DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN"

Transkripsi

1 DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : AGRIBISNIS DAN AGROTEKNOLOGI PROGRAM STUDI KEAHLIAN : AGRIBISNIS PRODUKSI TANAMAN KOMPETENSI KEAHLIAN : 1.AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA (104) 2.AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN (105) 3.AGRIBISNIS PEMBIBITAN DAN KULTUR JARINGAN (106) A. DASAR KOMPETENSI KEJURUAN STANDAR KOMPETENSI 1. Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH) 2. Mengidentifikasi dan pertumbuhannya 1.1 Mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) 1.2 Melaksanakan prosedur K3 1.3 Menerapkan pekerjaan sesuai dengan SOP 1.4 Menerapkan konsep lingkungan hidup 1.5 Menerapkan ketentuan pertolongan pertama pada kecelakaan. 1.1 Mengjelaskan sistem produksi 1.2 Menjelaskan tanah sebagai tempat tumbuh 1.3 Menjelaskan air sebagai unsur esensial bagi 1.4 Menjelaskan cuaca sebagai faktor penting bagi 1.5 Menjelaskan biotik-biotik dan abiotik dengan biotik sebagai faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan 1.6 Menjelaskan hubungan antara dan pertumbuhannya 1.7 Menjelaskan sumberdaya spesifik lokasi, misalnya budaya. 219

2 3. Mengoperasikan alat dan mesin produksi 4. Membiakkan secara generatif 5. Membiakkan secara vegetatif 3.1 Mengidentifikasi alat dan mesin sesuai fungsinya 3.2 Menjelaskan manual prosedur dari alat dan mesin 3.3 Menyiapkan alat dan mesin 3.4 Merawat alat dan mesin. 4.1 Menjelaskan prinsip pembiakan secara generatif (teknik perbanyak generatif, misalnya kawin silang dan hibridisasi) 4.2 Melakukan pembiakan secara generatif 4.3 Memelihara benih hasil pembiakan secara generatif. 5.1 Menjelaskan prinsip pembiakkan secara vegetatif 5.2 Melakukan pembiakkan secara vegetatif 5.3 Memelihara bibit hasil pembiakan secara vegetatif. 220

3 B. KOMPETENSI KEJURUAN 1. Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (104) STANDAR KOMPETENSI 1. Menyiapkan lahan 1.1 Mengidentifikasi karakteristik lahan (topografinya) 1.2 Mengidentifikasi pengaturan jarak dan jumlah populasi dengan konsep topografi 1.3 Mengidentifikasi pembuatan bedengan media khusus untuk tertentu 1.4 Membersihkan gulma dan sisa 1.5 Mengolah tanah 1.6 Memasang mulsa plastik. 2. Menyiapkan benih 2.1 Mengidentifikasi karakteristik benih dom 2.2 Menguji daya kecambah benih 2.3 Memberi perlakuan benih terhadap H/P 2.4 Mengidentifikasi perlakuan benih untuk mencegah dormancy 2.5 Menyemai benih. 3. Menyiapkan bibit 3.1 Menyiapkan media pembibitan 3.2 Menyapih bibit 3.3 Memelihara bibit 3.4 Memindahkan bibit (sapih). 4. Menanam 4.1 Menyiapkan media tanam 4.2 Menanam dengan benih 4.3 Menanam dengan bibit 4.4 Menyulam. 5. Memupuk 5.1Mengidentifikasi jenis-jenis pupuk anorganik dan organik 5.2 Menghitung kebutuhan pupuk 5.3Menggunakan berbagai teknik pemupukan (teknik/waktu pemberian pupuk) 221

4 6. Mengairi 6.1Menentukan kebutuhan air pada 6.2 Mengidentifikasi teknik irigasi 6.3Memberikan air irigasi sesuai dengan kebutuhan. 7. Mengendalikan gulma 7.1Mengidentifikasi jenis-jenis dan karakteristik gulma 7.2 Menghitung kebutuhan larutan herbisida 7.3Mengendalikan gulma secara mekanis dan kimiawi. 8. Mengendalikan hama 8.1Mengidentifikasi jenis dan ciri-ciri hama beserta agen pengendali hayatinya 8.2 Menghitung kebutuhan larutan pestisida 8.3Mengendalikan hama secara kultur teknis, mekanis, dan kimiawi 8.4Mengidentifikasi konsep PHT (Pengendalian Hama terpadu). 9. Mengendalikan penyakit 9.1Mengidentifikasi jenis-jenis, gejala dan tanda penyakit 9.2 Menghitung kebutuhan larutan pestisida 9.3Mengendalikan penyakit secara kultur teknis, mekanis, biologis, dan kimiawi. 10. Membumbun 10.1 Menjelaskan tujuan dan teknik pembumbunan 10.2 Menerapkan pembumbunan pada pemeliharaan. 11. Memangkas 11.1 Menjelaskan berbagai bentuk dan teknik pemangkasan 11.2 Menerapkan pemangkasan pada pemeliharaan 11.3 Mengidentifikasi karakteristik umur awal pemangkasan. 222

5 12. Memberi naungan 12.1 Mengidentifikasi berbagai jenis dan bentuk naungan 12.2 Memberikan naungan pada 12.3 Mengidentifikasi prosentase naungan yang dibutuhkan. 13. Memberikan ZPT 13.1 Mengidentifikasi jenis-jenis ZPT dan karakteristiknya 13.2 Menghitung konsentrasi larutan ZPT 13.3 Membuat larutan ZPT 13.4 Menyemprotkan larutan ZPT 13.5 Mengidentifikasi teknik aplikasi. 14. Melaksanakan panen 14.1 Menjelaskan ciri-ciri siap panen 14.2 Melakukan pemanenan 14.3 Menangani hasil panen 14.4 Mengidentifikasi potensi produksi. 15. Mengoperasikan traktor, alat olah tanah, alat bantu tebar benih dan pengendalian gulma panen 15.1 Mengidentifikasi traktor dan fungsinya 15.2 Mengoperasikan traktor 15.3 Merawat traktor. 16. Mengoperasikan sprayer 16.1 Mengidentifikasi jenis sprayer, bagianbagian sprayer dan fungsinya Mengkalibrasi sprayer 16.3 Mengoperasikan sprayer 16.4 Merawat sprayer. 17. Mengoperasikan pompa irigasi 17.1 Mengidentifikasi pompa dan fungsinya 17.2 Mengoperasikan pompa irigasi 17.3 Merawat pompa irigasi. 223

