PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI
|
|
- Utami Kusuma
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI Penjelasan VI terdiri dari dua bagian, yaitu Penulisan Usulan Desa dan Verifikasi. Bagian penulisan usulan berisi penjelasan tentang cara menuliskan usulan desa yang telah ditetapkan dalam MD 4. Adapun bagian verifikasi berisi penjelasan tentang proses verifikasi yang dilakukan terhadap usulan-usulan desa sebelum dibahas dalam MAD Penulisan Usulan Desa Umum Tujuan : Agar gagasan kegiatan masyarakat yang telah disepakati dan diputuskan dalam MD 4 tercatat secara sistematis, sehingga memudahkan pemeriksaan kelayakannya oleh tim verifikasi sebelum dibahas dalam MAD 3. Waktu : Setelah pelaksanaan MD 4 Pelaku : - Tiga (3) orang warga masyarakat terpilih. Proses pemilihan dapat dilihat dalam Penjelasan V PTO mengenai Tugas, Tanggung Jawab, dan Proses Pemilihan Pelaku-Pelaku PNPM Mandiri Perdesaan - Lima (5) orang Kader Pembangunan Masyarakat Desa (KPMD) yang sebelumnya telah membantu proses penggalian gagasan dan Review RPJMDes Ketentuan Usulan Jumlah usulan dari tiap desa diputuskan melalui MAD dan minimal 2/3 usulan desa harus berasal dari Musyawarah Desa Khusus Perempuan, yang meliputi: a. Penyediaan prasarana sosial ekonomi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, dengan kriteria seperti berikut. 1) Diprioritaskan kegiatan yang diusulkan antar desa, mempunyai manfaat yang memadai terhadap peningkatan ekonomi, derajat kesehatan, dan pendidikan, yang akan memberi dampak positif terhadap peningkatan kualitas hidup, khususnya bagi Rumah Tangga Miskin (RTM). 2) Secara teknis layak dan dapat dikerjakan oleh masyarakat. 3) Tidak termasuk dalam negative list (daftar larangan). 4) Tidak berdampak negatif pada lingkungan b. Perluasan kesempatan berusaha dan peluang pengembangan usaha bagi masyarakat miskin, yang meliputi: 1) Kegiatan Peningkatan Kapasitas Kelompok Usaha Ekonomi Produktif (UEP), mengacu pada Penjelasan IV; 2) Kegiatan Simpan Pinjam khusus Perempuan (SPP). Kegiatan ini hanya bisa diajukan oleh kelompok perempuan yang mempunyai ikatan pemersatu dan saling mengenal di antara anggotanya minimal satu tahun, mempunyai simpanan yang digunakan sebagai modal kelompok, ada kegiatan yang sedang berjalan, serta mempunyai administrasi kelompok walaupun bentuknya sederhana. Persyaratan mengacu pada Penjelasan IV; Penjelasan VI: Penulisan Usulan dan Verifikasi 1
2 3) Kegiatan peningkatan kapasitas usaha kelompok perempuan, sebagai pengganti bagi kecamatan yang tidak bisa mengakses jenis dana SPP, dan ketentuan kegiatan mengacu pada Penjelasan IV subbab 4.6. c. Peningkatan kualitas hidup masyarakat miskin melalui bidang pendidikan dan kesehatan, termasuk kegiatan pelatihan untuk pengembangan kemampuan masyarakat. Hal ini mengacu pada Penjelasan IV tentang Jenis dan Proses Pelaksanaan Bidang Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan Persiapan a. Anggota TPU berkumpul untuk mendapatkan penjelasan dari Fasilitator Kecamatan dan/atau PjOK tentang tujuan, proses, dan sistematika penulisan usulan serta formulir-formulir yang digunakan, termasuk cara pengisiannya. b. Salah seorang KPMD memandu penyusunan jadwal dan rencana kerja. c. Menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan, seperti: Berita Acara Keputusan MD 4 tentang gagasan-gagasan yang telah disetujui dan ditetapkan, formulir-formulir yang dibutuhkan, alat-alat tulis, kertas dan bahan serta data pendukung lainnya. d. Membuat rekapitulasi daftar gagasan kegiatan yang telah disetujui dan ditetapkan dalam MD 4. e. Masing-masing anggota TPU mempelajari daftar kegiatan yang telah ditetapkan menjadi usulan desa Pelaksanaan a. Sesuai jadwal yang telah disusun dengan melihat lokasi kegiatan yang diusulkan dan/atau mendatangi kelompok pengusul. b. Bersama dengan masyarakat atau kelompok pengusul membahas gagasan-gagasan yang telah disetujui dalam MD 4, antara lain: alasan mengusulkan kegiatan, pandangan ke depan dari masyarakat atau kelompok pengusul terhadap kegiatan tersebut jika nantinya diputuskan akan didanai, jumlah penerima manfaat, perkiraan dampak lingkungan dan sosial, dan rencana penanggulangannya. c. Mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi jika usulan kegiatan disetujui untuk didanai dan dilaksanakan, seperti: ada atau tidaknya lahan, bangunan, atau tanaman yang terkena proyek atau kegiatan. Kemudian, bersama masyarakat membahas solusinya apakah masyarakat akan berswadaya menyumbangkan lahan, bangunan, atau tanaman atau apakah pemilik lahan, bangunan, atau tanaman mendapatkan ganti rugi yang tidak berasal dari dana PNPM Mandiri Perdesaan. Selanjutnya dibuatkan surat pernyataan yang ditandatangani oleh seluruh pemilik lahan, bangunan, atau tanaman bahwa tidak ada masalah terhadap lahan, bangunan, atau tanaman yang akan terkena proyek atau kegiatan dan mereka tidak akan menuntut ganti rugi dengan menggunakan dana PNPM Mandiri Perdesaan karena BLM PNPM Mandiri tidak boleh digunakan untuk membayar kompensasi dalam bentuk apa pun. d. Memastikan nilai kebutuhan setiap anggota kelompok atau kelompok pengusul kegiatan simpan pinjam sebagai data pembuatan rencana usulan, yaitu Lembar Rencana Kegiatan Kelompok Simpan Pinjam. e. Memastikan kepada masyarakat atau kelompok pengusul tentang besarnya swadaya yang akan disumbangkan jika usulan kegiatannya disetujui untuk didanai PNPM Mandiri Perdesaan. Jika masyarakat sudah menyepakati nilai dan bentuk swadayanya, selanjutnya disusun berita acara Penjelasan VI: Penulisan Usulan dan Verifikasi 2
3 kesanggupan masyarakat berswadaya, yang ditandatangani oleh wakil anggota masyarakat yang ditunjuk oleh masyarakat sendiri dengan mengetahui Kepala Desa. f. Selesai kunjungan lapangan di lokasi atau ke kelompok pengusul, semua anggota TPU berkumpul untuk menuliskan usulan masyarakat dalam bentuk proposal. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu: merumuskan secara singkat dan jelas uraian informasi dan data-data yang berkaitan dengan usulan kegiatan yang telah dikumpulkan dari masyarakat; membuat rencana kegiatan kelompok SPP untuk kegiatan simpan pinjam khusus perempuan sebagai dasar penilaian kelayakan kemungkinan keberhasilannya; menuliskan dan memasukkan data-data yang telah diperoleh pada waktu kunjungan lapangan ke dalam format-format usulan yang telah disediakan; menyampaikan dan menginformasikan usulan yang sudah ditulis kepada kelompok pengusul dan TPK untuk ditandatangani dan disampaikan ke UPK agar dapat dilakukan verifikasi; usulan tertulis harus disampaikan secara terbuka kepada masyarakat melalui papan informasi atau media lainnya Format Usulan Format suatu usulan desa atau proposal pada dasarnya terdiri dari dua bagian, yaitu pokok usulan dan lampiran. a. Pokok usulan (Lembar 5) merupakan informasi yang memberikan gambaran atau uraian tentang jenis usulan kegiatan, yang terdiri dari: uraian singkat, padat, dan jelas tentang latar belakang, alasan, dan tujuan dari kegiatan yang diusulkan; pihak yang mengusulkan (kelompok perempuan atau kelompok campuran); ukuran atau volume kegiatan; khusus kegiatan SPP, informasi tentang jangka waktu pengembalian dan cara pengangsuran (bulanan, tiga bulanan, atau sesuai siklus usaha); lokasi atau tempat usulan kegiatan dilaksanakan; jumlah penerima manfaat secara langsung maupun tidak langsung; uraian singkat padat dan jelas tentang: i. manfaat yang diharapkan dapat diambil dari hasil kegiatan yang akan dilaksanakan, ii. pihak yang akan mendapat manfaat paling besar atau yang menjadi sasaran langsung, iii. seberapa besar kemungkinan kegiatan dapat memberikan manfaat langsung kepada RTM, iv. bagaimana keterlibatan perempuan dan RTM; uraian singkat padat dan jelas tentang kesanggupan swadaya masyarakat; rencana Anggaran Biaya yang dibutuhkan kelompok pengusul kegiatan simpan pinjam; uraian singkat, padat, dan jelas tentang rencana tindak lanjut terkait pengoperasian dan pemeliharaan atau pengembangannya; nama dan tanda tangan semua anggota Tim Penulis Usulan, dengan menyetujui Ketua TPK sebagai penanggung jawab operasional dan dengan mengetahui Kepala Desa dan BPD; Contoh: Penjelasan VI: Penulisan Usulan dan Verifikasi 3
4 Desa Ingin Maju, 18 Juni 2013 Usulan ditulis oleh: 1. Amir (KPMD). 2. Tari (anggota TPU/KPMD). 3. Badi (Anggota TPU). 4. Tuti ( anggota TPU/ wakil kelompok). Menyetujui Mengetahui ( Ketua TPK ) ( Kepala Desa ) b. Lampiran terdiri atas data-data pendukung pokok usulan yang meliputi: salinan berita acara keputusan Musyawarah Desa Khusus Perempuan untuk menyepakati usulan dari perempuan; salinan berita acara keputusan MD 4 tentang penetapan usulan kegiatan desa; rekapitulasi usulan kegiatan desa yang ditetapkan dalam MD 4 data umum desa yang menggambarkan atau mencantumkan jumlah penduduk desa laki-laki, perempuan, RTM, jumlah anak putus sekolah, anak usia sekolah yang tidak bersekolah, jumlah ibu hamil, jumlah balita kurang gizi, jumlah sarana air bersih, jumlah jamban keluarga, luas wilayah, pelaku-pelaku PNPM Mandiri Perdesaan seperti namanama KPMD, Tim Pengelola Kegiatan, dan lain-lain dengan format bebas menggunakan uraian atau tabel/matrik atau bentuk lainnya; sketsa peta sosial desa yang dilengkapi dengan lokasi kegiatan; berita acara kesanggupan berswadaya; surat pernyataan tidak menggunakan ganti rugi dengan dana PNPM Mandiri Perdesaan (untuk usulan yang relevan); daftar penerima manfaat langsung (untuk kegiatan simpan pinjam, menyebutkan nilai atau besarnya biaya yang dibutuhkan disertai dengan tanda tangan); untuk usulan kegiatan SPP, dilampiri daftar calon penerima manfaat dan daftar RTM per desa. Contoh satu bendel usulan atau proposal desa adalah sebagai berikut. a. Sampul muka proposal. Pada prinsipnya, informasi yang perlu dituliskan dalam sampul adalah jenis kegiatan yang diusulkan, nama desa, kecamatan, dan kabupaten. Bentuk dan warnanya bebas. b. Surat pengantar. Pada prinsipnya, surat ini merupakan pengantar dari desa untuk mengirimkan usulan kegiatan yang akan dibahas pada forum antardesa yang disusun dan ditandatangani oleh Ketua Tim Pengelola Kegiatan sebagai penanggung jawab operasional kegiatan di desa dan diketahui oleh Kepala Desa. c. Pokok Usulan Kegiatan. Isinya mengacu pada penjelasan yang dijabarkan pada poin a di atas. d. Lampiran. Termasuk berbagai data pendukung yang dibutuhkan. Catatan: Jika desa mengajukan 3 usulan, harus membuat 3 proposal usulan kegiatan dengan uraian seperti tersebut di atas. Dokumen dibuat rangkap dua, satu Penjelasan VI: Penulisan Usulan dan Verifikasi 4
5 dikirim ke PjOK untuk dibahas di MAD 3 (yang sebelumnya telah dilakukan verifikasi) dan satu lainnya untuk arsip desa Alur Penulisan Usulan Penetapan usulan desa hasil kesepakatan Musyawarah Khusus Perempuan dan MD 4 Daftar usulan kegiatan desa dicatat di Daftar Usulan Desa (Lembar 4) Jumlah usulan per desa diputuskan melalui MAD dan minimal 2/3 usulan desa harus berasal dari Musyawarah Khusus Perempuan TPU mengisi Form Usulan Desa (Lembar 5) dan Lampiran PROPOSAL DESA Rekapitulasi Usulan Desa (Lembar 14) 6.2. Verifikasi Usulan Umum Tujuan : a. Memastikan bahwa usulan yang akan dibahas dalam MAD 3 telah memenuhi syarat atau kriteria yang telah ditentukan. b. Memberikan penilaian apakah usulan yang diajukan oleh desa akan memberikan manfaat langsung bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di bidang pendidikan dan kesehatan, serta kegiatan yang bersifat lintas desa. c. Melihat kesesuaian kebutuhan atau kelayakan dari semua usulan desa. d. Memberikan rekomendasi kelayakan suatu usulan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam MAD 3. Waktu : Setelah usulan ditulis dan diselesaikan, selambat-lambatnya satu minggu sebelum MAD 3 Pelaku : Tim verifikasi Tim verifikasi tidak berhak mengambil keputusan terkait dengan didanai atau tidaknya suatu usulan desa. Penjelasan VI: Penulisan Usulan dan Verifikasi 5
6 Persiapan a. Pembentukan tim verifikasi. Penjelasan lebih lanjut mengenai siapa dan bagaimana proses pemilihannya dapat dilihat dalam Penjelasan V PTO mengenai tugas, tanggung jawab, dan proses pemilihan pelaku-pelaku PNPM Mandiri Perdesaan. b. Sebelum menjalankan tugasnya, tim verifikasi mendapat pelatihan yang diberikan oleh Fasilitator Kecamatan dan Fasilitator Kabupaten. Proses dan materi pelatihan dapat dilihat pada penjelasan 2 PTO mengenai fasilitasi dan pelatihan, serta materi yang terkait dengan kegiatan prasarana, simpan pinjam, pendidikan, kesehatan, dan pelatihan keterampilan masyarakat. c. Fasilitator Kecamatan, PjOK dibantu Pendamping Lokal menetapkan jadwal verifikasi dan selanjutnya memastikan semua usulan/proposal desa telah terkumpul di kecamatan dan siap diverifikasi Pelaksanaan Verifikasi dilakukan terhadap semua usulan desa. Fasilitator Kecamatan dan PjOK membagikan usulan-usulan kegiatan dan formulir pemeriksaan kepada anggota tim verifikasi untuk diperiksa. Proses verifikasi dilakukan dalam lima tahapan yang memerlukan waktu kurang lebih 3-4 minggu tergantung dari banyaknya usulan dan sangat dipengaruhi oleh kesiapan tim, efektivitas kerja tim, dan kondisi geografis. Lima tahapan proses verifikasi adalah sebagai berikut. a. Pemeriksaan Dokumen Usulan Kegiatan di Kecamatan Hari ke 1-2 Anggota tim verifikasi berkumpul di kecamatan untuk memeriksa kelengkapan dokumen atau administrasi usulan kegiatan. Pemeriksaan dengan menggunakan formulir atau checklist (selanjutnya disebut daftar periksa) yang sudah disediakan (Lembar 10 dan 11). Isi daftar periksa tersebut adalah sebagai berikut. Sesuai dengan keputusan MD 4 dan sudah ditandatangani oleh ketua TPK dan Kepala Desa. Tidak termasuk jenis kegiatan yang masuk dalam daftar larangan. Tidak tumpang tindih dengan rencana program lain. Salinan berita acara keputusan Musyawarah Desa Khusus Perempuan untuk menyepakati usulan dari perempuan. Salinan berita acara keputusan MD 4 tentang penetapan usulan kegiatan desa. Rekapitulasi usulan kegiatan desa yang ditetapkan dalam MD 4. Data umum desa yang menggambarkan atau mencantumkan jumlah penduduk desa laki-laki, perempuan, RTM, jumlah anak putus sekolah, anak usia sekolah yang tidak bersekolah, jumlah ibu hamil, jumlah balita kurang gizi, jumlah sarana air bersih, jumlah jamban keluarga, luas wilayah, pelaku-pelaku PNPM Mandiri Perdesaan seperti namanama KPMD, TPK, dan lain-lain dengan format bebas menggunakan uraian atau tabel/matrik atau bentuk lainnya. Sketsa peta sosial desa dengan menunjukkan lokasi kegiatan. Berita acara kesanggupan berswadaya. Surat pernyataan tidak akan membayar ganti rugi dengan dana PNPM Mandiri Perdesaan (untuk usulan yang relevan). Penjelasan VI: Penulisan Usulan dan Verifikasi 6
7 Daftar penerima manfaat langsung (untuk kegiatan simpan pinjam menyebutkan nilai atau besarnya biaya yang dibutuhkan disertai dengan tanda tangan). Catatan: Jika masih terdapat kekurangan dokumen yang diperlukan atau belum lengkap, usulan dikembalikan ke desa untuk dilengkapi dalam waktu maksimal 3 hari dengan dilampiri catatan tim verifikasi tentang kekurangannya. Hari 3-8 Semua anggota tim verifikasi berkumpul untuk membahas dan membuat catatan serta rekomendasi terhadap semua usulan dari sisi kelengkapan dokumen dan kesesuaiannya dengan kriteria/prosedur yang sudah ditentukan dalam PNPM Mandiri Perdesaan. Pada tahap ini, sengaja diberikan kelonggaran waktu untuk mengantisipasi pengembalian usulan ke desa untuk dilengkapi kekurangannya, kemudian diserahkan kembali ke tim verifikasi dan dicek kembali kelengkapannya. Hari ke 9 Dokumen usulan berikut catatan/rekomendasi hasil pemeriksaan tim verifikasi diserahkan kepada Fasilitator Kabupaten untuk mendapatkan pengecekan kembali, sehingga dapat dipastikan bahwa usulan telah sesuai dengan kriteria dan prinsip prosedur PNPM Mandiri Perdesaan. b. Pengecekan Kembali Oleh Fasilitator Kabupaten Hari Fasilitator Kabupaten memeriksa kembali semua dokumen usulan dan mempelajari catatan dan rekomendasi yang telah diberikan oleh tim verifikasi. Berdasarkan hasil pengecekan kembali, Fasilitator Kabupaten melakukan: identifikasi terhadap usulan-usulan desa yang memerlukan lebih banyak perhatian berkaitan dengan skala atau volume kegiatan yang diusulkan, untuk mengidentifikasi ketersediaan sumber daya pendukung terhadap kegiatan yang diusulkan, termasuk ketersediaan tenaga ahli, alat berat, dan sebagainya; pemeriksaan apakah usulan tumpang tindih dengan rencana program yang sudah ditentukan dalam rencana pembangunan daerah/kabupaten di sektor terkait (terutama kepastian pelaksanaan rencana pembangunan daerah tersebut); pembuatan catatan-catatan terhadap semua usulan dan rekomendasi tim verifikasi; pembuatan jadwal kegiatan kunjungan lapangan bersama tim verifikasi yang disesuaikan dengan jadwal yang disusun oleh Fasilitator Kecamatan terutama pada lokasi-lokasi yang memerlukan perhatian khusus dan pemeriksaan yang saksama; penyerahan kembali semua usulan desa dan catatan-catatannya kepada tim verifikasi, termasuk jadwal kunjungan lapangan Fasilitator Kabupaten. c. Kunjungan Lapangan (Pemeriksaan Lapangan) Hari ke Berdasarkan hasil catatan-catatan pada waktu pemeriksaan dokumen dan pengecekan ulang oleh Fasilitator Kabupaten, tim verifikasi melakukan kunjungan lapangan ke desa-desa peserta PNPM Mandiri Perdesaan. Penjelasan VI: Penulisan Usulan dan Verifikasi 7
8 Kunjungan lapangan ke desa tidak harus melibatkan semua anggota tim verifikasi secara bersamaan ke satu desa, tetapi dapat dibagi menjadi beberapa tim kecil dengan komposisi yang disesuaikan dengan jenis usulan yang akan diverifikasi oleh tim tersebut. Fasilitator Kecamatan memfasilitasi pembagian anggota tim agar dapat dipastikan bahwa setiap jenis usulan diverifikasi oleh anggota tim verifikasi yang mempunyai keahlian atau pengalaman di bidang usulan yang diverifikasi. Pemeriksaan lapangan dilakukan dengan metode atau cara observasi/pengamatan langsung dan wawancara dengan masyarakat pengusul dan sumber informasi lainnya. Hal-hal yang diamati dan ditanyakan melalui wawancara secara langsung adalah sebagi berikut. Kesesuaian usulan dengan MD 4. Kebenaran daftar calon penerima manfaat, yang mengharuskan tim verifikasi bertemu dengan seluruh anggota kelompok calon penerima manfaat (termasuk kebenaran nilai kebutuhan dana untuk masingmasing anggota yang diajukan untuk kegiatan simpan pinjam). Masyarakat atau kelompok penerima manfaat dilibatkan atau mengetahui pada waktu penulisan usulan. Bagaimana proses sosialisasi PNPM Mandiri Perdesaan yang telah dilaksanakan di masyarakat, alasan apa masyarakat mengajukan usulan, dan manfaat apa yang dapat diambil jika kegiatan yang diusulkan dapat dilaksanakan, dan apa rencana masyarakat untuk pelaksanaan, pemanfaatan, pengoperasian, dan pemeliharaan setelah kegiatan dilaksanakan. Apakah ada tuntutan ganti rugi dan bagaimana penanganannya. Apakah benar kesanggupan masyarakat untuk berswadaya seperti yang tertuang dalam berita acara swadaya (Lembar 6). Apakah kegiatan yang diusulkan memungkinkan untuk dilaksanakan pada lokasi atau kelompok pengusul (untuk kegiatan prasarana, apakah nanti memerlukan desain yang rumit dan sulit dan secara teknis layak untuk dilaksanakan; untuk simpan pinjam, apakah besar kemungkinan berhasil, sudah punya pengalaman sebelumnya, kelompok minimal 1 tahun berjalan dan mempunyai kegiatan; untuk usulan pendidikan dan kesehatan, bagaimana rencana operasional dan keberlanjutannya; untuk pelatihan masyarakat, apakah bisa meningkatkan keterampilan masyarakat). Kelayakan lingkungan dan sosial: apakah kegiatan tidak merusak lingkungan atau sebaliknya apakah lingkungan sekitar mendukung kegiatan yang diusulkan, dan apakah kegiatan akan berdampak pada Masyarakat Adat dan Komunitas Adat Terpencil (MAKAT). Khusus kegiatan SPP, verifikasi kelompok dilakukan dengan menggunakan Lembar verifikasi kelompok simpan pinjam yang menjumlah hasil penilaian (scoring) (Lembar 12 dan Lembar 12 d). Verifikasi pemanfaat SPP dilakukan dengan cara membandingkan daftar calon pemanfaat dengan data RTM. d. Dialog dengan masyarakat Setelah melakukan wawancara dengan masyarakat dan pengamatan langsung di rencana lokasi kegiatan di tiap-tiap desa, selanjutnya tim verifikasi melakukan dialog dengan masyarakat pengusul dan anggota masyarakat desa lainnya untuk menyampaikan catatan-catatan yang nantinya akan dijadikan sebagai bahan pembuatan rekomendasi sekaligus Penjelasan VI: Penulisan Usulan dan Verifikasi 8
9 sebagai umpan balik. Melalui dialog ini diharapkan terjadi interaksi aktif antara masyarakat dengan tim verifikasi melalui forum tanya jawab dan pembahasan catatan hasil pemeriksaan. Masyarakat dapat memberikan tanggapan dan masukan atau upaya perbaikan terhadap kekuranglengkapan usulannya sebelum tim verifikasi membuat rekomendasinya. Apabila perbaikan proposal menyangkut pemenuhan prasyarat tertentu pada lokasi usulan yang menuntut pengecekan ulang oleh TV di lokasi kegiatan, perlu dibuat kesepakatan mengenai teknis pelaksanaannya (waktu dan transportasi), agar tidak mengganggu agenda tahapan berikutnya. e. Pembuatan rekomendasi Hari Semua anggota tim verifikasi berkumpul di kecamatan untuk merangkum hasil catatan-catatannya, baik dari hasil pemeriksaan dokumen maupun pemeriksaan langsung di lapangan. Selanjutnya, dibuatkan kesimpulan sebagai rekomendasi yang akan diberikan pada semua usulan kegiatan yang telah diverifikasi dan ditandatangani oleh semua anggota tim verifikasi. Hasil penilaian kelayakan usulan harus diperiksa dari aspek teknis usulan kegiatan oleh Fasilitator Teknik Kecamatan. Penjelasan VI: Penulisan Usulan dan Verifikasi 9
10 Alur Verifikasi Usulan Proses penulisan usulan desa oleh Tim Penulis Usulan Identifikasi kebutuhan Tim Verifikasi oleh Fasilitator Kecamatan dan PjOK FK menyusun jadwal verifikasi Usulan desa/proposal kegiatan Pembentukan Tim Verifikasi Tim dilatih sebelum bertugas PROSES VERIFIKASI Pemeriksaan dokumen usulan di kecamatan Pengecekan ulang oleh Fasilitator Kabupaten Pemeriksaan Lapangan Dialog dan umpan balik kepada masyarakat Pembuatan rekomendasi MAD Penutup Hal-hal lain yang belum diatur dan dianggap perlu dapat ditentukan lebih lanjut melalui musyawarah desa, musyawarah antardesa, dan kesepakatan dalam tim verifikasi sesuai dengan kebutuhan dan ciri karakteristik daerah masingmasing, sepanjang tidak menyimpang dan bertentangan dengan petunjuk teknis operasional atau penjelasan ini. Beberapa formulir yang digunakan dalam pelaksanaan verifikasi dapat dilihat pada Daftar Formulir PTO. Jika dianggap perlu, tim verifikasi bersama Penjelasan VI: Penulisan Usulan dan Verifikasi 10
11 Fasilitator Kecamatan dan dibantu oleh Fasilitator Kabupaten dapat membuat formulir sendiri guna melengkapi atau menyempurnakan formulir yang ada, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan setempat serta jika telah disepakati bersama. Penjelasan VI: Penulisan Usulan dan Verifikasi 11
BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI ANTARA UNIT PENGELOLAAN KEGIATAN DAN KELOMPOK MASYARAKAT
BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI ANTARA UNIT PENGELOLAAN KEGIATAN DAN KELOMPOK MASYARAKAT A. Profil Pelaksanaan Perjanjian dalam Program Nasional
Lebih terperinciPNPM MANDIRI PERDESAAN
PNPM MANDIRI PERDESAAN Oleh : DIREKTUR JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI PNPM MANDIRI PERDESAAN Merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menurunkan kemiskinan dan pengangguran
Lebih terperinciDaftar Isi : I. Latar Belakang II. Pengertian III. Maksud Dan Tujuan IV. Ruang Lingkup V. Strategi dan Implementasi Optimalisasi VI.
Daftar Isi : Halaman I. Latar Belakang 2 II. Pengertian 4 III. Maksud Dan Tujuan 4 IV. Ruang Lingkup 4 V. Strategi dan Implementasi Optimalisasi 5 VI. Pengendalian 11 VII. Penutup 12 Lampiran Lampiran
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN POLA KHUSUS REHABILITASI PASCABENCANA
PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN POLA KHUSUS REHABILITASI PASCABENCANA A. PENDAHULUAN PNPM Mandiri Perdesaan adalah program nasional Pemerintah Indonesia
Lebih terperinciMatriks Errata PTO PPK-PNPM, 2007
Matriks Errata PTO PPK-PNPM, 2007 PPK tahun 2007 merupakan bagian dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). Dalam pelaksanaannya, ketentuan dan kebijakan dalam PPK 2007 tidak banyak mengalami
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN KECAMATAN PREMBUN DESA BAGUNG
PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN KECAMATAN PREMBUN DESA BAGUNG KEPUTUSAN NO : 141 / 05 / SK / 2011 PENUNJUKAN KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA (KPMD) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAAN
Lebih terperinciPENJELASAN IX PENDANAAN DAN ADMINISTRASI KEGIATAN PNPM MANDIRI PERDESAAN
PENJELASAN IX PENDANAAN DAN ADMINISTRASI KEGIATAN PNPM MANDIRI PERDESAAN Pendanaan PNPM Mandiri Perdesaan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Lebih terperinciLampiran Surat Nomor : 134/DPPMD/VII/2015 Tanggal : 13 Juli 2015
Lampiran Surat Nomor : 134/DPPMD/VII/2015 Tanggal : 13 Juli 2015 PANDUAN PENGAKHIRAN SERTA PENATAAN DAN PENGALIHAN KEPEMILIKAN ASET HASIL KEGIATAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN KECAMATAN PREMBUN DESA BAGUNG
PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN KECAMATAN PREMBUN KEPUTUSAN NO. PENUNJUKAN KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA (KPMD) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAAN (PNPM-MD) PADA TAHUN 2009 Membaca
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN MUSRENBANG DESA/ KELURAHAN
PETUNJUK TEKNIS PENYELENGGARAAN MUSRENBANG DESA/ KELURAHAN A. Pengertian 1. Musrenbang Desa/ Kelurahan adalah forum musyawarah tahunan yang dilaksanakan secara partisipatif oleh para pemangku kepentingan
Lebih terperinciPEMERIKSAAN DOKUMEN PROPOSAL TEKNIS DAN RAB. Lokasi Bidang Kegiatan Volume
- 5 - XXIV. FORMAT PEMERIKSAAN DOKUMEN PROPOSAL TEKNIS DAN RAB PEMERIKSAAN DOKUMEN PROPOSAL TEKNIS DAN RAB Kecamatan Kabupaten Provinsi :... :. :. :. Lokasi Bidang Kegiatan Volume : : : : Jenis Dokumen
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sekretariat PNPM MP Kecamatan Ranomeeto, maka adapun hasil penelitian. yang didapatkan dapat digambarkan sebagai berikut:
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan pada Kantor Sekretariat PNPM MP Kecamatan Ranomeeto, maka adapun hasil penelitian yang didapatkan dapat digambarkan sebagai
Lebih terperinciTATA CARA PENGGUNAAN DANA PROGRAM/KEGIATAN TUGAS PEMBANTUAN (TP) DAN URUSAN BERSAMA (UB) PNPM MANDIRI PERDESAAN T.A. 2010
Lampiran II Surat Menteri Dalam Negeri Nomor : 414.2/753/PMD Tanggal : 19 Pebruari 2010 TATA CARA PENGGUNAAN DANA PROGRAM/KEGIATAN TUGAS PEMBANTUAN (TP) DAN URUSAN BERSAMA (UB) PNPM MANDIRI PERDESAAN T.A.
Lebih terperinciPENJELASAN VII PEMANTAUAN, PENGAWASAN, EVALUASI, AUDIT, DAN PELAPORAN
PENJELASAN VII PEMANTAUAN, PENGAWASAN, EVALUASI, AUDIT, DAN PELAPORAN Kegiatan pengendalian dalam PNPM Mandiri Perdesaan terdiri dari pemantauan, pengawasan, audit, evaluasi, dan pelaporan. Dalam buku
Lebih terperinciPENJELASAN V PEMANGKU KEPENTINGAN DAN PELAKU PNPM MANDIRI PERDESAAN
PENJELASAN V PEMANGKU KEPENTINGAN DAN PELAKU PNPM MANDIRI PERDESAAN 5.1. Latar Belakang Masyarakat desa, terutama rumah tangga miskin dan kaum perempuan, adalah sasaran PNPM Mandiri Perdesaan sekaligus
Lebih terperinci(PNPM : : PJOK,
LAMPIRAN PANDUAN WAWANCARA Judul Skripsi : Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM Mpd) Tahun 2010-2011 (Studi di
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 9 Tahun : 2015
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 9 Tahun : 2015 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN KERJA SAMA
Lebih terperinciMENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009
MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR : 05/PERMEN/M/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERUMAHAN
Lebih terperinciBUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA DAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 41 TAHUN : 2008 SERI : E PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 103 TAHUN 2008 TENTANG
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Pembentukan Badan Kerjasama Antar Desa Program Pengembangan Kecamatan;
Lebih terperinciSOLUSI DANA AMANAH MASYARAKAT
BADAN USAHA MILIK Desa (BUMDes) BERSAMA SOLUSI DANA AMANAH MASYARAKAT (PNPM-Mpd) Dasar Hukum UU no 6 tahun 2014 Tentang Desa PP no 43 tahun 2014 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang No 6 Tahun 2014
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS
1 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2015 BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciTentang Hutan Kemasyarakatan. MEMUTUSKAN PEDOMAN PENGARUSUTAMAAN KEMISKINAN DALAM PELAKSANAAN HUTAN KEMASYARAKATAN BAB I KETENTUAN UMUM.
PERATURAN BUPATI KABUPATEN SIKKA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGARUSUTAMAAN KEMISKINAN DALAM PELAKSANAAN HUTAN KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIKKA, Menimbang Mengingat :
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PENGINTERGRASIAN GENERASI SEHAT DAN CERDAS DALAM PEMBANGUNAN DESA LOKASI BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT KEGIATAN
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN 3 SURAT NOMOR : 046.I/DPPMD/VII/2017 TANGGAL : 07 JULI 2017 PETUNJUK TEKNIS PENGINTERGRASIAN GENERASI SEHAT
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 3 Tahun : 2012 Seri : D PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN
Lebih terperinciPanduan Wawancara. Universitas Sumatera Utara
Panduan Wawancara Judul penelitian: Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (studi Pada Simpan Pinjam Perempuan di Desa Napagaluh, kecamatan Danau Paris, Kabupaten Aceh Singkil,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
52 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu penelitian dengan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman.
No.369, 2009 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA Menteri Negara Perumahan Rakyat. Perumahan. Pemukiman. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT Nomor 05/PERMEN/M/2009 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemiskinan sturktural dan kemiskinan kesenjangan antar wilayah. Persoalan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan di Indonesia dapat dilihat dari tiga pendekatan yaitu kemiskinan alamiah, kemiskinan sturktural
Lebih terperinciBUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENINGKATAN KUALITAS KEGIATAN KESEHATAN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN
BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENINGKATAN KUALITAS KEGIATAN KESEHATAN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN 11/4/2010 [DAFTAR ISI] KATA PENGANTAR...3 CARA MENGGUNAKAN BUKU INI...4 PELAKSANAAN PELATIHAN MASYARAKAT...8
Lebih terperinciBUKU PANDUAN Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat GENERASI SEHAT DAN CERDAS Untuk Fasilitator Desa dan Tim Pengelola Kegiatan
BUKU PANDUAN Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat GENERASI SEHAT DAN CERDAS Untuk Fasilitator Desa dan Tim Pengelola Kegiatan DAFTAR ISI Daftar Isi Program dan Prinsip Latar Belakang...1 Tujuan Program...1
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PENGINTERGRASIAN GENERASI SEHAT DAN CERDAS DALAM PEMBANGUNAN DESA LOKASI NON BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT KEGIATAN
KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN 4 SURAT NOMOR : 046.I /DPPMD/VII/2017 TANGGAL : 07 JULI 2017 PETUNJUK TEKNIS PENGINTERGRASIAN GENERASI SEHAT
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 114 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA
SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 114 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Kegiatan. perencanaan program sudah berjalan dengan baik.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan dari hasil penelitian Partisipasi Masyarakat Pekon Waringinsari Barat Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu dalam Pelaksanaan PNPM Mandiri
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN KEPALA DESA KEDUNGASRI KECAMATAN TEGALDLIMO KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR : 188/ 16 /KEP / /2016
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI KECAMATAN TEGALDLIMO DESA KEDUNGASRI Jln.Plengkung Indah No.159. kode pos (68484) email : kantordesakedungasri@gmail.com website : kedungasri.desa.id SURAT KEPUTUSAN KEPALA
Lebih terperinciLAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009
LAPORAN UJI PETIK PELAKSANAAN SIKLUS PNPM MANDIRI PERKOTAAN 2009 PENGELOLAAN DANA BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) Bulan Agustus 2009 KEGIATAN PENGELOLAAN DANA BLM Dana BLM merupakan dukungan dana stimulan
Lebih terperinciBAB I. Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut:
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENGELOLAAN PELATIHAN MASYARAKAT BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PNPM Mandiri Perkotaan telah menetapkan tujuan Membantu masyarakat miskin perkotaan di kelurahan/desa peserta
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kemiskinan struktural, dan kesenjangan antar wilayah. Jumlah penduduk. akan menjadi faktor penyebab kemiskinan (Direktorat Jenderal
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan di Indonesia dapat dilihat dari tiga pendekatan yaitu kemiskinan alamiah, kemiskinan struktural,
Lebih terperinciBAB V PROFIL KELEMBAGAAN DAN PENYELENGGARAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM MP) DESA KEMANG
BAB V PROFIL KELEMBAGAAN DAN PENYELENGGARAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM MP) DESA KEMANG Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, pemerintah Indonesia mulai mencanangkan
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM
Lebih terperinciBUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG
BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA BUPATI KUDUS, Menimbang :
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Sulawesi Tenggara, Indonesia. Kecamatan Ranomeeto terbentuk Pada Tahun
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Kecamatan Ranomeeto Kecamatan Ranomeeto terletak di Kabupaten Konawe Selatan, Propinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia. Kecamatan Ranomeeto terbentuk
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO
BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 41 TAHUN : 2017 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 39 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA DAN RENCANA KERJA PEMERINTAH
Lebih terperinciTOR KONSULTAN MANAJEMEN KABUPATEN (KM-KAB.) PNPM - PPK
1. Definisi TOR KONSULTAN MANAJEMEN KABUPATEN (KM-KAB.) PNPM - PPK KM-Kab adalah tenaga konsultan manajerial profesional yang berkedudukan di tingkat Kabupaten. Fungsi KM-Kab dalam PPK adalah sebagai supervisor
Lebih terperinciTATA CARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) RKPD KOTA BANDUNG DI KELURAHAN BERDASARKAN PERMENDAGRI NO.54 TAHUN 2010
TATA CARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) RKPD KOTA BANDUNG DI KELURAHAN BERDASARKAN PERMENDAGRI NO.54 TAHUN 2010 1. PENGERTIAN Musrenbang Kelurahan adalah forum musyawarah perencanaan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU Jl. Soekarno Hatta No. 17 Telp (0426) Kode Pos Mamuju
PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU Jl. Soekarno Hatta No. 17 Telp (0426) 21295 Kode Pos 51911 Mamuju PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum kelurahan Simpang Baru Kondisi Geografis Kelurahan Simpang Baru
BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum kelurahan Simpang Baru 4.1.1 Kondisi Geografis Kelurahan Simpang Baru Kelurahan Simpang baru terletak di dalam wilayah Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru
Lebih terperinciMODUL PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT MODUL KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DASAR
MODUL PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT MODUL KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DASAR KATA PENGANTAR Pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan dimulai tahun 2007 dengan tujuan antara lain untuk meningkatkan
Lebih terperinciBUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIAK, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak dan Keadaan Fisik Desa penelitian ini merupakan salah satu desa di Kabupaten Banyumas. Luas wilayah desa ini sebesar 155,125 ha didominasi oleh hamparan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN. (Lembaran Resmi Kabupaten Sleman) Nomor: 2 Tahun 2014 Seri E BUPATI SLEMAN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN (Lembaran Resmi Kabupaten Sleman) Nomor: 2 Tahun 2014 Seri E BUPATI SLEMAN PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI SPP (SIMPAN PINJAM KELOMPOK PEREMPUAN) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT
57 BAB IV IMPLEMENTASI SPP (SIMPAN PINJAM KELOMPOK PEREMPUAN) DAN PENGARUHNYA TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT A. Implementasi SPP (Simpan Pinjam Kelompok Perempuan) di Desa Tungu Kecamatan Godong
Lebih terperinciBUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN DESA
BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO, Menimbang : a. bahwa pembangunan
Lebih terperinciBUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAJENE, Menimbang: a. bahwa berdasarkan ketentuan Peraturan
Lebih terperinciBUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA DAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 28 TAHUN 2015
BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 28 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN KERJA SAMA ANTAR DESA DALAM RANGKA PELESTARIAN HASIL PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN
Lebih terperinciKEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA TERM OF REFERENCE (TOR) PENDAMPING DESA
Lampiran-1 Surat Nomor : B.046/DPPMD/06/2015 Tanggal : 19 Juni 2015 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 114 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA
SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 114 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI
Lebih terperinciBUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT
BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT 1/1/2010 PENINGKATAN KUALITAS PENGADAAN BARANG DAN JASA DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN [DAFTAR ISI] KATA PENGANTAR... 3 CARA MENGGUNAKAN BUKU INI... 4 PELAKSANAAN PELATIHAN
Lebih terperinciHimpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 18 TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA DAN RENCANA KERJA
Lebih terperinciBUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG
. BUPATI MURUNG RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG ESA BUPATI MURUNG
Lebih terperinciBUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA DAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB IV KOMPARATIF TAHAPAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERDESAAN DI INDONESIA DAN MALAYSIA
BAB IV KOMPARATIF TAHAPAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERDESAAN DI INDONESIA DAN MALAYSIA 4.1 Proses Penyusunan Rencana Jangka Menengah (RPJMDes) Indonesia dan Proses Penyusunan Pelan Tindakan (PTD) Malaysia
Lebih terperinciPEMERINTAH DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PENGELOLAAN PEMBANGUNAN PARTISIPATIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI INDRAGIRI
Lebih terperinciPENJELASAN XII PENGADAAN BARANG DAN JASA OLEH MASYARAKAT
PENJELASAN XII PENGADAAN BARANG DAN JASA OLEH MASYARAKAT 12.1. Penjelasan Umum 12.1.1. Ruang Lingkup Ruang lingkup berlakunya Penjelasan XII adalah berkaitan dengan pengadaan yang dilakukan masyarakat
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN DESA DAN KERJA SAMA DESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG PEMBANGUNAN DESA DAN KERJA SAMA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, Menimbang Mengingat : a. bahwa Desa memiliki
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI HULU SUNGAI SELATAN, Menimbang : a. b. c. Mengingat : 1.
Lebih terperinciBUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 12 TAHUN 2016
SALINAN BUPATI BULUNGAN PROVINSI KALIMANTAN UTARA PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PELESTARIAN HASIL KEGIATAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN
Lebih terperinciBUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG
BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 15 TAHUN 2006 TENTANG PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA BUPATI KUDUS, Menimbang a.
Lebih terperinciTIPS MENULIS RANCANGAN RPJM DESA. Sri Purwani / Ani
TIPS MENULIS RANCANGAN RPJM DESA Sri Purwani / Ani APA YANG DIPERDALAM? SISTEMATIKA RINCIAN CARA PENGISIAN JUDUL DOKUMEN Diisi dengan judul: RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJM-DESA) TAHUN...
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012
SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013
SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL
Lebih terperinciGambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM
A. Tahap pelaksanaan kegiatan Pilot Pembekalan kepada Fasilitator mengenai Sosialisasi Konsep dan Substansi kepada Masyarakat oleh Fasiltator FGD Dinamika (berbasis hasil RPK dan PS) 2 Teridentifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbeda dari situasi sebelumnya. Otonomi Daerah yang juga dapat dimaknai
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Perubahan paradigma dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pemerintahan dari sentralistik ke desentralistik telah memberikan nuansa baru yang sama sekali berbeda
Lebih terperinci-1- BUPATI SINJAI PROPINSI SULAWESI SELATAN
-1- BUPATI SINJAI PROPINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciAnalisis tingkat kesehatan lembaga unit pengelola kegiatan( studi kasus. pada UPK PNPM Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ) Oleh : Wawan Apriyanto
Analisis tingkat kesehatan lembaga unit pengelola kegiatan( studi kasus pada UPK PNPM Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ) Oleh : Wawan Apriyanto F.1306618 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
Lebih terperinciWorkshop PPM Desa Timbulharjo Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial UNY UTAMI DEWI
Workshop PPM Desa Timbulharjo Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial UNY UTAMI DEWI RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA (RPJMDes) Pasal 63 Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang
Lebih terperinciPTO PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN
PTO PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA I. KEBIJAKAN POKOK 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN TEORITIS
2.1 Tinjauan Pustaka BAB II PENDEKATAN TEORITIS 2.1.1 Program Pengembangan Kecamatan (PPK) Program Pengembangan Kecamatan (PPK) adalah salah satu program yang dicanangkan mulai tahun 1998 oleh pemerintah
Lebih terperinciJUKNIS PELAKSANAAN MUSRENBANG KELURAHAN TAHUN 2017
JUKNIS PELAKSANAAN MUSRENBANG KELURAHAN TAHUN 2017 A. Jadwal Pelaksanaan Musrenbang Kelurahan Pelaksanaan Musrenbang Kelurahan Tahun 2017 dilaksanakan pada minggu ke 1 sampai minggu ke 2 Februari 2017
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG
BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 35 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA ( RPJM-DESA ) DAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DESA ( RKP-DESA ) DENGAN
Lebih terperinciKEBERLANJUTAN DAN PENATAAN KELEMBAGAAN PNPM MPd
KEBERLANJUTAN DAN PENATAAN KELEMBAGAAN PNPM MPd DAMPAK PNPM MPd 2007 2014 FOKUS PRIORITAS INDIKATOR IMPACT GOAL Pembangunan Infrastruktur Perdesaan ( Pro Job & Pro poor) Terpenuhinya kebutuhan dan hak
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA DI KABUPATEN SERANG
BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG Nomor : 23 Tahun : 2016 PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA DI KABUPATEN SERANG
Lebih terperinciAKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015
AKUNTABILITAS DALAM PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERKOTAAN / P2KP (PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN) Rakor Nasional P2KP, 15 Juni 2015 Latar Belakang Audit Sempit: Pemenuhan kewajiban Loan/Grant Agreement.
Lebih terperinciGUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM
GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM PERATURAN GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 63 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BANTUAN USAHA EKONOMI PRODUKTIF GAMPONG (UEPG) TAHUN 2008 PADA BADAN PEMBERDAYAAN
Lebih terperinciBUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,
BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI RENCANA PEMBANGUNAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB V HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PEREMPUAN
BAB V HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PEREMPUAN 5.1 Faktor Internal Menurut Pangestu (1995) dalam Aprianto (2008), faktor internal yaitu mencakup karakteristik individu
Lebih terperinciPERATURAN DESA KALIJAGA TIMUR
PERATURAN DESA KALIJAGA TIMUR NOMOR : 06 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA TAHUN 2017 2023 DESA KALIJAGA TIMUR KECAMATAN AIKMEL KAB. LOMBOK TIMUR KEPALA DESA KALIJAGA TIMUR KABUPATEN
Lebih terperinciDAFTAR ISI FORMULIR PNPM-Mandiri Perdesaan 2008
TAHAPAN KEGIATAN PERENCANAAN DAFTAR ISI FORMULIR PNPM-Mandiri Perdesaan 2008 NOMOR FORMULIR Form.1. Form.2. Form.3. Form.4. Form.5. Form.6. Form.6.a. Form.6.b. Form.6.c. Form.7.a. Form.7.b. Form.7.c. Form.7.d.
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL
DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PROGRAM PENGEMBANGAN KECAMATAN ( P P K ) TIM KOORDINASI PROGRAM PENGEMBANGAN KECAMATAN JAKARTA 2005 DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG
1 2016 No.31,2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bantul. KELUARGA.KESEJAHTERAAN.PERANAN WANITA.Pedoman. Pemberian. Bantuan Keuangan Khusus. Kegiatan. Program.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan
III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS BANTUAN KEUANGAN BIDANG KESEHATAN KEPADA DESA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011
LAMPIRAN IV PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 2 TAHUN 2011 TANGGAL 18 Januari 2011 PETUNJUK TEKNIS BANTUAN KEUANGAN BIDANG KESEHATAN KEPADA DESA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011 I. PENDAHULUAN A.
Lebih terperinciBUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN
BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN [DAFTAR ISI] KATA PENGANTAR... 3 CARA MENGGUNAKAN BUKU INI... 4 CAKUPAN DAN RINGKASAN MODUL...5 LANGKAH PENYUSUNAN PROSES
Lebih terperinciSURAT EDARAN BUPATI KEBUMEN. Kebumen, Oktober 2010
BUPATI KEBUMEN Kebumen, Oktober 2010 Nomor : 500 /01019 Kepada : Sifat : Yth. Camat sekabupaten Kebumen; Lampiran : 1 Bendel Perihal : Petunjuk Teknis Musrenbang Desa Penyusunan RKP Desa di Tahun 2011
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 3 Tahun : 2013
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 3 Tahun : 2013 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 3 TAHUN 20132012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBERIAN
Lebih terperinciMATRIKS AKTIVITAS PELAKSANAAN PPK DAN POTENSI MASALAH YANG DAPAT TERJADI
MATRIKS AKTIVITAS PELAKSANAAN PPK DAN POTENSI MASALAH YANG DAPAT TERJADI No BENTUK KEGIATAN ASPEK YANG DIPERHATIKAN POTENSI MASALAH PENGELOLAAN DANA PPK 1. Rekening tujuan kurang jelas dan tidak spesifik.
Lebih terperinciBAB V PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA WINUMURU
BAB V PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI DESA WINUMURU 5.1.Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan di Indonesia dapat dilihat
Lebih terperinciBUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG
SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PEMBAGIAN RINCIAN DANA DESA SETIAP DESA SERTA PENGGUNAAN DANA DESA DI KABUPATEN
Lebih terperinci