ABSTRAK I. PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
MODIFIKASI METODE SINTESIS GADOLINIUM DIETILENTRIAMINPENTAASETAT SEBAGAI SENYAWA PENGONTRAS MAGNETIC RESONANCE IMAGING

Bab III Metodologi Penelitian. Sintesis CaCu(CH 3 COO) 4.xH 2 O. Karakterisasi. Penentuan Rumus kimia

SINTESIS DAN KARAKTER SENYAWA KOMPLEKS Cu(II)-EDTA DAN Cu(II)- C 6 H 8 N 2 O 2 S Dian Nurvika 1, Suhartana 2, Pardoyo 3

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. IV.1 Sintesis dan karaktrisasi garam rangkap CaCu(CH 3 COO) 4.6H 2 O

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA KOMPLEKS NIKEL(II) DENGAN LIGAN ETILENDIAMINTETRAASETAT (EDTA)

I. PENDAHULUAN. Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam

Pembuatan Garam Kompleks dan Garam Rangkap.

STUDI SPEKTROSKOPI UV-VIS DAN INFRAMERAH SENYAWA KOMPLEKS INTI GANDA Cu-EDTA

3 Metodologi Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PERCOBAAN IV PENENTUAN KOMPOSISI ION KOMPLEKS

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA KOMPLEKS BESI(III)-EDTA ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari - Juni 2015 di Balai Besar

I. PENDAHULUAN. senyawa kompleks bersifat sebgai asam Lewis sedangkan ligan dalam senyawa

Penentuan struktur senyawa organik

3 Metodologi Penelitian

Jurnal Kimia Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA KOMPLEKS Cu(II)-8- HIDROKSIKUINOLIN DAN Co(II)-8-HIDROKSIKUINOLIN Laelatri Agustina 1, Suhartana 2, Sriatun 3

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. sol-gel, dan mempelajari aktivitas katalitik Fe 3 O 4 untuk reaksi konversi gas

PENENTUAN RUMUS ION KOMPLEKS BESI DENGAN ASAM SALISILAT

3. Metodologi Penelitian

3 Metodologi Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2015 di Laboratorium

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Juni 2013 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian dimulai sejak Februari sampai dengan Juli 2010.

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK PERCOBAAN 3 PENENTUAN BILANGAN KOORDINAI KOMPLEKS TEMBAGA (II)

4 Hasil dan Pembahasan

SINTESIS DAN UJI TOKSISITAS KOMPLEKS LOGAM Mn(II)/Zn(II) DENGAN LIGAN ASAM PIRIDIN-2,6-DIKARBOKSILAT

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM ANORGANIK PERCOBAAN 1 TOPIK : SINTESIS DAN KARAKTERISTIK NATRIUM TIOSULFAT

3 METODOLOGI PENELITIAN

D. 2 dan 3 E. 2 dan 5

LAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis kalium diklofenak

LAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis bahan baku (kalium diklofenak)

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melakukan uji morfologi, Laboratorium Teknik Kimia Ubaya Surabaya. mulai dari bulan Februari 2011 sampai Juli 2011.

PENENTUAN TETAPAN PENGIONAN INDIKATOR METIL MERAH SECARA SPEKTROFOTOMETRI

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode penelitian yang telah

METODE INOVATIF TERMODIFIKASI UNTUK SINTESIS KOMPLEKS INTI TUNGGAL [Fe(fen) 2 (NCS) 2 ]

PENGARUH TEMPERATUR PADA PROSES PEMBUATAN ASAM OKSALAT DARI AMPAS TEBU. Oleh : Dra. ZULTINIAR,MSi Nip : DIBIAYAI OLEH

TITRASI KOMPLEKSOMETRI

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai dengan Juni 2013 di

4 Hasil dan Pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab

5009 Sintesis tembaga ftalosianin

BAB 3 METODE PENELITIAN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

4008 Sintesis 2-dimetilaminometil-sikloheksanon hidroklorida

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I PERCOBAAN V

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

Sintesis ZSM-5 Mesopori menggunakan Prekursor Zeolit Nanocluster : Pengaruh Waktu Hidrotermal

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Riset Kimia, Laboratorium Riset

Untuk mengetahui pengaruh ph medium terhadap profil disolusi. atenolol dari matriks KPI, uji disolusi juga dilakukan dalam medium asam