6 18. Membuat pupuk organik 18.1 Mengendalikan mikrobia bermanfaat sebagai stabir pupuk organik dan penyedia hara 18.2 Mengidentifikasi bahan dasar pembuatan pupuk organik 18.3 Mengidentifikasi jenis dan sifat bahan pembuatan pupuk organik 18.4 Membuat pupuk organik (microbia) 18.5 Mengidentifikasi kandungan hara pupuk. 19. Membudidayakan secara hidroponik 19.1 Menyiapkan lath house (green house) 19.2 Menyiapkan media tanam 19.3 Menyiapkan bibit 19.4 Menyiapkan nutrisi 19.5 Menanam dan menyulam 19.6 Memelihara tanamn hidroponik 19.7 Memanen dan menangani hasil panen. 20. Menangani pasca panen 20.1 Mengidentifikasi mutu hasil panen 20.2 Mengelola hasil pertanian 20.3 Merancang pemasaran. 21. Mendeskripsikan sumber pangan alternatif 22. Mendeskripsikan sistem pola tanam 21.1 Mengidentifikasi potensi sumber daya lokal yang berpotensi sebagai sumber pangan baru 21.2 Mengidentifikasi pengelolaan sumber daya genetik Mengidentifikasi sistem pola monokultur 22.2 Mengidentifikasi sistem pola polykultur. 224

7 2. Agribisnis Tanaman Perkebunan (105) STANDAR KOMPETENSI 1. Menentukan komoditas perkebunan yang akan diusahakan 2. Menyiapkan lahan produksi perkebunan 3. Membibitkan perkebunan 4. Menanam perkebunan 5. Mengendalikan gulma pada Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) dan Tanaman Menghasilkan (TM) 6. Memelihara kesuburan tanah pada Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) dan Tanaman Menghasilkan (TM) 1.1 Mengidentifikasi kesesuaian persyaratan teknis 1.2 Mengidentifikasi kelayakan ekonomis 1.3 Mengidentifikasi kelayakan sosial/ hukum 1.4 Memilih yang akan diusahakan. 2.1 Menyiapkan lahan penanaman 2.2 Mengidentifikasi pola hubungan 2.3 Mengolah tanah dan lubang tanam. 3.1 Menyiapkan lokasi/pembibitan 3.2 Menyiapkan sarana dan prasarana 3.3 Melakukan pembibitan 3.4 Memelihara bibit 3.5 Melakukan pemanenan bibit. 4.1 Melakukan seleksi bibit 4.2 Mendistribusikan bibit 4.3 Melakukan teknis penanaman. 5.1 Mengidentifikasi gulma 5.2 Menghitung kerusakan akibat gangguan gulma 5.3 Mengidentifikasi metode pengendalian gulma 5.4 Melakukan pengendalian gulma. 6.1 Mengidentifikasi kesuburan tanah 6.2 Mendiagnosis masalah kesuburan tanah 6.3 Mengidentifikasi metode perbaikan kesuburan tanah 6.4 Memberikan perlakuan kesuburan tanah. 225

8 7. Mengendalikan Hama pada Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) dan Tanaman Menghasilkan (TM) 8. Mengendalikan Penyakit pada Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) dan Tanaman Menghasilkan (TM) 9. Mengatur/ memberikan perlakuan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) dan Tanaman Menghasilkan (TM) 10. Melakukan Sensus Tanaman Produksi 11. Memanen Hasil Tanaman Perkebunan 7.1 Mengidentifikasi hama 7.2 Mendiagnosa gangguan hama 7.3 Menghitung kerusakan akibat gangguan penyakit 7.4 Mengidentifikasi metode pengendalian hama 7.5 Melakukan pengendalian hama. 8.1 Mengidentifikasi penyebab penyakit 8.2 Mendiagnosa gangguan penyebab penyakit 8.3 Menghitung kerusakan akibat gangguan penyakit 8.4 Mengidentifikasi metode pengendalian penyakit 8.5 Melakukan pengendalian penyakit. 9.1 Mengidentifikasi bagian yang akan diberi perlakukan 9.2 Menyiapkan bahan dan peralatan pengaturan/perlakuan 9.3 Menerapkan metode pengaturan/perlakuan pada TBM dan TM Mengidentifikasi kriteria menghasilkan 10.2 Mengidentifikasi peta menghasilkan 10.3 Melakukan taksasi produksi Menilai siap panen 11.2 Menyiapkan sarana dan prasarana panen 11.3 Memanen sesuai kriteria 11.4 Mencatat hasil panen. 226

9 12. Mengangkut Hasil Panen 12.1 Menyiapkan peralatan pengangkutan/ pemuatan hasil panen 12.2 Melakukan pengangkutan/pemuatan hasil panen 12.3 Mencatat kegiatan pemuatan/pengangkutan hasil panen. 13. Mengelola Pekerjaan Kebun 13.1 Menyusun jadwal kegiatan 13.2 Menghitung kebutuhan sarana prasarana dan tenaga kerja 13.3 Membagi dan mengawasi pekerjaan 13.4 Menghitung upah pekerja 13.5 Menyusun laporan hasil pelaksanaan kerja. 14. Menyusun Proposal Usaha 14.1 Menyusun rencana teknis 14.2 Menyusun rencana ekonomis 3. Agribisnis Pembibitan dan Kultur Jaringan (106) STANDAR KOMPETENSI 1. Mendeskripsikan potensi dan peran perbenihan dalam pertanian 2. Mendeskripsikan pembibitan dan produksi benih 1.1 Menjelaskan peranan perbenihan 1.2 Menjelaskan jenis-jenis dan karakteristik benih 1.3 Menjelaskan sifat benih 1.4 Menjelaskan perlakuan benih. 2.1 Menjelaskan tahapan dan proses pembibitan 2.2 Menjelaskan prinsip pembibitan 2.3 Menjelaskan kriteria lahan dan media pembibitan 2.4 Menjelaskan ciri dan kriteria bibit yang unggul. 227

10 3. Menyiapkan lahan dan media 4. Merawat sebagai pohon Induk 5. Membiakkan dengan biji (seedling) 6. Membiakkan dengan stek 7. Membiakkan dengan cara sambung pucuk 3.1 Menyiapkan tempat pesemaian 3.2 Mengecek jaringan irigasi/sumber air 3.3 Mengecek pengatur intensitas cahaya matahari/shading 3.4 Mengidentifikasi komposisi media 3.5 Mendistribusikan media ke lokasi pemeliharaan/ penanaman 3.6 Menjelaskan transportasi benih. 4.1 Melakukan pemeriksaan pohon induk 4.2 Melakukan identifidasi pohon induk 4.3 Melakukan pemeliharaan rutin. 5.1 Memisahkan biji dari buah/melakukan ekstraksi buah 5.2 Melakukan sortasi benih 5.3 Memberi perlakuan benih 5.4 Melakukan penyemaian 5.5 Mengidentifikasi karakteristik benih. 6.1 Menyiapkan bahan stek 6.2 Memberi perlakuan khusus pada bahan stek yang siap semai 6.3 Melakukan penyemaian bahan stek 6.4 Mengidentifikasi macam macam sungkup 6.5 Melakukan penyapihan bibit hasil stek. 7.1 Menyiapkan entris sebagai bahan sambung pucuk 7.2 Melakukan sambung pucuk 7.3 Menyiapkan sungkup komunal 7.4 Memelihara bibit hasil sambungan. 7.5 Mengidentifikasi karakteristik balang bawah. 228

