ANALISIS KOREKSI FISKAL ATAS LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL PADA CV. REVIANA

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS KOREKSI FISKAL TERHADAP LAPORAN LABA RUGI KOMERSIAL PT TIMUR JAYA NUSANTARA

BAB IV PEMBAHASAN. Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata

BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. berhubungan dengan penghasilan juga berhubungan dengan Pajak

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS. Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pajak Penghasilan Dalam Rangka Meminimalkan Beban

BAB IV. EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT. EVALUASI PERHITUNGAN PPh BADAN PADA MPT

EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI. Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk

Modul ke: PERPAJAKAN II BUNGA PINJAMAN. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Perencanaan Pajak (Tax Planning) Pada PT. Yusonda

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kewajiban Perpajakan PT.Klinik Sejahtera PT.Klinik Sejahtera adalah salah satu klien dari KKP Adiyanto Consultant

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Evaluasi atas Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT.Cipta Dermato.

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pendapatan dan Beban pada Laporan Laba Rugi PT MMS

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Keuangan Fiskal Sebagai Dasar Penghitungan Penghasilan

Oleh Iwan Sidharta, MM.

BAB I PENDAHULUAN. pajak, baik pajak pusat maupun pajak daerah, ini terbukti pada tahun 2014

PAJAK PERUSAHAAN Pajak penghasilan perusahaan Pajak pihak ketiga PPN dan PPnBM Pajak Lain-lain 2

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam rangka pemanfaatan Undang-Undang Perpajakan secara optimal untuk

BAB IV PERENCANAAN PAJAK DALAM RANGKA MENGEFISIENKAN PAJAK PENGHASILAN BADAN PADA PT PRIMA SINDO

BAB IV PEMBAHASAN. IV.I Analisis Rekonsiliasi Laporan Laba Rugi Pada PT.NRI

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. perusahaan perlu mendapat perhatian khusus dalam penetapan kebijakan baik

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV EVALUASI DAMPAK PERENCANAAN PAJAK TERHADAP OPTIMALISASI BEBAN PAJAK PT ARTHA DAYA COALINDO.

bambang kesit, 2010 halaman 1 dari 10 perpajakan, prodi akuntansi-feuii MODUL : TEKNIK REKONSILIASI FISKAL UNTUK MENGHITUNG PPh Badan

BAB IV PEMBAHASAN. Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang bertujuan untuk menyajikan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV REKONSILIASI FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK TERUTANG PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR PT. MANDIRI CIPTA

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Penghitungan Pajak yang Dilakukan oleh PT Semar Jaya Indah Tahun

Nama : Farah Fadhilah NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Budi Prijanto, SE., MM

BAB IV PERBANDINGAN LABA BERSIH MENURUT STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DENGAN PENGHASILAN KENA PAJAK SEBELUM PAJAK

BAB. 1V MANAJEMEN PAJAK SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN PI

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III PENYEBAB BEDA AKUNTANSI PAJAK DAN KOMERSIAL

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Laporan Keuangan Perusahaan Tahun 2010, 2011, dan 2012 PT. PAS merupakan perusahaan yang bergerak dibidang distribusi

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT Multi Indocitra Tbk

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV PEMBAHASAN. maksud agar perkembangan usaha pada akhir periode tertentu dapat diketahui.

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung

BAB IV. Analisis Hasil Dan Pembahasan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. untuk Tahun 2008, 2009, dan 2010 atas laporan keuangan, Surat Pemberitahuan (SPT)

BAB IV PEMBAHASAN. komersial, namun untuk menjadi dasar pelaporan SPT Tahunan, PT. Dipta Adimulia

BAB 1 Pendahuluan 1.1. Latar belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang dan telah melaksanakan

ABSTRAK. : Pajak Penghasilan, Laporan Keuangan Komersial, Laporan Keuangan Fiskal, Rekonsiliasi Fiskal.

