KEBUTUHAN GIZI. DYAH UMIYARNI P,SKM,M.Si

dokumen-dokumen yang mirip
KEBUTUHAN & KECUKUPAN GIZI. Rizqie Auliana, M.Kes

Ukuran rumah tangga dalam gram: 1 sdm gula pasir = 8 gram 1 sdm tepung susu = 5 gram 1 sdm tepung beras, tepung sagu. = 6 gram

DBMP DBMP Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya. Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya

PERENCANAAN DIET UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS

LAMPIRAN 1 FORMULIR FOOD RECALL 24 JAM

Kuisioner Penelitian. Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1

FORMAT PERSETUJUAN RESPONDEN

DIIT SERAT TINGGI. Deskripsi

ANGKET / KUESIONER PENELITIAN

Kebutuhan nutrisi dan cairan pada anak

PENYUSUNAN DAN PERENCANAAN MENU BERDASARKAN GIZI SEIMBANG

Penyusunan dan Perencanaan Menu Berdasarkan Gizi Seimbang

30/09/2017. Kebutuhan dan Kecukupan Gizi Tenaga Kerja. Faktor-faktor yang menentukan kebutuhan gizi seseorang

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si

DIABETES MELLITUS. DYAH UMIYARNI P, SKM,M.Si

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode Responden:

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG

energi yang dibutuhkan dan yang dilepaskan dari makanan harus seimbang Satuan energi :kilokalori yaitu sejumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan

LAMPIRAN 1 KUESIONER

DIIT GARAM RENDAH TUJUAN DIIT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Program Studi S1 Ilmu Gizi Reguler Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul (UEU) Jl. Arjuna Utara No.9 Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11510

BAB III PEMBAHASAN. kali makanan utama dan tiga kali makanan antara/kudapan (snack) dengan jarak

GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7

PENGENALAN MAKANAN BAYI DAN BALITA. Oleh: CICA YULIA S.Pd, M.Si

PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi

Lampiran 1. Peta lokasi penelitian Puskesmas Putri Ayu Kecamatan Telanaipura

CATATAN PERKEMBANGAN. Dx Hari/Tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Nutrisi Kamis, Menggali pengetahuan orang tua kurang dari

KUESIONER PENELITIAN

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai

Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian FIK

KATA PENGANTAR. Lampiran 1. Angket Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman langsung maupun dari pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2005, hal. 3

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG

19/02/2016. Siti Sulastri, SST

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

HUBUNGAN PERSEPSI BODY IMAGE DAN KEBIASAAN MAKAN DENGAN STATUS GIZI ATLET SENAM DAN ATLET RENANG DI SEKOLAH ATLET RAGUNAN JAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

LAMPIRAN 1 UNIVERSITAS INDONESIA

Lampiran 1: Daftar Bahan Makanan Penukar RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

BAB II LANDASAN TEORI

GIZI KERJA. Keselamatan & Kesehatan Kerja

Peta Konsep. Hal yang harus kamu tahu mengenai Pertumbuhan Makhluk Hidup ini antara lain. Perubahan yang terjadi pada makhluk hidup

MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I

GIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG

LAMPIRAN KUESIONER ANALISIS PENGELUARAN DAN POLA KONSUMSI PANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA ETOS JAWA BARAT

KUESIONER POLA MAKAN, KECUKUPAN GIZI DAN STATUS GIZI BALITA PADA KELUARGA MISKIN DI PERUMNAS MANDALA, KELURAHAN KENANGAN BARU

SATUAN ACARA PENYULUHAN. : Gizi Seimbang Pada Lansia. : Wisma Dahlia di UPT PSLU Blitar di Tulungagung

KUESIONER PENELITIAN

PENYUSUNAN MENU MAKAN ANAK USIA DINI

TIM MI AYAM TIM MAKARONI. Bahan: Bahan:

PENGENALAN DKBM (TKPI) & UKURAN RUMAH TANGGA (URT) Rizqie Auliana, M.Kes

: Ceramah, presentasi dan Tanya jawab

B A B II TINJAUAN PUSTAKA

LAMPIRAN 1. Surat Pernyataan Kesediaan Mengikuti Penelitian. Rawat Jalan di Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN 1 58

