4.1.1 Distribusi Binomial

dokumen-dokumen yang mirip
DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT TEORITIS 2. Distribusi Hipergeometrik

DISTRIBUSI PROBABILITAS

BAB II DISTRIBUSI PROBABILITAS

KONSEP DASAR PROBABILITAS DAN DISTRIBUSI PROBABILITAS LELY RIAWATI, ST, MT.

Contoh: Aturan Penjumlahan. Independen. P(A dan B) = P(A) x P(B)

SEBARAN PELUANG DISKRET

PERBANDINGAN DISTRIBUSI BINOMIAL DAN DISTRIBUSI POISSON DENGAN PARAMETER YANG BERBEDA

ANALISIS DATA SECARA RANDOM PADA APLIKASI MINITAB DENGAN MENGGUNAKAN DISTRIBUSI PELUANG

DISTRIBUSI PELUANG TEORITIS

Distribusi Peluang Teoritis. Titik-titik contoh di dalam Ruang Sampel (S) dapat disajikan dalam bentuk numerik/bilangan.

DISTRIBUSI DISKRIT KHUSUS

Bab 2 DISTRIBUSI PELUANG

Nilai harapan suatu variabel acak x ditulis E (x) didefinisikan E (x) = Σ x. f (x) Var (x) = σ x 2 = E [ x E (x) ] 2 = E (x 2 ) { E (x) } 2

PEMODELAN KUALITAS PROSES

MODUL II DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT DAN KONTINU

Kumpulan pasangan nilai-nilai dari variabel acak X dengan probabilitas nilai-nilai variabel random X, yaitu P(X=x) disebut distribusi probabilitas X

DISTRIBUSI PELUANG.

DISTRIBUSI TEORITIS. P(M) = p = probabilitas untuk mendapat bola merah (sukses) 30

STATISTIK PERTEMUAN V

SEJARAH DISTRIBUSI POISSON

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Menurut Open Darnius (2006, hal: 53) simulasi dapat diartikan sebagai suatu

STATISTIKA. Muhamad Nursalman Pendilkom/Ilkom UPI

Beberapa Distribusi Peluang Diskrit

Percobaan terdiri dari 1 usaha. Peluang sukses p Peluang gagal 1-p Misalkan. 1, jika terjadi sukses X jika terjadi tidak sukses (gagal)

Distribusi Diskrit dan Kontinu yang Penting. Oleh Azimmatul Ihwah

Distribusi Probabilitas Diskrit: Geometrik Hipergeometrik

STATISTICS. WEEK 5 Hanung N. Prasetyo TELKOM POLTECH/HANUNG NP

BI5106 ANALISIS BIOSTATISTIK Bab 3 Peubah Acak dan Dist

Distribusi Teoritis Probabilitas. Distribusi Teoritis Probabilitas. Distribusi Binomial. Distribusi Binomial. Distribusi Binomial

Distribusi Teoritis Probabilitas

DISTRIBUSI DISKRIT KHUSUS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRET

Pengantar Proses Stokastik

BeberapaDistribusiPeluang. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

DISTRIBUSI PROBABILITAS FERDIANA YUNITA

PENS. Probability and Random Process. Topik 5. Beberapa jenis Distribusi Variabel Acak. Prima Kristalina April 2015

UNIFORM (SERAGAM) BERNOULLI BINOMIAL POISSON BEBERAPA DISTRIBUSI LAINNYA : MULTINOMIAL, HIPERGEOMETRIK, MA 2081 Statistika Dasar.

Misalkan peluang seorang calon mahasiswa IT Telkom memilih prodi TI adalah sebesar 0.6. Berapa peluang bahwa ;

Model dan Simulasi Universitas Indo Global Mandiri

: Distribusi Peluang. : D. Rizal Riadi

Distribusi Probabilitas Diskrit: Binomial, Multinomial, & Binomial Negatif

BAB 8 DISTRIBUSI PELUANG DISKRIT

Tugas Kelompok. Mata Kuliah Metodologi Penelitian Kuantitatif. Judul Makalah Revisi DISTRIBUSI PELUANG

Pengantar Proses Stokastik

DISTRIBUSI DISKRIT KHUSUS

Konsep Dasar Statistik dan Probabilitas

DISTRIBUSI DISKRIT. MA 2081 Statistika Dasar Utriweni Mukhaiyar

DISTRIBUSI DISKRIT KHUSUS

DISTRIBUSI PROBABILITAS

D I S T R I B U S I P R O B A B I L I T A S

Pengantar Proses Stokastik

Pengantar Proses Stokastik

BIOSTATISTIK HIPOTESIS UNTUK PROPORSI MARIA ALMEIDA ( ) NURTASMIA ( ) SOBRI ( )

LAB MANAJEMEN DASAR MODUL STATISTIKA 1

DISTRIBUSI PROBABILITAS VARIABEL RANDOM

DISTRIBUSI PROBABILITAS (PELUANG)

MK Statistik Bisnis 2 MultiVariate. Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 1

STK 211 Metode statistika. Materi 4 Peubah Acak dan Sebaran Peluang

Distribusi Probabilitas Diskrit: Poisson

MA2082 BIOSTATISTIKA Bab 3 Peubah Acak dan Distribusi

BAHAN AJAR STATISTIKA DASAR Matematika STKIP Tuanku Tambusai Bangkinang 4. BEBERAPA DISTRIBUSI PELUANG DISKRET

VARIABEL RANDOM DAN DISTRIBUSI PELUANG

Distribusi Probabilitas Diskrit. Dadan Dasari

Pembahsan Tugas 9 Probabilitas dan Statistika Distribusi Peluang Diskrit dan Distribusi Peluang Kontinyu

Menjelaskan pengertian distribusi binomial, mengidentifikasi eksperimen binomial dan menghitung probabilitas binomial, menghitung ukuran pemusatan

STATISTIKA LINGKUNGAN

STATISTIKA EKONOMI I Chapter 4 Distribusi Probabilitas Normal dan Binomial Chapter 5 Teori Sampling

KONSEP PROBABILITAS & DISTRIBUSI PROBABILITAS

Peubah Acak dan Distribusi

Binomial Distribution. Dyah Adila

Konsep Dasar Statistik dan Probabilitas

Latihan Soal. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

DISTRIBUSI POISSON Pendahuluan Rumus Pendekatan Peluang Poisson untuk Binomial P ( x ; µ ) = (e µ. µ X ) / X! n. p Rumus Proses Poisson

DISTRIBUSI PROBABILITAS

Ummu Kalsum UNIVERSITAS GUNADARMA

Learning Outcomes Sebaran Kontinu Nilai Harapan dan Ragam Beberapa Sebaran Kontinu. Peubah Acak Kontinu. Julio Adisantoso.

BAB IV. DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT

By : Refqi Kemal Habib

TINJAUAN PUSTAKA. ruang sampel dan dilambangkan dengan huruf S. Ruang sampel beranggotakan

DISTRIBUSI BINOM. Ciri-ciri: 1.Eksperimen terdiri dari n percobaan yang dapat diulang

PENGUJIAN HIPOTESIS 2

BAB III PROSES POISSON MAJEMUK

BAB I PENDAHULUAN. untuk menentukan produk dan jasa yang digunakan (Ariani, 2004). Konsumen

Peubah Acak (Lanjutan)

BAB 2 LANDASAN TEORI

DISTRIBUSI NORMAL. Pertemuan 3. Distribusi Normal_M. Jainuri, M.Pd 1

STATISTIK PERTEMUAN IV

MA3081 STATISTIKA MATEMATIK(A) Bab 2: Distribusi Samp

BAB 2 LANDASAN TEORI

Beberapa Distribusi Peluang. Bahan Kuliah II2092 Probabilitas dan Statistik Oleh: Rinaldi Munir Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

DISTRIBUSI TEORITIS DISTRIBUSI TEORITIS

MATERI STATISTIK II. Genrawan Hoendarto

Distribusi Probabilitas Diskrit: Binomial & Multinomial

l.makalah DISTRIBUSI PROBABILITAS DISKRIT

BAHAN KULIAH. Konsep Probabilitas Probabilitas Diskrit dan Kontinyu

KARAKTERISTIK DISTRIBUSI KURVA NORMAL

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA

Nilai Harapan / Nilai Ekspektasi

STATISTICS. WEEK 4 Hanung N. Prasetyo POLYTECHNIC TELKOM/HANUNG NP

Transkripsi:

4.1.1 Distribusi Binomial Perhatikan sebuah percobaan dengan ciri-ciri sebagai berikut : Hanya menghasilkan (diperhatikan) dua peristiwa atau kategori, misal S (sukses) dan G (gagal) Dilakukan sebanyak n (tertentu) kali Tiap percobaan saling bebas, artinya, hasil yang muncul pada sebuah percobaan tidak dipengaruhi hasil percobaan berikutnya Peluang terjadinya salah satu peristiwa (misal S ) diketahui sebesar yang bernilai tetap untuk setiap percobaan ( 0 < < 1 ). 1

Misal X adalah sebuah variabel yang menyatakan frekuensi terjadi S dalam n, maka nilai-nilai X yang mungkin adalah x = 0,1,2,..., n dan X merupakan variabel diskrit berdistribusi binomial dengan fungsi peluang : P(X = x) = p(x) = n! x! ( n x)! x (1 ) n x ; untuk x = 0,1,,n n dan p( x) = 1 x 0 = 0 ; untuk x lainnya 2 Dengan rata-rata µ = n dan varians, = n ( 1- ) 2

Untuk keperluan perhitungan, telah tersedia Tabel Fungsi Distribusi Binomial (Tabel 1 pada lampiran). tabel ini terdiri dari kolom-kolom : n,x, dan p =, Angka yang tercantum di dalam badan tabel menyatakan F(x) = P (X x). Sebagai contoh, untuk n = 10, p = 0,50 pada baris x = 2 terdapat angka 0,0547. Maka, kita peroleh F(2) = P (X 2) = p(0) + p (1) + p(2) = 0,0547. 3

Contoh 4-4 : 1. Suatu pengiriman 8 komputer pc yang sama ke suatu toko mengandung 3 yang cacat. Bila suatu sekolah membeli 2 komputer ini secara acak, cari distribusi peluang banyaknya yang cacat. 4

Tiga anggota mahasiswa dicalonkan menjadi ketua himpunan. Peluang Niza terpilih 0,3, peluang Aceng terpilih 0,5, sedangkan peluang Dadang 0,2. Kalau Niza terpilih maka peluang kenaikan iuran himpunan adalah 0,8. Bila Aceng atau Dadang yang terpilih maka peluang kenaikan iuran adalah masing-masing 0,1 dan 0,4. Berapakah peluang iuran akan naik. 5

4.1.2 Ditribusi Multinomial Perhatikan Sebuah percobaan dengan ciri-ciri sebagai berikut : Dilakukan sebanyak n kali dan antar percobaan saling bebas, artinya, hasil yang muncul pada sebuah percobaan tidak dipengaruhi oleh hasil percobaan sebelumnya dan tidak dipengaruhi oleh hasil percobaan sesudahnya Menghasilkan k buah peristiwa atau kategori misal E 1, E 2,..., E k. Peluang terjadinya tiap peristiwa diketahui sebesar 1, 2,..., n Misal X menyatakan terjadinya peristiwa E 1, E 2,..., E k. Masingmasing sebanyak x 1, x 2,..., x k, maka X adalah variabel diskrit berdistribusi multinomial dengan fungsi peluang 6

(4.6)... P (X = x 1 ) = p (x 1, x 2,..., x k ) = x! x 1 2 n! x1 x2 ( 1 ) ( 2) x k!...... ( ) k x k xi = n ; Σ = 1 ; 0 < i < 1 ; i = 1,2,..., k xi = 0, 1,.., n i i 7

Contoh 4-5 : Diketahui peluang sejenis lampu proyektor akan hidup: Kurang dari 40 jam = 0,30 : Kategori 1 Antara 40 sampai dengan 80 jam = 0,50 : Karegori 2 Lebih dari 80 jam = 0,20 : Kategori 3 Dari 8 lampu jenis ini, berapa peluang terdapat : 2 dari kategori 1, 5 dari kategori 2, dan 1 dari kategori 3?. 8

4.1.3 Distribusi Hipergeometrik Perhatikan sebuah percobaan dengan ciri : Dalam Sebuah populasi berukuran N, terdapat D termasuk kategori A. Dari populasi ini diambil sampel berukuran n. Misal X adalah variabel yang menyatakan banyaknya kategori A dalam n, maka X adalah variabel diskrit berdidtribusi hipergeometrik dengan fungsi peluang : 9

(4.8)... P (X = x ) = p (x) = D!( N D)! n!( N n)! x!( D x)!( n x)!( N D n x)! N! Dengan rata-rata, µ = nd N, dan varians, = nd( N D)( N 2 2 ( N 1) N n) 10

Contoh 4-6 : Dari 20 barang diketahui bahwa 5 diantaranya cacat, jika 10 barang diperiksa, berapa peluang terdapat 2 barang cacat?. Penyelesaian : Diketahui N = 20, D =5, dan n = 10 Misal X : jumlah barang cacat yang terdapat dalam n, maka P(x) = 5!(20 5)!10!(20 10)! x!(5 x)!(10 x)!(20 5 10 x)!20! Ditanya, P(X=2) 5!(20 5)!10!(20 10)! P(X=2) = p(2)= 2!(5 2)!(10 2)!(20 5 10 2)!20! = 225 646 11

4.1.4 Distribusi Geometrik Perhatikan sebuah percobaan dengan cicri-ciri seperti pada distribusi Binomial. Jika X adalah variabel yang menyatakan terjadi S pertama kalinya percobaan yang ke x, maka X merupakan variabel diskrit berdistribusi geometrik dengan fungsi peluang : (4.9)... P (X = x ) = p (x) = (1 - ) x-1 untuk x = 1,2, = 0 untuk x lainnya Dengan rata-rata μ = 1 12

Contoh 4-7 : Diketahui bahwa sebuah mesin potensial menghasilkan produk cacat dengan peluang sebesar 0,05. Berapa peluang seorang pemeriksa akan menemukan produk cacat pertama kalinya pada pemeriksaan ke-3?. 13

4.1.5 Distribusi Poisson Distribusi Poisson adalah distribusi diskrit untuk peristiwa dengan cirri-ciri : Dalam lingkup besar (n ), frekuensi terjadinya diharapkan sangat jarang (π o) dengan rata-rata sebesar λ. Frekuensi terjadinya diamati dalam interval waktu tertentu dengan peluang terjadinya dalam selang Δt 0 sebesar α, Δt = λ, peluang terjadi peristiwa satu kali atau lebih selama Δt dapat diabaikan, dan kejadian antar selang waktu saling bebas. Misal, X adalah variabel yang memenuhi kriteria di atas, maka nilai-nilai X yang mungkin adalah x = 0,1,2,..., dan merupakan variabel diskrit berdistribusi Poisson dengan fungsi peluang : 14

(4.10 )... P (X = x ) = p (x) = x e untuk x = 0, 1, 2, x! dan = 0 untuk x lainnya Dengan rata-rata dan simpangan baku yang sama yaitu λ 15

Misal, X adalah variabel diskrit berdistribusi binomial dengan n dan π o sehingga λ = n π 5 dan berharga tetap, maka distribusi binomial ini akan mendekati distribusi Poisson. Distribusi ini merupakan distribusi pendekatan dari distribusi binomial ke distribusi Poisson. 16

Contoh variabel berdistribusi Poisson antara lain adalah : produk cacat yang diharapkan dari satu lot produksi, jumlah konsumen yang masuk ke sebuah fasilitas pelayanan per satuan waktu. Untuk keperluan penghitungan, telah tersedia Tabel Fungsi Distribusi Poisson (Tabel 2 pada Lampiran). Tabel ini terdiri dari kolom-kolom : λ dan x. Angka yang tercantum di dalam badan tabel menyatakan F (x) = P (X x). Sebagai contoh : untuk λ = 2,0 pada x = 2 terdapat angka 0,677. Maka, kita peroleh F (2) = P (X 2) = p (0) + p (1) + p (2) = 0,677. 17

Contoh 4-8 : Konsumen yang datang ke sebuah toko (orang / menit) merupakan variabel diskrit berdistribusi Poisson dengan rata-rata 1,5. Berapa peluang pada menit tertentu akan datang konsumen :? 1. Paling banyak 4 orang 2. Lebih dari 1 orang 3. Paling sedikit 1 orang 4. Minimal 1 orang dan maksimal 4 orang 5. Maksimal 2 orang atau minimal 4 orang. 18

19