Panduan Fasilitasi Musyawarah Pengembangan KSM

dokumen-dokumen yang mirip
Panduan Fasilitasi Rembug Kesiapan Masyarakat (RKM)

Panduan Fasilitasi Review Partisipatif BKM/LKM, Re-orientasi Pemetaan Swadaya, Re-orientasi PJM Pronangkis, Penyusunan Program Kerja BKM/LKM

Panduan Fasilitasi PJM Pronangkis

Siklus PNPM Mandiri - Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

Panduan Pembangunan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM)

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Pendidikan

Panduan Fasilitator Pemetaan Swadaya (PS)

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR F12. Pelatihan Dasar 2. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

Panduan Diskusi Refleksi Kemiskinan (RK)

A. Latar Belakang. C. Tujuan Pembangunan KSM

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS)

INFORMASI TAMBAHAN I. PEMAHAMAN TENTANG PEMETAAN SWADAYA

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Kesehatan

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Ekonomi

Mengenali Kampung Sendiri Melalui Pemetaan Swadaya

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Kelembagaan dan Kepemimpinan

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM

PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR F14. Pelatihan Dasar 2. Pengembangan KSM. PNPM Mandiri Perkotaan

Modul 1 Topik: Orientasi Belajar

Modul 3 Sub Topik: Kegiatan Sosial Berkelanjutan

Membangun BKM. Membangun BKM. Siklus Kegiatan PNPM Mandiri-P2KP. Membangun BKM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM PERKOTAAN MANDIRI

Tata Cara Siklus PNPM MP

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS)

Review Pelaksanaan Siklus

Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : perkotaan yang dilaksanakan di Desa Dagang Kelambir?

SELAMAT BERJUMPA PARA RELAWAN. Saiapa Dia? RELAWAN

KEGIATAN PILOT PENDAMPINGAN KSM

KUMPULAN PANDUAN PEMANDU

Channeling UPS-BKM TATA CARA PELAKSANAAN KEGIATAN PILOT PROGRAM BANTUAN PENDIDIKAN DASAR DEPDIKNAS BEKERJASAMA DENGAN BKM-P2KP

BAB IV KONDISI KEMISKINAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT SERTA PROFIL KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT RUBAH

KUMPULAN PANDUAN PEMANDU

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C06. Relawan. Pembangunan BKM. PNPM Mandiri Perkotaan

MATERI PENGUATAN KSM SOSIAL

TATA CARA PEMBENTUKAN UNIT PENGELOLA (UP) BKM P2KP

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C14. Tugas dan Fungsi UP. PNPM Mandiri Perkotaan

Perencanaan Program Unit Pengelola Keuangan

MASTER SCHEDULE 1. PNPM-MANDIRI PERKOTAAN 2011

PERTEMUAN DI RUMAH BU KETUT

BAB V PROFIL PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERKOTAAN

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR F24. Pelatihan Madya 1. Review Partisipatif. PNPM Mandiri Perkotaan

PENGEMBANGAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan UPAYA PENINGKATAN PARTISIPASI PEREMPUAN

I. KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM II. CAKUPAN PELAKSANAAN UJI PETIK III. HASIL UJI PETIK. 1. Capaian Umum

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMBANGUNAN BKM (BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT) LOKASI BARU 2010

Rembuk Kesiapan Masyarakat

ACUAN PELAKSANAAN KOMUNITAS BELAJAR PERKOTAAN (KBP) PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

PROSEDUR OPERASI BAKU PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAPASITAS MASYARAKAT PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERKOTAAN

Pemilu BKM. Buletin Warta Desa

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR F13. Pelatihan Dasar 2. Membangun BKM/LKM. PNPM Mandiri Perkotaan

BAB I. Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut:

P E D O MAN T E K N I S PROGRAM SELARAS PNPM MANDIRI PERKOTAAN

Disampaikan dalam rangka Sosialisasi Nasional P4-IP di Perkotaan Denpasar, Agustus 2013

MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009

KUMPULAN BAHAN SERAHAN

4.1. TINGKAT NASIONAL Project Management Unit (PMU)

Program Penanggulangan Kemiskinan

BAB VI PERSEPSI RELAWAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK

Matrix Pertanyaan Penelitian, Issue, Informan, Metode, Instrumen, dan Data Sekunder Studi Kerelawanan

KAJIAN KURIKULUM PELATIHAN FASILITATOR KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

Pembatasan Pengertian Perencanaan Partisipatif

Tidak BERDAYA (Masyarakat Miskin) Masyarakat BERDAYA PEMBELAJARAN YANG DIHARAPKAN

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Halaman Pernyataan Bebas Plagiarisme... Halaman Pengesahan Skripsi... Halaman Pengesahan Ujian... Halaman Motto...

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009

BAB III METODOLOGI KAJIAN

VI. STRATEGI PENYEMPURNAAN PEMANFAATAN DANA PINJAMAN BERGULIR P2KP

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

Tahapan Pemetaan Swadaya

Modul 9 Transformasi Peran Fasilitator

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C29. Manajemen KSM. PNPM Mandiri Perkotaan

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI

BAB VI KARAKTERISTIK DAN TAHAPAN PERKEMBANGAN KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT KELURAHAN SITUGEDE

LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 KEGIATAN REMBUG KESIAPAN MASYARAKAT (RKM) Bulan Agustus 2009

ACUAN PELAKSANAAN SOSIALISASI TAHAPAN PEMETAAN SWADAYA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman.

PNPM MANDIRI PERKOTAAN LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF Agustus 2009 April 2010

Modul 1 Topik: Review Kegiatan Sosial (Penguatan UPS)

Modul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar

KUMPULAN BAHAN SERAHAN

Konsep Dasar. Mau. Paham. Mampu

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C29 BKM. Manajemen KSM. PNPM Mandiri Perkotaan

Pendirian Koperasi melalui Fasilitasi UPK-BKM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

REKOMENDASI HASIL UJI PETIK KMP PERIODE 28 November 8 Desember 2007

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN TINJAUAN (REVIEW) PARTISIPATIF

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Modul 2 Orientasi Belajar dan Kontrak Belajar

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN PEMANFAATAN BLM (BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT)

KERANGKA ACUAN COACHING FASILITATOR : PEMBANGUNAN BKM P2KP II TAHAP 1

PNPM MANDIRI PERKOTAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Penataan Lingkungan Permukiman : Berbasis : Komunitas :

LAPORAN UJI PETIK SIKLUS MASYARAKAT KEGIATAN RWT (REMBUG WARGA TAHUNAN)

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

Kurikulum Pelatihan Pelaku PNPM Mandiri Perkotaan

Transkripsi:

BUKU 5a SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Panduan Fasilitasi Musyawarah Pengembangan KSM Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya

Seri Siklus PNPM-P2KP Panduan Fasilitasi Pengembangan KSM Penyusun: Praya Arie Indrayana Penyunting: Marnia Nes Tata-letak & Illustrasi: Eddie B. Handono Cetakan Pertama, Januari 2008 Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri - Perkotaan Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya

1 Pengembangan KSM Pengantar Kelompok masyarakat seperti apakah yang hendak dikembangkan oleh PNPM Mandiri - Perkotaan? Pendekatan kelompok digunakan dengan tujuan terjadinya proses saling belajar, membangun kebersamaan, saling peduli dan saling memahami di antara anggota. Proses saling belajar bukan hanya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan akan tetapi juga agar bisa berbagi nilai-nilai positif. Pengalaman membuktikan kelompok yang kuat adalah kelompok yang bisa menumbuhkan rasa saling percaya di antara anggota dengan didasari oleh keterbukaan, rasa saling menghargai, kesetaraan, keadilan, kejujuran dan nilai-nilai positif lainnya Dinamika kehidupan masyarakat menunjukkan catatan sejarah keberadaan dan kematian berbagai kelompok masyarakat, baik yang dibangun sendiri oleh masyarakat maupun yang dibangun oleh pemerintah. Di berbagai daerah dikenal kelompok-kelompok gotong royong seperti mafalus di Sulawesi Utara, Paketan di Jawa Barat, Sinoman di Jawa Tengah, Seroan di Tana Toraja, ataupun lumbung pitih naga di Sumatera Barat. Selain itu setiap kampung biasanya memiliki kelompok-kelompok pengajian, kelompok kematian, kelompok do'a, kelompok arisan dan lain-lain. Begitupun pemerintah telah membangun berbagai kelompok masyarakat sebagai alat komunikasi pembangunan seperti kelompok tani, kelompok KB, kelompok usaha bersama, klompencapir, keluarga sadar hukum, dsb. Kelompok-kelompok ini sebagian masih bertahan, meski tak sedikit yang tinggal kenangan.

