MENENTUKAN JUMLAH PRODUKSI BATIK DENGAN MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN METODE LINEAR PROGRAMMING PADA BATIK HANA

dokumen-dokumen yang mirip
Optimalisasi Produksi Di Industri Garment Dengan Menggunakan Metode Simpleks

LINEAR PROGRAMMING MODEL SIMPLEX

Model umum metode simpleks

Optimalisasi Produksi Di Industri Garment Dengan Menggunakan Metode Simpleks

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

OPTIMALISASI KEUNTUNGAN PADA PERUSAHAAN KERIPIK BALADO MAHKOTA DENGAN METODE SIMPLEKS

PENERAPAN PROGRAM LINIER DALAM OPTIMASI BIAYA PAKAN IKAN DENGAN METODE SIMPLEKS (STUDI KASUS PT. INDOJAYA AGRINUSA MEDAN)

PROGRAM LINIER METODE SIMPLEKS

Metode Simpleks M U H L I S T A H I R

Fungsi kendala tidak hanya dibentuk oleh pertidaksamaan tetapi juga oleh pertidaksamaan dan/atau persamaan =. Fungsi kendala dengan pertidaksamaan

Taufiqurrahman 1

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

1) Formulasikan dan standarisasikan modelnya 2) Bentuk tabel awal simpleks berdasarkan informasi model di atas 3) Tentukan kolom kunci di antara

Pengubahan Model Ketidaksamaan Persamaan

Ir. Tito Adi Dewanto

PROGRAM LINEAR DENGAN METODE SIMPLEX

PROGRAM LINEAR: METODE SIMPLEX

BAB II METODE SIMPLEKS

ANALISIS CONTRIBUTION MARGIN ATAS PRODUK-PRODUK PADA USAHA WARUNG MAKAN PUTRA BUKIT DI TENGGARONG (PENERAPAN METODE SIMPLEK)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS LINIER PROGRAMMING UNTUK OPTIMALISASI KOMBINASI PRODUK

Pengambilan Keputusan dalam keadaan ada kepastian. IRA PRASETYANINGRUM, S.Si,M.T

Operations Management

OPTIMALISASI PRODUKSI MENGGUNAKAN MODEL LINEAR PROGRAMMING (Studi Kasus : Usaha Kecil Menengah Kue Semprong)

Teknik Riset Operasi. Oleh : A. AfrinaRamadhani H. Teknik Riset Operasi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Optimasi dengan Algoritma Simplex. Kusrini Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogykakarta Jl. Ringroad Utara Condong Catur Sleman Yogyakarta

MATA KULIAH RISET OPERASIONAL

BAB IV. METODE SIMPLEKS

BAB III. METODE SIMPLEKS

PEMROGRAMAN LINIER. Metode Simpleks

Metode Simpleks Kasus Minimisasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

BAHAN KULIAH TEKNIK RISET OPERASI

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

TEKNIK RISET OPERASI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENCARI KEUNTUNGAN MAKSIMAL PADA PERUSAHAAN TEMBIKAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS. Kusrini 1.

METODE SIMPLEKS MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-3. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

BAB II LANDASAN TEORI

METODE dan TABEL SIMPLEX

Riset Operasional LINEAR PROGRAMMING

kita menggunakan variabel semu untuk memulai pemecahan, dan meninggalkannya setelah misi terpenuhi

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pertemuan 2 Metode Simplex

Algoritma Simplex. Algoritma Simplex adalah algoritma yang digunakan untuk mengoptimalkan fungsi objektif dan memperhatikan semua persamaan

BAB I PENDAHULUAN. besar dan mampu membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran.

TRANSPORTATION PROBLEM

ANALISIS PENENTUAN KOMBINASI PRODUK OPTIMAL PADA PT. PISMATEX DI PEKALONGAN

BAB II KAJIAN TEORI. masalah fuzzy linear programming untuk optimasi hasil produksi pada bab

BAB II LANDASAN TEORI. A. Sistem Persamaan Linear dan Sistem Pertidaksamaan Linear

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III PEMBAHASAN. linear yang dinyatakan dengan fungsi tujuan dan fungsi kendala yang memiliki

BAB III SOLUSI GRAFIK DAN METODE PRIMAL SIMPLEKS

contoh soal metode simplex dengan minimum

MAKSIMALISASI KEUNTUNGAN DENGAN PENDEKATAN METODE SIMPLEKS Kasus pada Pabrik Sosis SM

METODE BIG M. Metode Simpleks, oleh Hotniar Siringoringo, 1

mempunyai tak berhingga banyak solusi.