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Alasan Perusahaan dalam Strategi tax planning PPh 21 Lebih. Memilih Menggunakan Natura dan kenikmatan.

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi pada PT QN

Kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya diperkirakan mengakibatkan pengeluaran sumber daya entitas

BAB IV EVALUASI PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPH BADAN PT LAM. diwajibkan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Sebagai Wajib Pajak badan, PT

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan laba rugi fiskal Sebagai Dasar penghitungan Pajak Penghasilan

SPT TAHUNAN SEBELUM MENGISI BACA DAHULU BUKU PETUNJUK PENGISIAN ISI DENGAN HURUF CETAK/DIKETIK DENGAN TINTA HITAM BERI TANDA "X" PADA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah laporan laba rugi PT XYZ tahun 2009 :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kemajuan suatu negara dapat dilihat dari kemampuan dan keberhasilan dalam

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WP BADAN 1771

IKATAN AKUNTANSI INDONESIA LATIHAN AKUNTANSI PERPAJAKAN Oleh : Purno Murtopo, S.E., M.Si.

CONTOH SOAL DAN JAWABAN REKONSILIASI FISKAL

kini dan pajak tangguhan yang sajikan telah benar sesuai dengan

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

Kunci Jawaban Siklus Akuntansi_LKS Akuntansi Kota Tangerang Tahun 2014

Mentoring Perpajakan 1. PT ABC memiliki rincian aset tetap pada tahun 2014 sebagai berikut: Biaya Perolehan

III/$ 2 0 A A KREDIT PAJAK DALAM NEGERI N P W P : NAMA WAJIB PAJAK : PERIODE PEMBUKUAN : s.d.

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan laba rugi fiskal Sebagai Dasar penghitungan Pajak Penghasilan

AKUNTANSI KAS DAN BANK

BAB 4 EVALUASI ATAS EFEKTIFITAS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN BADAN DALAM MEMINIMALISASIKAN BEBAN PAJAK UNTUK MENGOPTIMALISASIKAN LABA

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN

ANALISIS KOREKSI FISKAL ATAS LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL PADA CV. SRIDADI PURWOREJO TAHUN PAJAK Oleh : NgestiWahyu S Caecilia Rosma Widiyohening

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4. PPh TERUTANG (Pilih salah satu sesuai dengan kriteria Wajib Pajak. Untuk lebih jelasnya, lihat Buku Petunjuk Pengisian SPT) 10a. 10b.

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Laporan keuangan komersial PT. ERA Griya Selaras disusun dengan maksud

Berdasarkan data penghasilan karyawan selama setahun pada tabel 4.1 dan tabel

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pajak merupakan sumber pendapatan pemerintah untuk membiayai pengeluaran pengeluaran negara yang ditujukan

Neraca 1. Perhitungan Hasil Usaha 2. Laporan Perubahan Ekuitas 3. Laporan Arus Kas 4. Catatan Atas Laporan Keuangan 5

Buku Panduan Perpajakan Bendahara Pemerintah. BAB VIII SURAT KETERANGAN BEBAS PEMOTONGAN dan/atau PEMUNGUTAN PPh

KLASIFIKASI BIAYA DAN KOMPENSASI KERUGIAN. Aris Munandar, SE., M.Si

BAB IV EVALUASI LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL. UNTUK MENGEFISIENSIKAN PPh BADAN PADA PT AIDC

RUGI LABA BIAYA FISKAL

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. PT. Masa Manunggal Mandiri yang menjadi subjek dalam penelitian

MODUL V REKONSILIASI FISKAL

BAB IV EVALUASI PERENCANAAN PAJAK UNTUK MENGEFISIENSIKAN BIAYA PAJAK BADAN PADA PT. UB. IV.1. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT.

KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF EFEK BERAGUN ASET DANAREKSA SMF I KPR BTN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Pendapatan denda keterlambatan diakui pada saat diterima oleh KIK EBA.

ANALISIS TAX PLANNING SEBAGAI PENGHEMATAN BEBAN PAJAK PADA PT. BAHANA NUSANTARA

NOMOR :. TANGGAL : MULAI TAHUN PAJAK :

BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT NANO INFORMATION TECHNOLOGY

BAB I PENDAHULUAN. Bagi perusahaan, pajak merupakan beban yang akan mengurangi laba

Rekonsiliasi LK Komersial ke LK Fiskal

Analisis Koreksi Fiskal untuk Menentukan Besarnya Pajak Terutang pada PT Furaya Transport

BAB IV EVALUASI ATAS PERENCANAAN PAJAK PENGHASILAN BADAN (STUDI KASUS PADA PT BANK MAJU) Rekonsiliasi Laporan Keuangan Fiskal pada PT Bank MAJU.

Transkripsi:

ANALISIS KOREKSI FISKAL ATAS LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL PADA CV. REVIANA PENULISAN ILMIAH Nama : Prang Buwono M. A NPM : 23209540 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rino Rinaldo, SE., MMSI. SEMINAR FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA 2012

LATAR BELAKANG LAPORAN KEUANGAN REKONSILIASI FISKAL MENGHITUNG BESARNYA PAJAK PENGHASILAN TERHUTANG BADAN Rumusan Masalah: MENGHITUNG BESARNYA PAJAK PENGHASILAN TERHUTANG BADAN 1. Rekening apa saja yang membedakan antara Laporan Keuangan Komersial dengan Laporan Fiskal? KOREKSI POSITIF DAN NEGATIF 2. Bagaimana perhitungan PPh pasal 29 Badan CV. Reviana? KREDIT PAJAK DAN ANGSURAN PPh PASAL 25 BESARNYA PPh PASAL 29 Tujuan Penelitian: 1. Untuk mengetahui rekeningrekening apa saja yang membedakan sehingga perlu untuk dikoreksi. 2. Mengetahui perhitungan PPh Pasal 29 Badan CV. Reviana.

Laporan Laba (Rugi) CV. Reviana CV. REVIANA LAPORAN LABA (RUGI) Untuk Periode Yang Berakhir Pada 31 Desember 2011 Pendapatan Usaha : Jasa Kathering 540.380.000 Jasa Travel 267.177.348 Jasa Art 147.550.340 Penghasilan Usaha Kotor 955.107.688 Biaya Operasional Langsung : 1. Biaya Operasional Jasa Katering 278.645.160 2. Biaya Operasional Periklanan 185.763.440 Total Biaya Operasional Langsung 464.408.600 Pendapatan Usaha Bersih 490.699.088 Biaya Usaha: 1. Biaya Kepegawaianan a. Biaya Gaji Karyawan 197.538.727 b. Biaya Transportasi Karyawan 9.340.381 2. Biaya Transportasi c. Biaya Perjalanan Dinas 51.883.365 d. Biaya Bahan Bakar 38.560.000 3. Biaya Pemasaran e. Biaya Pemasaran 24.950.000 f. Bantuan Sosial 2.000.000 4. Biaya Adminitrasi & Umum g. Biaya ATK 10.622.785 h. Biaya Representatif 1.071.000 Total Biaya Usaha 335.966.231 Laba Sebelum Pajak 154.732.857 Pendapatan (biaya) Diluar Usaha : Bunga Deposito 5.024.110 Jasa Giro 936.537 Biaya Bank (1.466.308) Total Pendapatan (Biaya) Diluar Usaha 4.494.339 Laba Usaha Sebelum Pajak 159.227.196 Pajak Penghasilan 39.806.799 Laba Bersih Usaha 119.420.397

Rekonsiliasi Fiskal Keterangan Pendapatan Usaha : Jasa Kathering Jasa Travel Jasa Art Penghasilan Usaha Kotor Biaya Operasional Langsung: 1. Biaya Operasional Jasa Katering 2. Biaya Operasional Periklanan Total Biaya Operasional Langsung Pendapatan Usaha Bersih Biaya Usaha: 1. Biaya Kepegawaianan a. Biaya Gaji Karyawan b. Biaya Transportasi Karyawan 2. Biaya Transportasi c. Biaya Perjalanan Dinas d. Biaya Bahan Bakar 3. Biaya Pemasaran e. Biaya Pemasaran f. Bantuan Sosial 4. Biaya Adminitrasi & Umum g. Biaya ATK h. Biaya Representatif Total Biaya Usaha Pendapatan (biaya) Diluar Usaha : Bunga Deposito Jasa Giro Biaya Bank Total Pendapatan (Biaya) Diluar Usaha Laba Usaha Sebelum Pajak Pajak Penghasilan Laba Bersih Usaha Menurut Komersial 540.380.000 267.177.348 147.550.340 955.107.688 (278.645.160) (185.763.440) (464.408.600) 490.699.088 (197.538.727) (9.340.381) (51.883.365) (38.560.000) (24.950.000) (2.000.000) (10.622.785) (1.071.000) (335.966.231) 5.024.110 936.537 (1.466.308) 4.494.339 159.227.196 (39.806.799) 119.420.397 Positif 8.540.000 13.850.000 2.000.000 1.071.000 25.461.000 1.466.308 1.466.308 Koreksi Fiskal Negatif (5.024.110) (936.537) Menurut Fiskal 4.494.339 540.380.000 267.177.348 147.550.340 955.107.688 (278.645.160) (185.763.440) (464.408.600) 490.699.088 (197.538.727) (9.340.381) (43.343.365) (38.560.000) ( 11.100.000) (10.622.785) (310.505.258) 180.193.830 (45.048.457) 135.145.373 Biaya Pemasaran Biaya ini tergolong biaya yang dikeluarkan untuk perizinan pemasaran maka bukan untuk mendapatkan, menagih, memelihara penghasilan dan luar operasional perusahaan. Sehingga perlu diadakan koreksi fiskal positif sebesar Rp. 13.850.000,. Bantuan Sosial Berdasarkan UU No.36 tahun 2008 pasal 9 ayat (1), bantuan atau sumbangan kecuali zakat kepada badan atau lembaga amal zakat yang dibentuk atau disahkan oleh pemerintah tidak diperkenankan sebagai pengurang penghasilan bruto. Dalam hal ini, CV. Reviana harus mengkoreksi fiskal positif atas biaya sumbangan tersebut bukan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, sehingga perlu dikoreksi fiskal positif sebesar Rp. 2.000.000,. Biaya Representatif Biaya ini merupakan pengeluaran macammacam biaya yang tidak ditampung oleh akunakun biaya lain yang ada. Karena sebagian biaya tersebut dikeluarkan bukan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan, serta termasuk di dalamnya biaya denda perusahaan, maka perusahaan melakukan koreksi fiskal positif sebesar Rp. 1.071.000,. Biaya Bank Biaya bank ini terdiri dari pajak bunga deposito dan pajak jasa giro, biaya ini merupakan pajak penghasilan yang bersifat final yang dikenakan atas penghasilan berupa pendapatan bunga deposito dan jasa giro yang tidak boleh diakui sebagai penghasilan, sehingga atas biaya ini dikoreksi fiskal positif sebesar Rp. 1.466.308,. Pendapatan Bunga Deposito dan Jasa Giro CV. Reviana memperoleh pendapatan bunga deposito sebesar Rp. 5.024.110, dan pendapatan jasa Giro sebesar Rp. 936.537,. Bunga Deposito dan Jasa Giro yang diterima oleh Wajib Pajak tersebut telah dipotong pajak penghasilan yang bersifat final sehingga tidak boleh ditambahkan pada pendapatan. Hal ini didasarkan pada ketentuan pasal 4 ayat (2) UndangUndang Pajak Penghasilan No. 36 tahun 2008, yang menjelaskan bahwa bunga deposito, tabungan serta diskonto Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang diterima baik oleh Wajib Pajak Badan maupun pribadi dipotong Pajak Penghasilan dan bersifat final. Oleh karena itu CV. Reviana perlu melakukan koreksi fiskal negatif untuk bunga deposito sebesar Rp. 5.024.110 dan jasa giro sebesar Rp. 936.537,. Biaya Perjalanan Dinas Dalam perincian biaya perjalanan dinas ditemukan biaya perjalanan dinas dalam hal pemberian fasilitas terhadap pegawai tertentu (rekreasi) yang bukan termasuk biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang telah dibebankan sebagai pengurang penghasilan oleh perusahaan. Untuk itu biaya ini perlu dikoreksi fiskal positif sebesar Rp. 8.540.000,.