2 Berangkat dari kondisi tersebut, ada dua alternatif yang bisa dilakukan program penanggulangan kemiskinan ini, yaitu: pertama, bekerja dengan kelompokkelompok yang sudah ada di masyarakat atau; kedua, membangun dan mendampingi kelompok-kelompok baru. Setiap alternatif memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing. Bekerja dengan kelompok yang sudah ada di masyarakat membuat program lebih efisien, penerimaan masyarakat terhadap program berlangsung relatif lebih cepat dan dukungan sumber daya lokal lebih mungkin digalang. Akan tetapi, kelompok yang sudah ada telah memiliki nilainilai dan aturan main yang belum tentu sejalan dengan nilai-nilai yang diusung oleh program ini. Apapun pilihan pendekatan yang diambil, apakah bekerja dengan kelompok yang ada atau membentuk baru, arah pendampingan tetap ditujukan kepada penguatan kapasitas kelompok sehingga mereka bisa membangun kultur kelompok yang lebih terbuka, adil, bertanggungjawab dan mandiri. Kelompok-kelompok masyarakat yang berhimpun untuk mencoba memecahkan permasalahan anggota secara bersama untuk menanggulangi kemiskinan disebut dengan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Kelompok ini harus menjamin kegiatannya berorientasi untuk memecahkan permasalahan kemiskinan, artinya penerima manfaat primer dari kegiatan yang dilaksanakan adalah warga miskin yang sudah teridentifikasi dari hasil pemetaan swadaya. Pengembangan KSM dengan menggunakan kelompok yang sudah ada dan pembangunan KSM baru dimulai dengan Musyawarah Pengembangan KSM Musyawarah pengembangan KSM ini merupakan kegiatan awal proses pembelajaran di tingkat masyarakat bertumpu pada kelompok. Kegiatan ini merupakan proses identifikasi dan penentuan kelompok masyarakat yang akan didampingi. Keputusan apakah satu kelompok bisa didampingi atau tidak harus merupakan kesepakatan bersama seluruh anggota kelompok dan pelaku

3 program penanggulangan kemiskinan di tingkat kelurahan/desa. Semua pihak harus bersepakat akan "substansi pesan", tujuan, nilai, prinsip-prinsip dasar, serta peran dan fungsi pengembangan KSM. Sebelum musyawarah ini diadakan, telah dilakukan sosialisasi mengenai konsep KSM kepada masyarakat. Selain itu juga disosialisasikan strategi PNPM Mandiri - Perkotaan dalam penanggulangan kemiskinan, berikut sasaran-sasaran yang hendak dicapai termasuk adanya KSM beserta kaidah pengembangannya. Kegiatan sosialisasi dilakukan melalui pertemuanpertemuan formal dan informal masyarakat. Hasil sosialisasi ini diharapkan mendorong motivasi kelompok masyarakat yang sudah ada ataupun anggota masyarakat yang ingin membentuk kelompok baru untuk terlibat dalam program penanggulangan kemiskinan. Penguatan motivasi ini salah satunya ditunjukkan melalui inisiatif untuk mendaftar mengikuti lokakarya pengembangan KSM. Musyawarah dirancang berbasis kelompok. Musyawarah mungkin hanya diikuti beberapa kelompok warga dengan jumlah peserta tak lebih dari 30 orang. Ini dilakukan karena selama musyawarah para peserta akan berdiskusi dalam kelompok masing-masing merumuskan aturan main kelompoknya. Karena itu, kegiatan ini dapat dilakukan beberapa kali sesuai banyaknya kelompok masyarakat yang ingin terlibat dalam program. Semua kelompok masyarakat berhak untuk terlibat dalam lokakarya, meskipun nantinya kelompok tersebut tidak bersepakat terlibat dalam program. Tujuan Tumbuhnya kesadaran dan kepeduliaan masyarakat untuk memperkuat kembali ikatan-ikatan pemersatu sebagai media membangun solidaritas sosial sehingga masyarakat mampu memecahkan persoalan-persoalan bersama secara mandiri melalui pembelajaran bertumpu pada kelompok.

