BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. PUTRA MANDIRI ABADI adalah perusahaan perseorangan yang bergerak di bidang pembuatan plate flexo photopolymer. PT. PUTRA MANDIRI ABADI memproduksi plate flexo untuk keperluan percetakan dari pelanggannya. PT. PUTRA MANDIRI ABADI saat ini berkantor di Jalan Mangga Besar 6 Utara / 16, Jakarta, didirikan oleh BapakYung Darmawan berdasarkan nomor no pengesahan C2-11747.HT.01.01.Tahun 1997. Dengan misi awal yang sangat sederhana, yaitu memproduksi plate flexo photopolymer untuk keperluan percetakan pelanggannya. Principal PT. PUTRA MANDIRI ABADI Pelanggan Gambar 3.1 komponen bisnis PT. PUTRA MANDIRI ABADI Principal adalah para supplier yang memasok bahan baku ke PT. PUTRA MANDIRI ABADI. Setiap principal memberikan jenis dan bahan baku yang berbeda beda tergantung dari keperluan produksi perusahaan. PT. PUTRA MANDIRI ABADI menerima suplai bahan baku dari principal dengan harga yang bervariasi. PT. PUTRA MANDIRI ABADI mendapatkan keuntungan lebih dari para suppliernya yaitu dengan relasi dan dukungan teknis yang dapat dengan cepat direspon. Dan juga pelanggan dari PT. PUTRA MANDIRI ABADI mendapatkan hasil produksi dengan cepat dan juga kwalitas yang terjamin. Pelanggan adalah para pembeli yang memesan design untuk bidang 41
42 percetakannya seterusnya diproduksi dalam bentuk plate flexo photopolymer dari PT. PUTRA MANDIRI ABADI. Pelanggan PT. PUTRA MANDIRI ABADI terdiri dari CV, PT, toko, home industy dan sebagainya. Setiap pelanggan diberikan fasilitas pengiriman, discount/potongan dan kredit pembelian barang jadi sesuai dengan kelas dari pelanggan. 3.2 Struktur Organisasi Perusahaan, Wewenang, Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Organisasi merupakan wadah untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan perusahaan, dimana dalam organisasi ini ditetapkan pembagian pekerjaan, pembagian fungsi, pembagian wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian, serta hubungan antar bagian agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Struktur organsasi adalah suatu bagan yang mengambarkan susunan hirarki pembagian tugas-tugas, tanggung jawab serta wewenang. Struktur organisasi dimaksud agar tercipta dan terjalin kerja sama antara pimpinan dengan stafnya serta harus memungkinkan adanya koordinasi usaha antara semua fungsi untuk mengambil tindakan dalam pencapaiaan tujuan perusahaan. Menurut pola hubungan kerja serta arus wewenang dan tanggung jawab, maka perusahaan PT. PUTRA MANDIRI ABADI memiliki struktur organisasi garis dimana pelaksanaan tugas organisasinya berpedoman pada keputusan Direktur Utama. Struktur ini merupakan struktur yang paling sederhana. Di dalamnya terdapat garis wewenang secara langsung dari Direktur Utama sampai pekerja bawahan, dimana para bawahan bertanggung jawab atas pekerjaannya langsung kepada Kepala Bagian Utama. Untuk lebih jelasnya berikut adalah gambar dari struktur organisasi PT.
