22 Matematika Diskrit

dokumen-dokumen yang mirip
KALKULUS (Relasi Ekivalen) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

KALKULUS (Relasi Ekivalen) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

KALKULUS (Relasi) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

Matriks. Contoh matriks simetri. Matriks zero-one (0/1) adalah matriks yang setiap elemennya hanya bernilai 0 atau 1. Contoh matriks 0/1:

Matriks. Contoh matriks simetri. Matriks zero-one (0/1) adalah matriks yang setiap elemennya hanya bernilai 0 atau 1. Contoh matriks 0/1:

RELASI BINER. 1. Hasil Kali Cartes

BAB 5 POSET dan LATTICE

BAB II RELASI DAN FUNGSI

Hasil kali kartesian antara himpunan A dan himpunan B, ditulis AxB adalah semua pasangan terurut (a, b) untuk a A dan b B.

Matematika Diskret. Mahmud Imrona Rian Febrian Umbara RELASI. Pemodelan dan Simulasi

MATEMATIKA DASAR (Himpunan Terurut Parsial (Poset))

Kode MK/ Nama MK. Cakupan 8/29/2014. Himpunan, Relasi dan fungsi Kombinatorial. Teori graf. Pohon (Tree) dan pewarnaan graf. Matematika Diskrit

MATEMATIKA DASAR PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

BAB 5 POSET dan LATTICE

Relasi. Oleh Cipta Wahyudi

DEFINISI. Relasi biner R antara himpunan A dan B adalah himpunan bagian dari A B. Notasi: R (A B).

Makalah Himpunan dan Logika Matematika Poset dan Lattice

Oleh : Winda Aprianti

Pengantar Matematika Diskrit

PERKALIAN CARTESIAN DAN RELASI

Relasi dan Fungsi. Program Studi Teknik Informatika FTI-ITP

Matematika Diskrit 1

MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 1

Relasi. Relasi biner R antara himpunan A dan B adalah himpunan bagian dari A B. Notasi: R (A B).

MATEMATIKA DISKRIT RELASI

Matematika Komputasi RELASI. Gembong Edhi Setyawan

9.1 RELATIONS AND THEIR PROPERTIES

Definisi 1. Relasi biner R antara A dan B adalah himpunan bagian dari A x B. A x B = {(a, b) a A dan b B}.

Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN

PERTEMUAN Relasi dan Fungsi

Himpunan (set) Himpunan (set) adalah kumpulan objekobjek yang berbeda. Objek di dalam himpunan disebut elemen, unsur, atau anggota.

Matriks, Relasi, dan Fungsi

RELASI SMTS 1101 / 3SKS

Materi 3: Relasi dan Fungsi

Diketahui : A = {1,2,3,4,5,6,7} B = {1,2,3,5,6,12} C = {2,4,8,12,20} (A B) C = {1,3,5,6} {x x ϵ A dan x ϵ B} (B C) = {2,12}

SATUAN ACARA PERKULIAHAN STMIK PARNA RAYA MANADO TAHUN 2010

RELASI DAN FUNGSI. /Nurain Suryadinata, M.Pd

R = {(Amir, IF251), (Amir, IF323), (Budi, IF221), (Budi, IF251), (Cecep, IF323) }

BAB 2 RELASI. 1. Produk Cartesian

BAB I PEMBAHASAN 1. PENGERTIAN RELASI

Matriks. Matriks adalah adalah susunan skalar elemen-elemen dalam bentuk baris dan kolom.

Matematika Diskret (Relasi dan Fungsi) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.

MATEMATIKA DISKRIT BAB 2 RELASI

POLITEKNIK TELKOM BANDUNG

BAB 3 ALJABAR MAX-PLUS. beberapa sifat khusus yang selanjutnya akan dibuktikan bahwa sifat-sifat tersebut

RELASI. Cece Kustiawan, FPMIPA, UPI

RELASI FUNGSI. (Kajian tentang karakteristik, operasi, representasi fungsi)

RELASI DAN FUNGSI. Nur Hasanah, M.Cs

BAB II MODEL KOMPUTASI FINITE STATE MACHINE. Pada Bab II akan dibahas teori dasar matematika yang digunakan

BAB 1 OPERASI PADA HIMPUNAN BAHAN AJAR STRUKTUR ALJABAR, BY FADLI

Relasi. Learning is not child's play, we cannot learn without pain. - Aristotle. Matema(ka Komputasi - Relasi dan Fungsi. Agi Putra Kharisma, ST., MT.