4 Keluaran Alat & Bahan Masyarakat memahami tujuan KSM, nilai dan prinsip dasar yang diusung KSM, peran dan fungsi KSM, kriteria anggota KSM, dan aturan main KSM. Kelompok masyarakat yang bersepakat terlibat dalam program penanggulangan kemiskinan menyusun tujuan, struktur, aturan main serta kegiatan KSM-nya. Daftar kelompok masyarakat yang bersepakat terlibat dalam program penanggulangan kemiskinan. Daftar KSM, berikut tujuan, kepengurusan, aturan main serta rencana kerja kelompok. VCD "Wujudkan Impian Lembar balik poster konsep PNPM Mandiri - Perkotaan Lembar balik poster siklus PNPM Mandiri - Perkotaan Kertas plano Selotip kertas Spidol besar Kertas metaplan Penyelenggara Penyelenggara musyawarah pengembangan KSM adalah relawan dan anggota BKM, dibantu oleh fasilitator kelurahan.

5 Tahap Persiapan Penjaringan peserta musyawarah menggunakan mekanisme pendaftaran, karena itu harus dipastikan telah dilakukan sosialisasi mengenai konsep KSM yang baik kepada seluruh lapisan masyarakat. Relawan dan anggota BKM perlu melakukan sosialisasi yang khusus ditujukan kepada kelompok-kelompok perempuan dan warga miskin. Sebelum menyelenggarakan musyawarah pengembangan KSM, ada beberapa hal yang harus disiapkan. 1. Persiapan peserta Peserta adalah kelompok masyarakat yang berinisiatif mendaftar untuk mengikuti musyawarah pengembangan KSM, terdiri dari: (1) seluruh calon anggota yang bersepakat ingin membentuk KSM baru; (2) perwakilan anggota kelompok masyarakat yang sudah ada. yang dapat mengambil keputusan apakah bersedia atau tidak bersedia terlibat dalam pendampingan program penanggulangan kemiskinan Sesuai kriteria penerima manfaat KSM, maka harus dipastikan kegiatan ini diikuti oleh warga miskin dan perempuan. Relawan dan faskel dapat melakukan tindakan-tindakan untuk mendorong pembentukan KSM dari kelompok-kelompok miskin atau perempuan. Setelah kuota (1 kali musyawarah diikuti sekitar 30 peserta) terpenuhi, penyelenggara mengundang peserta secara tertulis. Penting diperhatikan mencantumkan secara jelas nama perempuan yang diundang. 2. Persiapan pemandu Lokakarya akan dipandu oleh relawan dan anggota BKM, sekurangkurangnya 3 orang dengan pembagian tugas: 2 orang pemandu, 1 pencatat proses. Berlatihlah memandu lokakarya ini dengan melakukan simulasi bersama teman-teman relawan lainnya agar ketika pelaksanaan anda lebih siap.

