BAB III. Statistik Non Parametrik. Koefisien Kontingensi. Korelasi Rank Spearman Korelasi Kendal Tau (τ)

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI KOMPUTER LANJUT ANALISIS KORELASI KENDALL DAN SPEARMAN

BAB IV. Statistik Parametrik. Korelasi Product Moment. Regresi Linear Sederhana Regresi Linear Ganda Regresi Logistik

BAB IV. STATISTIK PARAMETRIK. KORELASI PRODUCT MOMENT. REGRESI LINEAR SEDERHANA REGRESI LINEAR GANDA REGRESI LOGISTIK

Korelasi Product Moment. Contoh Kasus

BAB II. Transformasi Data. Pedoman Memilih Teknik Statistik. Transformasi Data Compute Data Recode Data Tabulasi Silang Output dan Interpretasi

MATERI APLIKASI KOMPUTER LANJUT UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS

Uji Korelasi Spearman Rank. Uji Korelasi Kendal Tau

KORELASI DAN ASOSIASI

Uji Validitas Instrumen. by Ifada Novikasari

APLIKASI KOMPUTER LANJUT MATERI : KORELASI PEARSON

ANALISIS KORELASI -Korelasi Product Moment -Korelasi Rank Spearman -Korelasi Tau Kendall

Spesifikasi: Ukuran: 14x21 cm Tebal: 279 hlm Harga: Rp Terbit pertama: November 2004 Sinopsis singkat:

GUIDELINE PENGUJIAN MENGGUNAKAN SPSS

Hasil Pengujian Chi-Squere. 1. Hubungan Jenis Kelamin dan Kondisi Kerja

TEKNIK ANALISIS POPULER DALAM SKRIPSI. (Korelasi Parsial)

CARA PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN KORELASI

UJI CHI-SQUARE. 1. Skala pengukuran. ada 4 jenis skala pengukuran yaitu nominal, ordinal (bertingkat), interval, rasio

ANALISIS DATA ASOSIATIF

BAB 13 ANALISIS LINTAS (PATH ANALISIS)

Pengujian Korelasi untuk Data Nominal

MATA KULIAH METODE RISET

Dua sampel independen, tidak terikat, tidak

STATISTIKA DESKRIPTIF

Prosedur Uji Chi-Square

LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN INSTRUMEN UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

K O R E L A S I. Referensi :

BAB 12 ANALISIS KORELASI

UJI VALIDITAS KUISIONER

KORELASI OLEH: JONATHAN SARWONO

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil. Timur, dengan sampel bidan honorer sejumlah 32 orang. Teknik pengambilan

UJI PERSYARATAN INSTRUMEN

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Kabupaten Sumedang. Sedangkan, subjek yang diamati dalam penelitian ini

Misalkan kuesioner adalah sasaran tembak seperti pada gambar berikut ini. Anggap bahwa pusat sasaran tembak itu adalah target dari apa yang kita ukur.

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

STATISTIK NONPARAMETRIK (2)

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

BAB IV HASIL PENELITIAN. dokumentasi prestasi belajar (nilai raport) mata pelajaran pendidikan agama Islam

Tulis di Lembar Jawaban

Statistik Nonparametrik:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

RELIABILITAS INSTRUMEN PENELITIAN

Contact : Blog : suyatno.blog.undip.ac.id

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN. Setelah membaca dan mendengarkan penjelasan tentang penelitian ini serta

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah peternak yang mengikuti program Hilirisasi

Memulai SPSS dan Mengelola File

BAB 10 ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA

1. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Foto Pelaksanaan Survey 1.1. Foto Survey di SMP Yohanes XXIII Semarang

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini yaitu para peternak kerbau di kelompok peternak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif. Sugiyono (2006:11)

1. Langkah Uji Validitas di SPSS 11.5

BAB 4 ANALISIS KORELASI DAN REGRESI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. brainstorming (Variabel X) dan aktivitas belajar peserta diklat (variabel Y).

BAB I. Introduction to SPSS for Windows

5 KORELASI PEARSON. Pengenalan. Chua Bee Seok Ferlis Hj. Bahari Jasmine Adela Mutang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif verifikatif. Menurut Sugiyono

BAB I PENDAHULUAN 1. Definisi 1.1 Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear antara satu

BAB III METODE PENELITIAN

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN. Yang bertandatangan dibawah ini: Nama :. Umur :. Alamat :.

POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA TAHUN

LAMPIRAN Case Processing Summary Universitas Sumatera Utara

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISI DATA

Raharjo

ANALISIS ANGKET Materi Kuliah TIK oleh Dr. Sumadi,M.Pd.

Uji Asosiasi (Hubungan)

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

Crosstab dan Chi-Square: Analisis Hubungan Antarvariabel Kategorikal

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengertian Korelasi

STATISTIKA NON-PARAMETRIK

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

HIPOTESIS ASOSIATIF KORELASI PRODUCT MOMENT -YQ-

Validitas dan Reliabilitas

PENGANTAR SPSS. Saptawati Bardosono

MODUL V REGRESI, KORELASI, ANALISIS VARIAN, VALIDITAS DAN RELIABILITAS

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah kinerja petugas kesehatan hewan selaku

Kepada : Yth. Karyawan Perusahaan Roti Tiga Berlian di Semanggi Surakarta. : Pengisian Kuesioner

BAB 11 ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan umum yang ingin dicapai melalui penelitian ini berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menjalankan pemerintahannya Negara Republik Indonesia memiliki

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Skala pengukuran dan Ukuran Pemusatan. Ukuran Pemusatan

BAB III METODE PENELITIAN

Ringkasan Mata Kuliah EKONOMETRIKA Semester 4 Universitas Swadaya Gunung Jati

SPSS FOR WINDOWS BASIC. By : Syafrizal

TEKNIK PENGUJIAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS

( ) (Sandra Natalia S)

BAB III Riset Pemasaran

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini pokok bahasan atau variabel independen yang diteliti

MODUL 4 ANALISIS KORELASI DAN REGRESI

Nandang Arif Saefuloh, M.Pd. *) Universitas Islam Nusantara, Jl. Soekarno-Hatta No. 530, Bandung, Abstrak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

KORELASI. Alat hitung koefisien korelasi Pearson (data kuantitatif dan berskala rasio) Kendall, Spearman (data kualitatif dan berskala ordinal)

Uji Korelasi Kendal Tau dan Uji Korelasi Spearman Rank

BAB 5 KORELASI DAN REGRESI

Transkripsi:

BAB III Statistik on Parametrik Koefisien Kontingensi Korelasi Rank Spearman Korelasi Kendal Tau (τ) Koefisien Kontingensi Sebagaimana yelah ditunjukkan pada bab II tabel 1 tentang Pemilihan Teknik Statistik Berdasarkan Bentuk Hipotesis dan Macam Data, teknik analisis koefisien kontingensi digunakan untuk menganalisis data penelitian yang mempunyai karakteristik: 1. Hipotesis yang diajukan hipotesis asosiatif 2. Data berskala nominal Contoh kasus Dalam suatu penelitian mengenai Sikap Masyarakat terhadap Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Purbalingga, peneliti ingin mengetahui apakah ada perbedaan sikap terhadap sistem pemilihan kepala daerah (bupati) Purbalingga untuk tahun 2005 antara Pegawai egeri Sipil (PS) dengan non PS. Sikap terhadap Pilkada langsung digolongkan menjadi dua, yaikni setuju dan tidak setuju terhadap sistem pemilihan bupati secara langsung. Setelah dilakukan pengumpulan data melalui penyebaran angket kepada masyarakat maka dapat diperoleh data mentah sebagaimana ditampilkan pada tabel 1. Adapun karakteristik datanya adalah sebagai beikut: X Y Pekerjaan Responden Measurement level: ominal Format: F8 Column Width: 8 Alignment: Right Value Label 1 on PS 2 PS Sikap Measurement level: ominal Format: F8 Column Width: 8 Alignment: Right Value Label 1 Setuju 2 Tidak Setuju - 25 -