APLIKASI UNTUK MENYELESAIKAN PROGRAM LINIER DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS

OPTIMALISALI KASUS PEMROGRAMAN LINEAR DENGAN METODE GRAFIK DAN SIMPLEKS

BAB 2 LANDASAN TEORI

METODE SIMPLEKS. Obyektif 1. Memahami cara menyelesaikan permasalahan menggunakan solusi grafik 2. Mengetahui fungsi kendala dan fungsi tujuan

BAB II LANDASAN TEORI. Pemrograman linear (PL) ialah salah satu teknik dari riset operasi untuk

IMPLEMENTASI ALGORITMA PEMROGRAMAN LINIER SIMPLEKS DUA FASE MENGGUNAKAN BAHASA C++

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pemrograman nonlinear, fungsi konveks dan konkaf, pengali lagrange, dan

ALGORITMA METODE SIMPLEKS (PRIMAL)

BAB II KAJIAN TEORI. Berikut diberikan landasan teori mengenai teori himpunan fuzzy, program

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Program Linier (Linear Programming)

METODE SIMPLEKS MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. operasi yang mampu menyelesaikan masalah optimasi sejak diperkenalkan di

METODE SIMPLEKS 06/10/2014. Angga Akbar Fanani, ST., MT. SPL Nonhomogen dengan penyelesaian tunggal (unique) ~ ~

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ada beberapa kasus khusus dalam simpleks. Kadangkala kita akan menemukan bahwa iterasi tidak berhenti, karena syarat optimalitas atau syarat

TINJAUAN PRIMAL-DUAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

ANALISIS MAKSIMALISASI KEUNTUNGAN PADA PABRIK TAHU BANDUNG DENGAN PENDEKATAN METODE SIMPLEKS. Rully Nourmalisa N

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Pemodelan dalam RO. Sesi XIV PEMODELAN. (Modeling)

BAB 3 LINEAR PROGRAMMING

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN LOGIKA FUZZY PADA PROGRAM LINEAR

Bab 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengantar Proses Stokastik

METODE SIMPLEKS KASUS MEMAKSIMUMKAN

Bab 2 LANDASAN TEORI

BAB V PROGRAMA LINIER : METODE SIMPLEKS

PERANCANGAN APLIKASI OPTIMASI PRODUKSI PADA CV.INDAHSERASI MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS

PENERAPAN MODEL LINEAR GOAL PROGRAMMING UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN PRODUKSI

Minimumkan: Z = 4X 1 + X 2 Batasan: 3X 1 + X 2 = 3 4X 1 + 3X 2 6 X 1 + 2X 2 4

BAB 2 LANDASAN TEORI

Konsep Primal - Dual

APLIKASI OPTIMALISASI KEUNTUNGAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS PADA CV. ROSE FURNITURE

Metode Simpleks Dalam Optimalisasi Hasil Produksi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

III KERANGKA PEMIKIRAN

Transkripsi:

MENENTUKAN JUMLAH PRODUKSI BATIK DENGAN MEMAKSIMALKAN KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN METODE LINEAR PROGRAMMING PADA BATIK HANA Indrayanti, S.T, M.Kom 1 Program Studi Manajemen Informatika,STMIK Widya Pratama Jl. Patriot 25 Pekalongan 12345 Telp (0285)427816 email : indrayanti610@yahoo.com ABSTRAK Linear programming dapat digunakan untuk memakasimalkan keuntungan dengan pengalokasian sumbersumber yang terbatas. Pada batik hana akan melakukan pemaksimalan keuntungan dengan kendala yang dihadapi adalah bahan baku kain, bahan baku malam, bahan baku obat, serta dalam memproses. Tujuan dari semua perusahaan adalah pencapaian keuntungan yang maksimal dengan meminimumkan biaya produksi. agar perusahaan tersebut dapat bersaing dalam dunia bisnis maka harus melakukan perencanaan dan tersedianya produk untuk memnuhi pasar.linear programming yang digunakan menggunakan metode simplek dengan membandingkan 2 produk yaitu hem dan daster. Kata Kunci: keterbatasan kendala, memaksimalkan keuntungan, linear programming 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan dari perusahaan adalah mencari keuntungan atau laba yang semaksimal mungkin, untuk dapat mencapai tujuan tersebut perusahaan harus dapat mengikuti perkembangan dunia perindustrian baik dalam bidang teknologi informasi maupun dalam bidang manajemen(rina Fianti, 2009). Pada saat ini hampir semua perusahaan yang bergerak dibidang industri dihadapkan pada suatu masalah yaitu adanya tingkat persaingan yang semakin kompetitif. Aspek strategis perusahaan agar dapat bersaing dalam dunia bisnis adalah perencanaan dan tersedianya produk barang untuk memenuhi tuntutan pasar (rosnani Ginting,2007). Permasalahan penentuan jumlah produksi dari beberapa produk disuatu perusahaan sering dihadapi oleh manajer produksi. Penentuan jumlah produksi untuk memaksimalkan keuntungan perusahaan dengan melihat keterbatasan sumberdaya perusahaan (kusrini, 2006). Optimasi digunakan untuk proses pencarian solusi terbaik, tidak selalu keuntungan paling tinggi yang bisa dicapai jika tujuan pengoptimalan adalah memaksimumkan keuntungan, atau tidak selalu biaya paling kecil yang bisa ditekan jika tujuan pengoptimalan adalah meminimumkan biaya produksi. (Gunawan, Yudhi Christian, Mahono Arya Tandy Hermawan,2009), Penggunaan model linear programming untuk menyelesaikan masalah optimasi perusahaan yang cukup kompleks, jika perhitungan dilakukan secara manual, tentu akan dirasa sulit dan memakan waktu yang lama. Linear programming merupakan suatu model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian sumber-sumber yang terbatas secara optimal (Pangestu Subagyo,1984). metode linear programming digunakan untuk menentukan jumlah produksi batik, dengan variabel yang digunakan adalah : bahan baku kain, bahan baku malam, bahan baku obat, proses pengerjaan 1 dan proses pengerjaan 2. 1.2 Rumusan Masalah bagaimana memaksimalkan keuntungan dengan kendala : bahan baku kain, malam, obat dan lama proses pengerjaan 1, lama proses pengerjaan 2 dengan menggunakan linear programming 1.3 Landasan Teori Linear programming merupakan suatu model umum yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah pengalokasian sumber daya yang terbatas secara optimal Linear programming merupakan masalah pemrograman yang harus memenuhi tiga kondisi berikut: 1. Variabel-variabel keputusan yang terlibat harus positif 2. Kriteria-kriteria untuk memilih nilai terbaik dari variabel keputusan dapat diekspresikan sebagai fungsi linier. Fungsi kriteria ini bisa disebut fungsi objektif [Jurnal Ilmiah ICTech Vol.x No.1 Januari 2012] 1

3. Aturan-aturan operasi yang mengarahkan proses-proses dapat diekspresikan sebagai suatu set persamaan atau pertidaksamaan linier. Set tersebut dinamakan fungsi pembatas. Pembuatan model Untuk menyelesaikan suatu maslah dapat digunakan model linear Programming adapun langkah-langkah pemodelannya adalah sebagai berikut: 1. Menentukan variable-variabel dari persoalan misalnya x 1, x 2 dan seterusnya. 2. Menentukan batasan-batasn yang harus dikenakan untuk memenuhi batasan system yang dimodelkan. A X { atau = atau } B, X 0, i = 1,2,3,, m Keterangan: m = macam batasan sumber atau fasilitas yang tersedia n = macam kegiatan yang menggunakan sumber atau fasilitas yang tersedia j = nomor setiap macam kegiatan yang menggunakan sumber atau fasilitas yang tersedia X i = kegiatan ke j (variable keputusan) = Banyaknya sumber I yang diperlukan untuk menghasilkan setiap unit keluaran kegitan j A ij 3. Menentukan tujuan (maksimasi atau minimasi) yang harus dicapai untuk menentukan pemecahan optimum dari semua nilai yang layak dari variable tersebut. = + + + Keterangan : Z = nilai yang dioptimalkan C n = sumbangan setiap satuan keluaran kegiatan n terhadap nilai Z X n = Kegiatan ke n (variable keputusan) Metode simpleks mempunyai prosedur yang bersifat iterasi dan bergerak selangkah demi selangkah. Ada beberapa keuntungan yang harus diperhatikan dalam menyelesaikan persoalan optimasi menggunakan metode simpleks yaitu: 1. Nilai kanan (NK) / Right hand slide (RHS) fungsi tujuan harus nol(0). 2. Nilai kanan (NK)/ Right Hand Slides (RHS) fungsi kendala harus positif apabila negative, nilai tersebut harus dikalikan -1. 3. Fungsi kendala dengan harus diubah ke bentuk = dengan menambahkan variable slack (surplus). Variable slack (surplus) disebut juga variable dasar. 4. Fungsi kendala dengan tanda = harus ditambah artificial variable (M). 5. Fungsi kendala dengan tanda diubah ke bentuk dengan cara mengalikan dengan -1, lalu diubah ke bentuk persamaan dengan ditambahkan variable slack. Kemudian karena Nilai Kanan (NK) / Right Hand Slides (RHS) negative, dikalikan lagi dengan -1 dan ditambahkan artificial variable (M). Langkah-langkah metode simpleks tabel : 1. Mengubah fungsi tujuan dan batasan-batasan Fungsi tujuan diubah menjadi fungsi implisit, artinya semua C j X ij kita geser ke kiri. 2. Menyusun persamaan-persamaan di dalam tabel Setelah formulasi diubah kemudian disusun ke dalam tabel, dalam bentuk simbol seperti tampak pada table. Tabel 1. Simplex Variable dasar Z X 1 X 2. X n X n +1 X n+2 X n +m NK Z 1 -C 1 -C 2. -C n 0 0..0 0 X n +1 0 a 11 a 12.. a 1n 1 0..0 b 1 X n+2 0 a 21 a 22.. a 2n 0 1.0 b 2 X n+m 0 a m1 a m2.. a mn 0 0..1 b m 3. Memilih kolom kunci 2 [Jurnal Ilmiah ICTech Vol.x No.1 Januari 2012]

Kolom kunci merupakan dasar untuk mengubah tabel. Pilih kolom yang mempunyai nilai pada garis fungsi tujuan yang bernilai negatif dengan angka terbesar. 4. Memilih baris kunci Baris kunci merupakan dasar untuk mengubah tabel. Untuk itu terlebih dahulu carilah indeks tiap-tiap baris dengan cara membagi nilai-nilai pada kolom NK dengan nilai yang sebaris pada kolom kunci. indeks= pilih baris yang mempunyai indek positif dengan angka terkecil 5. Mengubah nilai-nilai baris kunci Nilai baris kunci diubah dengan cara membaginya dengan angka kunci. 6. Mengubah nilai-nilai selain pada baris kunci Nilai-nilai baris yang lain, selain pada baris kunci dapat diubah dengan rumus sebagai berikut: Baris baru= baris lama (koefisien pada kolom kunci ) x nilai baru baris kunci 7. Melanjutkan perbaikan-perbaikan atau perubahan-perubahan Ulangi langkah-langkah perbaikan mulai langkah 3 sampai langkah ke 6 untuk memperbaiki tabel-tabel yang telah diubah / diperbaiki nilainya. Perubahan baru berhenti setelah pada baris pertama (fungsi tujuan) tidak ada yang bernilai negatif 2. HASIL DAN PEMBAHASAN 2.1 Perhitungan Linear Programming Batik Hana akan memproduksi 2 jenis dengan 5 kendala: Bahan baku berupa kain, bahan baku malam, bahan baku obat dan proses 1 serta proses 2 dapat dilihat pada table seperti berikut: Tabel 2. Produksi Batik Stok yang Keterangan Daster Hem dimiliki bahan baku kain 10 8 1200 bahan baku malam 6 10 900 bahan baku obat 12 9 1250 Lama proses 1 (pembatikan) 4 3 420 Lama proses 2 (setelah pembatikan) 2 4 504 keuntungan 5000 6000 Dari table diatas digunakan linier programming variabel-variabel dalam model tersebut adalah sebagai berikut: 1. Variabel keputusan Masalah ini berisi dua variable keputusan yang menunjukkan jumlah produk daster dan produk hem X1 = jumlah produk daster yang diproduksi X2= jumlah produk hem yang diproduksi 2. Fungsi Tujuan Tujuan dari perusahaan adalah memaksimalkan keuntungan. Maksimum Z= 5000 X1 + 6000 X2 Dengan Z= total laba 5.000 X1 = laba untuk produk daster 6.000 X2 = laba untuk produk hem 3. Batasan model Dalam masalah ini sumber daya yang digunakan dalam produksi yaitu, bahan baku kain, bahan baku malam, bahan baku obat, lama pengerjaan untuk tahap 1 (persiapan pembatikan) lama pengerjaan untuk tahap 2 (proses pembatikan). a. Batasan bahan baku kain Untuk produk daster diperlukan kain sebesar 10 yard Untuk produk hem diperlukan kain sebesar 8 yard Akan tetapi jumlah yang tersedia kain sebesar 1200 yard [Jurnal Ilmiah ICTech Vol.x No.1 Januari 2012] 3

