Kisi-kisi Soal Uji Kompetensi Program studi Agribisnis Sumberdaya Perairan. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Essensial

dokumen-dokumen yang mirip
KISI UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN AGRIBISNIS PRODUKSI SUMBERDAYA PERAIRAN

BUDIDAYA IKAN JILID 1

KISI-KISI SOAL UKA 2014 PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN PRODUKSI PERIKANAN BUDIDAYA

KISI PEDAGOGIS KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/ KEAHLIAN/BK. spiritual, dan latar belakang sosial-budaya

FORMAT PENGEMBANGAN KISI-KISI SOAL UTN

Produksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar

SILABUS MATAPELAJARAN TEKNIK PEMBENIHAN IKAN (PAKET KEAHLIAN BUDIDAYA IKAN)

DURASI PEMELAJARAN KURIKULUM SMK EDISI : Memenuhi persyaratan kerja di Du/Di : PBD.AT A B C D E F G

tersebut dengan baik, karena materi bahan ajar noncetak berisi uraian yang sifatnya pendalaman dan pengayaan dari materi bahan ajar cetak.

I. P E N D A H U L U A N

USAHA PEMBENIHAN IKAN (salah satu faktor penentu di dalam usaha budidaya ikan)

Lampiran 1. Pola Tanam Pengusahaan Pembenihan Ikan Lele Phyton Pada Usaha Gudang Lele. Periode 1 Periode 2 Periode 3. Periode 4.

Kisi- kisi Soal UKG 2015 Paket Keahlian Budidaya perikanan

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Balai Benih Ikan Inovatif ( BBII ) merupakan unit pelaksanaan teknis daerah

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Program Studi Keahlian Agribisnis Produksi Ternak

PENJABARAN KKNI JENJANG KUALIFIKASI V KE DALAM LEARNING OUTCOMES DAN KURIKULUM PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN MANAJEMEN PERIKANAN BUDIDAYA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Teknik pembenihan ikan air laut Keberhasilan suatu pembenihan sangat ditentukan pada ketersedian induk yang cukup baik, jumlah, kualitas dan

Deskripsi. METODA PRODUKSI MASSAL BENIH IKAN HIAS MANDARIN (Synchiropus splendidus)

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas benih sebar

PENGELOLAAN INDUK IKAN NILA. B. Sistematika Berikut adalah klasifikasi ikan nila dalam dunia taksonomi : Phylum : Chordata Sub Phylum : Vertebrata

LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

PEMBENIHAN KAKAP PUTIH (Lates Calcarifer)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. larva. Kolam pemijahan yang digunakan yaitu terbuat dari tembok sehingga

KISI PEDAGOGIS KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KELAS/ KEAHLIAN/BK. spiritual, dan latar belakang sosial-budaya

II. METODOLOGI. a) b) Gambar 1 a) Ikan nilem hijau ; b) ikan nilem were.

P. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BUDIDAYA PERIKANAN SMALB TUNARUNGU

BAHAN DAN METODE. Percobaan 1. Pengaruh pemberian bahan aromatase inhibitor pada tiga genotipe ikan nila sampai tahap pendederan.

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga. Pendahuluan

SILABUS MATAPELAJARAN TEKNIK PEMBENIHAN IKAN (PAKET KEAHLIAN BUDIDAYA IKAN)

I. PENDAHULUAN. lkan nila merupakan salah satu jenis ikan yang bernilai ekonomis tinggi. Ikan nila

VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas benih sebar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas benih sebar

PETUNJUK PRAKTIKUM TEKNOLOGI PEMBENIHAN IKAN TEKNOLOGI PEMIJAHAN IKAN DENGAN CARA BUATAN (INDUCE BREEDING)

AQUACULTURE POND BOTTOM SOIL QUALITY MANAGEMENT

LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN MAS : IMADUDIN ATHIF N.I.M :

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perusahaan 5.2. Struktur Organisasi

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas benih sebar

BAHAN DAN METODE. Tabel 1. Subset penelitian faktorial induksi rematurasi ikan patin