2. Metodologi 2.1. Sampling Tanah Gambut 2.2. Studi Adsorpsi Kation Kobal(II) dengan Tanah Gambut (Alimin,2000) Pengaruh Waktu Adsorpsi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kadar air = Ekstraksi

KARAKTERISASI SENYAWA KOMPLEKS SENG-MORIN DAN POTENSINYA SEBAGAI PENGHAMBAT AKTIVITAS ENZIM LIPASE SKRIPSI

BAB 3 METODE PENELITIAN. Neraca Digital AS 220/C/2 Radwag Furnace Control Indicator Universal

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April sampai September 2015 dengan

BAB IV. karakterisasi sampel kontrol, serta karakterisasi sampel komposit. 4.1 Sintesis Kolagen dari Tendon Sapi ( Boss sondaicus )

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA KOMPLEKS BESI(II) DENGAN LIGAN 3,6-DI-2-PIRIDIL-1,2,4,5-TETRAZIN (DPTZ)

Metodologi Penelitian

Kata kunci: surfaktan HDTMA, zeolit terdealuminasi, adsorpsi fenol

KIMIA ANORGANIK TRANSISI

Kimia Koordinasi Teori Ikatan Valensi

KIMIA ANALISIS ORGANIK (2 SKS)

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

OLIMPIADE SAINS NASIONAL CALON PESERTA INTERNATIONAL CHEMISTRY OLYMPIAD (IChO) Yogyakarta Mei Lembar Jawab.

sehingga dapat diperoleh produk dengan waktu yang cepat. Dilain pihak, penggunaan katalis yang selama ini digunakan adalah katalis yang berwujud cair

HASIL DAN PEMBAHASAN. didalamnya dilakukan karakterisasi XRD. 20%, 30%, 40%, dan 50%. Kemudian larutan yang dihasilkan diendapkan

4 Pembahasan. 4.1 Sintesis Resasetofenon

SINTESIS DAN KARAKTERISASI SENYAWA KOMPLEKS DARI Mn(NO 3 ) 2 DAN Co(NO 3 ) 2 DENGAN CAMPURAN LIGAN 8- HIDROKSIKUINOLINA DAN ANION DISIANAMIDA

3. Metodologi Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN. Lanjutan Nilai parameter. Baku mutu. sebelum perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dari bulan Februari - Juli tahun 2012

Ekstraksi Samarium(III) dan Serium(III) Melalui Pembentukkan Kompleks Menggunakan Ligan Etilendiamintetrametilenfosfonat

BAB III METODE PENELITIAN. Laboratorium Riset Jurusan Pendidikann Kimia UPI. Karakterisasi dengan

5007 Reaksi ftalat anhidrida dengan resorsinol menjadi fluorescein

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Monggupo Kecamatan Atinggola Kabupaten Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo,

3 METODOLOGI PENELITIAN

Senyawa Koordinasi (senyawa kompleks)

4009 Sintesis asam adipat dari sikloheksena

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK

STUDI INHIBISI KOROSI BAJA 304 DALAM 2 M HCl DENGAN INHIBITOR CAMPURAN ASAM LEMAK HASIL HIDROLISA MINYAK BIJI KAPUK (Ceiba petandra)

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui kinerja bentonit alami terhadap kualitas dan kuantitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Isolasi sinamaldehida dari minyak kayu manis. Minyak kayu manis yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari

SINTESIS TURUNAN KALKON DARI MIRISTISIN MINYAK PALA

3 Metodologi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

I. KEASAMAN ION LOGAM TERHIDRAT

Kondensasi Benzoin Benzaldehid: Rute Menujuu Sintesis Obat Antiepileptik Dilantin

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. NaOH dalam metanol dengan waktu refluks 1 jam pada suhu 60 C, diperoleh

Transkripsi:

PEMBENTUKAN SENYAWA KOMPLEKS DARI LOGAM GADOLINIUM DENGAN LIGAN ASAM DIETILENTRIAMINPENTAASETAT (DTPA) Irfan Maulana,Yayah Mulyasih, Iwan hastiawan * Laboratorium Anorganik, Jurusan Kimia FMIPA Universitas Padjadjaran Kompleks Unpad, Jalan raya Bandung Sumedang, km 21 Jatinangor 45363 Telepon:022-7794391, Fax: 022-7794391 Email: hastiawan@unpad.ac.id ABSTRAK Penggunaan unsur tanah jarang di berbagai bidang telah berkembang beberapa tahun yang lalu. Sebagai contohnya adalah gadolinium. Pengkhelatan gadolinium dengan beberapa macam ligan dapat dimanfaatkan dalam bidang industri dan juga kesehatan. Pengkhelatan gadolinium dengan ligan asam dietilentriaminpentaasetat (DTPA) menghasilkan senyawa yang berguna dalam bidang kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mereaksikan gadolinium dengan ligan DTPA melalui metode refluks. Kemudian untuk proses kristalisasi ditambahkan etanol sampai tepat jenuh. Senyawa yang terbentuk kemudian dikarakterisasi dengan spektrofotometer ultraviolet, spektrofotometer inframerah dan Magnetic Susceptibility Balance (MSB). Hasil analisis spektrofotometer ultraviolet menunjukkan bahwa ligan DTPA mempunyai serapan maksimum pada panjang gelombang 205,2 nm kan pada senyawa GdDTPA mempunyai serapan maksimum pada panjang gelombang 214,7 nm. Kemudian dari hasil perbandingan antara spektrum inframerah ligan DTPA dengan spektrum inframerah senyawa kompleks GdDTPA terjadi perubahan gugus-gugus penting, yaitu pada senyawa kompleks GdDTPA yang terbentuk, puncak gugus OH karboksilat serta pita lebar pada sidik jari hilang dan tergantikan dengan munculnya puncak yang dari gugus OH dan pada daerah sidik jari muncul pita-pita. Terjadinya perubahan gugus-gugus penting ini dapat dijadikan petunjuk telah terjadi ikatan kovalen koordinasi antara logam dengan ligan. Dari hasil perhitungan dengan MSB, diperoleh harga momen magnet senyawa kompleks GdDTPA adalah 8,069 BM yang menunjukkan bahwa senyawa yang terbentuk bersifat paramagnetik. Kata Kunci : kompleks logam Gadolinium dengan dietilentriaminpentaasetat I. PENDAHULUAN Unsur-unsur tanah jarang semakin luas pemanfaatannya, salah satu yang cukup populer saat ini adalah penggunaan gadolinium sebagai senyawa pengontras MRI yang dapat memperjelas visualisasi jaringan tubuh. Gadolinium (Gd) digunakan sebagai senyawa pengontras karena memiliki sifat paramagnetik yang tinggi, hal ini disebabkan oleh adanya 7 elektron tidak berpasangan dalam konfigurasi atomnya (Volkov, 1997). Senyawa kompleks gadolinium-dietilentriaminpentaasetato (GdDTPA) secara in vivo telah digunakan dalam bidang kesehatan sebagai senyawa pengontras MRI untuk diagnosa berbagai penyakit. Senyawa kompleks GdDTPA memiliki kestabilan termodinamika (log KML > 20) dan kestabilan kinetika yang cukup tinggi (log Ksel > 7). Oleh karena itu senyawa kompleks GdDTPA dapat memenuhi persyaratan keselamatan, sehingga FDA (Food And Drug Agency) merekomendasikan penggunaannya untuk tujuan klinis rutin.

