PROBABILITAS (2) Bernardus Budi Hartono. Teknik Informatika [Gasal ] FTI - Universitas Stikubank Semarang

dokumen-dokumen yang mirip
PROBABILITAS. Disajikan oleh: Bernardus Budi Hartono. pakhartono at gmail dot com budihartono at acm dot org

ANALISIS ANTRIAN. Disajikan oleh: Bernardus Budi Hartono. Teknik Informatika [Gasal ] FTI - Universitas Stikubank Semarang

PERAMALAN (Forecast) (ii)

KEANDALAN PERAMALAN. Disajikan oleh: Bernardus Budi Hartono. Teknik Informatika [Gasal ] FTI - Universitas Stikubank Semarang

PERAMALAN (Forecast) Disajikan oleh: Bernardus Budi Hartono. Teknik Informatika [Gasal ] FTI - Universitas Stikubank Semarang

Teknik Simulasi. Disajikan oleh: FTI - Universitas Stikubank Semarang. Bernardus Budi Hartono

BILANGAN ACAK (RANDOM NUMBER)

Teori Bahasa dan Otomata

Probabilitas. Tujuan Pembelajaran

BAB II PROBABILITAS Ruang sampel (sample space)

MODEL DAN NILAI KEMUNGKINAN

PENALARAN DENGAN KETIDAKPASTIAN (UNCERTAINITY)

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam penulisan skripsi ini, dijabarkan beberapa aksioma dan teorema yakni sebagai berikut :

Hidup penuh dengan ketidakpastian

Probabilitas dan Proses Stokastik

Kompetens n i s : Mahasiswa mam a pu p menjel enj a el s a ka k n gejala ekonomi dengan meng guna k n a konsep probabil i i l t i as

Sekoin uang logam mempunyai dua permukaan H dan T dilemparkan berkali kali. Hasil yg diperoleh pada setiap pelemparan apakah H atau T di catat Hasil

PEMBERIAN ALASAN DI BAWAH KETIDAKPASTIAN

PENALARAN DENGAN KETIDAKPASTIAN (UNCERTAINITY)

AMIYELLA ENDISTA. Website : BioStatistik

PROBABILITAS BERSYARAT. Dr. Julan Hernadi

STATISTIK II MODUL Oleh. Drs.Hasanuddin Pasiama, MSi PROGRAM KELAS KARYAWAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2007

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Probabilitas dan Proses Stokastik

TEORI PROBABILITAS. a. Ruang Contoh. Definisi : Ruang contoh adalah himpunan semua kemungkinan hasil suatu percobaan, dan dilambangkan dengan S.

PENGUKURAN RISIKO MANFAAT PENGUKURAN RISIKO DIMENSI YANG DIUKUR

PENGUKURAN RISIKO MANFAAT PENGUKURAN RISIKO DIMENSI YANG DIUKUR

PROBABILITAS (PELUANG) PENGERTIAN PROBABILITAS

TEORI PROBABILITAS. Amir Hidayatulloh, S.E., M.Sc Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ahmad Dahlan

Pendekatan Terhadap Probabilitas

Andri Helmi M, SE., MM.

The image cannot be display ed. Your computer may not hav e enough memory to open the image, or the image may hav e been corrupted.

TEORI PROBABILITAS (TEORI KEMUNGKINAN)

Probabilitas dan Proses Stokastik

PS-02 HUKUM-HUKUM PROBABILITAS. Nur Hayati, S.ST, MT Yogyakarta, Februari 2016

Prosiding ISBN :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

CCR314 - Riset Operasional Materi #1 Ganjil 2015/2016 CCR314 RISET OPERASIONAL

TEORI KEMUNGKINAN (PROBABILITAS)

PERCOBAAN 3 PROBABILITAS KONDISIONAL, MARGINAL DAN TEOREMA BAYES

2-1 Probabilitas adalah:

ALJABAR SET & AKSIOMA PROBABILITAS

Bagian 2. Probabilitas. Struktur Probabilitas. Probabilitas Subyektif. Metode Frekuensi Relatif Kejadian untuk Menentukan Probabilitas

Materi #2 TIN315 Pemeliharaan dan Rekayasa Keandalan Genap 2015/2016

KONSEP PELUANG Materi 3 - STK211 Metode Statistika

1.1 Konsep Probabilitas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PENERAPAN MODEL REGRESI LINIER BAYESIAN UNTUK MENGESTIMASI PARAMETER DAN INTERVAL KREDIBEL