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KEPMEN-KP/2017 TENTANG PELEPASAN IKAN GURAMI (OSPHRONEMUS GORAMY) SAGO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Panduan Singkat Teknik Pembenihan Ikan Patin (Pangasius hypophthalmus) Disusun oleh: ADE SUNARMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

MODUL: BUDIDAYA ROTIFERA

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas benih sebar

genus Barbodes, sedangkan ikan lalawak sungai dan kolam termasuk ke dalam species Barbodes ballaroides. Susunan kromosom ikan lalawak jengkol berbeda

TEMPAT UJI KOMPETENSI (TUK) FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BUNG HATTA

Ikan lele dumbo (Clarias sp.) Bagian 3 : Produksi induk

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas benih sebar

METODOLOGI PENELITIAN

ke dalam bak filter. Berdasarkan Anonim (2011 ) waktu tinggal dapat dihitung dengan rumus :

I. PENDAHULUAN. Usaha pengembangan budidaya perairan tidak dapat lepas dari pembenihan jenisjenis

Peluang Usaha Budi Daya Ikan Lele

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi induk ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas induk pokok (Parent Stock)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BUDIDAYA IKAN BELUT ( Synbranchus )

f. Debit air untuk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha. Kondisi perairan tenang dan bersih, g. karena ikan nila tidak dapat berkembang biak dengan ba

II. BAHAN DAN METODE

LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT NASIONAL XXIII 2015 SERPONG INFORMATION SHEET BIDANG LOMBA FISHERY

BAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.

BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL

DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ikan Lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah

III. BAHAN DAN METODE

I. PENDAHULUAN. Dalam kegiatan pembenihan pakan alami telah terbukti baik untuk larva.

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

Gambar 3. Kolam yang diperguanak untuk Percontohan

KARYA ILMIAH MERAIH SUKSES DENGAN BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM USAHA. Tabel 4. Penggunaan Lahan Pada Kecamatan Bekasi Utara Pada Tahun 2010

ikan yang relatif lebih murah dibanding sumber protein hewani lainnya, maka permintaan akan komoditas ikan terus meningkat dari waktu ke waktu.

II. BAHAN DAN METODE

MODUL TEACHING FACTORY

II. BAHAN DAN METODE 2.1 Prosedur Persiapan Wadah Persiapan dan Pemeliharaan Induk Peracikan dan Pemberian Pakan

PEMBENIHAN DAN PEMBESARAN ABALON Haliotis squamata DI BALAI PERIKANAN BUDIDAYA LAUT LOMBOK, LOMBOK BARAT, NUSA TENGGARA BARAT

Budidaya Nila Merah. Written by admin Tuesday, 08 March :22

PENDAHULUAN Ikan Nila (Oreochromis sp.) merupakan salah satu komoditas ikan air tawar yang mendapat perhatian besar bagi usaha perikanan terutama

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi induk ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas induk pokok (Parent Stock)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

20.1. Mengembangkan Potensi Peternakan Ruminansia Menerapkan Tingkah laku Ternak Ruminansia Menerapkan Penanganan Ternak ruminansia

TEKNIK PRODUKSI INDUK BETINA IKAN NILA. T. Yuniarti, Sofi Hanif, Teguh Prayoga, Suroso

PELUANG BISNIS BUDIDAYA LELE SANGKURIANG. Bambang Sumarsono TEKNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2011

BAB I. PENDAHULUAN. Protein adalah jenis asupan makan yang penting bagi kelangsungan

Bab 3. Budidaya pembenihan ikan konsumsi

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

KEWIRAUSAHAAN PEMIJAHAN LELE SANGKURIANG DI KELURAHAN BUGEL KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA

PANDUAN PRAKTIKUM MATA KULIAH TEKNIK PEMBENIHAN IKAN (LUHT 4434)

Transkripsi:

Kisi-kisi Soal Uji Kompetensi Program studi Agribisnis Sumberdaya Perairan Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Essensial 1. Mengidentifikasi potensi dan peran budidaya perairan 2. Mengidentifikasi parameter kualitas air 1.1 Menjelaskan potensi budidaya perairan di Indonesia 1.2 Menjelaskan peranan budidaya perairan secara umum 1.3 Menjelaskan jenis-jenis dan karakteristik komoditas perairan yang memiliki nilai ekonomis tinggi 2.1 Menyiapkan peralatan dan bahan yang digunakan dalam identifikasi parameter kualitas air 2.2 Menjelaskan macam-macam paremeter kualitas air 1.1.1 Potensi budidaya perairan diidentifikasi berdasarkan habitatnya 1.1.2 Contoh berbagai potensi budidaya perairan 1.2.1 Peranan budidaya perairan bagi manusia dan lingkungan 1.2.2 Pentingnya hasil budidaya sebagai sumber ketahanan pangan 1.3.1 Jenis-jenis komoditas perairan 1.3.2 Karakteristik setiap komoditas 1.3.3 Komoditas budidaya peraiaran yang bernilai ekonomis 2.1.1 Peralatan parameter kualitas air diidentifikasi 2.1.2 Fungsi setiap peralatan kualitas air dapat diidentifikasi 2.1.3 Prosedur penggunaan peralatan kualitas air 2.2.1 Macam-macam parameter kualitas air yang diperlukan dalam budidaya ikan 2.2.2 Parameter kualitas air secara kimia 2.2.3 Parameter kualitas air secara biologi 2.2.4 Parameter kualitas air secara fisik 2.3 Mengambil sampel air di lapangan 2.3.1 Peralatan pengambilan sampel air 2.3.2 Jenis sampel air 2.3.3 Cara pengambilan sampel air sesuai prosedur 2.3.4 Jumlah sampel air sesuai kebutuhan pengukuran

2.4 Mengukur parameter kualitas air 2.4.1 Jenis-jenis peralatan parameter kualitas air 2.4.2 Metode pengukuran parameter kualitas air Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Essensial 3. Memenuhi persyaratan kesehatan, keselamatan dan lingkungan di tempat kerja 4. Mengelola induk ikan 3.1. Mengikuti prosedur di tempat kerja untuk kesehatan dan keselamatan di tempat kerja 3.2. Melakukan tindakan kesehatan dan keselamatan kerja dalam kondisi berbahaya/darurat 3.3. Memelihara infrastruktur dan lingkungan kerja 3.1.1 Prosedur Kesehatan dan keselamatan ditempat kerja 3.1.2 Prosedur penanganan darurat diikuti sesuai standar perusahaan di tempat kerja 3.2.1 Macam-macam tindakan kesehatan dan keselamatan kerja 3.2.2 Prosedur tindakan kesehatan dan keselamatan kerja dalam kondisi darurat diikuti sesuai standar perusahaan di tempat kerja 3.3.1 Cara pemeliharaan infrastruktur dan lingkungan kerja 3.3.2 Kontribusi semua komponen kesehatan dan keselamatan kerja diusahakan untuk keseluruhan infrastuktur 4.1 Memilih calon induk 4.1.1 Peralatan pemilihan induk diidentifikasi berdasarkan fungsi 4.1.2 Asal-usul induk diketahui sesuai kaidah genetika 4.1.3 Jumlah dan jenis induk yang disiapkan sesuai kebutuhan produksi 4.2 Menyeleksi calon induk jantan dan betina 4.3.Memelihara induk ikan 4.2.1 Ciri-ciri calon induk jantan dan betina 4.2.2 Metode seleksi calon induk jantan dan betina 4.2.3 Proses seleksi calon induk jantan dan betina 4.3.1 Padat penebaran induk ikan 4.3.2 Proses pemeliharaan induk ikan 4.3.3 Jumlah pemberian pakan yang dibutuhkan dalam memelihara induk ikan 4.4 Melakukan pematangan gonad 4.4.1 Metode pematangan gonad pada induk ikan 4.4.2 Jenis-jenis hormon yang dapat dipergunakan