II. EKSPERIMEN 2.1 Alat Alat-alat yang digunakan antara lain corong saring, labu dasar bulat, seperangkat alat refluks, pemanas elektrik, pengaduk magnet dan alat gelas kimia lainnya. Selain itu, digunakan pula beberapa instrumentasi dalam penelitian ini, antara lain neraca analitis digital, pengukur titik leleh Electrothermal, ph meter-mettler Toledo MP 220, sonikator- Heidolph REAX control, dan lain-lain. 2.2. Bahan Bahan-bahan kimia yang digunakan pada penelitian ini adalah asam klorida, etanol, gadolinium oksida, metanol, natrium hidroksida dan n-butanol, yang seluruhnya memiliki grade pro analyst (p.a.). Selain itu digunakan juga bahan-bahan lain seperti air suling, ammonium hidroksida dan ligan dietilentriaminpentaasetat (DTPA). 2.3. Tahapan Penelitian 2.3.1 Pembuatan Kompleks GdDTPA dengan Cara Refluks Perbandingan mol ion logam Gd dengan ligan DTPA yang digunakan adalah 1: 2. Sebanyak 1,81 g Gd 2 O 3 (Mr=362,5) ditimbang lalu ditambahkan 3,94 g C 14 H 23 N 3 O 10 (Mr=393), disuspensikan dalam 11 ml air suling, direfluks 1 jam. Larutan jernih didinginkan dan diatur ph-nya menjadi 7,5 dengan NH 4 OH (Gries,1987). 2.3.2 Kristalisasi GdDTPA Larutan dipanaskan kembali dan ditambah etanol tetes demi tetes sampai tepat jenuh. Setelah itu larutan didinginkan sampai terbentuk kristal. Kemudian disaring dan dikeringkan. 2.3.4 Karakterisasi kompleks GdDTPA Kompleks GdDTPA yang terbentuk lalu dianalisis dengan menggunakan spektrofotometer ultraviolet-sinar tampak, inframerah dan MSB (Magnetic Susceptibility Balance). III. HASIL DAN PEMBAHASAN Reaksi pembentukan kompleks dalam penelitian ini dilakukan dengan cara refluks. Tujuan refluks adalah agar reaksi berjalan dengan sempurna. Dalam penelitian ini perbandingan mol reaksi antara ion logam Gd 3+ dengan ligan DTPA adalah 1:2. Karena pada reaksi pengompleksan suatu ion logam, konsentrasi ligan yang ditambahkan harus lebih besar daripada konsentrasi logam, yang dimaksudkan supaya ion logam yang tidak membentuk kompleks sesedikit mungkin Senyawa kompleks GdDTPA hasil sintesis ini dapat larut dalam air dan memiliki tititk leleh 287 o C. 3.1 Hasil Analisis Spektrofotometer Ultraviolet Abs DTPA 0. 150 1 0. 100 0. 050 0. 000 200.0 25 0.0 30 0.0 35 0.0 400.0 Wa velength (nm)

1. 000 0. 800 Abs Gd-DTPA Gambar 3.1 Spektrum ultraviolet ligan DTPA 0. 600 0. 400 0. 200 0. 000 20 0.0 250.0 30 0.0 350.0 40 0.0 Wa velength (nm) Gambar 3.2 Spektrum ultraviolet senyawa GdDTPA Dari Gambar 3.1 ditemukan adanya serapan maksimum pada panjang gelombang 205,2 nm. Serapan pada panjang gelombang tersebut diduga berasal dari transisi elektron dari orbital * yang disebabkan oleh adanya ikatan rangkap pada C=O. Sedangkan transisi elektron dari orbital n * tidak muncul. Hal ini diduga karena terjadinya overlap (transisi elektron * lebih dominan dari transisi elektron n *). Pada Gambar 3.2 ditemukan adanya serapan maksimum pada panjang gelombang 214,7 nm. Pergeseran diduga berasal dari adanya perpanjangan konjugasi atau delokalisasi elektron π pada struktur senyawa yang terbentuk. 3.2 Hasil Analisis Spektrofotometer Inframerah Gambar 3.3 Spektrum IR ligan DTPA

Gambar 3.4 Spektrum IR senyawa kompleks GdDTPA Tabel 3.1 Hasil pengukuran spektrofotometer inframerah ligan DTPA Bilangan gelombang ligan DTPA (cm-1) 3400-2500 1600-1590 1407 1330 1261 1090 727,5 640,3 Bentuk puncak Intensitas Dugaan Lebar Lebar Lebar regang -OH karboksilat regang anion karboksilat asimetri regang anion karboksilat simetri regang C-O regang C-O regang C-N lentur (-CH2-)n regang O-C=O karboksilat Tabel 3.2 Hasil pengukuran spektrofotometer inframerah kompleks GdDTPA Bilangan gelombang kompleks GdDTPA (cm-1) 3397 2915 1594 1407 1322 1091,6 998 925 Bentuk puncak Intensitas Dugaan lebar lebar lebar regang -OH regang CH alifatik regang anion karboksilat asimetri regang anion karboksilat simetri regang C-O regang C-N lentur (-CH2-)n lentur (-CH2-)n