Relasi dan Fungsi. Ira Prasetyaningrum

Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa memahami pengertian relasi, relasi ekuivalen, hasil ganda suatu

Logika, Himpunan, dan Fungsi

1. Ubahlah pernyataan ke dalam berikut ke dalam bentuk Jika p maka q.

Definisi 1. Relasi biner R antara A dan B adalah himpunan bagian dari A x B. A x B = {(a, b) a A dan b B}.

Relasi Adalah hubungan antara elemen himpunan dengan elemen himpunan yang lain. Cara paling mudah untuk menyatakan hubungan antara elemen 2 himpunan

Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti pokok bahasan ini mahasiswa dapat mengenal dan mengaplikasikan sifat-sifat dari Grup Faktor

Produk Cartesius Relasi Relasi Khusus RELASI

Misalkan A = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}, B = {4, 5, 6, 7, 8, 9} dan relasi R dari A ke B diberikan oleh R = {(1,5),(4,5),(1,4),(4,6),(3,7),(7,6)}

Bagaimana merepresentasikan struktur berikut? A E

SISTEM BILANGAN BULAT

1.1 Pengertian Himpunan. 1.2 Macam-macam Himpunan. 1.3 Relasi Antar Himpunan. 1.4 Diagram Himpunan. 1.5 Operasi pada Himpunan. 1.

2.4 Relasi dan Fungsi

HIPOTESIS KONTINUUM SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana Sains Program Studi Matematika

Aljabar Linier Lanjut. Kuliah 1

Bundel Soal. Elektroteknik. Semester 3 Tahun 2013/2014. tambahan Matematika Diskrit (ET 2012)

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 2

Ulang Kaji Konsep Matematika

1 P E N D A H U L U A N

B I L A N G A N 1.1 SKEMA DARI HIMPUNAN BILANGAN. Bilangan Kompleks. Bilangan Nyata (Riil) Bilangan Khayal (Imajiner)

Relasi dan Fungsi. Bab. Di unduh dari : Bukupaket.com. Relasi Fungsi Daerah asal (domain) Daerah kawan (kodomain) Daerah hasil (range)

BAB III HIMPUNAN. 2) Mahasiswa dapat menyebutkan relasi antara dua himpunan. 3) Mahasiswa dapat menentukan hasil operasi dari dua himpunan

Teori Himpunan. Author-IKN. MUG2B3/ Logika Matematika 9/8/15

PEWARNAAN GRAF: POLINOMIAL KROMATIK DAN TEOREMA INVERSI MOBIUS

OPERASI BINER. Yus Mochamad Cholily Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Malang

Teori Himpunan Ole l h h : H anu n n u g n N. P r P asetyo

BILANGAN BULAT. Operasi perkalian juga bersifat tertutup pada bilangan Asli dan bilangan Cacah.

SUATU KAJIAN TENTANG PENYARINGAN TERURUT DARI SEMIGRUP IMPLIKATIF

Relasi dan Fungsi. Bab. Relasi Fungsi Daerah asal (domain) Daerah kawan (kodomain) Daerah hasil (range) A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR

RELASI KLASIK 5.1 PENDAHULUAN

BAB 2 GRAF PRIMITIF. 2.1 Definisi Graf

BAB II RELASI & FUNGSI

PENDAHULUAN. 1. Himpunan

PENGANTAR TOPOLOGI. Dosen Pengampu: Siti Julaeha, M.Si EDISI PERTAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2015

BAB V RELASI DAN FUNGSI

HOMOMORFISMA. Yus Mochamad Cholily Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Malang

LOGIKA MATEMATIKA. Dosen: Drs. Sumardi Hs., M.Sc. Modul ke: 01Fakultas FASILKOM. Program Studi Teknik Informatika

Relasi dan Fungsi Matematika Diskret (TKE132107) Program Studi Teknik Elektro, Unsoed

Relasi & Fungsi. Kuliah Matematika Diskrit 20 April Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

FUNGSI Misalkan A dan B himpunan. Relasi biner f dari A ke B merupakan suatu fungsi jika setiap elemen di dalam A dihubungkan dengan tepat satu

SISTEM BILANGAN REAL. 1. Sistem Bilangan Real. Terlebih dahulu perhatikan diagram berikut: Bilangan. Bilangan Rasional. Bilangan Irasional

Sistem Bilangan Riil

Sistem Bilangan Riil. Pendahuluan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

GRAF PANGKAT PADA SEMIGRUP. Nur Hidayatul Ilmiah. Dr. Agung Lukito, M.S.