11 8. Membiakkan dengan cara susuan 9. Membiakkan dengan cara okulasi 10. Membiakkan dengan teknik kultur jaringan 11.Melakukan pemupukan pada bibit 12. Melakukan transplanting bibit 8.1 Menyiapkan cabang pada pohon induk 8.2 Menyusukan seedling pada pohon induk 8.3 Menyapih bibit hasil susuan 8.4 Memelihara bibit hasil susuan. 9.1 Menyiapkan entris sebagai bahan mata okulasi 9.2 Melakukan okulasi 9.3 Memelihara bibit hasil okulasi Melakukan sterilisasi (ruang,alat,bahan tanam,dan media) 10.2 Menyiapkan bahan tanam 10.3 Menyiapkan media kultur 10.4 Melakukan inokulasi 10.5 Menumbuhkan plantlet 10.6 Melakukan aklimatisasi 10.7 Mengidentifikasi zat pengatur tumbuh Menghitung kebutuhan pupuk 11.2 Menjelaskan teknik pemupukan pada bibit 11.3 Mengidentifikasi pupuk organik 11.4 Mengidentifikasi waktu yang tepat untuk pemberian pupuk 11.5 Memupuk bibit Menyiapkan alat dan bahan transplanting 12.2 Mengidentifikasi teknik transplanting 12.3 Melakukan seleksi bibit yang siap transplanting 12.4 Mendisplay bibit di blok pemeliharaan. 229

12 13. Melakukan pemangkasan (pruning) pada bibit 14.Mengendalikan organisme pengganggu (OPT) 15.Mendistribusikan bibit 13.1 Menjelaskan maksud dan tujuan pemangkasan 13.2 Menyebutkan macam-macam pemangkasan 13.3 Menyiapkan alat pemangkasan (pruning) 13.4 Melaksanakan pemangkasan 13.5 Mengidentifikasi jenis-jenis pemangkasan Menjelaskan pengertian organisme pengganggu (OPT) 14.2 Mengidentifikasi jenis jenis organisme pengganggu (OPT) 14.3 Mengendalikan jenis jenis organisme pengganggu (OPT) baik secara kimiawi 14.4 Mengendalikan jenis jenis organisme pengganggu (OPT) baik secara teknis 14.5 Mengendalikan jenis jenis organisme pengganggu (OPT) baik secara biologi Melakukan loading (menata ) bibit pada alat transportasi 15.2 Mengangkut bibit. 16. Memasarkan bibit 16.1 Mengidentifikasi harga jual 16.2 Merencanakan sasaran dan target penjualan 16.3 Mengidentifikasi strategi promosi 16.4 Mengidentifikasi sistem penjualan. 17. Menganalisis usaha pembibitan 17.1 Melalukan pembukuan hasil penjualan 17.2 Menghitung biaya produksi 17.3 Menghitung pendapatan. 230

KISI-KISI DAN SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHU 2012

KISI-KISI DAN SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHU 2012 KISI-KISI DAN SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHU 2012 Mata Pelajaran Jenjang : AGRIBISNIS PRODUKSI TANAMAN : SMK/MAK A. DASAR KOMPETENSI KEJURUAN STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR

Lebih terperinci

UJI KOMPETENSI 2013 PROGRAM STUDI KEAHLIAN AGRIBISNIS PRODUKSI TANAMAN

UJI KOMPETENSI 2013 PROGRAM STUDI KEAHLIAN AGRIBISNIS PRODUKSI TANAMAN UJI KOMPETENSI 2013 PROGRAM STUDI KEAHLIAN AGRIBISNIS PRODUKSI TANAMAN Kompetensi Keahlian: Kompetensi Pedagogik Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura Agribisnis Tanaman Perkebunan Agribisnis Pembibitan

Lebih terperinci

AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA (553)

AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA (553) AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA (553) Inti Pedagogik I. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional dan intelektual guru Guru a. Memahami karakteristik

Lebih terperinci

AGRIBISNIS PEMBIBITAN DAN KULTUR JARINGAN (560)

AGRIBISNIS PEMBIBITAN DAN KULTUR JARINGAN (560) AGRIBISNIS PEMBIBITAN DAN KULTUR JARINGAN (560) MATA PELAJARAN/KOMPETENSI KEAHLIAN : AGRIBISNIS PEMBIBITAN DAN KULTUR JARINGAN. JENJANG PENDIDIKAN : SMK Kompetensi Pedagogik I. Menguasai karakteristik

Lebih terperinci

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...6

DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN Kompetensi Umum...6 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...i TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LULUSAN...7 1. Umum...6 2. Kejuruan...8 RUANG LINGKUP PEKERJAAN...11 SUBSTANSI PEMELAJARAN...12 1.

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UKG TAHUN 2015 PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

KISI-KISI SOAL UKG TAHUN 2015 PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KISI-KISI SOAL UKG TAHUN 2015 PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA NO INTI GURU GURU MATA PELAJARAN IPK ESENSIAL I. Pedagogik 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik,

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN MODEL AGRIWISATA DI SMK BERBASIS PERTANIAN DALAM MENDUKUNG EKONOMI KREATIF MASYARAKAT PEDESAAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PENGEMBANGAN MODEL AGRIWISATA DI SMK BERBASIS PERTANIAN DALAM MENDUKUNG EKONOMI KREATIF MASYARAKAT PEDESAAN KODE JUDUL: 9.01.03 LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA PENGEMBANGAN MODEL AGRIWISATA DI SMK BERBASIS PERTANIAN DALAM MENDUKUNG EKONOMI KREATIF

Lebih terperinci

AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN(558)

AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN(558) AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN(558) MATA PELAJARAN/KOMPETENSI KEAHLIAN : AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN. JENJANG PENDIDIKAN : SMK Kompetensi Pedagogik I. guru Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek

Lebih terperinci

1.1 Bidang Pekerjaan : Pertanian Organik Tanaman (Fasilitator Tanaman)

1.1 Bidang Pekerjaan : Pertanian Organik Tanaman (Fasilitator Tanaman) 1. Sektor Pertanian 1.1 Bidang Pekerjaan : Pertanian Organik Tanaman (Fasilitator Tanaman) P 95 2 5 2 4 2 III 01 1. TAN.OT01.001.01 Mengorganisasikan Pekerjaan 2. TAN.OT01.002.01 Melakukan Komunikasi Efektif