induk dalam pematangan gonad 4.5 Menyeleksi induk siap pijah. 4.5.1 Ciri-ciri induk yang siap dipijahkan 4.5.2 Metode seleksi induk siap dipijahkan Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Essensial 5. Memijahkan ikan 5.1 Membedakan macam-macam teknik pemijahan ikan 6. Merawat telur dan larva 5.1.1 Macam-macam metode pemijahan 5.1.2 Membedakan berbagai macam metode pemijahan 5.2 Menerapkan teknik pemijahan 5.2.1 Membedakan berbagai macam prosedur teknik pemijahan pada ikan 5.2.2 Proses pemijahan ikan secara alami 5.2.3 Proses pemijahan ikan secara semi buatan 5.2.4 Proses pemijahan ikan secara buatan 5.3 Menangani telur. 5.3.1 Peralatan dan bahan yang dibutuhkan diidentifikasi sesuai fungsi 5.3.2 Perhitungan fekunditas 5.3.3 Proses ovulasi telur 5.3.4 Pembuahan telur dan sperma 5.3.5 Proses embriogenesis 6.1Menetaskan telur 6.2Memberi pakan larva 6.3Mengamati perkembangan larva 6.1.1 Pengelolaan media penetasan telur 6.1.2 Penebaran telur 6.1.3 Ciri-ciri telur yang dibuahi dan tidak dibuahi 6.1.4 Faktor yang mempengaruhi proses penetasan telur 6.1.5 Perhitungan Hatching Rate 6.2.1 Perhitungan Survival Rate larva 6.2.2 Jenis-jenis pakan larva 6.2.3 Jumlah pakan larva 6.2.4 Pemberian pakan perhari 6.3.1 Proses perkembangan larva (organogenesis) 6.3.2 Macam-macam proses perkembangan larva pada

7. Melakukan pendederan. ikan 6.4Menangani hama dan penyakit pada 6.4.1 Identifikasi macam-macam hama dan penyakit larva. pada larva 6.4.2 Pencegahan hama dan penyakit pada larva 6.4.3 Pengobatan hama dan penyakit pada larva 7.1 Merencanakan kegiatan pendederan 7.1.1 Menyiapkan peralatan, wadah dan media pendederan 7.1.2 Menghitung padat penebaran larva ikan 7.1.3 Mengontrol kualitas dan kuantitas air pemeliharaan 7.1.4 Menghitung jumlah pakan yang dibutuhkan 7.1.5 Merencanakan waktu sampling 7.1.6 Merencanakan waktu panen benih 7.2 Menghitung padat penebaran 7.2.1 Padat penebaran larva disesuaikan untuk jenis ikan 7.2.2 Cara menghitung padat penebaran 7.3 Menebar larva 7.3.1 Metode penebaran larva 7.3.2 Waktu penebaran larva 7.4 Memelihara larva 7.4.1 Menyiapkan peralatan, wadah dan media pemeliharaan 7.4.2 Menghitung jumlah larva ikan yang ditebar 7.4.3 Mengelola kualitas dan kuantitas air pemeliharaan 7.4.4 Memberi pakan 7.4.5 Mengendalikan Hama Dan Penyakit 7.5 Memantau pertumbuhan. 7.5.1 Menentukan waktu sampling 7.5.2 Macam-macam parameter pertumbuhan 7.5.3 Menghitung pertumbuhan 7.6 Memanen benih 7.6.1 Menyiapkan peralatan, wadah dan bahan untuk pemanenan 7.6.2 Menentukan ukuran ikan yang akan dipanen 7.6.3 Menghitung hasil produksi ikan yang dipanen

8. Melakukan pembesaran 8.1 Merencanakan kegiatan pembesaran 7.6.4 Melakukan pemanenan 8.1.1 Menyiapkan peralatan, wadah dan media pembesaran 8.1.2 Menghitung padat penebaran benih ikan 8.1.3 Mengontrol kualitas dan kuantitas air pemeliharaan 8.1.4 Menghitung jumlah pakan yang dibutuhkan 8.1.5 Merencanakan waktu sampling 8.1.6 Merencanakan waktu panen ikan 8.2 Menghitung padat penebaran 8.2.1 Padat penebaran benih disesuaikan untuk jenis ikan 8.2.2 Cara menghitung padat penebaran 8.3 Menebar benih ikan 8.3.1 Metode penebaran benih 8.3.2 Waktu penebaran benih 8.4 Memelihara benih ikan 8.4.1 Menyiapkan peralatan, wadah dan media pemeliharaan 8.4.2 Menghitung jumlah benih ikan yang ditebar 8.4.3 Mengelola kualitas dan kuantitas air pemeliharaan 8.4.4 Memberi pakan 8.4.5 Mengendalikan Hama Dan Penyakit 8.5 Memantau pertumbuhan 8.5.1 Menentukan waktu sampling 8.5.2 Macam-macam parameter pertumbuhan 8.5.3 Menghitung pertumbuhan 8.6 Memanen ikan. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Essensial 8.6.1 Menyiapkan peralatan, wadah dan bahan untuk pemanenan 8.6.2 Menentukan ukuran ikan yang akan dipanen 8.6.3 Menghitung hasil produksi ikan yang dipanen 8.6.4 Melakukan pemanenan

9. Mengidentifikasi jenis-jenis pakan alami 10. Membudidayakan pakan alami 9.1 Membedakan macam-macam phytoplankton 9.2 Membedakan macam-macam zooplankton 9.3 Membedakan macam-macam benthos 9.1.1 Jenis-jenis phytoplankton 9.1.2 Ciri-ciri setiap phytoplankton 9.1.3 Proses reproduksi phytoplankton 9.2.1 Jenis-jenis zooplankton 9.2.2 Ciri-ciri setiap zooplankton 9.2.3 Proses reproduksi zooplankton 9.3.1 Jenis-jenis bentos 9.3.2 Ciri-ciri setiap bentos 9.3.3 Proses reproduksi bentos 10.1 Membuat kultur murni 10.1.1 Menyiapkan peralatan, wadah kultur alami pakan alami 10.1.2 Menyiapkan media kultur murni 10.1.3 Menginokulasi dan Menanam Bibit 10.1.4.Melakukan pemupukan susulan 10.1.5 Memantauan pertumbuhan populasi pakan alami 10.1.6 Memanen pakan alami 10..2 Membuat kultur semi massal 10.2.1 Menyiapkan peralatan, wadah kultur semi massal pakan alami 10.2.2 Menyiapkan media kultur semi massal 10.2.3 Menginokulasi dan Menanam Bibit 10.2.4 Melakukan pemupukan susulan 10.2.5 Memantauan pertumbuhan populasi pakan alami 10.2.6 Memanen pakan alami 10.3 Membuat kultur masal 10.3.1 Menyiapkan peralatan, wadah kultur massal pakan alami 10.3.2 Menyiapkan media kultur massal 10.3.3 Menginokulasi dan Menanam Bibit 10.3.4 Melakukan pemupukan susulan 10.3.5 Memantauan pertumbuhan populasi pakan alami 10.3.6 Memanen pakan alami

11. Menerapkan kebutuhan nutrient ika 12. Membuat pakan ikan 10.4 Menghitung sel pakan alami. 10.4.1 Persiapan peralatan dan bahan untuk menghitung sel pakan alami 10.4.2 Metode perhitungan sel pakan alami 11.1Menjelaskan macam-macam kebutuhan nutrien ikan 11.2Menghitung kebutuhan nutrien ikan. 12.1Memilih bahan baku 12.2Menghitung formulasi pakan 12.3Menghitung kebutuhan bahan baku 12.4 Mencampur dan mengolah bahan pakan 11.1.1 Membedakan macam-macam nutrient pada bahan baku pakan 11.1.2 Kebutuhan protein pada ikan 11.1.3 kebutuhan karbohidrat pada ikan 11.1.4 Kebutuhan lipid pada ikan 11.2.1 Metode perhitungan kebutuhan nutrien 11.2.2 Perhitungan energi 12.1.1 Jenis-jenis bahan baku yang dapat digunakan membuat pakan 12.1.2 Kriteria pemilihan bahan baku 12.2.1 Macam-macam metode formulasi pakan 12.2.2 Perhitungan formulasi metode segiempat 12.2.3 Perhitungan formulasi metode aljabar 12.2.4 perhitungan formulasi metode linier 12.3.1 Bahan baku dihitung sesuai dengan kebutuhan ikan 12.3.2 Cara menghitung kebutuhan bahan bak 12.4.1 Proses pencampuran bahan baku 12.4.2 Metode pencampuran bahan baku 12.5 Mencetak pakan 12.5.1 Persiapan peralatan pencetakan pakan 12.5.2 Prosedur pencetakan pakan 12.6 Mengeringkan pakan 12.6.1 Persiapan peralatan pengeringan pakan 12.6.2 Proses pengeringan pakan 12.7 Mengemas dan menyimpan pakan. 12.7.1 Teknik pengemasan pakan