6 Tahap Pelaksanaan Waktu: 5 jam 3. Persiapan materi 4. Persiapan teknis Pahami dulu alur fasilitasi dan materi yang akan dibahas. Pelajari baik-baik panduan ini, catat alur diskusi dan kata-kata kunci. Rancanglah waktu dan tempat pertemuan yang sesuai dengan kondisi masyarakat. Pastikan tempat pertemuan memiliki sarana aliran listrik, apabila tidak ada maka VCD bisa diganti oleh media lembar balik poster konsep PNPM Mandiri - Perkotaan dan lembar balik siklus PNPM Mandiri - Perkotaan. Pembukaan 1) Pembukaan, dilanjutkan dengan do'a. 2) Jelaskan maksud dan tujuan lokakarya. 3) Jelaskan materi lokakarya. 4) Buat kesepakatan dengan masyarakat berapa lama waktu pertemuan akan berlangsung. Penjelasan PNPM Mandiri - Perkotaan 5) Ajak masyarakat untuk merefleksikan pemahaman mereka mengenai PNPM Mandiri - Perkotaan. Tanyakan kepada masyarakat apakah mereka sudah paham betul dengan maksud, tujuan dan tahapan kegiatan PNPM Mandiri - Perkotaan? Beri kesempatan kepada masyarakat untuk bertanya. 6) Apabila banyak peserta yang belum paham PNPM Mandiri - Perkotaan, jelaskan kembali mengenai konsep PNPM Mandiri - Perkotaan serta tahapan siklusnya dengan menggunakan media bantu lembar balik poster konsep dan siklus PNPM Mandiri - Perkotaan. 7) Lakukan dialog dengan peserta pada saat menjelaskan.

7 Refleksi Berkelompok 8) Ajak masyarakat untuk merefleksikan pengalaman mereka dalam berorganisasi/berkelompok. Beri ilustrasi bahwa sekurang-kurangnya dari kita pasti pernah menjadi anggota Pramuka. Atau menjadi anggota arisan, anggota pengajian, dsb. Minta setiap orang untuk menuliskan satu saja organisasi yang pernah atau sedang diikutinya. Tulis besar-besar di kertas metaplan. 9) Minta setiap peserta untuk menempelkan kertas metaplannya di papan tulis. Kelompokkan organisasi yang sama. 10) Ambil satu metaplan yang berisi nama organisasi. Tanyakan, siapa yang pernah menjadi anggota organisasi tersebut. Galilah pengalaman orang tersebut dengan organisasinya. Ajukan pertanyaan-pertanyaan: Bagaimana asal usul terbentuknya organisasi atau kelompok tersebut? Apa tujuan organisasi? Mengapa orang bergabung dalam organisasi? Apa manfaat menjadi anggota organisasi? Apakah manfaat-manfaat tersebut bisa diperoleh apabila kita tidak berorganisasi? Bagaimana kondisi organisasi/kelompok saat ini? Bila masih berfungsi baik, apa penyebabnya? Bila sudah tidak berfungsi, apa penyebabnya? 11) Ambil satu nama organisasi lain. Lakukan penggalian seperti di atas. 12) Dari pengalaman-pengalaman tersebut, lakukan curah pendapat "apa manfaat berorganisasi/berkelompok bagi kehidupan pribadi/keluarga" dan "apa manfaat berorganisasi bagi kehidupan masyarakat".

8 Manfaat organisasi bagi pribadi/keluarga Manfaat organisasi bagi masyarakat Orientasi utama KSM adalah pembelajaran masyarakat untuk menanggulangi kemiskinan. 13) Jelaskan bahwa organisasi/kelompok yang akan kita diskusikan setelah ini (yang bisa juga disebut sebagai kelompok swadaya masyarakat, KSM) juga seperti halnya organisasi-organisasi yang pernah ada di masyarakat. Penjelasan Konsep KSM 14) Ajak masyarakat untuk menonton VCD "Mewujudkan Impian". 15) Setelah selesai menonton VCD, ajak masyarakat untuk merefleksikan isinya dengan mengajukan pertanyaan satu demi satu: Apa tujuan pembentukan KSM? Apa prinsip-prinsip atau nilai-nilai yang dianut KSM? Apa peran dan fungsi KSM? Apa prinsip pembentukan KSM? Bagaimana tahapan pendampingan pembentukan/pengembangan KSM dan usulan kegiatan KSM? 16) Apabila diperlukan untuk memperkuat pemahaman peserta, putar kembali VCD Mewujudkan Impian dan hentikan sementara (pause) pada bagian yang menjelaskan jawaban pertanyaan tersebut. 17) Jelaskan syarat-syarat atau konsekuensi yang harus dipikul kelompok masyarakat ketika sepakat menanggulangi kemiskinan bersama PNPM Mandiri - Perkotaan melalui skema KSM.