Kemudian input data pada tabel 1 di bawah ini sesuai dengan karakteristik variabel yang telah ditentukan di atas. Tabel 1. Data Pekerjaan Responden (X) dan Sikap Terhadap Sistem Pilkada Langsung Kabupaten Purbalingga (Y) o. x y o. X y o. x y o. x y 1 1 1 21 1 2 41 1 2 61 2 1 2 1 1 22 1 2 42 1 2 62 2 1 3 1 1 23 1 2 43 1 2 63 2 1 4 1 1 24 1 2 44 1 2 64 2 1 5 1 1 25 1 2 45 1 2 65 2 1 6 1 1 26 1 2 46 1 2 66 2 1 7 1 1 27 1 2 47 1 2 67 2 1 8 1 1 28 1 2 48 1 2 68 2 2 9 1 1 29 1 2 49 1 2 69 2 2 10 1 1 30 1 2 50 1 2 70 2 2 11 1 2 31 1 2 51 1 2 71 2 2 12 1 2 32 1 2 52 1 2 72 2 2 13 1 2 33 1 2 53 1 2 73 2 2 14 1 2 34 1 2 54 1 2 74 2 2 15 1 2 35 1 2 55 1 2 75 2 2 16 1 2 36 1 2 56 1 2 76 2 2 17 1 2 37 1 2 57 2 1 77 2 2 18 1 2 38 1 2 58 2 1 78 2 2 19 1 2 39 1 2 59 2 1 79 2 2 20 1 2 40 1 2 60 2 1 80 2 2 Langkah Teknik Analisis Koefisien Kontingensi 1. Klik Analyze Descriptive Statistics Crosstab Gambar 1. Langkah awal analisis koefisien kontingensi 2. Masukkan variabel x sebagai Row dan y sebagai Coloum 3. Klik Statistics 4. Beri tanda Check pada Contingency Coefficient 5. Continue 6. OK - 25 -

Gambar 2. Pilihan untuk koefisien kontingensi Output dan Interpretasi Lihat hasilnya apakah sama dengan output di bawah ini? Symmetric Measures ominal by ominal of Valid Cases Contingency Coefficient Value Approx. Sig..280.009 80 Koefisien kontingensi sebesar 0,280 dengan Approx Sig. Sebesar 0,009 (lebih kecil dari 0,05) menunjukkan bahwa adanya korelasi antara variabel x (pekerjaan responden) dengan variabel y (sikap terhadap Pilkada secara langsung), dengan arah positif. [Untuk melihat kecenderungan hubungannya, silahkan periksa hasil tabulasi silangnya. Sig. Dalam SPSS berarti menunjukkan tingkat kepercayaan alat analisis kita. Range-nya antara 0 1. Semakin mendekati 0 (nol) berarti tingkat kepercyaannya makin tinggi. Patokan dalam penelitian ilmu sosial kebanyakan 0,05. Jika Sig lebih kecil dari 0,05 (tingkat kepercayaan 95%) maka dapat disimpulkan SIGIFIKA - 26 -

Korelasi Rank Spearman Teknik korelasi ini dipergunakan untuk menganalisis data penelitian yang mempunyai karakteristik: 1. Hipotesis yang diajukan hipotesis asosiatif 2. Skala data ordinal 3. Data tidak harus berdistribusi normal Contoh Kasus Seorang peneliti ingin mengetahui hubungan antara kepemimpinan kepala desa, partisipasi wajib pajak, dan efektivitas pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Setelah dilakukan pengumpulan data, maka datanya dapat disajikan ke dalam tabel berikut: Tabel 2. Data Kepemimpinan Kades (X1), Partisipasi Wajib Pajak (X2), dan Efektivitas Pelunasan PBB (Y) o. X1 X2 Y o. X1 X2 Y 1 25 25 25 16 26 26 26 2 26 26 26 17 25 26 25 3 25 25 25 18 26 26 26 4 26 26 26 19 25 25 26 5 26 26 26 20 26 26 26 6 26 26 26 21 26 26 26 7 19 19 20 22 26 26 26 8 15 14 14 23 25 25 20 9 14 15 15 24 26 25 25 10 20 19 20 25 26 26 25 11 26 26 26 26 26 26 26 12 26 26 26 27 26 26 26 13 25 26 25 28 26 26 26 14 26 26 26 29 26 26 26 15 20 21 23 30 26 26 26 Input data di atas dengan karakteristik sebagai berikut: X1 X2 Y Kepemimpinan Kades Measurement level: Ordinal Format: F4 Column Width: 4 Alignment: Right Partisipasi Wajib Pajak Measurement level: Ordinal Format: F4 Column Width: 4 Alignment: Right Efektivitas Pelunasan PBB Measurement level: Ordinal Format: F4 Column Width: 4 Alignment: Right - 27 -

Langkah Teknik Analisis Korelasi Rank Spearman 1. Tekan menu Analyze Correlate Bivariate 2. Masukkan semua varaibel yang akan dikorelasikan 3. Pilih Correlation Coefficients 4. Klik OK - 28 -

Output dan Interpretasi Korelasi Rank Spearman Correlations Kepemimpinan Kades Partisipasi Wajib Pajak Efektivitas Pelunasan PBB Correlation Coefficient Correlation Coefficient Correlation Coefficient Efektivitas Kepemimpi Partisipasi Pelunasan nan Kades Wajib Pajak PBB 1.000.856**.863**..000.000.856** 1.000.824**.000..000.863**.824** 1.000.000.000. **. Correlation is significant at the.01 level (2-tailed). Korelasi rank spearman antara variabel Kepemimpinan Kades dengan Efektivitas Pelunasan PBB adalah sebesar 0,863 dengan arah positip. Hal ini berarti perubahan yang dialami oleh Kepemimpinan Kades akan diikuti secara positip oleh Efektivitas Pelunasan PBB. Hubungan antara kedua variabel tersebut signifikan karena nilai P atau Sig. sebasar 0,000 atau lebih kecil dari tingkat kesalahan yang kita pasang 0,05 (5%). Tanda bintang dua ** juga menunjukkan hubungan kedua variabel tersebut sangat signifikan, artinya dari 1000 kasus hanya ada satu kemungkinan menyimpang. Korelasi rank spearman antara variabel Partisipasi Wajib Pajak dengan Efektivitas Pelunasan PBB adalah sebesar 0,824 dengan arah positip. Hal ini berarti perubahan yang dialami oleh Partisipasi Wajib Pajak akan diikuti secara positip oleh Efektivitas Pelunasan PBB. Hubungan antara kedua variabel tersebut signifikan karena nilai P atau Sig. sebasar 0,000 atau lebih kecil dari tingkat kesalahan yang kita pasang 0,05 (5%). Tanda bintang dua ** juga menunjukkan hubungan kedua variabel tersebut sangat signifikan, artinya dari 1000 kasus hanya ada satu kemungkinan menyimpang. Korelasi Kendall Tau (τ) Teknik korelasi ini mempunyai fungsi yang sama dengan korelasi Rank Spearman, yakni untuk menganalisis data penelitian yang mempunyai karakteristik: 1. Hipotesis yang diajukan hipotesis asosiatif 2. Skala data ordinal - 29 -

3. Data tidak harus berdistribusi normal Contoh Kasus Seorang peneliti ingin mengetahui hubungan antara kepemimpinan kepala desa, partisipasi wajib pajak, dan efektivitas pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Setelah dilakukan pengumpulan data, maka datanya dapat disajikan ke dalam tabel 2 di atas. Langkah dalam Korelasi Kendal Tau 1. Tekan menu Analyze Correlate Bivariate 2. Masukkan semua varaibel yang akan dikorelasikan 3. Pilih Correlation Coefficients 4. Klik OK Output dan Interpretasi Korelasi Rank Spearman Correlations X1 X2 Y X1 Correlation Coefficient 1.000.834**.829**..000.000 X2 Correlation Coefficient.834** 1.000.797**.000..000 Y Correlation Coefficient.829**.797** 1.000.000.000. **. Correlation is significant at the.01 level (2-tailed). Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa korelasi Kendall Tau antara variabel Kepemimpinan Kades (X1) dengan Efektivitas Pelunasan PBB (Y) - 30 -

adalah sebesar 0,829 dengan arah positip. Hal ini berarti perubahan yang dialami oleh Kepemimpinan Kades akan diikuti secara positip oleh Efektivitas Pelunasan PBB. Hubungan antara kedua variabel tersebut signifikan karena nilai P atau Sig. sebasar 0,000 atau lebih kecil dari tingkat kesalahan yang kita pasang 0,05 (5%). Tanda bintang dua ** juga menunjukkan hubungan kedua variabel tersebut sangat signifikan, artinya dari 1000 kasus hanya ada satu kemungkinan menyimpang. Korelasi Kendall Tau antara variabel Partisipasi Wajib Pajak (X1) dengan Efektivitas Pelunasan PBB (Y) adalah sebesar 0,797 dengan arah positip. Hal ini berarti perubahan yang dialami oleh Partisipasi Wajib Pajak akan diikuti secara positip oleh Efektivitas Pelunasan PBB. Hubungan antara kedua variabel tersebut signifikan karena nilai P atau Sig. sebasar 0,000 atau lebih kecil dari tingkat kesalahan yang kita pasang 0,05 (5%). Tanda bintang dua ** juga menunjukkan hubungan kedua variabel tersebut sangat signifikan, artinya dari 1000 kasus hanya ada satu kemungkinan menyimpang. - 31 -