Usulan Perbaikan Sistem Perawatan Mesin dengan Pendekatan Computerized Maintenance Management System (CMMS) di PT. NTP

dokumen-dokumen yang mirip
PENJADWALAN PERAWATAN MESIN PAKU DI PT. PRIMA WARU INDUSTRI

Kata Kunci Life Cycle Cost (LCC), Overall Equipment Effectiveness (OEE), Six Big Losses

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Stephens (2004:3), yang. yang diharapkan dari kegiatan perawatan, yaitu :

Analisis Perhitungan Nilai Overall Equipment Effectivness Pada Mesin Gang Rip Saw. (Studi Kasus CV Cipta Usaha Mandiri)

Analisis OEE (Overall Equipment Effectiveness) pada Mesin Discmill di PT Tom Cococha Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS EFEKTIVITAS PERALATAN PRODUKSI PADA PT. BAHARI DWIKENCANA LESTARI KABUPATEN ACEH TAMIANG

PERHITUNGAN DAN ANALISIS NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVITY (OEE) PADA CYLINDER HEAD LINE PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA JAKARTA

Nia Budi Puspitasari, Avior Bagas E *) Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Sudharto, Tembalang, Semarang

Analisa Total Productive Maintenance pada Mesin Machining Center pada PT. Hitachi Power System Indonesia (HPSI) Dengan Menggunakan Metode

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI KASUS PENINGKATAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) MELALUI IMPLEMENTASI TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM)

Jl. Kaliurang Km 14.4 Sleman, DIY ,2) ABSTRAK

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN. Pada Bab ini, akan dibahas hasil kesimpulan dan saran dari peneilitian yang telah dilakukan.

BAB I PENDAHULUAN. perbaikan. Perbaikan yang diharapkan dapat meningkatkan keutungan bagi

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB II LANDASAN TEORI

2.2.2 Keuntungan TPM Total Effectiveness (Keefektifan Total) Overall Equipment Effectiveness

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

Pengukuran Efektivitas Mesin Rotary Vacuum Filter dengan Metode Overall Equipment Effectiveness (Studi Kasus: PT. PG. Candi Baru Sidoarjo)

PENJADWALAN PREVENTIVE MAINTENANCE MESIN B.FLUTE PADA PT AMW

USULAN INTERVAL PERAWATAN KOMPONEN KRITIS PADA MESIN PENCETAK BOTOL (MOULD GEAR) BERDASARKAN KRITERIA MINIMASI DOWNTIME

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PADA LINI PRODUKSI MESIN PERKAKAS GUNA MEMPERBAIKI KINERJA PERUSAHAAN

Analisa Kinerja Mesin AMP (Asphalt Mixing Plan) dengan Metode OEE (Overall Equipment Effectiveness) pada PT Dua Putri Kedaton

PENGUKURAN MANAJEMEN PERAWATAN MENGGUNAKAN METODE TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

ANALISIS EFISIENSI PRODUKSI MESIN RING FRAME DENGAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI PT INDORAMA SYNTHETICS Tbk

Evaluasi Efektivitas Mesin Creeper Hammer Mill dengan Pendekatan Total Productive Maintenance (Studi Kasus: Perusahaan Karet Remah di Lampung Selatan)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Sistem Manajemen Maintenance

HASBER F. H. SITANGGANG

BAB II LANDASAN TEORI

TUGAS AKHIR ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS MESIN CNC DI PT. RAJA PRESISI SUKSES MAKMUR DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE)

Analisis Overall Equipment Effectiveness dalam Meminimalisasi Six Big Losses pada Area Kiln di PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.

1. Tingkat efectivitas dan efisiensi mesin yang diukur adalah dengan Metode Overall

BAB IV METODE PENELITIAN

ANALISIS PREVENTIVE MAINTENANCE DAN RANCANGAN SISTEM INFORMASI PADA MESIN DIE CASTING

BAB II KAJIAN LITERATUR...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENINGKATAN KINERJA MESIN DENGAN PENGUKURAN NILAI OEE PADA DEPARTEMEN FORGING DI PT. AAP

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RANCANGAN PERBAIKAN EFEKTIVITAS MESIN SPINNING DENGAN MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS DAN GREY FMEA DI PT XYZ

ANALISIS PERHITUNGAN EFEKTIFITAS MESIN FILLER LINE LAB MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) (Studi Kasus di PT.

BAB 3 LANDASAN TEORI

PENENTUAN OPTIMASI SISTEM PERAWATAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS

3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Efektivitas Mesin Batching Plant 1 dan Mesin Batching Plant 2 dengan Overall Equipment Effectiveness Pada PT. X

BAB IV ANALISIS HASIL PENGOLAHAN DATA

Mutmainah, Febriana Dewi Fakultas Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Jakarta ABSTRAK

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA KEEFEKTIFAN MESIN OVERHEAD CRANE DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DI PT BUKAKA TEKNIK UTAMA DIVISI BOARDING BRIDGE

Prosiding SNATIF Ke-1 Tahun ISBN:

Pengantar Manajemen Pemeliharaan. P2M Departemen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Indonesia

Implementasi Metode Overall Equipment Effectiveness Dalam Menentukan Produktivitas Mesin Rotary Car Dumper

Total Productive Maintenance (TPM) Sistem Perawatan TIP FTP UB Mas ud Effendi

BAB I PENDAHULUAN. industri baik dalam bidang teknologi maupun dalam bidang manajemen,

AKTIFITAS UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KEGIATAN PERAWATAN

PT. PP LONDON SUMATERA INDONESIA Tbk BAGERPANG POM SKRIPSI. Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi. Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

BAB III METODELOGI PENELITIAN

USULAN PENINGKATAN PERFORMA MESIN K413 BERDASARKAN ANALISIS NILAI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS PADA DIVISI KNITTING DI PT MULIA KNITTING FACTORY

IMPLEMENTASI TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DI DEPARTEMEN NON JAHIT PT. KERTA RAJASA RAYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian, adalah sebagai berikut :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI

Pengukuran Nilai Overall Equipment Effectiveness pada Divisi Painting di PT. AIM

Willmott Peter, McCharty Dennis, 2001, TPM A-Route to World Class Perfomance, London, Butterworth Heinmann.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris mempunyai beberapa keunggulan

Total Productive Maintenance (TPM) Sistem Perawatan TIP FTP UB Mas ud Effendi

BAB III METODOLOGI.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS SISTEM PERAWATAN KOMPONEN GENERATOR STARTER PADA MESIN PESAWAT DI PT XYZ

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISIS TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE PENINGKATAN EFISIENSI PRODUK MESIN B-3 MELALUI OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENEES (OEE)

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH Analisis Perhitungan Overall Equipmenteffectiveness (OEE).

BAB V ANALISA. pengambilan keputusan untuk menyelesaikan permasalahan.

I.1 Latar Belakang. Gambar I.1 Struktur Organisasi Departemen FSBP FSBP FLOUR SILO AND BULK FLOUR PACKING & BY PRODUCT PACKING

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB V ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah

BAB V ANALISA HASIL PERHITUNGAN. Equipment Loss (Jam)

Analisis Produktivitas Perawatan Mesin dengan Metode TPM (Total Productive Maintenance) Pada Mesin Mixing Section

ANALISIS EFEKTIFITAS MESIN OVERHEAD CRANE DENGAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DI PT. BTU, DIVISI BOARDING BRIDGE

Universitas Widyatama

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Kata Kunci: Life Cycle Cost (LCC), Overall Equipment Effectiveness (OEE), Six Big Losses

ANALISA PERBAIKAN MESIN CNC MA-1 DENGAN MENGGUNAKAN INDIKATOR KINERJA OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA

Transkripsi:

Usulan Perbaikan Sistem Perawatan Mesin dengan Pendekatan Computerized Maintenance Management System (CMMS) di PT. NTP Amal Witonohadi 1, Ivest Timothy 2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti J1. Kyai Tapa 1, Grogol Jakarta Barat 1144 Email: 1 amal@trisakti.ac.id, 2 ivestwinchester@hotmail.com ABSTRAK PT. NTP adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri turbin, sistem propulsi dirgantara, pembuatan rotating equipment di Indonesia, dan juga merupakan perusahaan pertama sebagai pusat perawatan dan perbaikan gas turbin di Indonesia. Jam penggunaan mesin yang lama yang dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah permintaan dari konsumen akan berdampak pada performa/kondisi mesin yang akan semakin menurun bila tidak dilakukan perawatan secara berkala baik secara preventive maupun corrective. Penelitian dilakukan pada divisi Machining Shop yang beroperasi selama 8,5 jam untuk hari kerja Senin-Kamis dan 7,5 jam untuk hari kerja Jumat. Dihasilkan perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) dan mesin kritis untuk mengidentifikasi nilai efektivitas mesin dan mengetahui tingkat keandalan (reliability) suatu mesin. Yang termasuk kedalam mesin kritis dalam penelitian ini adalah mesin MS-19 CNC Lathe, MS-11A Universal Milling, MS-1B Surface Grinding, MS-8 Cylindrical Grinding, dan MS-9 Cylindrical Grinding. Dalam penelitian ini dibangun sebuah bangunan sistem perawatan terintegrasi dalam pendekatan konsep Computerized Maintenance Management System (CMMS). Kata kunci: corrective maintenance, CMMS, preventive maintenance, OEE. ABSTRACT PT. NTP is a company dedicated to manufacture turbines, aerospace systems, engine rotating equipment production in Indonesia, as well as the first company in as a Centre for maintenance and repair of gas turbines in Indonesia. Hours of operation old machines that are affected by the increasing number of requests from consumers will have an impact on the performance / state of the engine that could reduce if not treated regularly either preventive or corrective. The study was conducted in the operating divisions Machining Shop to 8.5 hours for weekdays Monday - Thursday and 7.5 hours for Friday. Overall Equipment Effectiveness (OEE) calculation produced and a critical machine to identify the value and effectiveness of the machine determines the level of reliability of the machine. Included in the critical machine in this study is the machine of MS-19 CNC Lathe, Universal Milling MS-11A,-1B MS Surface Grinding, Cylindrical Grinding MS-8, and MS-9 Cylindrical Grinding. In this study was built a system of maintenance of buildings integrated into the approach to the concept of Computerized Maintenance Management System (CMMS). Keywords: corrective maintenance, CMMS, preventive maintenance, OEE. PENDAHULUAN Perawatan mesin merupakan suatu hal yang sangat penting bagi PT. NTP Mesin yang digunakan secara terus menerus akan mempengaruhi performa dari mesin itu sendiri, maka dari itu PT. NTP membutuhkan suatu sistem pemeliharaan mesin yang baik agar mesin tidak mengalami kerusakan yang akhirnya akan mengganggu proses produksinya. Saat ini perusahaan sudah menerapkan preventive maintenance namun breakdown mesin masih sering terjadi. 8

Dengan menggunakan software CMMS sebagai database akan memudahkan perusahaan dalam membuat jadwal pemeliharaan. Kerusakan mesin masih sering terjadi dalam proses produksi PT. NTP, hal ini mengganggu proses produksi dari perusahaan sendiri. Selain itu, sampai saat ini perusahaan masih membuat jadwal pemeliharaan secara manual yang mengakibatkan jadwal pemeliharaan tidak berjalan dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa penjadwalan perawatan di perusahaan dan memberikan usulan perbaikan sistem pemeliharaan dengan menggunakan pendekatan bangunan sistem Computerized Management Maintenance System (CMMS). Perawatan menurut IEC5(191) adalah kombinasi semua teknis dan aksi orang administrasi termasuk aksi supervisi yang memfokuskan atau mengembalikan sistem kerja sesuai dengan performa fungsi yang dikehendaki (Rausand, 1996). Perawatan menurut BS3811:1974 adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam memperbaikinya sampai suatu kondisi yang dapat diterima (A.Corder, 1988). Dalam pelaksanaannya preventif maintenance yang dilakukan sebuah perusahaan dapat dibedakan atas routine maintenance, periodic maintenance, dan predictive maintenance. Routine Maintenance adalah kegiatan perawatan yang dilakukan secara rutin, misalnya setiap hari. Kegiatan-kegiatan yang termasuk routine maintenance adalah pembersihan peralatan/fasilitas, pelumasan, pengecekan oli, serta pengecekan bahan bakar. Periodic Maintenance adalah kegiatan perawatan yang dilakukan secara periodik atau dalam jangka waktu tertentu (Nicholas,1998). Predictive Maintenance adalah salah satu bagian dari Preventive Maintenance yang dalam penggunaannya dibantu dengan menggunakan peralatanperalatan seperti Vibration Analyzer, Amplitude Meters, dll untuk memprediksi kemungkinan timbulnya masalah. Kondisi sistem dapat diukur secara periodik/kontinyu untuk memperpanjang umur sistem tanpa rasa takut terjadinya kerusakan. Overall Equipment Effectiveness (OEE) Overall Equipment Effectiveness (OEE) merupakan suatu pengukuran yang dapat mengindikasikan keadaan perusahaan saat ini secara keseluruhan. Pengukuan keberhasilan suatu program perawatan (maintenance) dapat dilihat dari nilai efektivitas mesin yang dimiliki suatu perusahaan. Nilai OEE dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu Availability, Performance Efficiency, dan Ratio of Quality. OEE yang ideal dalam suatu pabrik adalah lebih besar dari 85%. Hal ini dapat dicapai dengan kondisi sebagai berikut (Nakajima, 1988: 28): Availability 9%, Performance Efficiency 95%, Rate of Quality Product 99%. Computerized Maintenance Management System (CMMS) Salah satu pendekatan terintegrasi yang dilakukan dalam membangun Total Productive Maintenance (TPM) dalam bentuk Computerized Maintenance Management System (CMMS). 81

CMMS harus dipertimbangkan oleh seluruh perusahaan baik dari perusahaan yang kecil sampai perusahaan besar. Penerapan CMMS yang baik akan dapat menghasilkan efisiensi dalam berbagai hal termasuk efisiensi dalam hal manajemen yang sangat tidak mungkin dapat dicapai tanpa menggunakan CMMS (Smith, 24, hal. 78). Gambar 2.1 Dasar-dasar Manejemen Perawatan Computerized Maintenance Management System (CMMS) adalah sebuah program komputer yang dirancang untuk membantu dalam perencanaan, manajemen, dan fungsi administratif yang dibutuhkan dalam pemeleiharaan yang efektif. Hal-hal yang termasuk ke dalam fungsi tersebut adalah membanguhn, merencanakan, dan melaporkan work orders; perkembangan dari catatan -catatan mengenai pemeliharaan yang mudah untuk dicari; dan dapat mencatat transaksi pembelian komponen (Bagadia, 26: 5). CMMS bukan sekedar digunakan sebagai alat pengontrol sistem pemeliharaan, namun sekarang ini CMMS dapat digunakan meningkatkan kondisi peralatan dan juga outputnya. CMMS menawarkan fungsi-fungsi dari pemeliharaan yang tidak hanya terbatas pada hal manufaktur saja. CMMS juga dapat diaplikasikan untuk fasilitas, utilitas, dan berbagai tipe organisasi lainnya di mana peralatan digunakan sebagai subjek, dan perbaikan yang harus dilakukan terhadap peralatan- peralatan yang mengalami kerusakan. Sebuah CMMS biasanya terdiri dari equipment management, preventive maintenance, labor, work orders, planning/ scheduling, inventory control, and purchasing. 82

CMMS dapat digunakan untuk menangani berbagai macam proses dari sistem pemeliharaan, membantu perusahaan dalam membuat sistem pemeliharaan menjadi lebih efisien, dan menganalisa peralatan yang lebih jauh digunakan untuk optimasi performansi peralatan tersebut (Mather, 23: 2). Sebuah CMMS dasar terdiri dari: equipment data management, preventive maintenance, labor, work order system, scheduling /planning, vendor, inventory control, purchasing, dan budgeting. Modul-modul ini data berdiri sendiri ataupun bergabung antara modul yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, CMMS yang menggabungkan equipment data dan work orders modul dapat dengan otomatis memasukkan informasi dari peralatan ke dalam work orders yang dapat dilakukan hanya dengan menginput identitas dari peralatan tersebut. Hasilnya akan lebih cepat dan lebih akurat. Kebutuhan dan penggunaan CMMS tidak hanya dapat digunakan pada satu jenis perusahaan saja. Setiap perusahaan yang membutuhkan pemeliharaan bagi peralatan yang mereka miliki merupakan kandidat yang berpotensi utnuk menggunakan CMMS. Perusahaanperusahaan yang menggunakan CMMS merupakan perusahaan yang dirancang untuk mendukung persyaratan dari ISO 9, peraturan lainnya, dan merupakan sebuah bagian kunci dari Total Productive Maintenance (TPM). METODE Start Identifikasi Masalah Studi Pustaka Merumuskan Tujuan Penelitian Pengumpulan Data 1. Data umum perusahaan : 2. Data produksi : 3. Data maintenance : Pengolahan Data Analisa Hasil Sistem Informasi Maintenance (CMMS) Implementasi Kesimpulan dan Saran Finish Gambar 3.1 Flowchart penelitian 83