43 PUTRA MANDIRI ABADI : Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. PUTRA MANDIRI ABADI Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian :
44 1. Direktur Utama Memimpin perusahaan secara keseluruhan dan menentukan kebijakan perusahaan. Menilai dan menganalisis semua laporan yang diterima. Melakukan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan instansi terkait. Memeriksa dan menyetujui rencana kegiatan dan anggaran perusahaan. 2. Kepala Bagian Utama Menganalisa laporan yang diterima dari masing masing kepala bagian. Membuat laporan terperinci tentang semua aktivitas perusahaan selama periodik tertentu. Memimpin setiap kepala bagian untuk mencapai tujuan pokok perusahaan. Bertanggung jawab terhadap Direktur Utama atas semua hasil kerjanya. Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang administrasi keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan. 3. Kepala Bagian Gudang. Bertangung jawab dalam penerimaan dan pengeluaran barang untuk produksi Mengatur dan mengkoordinasikan karyawan karyawan pada instansi terkait. Mengawasi dan mengontrol persediaan barang secara fisik digudang. Membuat dan memberikan laporan gudang kepada Kepala Bagian Utama selama periodik waktu terterntu. Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Utama atas semua hasil kerjanya
45 3. Kepala Bagian Accounting Bertanggung Jawab dalam menjalankan kegiatan keuangan perusahaan seperti pembayaran gaji, pembayaran hutang pemasok dan penagihan piutang kepada pelanggan. Mengatur dan mengkoordinasikan karyawan karyawan pada instansi terkait. Mengatur pemberian pembatasan kredit pelanggan. Membuat laporan keuangan secara berkala untuk diserahkan kepada Kepala Bagian Utama. Berwewenang untuk menentukan harga barang produksi. Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Utama atas semua hasil kerjanya. 4. Kepala Bagian Produksi dan Design Bertanggung jawab dalam hasil design dan hasil produksi. Memeriksa hasil design dan hasil produksi yang telah dibuat. Mengatur dan mengkoordinasikan pekerjaan bawahannya sesuai dengan aturan yang berlaku. Membuat dan memberikan laporan hasil produksi kepada Kepala Bagian Utama. Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Utama atas semua hasil kerjanya 5. Kepala Bagian Admin Purchasing Bertanggung jawab dalam kegiatan dagang oleh karyawan dalam istansi terkait. Memeriksa laporan dari bawahannya untuk dianalisa dan kemudian diberikan
46 kepada Kepala Bagian Utama. Membuat laporan pembelian bahan baku perusahaan untuk diserahkan kepada Kepala Bagian Utama Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Utama atas semua hasil kerjanya 6. Kepala Sales Mencapai target produksi yang telah di tetapkan perusahaan dalam periodik waktu tertentu. Membuat laporan target yang telah dicapai dalam periodik waktu tertentu. Mengatur dan mengkoordinasikan pekerjaan bawahannya sesuai dengan aturan yang berlaku. Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Utama atas semua hasil kerjanya. 7. Karyawan Bagian Gudang Melaksanakan kegiatan pencatatan persediaan bahan baku gudang dan menyerahkannya kepada Kepala Bagian Gudang setiap harinya. Mengontrol dan memberikan bahan baku kepada bagian produksi. Bertanggung jawab terhadap stok bahan baku setiap harinya. Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Gudang atas hasil kerjanya. 8. Karyawan Bagian Design dan Produksi Melaksanakan kegiatan design dan produksi atas surat perintah kerja Kepala Bagian Design dan Produksi.
47 Mengatur dan memberikan hasil kerjanya kepada Kepala Bagian Design dan Produksi untuk di lakukan pengecekan. Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Design dan Produksi atas hasil kerjanya. 9. Karyawan Bagian Accounting Melaksanakan kegiatan pencatatan biaya transaksi keluar masuknya barang dalam perusahaan. Melakukan proses pencatatan proses pengantaran barang. Melaporkan hasil kerjanya kepada Kepala Bagian Accounting dalam periodik waktu tertentu. Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Accounting atas hasil kerjanya. 10. Karyawan Bagian Admin Purchasing Melaksanakan kegiatan pencatatan dan Pemesanan dan Forecasting, Memilihan Pemasok yang akan digunakan sebagai mitra perusahaan. Melakukan kegiatan Pengendalian Persediaan bahan baku perusahaan. Melakukan Kalkulasi dan Penetapan Harga serta usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menguntungkan perusahaan. 11. Sales Mencari target pelanggan untuk perusahaan Mencapai target produksi dan penjualan yang telah di tetapkan Kepala Sales.