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HOLTIKULTURA

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HOLTIKULTURA KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HOLTIKULTURA No. Inti Guru Guru Mata Pelajaran Indikator Pencapaian 1. Pedagogik Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik,

Lebih terperinci

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN AGRIBISNIS PEMBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN AGRIBISNIS PEMBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN AGRIBISNIS PEMBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN No Standar Guru (SKG) (IPK) 1 Pedagogik Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual,

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS. Prasyarat : Program Studi : Pendidikan Teknik Agroindustri : Susilawati EW, Ibnu Umar, dan Imas Aisyah Kode Dosen :

PETUNJUK TEKNIS. Prasyarat : Program Studi : Pendidikan Teknik Agroindustri : Susilawati EW, Ibnu Umar, dan Imas Aisyah Kode Dosen : PETUNJUK TEKNIS 1. IDENTITAS MATA KULIAH Nama mata kuliah : Pengantar Budidaya Tanaman Bobot SKS : 2 (1-1) Nomor Mata Kuliah : TG202 Semester : I (satu) Prasyarat : Program Studi : Pendidikan Teknik Agroindustri

Lebih terperinci

MAGANG PROGRAM UNGGULAN INSTIPER

MAGANG PROGRAM UNGGULAN INSTIPER SILABUS MAGANG PROGRAM UNGGULAN INSTIPER INSTIPER YOGYAKARTA TAHUN 2018 1 M a g a n g I N S T I P E R 1. Budidaya Sayuran dan Buah (Kultur Teknik) 2. Pengolahan pasca panen Sayuran dan Buah 3. Administrasi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Tinjauan Agronomis Bawang prei termasuk tanaman setahun atau semusim yang berbentuk rumput. Sistem perakarannya

Lebih terperinci

KISI-KISI UKA PROGRAM KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN

KISI-KISI UKA PROGRAM KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN KISI-KISI UKA PROGRAM KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN Utama Standar Guru KD Indikator Esensial Inti Dasar KI Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional dan intelektual

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini berisi tentang analisis dan interpretasi hasil penelitian. Pada tahap ini akan dilakukan analisis permasalahan prosedur budidaya kumis kucing di Klaster Biofarmaka

Lebih terperinci

A MANAJEMEN USAHA PRODUKSI. 1. Pencatatan dan Dokumentasi pada : W. g. Kepedulian Lingkungan. 2. Evaluasi Internal dilakukan setiap musim tanam.

A MANAJEMEN USAHA PRODUKSI. 1. Pencatatan dan Dokumentasi pada : W. g. Kepedulian Lingkungan. 2. Evaluasi Internal dilakukan setiap musim tanam. Petunjuk Pengisian : Lingkari dan isi sesuai dengan kegiatan yang dilakukan PENCATATAN ATAS DASAR SOP DAN GAP A MANAJEMEN USAHA PRODUKSI. Pencatatan dan Dokumentasi pada : Buku Kerja Jahe PENILAIAN ATAS

Lebih terperinci

c. Mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik dalam kompetensi keahlian agribisnis tanaman perkebunan

c. Mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik dalam kompetensi keahlian agribisnis tanaman perkebunan KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN Kompetensi : Pedagogik No Kompetensi Utama 1 Pedagogik I. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,

Lebih terperinci

KISI-KISI SOAL UKG 2015 PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI INTI GURU

KISI-KISI SOAL UKG 2015 PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI INTI GURU KISI-KISI SOAL UKG 2015 PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN STANDAR KOMPETENSI 1. Pedagogik 1. Menguasai karakteristik 1.1. Memahami karakteristik 1.1.1 Mengkategorikan karakteristik peserta didik

Lebih terperinci

PRINSIP AGRONOMIK BUDIDAYA UNTUK PRODUKSI BENIH. 15/04/2013

PRINSIP AGRONOMIK BUDIDAYA UNTUK PRODUKSI BENIH. 15/04/2013 PRINSIP AGRONOMIK BUDIDAYA UNTUK PRODUKSI BENIH 1 BUDIDAYA UNTUK PRODUKSI BENIH Budidaya untuk produksi benih sedikit berbeda dengan budidaya untuk produksi non benih, yakni pada prinsip genetisnya, dimana

Lebih terperinci

TOGA (Tanaman Obat Keluarga) DI PEKARANGAN

TOGA (Tanaman Obat Keluarga) DI PEKARANGAN TOGA (Tanaman Obat Keluarga) DI PEKARANGAN Oleh : Ir. Titiek Widyastuti, M.S. Dosen Fakultas Pertanian UMY Disampaikan dalam acara Pengabdian Masyarakat Prodi Agroteknologi UMY BERSINERGI MEMBANGUN KEMITRAAN

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan 15 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran, dari bulan Oktober 2011 sampai dengan April 2012. 3.2

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS TANAMAN ORGANIK. Disusun oleh : Petrus Wisnu Kurniawan NIM : S1TI2C

TUGAS AKHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS TANAMAN ORGANIK. Disusun oleh : Petrus Wisnu Kurniawan NIM : S1TI2C TUGAS AKHIR KULIAH LINGKUNGAN BISNIS BISNIS TANAMAN ORGANIK Disusun oleh : Petrus Wisnu Kurniawan NIM : 10.11.3688 S1TI2C STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Peluang Usaha: Berkebun Organik Kultur hidup sehat saat

Lebih terperinci

MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA

MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA Nama : Sonia Tambunan Kelas : J NIM : 105040201111171 MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA Dengan lahan seluas 1500 m², saya akan mananam tanaman paprika (Capsicum annuum var. grossum L) dengan jarak tanam, pola

Lebih terperinci

Teknik Pembenihan Acacia Spp. (Akasia) Bebas Penyakit

Teknik Pembenihan Acacia Spp. (Akasia) Bebas Penyakit Teknik Pembenihan Acacia Spp. (Akasia) Bebas Penyakit 1 / 5 Tanaman Acacia spp. termasuk tanaman yang peka terhadap serangan hama dan penyakit terutama yang disebabkan oleh jenis jamur dan bakteri. Pembangunan

Lebih terperinci

KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN

KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual 1.1. Memahami karakteristik peserta didik yang berkaitan dengan aspek fisik, intelektual,

Lebih terperinci

Modul pertama Modul kedua Modul ketiga Modul keempat

Modul pertama Modul kedua Modul ketiga Modul keempat ix M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Dasar-dasar Budi Daya Tanaman memiliki bobot 2 SKS yang membahas sistem pertanian, biologi tanaman, iklim dan faktor lingkungan tumbuh, lingkungan biotik tanaman, pembiakan

Lebih terperinci

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk

Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk Standar Nasional Indonesia Penanganan bibit jati (Tectona grandis Linn. f.) dengan perbanyakan stek pucuk ICS 65.020.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...