KUESIONER PENELITIAN

POLA KONSUMSI PANGAN DAN STATUS GIZI PADA RUMAH TANGGA PESERTA PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KOTA DAN KABUPATEN BOGOR

DAFTAR KONVERSI BERAT MENTAH MASAK

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

LembarObservasi Penelitian Pola Makan. Yang berhubungan dengan kadar gula darah pada Lansia

DISLIPIDEM IA. Gangguan Metabolisme Lemak (Kolesterol, Trigliserid)

POLA MAKAN SEHAT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Rita Patriasih, S.Pd., M.Si Prodi Pendidikan Tata Boga PKK FPTK UPI

KUESIONER GAYA HIDUP DAN POLA KONSUMSI PENDERITA HIPERTENSI KARYAWAN PABRIK HOT STRIP MILL (HSM) PT. KRAKATAU STEEL CILEGON

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU DIET IBU NIFAS DI DESA TANJUNG SARI KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG. 1. Nomor Responden :...

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN

GIZI SEIMBANG BAGI ANAK REMAJA. CICA YULIA, S.Pd, M.Si

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KUESIONER PENELITIAN

Universitas Sumatera Utara

Penting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui


BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dengan tujuan tertentu pada waktu tertentu. Konsumsi pangan

Kesinambungan Energi dan Aktifitas Olahraga. (Nurkadri)

NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja)

PRINSIP DIET PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

MODUL 9 KEBUTUHAN ZAT GIZI DAN JUMLAH KALORI YANG DIPERLUKAN OLEH ATLET

KEBUTUHAN ENERGI SEHARI

Peran Perempuan Pada Upaya Penganekaragaman Pangan Di Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan

KUESIONER PENELITIAN KONSUMSI SERAT DAN FAST FOOD SERTA AKTIVITAS FISIK ORANG DEWASA YANG BERSTATUS GIZI OBES DAN NORMAL

UBI JALAR. Bahan Pangan Alternatif SERI BACAAN ORANG TUA

DIET PASIEN HEMODIALISA (CUCI DARAH)

REKOMENDASI GIZI UNTUK ANAK SEKOLAH. YETTI WIRA CITERAWATI SY, S.Gz, M.Pd

TUMBUH KEMBANG REMAJA. Dr. H. Fahrurazi, MKes

ENERGI. Universitas Gadjah Mada

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB V PEMBAHASAN. Instalasi Gizi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung mempunyai siklus menu 10 hari

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa sangat tergantung kepada

BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN PEMALANG

MENU BERAGAM BERGIZI DAN BERIMBANG UNTUK HIDUP SEHAT. Nur Indrawaty Liputo. Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas

BAB I PENDAHULUAN. dapat digunakan sebagai pangan, pakan, maupun bahan baku industri.

Transkripsi:

KEBUTUHAN GIZI DYAH UMIYARNI P,SKM,M.Si

Pangan bagi makhluk hidup umumnya dan manusia khususnya merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi untuk dapat mempertahankan serta melaksanakan kewajiban-kewajiban hidup. Berapa kuantum zat gizi yang dibutuhkan agar tubuh tetap sehat?

MINIMAL DAIRY REQUIREMENT (MDR) Kebutuhan Minimal Sehari Dapat ditentukan melalui 2 pendekatan: 1. Pendekatan Terapeutik ( Kuratif ) 2. Pendekatan Preventif

PENDEKATAN TERAPEUTIK(KURATIF) Sejumlah subyek diberi suatu diit basal dengan susunan lengkap, kecuali zat gizi yang akan ditentukan kebutuhannya. Setelah beberapa lama, subyek-subyek tersebut akan menunjukkan gejala-gejala defisiensi zat gizi yang tidak diberikan tadi. Setelah tercapai kondisi demikian, kedalam diit ditambahkan jumlah-jumlah kecil yang kwantumnya diketahui dari zat gizi yang sedang diteliti, kwantumkwantum ini secara bertingkat diberikan semakin besar. Pada suatu dosis tertentu mulai tampak penyembuhan pada subyek-subyek tertentu. Maka jumlah minimal dari zat gizi yang diperlukan untuk memberikan penyembuhan, disebut Jumlah Kebutuhan Minimal Sehari ( Minimal Daily Requirement : MDR ).