9 Perkotaan Anggota KSM harus terlibat dalam seluruh tahapan kegiatan PNPM Mandiri -. Hal ini merupakan penghargaan atas hak masyarakat untuk menentukan jalan pemecahan masalah yang dihadapi serta wujud dari tanggung jawab sosial. Satu-satunya kategori penerima manfaat program/kegiatan KSM adalah orang miskin. Jadi, anggota KSM boleh siapa saja, boleh diorganisir oleh siapa saja, tetapi harus dijamin penerima manfaat program harus benar-benar orang miskin. Prasyarat utama KSM adalah berorientasi pada penanggulangan kemiskinan. Karena itu, pertanggung jawaban kerja-kerja KSM pertama sekali harus kepada masyarakat miskin, baik yang menjadi anggota maupun masyarakat miskin lain yang ada di wilayahnya. Dalam program penanggulangan kemiskinan, posisi KSM adalah independen. Artinya, KSM bukan bawahan BKM atau Unit Pengelola (UP). Hubungan KSM dengan BKM dan UP merupakan hubungan kemitraan. Karena itu, pengembangan KSM tidak boleh berorientasi semata-mata sebagai kelompok peminjam (uang) dari BKM. KSM harus mengembangkan kegiatan mandiri atau mengembangkan akses sumber daya sendiri. Semua ini dilakukan agar KSM dapat menjadi kelompok pemberdayaan baik bagi anggota KSM maupun masyarakat umum. Pemberdayaan ini dilakukan melalui proses berbagi pengalaman, bertukar informasi, dan mendiskusikan berbagai persoalan kemasyarakatan. KSM harus mampu berperan memonitoring dan mengevaluasi (monev) kinerja BKM dan UP-BKM. KSM berhak melakukan monev terhadap BKM karena sesungguhnya "alas keberadaan" (mandat) BKM bersumber dari warga miskin (KSM) BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat) adalah kepemimpinan kolektif yang mendapat amanah dari warga untuk menggerakkan penanggulangan kemiskinan di kelurahan/desa. Dalam melaksanakan misi penanggulangan kemiskinan, BKM menumbuh kembangkan kelompok-kelompok swadaya masyarakat sebagai media belajar masyarakat untuk memecahkan masalah kemiskinan secara mandiri. Karena itu tanggung jawab penanggulangan kemiskinan harus dipikul bersama baik oleh BKM, KSM, aparat pemerintahan setempat maupun warga masyarakat lainnya. Patut diingat, BKM bukanlah lembaga penyandang dana. Lebih dari itu, BKM harus dijadikan sumber pengetahuan, sumber informasi ataupun sumber akses ke dunia luar. Karena itu, kerjasama BKM dan KSM juga dapat berupa berbagi informasi, berbagi pengetahuan, ataupun berbagi akses ke sumber daya yang lebih luas.

10 Kelompok masyarakat yang menolak bergabung, dapat tetap mengikuti musyawarah ini hingga akhir. Kesepakatan Mengikuti/Menolak Pendampingan 18) Bagi peserta sesuai kelompoknya. Minta masing-masing kelompok mendiskusikan: Apa manfaat yang akan diterima kelompok dan anggota kelompok ketika bersama-sama PNPM Mandiri - Perkotaan menanggulangi kemiskinan? Apa sumbangan (tenaga, waktu, dana, pemikiran) yang dapat diberikan kelompok dan anggota kelompok dalam menanggulangi kemiskinan bersama-sama PNPM Mandiri - Perkotaan? Apakah mereka memutuskan mengikuti atau menolak pendampingan PNPM Mandiri - Perkotaan melalui skema KSM? 19) Persilahkan masing-masing kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya. Lakukan tanya jawab hanya setelah semua kelompok selesai presentasi. 20) Ambil kesepakatan tiap kelompok untuk mengikuti atau menolak pendampingan PNPM Mandiri - Perkotaan melalui skema KSM. Mulai sekarang, Musyawarah dibagi dua kelas: (1) orang-orang yang akan membentuk KSM baru; (2) perwakilan anggota kelompok masyarakat yang sudah ada yang memutuskan mengikuti pendampingan PNPM Mandiri Perkotaan.