Lebih terperinci

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Peluang Usaha Budidaya Cabai? Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Tanaman cabai dapat tumbuh di wilayah Indonesia dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Peluang pasar besar dan luas dengan rata-rata konsumsi cabai

Lebih terperinci

Apa itu PERTANIAN ORGANIK?

Apa itu PERTANIAN ORGANIK? Apa itu PERTANIAN ORGANIK? Menurut sistem standarisasi Indonesia, SNI 01 6792 2002, definisi dari pertanian organik adalah suatu sistem manajemen produksi yang holistik yang meningkatkan dan mengembangkan

Lebih terperinci

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA

VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA VIII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PENANGKARAN BENIH PADI BERSERTIFIKAT PADA PETANI MITRA DAN NON MITRA Penelitian ini menganalisis perbandingan usahatani penangkaran benih padi pada petani yang melakukan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang

Lebih terperinci

Pendampingan Siswa Praktek Kerja Industri/Usaha dan Mahasiswa Praktek Kuliah Magang

Pendampingan Siswa Praktek Kerja Industri/Usaha dan Mahasiswa Praktek Kuliah Magang Pendampingan Siswa Praktek Kerja Industri/Usaha dan Mahasiswa Praktek Kuliah Magang Selama bulan Januari sampai Desember BPTP Bengkulu telah mendampingi 39 orang siswa praktek kerja industri, 5 orang siswa

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada

II. TINJAUAN PUSTAKA. Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemupukan pada Tanaman Tomat 2.1.1 Pengaruh Aplikasi Pupuk Kimia Subhan dkk. (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan vegetatif dan generatif pada tanaman tomat tertinggi terlihat pada

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH INSTITUT PERTANIAN BOGOR

PENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH INSTITUT PERTANIAN BOGOR PENGEMBANGAN PEPAYA SEBAGAI KOMODITAS UNGGULAN DAERAH Pusat Kajian Hortikultura Tropika INSTITUT PERTANIAN BOGOR PROLOG SOP PEPAYA PEMBIBITAN TIPE BUAH PENYIAPAN LAHAN PENANAMAN PEMELIHARAAN PENGENDALIAN

Lebih terperinci

Bahan Tanaman. Oleh : TIM DASAR PRODUKSI TANAMAN

Bahan Tanaman. Oleh : TIM DASAR PRODUKSI TANAMAN Bahan Tanaman Oleh : TIM DASAR PRODUKSI TANAMAN Hartman, dkk (1990). Plant Propagation Acquaah,G. 2001. Principles of Crop Production Sumadi, 2010.Pembiakan Vegetatif. Diktat Bahan Kuliah Metcalfe, D.S

Lebih terperinci

III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA)

III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA) III. METODOLOGI TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Kegiatan Tugas Akhir (TA) akan dilaksanakan pada lahan kosong yang bertempat di Dusun Selongisor RT 03 / RW 15, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij

BAHAN DAN METODE. Y ij = + i + j + ij 11 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikabayan, University Farm IPB Darmaga Bogor pada ketinggian 240 m dpl. Uji kandungan amilosa dilakukan di

Lebih terperinci

BUDI DAYA. Kelas VII SMP/MTs. Semester I

BUDI DAYA. Kelas VII SMP/MTs. Semester I BUDI DAYA 122 Peta Materi IV Budi daya Tanaman Sayuran Jenis-Jenis Tanaman Sayuran Alternatif Media Tanam Tanaman Sayuran Tujuan Pembelajaran Prakarya 123 Bab IV Budi Daya Tanaman Sayuran Gambar 4.1 Tanaman

Lebih terperinci

BUDIDAYA DAN PEMELIHARAAN TANAMAN STROBERI

BUDIDAYA DAN PEMELIHARAAN TANAMAN STROBERI BUDIDAYA DAN PEMELIHARAAN TANAMAN STROBERI Pembibitan Pembibitan ulang stroberi di Vin s Berry Park dilakukan dengan stolon. Pembibitan ulang hanya bertujuan untuk menyulam tanaman yang mati, bukan untuk

Lebih terperinci

MAGANG PROGRAM UNGGULAN INSTIPER

MAGANG PROGRAM UNGGULAN INSTIPER SILABUS MAGANG PROGRAM UNGGULAN INSTIPER INSTIPER YOGYAKARTA TAHUN 2018 1 M a g a n g I N S T I P E R 1. Budidaya Kelapa Sawit (Kultur Teknik) 2. Pabrik Kelapa Sawit (PKS) 3. Administrasi (Kebun, Gudang,

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN BANTAENG TAHUN PELAJARAN 2014/2015. : Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura : Kompetensi Kejuruan

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN BANTAENG TAHUN PELAJARAN 2014/2015. : Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura : Kompetensi Kejuruan DOKUMEN NEGARA SANGAT RAHASIA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN BANTAENG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Satuan Pendidikan Kompetensi Keahlian Mata Uji Alokasi Waktu : Sekolah Menengah Kejuruan

Lebih terperinci

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1 PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1 Wahyu Asrining Cahyowati, A.Md (PBT Terampil Pelaksana) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya I. Pendahuluan Tanaman kakao merupakan

Lebih terperinci

Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat

Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat Syarat Tumbuh Tanaman Jahe 1. Iklim Curah hujan relatif tinggi, 2.500-4.000 mm/tahun. Memerlukan sinar matahari 2,5-7 bulan. (Penanaman di tempat yang terbuka shg

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian. Bahan dan Alat BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Cikabayan-University Farm IPB, Darmaga Bogor. Areal penelitian bertopografi datar dengan elevasi 250 m dpl dan curah

Lebih terperinci

KETERSEDIAAN BENIH KRISAN (STEK) KABUPATEN SEMARANG, MELALUI PENILAIAN PROSES PRODUKSI BENIH KRISAN

KETERSEDIAAN BENIH KRISAN (STEK) KABUPATEN SEMARANG, MELALUI PENILAIAN PROSES PRODUKSI BENIH KRISAN KETERSEDIAAN BENIH KRISAN (STEK) KABUPATEN SEMARANG, MELALUI PENILAIAN PROSES PRODUKSI BENIH KRISAN Oleh : Sri Lestari Utami, Pejabat Fungsional Pengawas Benih Tanaman Madya Abdul Mutholib A. selaku Petani

Lebih terperinci

Pendahuluan menyediakan dan mendiseminasikan rekomendasi teknologi spesifik lokasi

Pendahuluan menyediakan dan mendiseminasikan rekomendasi teknologi spesifik lokasi Tim Pengkaji Pendahuluan Rata-rata produktivitas kedelai di NTB pada Tahun 2014 yaitu 1,29 ton/ha. (BPS. 2015) Dalam rangka meningkatkan produktivitas dan perluasan areal Pajale, BPTP bertugas menyediakan

Lebih terperinci

Dosen Pengampu: R. SOEDRADJAD, Ir., M.Sc. Jurusan Budidaya Pertanian Pertanian. Prof.Dr. Ir. SOETRIONO, M.P.

Dosen Pengampu: R. SOEDRADJAD, Ir., M.Sc. Jurusan Budidaya Pertanian   Pertanian. Prof.Dr. Ir. SOETRIONO, M.P. Dosen Pengampu: R. SOEDRADJAD, Ir., M.Sc. Jurusan Budidaya Pertanian E-mail: soedradjad@faperta.unej.ac.id Prof.Dr. Ir. SOETRIONO, M.P. Jurusan Sosial-Ekonomi Pertanian E-mail: irtusss@plasa.com 1 1. Kode

Lebih terperinci

DASAR DASAR AGRONOMI MKK 312/3 SKS (2-1)

DASAR DASAR AGRONOMI MKK 312/3 SKS (2-1) DASAR DASAR AGRONOMI MKK 312/3 SKS (2-1) OLEH : PIENYANI ROSAWANTI PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA 2016 PENGERTIAN-PENGERTIAN DALAM AGRONOMI

Lebih terperinci

Dasar-dasar Perlindungan Tanaman (PA 1082)

Dasar-dasar Perlindungan Tanaman (PA 1082) Dasar-dasar Perlindungan Tanaman (PA 1082) Pertemuan Ke-1 Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Jurusan Agroteknologi - UPN[V]Yk 1 Deskripsi Kuliah ini menjelaskan macam OPT dan arti pentingnya di bidang

Lebih terperinci

Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa

Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa Teknik Membangun Persemaian Pohon di Desa @ 2012 Penyusun: 1. Ujang S. Irawan, Senior Staff Operation Wallacea Trust

Lebih terperinci

Rencana Kegiatan Pembelajaran Semester (RKPS) pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) MK. DASAR BUDIDAYA TANAMAN (DBT) 4 SKS

Rencana Kegiatan Pembelajaran Semester (RKPS) pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) MK. DASAR BUDIDAYA TANAMAN (DBT) 4 SKS Rencana Kegiatan Pembelajaran Semester (RKPS) pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) MK. DASAR BUDIDAYA TANAMAN (DBT) 4 SKS Mg Materi Pembelajaran ke Pokok bahasan Sub Pokok bahasan 1. Pendahuluan 1.

Lebih terperinci

KURIKULUM 2013 PRODI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

KURIKULUM 2013 PRODI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN SEMESTER I 1 100101 OLAH RAGA I 1 1 2 100092 WIDYA MWAT YASA 2 2 3 130012 PENGANTAR ILMU PERTANIAN 2 2 4 132012 KIMIA 2 2 5 132021 PRAKTIKUM KIMIA 1 1 6 132032 TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN 2 2 7 132041 PRAKTIKUM

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas 16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

PT MUTUAGUNG LESTARI

PT MUTUAGUNG LESTARI Bagian 1. Informasi Umum Nama : Nama Kebun : Jenis Tanaman : Alamat : Kota : Propinsi : Kode Pos : Negara : Tanggal : Telepon : Fax : Email : Ruang lingkup tanaman yang akan disertifikasi Jumlah petani

Lebih terperinci

Kisi-kisi Soal Uji Kompetensi Program studi Agribisnis Sumberdaya Perairan. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Essensial

Kisi-kisi Soal Uji Kompetensi Program studi Agribisnis Sumberdaya Perairan. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Essensial Kisi-kisi Soal Uji Kompetensi Program studi Agribisnis Sumberdaya Perairan Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Essensial 1. Mengidentifikasi potensi dan peran budidaya perairan 2. Mengidentifikasi

Lebih terperinci

Manajemen Pembukaan/Pengadaan Kebun: Annual Management Factors. L. Setyobudi

Manajemen Pembukaan/Pengadaan Kebun: Annual Management Factors. L. Setyobudi Manajemen Pembukaan/Pengadaan Kebun: Annual Management Factors L. Setyobudi 2013 Sistem Management lapangan Produksi dalam hubungannya dengan Mutu Produksi Tanaman Perkebunan: Budidaya Tanaman, Pengelolaan

Lebih terperinci

I. GAMBARAN UMUM SL PHT

I. GAMBARAN UMUM SL PHT HASIL MONITORING PUG PADA DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA TAHUN 2012 SL PHT PADA KELOMPOK TANI BUNGA MEKAR KABUPATEN BANDUNG BARAT DAN KELOMPOK TANI PASIR KELIKI KABUPATEN SUMEDANG I. GAMBARAN UMUM SL

Lebih terperinci

KUISIONER WAWANCARA PETANI PENGELOLAAN TANAMAN DAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN (OPT) LADA DI BANGKA

KUISIONER WAWANCARA PETANI PENGELOLAAN TANAMAN DAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN (OPT) LADA DI BANGKA 38 LAMPIRAN Lampiran 1 KUISIONER WAWANCARA PETANI PENGELOLAAN TANAMAN DAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN (OPT) LADA DI BANGKA Kabupaten : Bangka/Bateng Pewawancara :. Kecamatan :. Tgl. Wawancara :.. Desa

Lebih terperinci

Inovasi Pertanian Sumatera Selatan Mendukung Swasembada Beras Nasional

Inovasi Pertanian Sumatera Selatan Mendukung Swasembada Beras Nasional Inovasi Pertanian Sumatera Selatan Mendukung Swasembada Beras Nasional Dewasa ini, Pemerintah Daerah Sumatera Selatan (Sumsel) ingin mewujudkan Sumsel Lumbung Pangan sesuai dengan tersedianya potensi sumber

Lebih terperinci

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur, 23 III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau. 21 PELAKSANAAN PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 (dua) tahap, pertama pertumbuhan dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau. Tahap I. Pengujian Karakter Pertumbuhan

Lebih terperinci

Bunaiyah Honorita Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu Jl. Irian Km.6,5 Bengkulu 38119

Bunaiyah Honorita Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu Jl. Irian Km.6,5 Bengkulu 38119 1 KAJIAN KEBUTUHAN DAN PELUANG (KKP) PADI Bunaiyah Honorita Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu Jl. Irian Km.6,5 Bengkulu 38119 Padi merupakan tulang punggung pembangunan subsektor tanaman pangan

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. UD. Sabila Farm terletak di Desa Pakembinangun yaitu Jalan Kaliurang

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. UD. Sabila Farm terletak di Desa Pakembinangun yaitu Jalan Kaliurang IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis UD. Sabila Farm terletak di Desa Pakembinangun yaitu Jalan Kaliurang KM 18.5, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa Pakembinangun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mudah diperbanyak dan jangka waktu berbuah lebih panjang. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. mudah diperbanyak dan jangka waktu berbuah lebih panjang. Sedangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara generatif dan vegetatif. Perbanyakan tanaman secara generatif biasanya dilakukan melalui biji dan mengalami penyerbukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. untuk menambah cita rasa dan kenikmatan makanan. Berbagai kegunaan bawang

I. PENDAHULUAN. untuk menambah cita rasa dan kenikmatan makanan. Berbagai kegunaan bawang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu tanaman sayuran dengan prospek yang cukup baik dalam pengembangan agribisnis di Indonesia. Komoditi ini

Lebih terperinci

Sumber : Manual Pembibitan Tanaman Hutan, BPTH Bali dan Nusa Tenggara.