PENDEKATAN PREVENTIF Disini dipergunakan subyek-subyek percobaan yang ada dalam keadaan sehat, diberi susunan diit yang lengkap.maka subyek percobaan akan menunjukkan kondisi gizi baik.kemudian zat gizi yang akan diteliti dikeluarkan dari susunan hidangan dan ditambahkan secara bertingkat menurun dalam jumlah-jumlah kecil yang diketahui. Setelah beberapa waktu subyek yang diberi zat gizi dengan dosis tertentu mulai menampakkan gejala-gejala defisiensi dari zat gizi yang sedang diteliti tersebut. Diatas dosis itu, subyek-subyek percobaan tetap sehat, sedangkan dibawahnya memperlihatkan gejala-gejala defisiensi. Dalam pendekatan ini, dosis terkecil yang masih melindungi subyek percobaan dari gejala-gejala defisiensi, disebut Kebutuhan Minimal Sehari ( MDR ) juga.

Jadi menurut pendekatan preventif, MDR adalah dosis terkecil zat gizi yang diperlukan sehari untuk melindungi sesorang dari serangan gejala-gejala defisiensi tertentu Sedangkan menurut pendekatan kuratif MDR ialah dosis terkecil zat gizi yang diperlukan sehari untuk menyembuhkan seseorang dari gejala-gejala defisiensi zat gizi tersebut.

ANJURAN KECUKUPAN SEHARI : RECOMMENDED DAILY ALLOWANCE ( RDA ) MDR adalah kebutuhan minimal sehari agar seseorang rata-rata tidak sakit, pada kondisi yang umum dianggap normal. Pada keadaan khusus, dosis MDR ini mungkin tidak akan mencukupi, misalnya pada saat orang itu bekerja lebih berat dari biasa, atau pada saat ada stress fisik lain yang tidak terdapat sehari-hari. Karena itu MDR harus dinaikkan dengan suatu tambahan, agar sanggup menjamin kebutuhan yang meningkat karena keadaan khusus itu. Jumlah ( dosis ) MDR zat gizi setelah diberi tambahan ini, kemudian dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari dan disebut Anjuran Kecukupan Sehari atau RDA ( Recommended Daily Allowance ).

Nilai MDR tidak banyak berbeda bagi berbagai bangsa, tetapi RDA berbeda-beda bagi masingmasing negara atau bangsa. Hal ini karena nilai batas keamanan yang berbeda-beda. Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya batas keamanan adalah : Tingkat kesehatan gizi masyarakat yang ingin dicapai Tingkat ekonomi masyarakat ( Negara ) yang menentukan tingkat daya beli Umur kelompok Jenis kelamin Kondisi fisik, seperti sedang hamil atau sedang menyusui

Nilai RDA ini berlaku bagi rata-rata masyarakat, jadi bila hendak diterapkan bagi perorangan, harus diadakan lagi adaptasi kondisi orang tersebut. misalnya yang lebih gemuk mungkin memerlukan zat gizi lebih banyak, dan sebaliknya yang lebih kurus akan memerlukan zat gizi yang kurang dibandingkan dengan RDA. Tingkat kegiatan kerja juga berpengaruh terhadap RDA bagi perorangan, demikian pula keadaan penyembuhan.

Nilai RDA untuk suatu negara tertentu ditinjau secara periodic, karena berbagai factor yang mempengaruhi nilai batas keamanan dan berubah menurut kondisi dan waktu. Sebaiknya nilai RDA ditinjau dan dinilai untuk disesuaikan secara periodic, misal setiap 5 10 tahun sekali. Di Indonesia nilai RDA diputuskan dalam Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi.

KEBUTUHAN GIZI DAN KECUKUPAN GIZI Kecukupan gizi adalah jumlah zat gizi yang diperlukan seseorang atau rata-rata kelompok orang, agar hampir semua orang dapat hidup sehat. Sedangkan kebutuhan gizi ( requirement ) adalah jumlah zat gizi minimal yang diperlukan seseorang untuk hidup sehat. Kebutuhan zat gizi masing-masing orang berbeda, salah satunya karena factor genetika.

Kebutuhan gizi seseorang dipengaruhi oleh faktor-falktor sbb : 1. Pertumbuhan 2. Umur 3. Jenis kegiatan fisik 4. Ukuran tubuh 5. Keadaan sakit dan penyembuhan 6. Keadaan fisiologis khusus (Hamil dan menyusui)

KEBUTUHAN ENERGI Energi dibutuhkan manusia untuk bergerak atau melakukan aktivitas fisik sehari-hari dan untuk mempertahankan kehidupan. Energi yang masuk dalam tubuh melalui makanan harus seimbang dengan energi yang dibutuhkan oleh masing-masing individu.

SUMBER-SUMBER ENERGI Energi diperoleh dari proses oksidasi karbohidrat, lemak dan protein makanan. Satuan energi adalah kalori ( Kal, kkal ). Satu kalori adalah jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 gram air sebanyak 1 0 C. Dari perhitungan dengan Bomb Calorimeter diperoleh hasil 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 Kal, 1 gram lemak menghasilkan 9 Kal dan 1 gram protein menghasilkan 4 Kal. Angka-angka yang diperoleh tersebut dikenal sebagai faktor Atwater, yaitu pencetus penetapan angka-angka energi makanan tersebut.

Energi yang dihasilkan tubuh digunakan untuk 3 kegiatan, yaitu: 1. Kerja internal 2. Kerja eksternal 3. Energi untukmenutup pengaruh makanan (Spesific Dynamic Action/SDA)

KERJA INTERNAL Adalah energi yang diperlukan untuk mempertahankan hidup, misalnya mempertahankan tonus otot, sirkulasi darah, mengatur pernapasan, denyut jantung, kerja ginjal dan lain-lain. Energi untuk kerja internal disebut Energi Metabolisme Basal ( EMB ).

Energi basal diukur pada saat istirahat, tetapi tidak tidur, fisik dan emosi dalam keadaan rileks, kurang lebih 12 18 jam sesudah makan. Energi basal ini dipengaruhi oleh luas permukaan tubuh, jenis kelamin, umur, komposisi tubuh, kelenjar endokrin, kehamilan dan laktasi, status kesehatan, koreksi tidur, suhu tubuh, tonus otot, latihan olahraga, dan factor stress.

Pada remaja diperkirakan kebutuhan EMB meningkat 12 %. Sementara pada umur 30 49 tahun, umur 50 59 tahun, dan umur 70 tahun keatas, EMB akan turun masing-masing 3 %, 7,5 % dan 10 %. Sedangkan pada masa kehamilan dan laktasi EMB diperkirakan meningkat sekitar 20 25 %. Apabila suhu tubuh meningkat karena sakit maka kenaikan suhu 1 oc kebutuhan EMB meningkat 13 % pada dewasa dan 10 % pada anak-anak. Diperkirakan energi metabolisme basal yang dibutuhkan setiap orang laki-laki adalah 1 Kal/kg BB / jam.wanita: 0,9 Kal/kg BB/jam.

Rumus : Pria = 24 x 1 x BB Wanita = 24 x 0,9 x BB

KERJA EKSTERNAL Energi untuk kerja eksternal disebut energi aktivitas atau Energy Cost karena diukur melalui kegiatan yang kita lakukan. Pengeluaran energi ini dipengaruhi oleh ukuran tubuh dan kebiasaan melakukan kegiatan. Semakin banyak aktivitas fisik yang melibatkan fungsi otot, maka semakin banyak energi aktivitas yang diperlukan.

No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. Jenis Kegiatan Bersepeda (cepat ) Bersepeda (sedang ) Mencuci Mencuci ( dengan mesin ) Makan Mengemudi Duduk Membaca keras Berlari Menjahit dengan tangan Menjahit dengan mesin kaki Menyapu dengan sapu Berenang ( 2 mil/jam ) Mengetik cepat Berjalan ( 3 mil/jam ) Menulis Kal/kg/jam 7,6 2,5 1,0 1,3 0,4 0,9 0,4 0,4 7,0 0,4 0,7 1,4 7,9 2,0 2,0 0,4

Atau dapat digunakan rumus sbb : 1. Kegiatan sangat ringan = 30 % x EMB 2. Kegiatan ringan = 50 % x EMB 3. Kegiatan sedang = 70 % x EMB 4. Kegiatan berat = 100 % x EMB

Kategori pekerjaan : 1. Bekerja ringan Laki-laki Pegawai kantor, pekerjaan professional ( guru, dokter, juru rawat pengacara, arsitek ), pelayan toko, penganggur Wanita Pegawai kantor, pekerjaan professional ( guru, dokter, juru rawat pengacara, arsitek ), pekerjaan rumah tangga dengan mesin 2. Bekerja sedang Laki-laki Pekerja di industri ringan, siswa/mahasiswa, pekerja bangunan, pekerja perkebunan/petani dengan mesin, nelayan, angakatan bersenjata yang tidak aktif di lapangan Wanita Pekerja di industri ringan, siswa/mahasiswa, pekerjaan di rumah tangga tanpa mesin, buruh-buruh di toko

3. Bekerja berat Laki-laki : Buruh tani, kuli, tukang kayu ( tanpa mesin ), tentara di lapangan, tukang besi, atlit, tenaga kerja yang tidak terampil Wanita : Buruh tani, penari, atlit 4. Bekerja sangat berat Laki-laki : Penarik gerobak, penarik becak Wanita : Buruh bangunan

Kebutuhan energi = EMB + Aktivitas fisik + SDA

SDA Adalah banyaknya energi yang digunakan untuk mencerna atau mengangkut makanan dalam tubuh. Penggunaan SDA diperkirakan terjadi sekitar 1 3 jam sesudah makan. Setiap zat gizi dalam makanan memberikan kebutuhan SDA yang berbeda. Protein memberikan SDA yang lebih tinggi dibandingkan karbohidrat dan lemak. Namun demikian diperkirakan rata-rata nilai SDA ditetapkan 10 %.

EMB = 1/0.9 x 24 x BB = a Kal Tidur = 0,1 x jumlah jam tidur x BB = b Kal - = c Kal Energi untuk aktivitas = d Kal ( ringan, sedang, berat ) + = e Kal SDA 10 % dari e = f Kal + Kebutuhan energi = g Kal

PROTEIN, LEMAK, KH Cara menentukan kebutuhan protein, lemak dan karbohidrat menurut WHO adalah sebagai berikut : Protein : 10 15 % dari kebutuhan energi total Lemak : 10 25 % dari kebutuhan energi total Karbohidrat : 60 75 % dari kebutuhan energi total, atau sisa dari kebutuhan energi yang telah dikurangi dengan energi yang berasal dari protein dan lemak.

FAKTOR BERAT BADAN Kebutuhan energi untuk EMB diperhitungkan menurut berat badan normal atau ideal. Cara menetapkan berat badan ideal yang sederhana dengan menggunakan rumus Brocca, yaitu : Berat Badan Ideal (kg) = (Tinggi Badan dalam cm 100 ) 10 %

CONTOH Seorang wanita usia 25 tahun mempunyai tinggi badan 155 cm, tidur 8 jam sehari, dan bekerja di industri sedang. Berat badan ideal : (155 100 ) 10 % ( 155 100 ) = 49,5 kg

EMB = 0,9 x 24 x 49,5 = 1069,2 Tidur = 0,1 x 8 x 49,5 = 39,6-1029,6 Energi aktivitas 70 % x 1069,2 = 748,44 1778,04 + SDA 10 % x 1778,04 = 177,78 + Kebutuhan energi = 1955,8 Kal

Kebutuhan protein 15 % 15 % x 1955,8 = 293,37 Kal/4 Kebutuhan lemak 20 % 20 % x 1955,8 = 391,16/9 = 43,46 gram Kebutuhan karbohidrat = 74,84 gram ( 1955,8 293,37 391,16 ) = 1271,27 Kal/4 gram = 317,81

PENJABARAN KEBUTUHAN GIZI DALAM MAKANAN SEHARI Kebutuhan gizi seseorang dalam sehari dapat dijabarkan ke dalam susunan makanan sehari-hari. Untuk memudahkan perhitungan, makanan dibagi dalam 7 golongan bahan makanan, dimana dalam tiap golongan mempunyai nilai gizi kurang lebih sama. Jumlah tiap bahan makanan itu dinamakan satu satuan penukar.

- 5-45 Minyak/penukar 7. 9 7 7 110 Susu/penukar 6. 10 - - 40 Buah/penukar 5. - 10 - - - 3-50 Sayuran A Sayuran B 4. 8 3 6 80 Tempe/penukar 3. - 6 10 95 Daging/penukar 2. 40-4 175 Nasi/penukar 1. KH ( gr) Lemak (gr) Protein (gr) Kalori (Kal) Gol Bhn Mak N 0

TUGAS Membawa food model bahan makanan sesuai ukuran rumah tangga Disusun dan dipotret sebagai bahan ajar/ penyuluhan

KEL I II III IV JENIS Karbohidrat Protein hewani Protein Hewani Protein Nabati TUGAS MEMBAWA 1. Beras 50 gram 2. Nasi 100 gram 3. Nasi tim 200 gram 4.Bubur 400 gram 5.mie: 50 gram mentah dan matangnya 6.Kentang kupas 200 gram dan matangnya 7.Roti 80 gram 8. Tepung terigu 50 gram 1.Telur mentah 1 dan matangnya 2.Daging ayam 50 gram mentah dan matangnya 3. Daging sapi mentah 50 gr dan matangnya 4. Hati sapi mentah 50 gram dan matangnya 5. Bakso 100 gram 1. Ikan segar 50 gram dan matangnya 2. Ikan asin : 25 gram 3.Ikan teri : 25 gram 4. Udang segar 50 gram dan matangnya 5. Keju 30 gram 1.Tempe 50 gram mentah dan matangnya 2.Tempe mendoan mentah ditimbang dan matangnya 3. Tahu 100 gram mentah dan matangnya 4. Oncom 50 gram dan matangnya 5. Tempe keripik mentah ditimbang dan matangnya

KEL V JENIS Protein Nabati TUGAS MEMBAWA 1. Kacang ijo : 25 gram mentah dan yang sudah direbus 2. Kacang kedelai 25 gram 3. Kacang merah 25 gram 4. Kacang tanah 20 gram 5. Kacang tolo 25 gram VI VII VIII Sayuran BUAH Susu + Minyak 1.Wortel, labu siam, terong, kacang panjang campuran mentah: 100gram 2.Sayur asem 1 gls/mangkok 3.Bayam mentah: 100 gram 4.Sayur bayam 1 gls/mangkok 5.Buncis mentah: 100 gram 6.Sayur buncis 1 gls/mangkok 1.Pisang ambon dengan kulit ditimbang 2.Pisang sudah dikupas: 75 gram 3.Jeruk dengan kulit ditimbang 4.Jeruk kupas: 100 gram 5.Pepaya 100 gram 6. Rambutan 75 gram 7. Semangka 150 gram 1. Susu sapi cair: 200 gram 2. Tepung susu whole: 25 gram 3. Minyak goreng : 5 gram 4. Kelapa: 30 gram 5. Kelapa parut: 30 gram 6. Santan: 50 gram

NASI ¾ GELAS, 100 GRAM 175 KALORI, 4 GRAM PROTEIN, 40 GRAM KARBOHIDRAT

KANGKUNG MENTAH MATANG Berat : 100 gram 50 Kalori, 3 gram protein, 10 gram Karbohidrat

TINGKAT KONSUMSI RUMUS = KONSUMSI ZAT GIZI AKG X 100 %

KATEGORI TINGKAT KONSUMSI Energi 1). Baik 2). Sedang 3). Kurang 4). Defisit : 100 % AKG : 80 99 % AKG : 70 < 80 % AKG : < 70 % AKG Protein 1. Kurang : < 80 % AKG 2. Baik : 80 100 % AKG 3. Lebih : > 100 % AKG