13. Melakukan ujicoba pakan buatan 13.1 Membedakan macam-macam ujicoba pakan 13.2.Melakukan uji pakan secara fisis 13.3 Melakukan uji pakan secara khemis 13.4 Melakukan uji pakan secara biologis 12.7.2 Bahan-bahan kemasan 12.7.3 Prosedur kemasan 13.1.1 Jenis-jenis uji coba pakan 13.1.2 Prosedur uji coba pakan 13.2.1 Parameter uji pakan secara fisis 13.2.2 Prosedur uji pakan secara fisis 13.2.1 Parameter uji pakan secara khemis 13.2.2 Prosedur uji pakan secara khemis 13.2.1 Parameter uji pakan secara biologis 13.2.2 Prosedur uji pakan secara biologis 14. Memberi pakan 14.1 Menentukan jenis dan ukuran pakan 14.2 Menentukan jumlah, waktu dan frekuensi pemberian pakan 14.1.1 Jenis pakan yang akan diberikan diidentifikasi sesuai dengan jenis dan ukuran ikan 14.1.2 Pakan yang akan diberikan ditentukan sesuai dengan kebutuhan nilai gizi/nutrisi ikan 14.1.3 Pakan yang akan diberikan ditentukan berdasarkan jenis dan ukuran bukaan mulut ikan 14.2.1 Dosis pemberian pakan ditentukan berdasarkan jenis dan ukuran ikan 14.2.2 Jumlah pakan yang dibutuhkan dihitung berdasarkan dosis pemberian pakan 14.2.3 Jumlah pakan ditimbang sesuai kebutuhan ikan perperiode sampling 14.3 Menghitung kebutuhan pakan 14.3.1 Jumlah pakan dihitung berdasarkan periode pemeliharaan ikan 14.3.2 Perhitungan jumlah pakan berdasarkan dosis pemberian pakan dan lama pemeliharaan 14.3.3 Jumlah pakan ditimbang sesuai kebutuhan ikan

15. Mengidentifikasi Hama dan Penyakit Ikan perperiode pemeliharaan 14.4 Melakukan sampling 14.4.1 Sampling dilakukan sesuai petunjuk teknis 14.4.2 Taksiran biomassa ikan ditentukan sesuai hasil sampling 15.1 Mengidentifikasi macam-macam hama dan penyakit ikan 15.1.1 Jenis-jenis hama yang dapat menyerang ikan 15.1.1 Jenis-jenis penyakit ikan 15.2 Mengambil sampel di lapangan 15.2.1 Peralatan pengambilan sampel hama dan penyakit ikan 15.2.2Jenis sampel hama dan penyakit ikan 15.2.3 Cara pengambilan sampel hama dan penyakit sesuai prosedur 15.2.4Jumlah sampel hama dan penyakit sesuai kebutuhan pengukuran 15.3 Mengidentifikasi gejala serangan 15.3.1 Hama yang menyerang ikan diperiksa berdasarkan gejala serangannya 15.3.1 Ikan yang terserang penyakit diperiksa atas dasar pengamatan pada gejala klinis 15.4 Menentukan jenis penyakit 15.4.1 Penyakit yang menyerang ikan diidentifikasi berdasarkan kondisi lingkungan pemeliharaan 15.4.2 Penyakit yang menyerang ikan diperiksa keberadaannya sesuai dengan petunjuk teknis yang digunakan dalam pemeriksaan penyakit 15.4.3Penyakit yang menyerang ikan diperiksa atas dasar pengamatan pada gejala klinis yang terdapat pada ikan yang dipelihara

15.5 Mengobati ikan sakit. 15.5.1 Langkah pengobatan di identifikasi sesuai dengan persyaratan teknis 15.5.2 Jenis obat yang digunakan untuk mengobati ikan ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaan penyakit yang menyerang ikan 15.5.3 Dosis obat yang digunakan untuk mengobati penyakit ikan ditentukan sesuai dengan standar pengobatan yang telah ditentukan 15.5.4 Cara pemberian obat ditentukan berdasarkan pengamatan adanya bentuk hubungan antar organisme sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan 15.5.5 Obat diberikan sesuai dengan prosedur pengobatan penyakit yang telah ditetapkan 16. Mengelola kualitas air 16.1 Mengambil sampel air 16.1.1 Peralatan pengambilan sampel air 16.1.2 Jenis sampel air 16.1.3 Cara pengambilan sampel air sesuai prosedur 16.1.4 Jumlah sampel air sesuai kebutuhan pengukuran 16.2 Mengukur parameter kualitas air budidaya 16.2.1 Peralatan pengukuran ditentukan sesuai dengan parameter yang akan diukur 16.2.1 Macam-macam metode pengukuran setiap parameter 16.2.3 Pengukuran dilakukan secara periodik 16.3 Menjelaskan kriteria kualitas air 16.3.1 Kriteria kualitas air untuk budidaya ikan air tawar 16.3.2 Kriteria kualitas air untuk budidaya ikan air payau 16.3.3 Kriteria kualitas air untuk budidaya ikan air laut 16.4 Menentukan kelayakan lokasi budidaya 16.4.1 Menyiapkan peralatan dan bahan yang digunakan dalam melakukan studi kelayakan 16.4.2 Menentukan lokasi yang layak berdasarkan

16.5 Mengendalikan kualitas air budidaya persyaratan teknik, ekonomis 16.4.3 Mengidentifikasi kelayakan secara teknis dan ekonomis 16.5.1.Menyiapkan peralatan dan bahan yang digunakan dalam pengendalian kualitas air 16.5.2 Mengatur debit dan volume air 16.5.3 Mengendalikan parameter fisika dan kimia air 16.5.4 Mengendalikan parameter biologi air 17. Memasarkan hasil budidaya 18. Analisis usaha budidaya ikan 17.1 Merencanakan sasaran dan target penjualan 17.1.1Menentukan metoda pemasaran 17.1.2 Menyusun program pemasaran 17.1.3 Menentukan sasaran dan target penjualan 17.2 Membuat strategi promosi 17.2.1 Menentukan strategi promosi 17.2.2 Melakukan promosi produk budidaya perikanan 17.3 Menentukan sistem penjualan. 17.3.1 Macam-macam metode penjualan 17.3.2 Menentukan metode penjualan 18.1 Menghitung biaya produksi 18.1.1 Menentukan variabel produksi 18.1.2 Menghitung biaya produksi 18.2 Menghitung pendapatan 18.2.1 Menghitung target produksi 18.2.2 Menentukan harga jual 18.2.3 Menghitung pendapatan 18.3 Menentukan Benefit Cost Ratio 18.3.1 Menghitung pengeluaran 18.3.2 Menghitung pendapatan 18.3.3 Menghitung BCR 18.4 Menghitung Break Even Point (Titik Impas). 18.4.1 Menghitung biaya produksi persatuan hasil 18.4.2 Menghitung target produksi minimal 18.4.3 Menghitung BEP

19. Membuat wadah budidaya 19.1 Menentukan lokasi 19.1.1 Persyaratan lokasi budidaya ikan sesuai petunjuk teknis 19.1.2 Penentuan lokasi budidaya ikan dari aspek ekonomis 19.2 Mendesain wadah budidaya 19.2.1 Bentuk dan ukuran wadah yang akan didesain diidentifikasi sesuai dengan kebutuhan dalam budidaya 19.2.2Bentuk dan ukuran wadah yang akan didesain ditentukan sesuai dengan persyaratan teknis 19.3 Melakukan pembuatan wadah budidaya 19.3.1 Pematang kolam dibuat sesuai dengan persyaratan teknis 19.3.2 Inlet dan Outlet dibuat sesuai dengan persyaratan teknis 19.3.3 Kemiringan kolam dari inlet ke outlet sesuai dengan persyaratan teknis 19.4 Melakukan uji coba. 19.4.1 Metode pengujian terhadap wadah budidaya diidentifikasi sesuai petunjuk teknis 19.4.2 Proses uji coba wadah budidaya ditentukan sesuai dengan prosedur penguji cobaan kolam 19.4.3 Wadah budidaya diuji coba sesuai dengan persyaratan teknis 20. Menyiapkan wadah dan media budidaya ikan 20.1 Mengidentifikasi wadah dan media budidaya ikan 20.2 Membersihkan atau mengolah dasar wadah budidaya 20.1.1 Jenis-jenis wadah dan media budidaya ikan 20.1.2 Menentukan wadah dan media sesuai jenis ikan 20.2.1 Metode pengolahan tanah dasar 20.2.2 Melakukan pengolahan tanah dasar

20.3 Memupuk dan mengapur dasar kolam 20.4 Memperbaiki pematang, pintu pemasukan dan pengeluaran air 20.3.1 Jenis-jenis pupuk dan kapur yang digunakan dalam budidaya ikan 20.3.2 Dosis pupuk dan kapur 20.3.3 Prosedur pemupukan dan pengapuaran 20.4.1 Konstruksi pematang, pintu pemasukan dan pengeluaran air sesuai petunjuk teknis budidaya 20.4.2 Metode perbaikan pematang, pintu pemasukan dan pengeluaran air 20.4.3 Prosedur perbaikan pematang, pintu pemasukan dan pengeluaran air 20.5 Mengairi wadah budidaya 20.5.1 Debit dan volume air 20.5.2 Ketinggian wadah budidaya 20.5.3 Metode pengairan wadah budidaya 20.6 Menyiapkan peralatan budidaya 20.6.1 Jenis-jenis peralatan budidaya 20.6.2 Fungsi peralatan budidaya 20.6.3 Pemeliharaan dan perawatan peralatan budidaya 21. Mengestimasi hasil produksi 21.1 Menyiapkan peralatan dan wadah 21.1.1 Peralatan dan wadah panen 21.1.2 jumlah peralatan dan wadah 21.2 Melakukan sampling 21.2.1 Sampling dilakukan sesuai petunjuk teknis 21.2.2 Taksiran biomassa ikan ditentukan sesuai hasil sampling 21.3 Menghitung hasil produksi ikan yang akan dipanen. 21.3.1 Menghitung pertumbuhan 21.3.2 Menghitung mortalitas 21.3.3 Menghitung biomassa

22. Memanen hasil budidaya ikan 22.1 Merencanakan kegiatan pemanenan ikan hasil budidaya 22.1.1 Metoda pemanenan ditentukan berdasarkan petunjuk teknis 22.1.1 Ikan di panen sesuai petunjuk teknis 22.2 Melakukan sortasi hasil panen 22.2.1 Ikan hasil panen dikelompokkan berdasarkan ukurannya 22.2.2 Ikan hasil panen di sortasi berdasarkan kesehatannya 22.3 Mengemas ikan 22.3.1 Wadah pengemasan diisi air sesuai dengan persyaratan teknis 22.3.2 Ikan yang akan dikemas dihitung sesuai kepadatan yang dipersyaratkan 22.3.3 Ikan dikemas sesuai dengan persyaratan dan petunjuk teknis 22.4 Menjaga mutu hasil panen. 22.4.1 Persyaratan mutu hasil panen 22.4.2 Metode peningkatan mutu hasil panen 22.4.3 Prosedur peningkatan mutu hasil panen