Proses Fasilitasi Membentuk KSM Baru

12 Menyepakati Ikatan Pemersatu dan Tujuan Kelompok 21) Mulai sekarang, seluruh peserta akan berdiskusi dalam kelompok KSMnya. Minta setiap kelompok mendiskusikan: Apa ikatan pemersatu di antara setiap orang yang membentuk kelompok? Apa tujuan KSM? Apa nilai/prinsip yang diusung dalam mencapai tujuan? 22) Persilahkan satu kelompok menyampaikan hasil diskusinya. Dorong diskusi di antara anggota kelompok tersebut untuk memastikan bahwa apa yang disampaikan memang merupakan alasan sesungguhnya mereka berkelompok. Anggota kelompok yang lain boleh memberi masukan. Beralihlah kepada hasil kerja kelompok lain apabila kesepakatan ikatan pemersatu dan tujuan kelompok pertama sudah tercapai. Ikatan pemersatu pada dasarnya merupakan alasan (keberadaan) warga miskin untuk membentuk kelompok (KSM). Satu saja ikatan pemersatu dapat menjadi titik masuk pembelajaran kelompok untuk dapat memecahkan persoalan lainnya, karena sebagaimana terlihat dalam hasil PS, warga miskin memiliki banyak persoalan. Jadi di awal pembentukan KSM, temukan saja dulu satu persoalan atau potensi beberapa warga miskin yang dapat menjadi ikatan pemersatu awal. Ikatan pemersatu KSM dapat bersumber dari adanya persoalan yang sama di antara warga miskin seperti persoalan lingkungan, pendidikan atau kesehatan. Ikatan pemersatu juga dapat bersumber dari adanya potensi pengembangan kehidupan warga miskin seperti penjualan produk bersama, sumber bahan baku bersama, peningkatan pengetahuan, kepeduliaan, dsb. Tujuan pendirian KSM sebaiknya tidak hanya menjawab persoalan-persoalan keseharian warga, tetapi juga memuat upaya untuk mencapai kondisi kehidupan yang dicita-citakan di depan. Nilai/prinsip yang dianut KSM memberi rambu-rambu bagi KSM dalam setiap aktivitasnya. Nilai/prinsip itu dapat berupa sikap amanah, gotong-royong, musyawarah, keikhlasan, solidaritas, kemandirian, keaktifan dan kejujuran.

13 Ingatkan peserta untuk tidak menyusun aturan main yang bertentangan dengan nilai-nilai KSM yang telah disepakati bersama Bila telah tersusun, presentasikan PJM Pronangkis kelurahan/ desa agar rencana kerja KSM konsisten dengan PJM Pronangkis. Menyepakati aturan main KSM 23) Tampilkan kembali hasil diskusi "Sumbangan (tenaga, waktu, dana, pemikiran) yang dapat diberikan kelompok dan anggota kelompok dalam menanggulangi kemiskinan bersama-sama PNPM Mandiri - Perkotaan". 24) Berangkat dari hasil diskusi tersebut, minta setiap kelompok menyusun beberapa aturan main kelompok dengan mendiskusikan: Bagaimana proses pengambilan keputusan tentang KSM dilakukan? Bagaimana mekanisme pemecahan masalah kelompok? Seberapa sering pertemuan rutin diadakan? Siapa yang duduk dalam kepengurusan KSM? Apa tugas dan kewenangan ketua, sekretaris, bendahara dan anggota? Bagaimana jika ada orang baru yang ingin menjadi anggota? 25) Persilahkan masing-masing kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya. Lakukan tanya-jawab hanya setelah semua kelompok selesai presentasi. Menyepakati rencana kerja KSM 26) Minta setiap kelompok menyusun rencana kerja KSM 1 tahun ke depan dengan mendiskusikan: Susunlah kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan KSM. Dalam setiap kegiatan, sepakati penanggungjawab kegiatan dan waktu pelaksanaan, serta sumberdaya yang dapat digunakan. 27) Persilahkan masing-masing kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya. Lakukan tanya-jawab hanya setelah semua kelompok selesai presentasi. Penutupan dan do'a