PPh Badan Terhutang Laba Komersial Koreksi Fiskal Menurut Laba Keterangan Fiskal Koreksi Koreksi Jumlah + Laba Usaha Sebelum Pajak Rp. 159.227.196 a. Biaya Pemasaran Rp. 13.850.000 Rp. 13.850.000 b. Biaya Perjalanan Dinas Rp. 8.540.000 Rp. 8.540.000 c. Bantuan Sosial Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000 d. Biaya Representatif Rp. 1.071.000 Rp. 1.071.000 e. Bunga Deposito (Rp. 5.024.110) (Rp. 5.024.110) f. Jasa Giro (Rp 936.537) (Rp 936.537) Total Rp. 26.927.308 (Rp. 5.960.647 ) Rp. 180.193.830 25% x Rp.180.193.830 = Rp.45.048.457

PPh Pasal 29 Lebih (Kurang) Bayar Keterangan Jumlah 1. Kewajiban Pajak Penghasilan Terhutang Badan Tahun 2011. Pengurang : 2. Angsuran PPh pasal 25 tahun 2010 yang telah diangsur selama tahun 2011 3. Kredit Pajak PPh 23 Rp. 45.048.457 (Rp. 26.988.342) (Rp. 15.280.300) Besarnya PPh pasal 29 (Kurang Bayar) CV. Reviana tahun 2011 Rp. 2.779.815 Kewajiban PPh pasal 25 atas Pajak PPh pasal 29 tahun 2011, yang harus diangsur pada tahun 2012 : 1/12 x Rp.45.048.457 = Rp. 3.754.038

Kesimpulan 1. Terdapat beberapa akun penghasilan dan biaya yang menurut Standar Akuntansi Keuangan diakui, namun menurut pajak tidak boleh dianggap sebagai pengurang atau penghasilan. Seperti Biaya Pemasaran, Bantuan Sosial, Biaya Respresentatif, Pendapatan Bunga Deposito, Pendapatan Jasa Giro, Pajak Bunga, Pajak Jasa Giro, dan Perjalanan Dinas. 2. Setelah dilakukan koreksi fiskal, baik positif maupun negatif terdapat perbedaan Laba Usaha sebelum pajak perhitungan CV.Reviana dan peneliti. Laba Usaha sebelum pajak menurut CV. Reviana sebelum koreksi sebesar Rp.159.227.196, setelah dilakukan rekonsiliasi fiskal, dan koreksi fikal positif dan negatif dengan beberapa rekap bukti transaksi yang peneliti dapatkan Laba Usaha sebelum pajak menurut penulis sebesar Rp. 180.193.830,. Karena terjadinya perbedaan ini, berpengaruh terhadap jumlah PPh Badan yang terhutang. Sehingga PPh kurang bayar yang wajib dibayarkan CV.Reviana adalah sebesar Rp. Rp. 2.779.815, setelah dikurangi kredit pajak dan angsuran pajak tahunan PPh 25 dan kredit pajak PPh pasal 23.