48 Bertanggung jawab kepada Kepala Sales atas semua hasil kerjanya 3.3 Prosedur yang Sedang Berjalan Adapun prosedur prosedur yang sedang berjalan pada PT. PUTRA MANDIRI ABADI adalah sebagai berikut : 1. Prosedur Pembelian Bahan Baku a. Proses pembelian dimulai dari Bagian Gudang mengajukan permintaan pembelian bahan baku sesuai dengan pesediaan barang yang ada di Gudang dengan membuat Surat Permintaan Pembelian sebanyak 2 rangkap yang didistribusikan : a) rangkap ke-1 untuk dikirimkan ke Kepala Bagian Utama b) rangkap ke-2 untuk diarsipkan di Bagian Purchasing. b. Bagian Purchasing menerima Surat Permintaan Pembelian dari bagian gudang, lalu seterusnya memutuskan untuk memesan bahan baku yang diperlukan. c. Bagian Accounting menerima Surat Permintaan Pembelian dari Bagian purchasing untuk memesan bahan baku yang diperlukan. d. Berdasarkan Surat Permintaan Pembelian, Bagian Purchasing akan melakukan pemesanan barang kepada pemasok, dimana Bagian Purchasing akan menentukan pemasok yang dituju dan melakukan penawaran harga serta konfirmasi kapan barang dikirim. Surat Permintaan Pembelian rangkap ke-1 akan diarsipkan pada Bagian Accounting.
49 e. Bagian Purchasing membuat Surat Order Pembelian (SOPemb) sebanyak 2 rangkap yang didistribusikan : a) rangkap ke-1 untuk dikirimkan ke Pemasok. b) angkap ke-2 untuk dikirimkan ke Bagian Accounting 2. Prosedur Penerimaan Bahan baku a. Bagian Gudang menerima Surat Order Pembelian (SOPemb) rangkap ke-2 dari Bagian Purchasing. b. Pada saat penerimaan barang dari pemasok, Bagian Gudang menerima Surat Jalan dari Pemasok dan Faktur dari Pemasok. Bagian Gudang akan melakukan pemeriksaan secara fisik atas kuantitas dan kondisi barang yang diterima berdasarkan Surat Order Pembelian (SOPemb) yang diterima dan Surat Jalan dari Pemasok. c. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan Surat Jalan dari Pemasok, Bagian Gudang menandai dan menandatangani Surat Jalan Pemasok sebagai bukti atas penerimaan barang. d. Berdasarkan barang yang diterima, Bagian Gudang memperbarui Kartu Gudang. Surat Order Pembelian rangkap ke-2 akan diarsipkan pada Bagian Gudang. e. Surat Jalan Pemasok dan Faktur Pemasok diserahkan ke Bagian Purchasing. f. Berdasarkan Surat Jalan Pemasok dan Faktur Pemasok yang diterima. Bagian Purchasing mencocokan dengan surat order pembelian yang diambil dari arsip. Bagian Purchasing mencatat / merekap transaksi pembelian yang terjadi.
50 g. Berdasarkan Faktur Pemasok, Bagian Purchasing akan mencatatnya dalam Buku Hutang Dagang (jika pembelian dilakukan secara kredit), dimana pembayaran ditunda sampai diterima faktur dari pemasok pada saat faktur jatuh tempo. h. Surat Jalan Pemasok dan Faktur Pemasok akan diarsipkan pada Bagian Purchasing. i. Jika pembelian dilakukan secara tunai, maka Bagian Purchasing akan mencatat / merekap kedalam pengeluaran kas dan akan mengarsipkan Nota Pembelian dan Faktur Pemasok serta Surat Jalan Pemasok setelah dilakukan pembayaran kepada pemasok. j. Berdasarkan Nota Pembelian, Bagian Purchasing menghitung Harga Pokok Pembelian dan memperbarui Daftar Persedian. 3. Prosedur Produksi a. Bagian Accounting membuat Surat Perintah Kerja (SPK) untuk bagian design dan produksi. b. Bagian design dan produksi menerima Surat Perintah Kerja yang telah dibuat oleh bagian Accounting, selanjutnya bagian design akan membuat design pesanan sesuai dengan Surat Perintah Kerja. c. Bagian Design akan selanjutnya membuat design dan mencetaknya dalam bentuk film, selanjutnya film tersebut akan diserahkan kepada bagian produksi untuk di buat hasil jadinya.