Sumber : Manual Pembibitan Tanaman Hutan, BPTH Bali dan Nusa Tenggara. Penyulaman Penyulaman dilakukan apabila bibit ada yang mati dan perlu dilakukan dengan segera agar bibit sulaman tidak tertinggal jauh dengan bibit lainnya. Penyiangan Penyiangan terhadap gulma dilakukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Buku Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa ( BPKPM ) ini merupakan

I. PENDAHULUAN. Buku Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa ( BPKPM ) ini merupakan 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Buku Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa ( BPKPM ) ini merupakan petunjuk praktis bagi para mahasiswa dalam melaksanakan kerja praktek di lapangan secara terjadwal dan

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Desa Manjung, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Kecamatan Sawit memiliki ketinggian tempat 150 m dpl. Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Pengukuran Variabel. Tabel 1. Pengukuran variabel profil anggota kelompok tani Sri Makmur

Lampiran 1. Pengukuran Variabel. Tabel 1. Pengukuran variabel profil anggota kelompok tani Sri Makmur LAMPIRAN 89 90 Lampiran. Pengukuran Variabel Tabel. Pengukuran variabel profil anggota kelompok tani Sri Makmur Indikator Kriteria. Umur 5-40 tahun 4-55 tahun >55. Pendidikan formal > 8 tahun -7 tahun

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 39 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pertumbuhan Tanaman Budidaya tanaman pare ini dilakukan dari mulai pengolahan lahan manual dengan menggunakan cangkul, kemudian pembuatan bedengan menjadi 18 bedengan yang

Lebih terperinci

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN 6.1. Analisis Budidaya Kedelai Edamame Budidaya kedelai edamame dilakukan oleh para petani mitra PT Saung Mirwan di lahan persawahan.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Morfologi Tanaman Teh Syarat Tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Morfologi Tanaman Teh Syarat Tumbuh 3 TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi Tanaman Teh Teh termasuk famili Transtromiceae dan terdiri atas dua tipe subspesies dari Camellia sinensis yaitu Camellia sinensis var. Assamica dan Camellia sinensis var.

Lebih terperinci

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR

III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR 20 III. TATA LAKSANA KEGIATAN TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Kenteng Rt 08 Rw 02, Desa Sumberejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Lebih terperinci

Oleh : Iskandar Z. Siregar

Oleh : Iskandar Z. Siregar 3 MODULE PELATIHAN PERSEMAIAN Oleh : Iskandar Z. Siregar ITTO PROJECT PARTICIPATORY ESTABLISHMENT COLLABORATIVE SUSTAINABLE FOREST MANAGEMENT IN DUSUN ARO, JAMBI Serial Number : PD 210/03 Rev. 3 (F) FACULTY

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Galur Cabai Besar. Pembentukan Populasi F1, F1R, F2, BCP1 dan BCP2 (Hibridisasi / Persilangan Biparental) Analisis Data

BAHAN DAN METODE. Galur Cabai Besar. Pembentukan Populasi F1, F1R, F2, BCP1 dan BCP2 (Hibridisasi / Persilangan Biparental) Analisis Data 17 BAHAN DAN METODE Studi pewarisan ini terdiri dari dua penelitian yang menggunakan galur persilangan berbeda yaitu (1) studi pewarisan persilangan antara cabai besar dengan cabai rawit, (2) studi pewarisan

Lebih terperinci

Teliti Cermat Taat azas. Jenis kegiatan dalam penyiapan

Teliti Cermat Taat azas. Jenis kegiatan dalam penyiapan DESKRIPSI PEMELAJARAN KOMPETENSI KODE DURASI PEMELAJARAN : Menyiapkan lahan pembibitan : TAN.BB.02.001.01 : 54 Jam @ 45 menit LEVEL KOMPETENSI KUNCI A B C D E F G 2 2 1 2 2 1 1 KONDISI KINERJA 1. Seluruh

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN PERBANDINGAN HASIL BUDIDAYA TANAMAN KANGKUNG SECARA HIDROPONIK DAN KONVENSIONAL (Kevin Marta Wijaya 10712020) PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG BANDAR

Lebih terperinci

BUPATI TANAH LAUT PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 40 TAHUN 2014 T E N T A N G

BUPATI TANAH LAUT PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 40 TAHUN 2014 T E N T A N G SALINAN BUPATI TANAH LAUT PERATURAN BUPATI TANAH LAUT NOMOR 40 TAHUN 2014 T E N T A N G TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN KABUPATEN TANAH LAUT BUPATI TANAH LAUT, Menimbang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi Definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabelvariabel yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan

Lebih terperinci

Kultur Jaringan Menjadi Teknologi yang Potensial untuk Perbanyakan Vegetatif Tanaman Jambu Mete Di Masa Mendatang

Kultur Jaringan Menjadi Teknologi yang Potensial untuk Perbanyakan Vegetatif Tanaman Jambu Mete Di Masa Mendatang AgroinovasI Kultur Jaringan Menjadi Teknologi yang Potensial untuk Perbanyakan Vegetatif Tanaman Jambu Mete Di Masa Mendatang Tanaman jambu mete (Anacardium occidentale. L.) merupakan salah satu tanaman

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hortikultura merupakan salah satu sektor pertanian yang memiliki peran penting dalam pembangunan perekonomian di Indonesia. Peran tersebut diantaranya adalah mampu memenuhi

Lebih terperinci

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH

POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH BUDIDAYA DAN PENGOLAHAN KELAPA SAWIT DI PT. BINA PRATAMA REFNI YANTI ERMONA N0. BP 0801111034

Lebih terperinci

PERKIRAAN BIAYA PEMBUKAAN LAHAN PER HEKTAR

PERKIRAAN BIAYA PEMBUKAAN LAHAN PER HEKTAR PERKIRAAN PEMBUKAAN LAHAN PER HEKTAR PEKERJAAN HK URIAN VOLUME 1. Lahan Bekas Hutan : Survey dan Blocking (Manual) 3 Peralatan, Bahan dll (PO) Babat - Imas (Manual) 1 o Excavator 6 JK 25, 1,5, 25 1,5,