STATISTIK INDUSTRI 1. Agustina Eunike, ST., MT., MBA

Kode Mata Kuliah : CCR-314 Nama Mata Kuliah : Riset Operasional Kelas/Seksi : 10 Nama Dosen : Taufiqurrahman

Konsep Peluang (Probability Concept)

Statistik Bisnis 1. Week 8 Basic Probability

Pendekatan Klasik. Pendekatan Empiris. Pendekatan Subyektif 4 APAKAH PROBABILITAS? PROBABILITAS, PENGERTIAN& APLIKASI Widya Rahmawati

Ruang Sampel /Sample Space (S)

ATURAN DASAR PROBABILITAS. EvanRamdan

KLASIFIKASI CALON PENDONOR DARAH MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYES CLASSIFIER (Studi Kasus : Calon Pendonor Darah di Kota Semarang)

BAB V PENGANTAR PROBABILITAS

Bab 3 Pengantar teori Peluang

KONSEP DASAR PROBABILITAS

Definisi Peluang bersyarat A bila B diketahui dilambangkan dengan P(A B) dan didefinisikan sebagai, P(B) > 0

PENS. Probability and Random Process. Topik 3. Dasar Probabilitas. Prima Kristalina Maret 2015

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 4 Tanggal Berlaku : 4 September 2015

Seminar Nasional IENACO-2014 ISSN:

PEMBOBOTAN KORELASI PADA NAÏVE BAYES CLASSIFIER

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI : S1 SISTEM KOMputer Semester : 4

BAB 2 LANDASAN TEORI. Definisi 1 Himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan disebut ruang sampel dan dinyatakan dengan S.

BAB III METODE PENELITIAN

Probabilitas & Teorema Bayes

EMA302 - Manajemen Operasional Materi #9 Ganjil 2014/2015. EMA302 - Manajemen Operasional

Statistik Bisnis. Week 4 Basic Probability

Bab 2 LANDASAN TEORI

Teknik Pengolahan Data

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PROBABILITAS MODUL PROBABILITAS

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)

DASAR- DASAR RISET PEMASARAN

REKOMENDASI TOPIK TUGAS AKHIR MAHASISWA TEKNIK INFORMATIKA DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER MENGGUNAKAN METODE NAÏVE BAYESIAN CLASSIFIER

KLASIFIKASI DOKUMEN REPOSITORY SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN METODE BAYESIAN NETWORK

Hanif Fakhrurroja, MT

BAB 3 Teori Probabilitas

28/09/2012 SAMPLE SPACE, SAMPLE POINTS, EVENTS. ω Ω

PROBABILITY AND GENETIC EVENTS

PENGARUH KEPUASAN KERJA KARYAWAN TERHADAP KEMAMPUAN LAYANAN KARYAWAN PADA HOTEL MADANI

I. PENDAHULUAN II. TINJAUAN PUSTAKA

25/09/2013. Semua kemungkinan nilai yang muncul S={123456} S={1,2,3,4,5,6} Semua kemungkinan nilai yang muncul S={G, A}

Probabilitas suatu peristiwa adalah harga angka yang menunjukkan seberapa besar kemungkinan suatu peristiwa terjadi.

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta

Area Pasar. Gambar 1. Alokasi Masalah/Metode Penugasan

Mohamad Iqbal MI-3. Pengantar Manajemen Sains

ANALISIS FAKTOR KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XII JEMBER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Konsep Peluang. Dr. Kusman Sadik, M.Si Dept. Statistika IPB, 2015

Probabilitas (Peluang)

Implementasi Pengembangan Smart Helpdesk di UPT TIK UNS Menggunakan Algoritma Naive Bayes Classifier

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Penggunaan informasi dalam menjalankan bisnis dewasa ini sangat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengantar Proses Stokastik

Statistik TEORI PROBABILITAS PERMUTASI DAN KOMBINASI. Yusnina, M.Stat. Pembuka. Modul ke: Daftar Pustaka. Akhiri Presentasi.

Transkripsi:

PROBABILITAS (2) Bernardus Budi Hartono http://pakhartono.wordpress.com pakhartono at gmail dot com budihartono at acm dot org Teknik Informatika [Gasal 2009 2010] FTI - Universitas Stikubank Semarang

Probabilitas obyektif dan subyektif deterministik (deterministic) kondisi bersifat pasti atau dapat diketahui dengan pasti probabilitas (probabilistic) kondisi bersifat tidak pasti atau tidak dapat diketahui dengan pasti Dua jenis probabilitas Probabilitas obyektif (objective probability) Probabilitas subyektif (subjective probability)

Probabilitas obyektif Probabilitas klasik (classical probability) atau sebelum kejadian (a priori) kita menentukan probabilitas sebelum kejadian yang sebenarnya terjadi. Probabilitas yang berdasarkan untung-untungan. Probabilitas frekuensi relatif (relative frequency probability) Probabilitas yang berdasarkan observasi dari data kejadian yang lalu.

Probabilitas subyektif Probabilitas subyektif Apabila frekuensi relatif (data) tidak tersedia maka biasanya akan mempertimbangkan faktor: kepercayaan, pengalaman, atau pengetahuan pribadi terhadap situasi yang akan datang. Probabilitas yang tidak berdasarkan bukti dari kejadian yang lalu.

Karakteristik probabilitas 1. Probabilitas kejadian P (kejadian) selalu lebih besar atau sama dengan nol, atau, lebih kecil atau sama dengan satu 0 P (kejadian) 1 2. Total probabilitas semua kejadian 1 3. Kumpulan kejadian dikatakan mutually exclusive, jika hanya satu kejadian yang dapat terjadi pada waktu tertentu. 4. Kumpulan kejadian (set of events) adalah semua kejadian yang mungkin terjadi saja, disebut dengan kumpulan collectively exhaustive.

Contoh mutually exclusive a. pada setiap pelemparan koin, hanya ada satu dari dua kejadian yang akan muncul (tidak mungkin keduanya) b. pada toko pakaian setelah konsumen mencoba sebuah baju yang disukai, probabilitas konsumen jadi membeli adalah 20% sedangkan yang tidak jadi membeli adalah 80%. Pada contoh ini, konsumen tidak mungkin membeli baju tersebut sekaligus juga tidak jadi membelinya.

Contoh kumpulan collectively exhaustive Data nilai siswa di sebuah fakultas, Nilai Jumlah Frekuensi Probabilitas Kejadian mahasiswa relatif A 300 300/3000 0.10 B 600 600/3000 0.20 C 1500 1500/3000 0.50 D 450 450/3000 0.15 E 150 150/3000 0.05 3000 1.00

Kejadian independen (independent) dan kejadian dependen (dependent) Kejadian independen Apabila terjadinya suatu kejadian tidak dapat mempengaruhi probabilitas kejadian yang lain. Kejadian dependen Apabila terjadinya suatu kejadian dapat mempengaruhi probabilitas kejadian yang lain.

Analisis Bayesian Prinsip dasar analisis Bayesian (Konsep Probabilitas Posterior) Informasi tambahan (apabila tersedia) kadang-kadang dapat mengubah atau mengembangkan probabilitas suatu kejadian. Probabilitas yang diubah disebut sebagai probabilitas posterior atau revisi. Asumsi dua kejadian A dan B, dan kejadian ketiga C yang tergantung pada kondisi A dan B, aturan Bayes dapat ditulis: A/ C) = C C A). A) A). A) + C B). B)

Analisis Bayesian Contoh kasus: Manajer produksi sebuah pabrik sedang mengawasi operator yang bertugas untuk menyetel mesin pemroduksi barang. Jika mesin tersebut disetel dengan tepat maka kemungkinan barang yang diproduksi rusak adalah 10%. Namun jika mesin tersebut tidak disetel dengan tepat maka kemungkinan barang yang diproduksi rusak sebesar 40% Probabilitas operator yang menyetel mesin dengan tepat atau tidak tepat adalah 0,5.??? Manajer produksi ingin mengetahui probabilitas apabila ditemukan contoh barang yang rusak, yang dihasilkan oleh mesin pemroduksi yang disetel dengan tidak tepat.

Analisis Bayesian Probabilitas posterior saat mesin disetel tidak tepat maka akan menghasilkan contoh barang rusak. tepat) = 0,5 tidak tepat) = 0,5 rusak tepat) = 0,1 rusak tidak tepat) = 0,4 P ( tidaktepat / rusak ) = P ( rusak P ( rusak tidaktepat tidaktepat ). P ( tidaktepat ). P ( tidaktepat ) + P ( rusak ) tepat ). P ( tepat ) tidaktepat / rusak ) = 0,2 tidaktepat / rusak) = = 0,2+ 0,05 0,4). 0,5) 0,4). 0,5) + 0,1). 0,5) 0,8 Jika mesin disetel dengan tidak tepat maka, probabilitas produksi barang akan rusak adalah 0.8 atau 80%.

Referensi Prinsip-Prinsip Statistik Untuk Teknik dan Sains, Dr. Ir. Harinaldi, M.Eng., Penerbit Erlangga, Jakarta, 2005. Introduction to Management Science (Sains Manajemen) Edisi 8, Bernard W. Taylor III, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2005.