Proses Fasilitasi Mengembangkan Kelompok Masyarakat Yang Ada

15 Review Kondisi Kelompok/Organisasi 28) Mulai sekarang, seluruh peserta akan berdiskusi dalam kelompok/organisasinya. Minta setiap kelompok mendiskusikan: Asal usul pembentukan kelompok? Tujuan kelompok? Kondisi kelompok saat ini? 29) Persilahkan satu kelompok menyampaikan hasil diskusinya. Ajukan pertanyaan-pertanyaan untuk memastikan bahwa (1) Kelompok/organisasi tersebut MASIH BERFUNGSI BAIK (2) Kelompok/organisasi tersebut BERORIENTASI PADA PENANGGULANGAN KEMISKINAN; dan (3) Cita-cita Kelompok/organisasi tersebut TIDAK BERTENTANGAN DENGAN NILAI-NILAI YANG HENDAK DIDORONG (Amanah, Gotongroyong, Musyawarah, Keihlasan, Solidaritas, Kemandirian, Keaktifan, dan Kejujuran). 30) Beralihlah kepada hasil kerja kelompok lain. Review Aturan Main Kelompok/Organisasi 31) Tampilkan kembali hasil diskusi "Sumbangan (tenaga, waktu, dana, pemikiran) yang dapat diberikan kelompok dan anggota kelompok dalam menanggulangi kemiskinan bersama-sama PNPM Mandiri - Perkotaan".

16 32) Berangkat dari hasil tersebut, minta setiap kelompok mendiskusikan: Bagaimana akses (menjadi anggota) masyarakat miskin dan perempuan terhadap kelompok? Apa manfaat yang selama ini bisa diperoleh oleh masyarakat miskin dan perempuan terhadap kelompok? 33) Persilahkan masing-masing kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya. Lakukan tanya jawab hanya setelah semua kelompok selesai presentasi Bila telah tersusun, presentasikan PJM Pronangkis kelurahan/ desa agar rencana kerja KSM konsisten dengan PJM Pronangkis. Menyepakati Rencana Kerja Pendampingan 34) Minta setiap kelompok menyusun peluang kerjasama dengan PNPM Mandiri - Perkotaan. Diskusikan: Kegiatan organisasi/kelompok 1 tahun ke depan (yang sudah disepakati di kelompok tersebut) Usulan kegiatan-kegiatan yang dapat dikerjasamakan dengan program penanggulangan kemiskinan ini. Dalam setiap kegiatan kerjasama ini, pastikan penerima manfaat adalah orang miskin. Sepakati penanggungjawab kegiatan & waktu pelaksanaan, serta sumberdaya yang dapat digunakan. 35) Persilahkan masing-masing kelompok untuk menyampaikan hasil diskusinya. Lakukan tanya jawab hanya setelah semua kelompok selesai presentasi

17 Semua usulan kegiatan/program penanggulangan kemiskinan di kelurahan diharapkan terakomodasi dalam PJM Pronangkis kelurahan. KSM berhak untuk mengajukan usulan-usulan kegiatan sesuai PJM Pronangkis (apabila sudah tersedia). Begitupun, KSM berhak mengajukan usulan-usulan kegiatan yang menjadi bahan penyusunan PJM Pronangkis (apabila belum tersedia). Yang perlu dipahami bersama adalah tidak semua usulan kegiatan dapat segera dilakukan. BKM dan KSM perlu bersama-sama mensepakati penentuan prioritas usulan kegiatan (selengkapnya mengenai penentuan prioritas usulan kegiatan dapat ditemukan pada acuan penyusunan PJM Pronangkis). Penutupan dan do'a

Direktorat Jenderal Cipta Karya Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM