V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
|
|
- Deddy Cahyadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Desa Pabuaran Desa Pabuaran berada di wilayah Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor provinsi Jawa Barat. Desa ini merupakan daerah dataran tinggi dengan tingkat suhu rata-rata 24 C 30 C. Curah hujan rata-rata di daerah ini sekitar 130 mm/tahun. Tinggi desa dari permukaan laut 300 mdl. Ketinggian lokasi cocok untuk budidaya perikanan khususnya budidaya ikan gurame dan tanaman palawija. Desa Pabuaran memiliki batas-batas administrasi sebagai berikut; Bagian Utara berbatasan dengan Desa Pondok Udik Kecamatan Kemang, Selatan berbatasan dengan PT Perkebunan Nusantara IX Kecamatan Kemang, Timur berbatasan dengan Desa Kemang Kecamatan Kemang, Bagian barat berbatasan dengan desa Candali Kecamatan Ranca Bungur. Jarak desa Pabuaran ke Ibukota kecamatan adalah 3,5 km, dari ibu kota kecamatan ke ibu kota kabupaten adalah 15 km, dari ibu kota kabupaten ke ibu kota provinsi adalah 120 km. Luas wilayah desa Pabuaran kecamatan Kemang menurut penggunaanya dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Tata Guna Lahan Desa Pabuaran, Bulan Juli 2010 No Tata Guna Lahan Luas Area (ha) 1 Pemukiman 60 2 Sawah irigasi sederhana 40 3 Usaha Perikanan 15 4 Perkantoran 0,1 5 Pekarangan 36 6 Luas Tanaman Pakan Ternak 10 Sumber : Daftar Isian Data Profil Desa dan Kelurahan Pabuaran Tahun 2010 Berdasarkan data profil desa Pabuaran, produksi budidaya perikanan antara lain ikan mas sebesar 10 ton/tahun, ikan mujair 15 ton/tahun, ikan lele 16 ton/tahun, ikan patin 10 ton/tahun, ikan nila 15 ton/tahun, ikan gurame 40 ton/tahun. Dari hasil data produksi budidaya perikanan, menunjukkan bahwa produksi perikanan yang paling besar ialah budidaya ikan gurame. Maka desa Pabuaran memiliki potensi pengembangan budidaya ikan gurame. Pemasaran dari hasil perikanan dijual melalui tengkulak atau pedagang pengumpul.
2 Jumlah penduduk desa Pabuaran sampai dengan Juli 2010 adalah orang, yang terdiri dari penduduk pria sebanyak orang dengan penduduk wanita sebanyak orang. Penduduk desa pabuaran yang berusia antara 18 tahun sampai dengan 56 tahun sebanyak orang dari jumlah penduduk yang termasuk dalam angkatan kerja produktif. Mata pencaharian penduduk desa sebagian besar ialah petani dan buruh tani, sedangkan penduduk yang lain adalah bekerja sebagai penjual jasa, pedagang dan peternak. 5.2 Karakteristik Petani Ikan Gurame Pada penelitian ini jumlah responden sebanyak 10 orang petani yang tergabung dalam kelompok Tunas Mina Terpadu. Kegiatan budidaya ikan gurame yang dilakukan petani responden ialah pemijahan, pembenihan, pendederan dan pembesaran. Kegiatan budidaya memiliki pola produksi, dimana pola produksi tersebut terdapat kegiatan usaha yang memiliki segmentasi pasar masing-masing. Sehingga, petani melakukan dua jenis tataniaga yakni tataniaga benih ikan gurame dan tataniaga ikan gurame konsumsi. Umumnya kegiatan budidaya ikan gurame di desa Pabuaran masih dilakukan secara tidak intensif. Pertama kali berdirinya kelompok tani dipelopori oleh Bapak H.Suryadi selaku ketua kelompok tani pada tahun Pada tahun 2010 barulah disahkan sebagai kelompok Tunas Tani Terpadu dikarenakan adanya pembinaan untuk kelompok tani-kelompok tani dari Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor. Pada tahun 2011, nama kelompok tani diganti menjadi Kelompok Tunas Mina Terpadu. Penggantian nama kelompok tani dikarenakan kebijakan pemerintah Kabupaten Bogor tentang Minapolitan yang bertujuan meningkatkan produktivitas perikanan terutama ikan gurame, lele dan ikan hias, sehingga kelompok tani-kelompok tani yang bergerak dibidang perikanan disokong dan dibantu dalam membudidayakan perikanannya. Kelompok Tunas Mina Terpadu merupakan kumpulan dari beberapa petani yang memiliki kebutuhan dan tujuan yang sama dalam memproduksi serta menjadikan usahatani ikan gurame sebagai mata pencaharian utamanya, kelompok yang berjumlah 10 orang tersebut berumur dari 35 tahun sampai dengan 67 tahun. Data usia kelompok tani ikan gurame responden dapat dilihat pada Tabel 7. 46
3 Tabel 7. Kelompok Umur Petani Ikan Gurame Responden di Desa Pabuaran, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Bulan April Juni 2011 No Kelompok Umur (tahun) Jumlah (orang) Persentase (%) Jumlah Sumber : Data Primer (diolah) 2011 Petani ikan gurame responden di desa Pabuaran pada umumnya memiliki kolam atau empang sendiri, karena responden menjadikan usaha budidaya ikan gurame sebagai mata pencaharian utamanya. Petani ikan gurame memiliki luas kolam yang berbeda-beda sesuai dengan kegiatan usahanya. Data mengenai struktur luas kolam serta produksi dari kegiatan usaha pembenihan dan pembesaran ikan gurame dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Produksi Kegiatan Usaha Pembenihan dan Pembesaran Ikan Gurame Oleh Responden di Desa Pabuaran, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Bulan April Juni 2011 No Responden Luas Kolam ( m 2 ) Pembenihan Produksi (ekor)* Kegiatan Usaha Luas Kolam ( m 2 ) Pembesaran Produksi (kilogram)** Total Keterangan : * = Produksi satu minggu ** = Produksi satu bulan Sumber: Data Primer (diolah)
4 Dari tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa luas kolam responden untuk kegiatan pembenihan dan pembesaran berbeda yaitu pada kegiatan usaha pembenihan luas kolam m 2 sebanyak tiga responden, kolam m 2 sebanyak enam responden, kolam m 2 sebanyak satu responden. Sedangkan pada kegiatan usaha pembesaran luas kolam m 2 sebanyak tiga responden, kolam m 2 sebanyak tiga responden, kolam m 2 sebanyak dua responden, kolam m 2 sebanyak dua responden. Produksi pada kegiatan usaha untuk pembenihan setiap satu minggu sekali dan untuk kegiatan usaha pembesaran setiap satu bulan sekali. Hasil produksi untuk kegiatan pembenihan sebesar ekor sedangkan untuk kegiatan pembesaran sebesar kilogram. Dari hasil produksi menunjukkan bahwa desa Pabuaran memiliki potensi untuk pengembangan budidaya ikan gurame. Pemenenan dilakukan petani sesuai dengan permintaan oleh petani pembesaran, konsumen antara seperti restoran, dan konsumen rumah tangga. Petani ikan gurame yang tergabung dalam Kelompok Tunas Mina Terpadu pada umumnya telah berpendidikan, tamat SMP sebanyak tiga orang, petani responden yang berpendidikan SMA sebanyak enam orang. Petani ikan yang sampai pada perguruan tinggi sebanyak satu orang, disebabkan petani ikan yang lulusan perguruan tinggi ini adalah meneruskan usaha orangtuanya yang telah diwariskan. Data mengenai tingkat pendidikan petani ikan gurame responden di desa Pabuaran, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Tingkat Pendidikan Petani Ikan Gurame Responden di Desa Pabuaran, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor, Bulan April Juni 2011 No Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%) 1 Tamat SMP Tamat SMA Tamat Perguruan Tinggi 1 10 Jumlah Sumber: Data Primer (diolah)
5 5.3 Karakteristik Pedagang Responden Di desa Pabuaran, Kelompok Tunas Mina Terpadu menerapkan sistem budidaya ikan gurame seperti pemijahan, pendederan, dan pembesaran. Produksi hasil panen gurame pada kelompok tani ada dua yakni benih dari hasil pendederan, dan gurame konsumsi dari hasil pembesaran Pedagang Responden Benih Ikan Gurame Pedagang responden yang dipilih pada penelitian sebanyak satu orang merupakan pedagang pengumpul dari luar lokasi penelitian yakni desa Petir. Pedagang pengumpul dipilih berdasarkan informasi dari petani ikan gurame ( kelompok Tunas Mina Terpadu ) yang berada di desa pabuaran. Pedagang pengumpul mendistribusikan produk kepada konsumen akhir yaitu petani pembesaran ikan gurame yang berada di luar lokasi penelitian, untuk selanjutnya dilakukan pembesaran benih menjadi ukuran konsumsi yakni 500 dan 800 gram. Adapun, pedagang responden benih ikan gurame merupakan pedagang responden ikan konsumsi juga Pedagang Responden Ikan Gurame konsumsi Pedagang responden yang dipilih pada penelitian sebanyak empat orang yang terdiri dari dua orang pedagang pengumpul dan dua orang pedagang pengecer. Pedagang pengumpul dari luar lokasi penelitian yakni berasal dari desa Petir dan desa Cibeureum. Pedagang pengumpul yang berasal dari desa Petir dapat juga bertindak sebagai pedagang pengecer karena memiliki modal yang cukup besar. Pedagang pengecer sebanyak dua orang yakni satu orang berada di pasar Laladon dan satu orang berada di pasar Anyar Bogor. Pemilihan pedagang pengumpul sebagai responden ditentukan berdasarkan informasi dari petani ikan, dimana pedagang pengumpul tersebut merupakan pedagang yang sangat besar pengaruhnya dilokasi penelitian dikarenakan aktif membeli dan mengumpulkan produk dari petani ikan lalu menjualnya kepada pedagang perantara berikutnya. Sedangkan, penentuan pedagang pengecer ditentukan dari informasi pedagang pengumpul yang mengantarkan ikan gurame 49
6 kepada pedagang pengecer yang menampung ikan gurame di pasar Laladon dan pasar Anyar Bogor. Pedagang responden berusia antara 27 tahun sampai dengan 56 tahun, seluruh pedagang ikan gurame berjenis kelamin pria. Komposisi umur pedagang responden di desa Petir, Cibeureum, dan pasar Laladon serta pasar Anyar Bogor dapat dilihat pada Tabel 10. Tabel 10. Kelompok Umur Pedagang Responden, Bulan April-Juni 2011 No Kelompok Umur (tahun) Jumlah (orang) Persentase (%) Jumlah Sumber: Data primer (diolah) Tehnik Budidaya Ikan Gurame, Pada Kelompok Tunas Mina Terpadu di Desa Pabuaran Kontruksi Kolam Kegiatan budidaya ikan gurame seperti pemijahan, pembenihan, pendederan dan pembesaran dilakukan di beberapa kolam antara lain kolam tanah, bak semen, dan kolam terpal. Seluruh responden menggunakan tiga jenis kolam, pemilihan tipe kolam tersebut disesuaikan dengan kegiatan budidayanya dan lahan yang tersedia, antara lain ; 1. Kolam Tanah Kolam tanah digunakan untuk pendederan benih ikan gurame dan pemijahan induk gurame serta pembesaran ikan gurame. Ukuran kolam disesuaikan dengan ukuran lahan yang dimiliki oleh pembudidaya. Pembudidaya memiliki kolam pendederan berkisar antara 3 sampai 10 buah kolam. Kolam pendederan berbentuk persegi panjang dengan luas kolam antara m 2, ketinggian air kolam cm. Sedangkan, kolam pemijahan berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran m 2, dimana kedalaman air kolam pemijahan sekitar cm. Kolam tanah dapat juga digunakan untuk pembesaran ikan gurame hingga ukuran konsumsi minimal 600 g/ekor, dengan ukuran kolam m 2, 50
7 2. 3. kedalaman kolam 150 cm dan ketinggian air tergantung dari ukuran benih dan padat penebaran antara 40 cm sampai 120 cm. Bak semen Bak semen yang digunakan petani ikan untuk pemeliharaan larva gurame berukuran lebar 2 3 m, panjang 3 5 m dan tinggi 0,5 1 m. Tinggi air pada bak pemeliharaan larva gurame dapat diatur mulai dari cm. Kolam terpal (bak plastik) Pemeliharaan benih ikan gurame atau pendederan ikan gurame dapat dilakukan pada bak plastik. Ukuran bak terpal yaitu lebar 3 4 m, panjang 6 8 m dengan tinggi 1 m. kedalaman atau ketinggian air 50 cm Pemilihan Induk dan Pemijahan Induk gurame betina yang siap dipijahkan ditandai dengan perut tampak membuncit dan terasa lunak jika di raba, serta pada alat kelamin atau disekitar anus terlihat berwarna putih kemerahan, dan pergerakan induk lebih lamban selalu mengikuti pasangannya. Sedangkan, pada induk gurame jantan yang sudah matang gonad ditandai dengan alat kelamin tampak memerah dan bagian perut jika ditekan ke arah alat kelamin atau anus akan mengeluarkan sperma yang berwarna putih jernih. Pemijahan yang dilakukan pada petani ikan gurame di desa Pabuaran, pemijahan sistem paket dimana kolam pemijahan disekat dengan anyaman bambu menjadi beberapa bagian untuk dijadikan kolam pemijahan. Penebaran induk di kolam pemijahan yaitu 1 ekor induk memerlukan ruang dikolam seluas 4 5 m 2. Jadi, untuk satu paket yang terdiri dari 1 jantan dengan 3 induk betina harus disediakan kolam pemijahan 20 m 2. Perlengkapan kolam pemijahan terdiri dari sosog, anjang-anjang dan bahan sarang. Sosog sebagai tempat sarang terbuat dari bambu yang dipasang di bawah permukaan air. Anjang-anjang adalah tempat meletakkan bahan sarang yang terbuat dari bambu dengan lubang anyaman cm di pasang di atas permukaan air. Bahan sarang berupa ijuk halus, serabut kelapa atau serat karung. Induk jantan akan membuat sarang setelah hari dilepaskan dalam kolam 51
8 pemijahan, satu ekor jantan dapat membuat 2 buah sarang, pembuatan sarang berlangsung selama 1 minggu. Pemijahan berlangsung sekitar 2 hari setelah pembuatan sarang. Induk gurame betina melepaskan telurnya ke sarang dan induk jantan menyemprotkan spermanya sehingga terjadi pembuahan. Pemijahan berlangsung 2-3 hari dan sementara pemijahan berlangsung induk betina menjaga sarang. Sarang yang berisi telur kemudian ditutup dan di jaga oleh induk jantan. Untuk menjaga sirkulasi dan pasokan oksigen ke dalam sarang, induk betina menggerak-gerakkan sirip ekor ke arah sarang. Jumlah telur yang dihasilkan tergantung oleh jenis gurame dan tingkat kematangan gonad, pada umunya satu ekor betina dapat menghasilkan butir. Tanda telah terjadi pemijahan adalah terciumnya bau amis dan permukaan air di atas sarang terlihat berminyak Penetasan telur dan Perawatan Larva Proses pengambilan telur dilakukan apabila sarang telah tertutup penuh oleh ijuk, sabut kelapa, tertutupnya sarang menandakan proses pemijahan telah selesai. Sarang yang berisi telur ikan gurame diangkat dan dimasukkan ke dalam bak ember untuk dipisahkan dengan sarangnya. Telur dapat menetas dalam waktu jam setelah dilepaskan induknya. Penetasan telur dilakukan di bak ember berdiameter 60 cm, bervolume 20 liter, serta ketinggian air untuk penetasan sekitar cm. Bak ember dapat diisi sampai butir. Benih yang baru menetas mendapat makanan dari sisa-sisa kuning telur yang ada pada tubuhnya. Setelah cadangan makanan tersebut habis (± 10 hari), larva baru diberi pakan berupa cacing sutera, kutu air secukupnya dan dipelihara hingga menjadi larva dengan berat 0,5 gram selama ± 30 hari. Pemeliharaan larva gurame yang umum digunakan pada bak semen berukuran lebar 2 3 m, panjang 3 5 m dan tinggi 0,5 1 m. Tinggi air pada bak pemeliharaan larva gurame dapat diatur mulai dari cm. Pemeliharaan larva gurame di bak semen dilakukan dari telur menetas umur 9 12 hari sampai dengan benih ukuran gabah atau biji oyong. Bak pemeliharaan dilengkapi dengan saluran pemasukan atau pengeluaran yang terbuat dari pipa pralon. Setelah benih mencapai ukuran biji oyong atau gabah, benih dipindahkan ke tempat pendederan yang lebih luas. 52
9 5.4.4 Pendederan dan Pembesaran Pendederan adalah suatu kegiatan pemeliharaan benih gurame setelah periode larva sampai dihasilkan ukuran benih tertentu yang siap didederkan kembali atau siap ditebarkan di kolam pembesaran. Persiapan kolam untuk pendederan meliputi pengeringan kolam selama 3-7 hari, pengolahan dasar kolam (untuk kolam tanah),perbaikan pematang dan saluran air, pengapuran bertujuan untuk menaikan ph tanah dengan menggunakan kapur pertanian, Pemupukan untuk menimbulkan pakan alami, dan menyuburkan tanah dengan menggunakan pupuk kandang sebanyak g/m 2, serta melakukan pengisian air kolam mencapai cm, dibiarkan selama 5 7 hari, lalu dimasukkan benih ikan. Pada masa pendederan pakan ikan gurame berupa cacing sutera, pupuk kandang unggas, dan pellet, pemberian pakan disesuaikan dengan ukuran tubuhnya. Pendederan benih ikan gurame dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Ukuran Benih dan Nama Dagang Ikan Gurame Pada Kegiatan Usaha di Kelompok Tunas Mina Terpadu, Bulan April Juni 2011 No Ukuran Benih ( cm ) Istilah dagang desa pabuaran Jumlah penebaran (ekor/m 2 ) Masa pemeliharaan (hari) Biji oyong atau gabah Kuku Silet Wadah korek Bungkus rokok Sumber: Data primer (diolah) 2011 Hasil pendederan belum cukup dijadikan ikan konsumsi, karena ukurannya masih kecil, yakni baru mencapai 8 11 cm/ekor atau gram/ekor. Ikan pedaging yang dinilai layak untuk dikonsumsi memiliki ukuran gram/ekor. Karenanya, hasil pendederan perlu dipelihara lagi dikolam pembesaran. Jadi, kegiatan pembesaran merupakan pemeliharaan ikan gurame hasil pendederan sampai mencapai ukuran konsumsi. Kegiatan pembesaran gurame dapat dilakukan dalam beberapa tempat tergantung dari situasi dan kondisi, seperti dikolam tanah, dan bak semen. Cara persiapan kolam juga sama dengan persiapan kolam untuk pendederan benih gurame, hanya saja dalam pengisian air berbeda untuk kolam pembesaran 53
10 ketinggian air 40 cm sampai 120 cm tergantung dari ukuran benih dan jumlah penebaran. Padat penebaran benih gurame 5 20 ekor/m 2 dengan ukuran benih 100 g/ekor, waktu pemeliharaan yang diperlukan untuk mencapai gurame ukuran konsumsi 500 g/ekor yaitu 4 6 bulan. Pakan untuk benih gurame berupa pelet Pemanenan dan Pengangkutan Panen merupakan tahap akhir dari kegiatan produksi dalam budidaya ikan, dalam ikan gurame ada tiga produk hasil panen gurame yang diperoleh, yakni telur dari hasil pembenihan, benih dari hasil pendederan dan gurame konsumsi dari hasil pembesaran. Pada gurame ukuran konsumsi dinilai layak dipanen jika telah mencapai ukuran gram/ekor. Sebelum, dipasarkan gurame dilakukan pemberokan atau dipuasakan, hentikan pemberian pakan 1 2 hari sebelum dilakukan pemanenan. Tujuannya, agar gurame tidak mengeluarkan kotoran selama proses pengangkutan berlangsung dan juga untuk mengurangi stres pada benih akibat penangkapan atau selama dalam pengangkutan. Pemanenan ditahap pendederan dilakukan setelah benih mencapai berat gram. Dalam pelaksanaan pemanenan sebaiknya pagi atau sore hari, untuk memudahkan penangkapan, sebelum dilakukan penangkapan air kolam disurutkan, benih yang sudah terkumpul ditangkap dengan seser, untuk konsumsi menggunakan jaring, masukkan gurame kedalam ember atau drum. Proses penangkapan dilakukan secara hati-hati sehingga tidak sampai menyebabkan lepasnya sisik terutama pada bagian punggung. Pengangkutan benih maupun konsumsi sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Pengangkutan ikan gurame ada dua cara yang dapat dilakukan, yaitu cara tertutup dan cara terbuka. Cara tertutup diterapkan untuk pengangkutan benih dan telur ikan gurame, berupa kantung plastik berisi air sebanyak 1/3 bagian, wadah ini diikat dengan karet. Cara terbuka diterapkan untuk ikan konsumsi berupa drum memiliki volume 200 liter atau jerigen. Drum diisi air setengah dari volume, posisi drum ditidurkan. Jumlah ikan konsumsi dalam setiap drum dapat memuat 30 kg. 54
11 5.5 Biaya Produksi Ikan gurame Mubyarto (1982) menjelaskan bahwa biaya produksi dapat dibagi dalam biaya tetap dan biaya variabel (biaya tidak tetap). Biaya tetap adalah jenis biaya yang besar kecilnya tidak tergantung pada besar kecilnya produksi, misalnya sewa atau bunga tanah yang berupa uang serta alat-alat pertanian dan bangunan. Biaya lain-lainnya pada umumnya masuk pada biaya variabel karena besar kecilnya berhubungan langsung dengan besarnya produksi misalnya pengeluaranpengeluaran untuk bibit, biaya persiapan dan pengolahan tanah dengan menggunakan tenaga kerja. tetapi pengertian biaya tetap dan variabel ini hanya pengertian jangka pendek, sebab dalam jangka panjang biaya tetap dapat menjadi biaya variabel, misalnya sewa tanah dapat berubah-ubah, alat pertanian harus ditambah dan bangunan harus diperluas. Pada budidaya ikan gurame di kelompok Tunas Mina Terpadu, biaya produksi dibagi dalam biaya tetap dan biaya variabel. Dimana biaya tetap antara lain ukuran kolam yang digunakan pada kegiatan usaha pembenihan dan pembesaran ikan gurame, diesel air, listrik, alat-alat yang digunakan pada kegiatan budidaya. Biaya variabel antara lain pupuk, tenaga kerja, kapur, pakan pelet, pakan daunan. Biaya produksi pada kegiatan budidaya ikan gurame ada dua macam, sesuai dengan kegiatan usaha yang diterapkannya yakni kegiatan usaha pendederan dan pembesaran ikan gurame. Biaya produksi pendederan yaitu dari ukuran 2-2,5 cm sampai ukuran 8-11 cm dengan bobot 166 gram. Biaya produksi pembesaran ikan gurame yaitu dari 8-11 cm bobot 166 gram sampai 500 dan 800 gram. Produksi bibit ikan gurame ukuran 2-2,5 cm rata-rata petani sebesar ekor dengan luas kolam rata-rata 30 m 2, masa pemeliharaan 3 bulan sampai ukuran 8 11 cm dengan bobot 166 gram. Tingkat kelangsungan hidup rata-rata 60 persen yaitu 900 ekor. Jumlah biaya produksi tersebut untuk luas kolam 30 m 2 adalah Rp 1.467,00 per ekor. Produksi rata rata pembesaran ikan gurame petani responden dari ukuran 8 11 cm atau bobot 166 gram per ekor sampai 500 gram sebanyak 100 ekor dengan luas kolam rata-rata 50 m 2 dengan masa pemeliharaan 6 bulan. Tingkat kelangsungan hidup rata-rata 90 persen pada pembesaran ikan gurame. Jumlah 55
12 biaya produksi tersebut untuk ukuran panen 500 gram atau 45 kilogram dengan jumlah panen 90 ekor adalah Rp per kilogram. Produksi rata-rata pembesaran ikan gurame petani responden dari ukuran 8 11 cm atau bobot 166 gram per ekor sampai 800 gram sebanyak 240 ekor dengan luas kolam rata-rata 60 m 2 dengan masa pemeliharaan 10 bulan. Tingkat kelangsungan hidup rata-rata 90 persen pada pembesaran ikan gurame. Jumlah biaya produksi tersebut untuk ukuran panen 800 gram atau 72 kilogram dengan jumlah panen 90 ekor adalah Rp per kilogram. Harga pada biaya produksi yang digunakan peneliti pada saat penelitian dijalankan dari bulan April sampai bulan Juni Harga dan rincian biaya produksi pendederan benih dan pembesaran ikan gurame dapat dilihat pada Tabel
13 Tabel 12. Biaya Produksi Ikan Gurame Setiap Kegiatan Usaha di Desa Pabuaran Kegiatan Usaha No Jenis Biaya Pendederan dari ukuran 2,5 sampai 11cm Pembesaran 500 gram ( 6 bulan) Pembesaran 800 gram (10 bulan) (3 bulan) sr 60 % sr 90 % sr 90 % Jumlah satuan Harga Biaya (Rp) Jumlah satuan Harga Biaya (Rp) Jumlah Satuan Harga Biaya (Rp) 1 Biaya Tetap Kolam ukuran 3x10 4 meter Kolam ukuran 5x10-2 meter Kolam ukuran 6x meter Listrik 0,45 kw ,45 kw ,45 kw Diesel air 0,75 kw ,75 kw ,75 kw Selang plastik 10 meter meter meter Ember Plastik 3 ember ember ember Seser 2 buah buah buah Pipa pralon 5 meter meter meter Biaya Variabel Tenaga kerja (bulan) 3 orang orang orang Pakan - 15 kg kg Benih ekor ekor ekor Pupuk 8 kg kg kg Kapur 6 kg kg kg Garam 45 kg Pakan daunan - 50 daun daun Total Biaya Produksi Penjualan 900 ekor kg kg Keuntungan
VI HASIL DAN PEMBAHASAN
VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Saluran dan Lembaga Tataniaga Dalam menjalankan kegiatan tataniaga, diperlukannya saluran tataniaga yang saling tergantung dimana terdiri dari sub-sub sistem atau fungsi-fungsi
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perusahaan 5.2. Struktur Organisasi
V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perusahaan Ben s Fish Farm mulai berdiri pada awal tahun 1996. Ben s Fish Farm merupakan suatu usaha pembenihan larva ikan yang bergerak dalam budidaya ikan konsumsi, terutama
Lebih terperinciAQUACULTURE POND BOTTOM SOIL QUALITY MANAGEMENT
UNDERSTANDING POND AQUACULTURE POND BOTTOM SOIL QUALITY MANAGEMENT Soil Profile Soil Triangle Clear plastic liner tube & sediment removal tool Sediment Sampler Soil acidity tester Food web in Aquaculture
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM USAHA. Tabel 4. Penggunaan Lahan Pada Kecamatan Bekasi Utara Pada Tahun 2010
V GAMBARAN UMUM USAHA 5.1. Gambaran Umum Wilayah 5.1.1. Letak dan Keadaan Alam Kecamatan Bekasi Utara merupakan salah satu kecamatan yang terletak di sebelah utara Kota Bekasi dengan luas wilayah sekitar
Lebih terperinciLINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN MAS : IMADUDIN ATHIF N.I.M :
LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN MAS NAMA KELAS : IMADUDIN ATHIF : S1-SI-02 N.I.M : 11.12.5452 KELOMPOK : G STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kehadirat
Lebih terperinciKARYA ILMIAH MERAIH SUKSES DENGAN BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE
KARYA ILMIAH MERAIH SUKSES DENGAN BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE Disusun untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Lingkungan Bisnis NAMA : BUNGA DWI CAHYANI NIM : 10.11.3820 KELAS : S1 TI-2D STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Lebih terperinciVI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL
VI. ANALISIS ASPEK-ASPEK NON FINANSIAL 6.1. Aspek Pasar Pasar merupakan suatu sekelompok orang yang diorganisasikan untuk melakukan tawar-manawar, sehingga dengan demikian terbentuk harga (Umar 2007).
Lebih terperinciVII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL
VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada kelompok
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pemeliharaan Induk Teknik Pemijahan ikan lele sangkuriang dilakukan yaitu dengan memelihara induk terlebih dahulu di kolam pemeliharaan induk yang ada di BBII. Induk dipelihara
Lebih terperinciProduksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar
Standar Nasional Indonesia Produksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar ICS 65.150 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1
Lebih terperinciPeluang Usaha Budi Daya Ikan Lele
Peluang Usaha Budi Daya Ikan Lele Oleh : Rangga Ongky Wibowo (10.11.4041) S1Ti 2G STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011/2012 Kata Pengantar... Puji syukur saya ucapkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas limpahan
Lebih terperinciDeskripsi. METODA PRODUKSI MASSAL BENIH IKAN HIAS MANDARIN (Synchiropus splendidus)
1 Deskripsi METODA PRODUKSI MASSAL BENIH IKAN HIAS MANDARIN (Synchiropus splendidus) Bidang Teknik Invensi Invensi ini berhubungan dengan produksi massal benih ikan hias mandarin (Synchiropus splendidus),
Lebih terperinciSNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas benih sebar
SNI : 01-6485.3-2000 Standar Nasional Indonesia Produksi benih ikan gurame (Osphronemus goramy, Lac) kelas benih sebar DAFTAR ISI Pendahuluan 1. Ruang Lingkup... 1 2. Acuan... 1 3. Definisi... 1 4. Istilah...
Lebih terperinciLampiran 1. Pola Tanam Pengusahaan Pembenihan Ikan Lele Phyton Pada Usaha Gudang Lele. Periode 1 Periode 2 Periode 3. Periode 4.
LAMPIRAN Lampiran 1. Pola Tanam Pengusahaan Pembenihan Ikan Lele Phyton Pada Usaha Gudang Lele Periode 1 Periode 2 Periode 3 Periode 4 Periode 5 Kolam Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5 Bulan 6 Bulan
Lebih terperinciSNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas benih sebar
SNI : 01-6137 - 1999 Standar Nasional Indonesia Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas benih sebar Daftar Isi Halaman Pendahuluan 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan...1 3 Definisi...1
Lebih terperinci: LATIF BERTY ISTIAJI NIP :
NAMA : LATIF BERTY ISTIAJI KELAS : S1_TI_2E NIP : 10.11.3864 ABSTRAK Gurami merupakan jenis ikan konsumsi air tawar, bentuk badan pipih lebar, bagian punggung berwarna merahsawo dan bagian perut berwarna
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. larva. Kolam pemijahan yang digunakan yaitu terbuat dari tembok sehingga
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Persiapan Kolam Pemijahan Kolam pemijahan dibuat terpisah dengan kolam penetasan dan perawatan larva. Kolam pemijahan yang digunakan yaitu terbuat dari tembok sehingga mudah
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Teknik Budidaya Ikan Nila, Bawal, dan Udang Galah 1. Persiapan kolam Di Desa Sendangtirto, seluruh petani pembudidaya ikan menggunakan kolam tanah biasa. Jenis kolam ini memiliki
Lebih terperinciANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL
VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele phyton, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada
Lebih terperinciPematangan Gonad di kolam tanah
Budidaya ikan patin (Pangasius hypopthalmus) mulai berkemang pada tahun 1985. Tidak seperti ikan mas dan ikan nila, pembenihan Patin Siam agak sulit. Karena ikan ini tidak bisa memijah secara alami. Pemijahan
Lebih terperinciSTMIK AMIKOM YOGYAKARTA
BUDIDAYA IKAN LELE Sebagai Tugas Akhir Mata Kuliah Lingkungan Bisnis STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Oleh: Mada Mahatma 11.12.5828 Kelas 11.S1SI.07 Sistem Informasi Budidaya Ikan Lele Jenis Ikan Lele memang memiliki
Lebih terperinciSNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas benih sebar
SNI : 01-6133 - 1999 Standar Nasional Indonesia Produksi Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas benih sebar Daftar Isi Halaman Pendahuluan 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan...1 3 Definisi...1
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Balai Benih Ikan Inovatif ( BBII ) merupakan unit pelaksanaan teknis daerah
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Lokasi PKL Balai Benih Ikan Inovatif ( BBII ) merupakan unit pelaksanaan teknis daerah tingkat Provinsi yang mempunyai fungsi menyebar luaskan teknologi perbenihan
Lebih terperinciKARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS
KARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS Cara Sukses Bisnis Budidaya Lele Disusun oleh: Nama : Siti Mustikaningsih Nim : 10.11.3913 Kelas : S1T1-2E Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Informatika Komputer AMIKOM
Lebih terperinciBUDIDAYA IKAN GURAME (Osphronemus gouramy)
BUDIDAYA IKAN GURAME (Osphronemus gouramy) 1. PENDAHULUAN Gurame merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat. Untuk DKI Jakarta, jenis ikan ini cocok
Lebih terperinciBERWIRAUSAHA DI BIDANG PERIKANAN
BERWIRAUSAHA DI BIDANG PERIKANAN Di susun guna memenuhi tugas: Mata kuliah: lingkungan bisnis oleh: edi wantono (10.12.4731) JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 A. ABSTRAK Dalam upaya
Lebih terperinciVII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI
VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI 7.1 Penggunaan Input Produksi Pembenihan Ikan Patin Secara umum input yang digunakan dalam pembenihan ikan patin di Kota Metro dapat dilihat pada Tabel berikut ini: Tabel
Lebih terperinciBUDIDAYA IKAN LELE DUMBO PELUANG BISNIS YANG MENJANJIKAN
BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO PELUANG BISNIS YANG MENJANJIKAN TUGAS LINGKUNGAN BISNIS NAMA :MARIUS KORBIANO NERUM KELAS : SI.S1.2J NIM : 10.12.5055 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA II.PELUANG BISNIS TAMBAK IKAN LELE
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5. Gambaran Umum Desa Ciaruten Ilir Desa Ciaruten Ilir merupakan bagian wilayah Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Desa ini merupakan daerah
Lebih terperinciII. METODOLOGI 2.1 Prosedur Pelaksanaan Penentuan Betina dan Jantan Identifikasi Kematangan Gonad
II. METODOLOGI 2.1 Prosedur Pelaksanaan Ikan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah belut sawah (Monopterus albus) yang diperoleh dari pengumpul ikan di wilayah Dramaga. Kegiatan penelitian terdiri
Lebih terperinciSNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi induk ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas induk pokok (Parent Stock)
SNI : 01-6484.3-2000 Standar Nasional Indonesia Produksi induk ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas induk pokok (Parent Stock) Prakata Standar produksi induk ikan lele dumbo kelas induk
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITITAN Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Januari 2011 sampai dengan Februari 2011 di Wisma Wageningan, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi.
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2009 di Balai Budidaya Air Tawar (BBAT) Jambi. 3.2 Alat dan bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam
Lebih terperinciTUGAS KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS DAN BUDIDAYA IKAN PATIN
TUGAS KARYA ILMIAH TENTANG PELUANG BISNIS DAN BUDIDAYA IKAN PATIN Disusun Oleh : Nama : Galih Manunggal Putra NIM : 11.12.5794 Kelas : 11-S1SI-06 Kelompok : H ABSTRAK Bisnis budidaya ikan konsumsi memang
Lebih terperinciSNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas benih sebar
SNI : 01-6483.4-2000 Standar Nasional Indonesia Produksi benih ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas benih sebar DAFTAR ISI Halaman Pendahuluan 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan... 1 3 Definisi... 1
Lebih terperinciBUDIDAYA IKAN BELUT ( Synbranchus )
BUDIDAYA IKAN BELUT ( Synbranchus ) 1. SEJARAH SINGKAT Belut merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh bulat memanjang yang hanya memiliki sirip punggung dan tubuhnya licin. Belut suka
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Proses pengambilan data yang dilakukan peneliti dalam memperoleh data tentang gambaran umum perusahaan dilakukan dengan wawancara, kemudian dilanjutkan dengan pemberian file
Lebih terperinciSNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar
SNI : 01-6141 - 1999 Standar Nasional Indonesia Produksi Benih Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar Daftar isi Pendahuluan Halaman 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan... 1 3 Definisi...
Lebih terperinciSNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas benih sebar
SNI : 01-6484.4-2000 Standar Nasional Indonesia Produksi benih ikan lele dumbo (Clarias gariepinus x C.fuscus) kelas benih sebar Prakata Standar produksi benih ikan lele dumbo kelas benih sebar diterbitkan
Lebih terperincibio.unsoed.ac.id Budidaya ikan dapat di bedakan menjadi dua tahapan, yaitu tahap pembenihan dan tuhup Pembesaran. Pembenihan meliputi; Pemilihan dan
PENDAHI,JLUAN BI,]DIDAYA IKAN GURAMI METALUI PEMBENIHAN *) Oleh: Drs. Sugiharto M.Si **) Budidaya ikan dapat di bedakan menjadi dua tahapan, yaitu tahap pembenihan dan tuhup Pembesaran. Pembenihan meliputi;
Lebih terperinciSNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Benih Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas benih sebar
SNI : 02-6730.3-2002 Standar Nasional Indonesia Produksi Benih Kodok Lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas benih sebar Prakata Standar produksi benih kodok lembu (Rana catesbeiana Shaw) kelas benih sebar
Lebih terperinciBUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL
BUDIDAYA IKAN LELE DI KOLAM TERPAL Siapa yang tak kenal ikan lele, ikan ini hidup di air tawar dan sudah lazim dijumpai di seluruh penjuru nusantara. Ikan ini banyak dikonsumsi karena rasanya yang enak
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PEMIJAHAN, PENETASAN TELUR DAN PERAWATAN LARVA Pemijahan merupakan proses perkawinan antara induk jantan dengan induk betina. Pembuahan ikan dilakukan di luar tubuh. Masing-masing
Lebih terperinciLINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS
LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS NAMA : SUKAMTO HADI NIM : 11.02.7945 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 PELUANG BISNIS 1. ABSTRAK Pengertian Bisnis Bisnis adalah kegiatan yang dilakukan oleh individu
Lebih terperinciSTMIK AMIKOM YOGYAKARTA
KULIAH LINGKUNGAN BISNIS Usaha Pembenihan Ikan Bawal Di susun oleh: Nama : Lisman Prihadi NIM : 10.11.4493 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010 / 2011 PENDAHULUAN Latar Belakang Ikan bawal merupakan salah satu
Lebih terperinciKARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE
KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BUDIDAYA IKAN LELE Disusun oleh: Felik Ferdiawan (10.11.3827) TEKHNIK INFORMATIKA STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2011 ABSTRAK Ikan lele memang memiliki banyak penggemar, karena
Lebih terperinciKERANGKA PENDEKATAN TEORI. dari Afrika. Tahun 1969, ikan nila pertama kali didatangkan dari Taiwan ke Balai
II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Pembesaran ikan nila Ikan nila merupakan salah satu komoditi penting perikanan budidaya air tawar di Indonesia. Ikan ini bukan asli perairan Indonesia,
Lebih terperinciKEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 5.1.1 Geografi, Topografi, dan Klimatologi Kota Metro memiliki luas wilayah sebesar 68,74 Km 2. Secara geografis Kota Metro terletak
Lebih terperinciBisnis Ternak Ikan Lele
Bisnis Ternak Ikan Lele Tugas Karya Ilmiah Peluang Bisnis Disusun Oleh : Bukhari Muslim. ( 10.01.2668 ) D3-2A Teknik Informatika SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Lebih terperinciBudidaya Nila Merah. Written by admin Tuesday, 08 March 2011 10:22
Dikenal sebagai nila merah taiwan atau hibrid antara 0. homorum dengan 0. mossombicus yang diberi nama ikan nila merah florida. Ada yang menduga bahwa nila merah merupakan mutan dari ikan mujair. Ikan
Lebih terperinciBAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum, Geografis, dan Iklim Lokasi Penelitian Desa Ciaruten Ilir merupakan desa yang masih berada dalam bagian wilayah Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA. 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang
V. GAMBARAN UMUM PETERNAKAN MAJU BERSAMA 5.1.Gambaran Umum Desa Cikarawang Desa Cikarawang merupakan salah satu desa yang yang berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor Jawa Barat.
Lebih terperinciMODUL: PEMANENAN DAN PENGEMASAN
BDI-L/1/1.3 BIDANG BUDIDAYA IKAN PROGRAM KEAHLIAN BUDIDAYA IKAN AIR LAUT PENDEDERAN KERAPU: KERAPU BEBEK MODUL: PEMANENAN DAN PENGEMASAN DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM Gambaran Lokasi Penelitian
V. GAMBARAN UMUM 5.1. Gambaran Lokasi Penelitian 5.1.1. Letak dan Keadaan Alam Kecamatan Babelan adalah kecamatan yang terletak di bagian utara Kebupaten Bekasi yang mempunyai garis pantai sepanjang 1,5
Lebih terperinciSNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas induk pokok (Parent Stock)
SNI : 01 6131 1999 Standar Nasional Indonesia Produksi Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas induk pokok (Parent Stock) Daftar Isi Pendahuluan Halaman 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan...1
Lebih terperinciCara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag
Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag Oleh : Tatok Hidayatul Rohman Cara Budidaya Cabe Cabe merupakan salah satu jenis tanaman yang saat ini banyak digunakan untuk bumbu masakan. Harga komoditas
Lebih terperinciSebagai acuan / pedoman pelaku percontohan budidaya lele dengan menggunakan pakan (pellet) jenis tenggelam.
PETUNJUK TEKNIS DEMPOND BUDIDAYA LELE MENGGUNAKAN PAKAN (PELET) TENGGELAM DI KAB I. Pendahuluan 1. Latar Belakang Usaha Budidaya lele sampe sekarang banyak diminati masyarakat dikarenakan dalam perlakuannya
Lebih terperinciKHAIRUL MUKMIN LUBIS IK 13
PEMBENIHAN : SEGALA KEGIATAN YANG DILAKUKAN DALAM PEMATANGAN GONAD, PEMIJAHAN BUATAN DAN PEMBESARAN LARVA HASIL PENETASAN SEHINGGA MENGHASILAKAN BENIH YANG SIAP DITEBAR DI KOLAM, KERAMBA ATAU DI RESTOCKING
Lebih terperinciBab 3. Budidaya pembenihan ikan konsumsi
Bab 3 Budidaya pembenihan ikan konsumsi Nama kelompok : dani andrean isna nur hanifa hadyan nandana maarif maulana nanak cito t putri rosita rendra fitra tania novita Pembenihan ikan konsumsi Jenis-jenis
Lebih terperinci1.Abstrak. 2.Isi/jenis
1.Abstrak Lele merupakan ikan marga clarias terkenal dari tubuhnya yang licin panjang tak bersisik, dengan sirip punggung dan sirip anus yang juga panjang, yang terkadang menyatu dengan sirip ekor menjadikanya
Lebih terperincibio.unsoed.ac.id Dra. Sri Sukmaningrumo Msi di Thailand (Pangasius sutchi). Ikan patin termasuk golongan ikan yang paling banyak
Teknik Berfernak dan Cara Budidaya Ikan Patin di Kolam Air Tawar Oleh: Dra. Sri Sukmaningrumo Msi l.pendahuluan Budidaya ikan patin dengan teknik dan cara berternak di kolam air tawar merupakan salah satu
Lebih terperinciADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga. Pendahuluan
Pendahuluan Pembenihan merupakan suatu tahap kegiatan dalam budidaya yang sangat menentukan kegiatan pemeliharaan selanjutnya dan bertujuan untuk menghasilkan benih. Benih yang dihasilkan dari proses pembenihan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Percobaan 1. Pengaruh pemberian bahan aromatase inhibitor pada tiga genotipe ikan nila sampai tahap pendederan.
12 BAHAN DAN METODE Tempat dan waktu Penelitian dilakukan di Laboratorium Pemuliaan dan Genetika dan kolam percobaan pada Loka Riset Pemuliaan dan Teknologi Budidaya Perikanan Air Tawar, Jl. Raya 2 Sukamandi,
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Karakteristik Wilayah Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Desa Gunung Malang merupakan salah
Lebih terperinciII. METODOLOGI. a) b) Gambar 1 a) Ikan nilem hijau ; b) ikan nilem were.
II. METODOLOGI 2.1 Materi Uji Sumber genetik yang digunakan adalah ikan nilem hijau dan ikan nilem were. Induk ikan nilem hijau diperoleh dari wilayah Bogor (Jawa Barat) berjumlah 11 ekor dengan bobot
Lebih terperinciPENGELOLAAN INDUK IKAN NILA. B. Sistematika Berikut adalah klasifikasi ikan nila dalam dunia taksonomi : Phylum : Chordata Sub Phylum : Vertebrata
PENGELOLAAN INDUK IKAN NILA A. Pendahuluan Keluarga cichlidae terdiri dari 600 jenis, salah satunya adalah ikan nila (Oreochromis sp). Ikan ini merupakan salah satu komoditas perikanan yang sangat popouler
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KEPMEN-KP/2017 TENTANG PELEPASAN IKAN GURAMI (OSPHRONEMUS GORAMY) SAGO
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR /KEPMEN-KP/2017 TENTANG PELEPASAN IKAN GURAMI (OSPHRONEMUS GORAMY) SAGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN
Lebih terperinciSNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas induk pokok (Parent Stock)
SNI : 01-6135 - 1999 Standar Nasional Indonesia Produksi Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Sinyonya kelas induk pokok (Parent Stock) Daftar Isi Halaman Pendahuluan 1 Ruang lingkup... 1 2
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus var) menurut Kordi, (2010) adalah. Subordo : Siluroidae
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus var) Klasifikasi ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus var) menurut Kordi, (2010) adalah sebagai berikut : Phylum
Lebih terperinciPembesaran udang galah Macrobrachium rosenbergii kini mengadopsi
1 Udang Galah Genjot Produksi Udang Galah Pembesaran udang galah Macrobrachium rosenbergii kini mengadopsi gaya rumah susun. Setiap 1 m² dapat diberi 30 bibit berukuran 1 cm. Hebatnya kelulusan hidup meningkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sumber daya alam di Indonesia cukup melimpah dan luas termasuk dalam bidang kelautan dan perikanan, namun dalam pemanfaatan dan pengelolaan yang kurang optimal mengakibatkan
Lebih terperinciSTMIK AMIKOM YOGYAKARTA
KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS PEMBUDIDAYAAN BELUT MATA KULIAH : LINGKUNGAN BISNIS (Dosen Pengampu : M. Suyanto, Prof. Dr, M.M.) NAMA : TRI SANTOSO NIM : 10.02.7661 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Peluang Usaha Ternak
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Letak dan Keadaan Geografi Daerah Penelitian Desa Perbawati merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Batas-batas
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.
V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Lokasi Penelitian Desa Purwasari terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Petir, sebelah Selatan berbatasan dengan
Lebih terperinciPanduan Singkat Teknik Pembenihan Ikan Patin (Pangasius hypophthalmus) Disusun oleh: ADE SUNARMA
Panduan Singkat Teknik Pembenihan Ikan Patin (Pangasius hypophthalmus) Disusun oleh: ADE SUNARMA BBPBAT Sukabumi 2007 Daftar Isi 1. Penduluan... 1 2. Persyaratan Teknis... 2 2.1. Sumber Air... 2 2.2. Lokasi...
Lebih terperinciMODUL: PENEBARAN NENER
BDI P/1/1.2 BIDANG BUDIDAYA PERIKANAN PROGRAM KEAHLIAN IKAN AIR PAYAU PEMBESARAN IKAN BANDENG MODUL: PENEBARAN NENER DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Budidaya Perairan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitan ini dilaksanakan pada bulan November 2014 sampai bulan Januari 2015 bertempat di Desa Toto Katon, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi
Lebih terperinciProduksi ikan patin pasupati (Pangasius sp.) kelas pembesaran di kolam
Standar Nasional Indonesia Produksi ikan patin pasupati (Pangasius sp.) kelas pembesaran di kolam ICS 65.150 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2
Lebih terperinciPEMBENIHAN KAKAP PUTIH (Lates Calcarifer)
PEMBENIHAN KAKAP PUTIH (Lates Calcarifer) 1. PENDAHULUAN Kakap Putih (Lates calcarifer) merupakan salah satu jenis ikan yang banyak disukai masyarakat dan mempunyai niali ekonomis yang tinggi. Peningkatan
Lebih terperinciPeluang Usaha Budidaya Cabai?
Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Tanaman cabai dapat tumbuh di wilayah Indonesia dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Peluang pasar besar dan luas dengan rata-rata konsumsi cabai
Lebih terperinciUSAHA PEMBENIHAN IKAN (salah satu faktor penentu di dalam usaha budidaya ikan)
USAHA PEMBENIHAN IKAN (salah satu faktor penentu di dalam usaha budidaya ikan) Melalui berbagai media komunikasi pemerintah selalu menganjurkan kepada masyarakat untuk makan ikan. Tujuannya adalah untuk
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM Gambaran Lokasi Penelitian
V. GAMBARAN UMUM 5.1. Gambaran Lokasi Penelitian 5.1.1. Letak dan Kondisi Geografis Kelurahan Katulampa terletak di Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Jawa Barat. Kelurahan Katulampa memiliki luas wilayah
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Ikan Lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah
9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Ikan Lele Sangkuriang Ikan Lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa.
Lebih terperinciI PENDAHULUAN Latar Belakang
1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang mempunyai potensi perikanan cukup besar. Hal ini ditunjukkan dengan kontribusi Jawa Barat pada tahun 2010 terhadap
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan
V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN 5.1. Lokasi dan Topografi Kabupaten Donggala memiliki 21 kecamatan dan 278 desa, dengan luas wilayah 10 471.71 kilometerpersegi. Wilayah ini
Lebih terperinciKARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG USAHA IKAN GABUS
KARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG USAHA IKAN GABUS Disusun Oleh : Yuni kumala dewi 10.02.7834 Manajemen Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Jln.Ring Road Utara, Condong Catur,Sleman Yogyakarta
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
8 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2008 sampai dengan bulan Juli 2009 di Kolam Percobaan Babakan, Laboratorium Pengembangbiakkan dan Genetika Ikan
Lebih terperinciSNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi Induk Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok (Parent Stock)
SNI : 01-6139 - 1999 Standar Nasional Indonesia Produksi Induk Ikan Nila Hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas induk pokok (Parent Stock) Daftar Isi Pendahuluan Halaman 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan...
Lebih terperinciBUDIDAYA LELE DENGAN SISTEM BIOFLOK. drh. Adil Harahap dokadil.wordpress.com
BUDIDAYA LELE DENGAN SISTEM BIOFLOK drh. Adil Harahap dokadil.wordpress.com BUDIDAYA LELE DENGAN SISTEM BIOFLOK WADAH BENIH AIR PERLAKUAN BIOFLOK PAKAN BOBOT WADAH / KOLAM WADAH / KOLAM Syarat wadah: Tidak
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/KEPMEN-KP/2016 TENTANG
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26/KEPMEN-KP/2016 TENTANG PELEPASAN IKAN KELABAU (OSTEOCHILUS MELANOPLEURUS) HASIL DOMESTIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperincif. Debit air untuk kolam air tenang 8-15 liter/detik/ha. Kondisi perairan tenang dan bersih, g. karena ikan nila tidak dapat berkembang biak dengan ba
BUDIDAYA IKAN NILA 1. JENIS Klasifikasi ikan nila adalah sebagai berikut: Kelas: Osteichthyes Sub-kelas : Acanthoptherigii Crdo : Percomorphi Sub-ordo : Percoidea Famili : Cichlidae Genus : Oreochromis
Lebih terperinciPELUANG BISNIS ONLINE BUDIDAYA IKAN LELE TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS
PELUANG BISNIS ONLINE BUDIDAYA IKAN LELE TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS disusun oleh NAMA : Andrian Surya Pratama NIM : 11.12.5530 KELAS : S1 SI 03 JURUSAN SISTEM INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tinjauan Umum Komoditi Ikan Gurame
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Komoditi Ikan Gurame 2.1.1 Budidaya Ikan Gurame Menurut Senjaya (2002), pembudidayaan gurame pada usaha pembenihan memegang peranan penting karena selama ini ketersediaan
Lebih terperinciPROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BUDIDAYA IKAN KOI Cyprinus carpio DI KELOMPOK PETANI KOI SUMBER HARAPAN, KABUPATEN BLITAR, JAWA TIMUR
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BUDIDAYA IKAN KOI Cyprinus carpio DI KELOMPOK PETANI KOI SUMBER HARAPAN, KABUPATEN BLITAR, JAWA TIMUR BIDANG KEGIATAN: PKM AI Diusulkan oleh: Dwi Rian Antono C14051968 2005
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa wukirsari merupakan salah satu Desa dari total 4 Desa yang berada di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Desa Wukirsari yang berada sekitar
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Waktu dan tempat Penelitian teknologi budidaya sepenuhnya meggunakan pakan komersil pada kolam air tenang (teknologi 1) dan teknlogi budidaya menggunakan pakan pengganti berupa
Lebih terperinciVIII. ANALISIS PENDAPATAN USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI
VIII. ANALISIS PENDAPATAN USAHA PEMBESARAN LELE DUMBO DI CV JUMBO BINTANG LESTARI 8.1. Analisis Biaya Usaha Pembesaran Lele Dumbo CV Jumbo Bintang Biaya merupakan suatu hal penting yang harus diperhatikan
Lebih terperinciKARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS. Oleh: Nama : Fandhi Achmad Permana NIM : Kelas : 11-S1TI-11 Judul : Bisnis Budidaya Ikan Nila
KARYA ILMIAH KULIAH LINGKUNGAN BISNIS Oleh: Nama : Fandhi Achmad Permana NIM : 11.11.5412 Kelas : 11-S1TI-11 Judul : Bisnis Budidaya Ikan Nila STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 / 2012 BISNIS BUDIDAYA IKAN NILA
Lebih terperinciGambar 3. Kolam yang diperguanak untuk Percontohan
PENERAPAN TEKNOLOGI PEMBESARAN IKAN PATIN SESUAI DENGAN CARA BUDIDAYA IKAN YANG BAIK (CBIB) DALAM KEGIATAN APLIKASI TEKNOLOGI PERCONTOHAN/PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN PENYULUH PERIKANAN DI KABUPATEN KUANTAN
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa penelitian yaitu Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Data profil Desa Tahun 2009 menyebutkan luas persawahan 80 ha/m 2, sedangkan
Lebih terperinci