Matriks, Relasi, dan Fungsi Teknik Neurofuzzy

MODUL 1: PENGANTAR TEORI BAHASA

Fungsi. Jika f adalah fungsi dari A ke B kita menuliskan f : A B yang artinya f memetakan A ke B.

Himpunan dan Fungsi. Modul 1 PENDAHULUAN

Transkripsi:

.. Relasi Ekivalen Definisi : Sebuah relasi pada sebuah himpunan A disebut relasi ekivalen jika dan hanya jika relasi tersebut bersifat refleksif, simetris dan transitif. Dua elemen yang dihubungkan dengan relasi ekivalen disebut ekivalen. Contoh 5: Misal himpunan A adalah himpunan string kata dalam kosa kata bahasa Indonesia. R adalah relasi pada himpunan A, dimana untuk a, b A, a R b (a berelasi dengan b) jika dan hanya jika l(a) = l(b), dimana l(x) adalah panjang kata x. Apakah R adalah relasi ekivalen? (i) Syarat relasi R pada himpunan A disebut refleksif : jika (a, a) R untuk setiap a A...(*) Karena untuk setiap string kata a berlaku l(a) = l(a), maka syarat (*) terpenuhi, sehingga R bersifat refleksif (ii) Syarat R bersifat simetris : jika untuk semua a, b A, jika (a, b) R, maka (b, a) R...(**) Karena untuk setiap string kata a, b berlaku : jika l(a)=l(b), maka l(b) = l(a), maka syarat (**) terpenuhi, sehingga R bersifat simetris. (iii) Syarat R bersifat transitif: jika (a, b) R dan (b, c) R, maka (a, c) R, untuk a, b, c A..(***) Karena untuk setiap string kata a, b, c berlaku : jika l(a) = l(b) dan l(b) = l(c), maka l(a) = l(c), maka syarat (***) terpenuhi, sehingga R bersifat transitif. Jadi R adalah relasi ekivalen... Klas Ekivalen Misal A adalah himpunan semua mahasiswa yang merupakan lulusan dari berbagai SMU. Misal relasi R pada A adalah semua pasangan (x, y) dimana x dan y adalah lulusan dari SMU yang sama. Untuk seorang mahasiswa x, kita dapat membentuk himpunan semua mahasiswa yang ekivalen dengan x. Himpunan tersebut terdiri dari semua mahasiswa yang lulus dari SMU yang sama dengan x. Himpunan ini disebut klas ekivalen dari relasi R. Misal R adalah relasi ekivalen pada himpunan A. himpunan semua elemen yang mempunyai relasi dengan elemen a ( a A ) disebut klas ekivalen dari a. Klas ekivalen dari a berdasarkan relasi R dinotasikan dengan [ a ] R. Jika R adalah relasi ekivalen pada himpunan A, klas ekivalen dari elemen a adalah : = s a, s R { } [] ( ) a R