Batasan untuk kain menjadi 10 x1 +8 x2 1200 b. Batasan bahan baku malam Untuk produk daster diperlukan malam sebesar 6 kg Untuk produk hem diperlukan malam sebesar 10 kg Akan tetapi jumlah yang tersedia malam sebesar 900 kg 6 x1 +10 x2 900 c. Batasan bahan baku obat Untuk produk daster diperlukan obat sebesar 12 gr Untuk produk hem diperlukan obatsebesar 9 gr Akan tetapi jumlah yang tersedia obat sebesar 1250 gr 12 x1 +9x2 1250 d. Batasan lama pengerjaan untuk tahap 1 (persiapan pembatikan) Untuk produk daster diperlukan lama proses sebesar 4 jam Untuk produk hem diperlukan lama sebesar 3 jam Akan tetapi jumlah jumlah jam yang tersedia sebesar 420 jam 4 x1 +3x2 420 e. Batasan lama pengerjaan untuk tahap 2 (proses pembatikan) Untuk produk daster diperlukan lama proses sebesar 2 jam Untuk produk hem diperlukan lama proses sebesar 4 jam Akan tetapi jumlah jumlah jam yang tersedia sebesar 504 jam 2 x1 +4x2 504 4. Pemecahan Model Dari persamaan-persamaan diatas dapat dibuat seperti table berikut ini Tabel 3. Pemecah model variabel z x1 x2 s1 s2 s3 s4 s5 nilai Z 1-5000 -6000 0 0 0 0 0 0 s1 0 10 8 1 0 0 0 0 1200 s2 0 6 10 0 1 0 0 0 900 s3 0 12 9 0 0 1 0 0 1250 s4 0 4 3 0 0 0 1 420 4 [Jurnal Ilmiah ICTech Vol.x No.1 Januari 2012]

s5 0 2 4 0 0 0 0 1 504 a. Memilih kolom kunci Kolom kunci merupakan dasar untuk mengubah tabel diatas. Kolom yang dipilih adalah kolom pada baris fungsi tujuan yang bernilai negatif dengan angka terbesar. Jika tidak ada nilai negatif pada baris fungsi tujuan, maka solusi optimal sudah diperoleh: Tabel 4. Memilih kolom kunci variabel z x1 x2 s1 s2 s3 s4 s5 nilai Z 1-5000 -6000 0 0 0 0 0 0 s1 0 10 8 1 0 0 0 0 1200 s2 0 6 10 0 1 0 0 0 900 s3 0 12 9 0 0 1 0 0 1250 s4 0 4 3 0 0 0 1 0 420 s5 0 2 4 0 0 0 0 1 504 b. Perhitungan indeks Indeks diperoleh dari nilai kolom nilai kanan dibagi dengan nilai kolom kunci. Tabel 5. Perhitungan indeks variabel z x1 x2 s1 s2 s3 s4 s5 nilai indeks Z 1-5000 -6000 0 0 0 0 0 0 0 s1 0 10 8 1 0 0 0 0 1200 150 s2 0 6 10 0 1 0 0 0 900 90 s3 0 12 9 0 0 1 0 0 1250 138.8889 s4 0 4 3 0 0 0 1 0 420 140 s5 0 2 4 0 0 0 0 1 504 126 c. Memilih baris kunci Baris kunci yang dipilih adalah baris yang memiliki indeks positif dengan angka terkecil. Hasil pemilihan baris kunci ditunjukkan oleh table 7. Tabel 6. Memilih baris kunci variabel Z x1 x2 s1 s2 s3 s4 s5 nilai indeks Z 1-5000 -6000 0 0 0 0 0 0 0 s1 0 10 8 1 0 0 0 0 1200 150 s2 0 6 10 0 1 0 0 0 900 90 s3 0 12 9 0 0 1 0 0 1250 138.8889 s4 0 4 3 0 0 0 1 420 140 [Jurnal Ilmiah ICTech Vol.x No.1 Januari 2012] 5

s5 0 2 4 0 0 0 0 1 504 126 Dari pemilihan kolom kunci dari baris kunci diperoleh nilai kunci. Nilai kunci adalah perpotongan dari kolom kunci dan baris kunci, yaitu 1) Mengubah nilai-nilai Untuk baris kunci, nilai baru diperoleh dengan rumus berikut: Nilai baru = nilai lama / nilai kunci Dengan demikian menjadi: Tabel 7. Mengubah nilai-nilai x1 x2 s1 s2 s3 s4 s5 Nilai 0.6 1 0 0.1 0 0 0 90 Sedangkan untuk baris yang bukan baris kunci, nilai baru diperoleh dengan rumus: Nilai baru = nilai lama- (koefisien pada kolom kunci x nilai baru baris kunci) Tabel 8. Nilai baru untuk z -5000-6000 0 0 0 0 0 0-6000 0.6 1 0 0.1 0 0 0 90-1400 0 0 600 0 0 0 540000 Tabel 9. Nilai baru untuk s1 10 8 1 0 0 0 0 1200 8 0.6 1 0 0.1 0 0 0 90 5.2 0 1-0.8 0 0 0 480 Tabel 10. Nilai baru untuk s3 12 9 0 0 1 0 0 1250 9 0.6 1 0 0.1 0 0 0 90 6.6 0 0-0.9 1 0 0 440 Tabel 11. Nilai baru untuk s4 4 3 0 0 0 1 420 3 0.6 1 0 0.1 0 0 0 90 2.2 0 0-0.3 0 1 0 150 Tabel 12. Nilai baru untuk s5 2 4 0 0 0 0 1 504 4 0.6 1 0 0.1 0 0 0 90-0.4 0 0-0.4 0 0 1 144 Secara lengkap, table baru bisa dilihat dalam 6 [Jurnal Ilmiah ICTech Vol.x No.1 Januari 2012]

Tabel 13. Tabel baru variabel z x1 x2 s1 s2 s3 s4 s5 nilai Z 1-1400 0 0 600 0 0 0 540000 s1 0 5.2 0 1-0.8 0 0 0 480 x2 0 0.6 1 0 0.1 0 0 0 90 s3 0 6.6 0 0-0.9 1 0 0 440 s4 0 2.2 0 0-0.3 0 1 0 150 s5 0-0.4 0 0-0.4 0 0 1 144 2) Melanjutkan perubahan Ulangi langkah dari awal pemilihan kolom kunci. Perubahan berhenti jika fungsi tujuan tidak ada yang berinilai negatif. Dari perihutungan diatas dapat disimpulkan bahwa Tabel 14. Hasil Perhitungan x1 = 50 x2 = 66.667 Z = 633,333.33 3. Kesimpulan Linier programming dapat memberikan rekomendasi dalam menentukan jumlah produksi batik agar memaksimalkan keuntungan, dan dapat bermanfaat dalam merekomendasikan jumlah yang akan diproduksi, dengan melihat sumber daya yang dimiliki seperti bahan baku dan tenaga kerja. akan tetapi pemilik batik hana menginkan lebih terkomputerisasi maka akan mempermudah dalam menentukan keputusan. 4. Daftar Pustaka Gunawan, Yudhi Christian, Mahono Arya Tandy Hermawan, 2009."Decision Support System Tool untuk penyelesaian Permasalahan Linier Berbasis Simplex dan Revised Simplex," in Seminar Nasional Teknologi Informatika, Yogyakarta, Kusrini, 2006."Aplikasi untuk Menyelesaikan Program Linier dengan Menggunakan Metode Simplek," in Seminar Nasional Teknologi Informasi, Yogyakarta,. Pangestu Subagyo, Marwan Asri, and T.Hani Handoko, 1984. Dasar-Dasar Operations Research. BPFE, Yogyakarta: Rina Fiati, 2009."Sistem Pendukung Keputusan Peramalan Penjualan Barang," Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, Master Theses Rosnani Ginting, 2007,Sistem Produksi. Graha Ilmu,.Yogyakarta [Jurnal Ilmiah ICTech Vol.x No.1 Januari 2012] 7