinsi Jawa Barat Luas Areal (Ha) Produksi (Ton) Produktivitas (Kg/Ha) , ,80 761, , ,36 883, , ,33 930, , ,00 905,00 Sumber: Profil Daerah Provinsi Jawa Barat 2012, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tabel 7.27 Luas Tanam Padi Sawah Provinsi Jawa barat Luas Tanam (Ha) Luas Panen (Ha) Produksi (Ton) Produktivitas (Kuintal/Ha) ,832,950 1,690,894 9,757, ,911,839 1,825,346 10,924, ,012,723 1,904,974 11,271, ,921,739 1,849,205 11,180, Sumber: Profil Daerah Provinsi Jawa Barat 2012, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Tabel 7.28 Produk, Luas Panen dan Luas Tanam Sayuran dan Buah-Buahan Semusim di Provinsi Jawa Barat Produksi (Ton) Luas Panen (Ha) Luas Tanam (Ha) 2008* 206,265 13,154 13, ** 201,234 13,485 13, ** 191,802 14,548 14, ** 190,530 14,635 15,266 Sumber : Profil Daerah Provinsi Jawa Barat 2012, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat Ket : *) Angka Dinas Pertanian Tanaman Pangan **) Angka tetap BPS
19 Grafik 7.1 Produksi, Luas Panen dan Luas Tanam Sayuran dan Buah-Buahan Semusim di Provinsi Jawa Barat * 2009** 2010** Produksi (Ton) Luas Panen (Ha) Luas Tanam (Ha) ** Sumber : Profil Daerah Provinsi Jawa Barat 2012, Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat
20 8. PETERNAKAN Tabel 8.1 Populasi Ternak Menurut Jenis Ternak Provinsi Jawa Barat (ekor) Sapi Perah Sapi Potong Kerbau Kuda * Kambing * Domba * Babi * Sumber : Statistik Indonesia, 2012 * Angka Sementara Tabel 8.2 Populasi Unggas Menurut Jenis Unggas Provinsi Jawa Barat (ekor) 2010 * Ayam Kampung Ayam Petelur Ayam Pedaging Itik/Itik Manila Sumber : Statistik Indonesia, 2012 * Angka Sementara Tabel 8.3 Jumlah Ternak yang Dipotong di Rumah Potong Hewan (RPH) Provinsi Jawa Barat (ekor) 2010 * Sapi Kerbau Kuda Kambing Domba Babi Sumber : Statistik Indonesia, 2012 * Angka Sementara
21 Tabel 8.4 Produksi Daging Ternak Menurut Jenis Ternak Provinsi Jawa Barat (ton) * Sapi Kerbau Kuda Kambing Domba Babi Sumber : Statistik Indonesia, 2012 * Angka Sementara Tabel 8.5 Produksi Daging Unggas Menurut Jenis Unggas Provinsi Jawa Barat (ton) 2010 * Ayam Kampung Ayam Petelur Ayam Pedaging Itik/Itik Manila Sumber : Statistik Indonesia, 2012 * Angka Sementara Tabel 8.6 Produksi Telur Unggas dan Susu Sapi Provinsi Jawa Barat (ton) 2010 * Ayam Kampung Ayam Petelur Itik/Itik Manila Sapi Perah Sumber : Statistik Indonesia, 2012 * Angka Sementara
22 Tabel 8.7 Indeks Harga yang Diterima Petani (It), Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dan Nilai Tukar Petani Subsektor Peternakan (NTPT) Provinsi Jawa Barat Indeks Harga yang Diterima Petani a. It 132,73 136,80 b. Ternak Besar 128,78 131,35 c. Ternak Kecil 123,09 127,36 d. Unggas 146,72 151,64 e. Hasil Ternak 125,27 129,16 2 Indeks Harga yang Dibayar Petani a. Ib 135,80 139,54 b. Indeks Konsumsi Rumah Tangga 140,83 145,59 c. Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 125,84 127,54 d. NTPT 97,74 98,04 Sumber : Statistik Indonesia, 2012 Tabel 8.8 Jumlah Ternak dan Unggas di Provinsi Jawa Barat (ekor) Jumlah Ternak Menurut Jenis a. Sapi Potong b. Sapi Perah c. Kerbau d. Kuda e. Kambing f. Domba g. Babi Jumlah Unggas Menurut Jenis a. Ayam Buras b. Ras Petelur c. Ras Potong d. Itik Sumber :Jabar Dalam Angka, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat
23 Tabel 8.9 Jumlah Ternak yang Masuk ke Provinsi Jawa Barat (ekor) Sapi Potong a. Bibit - Jantan Betina b. Potongan - BKLN Siap Potong Sapi Perah a. Bibit - Jantan Betina b. Potongan - BKLN Siap Potong Kerbau a. Bibit - Jantan Betina b. Potongan - BKLN Siap Potong Kuda a. Bibit - Jantan Betina b. Potongan - BKLN Siap Potong Kambing a. Bibit - Jantan Betina b. Potongan - BKLN Siap Potong Domba a. Bibit - Jantan Betina b. Potongan - BKLN Siap Potong Babi a. Bibit - Jantan - Betina b. Potongan - BKLN 92 - Siap Potong Sumber :Jabar Dalam Angka, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat 70
24 Tabel 8.10 Jumlah Ternak yang Keluar dari Provinsi Jawa Barat (ekor) Sapi Kerbau Kambing Domba Babi Sumber :Jabar Dalam Angka, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat Tabel 8.11 Jumlah Unggas dan Telur di Provinsi Jawa Barat (ekor) Jumlah Unggas dan Telur yang Masuk Ke Wilayah Provinsi Jawa Barat a. Ayam Ras - Jumlah Telur b. Ayam Buras - Jumlah Telur c. Itik - Jumlah Telur Jumlah Unggas dan Telur yang Keluar dari Provinsi Jawa barat a. Ayam Ras - Jumlah Telur b. Ayam Buras - Jumlah Telur c. Itik - Jumlah Telur Sumber :Jabar Dalam Angka, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat
25 Tabel 8.12 Jumlah Ternak yang Dipotong Menurut Status Tempat Pemotongan Provinsi Jawa Barat (ekor) Sapi a. Status Pemotongan - Pemerintah Swasta b. Di Luar Rumah Potong Kerbau a. Status Pemotongan - Pemerintah Swasta b. Di Luar Rumah Potong Kambing a. Status Pemotongan - Pemerintah Swasta b. Di Luar Rumah Potong Domba a. Status Pemotongan - Pemerintah Swasta b. Di Luar Rumah Potong Babi a. Status Pemotongan - Pemerintah Swasta b. Di Luar Rumah Potong Sumber : Jabar Dalam Angka, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat
26 Tabel 8.13 Produksi Ternak Menurut Jenis Ternak Provinsi Jawa Barat (kg) Produksi Daging Ternak Menurut Jenis Ternak a. Sapi b. Kerbau c. Kambing d. Domba e. Babi f. Ayam Buras g. Ayam Ras h. Itik Produksi Kulit dan Susu Menurut Jenis a. Kulit (Lembaran) - Sapi Kerbau Kambing Domba b. Susu (Liter) Produksi Telur Unggas Menurut Jenis a. Ayam Ras - Butir Kg b. Ayam Buras - Butir Kg c. Itik - Butir Kg Sumber :Jabar Dalam Angka, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat
27 Grafik 8.1 Produksi Daging dan Susu di Provinsi Jawa Barat , , ,000 Produksi (Ton) 400, , , , Daging 480, , ,717 Susu , Sumber: Profil Daerah Provinsi Jawa Barat 2012, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat
28 9. PERIKANAN 75 Tabel 9.1 Perikanan Tangkap Menurut Subsektor Provinsi Jawa Barat Jumlah Rumah Tangga Perikanan Tangkap Menurut Subsektor a. Perikanan Laut b. Perairan Umum Produksi Perikanan Tangkap Menurut Subsektor (ton) a. Perikanan Laut b. Perairan Umum Jumlah Perahu/Kapal a. Perikanan Laut - Perahu Tanpa Motor Perahu Motor Tempel Kapal Motor b. Perikanan Perairan Umum - Perahu Tanpa Motor Perahu Motor Tempel Kapal Motor Sumber : Statistik Indonesia, 2012
29 Tabel 9.2 Perikanan Budidaya Menurut Jenis Budidaya Provinsi Jawa Barat Jumlah Rumah Tangga Perikanan Budidaya Menurut Jenis Budidaya a. Budidaya Laut b. Tambak c. Kolam d. Keramba e. Jaring Apung f. Sawah Produksi Perikanan Budidaya Menurut Jenis Budidaya (ton) a. Budidaya Laut b. Tambak c. Kolam d. Keramba e. Jaring Apung f. Sawah Luas Area Usaha Budidaya Menurut Jenis Budidaya (ha) a. Budidaya Laut b. Tambak c. Kolam d. Keramba 5 1 e. Jaring Apung f. Sawah Sumber : Statistik Indonesia, 2012
30 Tabel 9.3 Indeks Harga yang Diterima Petani (It), Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) dan Nilai Tukar Petani Subsektor Perikanan (NTN) Provinsi Jawa Barat Indeks Harga yang Diterima Petani a. It 150,54 152,05 b. Penangkapan 147,14 152,10 c. Budidaya 152,29 152,01 2 Indeks Harga yang Dibayar Petani a. Ib 132,03 135,25 b. Indeks Konsumsi Rumah Tangga 141,10 145,79 c. Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 119,92 121,17 d. NTN 114,02 112,42 Sumber : Statistik Indonesia, 2012
31 Tabel 9.4 Produksi Ikan Menurut Tempat Penangkapan/Pemeliharaan Provinsi Jawa Barat Produksi Ikan Menurut Tempat Penangkapan/Pemeli haraan (ton) a. Penangkapan - Laut , , , ,56 - Perairan Umum 8.152, , , ,54 b. Budidaya - Tambak , , , ,30 - Kolam , , , ,53 - Sawah , , , ,43 - Laut , , , ,74 - Keramba 922, ,00 346,00 491,27 - Kolam Air , , , ,42 - Jaring , , ,46 2 Nilai Produksi Ikan Menurut Tempat Penangkapan/Pemeli haraan (rupiah) a. Penangkapan - Laut Perairan Umum b. Budidaya - Tambak Kolam Sawah Laut Keramba Kolam Air Jaring Sumber :Jabar Dalam Angka, Dinas Perikanan Provinsi Jawa Barat
32 Tabel 9.5 Luas Areal Tempat Pemeliharaan Ikan Menurut Jenis Provinsi Jawa Barat Laut (ha) 4.110, ,00 970, ,00 2 Tambak (ha) , , , ,68 3 Kolam (ha) , , , ,45 4 Karamba (m2) , , , ,00 5 Sawah (ha) , , , ,79 6 KAD (unit) 1.199, , , ,00 7 KJA (unit) , , , ,00 Sumber :Jabar Dalam Angka, Dinas Perikanan Provinsi Jawa Barat Tabel 9.6 Jumlah Rumah Tangga Perikanan Menurut Jenis Kelamin Provinsi Jawa Barat Penangkapan a. Laut b. Perairan Umum Budidaya a. Tambak b. Kolam c. Sawah d. Laut e. Karamba f. Kolam Air Deras g. Jaring Apung Sumber :Jabar Dalam Angka, Dinas Perikanan Provinsi Jawa Barat
33 Tabel 9.7 Jumlah Perikanan Laut di Provinsi Jawa Barat Jumlah Tangkapan Ikan (Ton) Hasil Laut n Ikan (Ton) , , , , , , , , Sumber: Profil Daerah Provinsi Jawa Barat 2012, Dinas Perikanan Provinsi Jawa Barat Tabel 9.8 Jumlah Rumah Tangga Perikanan di Provinsi Jawa Barat Jumlah Rumah Tangga Perikanan Laut Jumlah Rumah Tangga Perikanan Darat Total , , , , , , , , , , , ,505 Sumber: Profil Daerah Provinsi Jawa Barat 2012, Dinas Perikanan Provinsi Jawa Barat Tabel 9.9 Jumlah Industri Pengolahan Perikanan & Hatchery di Provinsi Jawa Barat Pengalengan Ikan (Unit) Pengolahan Perikanan (Unit) Hatchery/Rumah Pembenihan (Unit) , , , Sumber: Profil Daerah Provinsi Jawa Barat 2012, Dinas Perikanan Provinsi Jawa Barat
34 Grafik 9.1 Jumlah Rumah Tangga Perikanan di Provinsi Jawa Barat Jumlah Rumah Tangga Perikanan Laut Jumlah Rumah Tangga Perikanan Darat Total Sumber: Profil Daerah Provinsi Jawa Barat 2012, Dinas Perikanan Provinsii Jawa Barat Tabel 9.10 Jumlah Rata-Rata Konsumsi Kalori (kkal) dan Protein (gram) per Kapita Sehari dari Ikan di Provinsi Jawa Barat Kalori a. Perkotaan b. Perdesaan c. Perkotaan + Perdesaan 2 Protein a. Perkotaan b. Perdesaan c. Perkotaan + Perdesaan Sumber : Konsumsi Kalori dan Prot 2009 tein Penduduk Indonesia dan Provinsi 2010, BPS RI ,14 33,05 33,98 34,76 32,31 33,76 5,46 5,82 5,85 6,05 5,62 5,91
35 Tabel 9.11 Jumlah Rumah Tangga Perikanan Budidaya Laut dan Tambak serta Pembudidayaan Ikan di Provinsi Jawa Barat Laut a. Rumah Tangga 1481 b. Pembudidaya Tambak a. Rumah Tangga b. Pembudidaya Sumber : Statistik Perikanan Budidaya Indonesia 2009, Kementerian Kelautan dan Perikanan
36 10. PARIWISATA Tabel 10.1 Hotel dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat Jumlah Fasilitas yang Tersedia pada Hotel Berbintang a. Akomodasi b. Kamar c. Tempat Tidur Jumlah Fasilitas yang Tersedia pada Hotel nbintang a. Akomodasi b. Kamar c. Tempat Tidur Tingkat Penghunian Kamar Hotel dan Akomodasi Lainya (%) a. Hotel Berbintang 39,39 40,26 41,40 43,49 45,78 b. Hotel nbintang dan Akomodasi Lainnya Rata-rata Lama Menginap Tamu Pada Hotel Berbintang 29,25 28,20 28,21 29,12 32,89 a. Tamu Asing 2,96 2,35 2,79 2,96 2,80 b. Tamu Indonesia 1,63 1,62 1,62 1,56 1,52 Rata-rata Lama Menginap Tamu Pada 5 Hotel nbintang dan Akomodasi Lainnya a. Tamu Asing 3,27 2,72 2,39 2,00 3,40 b. Tamu Indonesia 1,37 1,29 1,20 1,16 1,34 Sumber : Statistik Indonesia, 2012 Tabel 10.2 Jumlah Hotel dan Akomodasi Lainnya, Kamar dan Tempat Tidur di Provinsi Jawa Barat Jumlah Hotel dan Akomodasi Jumlah Kamar Jumlah Tempat Tidur Sumber :Jabar Dalam Angka, Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat
37 Tabel 10.3 Jumlah Hotel Bintang dan Akomodasi Lainnya Serta Jumlah Kamar Menurut Klarifikasi di Provinsi Jawa Barat Hotel Bintang a. Unit b. Kamar Akomodasi Lainnya Menurut Jumlah Kamar a. < 10 - Unit Kamar b Unit Kamar c Unit Kamar d Unit Kamar e. > Unit Kamar Sumber :Jabar Dalam Angka, Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat 84 Tabel 10.4 Jumlah Kunjungan Wisatawan di Provinsi Jawa barat Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke Akomodasi a. Wisatawan Mancanegara b. Wisatawan Nusantara Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke Obyek Wisata a. Wisatawan Mancanegara * * b. Wisatawan Nusantara * * 3 Rata-Rata Lama Menginap Tamu Asing dan Tamu Domestik (Hari) a. Hotel Berbintang 1,71 1,52 b. Hotel nbintang 1,35 1,35 4 Persentase Tingkat Penghunian Kamar Hotel dan Akomodasi Lainnya a. Hotel Berbintang b. Hotel nbintang Banyaknya Rumah Makan/Restoran Sumber :Jabar Dalam Angka, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat *) Angka Sementara
38 Tabel 10.5 Jumlah Wisatawan di Provinsi Jawa Barat Jumlah Wisatawan Wisman Wisnus Jumlah ,500 6,347,298 6,771, ,218 6,761,190 7,265, ,163 8,361,707 8,859, Sumber: Profil Daerah Provinsi Jawa Barat 2012, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Prov. Jawa Barat Tabel 10.6 Jumlah Hotel Bintang di Provinsi Jawa Barat Jumlah Hotel Bintang Bintang 1 Bintang 2 Bintang 3 bintang 4 Bintang 5 Jumlah Sumber: Profil Daerah Provinsi Jawa Barat 2012, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Prov. Jawa Barat Tabel 10.7 Jumlah Tenaga Kerja Pada Hotel Bintang di Provinsi Jawa Barat TENAGA KERJA PRIA WANITA Jumlah ,481 3,083 14, ,59 2,934 14, ,58 2,934 14, Sumber: Profil Daerah Provinsi Jawa Barat 2012, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Prov. Jawa Barat
39 11. PDRB 86 Tabel 11.1 Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Jawa Barat *2010 ** Produk Domestik Regional Bruto (miliar rupiah) a. Atas Dasar Harga Berlaku , , , ,3 b. Atas Dasar Harga Konstan , , , ,2 c. Tanpa Migas Atas Dasar Harga Berlaku , , , ,3 d. Tanpa Migas Atas Dasar Harga Konstan , , , ,1 2 Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar 14,83 14,82 14,58 14,30 Harga Berlaku 3 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000 (%) a. Produk Domestik Regional Bruto 6,21 4,19 6,20 6,48 b. Produk Domestik Regional Bruto Tanpa Migas 6,36 4,10 6,41 6,79 4 Produk Domestik Regional Bruto per Kapita (ribu rupiah) a. Atas Dasar Harga Berlaku , , , ,7 b. Atas Dasar Harga Konstan , , , ,8 5 Produk Domestik Regional Bruto Tanpa Migas per Kapita (ribu rupiah) a. Atas Dasar Harga Berlaku , , , ,3 b. Atas Dasar Harga Konstan , , , ,3 6 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto per Kapita Atas Dasar Harga Konstan 2000 (%) a. Produk Domestik Regional Bruto 4,27 2,29 4,44 4,60 b. Produk Domestik Regional Bruto Tanpa Migas 4,42 2,20 4,64 4,91 Sumber : Statistik Indonesia, 2012 * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
40 Tabel 11.2 Distribusi Persentase Domestik Regional Bruto Provinsi Jawa Barat Atas dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (%) ** 1 Pertanian 11,27 12,34 12,60 11,98 a. Tanaman Bahan Makanan 7,84 8,78 9,22 8,79 b. Tanaman Perkebunan 0,72 0,72 0,74 0,71 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 1,64 1,73 1,55 1,41 d. Kehutanan 0,15 0,12 0,12 0,11 e. Perikanan 0,92 1,01 0,96 0,95 2 Pertambangan dan Penggalian 2,38 1,92 2,01 2,03 a. Minyak dan Gas Bumi 2,13 1,59 1,69 1,70 b. Pertambangan Tanpa Migas 0,07 0,10 0,11 0,10 c. Penggalian 0,18 0,24 0,22 0,22 3 Industri Pengolahan 44,92 40,77 37,80 37,16 a. Industri Migas 2,84 3,02 2,58 2,59 b. Industri Tanpa Migas 42,08 37,76 35,22 34,57 1) Makanan, Minuman dan Tembakau 4,37 4,39 4,04 4,00 2) Tekstil Barang Kulit dan Alas Kaki 10,63 9,47 8,31 8,27 3) Barang Kayu dan Hasil Hutan Lainnya 0,45 0,47 0,41 0,37 4) Kertas dan Barang Cetakan 0,70 0,66 0,76 0,74 5) Pupuk Kimia dan Barang dari Karet 3,44 3,33 0,28 2,64 6) Semen dan Barang Galian Bukan Logam 0,91 0,87 0,85 0,85 7) Logam Dasar dan Baja 0,25 0,23 0,20 0,20 8) Alat Angkutan Mesin dan Peralatannya 20,62 17,65 17,44 16,94 9) Barang Lainnya 0,70 0,68 0,52 0,56 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 2,81 2,83 2,76 2,55 a. Listrik 2,44 2,33 2,32 2,16 b. Gas Kota 0,26 0,42 0,35 0,30 c. Air Bersih 0,10 0,09 0,09 0,08 5 Bangunan/Konstruksi 3,23 3,51 3,76 3,99 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 19,12 21,61 22,38 22,58 a. Perdagangan Besar dan Eceran 16,52 18,98 19,65 19,87 b. Hotel 0,41 0,42 0,48 0,39 c. Restoran 2,19 2,21 2,25 2,32 Sumber :Jabar Dalam Angka, Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat *) Angka Sementara
41 Lanjutan Tabel ** 7 Pengangkutan dan Komunikasi 6,04 6,06 7,09 7,70 a. Pengangkutan 5,19 5,26 6,18 6,71 1) Angkutan Rel 0,07 0,06 0,07 0,06 2) Angkutan Jalan Raya 4,70 4,75 5,51 6,11 3) Angkutan Laut 0,04 0,02 0,02 0,02 4) Angkutan Sungai dan Penyebrangan 5) Angkutan Udara 0,19 0,25 0,40 0,32 6) Jasa Penunjang Angkutan 0,19 0,18 0,19 0,20 b. Komunikasi 0,85 0,80 0,90 0,99 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 2,85 2,73 2,74 2,84 a. Bank 1,11 1,08 1,09 1,16 b. Lembaga Keuangan Lainnya 0,46 0,44 0,40 0,40 c. Sewa Bangunan 0,95 0,87 0,92 0,94 d. Jasa Perusahaan 0,34 0,34 0,33 0,35 9 Jasa-Jasa 7,38 8,23 8,86 9,17 a. Pemerintahan Umum 4,90 5,36 5,74 5,86 b. Swasta 2,48 2,85 3,11 3,31 1) Sosial Kemasyarakatan 0,45 0,51 0,50 0,51 2) Hiburan dan Rekreasi 0,05 0,07 0,07 0,07 3) Perorangan dan Rumah Tangga 1,98 2,28 2,54 2,73 Sumber :Jabar Dalam Angka, Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat *) Angka Sementara
42 Tabel 11.3 Distribusi Persentase Domestik Regional Bruto Provinsi Jawa Barat Atas dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha dengan Minyak dan Gas Bumi (%) ** 1 Pertanian 12,59 13,75 13,07 12,28 a. Tanaman Bahan Makanan 9,26 10,42 9,91 9,26 b. Tanaman Perkebunan 0,72 0,74 0,67 0,66 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 1,84 1,80 1,72 1,61 d. Kehutanan 0,15 0,12 0,12 0,11 e. Perikanan 0,62 0,67 0,65 0,64 2 Pertambangan dan Penggalian 2,36 2,45 2,32 2,07 a. Minyak dan Gas Bumi 2,16 2,25 2,13 1,88 b. Pertambangan Tanpa Migas 0,05 0,05 0,05 0,05 c. Penggalian 0,15 0,15 0,14 0,14 3 Industri Pengolahan 46,10 43,32 42,08 41,97 a. Industri Migas 0,76 0,75 0,67 0,64 b. Industri Tanpa Migas 45,34 42,58 41,41 41,33 1) Makanan, Minuman dan Tembakau 4,76 4,81 4,47 4,52 2) Tekstil Barang Kulit dan Alas Kaki 9,45 8,67 7,70 7,56 3) Barang Kayu dan Hasil Hutan Lainnya 0,55 0,60 0,49 0,45 4) Kertas dan Barang Cetakan 0,94 0,94 1,07 1,06 5) Pupuk Kimia dan Barang dari Karet 3,98 3,85 3,23 3,27 6) Semen dan Barang Galian Bukan Logam 0,78 0,76 0,77 0,75 7) Logam Dasar dan Baja 0,22 0,21 0,19 0,19 8) Alat Angkutan Mesin dan Peralatannya 23,72 21,75 22,73 22,71 9) Barang Lainnya 0,94 0,99 0,76 0,82 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 2,07 2,25 2,27 2,16 a. Listrik 1,74 1,79 1,84 1,77 b. Gas Kota 0,20 0,33 0,29 0,26 c. Air Bersih 0,13 0,13 0,14 0,13 5 Bangunan/Konstruksi 3,35 3,39 3,67 3,93 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 19,62 20,67 21,75 22,08 a. Perdagangan Besar dan Eceran 17,01 18,09 19,06 19,43 b. Hotel 0,44 0,47 0,53 0,44 c. Restoran 2,17 2,11 2,16 2,21 Sumber :Jabar Dalam Angka, Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat *) Angka Sementara
43 Lanjutan Tabel ** 7 Pengangkutan dan Komunikasi 4,23 4,36 4,76 5,14 a. Pengangkutan 2,68 2,74 2,86 2,94 1) Angkutan Rel 0,08 0,07 0,08 0,08 2) Angkutan Jalan Raya 2,17 2,25 2,21 2,35 3) Angkutan Laut 0,04 0,02 0,02 0,02 4) Angkutan Sungai dan Penyebrangan 5) Angkutan Udara 0,21 0,22 0,35 0,28 6) Jasa Penunjang Angkutan 0,18 0,18 0,20 0,21 b. Komunikasi 1,55 1,62 1,90 2,20 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 3,12 3,17 3,28 3,49 a. Bank 1,03 1,07 1,12 1,22 b. Lembaga Keuangan Lainnya 0,40 0,41 0,39 0,40 c. Sewa Bangunan 1,24 1,21 1,28 1,34 d. Jasa Perusahaan 0,45 0,48 0,49 0,52 9 Jasa-Jasa 6,56 6,64 6,80 6,88 a. Pemerintahan Umum 3,57 3,49 3,32 3,13 b. Swasta 2,99 3,15 3,49 3,75 1) Sosial Kemasyarakatan 0,52 0,53 0,56 0,57 2) Hiburan dan Rekreasi 0,08 0,09 0,10 0,11 3) Perorangan dan Rumah Tangga 2,39 2,53 2,83 3,07 Sumber :Jabar Dalam Angka, Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat *) Angka Sementara
44 Tabel 11.4 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Jawa Barat Atas dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (%) ** 1 Pertanian 7,88 17,42 14,15 6,11 a. Tanaman Bahan Makanan 3,67 16,71 17,46 6,41 b. Tanaman Perkebunan 11,23 13,92 15,84 7,02 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 22,01 20,82 0,69 1,21 d. Kehutanan 1,82 (12,31) 15,41 2,47 e. Perikanan 23,55 25,69 6,89 10,92 2 Pertambangan dan Penggalian 13,49 (10,91) 17,08 11,68 a. Minyak dan Gas Bumi 13,14 (16,15) 19,07 11,82 b. Pertambangan Tanpa Migas 16,71 67,56 21,36 4,82 c. Penggalian 16,61 15,42 1,94 14,02 3 Industri Pengolahan 14,34 1,65 3,70 9,70 a. Industri Migas 27,45 (10,53) (4,27) 11,90 b. Industri Tanpa Migas 13,55 2,77 4,34 9,54 1) Makanan, Minuman dan Tembakau 9,73 14,81 3,14 10,40 2) Tekstil Barang Kulit dan Alas Kaki 0,77 2,03 (1,82) 10,97 3) Barang Kayu dan Hasil Hutan Lainnya 1,43 20,64 (2,50) 0,96 4) Kertas dan Barang Cetakan (1,50) 8,23 28,55 9,42 5) Pupuk Kimia dan Barang dari Karet (11,00) 10,74 (9,85) 9,89 6) Semen dan Barang Galian Bukan Logam 14,80 9,36 9,11 11,32 7) Logam Dasar dan Baja (5,20) 3,84 (0,84) 12,78 8) Alat Angkutan Mesin dan Peralatannya 30,91 (1,94) 10,51 8,36 9) Barang Lainnya 1,17 12,44 (15,83) 20,73 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 9,73 15,58 8,93 3,05 a. Listrik 5,99 9,16 11,37 4,14 b. Gas Kota 63,18 80,98 (4,99) (5,18) c. Air Bersih 9,72 0,52 10,23 7,23 5 Bangunan/Konstruksi 22,21 12,16 19,92 18,28 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 14,35 14,74 15,87 12,57 a. Perdagangan Besar dan Eceran 14,24 15,02 15,77 12,84 b. Hotel 22,22 14,21 29,00 (8,77) c. Restoran 13,83 12,44 14,30 14,82 Sumber :Jabar Dalam Angka, Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat *) Angka Sementara
45 Lanjutan Tabel ** 7 Pengangkutan dan Komunikasi 18,24 14,89 30,64 21,42 a. Pengangkutan 21,17 15,99 31,54 21,17 1) Angkutan Rel 3,57 (2,10) 26,98 8,97 2) Angkutan Jalan Raya 23,25 15,72 29,68 23,72 3) Angkutan Laut (44,80) (31,90) 7,47 5,85 4) Angkutan Sungai dan Penyebrangan 14,72 19,03 (20,02) 1,33 5) Angkutan Udara 23,25 50,08 79,20 (10,03) 6) Jasa Penunjang Angkutan 7,16 5,25 19,65 17,95 b. Komunikasi 3,01 8,17 24,79 23,13 8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 12,98 9,14 12,51 15,72 a. Bank 24,48 11,62 12,42 19,20 b. Lembaga Keuangan Lainnya 16,12 9,17 3,29 11,61 c. Sewa Bangunan 3,40 4,72 18,24 13,57 d. Jasa Perusahaan 4,90 13,40 9,92 15,23 9 Jasa-Jasa 23,36 20,36 20,52 15,60 a. Pemerintahan Umum 30,96 25,36 19,81 13,88 b. Swasta 10,66 11,98 21,86 18,78 1) Sosial Kemasyarakatan 16,03 10,29 9,89 13,05 2) Hiburan dan Rekreasi 9,34 19,93 17,45 19,59 3) Perorangan dan Rumah Tangga 10,66 12,16 24,66 19,89 PDRB Dengan Minyak dan Gas Bumi 14,46 8,93 11,85 11,59 PDRB Tanpa Minyak dan Gas Bumi 14,14 10,24 12,24 11,58 Sumber :Jabar Dalam Angka, Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat *) Angka Sementara
46 Tabel 11.5 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Jawa Barat Atas dasar Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan Usaha (%) ** 1 Pertanian 2,29 12,34 1,00 (0,09) a. Tanaman Bahan Makanan 2,32 14,90 1,07 (0,57) b. Tanaman Perkebunan 9,45 8,49 (4,22) 4,26 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya (0,55) 2,46 1,80 (0,41) d. Kehutanan (5,23) (15,54) 4,94 (3,42) e. Perikanan 4,75 13,39 2,72 4,33 2 Pertambangan dan Penggalian 2,47 8,38 0,54 (5,09) a. Minyak dan Gas Bumi 2,60 8,89 0,62 (6,04) b. Pertambangan Tanpa Migas (2,64) 3,68 7,04 (2,33) c. Penggalian 2,20 2,72 (2,69) 8,59 3 Industri Pengolahan 9,01 (1,74) 3,17 6,21 a. Industri Migas (1,99) 2,90 (3,96) 1,62 b. Industri Tanpa Migas 9,21 (1,81) 3,29 6,28 1) Makanan, Minuman dan Tembakau (3,24) 5,73 (1,30) 7,55 2) Tekstil Barang Kulit dan Alas Kaki (3,91) (4,08) (5,70) 4,64 3) Barang Kayu dan Hasil Hutan Lainnya (1,15) 14,41 (12,31) (4,09) 4) Kertas dan Barang Cetakan (6,52) 5,17 20,94 5,67 5) Pupuk Kimia dan Barang dari Karet (16,93) 0,91 (10,75) 7,67 6) Semen dan Barang Galian Bukan Logam 2,75 2,33 6,34 4,46 7) Logam Dasar dan Baja (7,66) 0,84 (4,50) 5,95 8) Alat Angkutan Mesin dan Peralatannya 28,27 (4,15) 10,97 6,42 9) Barang Lainnya 2,20 9,82 (17,98) 14,85 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 4,79 14,26 6,97 1,51 a. Listrik 1,40 8,82 8,97 2,47 b. Gas Kota 46,26 68,11 (5,07) (6,48) c. Air Bersih 4,87 2,19 9,75 5,66 5 Bangunan/Konstruksi 8,99 5,84 14,67 14,16 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 3,92 10,12 11,77 8,11 a. Perdagangan Besar dan Eceran 3,63 11,19 11,92 8,52 b. Hotel 12,56 10,79 20,10 (11,05) c. Restoran 4,56 1,59 8,68 9,25 Sumber :Jabar Dalam Angka, Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat *) Angka Sementara
Perkembangan Ekonomi Makro
Boks 1.2. Pemetaan Sektor Pertanian di Jawa Barat* Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB (harga berlaku) tahun 2006 sebesar sekitar 11,5%, sementara pada tahun 2000 sebesar 14,7% atau dalam kurun waktu
A. Realisasi Keuangan
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2008 A. Realisasi Keuangan 1. Belanja Pendapatan Realisasi belanja pendapatan (Pendapatan Asli Daerah) Tahun 2008 Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka mencapai 100%
DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016
DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016 KELOMPOK DATA JENIS DATA : SUMBER DAYA ALAM : Pertanian, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Peternakan, Perkebunan
KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Geografis Kabupaten Batang adalah salah satu kabupaten yang tercatat pada wilayah administrasi Provinsi Jawa Tengah. Letak wilayah berada diantara koordinat
Tabel Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Sayuran Tahun
9 2.1 Tanaman Sayuran Tabel 2.1.1 Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Sayuran Tahun 20112015 Uraian A. 1 Bawang Merah Tahun * Luas Panen (Ha) 2,00 7,00 * Produktivitas (Ku/Ha) 45,00 90,00 * Produksi
BAB VI SASARAN PEMBANGUNAN HORTIKULTURA
BAB VI SASARAN PEMBANGUNAN HORTIKULTURA A. Sasaran Umum Selama 5 (lima) tahun ke depan (2015 2019) Kementerian Pertanian mencanangkan 4 (empat) sasaran utama, yaitu: 1. Peningkatan ketahanan pangan, 2.
II. B. KETERANGAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN
ST01-L BADAN PUSAT STATISTIK REPUBLIK INDONESIA SENSUS PERTANIAN 01 PENCACAHAN LENGKAP RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN RAHASIA I. KETERANGAN UMUM RUMAH TANGGA 101. Provinsi Kab/Kota Kecamatan Desa/Kel. No.
NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN JULI 2013 TURUN 1,84 PERSEN
No. 34/08/14/Th.XIV, 01 Agustus 2013 NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN JULI 2013 TURUN 1,84 PERSEN Pada bulan Juli 2013, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Riau sebesar 100,43 atau turun 1,84
1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C
SUMBER DAYA ALAM PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. SUB SEKTOR TANAMAN PANGAN Apa yang sudah dicapai selama ini lebih ditingkatkan, Pemerintah Kota Jayapura akan lebih
LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2012/2013. Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman. Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman
LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2012/2013 Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman No. Jenis Tanaman (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Padi 2 Jagung 3 Kedelai 4 Kacang Tanah 5 Ubi Kayu 6 Ubi Jalar Tanaman
Pedoman Pengumpulan Data Hortikultura L-5
Lampiran 2. Konversi Hortikultura 1. Konversi Jarak Tanam, Populasi dan Umur Panen Sayuran dan Buahbuahan Semusim (SBS). a. Sayuran Semusim Jarak Populasi Umur Mulai No Tan / ha Tanam / cm Panen (Hari)
BAB V PERTANIAN. Kabupaten Tegal Dalam Angka
BAB V PERTANIAN A. PERTANIAN TANAMAN PANGAN Pembangunan di Sektor Pertanian khususnya Pertanian Tanaman Pangan dari tahun ke tahun terus ditingkatkan untuk dapat memelihara kemantapan swasembada pangan,
LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2013/2014. Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman. Luas Panen Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman
LEMBAR KERJA INDIKATOR PERTANIAN 2013/2014 Produksi Tanaman Pangan Menurut Jenis Tanaman No. Jenis Tanaman 2010 2011 2012 2013 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Padi 2 Jagung 3 Kedelai 4 Kacang Tanah
KATA PENGANTAR. Ir. M. Tassim Billah, M.Sc.
KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan pelayanan data dan informasi, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) menerbitkan Buku Saku Statistik Makro Triwulanan. Buku Saku Volume V No. 4 Tahun
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
No. 04/04/Th. XV, 2 April 2012 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN MARET 2012 SEBESAR 97,86 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah (NTP-Gabungan) bulan Maret 2012 sebesar 97,86 persen,
2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun
2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun 2009-2012 PADI LADANG PADI SAWAH JAGUNG 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 LAROMPONG - - 4
LUAS TAMBAH TANAM SAYUR BUAH SEMUSIM (SBS) TAHUN 2015 LUAS PANEN SAYUR BUAH SEMUSIM (SBS) TAHUN 2015
LUAS TAMBAH TANAM SAYUR BUAH SEMUSIM (SBS) TAHUN 2015 Komoditas Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des TOTAL 1 Kacang Panjang 1 2-1 - - 1 5 2 Cabe Besar 1 2 - - - 1-4 3 Cabe Rawit - 1 1-1
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
No. 04/05/Th. XIV, 2 Mei 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI APRIL 2011 NILAI TUKAR PETANI SEBESAR 98,78 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) tercatat sebesar 84,25 persen,
:// tp ht.id ps.g o m.b ja ti Indikator Pertanian Provinsi Jawa Timur 2016 ISBN : 2407-3164 Nomor Publikasi : 35530.1707 Katalog BPS : 5102001.35 Ukuran Buku Jumlah Halaman : 21 cm X 29,7 cm : ix halaman
Kata Pengantar KATA PENGANTAR Nesparnas 2014 (Buku 2)
Kata Pengantar KATA PENGANTAR Buku 2 Neraca Satelit Pariwisata Nasional (Nesparnas) ini disusun untuk melengkapi buku 1 Nesparnas, terutama dalam hal penyajian data yang lebih lengkap dan terperinci. Tersedianya
Badan Pusat Statistik Kota Palu i STATISTIK PERTANIAN KOTA PALU 2015/2016 Katalog : 5101006.7271 ISSN : 2502-2563 No. Publikasi : 72710.1619 Ukuran Buku : 21 x 29,7 cm Jumlah Halaman : x + 39 halaman Naskah
KATA PENGANTAR. Kata Pengantar
Kata Pengantar KATA PENGANTAR Buku 2 Neraca Satelit Pariwisata Nasional (Nesparnas) ini disusun untuk melengkapi buku 1 Nesparnas, terutama dalam hal penyajian data yang lebih lengkap dan terperinci. Tersedianya
ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS SEKTOR PERTANIAN. Biro Riset LMFEUI
ANALISIS PERKEMBANGAN BISNIS SEKTOR PERTANIAN Biro Riset LMFEUI Data tahun 2007 memperlihatkan, dengan PDB sekitar Rp 3.957 trilyun, sektor industri pengolahan memberikan kontribusi terbesar, yaitu Rp
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
No. 04/09 /Th. XIV, 5 September 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN AGUSTUS 2011 SEBESAR 99,44 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah (NTP-Gabungan) bulan Agustus 2011 sebesar 99,44
PERTANIAN. Bandung Dalam Angka Tahun
Pertanian mencakup pertanian tanaman pangan, tanaman perkebunan, perikanan peternakan serta kehutanan. Pembangunan dalam bidang pertanian bertujuan untuk meningkatkan hasil dan mutu produksi, meningkatkan
NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU MEI 2015 SEBESAR 95,24 ATAU TURUN 1,24 PERSEN
No. 31/06/14/Th.XVI, 1 Juni 2015 NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU MEI 2015 SEBESAR 95,24 ATAU TURUN 1,24 PERSEN Pada bulan Mei 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Riau sebesar 95,24 atau
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
No. 04/06/Th. XIV, 1 Juni 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2011 NILAI TUKAR PETANI SEBESAR 99,49 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah (NTP-Gabungan) bulan Mei 2011 tercatat sebesar 99,49 persen,
https://ambonkota.bps.go.id
No. 02/09/81/Th.IX, 4 September 2017 NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU AGUSTUS 2017 SEBESAR 101,16, NAIK 0,31 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku pada Agustus 2017 adalah sebesar 101,16, atau
NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU JUNI 2017 SEBESAR 101,07 NAIK 0,38 PERSEN
No. 02/07/81/Th.IX, 3 Juli 2017 NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU JUNI 2017 SEBESAR 101,07 NAIK 0,38 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku pada Juni 2017 adalah sebesar 101,07, atau naik sebesar
Statistik Konsumsi Pangan 2012 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan ketersediaan dan pelayanan data dan informasi pertanian, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian menerbitkan Buku Statistik Konsumsi Pangan 2012. Buku ini berisi
4.1. Letak dan Luas Wilayah
4.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Lamandau merupakan salah satu Kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Kotawaringin Barat. Secara geografis Kabupaten Lamandau terletak pada 1 9-3 36 Lintang Selatan dan
No. 02/10/81/Th.IX, 2 Oktober NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU SEPTEMBER SEBESAR 101,33, NAIK 0,17 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku pada September adalah sebesar 101,33, atau naik sebesar
NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU MARET 2015 SEBESAR 97,55 ATAU NAIK 0,95 PERSEN
No. 20/04/14/Th.XVI, 1 April 2015 NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU MARET 2015 SEBESAR 97,55 ATAU NAIK 0,95 PERSEN Pada bulan Maret 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Riau sebesar 97,55
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
No. 04/04/Th. XIV, 1 April 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MARET 2011 NILAI TUKAR PETANI SEBESAR 98,45 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) tercatat sebesar 83,67 persen,
NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU JULI 2017 SEBESAR 100,85, NAIK 0,22 PERSEN
No. 02/08/81/Th.IX, 1 Agustus 2017 NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU JULI 2017 SEBESAR 100,85, NAIK 0,22 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku pada Juli 2017 adalah sebesar 100,85, atau turun
BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan regional memiliki peran utama dalam menangani secara langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional. Peranan perencanaan
KOMODITAS HORTIKULTURA UNGGULAN DI KABUPATEN SEMARANG (PENDEKATAN LQ DAN SURPLUS PRODUKSI)
KOMODITAS HORTIKULTURA UNGGULAN DI KABUPATEN SEMARANG (PENDEKATAN DAN SURPLUS PRODUKSI) Eka Dewi Nurjayanti, Endah Subekti Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Wahid Hasyim Jl. Menoreh
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA
No. 07/02/82/Th.XIV, 02 Februari 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI MALUKU UTARA BULAN JANUARI 2015 SEBESAR 102,83 ATAU NAIK 0,41 PERSEN Pada Januari
NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN JANUARI 2011 NAIK 0,20 PERSEN
NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN JANUARI 2011 NAIK 0,20 PERSEN No. 06/02/14/Th.XII, 1 Februari 2011 Pada bulan Januari 2011, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Riau sebesar 105,96 atau naik
V. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT. Provinsi Jawa Barat, secara geografis, terletak pada posisi 5 o 50-7 o 50
5.1. Kondisi Geografis V. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA BARAT Provinsi Jawa Barat, secara geografis, terletak pada posisi 5 o 50-7 o 50 Lintang Selatan dan 104 o 48-108 o 48 Bujur Timur, dengan batas wilayah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kota Tasikmalaya dibentuk berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota Tasikmalaya nomor 8 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi
Republik Indonesia. SURVEI HARGA PEDESAAN Subsektor Tanaman Hortikultura (Metode NP)
RAHASIA Republik Indonesia SURVEI HARGA PEDESAAN Subsektor Tanaman Hortikultura (Metode NP) PERHATIAN 1. Tujuan pencacahan NP-2 adalah untuk mencatat/mengetahui nilai & volume produksi yang dijual petani
TABEL - IV.1 PERKEMBANGAN NILAI PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) MENURUT SKALA USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993 TAHUN
TABEL - IV.1 PERKEMBANGAN NILAI PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB) MENURUT SKALA USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993 SKALA USAHA 1 Usaha Kecil (UK) 184.845.034 194.426.046 9.581.012 5,18 2 Usaha Menengah (UM)
BERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 28/05/52/Th.IX, 2 Mei 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT MENURUT SUB SEKTOR BULAN APRIL 2016 Penghitungan Nilai
Profil Kabupaten Aceh Singkil
Ibukota Batas Daerah Luas Letak Koordinat Profil Kabupaten Aceh Singkil : Singkil : Sebelah Utara berbatasan dengan Kota Subulussalam Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia Sebelah Barat
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DESEMBER 2010 NILAI TUKAR PETANI SEBESAR 97,63 PERSEN No. 04/01/Th. XIV, 3 Januari 2011 Pada bulan Desember 2010, NTP Provinsi Sulawesi Tengah masing-masing subsektor tercatat
Kata Pengantar KATA PENGANTAR
2 Ne r a c asa t e l i tpa r i wi s a t ana s i o na l 201 6 KEMENTERI ANPARI WI SATA Websi t e:ht t p: / / www. kemenpar. go. i d ht t p: / / www. i ndonesi a. t r avel Emai l :pusdat i n@kemenpar. go.
Produk Domestik Bruto (PDB)
Produk Domestik Bruto (PDB) Gross Domestic Product (GDP) Jumlah nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unitunit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun.
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Geografi Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi Lampung. Kabupaten Lampung Selatan terletak di ujung selatan Pulau Sumatera
Magrobis Journal 41 EVALUASI PEMBANGUNAN BIDANG PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2013 ABSTRAK BAB I. PENDAHULUAN
Magrobis Journal 41 EVALUASI PEMBANGUNAN BIDANG PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA TAHUN 2013 Oleh : Thamrin 1), Sabran 2) dan Ince Raden 3) ABSTRAK Kegiatan pembangunan bidang pertanian di Kabupaten
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan upaya perubahan secara terencana seluruh dimensi kehidupan menuju tatanan kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Sebagai perubahan yang terencana,
BERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 23/04/52/Th.IX, 1 April 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT MENURUT SUB SEKTOR BULAN MARET 2016 Penghitungan Nilai
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
No. 04/03/Th. XVI, 1 Maret 2013 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN FEBRUARI 2013 SEBESAR 97,22 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah (NTP-Gabungan) bulan Februari 2013 sebesar 97,22
PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN
PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2015-2019 V I S I M I S I 2 : TERWUJUDNYA MASYARAKAT LUMAJANG YANG SEJAHTERA DAN BERMARTABAT : Meningkatkan Perekonomian
PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN
PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG MATRIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2015-2019 V I S I M I S I 2 : TERWUJUDNYA MASYARAKAT LUMAJANG YANG SEJAHTERA DAN BERMARTABAT : Meningkatkan Perekonomian
NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU APRIL 2017 SEBESAR 103,10 ATAU TURUN 0,38 PERSEN
No. 19/05/14/Th. XVIII, 2 Mei 2017 NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU APRIL 2017 SEBESAR 103,10 ATAU TURUN 0,38 PERSEN Pada bulan April 2017, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Riau sebesar 103,10
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH
No. 04/01/51/Th. VIII, 2 Januari 2014 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. DESEMBER 2013, NTP BALI NAIK SEBESAR 0,13 PERSEN Berdasarkan penghitungan dengan tahun dasar baru (2012
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI APRIL 2015
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI APRIL 2015 No.27/05/75/Th.IX, 4 Mei 2015 Pada bulan April 2015, NTP (NTP Umum) Provinsi Gorontalo tercatat sebesar 100,26 yang mengalami penurunan sebesar 1,43 persen bila
KATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.
JUNI 2013 KATA PENGANTAR Dalam rangka menyediakan data indikator makro sektor pertanian serta hasil analisisnya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2013 kembali menerbitkan. Indikator
INVENTARISASI KEGIATAN PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI BARAT
Jurnal AGRIFOR Volume XIV Nomor 2, Oktober 2015 ISSN : 1412 6885 INVENTARISASI KEGIATAN PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI BARAT Karmini 1 1 Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman. Jalan
PENDAHULUAN. Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan yang dititikberatkan pada pertumbuhan ekonomi berimplikasi pada pemusatan perhatian pembangunan pada sektor-sektor pembangunan yang dapat memberikan kontribusi pertumbuhan
KATA PENGANTAR. Jakarta, September 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.
SEPTEMBER 2013 KATA PENGANTAR Dalam rangka menyediakan data indikator makro sektor pertanian serta hasil analisisnya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2013 kembali menerbitkan Buletin
NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN FEBRUARI 2012
BPS PROVINSI JAWA TIMUR NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN FEBRUARI 2012 No. 18/03/35/Th.X, 1 Maret 2012 Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur Bulan Februari 2012 Turun 1,39 persen. Nilai Tukar Petani (NTP)
NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU MEI 2017 SEBESAR 100,69 NAIK 0,26 PERSEN
No. 02/06/81/Th.IX, 2 Juni 2017 NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU MEI 2017 SEBESAR 100,69 NAIK 0,26 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku pada Mei 2017 adalah sebesar 100,69, atau naik sebesar
NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU AGUSTUS 2015 SEBESAR 92,85 ATAU TURUN 2,00 PERSEN
No. 47/09/14/Th.XVI, 1 September 2015 NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU AGUSTUS 2015 SEBESAR 92,85 ATAU TURUN 2,00 PERSEN Pada bulan Agustus 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Riau sebesar
TABEL - VII.1 PERKEMBANGAN NILAI INVESTASI MENURUT SKALA USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993 TAHUN
TABEL - VII.1 PERKEMBANGAN NILAI INVESTASI MENURUT SKALA USAHA SKALA USAHA 1 Usaha Kecil (UK) 17.968.449 19.510.919 1.542.470 8,58 2 Usaha Menengah (UM) 23.077.246 25.199.311 2.122.065 9,20 Usaha Kecil
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JULI 2017
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JULI 2017 No.42/08/75/Th.XI. 1 Agustus 2017 Pada bulan Juli 2017, NTP (NTP Umum) Provinsi Gorontalo tercatat sebesar 103,79 atau mengalami penurunan sebesar -1,35 persen
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JANUARI 2011 NILAI TUKAR PETANI SEBESAR 97,55 PERSEN No. 04/02/Th. XIV, 1 Februari 2011 Pada bulan Januari 2011, NTP Provinsi Sulawesi Tengah masing-masing subsektor tercatat
BERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 31/05/52/Th.VIII, 4 Mei 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT MENURUT SUB SEKTOR BULAN APRIL 2015 Penghitungan Nilai
NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU JUNI 2015 SEBESAR 96,24 ATAU NAIK 1,05 PERSEN
No. 34/07/14/Th.XVI, 1 Juli 2015 NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU JUNI 2015 SEBESAR 96,24 ATAU NAIK 1,05 PERSEN Pada bulan Juni 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Riau sebesar 96,24 atau
BERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 11/02/52/Th.VIII, 2 Februari 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT MENURUT SUB SEKTOR BULAN JANUARI 2015 Penghitungan
NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MEI 2017 SEBESAR 101,41
No. 32/06/34/Th.XIX, 2 Juni 2017 NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MEI 2017 SEBESAR 101,41 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Pada Mei 2017, NTP Daerah Istimewa
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI 2017
No. 37/07/36/ Th.XI, 3 Juli 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI 2017 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) JUNI 2017 SEBESAR 100,19 ATAU NAIK
KATA PENGANTAR. Jakarta, Oktober 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.
OKTOBER 2013 KATA PENGANTAR Dalam rangka menyediakan data indikator makro sektor pertanian serta hasil analisisnya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2013 kembali menerbitkan Buletin
KATA PENGANTAR. Jakarta, Juli 2013 Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Ir. M. Tassim Billah, MSc.
JULI 2013 KATA PENGANTAR Dalam rangka menyediakan data indikator makro sektor pertanian serta hasil analisisnya, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian pada tahun 2013 kembali menerbitkan Buletin Bulanan.
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA
No. 60/11/82/Th.XIV, 02 November PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI MALUKU UTARA BULAN OKTOBER SEBESAR 102,07 ATAU NAIK 1,06 PERSEN Pada Oktober, Nilai
BERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 20/03/52/Th.VIII, 2 Maret 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT MENURUT SUB SEKTOR BULAN FEBRUARI 2015 Penghitungan
NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2015 SEBESAR 102,82
No. 62/11/34/Th.XVII, 2 November 2015 NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2015 SEBESAR 102,82 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Pada Oktober 2015, NTP
NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU JULI 2015 SEBESAR 94,74 ATAU TURUN 1,56 PERSEN
No. 38/08/14/Th.XVI, 3 Agustus 2015 NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU JULI 2015 SEBESAR 94,74 ATAU TURUN 1,56 PERSEN Pada bulan Juli 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Riau sebesar 94,74
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN SEPTEMBER 2016
No. 55/10/82/Th.XV, 03 Oktober PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN SEPTEMBER Pada September, Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku Utara sebesar 103,68 atau mengalami peningkatan
NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU NOVEMBER 2016 SEBESAR 100,62 ATAU NAIK 0,97 PERSEN
No. 059/12/14/Th. XVII, 1 Desember 2016 NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU NOVEMBER 2016 SEBESAR 100,62 ATAU NAIK 0,97 PERSEN Pada bulan November 2016, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Riau
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2017
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2017 No.33/06/75/Th.XI. 2 Juni 2017 Pada bulan Mei 2017, NTP (NTP Umum) Provinsi Gorontalo tercatat sebesar 105,60 atau mengalami kenaikan sebesar 0,49 persen bila dibandingkan
IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Banjarnegara terletak antara 7⁰12 7⁰31 Lintang Selatan dan
IV. GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Administrasi Kabupaten Banjarnegara terletak antara 7⁰12 7⁰31 Lintang Selatan dan 109⁰29 109⁰45 50 Bujur Timur. Berada pada jalur pegunungan di bagian tengah
Analisis keterkaitan sektor tanaman bahan makanan terhadap sektor perekonomian lain di kabupaten Sragen dengan pendekatan analisis input output Oleh :
1 Analisis keterkaitan sektor tanaman bahan makanan terhadap sektor perekonomian lain di kabupaten Sragen dengan pendekatan analisis input output Oleh : Sri Windarti H.0305039 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2017
No. 33/06/36/ Th.XI, 2 Juni 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2017 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) MEI 2017 SEBESAR 98,86 ATAU NAIK 0,17
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN JUNI 2017
No. 37/07/82/Th.XVI, 03 Juli PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA BULAN JUNI Pada Juni, Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku Utara sebesar 101,01 atau mengalami penurunan 0,23 persen
BERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 61/09/52/Th.VIII, 1 September 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT MENURUT SUB SEKTOR BULAN AGUSTUS 2015 Penghitungan
Bidang Tanaman Pangan
Bidang Tanaman Pangan SASARAN Dinas Tan. Pangan, Horti. & Peternakan Kalimantan Tengah 1 Meningkatkan Jumlah Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura; 2 Meningkatkan Jumlah
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan indikator ekonomi makro yang dapat digunakan untuk melihat tingkat keberhasilan pembangunan ekonomi suatu daerah. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Majalengka
BERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 37/06/52/Th.IX, 1 Juni 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT MENURUT SUB SEKTOR BULAN MEI 2016 Penghitungan Nilai
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA
No. 23/05/82/Th.XV, 02 Mei PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU UTARA NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI MALUKU UTARA BULAN APRIL SEBESAR 105,34 ATAU NAIK 0,39 PERSEN Pada, Nilai Tukar Petani
IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU
IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU 4.1 Kondisi Geografis Secara geografis Provinsi Riau membentang dari lereng Bukit Barisan sampai ke Laut China Selatan, berada antara 1 0 15 LS dan 4 0 45 LU atau antara
Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Provinsi Gorontalo
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI GORONTALO Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Provinsi Gorontalo Pada bulan September 2017, NTP (NTP Umum) Provinsi Gorontalo tercatat sebesar 105.48 atau mengalami
STATISTIK TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GUNUNG MAS 2017
STATISTIK TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GUNUNG MAS 2017 STATISTIK TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN GUNUNG MAS 2017 ISBN : Ukuran Buku : 21 cm x 16,5 cm Jumlah Halaman : viii + 55 halaman
BERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 43/07/52/Th.IX, 1 Juli 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT MENURUT SUB SEKTOR BULAN JUNI 2016 Penghitungan Nilai
BERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI JAWA TIMUR No. 32/05/35/Th. XI, 6 Mei 2013 PERTUMBUHAN EKONOMI JAWA TIMUR TRIWULAN I-2013 Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur Triwulan I Tahun 2013 (y-on-y) mencapai 6,62
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI/ DEFLASI PEDESAAN
BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN No. 43/08/16/Th.XIX, 1 Agustus 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI/ DEFLASI PEDESAAN A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) JULI 2017 SEBESAR
VII. KOMODITAS UNGGULAN DI KABUPATEN BOGOR
VII. KOMODITAS UNGGULAN DI KABUPATEN BOGOR 7.1 Komoditas Unggulan di Kecamatan Pamijahan Berdasarkan hasil analisis Location Quotient (LQ) terhadap komoditas pertanian di Kabupaten Bogor yang menggambarkan
MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 08/Permentan/KU.340/2/2011 TENTANG
MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 08/Permentan/KU.340/2/2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 57/Permentan/KU.430/7/2007 TENTANG
NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA APRIL 2015 SEBESAR ATAU TURUN 0.96 PERSEN
No.30/05/71/Th.IX, 4 Mei 2015 NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI SULAWESI UTARA APRIL 2015 SEBESAR 96.55 ATAU TURUN 0.96 PERSEN Pada bulan April 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Sulawesi Utara