Lebih terperinci

Materi 07 Penanaman dan Pola Tanam. Benyamin Lakitan

Materi 07 Penanaman dan Pola Tanam. Benyamin Lakitan Materi 07 Penanaman dan Pola Tanam Benyamin Lakitan Penanaman Kegiatan penanaman menggunakan bahan tanam, termasuk benih, organ atau potongan organ, atau tanaman muda (bibit). Budidaya yang menggunakan

Lebih terperinci

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR

III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR 16 III. TATA LAKSANA TUGAS AKHIR A. Tempat Pelaksanaan Tugas Akhir Kegiatan Tugas Akhir dilaksanakan di Banaran RT 4 RW 10, Kelurahan Wonoboyo, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. B. Waktu

Lebih terperinci

PEMBIBITAN BUAH PENGELOLAAN PEMBIBITAN KEPEMILIKAN TEMPAT FUNGSI TEMPAT JENIS PRODUK PENGGOLONGAN TEMPAT PEMBIBITAN

PEMBIBITAN BUAH PENGELOLAAN PEMBIBITAN KEPEMILIKAN TEMPAT FUNGSI TEMPAT JENIS PRODUK PENGGOLONGAN TEMPAT PEMBIBITAN PEMBIBITAN BUAH PENGGOLONGAN TEMPAT PEMBIBITAN OPERATION TYPE (kepemilikan, fungsi, sistem produksi, jenis produk) TOPOGRAPHY SOIL TYPE CULTURAL PRACTICES EQUIPMENT MECHANIZATION AVAILABILITY OF LABOUR

Lebih terperinci

Penanganan bibit Acacia mangium (mangium) dengan perbanyakan generatif (biji)

Penanganan bibit Acacia mangium (mangium) dengan perbanyakan generatif (biji) Standar Nasional Indonesia Penanganan bibit Acacia mangium (mangium) dengan perbanyakan generatif (biji) ICS 65.020.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup...

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian 10 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Dramaga, Bogor. Sejarah lahan sebelumnya digunakan untuk budidaya padi konvensional, dilanjutkan dua musim

Lebih terperinci

: SMK NEGERI 4 TEBING TINGGI SILABUS DAN PENILAIAN

: SMK NEGERI 4 TEBING TINGGI SILABUS DAN PENILAIAN NAMA SEKOLAH MATA PELAJARAN KELAS / SEMESTER STANDAR KOMPETENSI KODE KOMPETENSI : SMK NEGERI 4 TEBING TINGGI : Mengairi : X / Genap :. Mengairi : 19 x 45 menit : 104KK SILABUS DAN PENILAIAN KOMPETENSI.1

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Nazir (2013) metode deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek,

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU JAGUNG LAHAN KERING DI KABUPATEN BULUKUMBA

PENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU JAGUNG LAHAN KERING DI KABUPATEN BULUKUMBA Seminar Nasional Serealia, 2013 PENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU JAGUNG LAHAN KERING DI KABUPATEN BULUKUMBA Muhammad Thamrin dan Ruchjaniningsih Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN JARAK TANAM TERHADAP HASIL TANAMAN KACANG PANJANG ( VIGNA SINENSIS ) OLEH NINDA AYU RACHMAWATI

PENGARUH PENGGUNAAN JARAK TANAM TERHADAP HASIL TANAMAN KACANG PANJANG ( VIGNA SINENSIS ) OLEH NINDA AYU RACHMAWATI PENGARUH PENGGUNAAN JARAK TANAM TERHADAP HASIL TANAMAN KACANG PANJANG ( VIGNA SINENSIS ) OLEH NINDA AYU RACHMAWATI 10712027 POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2012 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas 17 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Lampung Desa Muara Putih Kecamatan Natar Lampung Selatan dengan titik

Lebih terperinci

PEMANFAATAN EKSTRAK BAWANG MERAH SEBAGAI PENGGANTI ROOTON F UNTUK MENSTIMULASI PERTUMBUHAN AKAR STEK PUCUK JATI (Tectona grandis L)

PEMANFAATAN EKSTRAK BAWANG MERAH SEBAGAI PENGGANTI ROOTON F UNTUK MENSTIMULASI PERTUMBUHAN AKAR STEK PUCUK JATI (Tectona grandis L) PKMP-1-8-1 PEMANFAATAN EKSTRAK BAWANG MERAH SEBAGAI PENGGANTI ROOTON F UNTUK MENSTIMULASI PERTUMBUHAN AKAR STEK PUCUK JATI (Tectona grandis L) R.M. Aulia El Halim, B. Pramudityo, R. Setiawan, I.Y. Habibi,

Lebih terperinci

3. METODE DAN PELAKSANAAN

3. METODE DAN PELAKSANAAN 3. METODE DAN PELAKSANAAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian UKSW Salaran, Desa Wates, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Persiapan hingga

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG SISTEM BUDIDAYA PERTANIAN BERKELANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG SISTEM BUDIDAYA PERTANIAN BERKELANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN... TENTANG SISTEM BUDIDAYA PERTANIAN BERKELANJUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam mencapai

Lebih terperinci

Pengendalian hama dan penyakit pada pembibitan yaitu dengan menutup atau mengolesi luka bekas pengambilan anakan dengan tanah atau insektisida,

Pengendalian hama dan penyakit pada pembibitan yaitu dengan menutup atau mengolesi luka bekas pengambilan anakan dengan tanah atau insektisida, PEMBAHASAN PT National Sago Prima saat ini merupakan perusahaan satu-satunya yang bergerak dalam bidang pengusahaan perkebunan sagu di Indonesia. Pengusahaan sagu masih berada dibawah dinas kehutanan karena

Lebih terperinci

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PAPRIKA HIDROPONIK

VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PAPRIKA HIDROPONIK VII ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PAPRIKA HIDROPONIK Analisis pendapatan usahatani paprika hidroponik meliputi analisis penerimaan, analisis biaya, analisis pendapatan, dan analisis R/C. Perhitungan usahatani

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUTIFITAS DAN PENDAPATAN PETANI MELALUI PENGGUNAAN POLA TANAM TUMPANGSARI PADA PRODUKSI BENIH KAPAS ((Gossypium spp)

PENINGKATAN PRODUTIFITAS DAN PENDAPATAN PETANI MELALUI PENGGUNAAN POLA TANAM TUMPANGSARI PADA PRODUKSI BENIH KAPAS ((Gossypium spp) PENINGKATAN PRODUTIFITAS DAN PENDAPATAN PETANI MELALUI PENGGUNAAN POLA TANAM TUMPANGSARI PADA PRODUKSI BENIH KAPAS ((Gossypium spp) Oleh Diana Kustantini, AMd.(PBT Ahli Pertama) Balai Besar Perbenihan

Lebih terperinci