51 d. Bagian produksi membuat cetakan plat flexo photopolymer sesuai dengan film yang ada dan bagian produksi bertanggung jawab pada hasil design yang akan di buat. e. Setelah barang hasil produksi selesai dibuat maka bagian produksi akan menyerahkan hasil jadi produksi kepada bagian Accounting. 4. Prosedur Penjualan a. Bagian Accounting menerima hasil jadi bagian design dan produksi dengan perhitungan harga sesuai dengan luasan hasil produksi. b. Berdasarkan Invoice Penjualan, Bagian Accounting memeriksa batas kredit Pelanggan pada Buku Piutang Dagang untuk kelayakan pemberian kredit kepada Pelanggan. Kemudian Kepala Bagian Utama akan menginformasikan serta mengembalikan Surat Order Penjualan kepada Bagian Accounting atas diterima atau ditolaknya persetujuan kredit untuk Pelanggan. c. Jika persetujuan kredit di tolak, maka Bagian Accounting akan mengiformasikannya kepada Pelanggan dan pesanan batal. d. Jika, persetujuan kredit diterima, Bagian Accounting akan mengirimkan Surat Invoice Penjualan dan Faktur Pajak. e. Berdasarkan Surat Invoice Penjualan dan Faktur Pajak, Bagian Accounting mengecek kembali barang hasil produksi untuk seterusnya dikirimkan kepada pelanggan. f. Apabila penjualan terjadi secara tunai maka bagian Accounting akan langsung membuat surat Invoice Penjualan untuk diberikan langsung kepada pelanggan.
52 5. Prosedur Retur Pembelian a. Pada saat terjadi retur pembelian bagian produksi akan membuat surat retur pembelian kepada bagian accounting b. Bagian Accounting akan menerima Surat Retur Pembelian dari Bagian Produksi lalu bagian accounting akan mengajukan surat retur pembelian kepada pemasok dan mengarsipkan sementara, sampai di terimanya ganti barang dari Pemasok. c. Berdasarkan Surat Retur Pembelian, Bagian Gudang akan memperbarui Daftar Persediaan Barang. 6. Prosedur Retur Penjualan a. Saat terjadi retur penjualan, Bagian Design dan Produksi akan memeriksa kondisi barang hasil produksi dan membuat Bukti Retur Penjualan. b. Bagian Accounting menerima Bukti Retur Penjualan dari Bagian Design dan Produksi. c. Bagian Design dan Produksi akan melakukan penggantian hasil produksi dengan produksi baru. d. Bukti Retur Penjualan akan dikembalikan ke Bagian Accounting untuk diarsipkan sementara yang akan digunakan pada saat pengiriman barang kembali ke pelanggan. e. Berdasarkan Bukti Retur Penjualan, setelah dilakukan pengiriman barang kembali ke pelanggan, Bagian Accounting akan memperbarui daftar penjualan barang.
53 7. Prosedur Pembayaran Hutang Dagang a. Pemasok akan menagih Hutang pada saat faktur jatuh tempo. Bagian Accounting akan membandingkan faktur pemasok yang diambil dari arsip dengan Faktur dari Pemasok. Jika tidak cocok, maka Bagian Accounting akan menolak pembayaran dan mengembalikan faktur kepada Pemasok. b. Sebaliknya, Bagian Accounting akan meminta cek dari Kepala Bagian Utama dan melakukan pembayaran kepada Pemasok. c. Bagian Accounting memperbarui Buku Hutang Dagang. d. Faktur dari Pemasok yang telah dilunasi diarsipkan pada Bagian Accounting sebagai kewajiban telah dibayar. 8. Prosedur Penagihan Piutang Dagang a. Bagian Accounting akan menagih piutang kepada Pelanggan pada saat Faktur Penjualan jatuh tempo. b. Pada saat Faktur Penjualan jatuh tempo, Bagian Accounting akan mengirimkan Faktur Penjualan yang diambil dari arsip kepada Pelanggan. c. Setelah Pelanggan melakukan Pembayaran, Bagian Accounting akan menandai Faktur Penjualan sebagai bukti kewajiban Pelanggan telah dipenuhi oleh Pelanggan. d. Kemudian Bagian Accounting mencatat / merekap penerimaan kas yang terjadi. e. Bagian Accounting akan memperbarui Buku Piutang Dagang. f. Faktur Penjualan yang telah di lunasi diarsipkan pada Bagian Accounting sebagai kewajiban Pelanggan telah di bayar.