[ ] R Jika b a, maka b disebut representative dari klas ekivalen. Contoh : Kita lihat lagi contoh, R = a, b a = b atau a = b {( ) } adalah relasi pada himpunan bilangan bulat A Klas ekivalen dari sebuah bilangan integer tertentu dalam relasi ekivalen R adalah : a R = a, a [] { } contoh : [] R 5] R 7 = {-7, 7}, [ = {-5, 5}, [ 0 ] R = {0}.. Partial Ordering Sebuah relasi R pada sebuah himpunan S disebut partial order jika relasi ini bersifat bersifat refleksif, antisimetris, dan transitif. Pasangan dari himpunan S bersama dengan sebuah partial order R disebut partially ordered set (poset) atau himpunan terurut parsial, dinotasikan dengan (S, R). Contoh 7. Tunjukkan bahwa relasi lebih besar atau sama dengan adalah partial order pada himpunan bilangan bulat! { a b} R dapat kita definisikan sebagai R = ( a, b) (i) Untuk semua bilangan bulat tentu saja berlaku a a, yang artinya untuk semua bilangan bulat a, maka (a, a) R. Sehingga R bersifat refleksif (ii) Jika berlaku a a dan b a, maka tentu a = b, yang artinya (a, b) dan (b, a) R (a = b). Sehingga R bersifat antisimetris (iii)jika a b dan b a maka a c, yang berarti jika (a, b) dan (b, c) R maka (a, c) R. Sehingga R bersifat transitif. Karena R bersifat refleksif, antisimetris dan transitif, maka R adalah Partial Order. Contoh 8. Z + = himpunan bilangan bulat positif = relasi habis membagi Apakah (Z +, ) adalah poset? jika (a, a) R untuk setiap a A...(*) (i) Syarat relasi R pada himpunan A disebut refleksif : jika (a, a) R untuk setiap a A...(*) Kita bisa melihat bahwa a habis membagi a (a a) untuk semua bilangan bulat positif, maka syarat (*) terpenuhi, sehingga R bersifat refleksif (ii) Syarat R bersifat simetris : jika untuk semua a, b A, (a, b) R dan (b, a) R hanya jika a = b. Jika a dan b bilangan bulat positif dengan a b dan b a, maka tentulah a = b, sehingga syarat (**) terpenuhi, dengan demikian R bersifat antisimetris

(iii) Syarat R bersifat transitif: jika (a, b) R dan (b, c) R, maka (a, c) R, untuk a, b, c A..(***) Misal a b dan b c, maka terdapat bilangan bulat positif k dan l sedemikian hingga b = ak dan c = bl, dengan demikian c = a(kl), sehingga a c. Jadi syarat (***) terpenuhi, dengan demikian R Bersifat transitif Jadi R bersifat refleksif, antisimetris, transitif sehingga R adalah partial order dan (Z +, ) adalah poset. Dalam poset, a π b menyatakan bahwa ( a, b) R. Jika a dan b alemen dari poset ( S, π), tidak harus a π b atau b π a. Contoh : Dalam (Z +, ), tidak mempunyai relasi dengan, dan juga tidak mempunyai relasi dengan Definisi : Elemen-elemen a dan b dari sebuah poset (,π) atau b π a. S disebut comparable jika berlaku a π b Jika a dan b adalah elemen-elemen dari S sedemikain hingga disebut incomparable. a π b dan b π a, a dan b Contoh 9. Dalam poset (Z +, ), apakah bilangan dan 9 comparable? Apakah 5 dan 7 comparable? Bilangan dan 9 comparable, karena 9. Bilangan 5 dan 7 incomparable, karena 5 7 dan 7 5. Definisi : Jika ( S, π) adalah sebuah poset dan setiap dua elemen dari S adalah comparable, S disebut total order atau linier order. Contoh : Poset ( Z, ) adalah total order karena untuk setiap bilangan bulat a, b, maka berlaku a b atau b a (artinya a dan b selalu comparable). Poset (Z +, ) bukan total order karena ada elemen-elemen yang incomparable....diagram Hasse { a b} Misal didefinisikan sebuah partial order R ( a b) =, pada himpunan {,,, }, kita dapat membuat representasinya dalam bentuk graf berarah sebagai berikut (dalam hal ini, arah panah selalu ke atas) :

5 Gambar 8 Karena partial order bersifat refleksif, maka kita tidak perlu menunjukkan loop untuk masing-masing simpul. Gambar 9 Karena partial order bersifat transitif, kita tidak perlu menunjukkan edge yang harus disajikan karena ke-transitif-an dari partial order. Dengan demikian sisi (edge) (, ), (, ), (, ) dihapus. Gambar 0 Jika kita mengasumsikan bahwa semua sisi megarah ke atas, kita tidak harus menunjukkan arah sisi.