Count Percent Count Percent Jurnal Teknik dan Manajemen Industri Pada Gambar 3.1 dijelaskan tentang alur pengerjaan penelitian ini. Pengolahan data yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan interval waktu kerusakan dan waktu pencegahan perawatan, yang kemudian disusun dalam sebuah jadwal perawatan. Hasil perhitungan tersebut kemudian digunakan dalam membangun sistem terintegrasi dalam bentuk sistem informasi perawatan yang akan memberikan kemudahan dalam mengambil keputusan perawatan dan pencegahan. Penerapan sistem informasi perawatan berdasar pada system terintegrasi ini digunakan untuk mendapatkan efektivitas dan effisiensi perawatan dengan menghasilkan reliability yang tinggi, availability yang panjang dan kemudahan perawatan. Meksipun banguanan sistem terintegrasi yang dibangun masih sederhana, diharapkan akan dapat dikembangkan dikemudian hari. HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut ini dipaparkan hasil dari pengolahan data pada penelitian ini. Perhitungan mesin kritis Pareto Chart of Mesin Kritis 25 1 2 8 15 6 1 4 5 2 Kode Mesin MS-19 MS-11A MS-1B MS-8 MS-9 MS-26 Other Count 42.5 39.75 37.5 34. 32. 27. 42.5 Percent 16.7 15.6 14.7 13.3 12.5 1.6 16.7 Cum % 16.7 32.2 46.9 6.2 72.8 83.3 1. Penentuan komponen kritis Gambar 4.1 Perhitungan mesin kritis berdasarkan diagram pareto Pareto Chart of Komponen Kritis Mesin MS-19 CNC Lathe 4 3 2 1 8 6 4 1 2 Komponen Spindle Carriage Battery Lubrication Other Count 2. 8.5 5. 4. 5. Percent 47.1 2. 11.8 9.4 11.8 Cum % 47.1 67.1 78.8 88.2 1. Gambar 4.2 Perhitungan Komponen Kritis Mesin MS-19 CNC Lathe 84

Tabel 4.1 Interval waktu pergantian Hasil perhitungan nilai efektivitas perawatan saat ini terlihat pada tabel berikut. Tabel 4.2 Hasil perhitungan nilai efektivitas perawatan saat ini Tahun 21 Bulan Oktober November Desember Total Available Time 6246 6282 6282 Planned Downtime 936 9 9 Running Time 531 5382 5382 Equipment Utilization 85.1 85.67 85.67 Waktu Setup and Adjustment 486 534 534 Operating Time 4824 4848 4848 Planned Availability 9.85 9.8 9.8 Unplanned Downtime 351 675 936 Net Operating Time 4473 4173 3912 Uptime 92.72 86.8 8.69 Availability 84.24 77.54 72.69 Good Product 77 746 723 Total Product 798 766 744 Rate of Quality 96.49 97.39 97.18 Performance Efficiency 91.75 93.17 96.63 OEE 74.58 7.36 68.26 NEE 82.8 78.11 75.77 TEEP 63.4 6.28 58.48 Sistem terintegrasi dimulai dengan pembuat diagram kontek di bawah ini: Teknisi 4.completed work order 11.complected Order Purchasing 1.Part work Order 2.Maintenance issue work order 3.planned work order 5.Status Maintenance Issue Sistem Informasi Maintenance 6. status maintenance issue dan pllaned Maintenance 9.planned Maintanence Order Operator 1.maintenance issue 7.Data mesin 8.Maintenance issue order Planner Gambar 4.3 Diagram konteks 85

KESIMPULAN Gambar 4.4 Hasil pengolahan dengan menggunakan sistem informasi maintenance Perhitungan OEE pada bulan Oktober, November dan Desember 21 sebesar 74.58%, 7.36%, dan 68.26%. Divisi machining shop memiliki 32 mesin. Dari ke-32 mesin tersebut terdapat 5 mesin yang termasuk mesin kritis diantaranya mesin MS-19 CNC Lathe (16.65%), MS-11A Universal Milling (15.57%), MS-1B Surface Grinding (14.69%), MS-8 Cylindrical Grinding (13.32%), dan MS-9 Cylindrical Grinding (12.53%). Dihasilkan jadwal perawatan yang mudah dan efisien dengan dukungan maintenance information systems. DAFTAR PUSTAKA Assauri, Sofjan. (28). Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi.Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.Jakarta. Bagadia, Kris. (26). Compterized Maintenance Management System Made Easy. McGraw- Hill. Camphell John, Jardine AK, McGlynn Joel (211), Asset Maintenance Excellence Optimation Equipment Cycle Decision, 2 nd, Taylor and Francis Group Ebook PDF. Corder, Anthony S. (1996). Teknik Manajemen Pemeliharaan. Erlangga. Jakarta. Davis, Roy. (1994). Productivity Improvement through TPM. Pretice Hall,Inc. United State of Amereica. Ebeling, Charles E. (1997). An Introduction to Reliability and Maintainability Engineering. The McGraw-Hill Companies, Inc. New York. Suzuki, Tokutaro. (1994). TPM In Process Industries. Japan Institute of Plant Maintenance. Jardine, A. K. S. (1973). Maintenance, Replacement, and Reliability. Pitman Publishing. London. Mather, Daryl. (23). CMMS A Time Saving Implementation Process. CRC Press Nakajima,Seiichi. (1988). Introduction to TPM. Productivity Press. Cambridge. Walpole, Ronald E. (1982). Pengantar Statistika. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. 86