54 9. Prosedur Perhitungan Persediaan a. Bagian Gudang akan menghitung secara fisik stok barang yang ada digudang dan membuat Laporan Perhitungan Fisik. b. Bagian Gudang akan menyerahkan bukti perhitungan fisik kepada bagian Purchasing untuk seterusnya dicatat pada buku stok gudang. Prosedur yang berjalan dapat dilihat dari diagram alir dokumen sebagai berikut :
55 1. Prosedur Pembelian Bahan Baku Accounting Purchasing Gudang Kepala Pendataan Bagian Utama Mulai SPP SPP Membuat SPP,Laporan SPP Pemesanan Barang Laporan Persediaan Mencatat Penerimaan barang Memasukkan data barang Selesai
56 2. Prosedur Penerimaan Bahan baku Purchasing Gudang Pemasok Mulai Menerima surat order pembelian Surat j alan pemasok,faktur pemasok Bukti penerimaan barang Surat order pembelian Pengecekan faktur dengan SOP, mencatat transaksi pembelian, mencatat buku hutang dagang, Menerima Barang dari pemasok,pengecekan barang dengan faktur Arsip Nota pembelian dan faktur menghitung Harga P okok P em belian dan memperbarui Daftar Persedian. Memperbarui kartu gudang,pengarsipan surat order pem belian Selesai
57 3. Prosedur Produksi Accounting Design dan Produksi Pendataan Mulai Membuat SPK SPK SPK Membuat Design(Film) Design (Film) Cetakan Plat Membuat Cetakan Plat Memasukkan laporan produksi Selesai
58 4. Prosedur Penjualan Kepala Bagian Utama Accounting Pelanggan Pendataan Mulai Menerima hasil jadi,invoice penjualan Hasil jadi,invoice penjualan Selesai P ersetuj uan Invoice penjualan Memasukkan laporan Jenis Pembayaran Invoice penjualan,surat pajak Kredit Pesanan batal Tunai Membuat invoice pnejualan
59 Ya Tidak
60 5. Prosedur Retur Pembelian Produksi Accounting Pemasok Gudang Pendataan Mulai Surat Retur Pembelian Membuat surat retur pembelian Surat Retur Pembelian Penggantian barang Memasuk kan laporan surat retur Ganti Barang Memperb arui daftar persediaa n barang Selesai
61 6. Prosedur Retur Penjualan Design dan Produksi Accounting Mulai Memeriksa kondisi barang,membuat retur penjualan Bukti Retur P enj ualan Penggantian Barang Pengembalian Barang,Memperbarui daftar penjualan barang Selesai
62 7. Prosedur Pembayaran Hutang Dagang Pemasok Accounting Kepala Bagian Utama Mulai Penagihan Hutang,mengirim faktur Faktur Pengecekan faktur dari pemasok dan faktur dari arsip Faktur Meminta Cek Pembayaran Cek Pembayaran Tidak Sesuai Cek Pembayaran Memperbarui Buku Hutang Dagang
63 8. Prosedur Penagihan Piutang Dagang Accounting Pelanggan Mulai Penagihan Hutang,mengirim faktur Faktur Faktur,Bukti pembayaran Melakukan Pengecekan faktur,pembayaran Menandai faktur penjualan, merekap penerimaan kas,memperbarui buku piutang dagang Selesai
64 9. Prosedur Perhitungan Persediaan Gudang Purchasing Mulai Penghitungan stok barang secara fisik,membuat laporan Perhitungan Fisik Laporan Perhitungan Fisik Pencatatan Laporan Perhitungan Fisik ke buku stok gudang Selesai
65 3.4 Analisis Kebutuhan data / informasi Analisis kebutuhan data / informasi dimaksudkan untuk mengetahui secara jelas mengenai data apa saja yang akan direkam dalam database dan informasi apa yang akan dihasilkan oleh database untuk memenuhi kebutuhan pada perusahaan. Kebutuhan akan data / informasi pada PT. PUTRA MANDIRI ABADI dapat di simpulkan sebagai berikut: Perlunya mencatat data mengenai pemasok yang ada hubungan atau kerja sama dengan perusahaan untuk memberikan kemudahan dalam mengetahui informasi mengenai pemasok yang ada. Perlunya mencatat data mengenai pelanggan yang ada pada perusahaan untuk memberikan kemudahan dalam mengetahui informasi mengenai pelanggan yang ada. Perlunya mencatat data mengenai semua stok bahan baku yang ada di perusahaan untuk mempermudah dalam memperoleh informasi yang cepat dan akurat mengenai item bahan baku. Perlunya mencatat data mengenai pesanan pembelian yang dilakukan oleh perusahaan kepada pemasok, menghasilkan informasi mengenai item bahan baku yang di pesan dari pemasok yang dituju. Perlunya mencatat data mengenai transaksi pembelian bahan baku yang telah terjadi pada perusahaan, baik secara kredit maupun tunai, menghasilkan informasi mengenai transaksi-transaksi pembelian bahan baku. Perlunya mencatat data mengenai hutang perusahaan terhadap pemasok untuk mempermudah dalam mengetahui akan infromasi hutang yang ada, sehingga, akan
66 mempermudah dalam menyiapkan kewajiban perusahaan untuk melakukan pelunasan hutang kepada pemasok sesuai dengan jangka waktu yang diberikan oleh pemasok. Perlunya mencatat data mengenai retur pembelian item barang atau pengembalian item barang kepada pemasok, dimana untuk menghasilkan informasi yang akan digunakan untuk mengetahui item barang yang telah di retur kepada pemasok. Perlunya mencatat data mengenai pesanan penjualan atau pesanan yang dilakukan oleh pelanggan untuk mengetahui item barang apa saja yang telah di order atau dipesan oleh pelanggan tertentu. Perlunya mencatat data mengenai transaksi penjualan yang terjadi, yang dilakukan oleh pelanggan terhadap perusahaan, baik secara kredit maupun tunai, dimana informasi ini akan digunakan untuk menghasilkan faktur dan jumlah penjualan. Perlunya mencatat data mengenai item barang yang dikirim ke pelangaan tertentu untuk memberikan informasi pada saat pengiriman barang ke pelanggan. Perlunya mencatat data mengenai retur penjualan atau pengembalian item barang dari pelanggan, dimana untuk menghasilkan informasi yang akan digunakan untuk mengetahui item barang yang telah di retur oleh pelanggan. Perlunya mencatat data mengenai piutang pelanggan terhadap perusahaan untuk mempermudah dalam mengetahui akan infromasi piutang yang ada, sehingga, akan mempermudah dalam penagihan piutang kepada pelanggan sesuai dengan jangka waktu yang telah diberikan. Perlunya mencatat data mengenai item barang yang ada digudang berdasarkan perhitungan fisik yang telah dilakukan, sehingga pesediaan barang akan disesuaikan
67 dengan perhitungan secara fisik yang dilakukan. 3.5 Permasalahan yang dihadapi oleh PT. PUTRA MANDIRI ABADI 1. Belum adanya sistem yang terkomputerisasi yang dapat menyediakan laporan persediaan barang sehingga perusahaan mengalami kesulitan untuk mengetahui persediaan barang yang ada di gudang sewaktu-waktu secara cepat dan untuk menghindari terjadinya kekurangan barang yang ada di gudang. 2. Keterlambatan menerima laporan penjualan, pembelian, dan stok barang yang akurat pada akhir bulan sehingga menghambat strategi penjualan untuk bulan berikutnya. 3. Pencarian data lama, karena harus mencari dari banyak berkas yang disimpan terpisah. 3.6 Usulan Pemecahan Masalah Melihat berbagai masalah yang dihadapi perusahaan sekarang ini, maka diusulkan pemecahan masalah : Merancang basis data untuk pengelolaan data pembelian, data penjualan, dan data persediaan dengan secara komputerisasi sehingga transaksi-transaksi yang terjadi secara langsung dapat saling berhubungan dan mempengaruhi, sehingga perusahaan dapat mengetahui kapan seharusnya perusahaan membeli barang, untuk mendapatkan
laporan secara cepat dan akurat serta lebih mudah dalam mencari informasi yang dibutuhkan mengenai data pembelian, data penjualan dan data persediaan. 68