6 Gambar Diagram yang dihasilkan adalah diagram yang berisi informasi yang cukup untuk mendapatkan partial order, yang disebut dengan diagram Hasse. Langkah-langkah dalam membangun diagram Hasse :. Hapus loop untuk masing-masing simpul. Hapus semua sisi yang harus disajikan karena ke-transitif-an. Contoh, jika ada (a, b) dan (b, c), maka hapus sisi (a, c). Jika ternyata ada (c, d), hapus (a, d). Atur masing-masing sisi sedemikian hingga simpul awalnya (intial vertex-nya) berada di bawah simpul terminal (terminal vertex). Dengan kata lain, buat agar panah mengarah ke atas.. Hapus semua panah. Contoh 0. Gambarkan diagram Hasse yang menyajikan partial order ( a, b) pada {,,,, 6, 8, } Graf berarah : { a habis membagi b} Gambar

7 Diagram Hasse : 8 6 Gambar Soal latihan. Daftarlah pasangan terurut dalam relasi R dari A = {0,,,, } ke B = {0,,, } dimana ( a, b R) jika dan hanya jika : a. a = b b. a > b c. a + b = d. a b. Relasi relasi di bawah ini didefinisikan dalam himpunan {,,, }. Periksa apakah relasi-relasi berikut bersifat refleksif, simetris, antisimetris, transitif. a. {(, ), (, ), (, ), (, ), (, ), (, )} b. {(, ), (, ), (, ), (, ), (, ), (, ) c. {(, ), (, )} d. {(, ), (, ), (, )} e. (, ), (, ), (, ), (, ). Periksa apakah relasi-relasi di bawah ini mempunyai sifat refleksif, simetris antisimetris, transitif jika relasi-relasi tersebut didefinisikan pada himpunan orang. a. a lebih tinggi daripada b b. a dan b lahir pada hari yang sama c. a mempunyai nama depan yang sama dengan b. Relasi-relasi di bawah ini didefinisikan pada himpunan bilangan riil. Periksa relasirelasi berikut untuk sifat-sifat : refleksif, simetris antisimetris, transitif. a. x + y = 0 b. x = ± y c. x = y d. x = atau y = e. xy 0 5. Tentukan R - untuk relasi relasi di bawah ini : R = a, b a < b { } { a habis membagi b} a. ( ) b. R = ( a, b)

8 6. a. Daftarlah semua pasangan terurut dalam relasi R = {( a b a habis membagi b) } himpunan {,,,, 5, 6} b. Sajikan relasi tersebut dalam graf berarah c. Sajikan relasi tersebut dalam bentuk tabel 7. Tentukan apakah f adalah sebuah fungsi dari Z ke R jika : f x = ± a. ( ) x, pada b. f ( x) = x + c. f ( x) = ( x ) 8. Tentukan apakah masing-masing fungsi di bawah ini adalah funsi satu-ke satu (one-to-one) dan/ atau fungsi onto atau bukan kedua-duanya. f x = x a. ( ) b. f ( x) = x + c. ( ) f x = x f x = x d. ( ) 9. Di bawah ini adalah relasi-relasi pada himpunan orang (set of all people). Periksa apakah relasi-relasi berikut ini merupakan relasi ekivalen melalui sifat-sifat relasinya. a, b a dan b berusia sama { } {, a dan b mempunyai orang tua yang sama} {, a dan b pernah bertemu} a. ( ) b. ( a b) c. ( a b) 0. Misal R adalah relasi pada himpunan pasangan terurut dari bilangan bulat, sedemikian hingga (( a, b),( c, d )) R jika dan hanya jika ad = bc. Tunjukkan bahwa R adalah relasi ekivalen.. Manakah di bawah ini yang merupakan poset? a. (Z, =) b. (Z, ) c. (Z, ) d. (Z, ). Gambarkan diagram Hasse untuk relasi habis membagi pada himpunan-himpunan di bawah ini : a. {,,,, 5, 6} b. {, 5, 7,,, 6, 7} c. {,, 5, 0, 5, 5} d. {,, 9, 7, 8, }. Didefinisikan sebuah relasi R= {(a,b) b kelipatan a } pada himpunan S={,,,,6,8,,5 } a. Tunjukkan bahwa (S,R) adalah poset! b. Gambarkan diagram Hasse-nya!. Jika f: A B merupakan suatu fungsi. Periksa apakah fungsi dibawah ini merupakan fungsi onto dan/atau one to one atau bukan keduanya, dan jelaskan alasannya a. A, B adalah himpunan bilangan riil ; f(a) = a

9 b. A adalah himpunan bilangan riil, B={b b bil riil dan b 0}; f(a) = a