3.3 Hasil Analisis MSB (Magnetic Susceptibility Balance) Untuk mengetahui nilai momen magnetik dari senyawa GdDTPA, dilakukan pengukuran dengan menggunakan alat MSB. Tabel 3.1 Hasil analisis Magnetic Susceptibility Balance (MSB) Senyawa M o /gram M/gram R o R L/cm T/K GdDTPA 0,8330 0,9744-58 230 1,67 300 Berdasarkan data-data tersebut, dapat disimpulkan bahwa senyawa kompleks GdDTPA memiliki kerentanan massa 0,98267 x 10-6 cgs, kerentanan molar 541,058 x 10-6 cgs, kerentanan terkoreksi 27096,748 x 10-6 cgs dan memiliki momen magnet sebesar 8,069 BM. Maka berdasarkan hasil analisis MSB tersebut, dapat disimpulkan bahwa senyawa kompleks GdDTPA merupakan senyawa yang bersifat paramagnetik. IV. KESIMPULAN 1. Hasil analisis spektrofotometer ultraviolet menunjukkan bahwa ligan DTPA mempunyai serapan maksimum pada panjang gelombang 205,2 nm kan pada senyawa GdDTPA mempunyai serapan maksimum pada panjang gelombang 214,7 nm. 2. Dari hasil perbandingan antara spektrum inframerah ligan DTPA dengan spektrum inframerah senyawa kompleks GdDTPA terjadi perubahan gugus-gugus penting, yaitu pada senyawa kompleks GdDTPA yang terbentuk, puncak gugus OH karboksilat serta pita lebar pada sidik jari hilang dan tergantikan dengan munculnya puncak yang dari gugus OH dan pada daerah sidik jari muncul pita-pita. Terjadinya perubahan gugus-gugus penting ini dapat dijadikan petunjuk telah terjadi ikatan kovalen koordinasi antara logam dengan ligan. 3. Dari hasil perhitungan MSB, diperoleh harga momen magnet senyawa kompleks GdDTPA adalah 8,069 BM yang menunjukkan bahwa senyawa yang terbentuk bersifat paramagnetik. Penghargaan Ucapan terimakasih kepada Dikti yang telah memberikan pendanaan untuk penelitian ini dalam bentuk program Dana Hibah Bersaing tahun 2008. V. DAFTAR PUSTAKA Aime, J. P., I. Martinsen and H. S. Thomsen. (1998), Quantification of Gadodiamide as Gd in Serum, Peritoneal Dialysate and Faeces by ICP-AES and Comparative Analysis by HPLC, Pharmaceut. Biomed. Anal, 22: 939-947. Bentor, Y. (2006), Gadolinium. http://www.chemicalelements.com/elements/gd. html. (diakses pada tanggal 24 Mei 2008). Brucher, E. (2002), Kinetic Stabilities of Gadolinium (III) Chelates Used as MRI Contrast Agent, Spring, 221. 104-121. Chauhan, G. (2003), Diethylenetriaminepentaacetic acid (DTPA): A metal chelating agent, Spring, 77 : 222-226.

Doble, D. M., C. Bousqueot and D. D. Starck. (2002), Gd-DTPA : Characteristic of New Paramagnetic Complex, Journal American Chemistry Society, 123. 10758-10759. Hustvedt, S.O and Normann, P.T. (1994), Detection and Quantitation of Gadolinium Chelates in Human Serum and Urine by High-Performance Liquid Chromatography and Post-Column Derivatization of Gadolinium with Arsenazo III, Soc. Magn, Reson. 916. Jaszberenyi, Z., Toth, E., Kalai, T., Burai, L., Brucher, E., Merbach, A.E and Hideg, K. (2005), Synthesis and Complexation Properties of DTPA-N,N -bis[bis(n-butyl)]-n-methyltris(amid). Kinetic stability and Water Exchange of its Gd 3+ Complex, Journal The Royal Society of Chemistry. 694-701. Merbach A.E and Toth E. (2001), The Chemistry of Contrast Agents in Medical Magnetic Resonance Imaging, John Wiley & Sons, Ltd. New York. Volkov, A. (1997), Contrast Agents in Magnetic Resonance Imaging, http://www.cc.utah.edu/%7eav6a51/mri.htm#gd.