ABSTRAK. : Pajak Penghasilan, Laporan Keuangan Komersial, Laporan Keuangan Fiskal, Rekonsiliasi Fiskal.

Transkripsi

1 Judul : Nama : Rekonsiliasi Fiskal Sebagai Dasar Untuk Menentukan Pajak Penghasilan Terutang (Studi Kasus Usaha Dagang Wajib Pajak Orang Pribadi Tuan X Tahun Pajak 2016) I Gede Irvan Prabowo NIM : ABSTRAK Tuan X merupakan salah satu klien yang menggunakan jasa konsultasi CV. Tarik Consulting, UD Asik sebuah usaha dagang yang bergerak dibidang perdagangan furniture dan elektronik. Tujuan dari penelitian penelitian ini adalah untuk menyesuaikan laporan komersial yang disusun oleh manajemen perusahaan, dengan laporan fiskal berdasarkan pada perundang-undangan perpajakan dengan melakukan proses rekonsiliasi fiskal, di karenakan laporan keuangan tersebut mempunyai kepentingan yang berbeda-beda atas laporan keuangan, sehingga informasi yang dibutuhkan juga berbeda-beda satu sama lain. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif komparatif yang menjelasakan mengenai proses rekonsiliasi fiskal sebagai dasar untuk menentukan pajak penghasilan terutang Wajib Pajak Orang Pribadi Usaha Dagang Tuan X untuk tahun pajak 2016 kemudian membandingkannya dengan Peraturan Perpajakan. Hasil yang dicapai adalah ditemukannya perbedaan proses penghitungan antara laporan komersial dengan laporan fiskal dalam menentukan jumlah pajak terhutang karena terdapat perbedaan pengakuan terhadap biaya-biaya dan pendapatan berdasarkan pada Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008 dan KEP/220/PJ./2002. Simpulan penelitian ini adalah pelaksanaan pajak yang dilakukan UD Asik Tuan X belum sepenuhnya benar dan sesuai dengan undangundang perpajakan tetapi UD asik Tuan X telah melakukan pelaporan dan pembayaran pajak terhutang tepat waktu. Kata kunci : Pajak Penghasilan, Laporan Keuangan Komersial, Laporan Keuangan Fiskal, Rekonsiliasi Fiskal. v

2 DAFTAR ISI Halaman JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii ABSTRAK... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Kegunaan Penelitian Sistematika Penulisan... 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA Pengertian dan Definisi Pajak Fungsi Pajak Jenis-Jenis Pajak Sistem Pemungutan Pajak Subjek Pajak, Objek & Bukan Objek Pajak, Pajak Final Subjek Pajak Penghasilan Objek Pajak Penghasilan Bukan Merupakan Objek Pajak Penghasilan yang dikenai PPh Final Pembukuan Sebagai Dasar Perhitungan Pajak Perbedaan Konsep Biaya dan Bukan Biaya Menurut Pajak Rekonsiliasi Fiskal dan Jenis Rekonsiliasi Fiskal Rekonsiliasi Fiskal Jenis Rekonsiliasi Fiskal Penyusutan Jenis Perbedaan Pengakuan Antara Komersial Dan Fiskal Perhitungan, Kredit Pajak, serta Tarif Pajak Penghasilan (PPh) Komponen Perhitungan PPh vi

3 Kredit Pajak Tarif Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan Pasal 25 Tahun Berjalan dan Tahun Berikutnya BAB III METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Obyek Penelitian Jenis dan Sumber Data Jenis Data Sumber Data Metode Pengumpulan data Teknik Analisis Data BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Daerah Penelitian Sejarah Berdirinya CV. Tarik Consulting Bidang Tugas/ Kegiatan Intuisi CV. Tarik Consulting Struktur Organisasi dan Uraian Jabatan CV. Tarik Consulting Gambaran Umum UD Asik Tuan X Struktur Organisasi dan Uraian Jabatan UD Asik Tuan X Pembahasan Hasil Penelitian Laporan Keuangan UD Asik Tuan X Rekonsiliasi Fiskal pada Laporan Keuangan Komersial UD Asik Tuan X Perhitungan Pajak Penghasilan Terutang UD Asik Tuan X Tahun Perhitungan Angsuran PPh Pasal 25 UD Asik Tuan X Tahun Berikutnya Penyetoran PPh Terutang Pengisian SPT 1770 Wajib Pajak Orang Pribadi Tuan X dan Pelaporannya BAB V SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Saran DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN vii

4 DAFTAR TABEL No. Tabel Halaman 2.1 Kelompok Harta Berwujud, Metode, Serta Tarif Penyusutan Kelompok Harta Tak Berwujud, Metode, Serta Tarif Penyusutan Tarif Pajak Penghasilan Kena Pajak bagi Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negri Laporan Laba/Rugi UD Asik Tahun Laporan Laba/Rugi Fiskal UD Asik Tahun viii

5 DAFTAR GAMBAR No. Gambar Halaman 2.1 Proses Pembukuan Struktur Organisasi CV. Tarik Consulting Struktur Organisasi UD Asik Tuan X ix

6 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Laporan Laba/Rugi UD Asik Tuan X Tahun Lampiran 2 : Laporan Neraca UD Asik Tuan X Tahun Lampiran 3 : Tabel Penghitungan Penyusutan Harta Tahun Lampiran 4 : Laporan Laba/Rugi Fiskal UD Asik Tuan X Tahun Lampiran 5 : Surat Pemberitahuan Tahunan Orang Pribadi 1770 UD Asik Tuan X Tahun Lampiran 6 : ID Billing. Lampiran 7 : Bukti Penerimaan Negara (Bukti Penerimaan Pajak).. Lampiran 8 : Formulir EFIN. Lampiran 9 : Nomor EFIN. Lampiran 10: Bukti Pelaporan Surat Pemberitahuan Tahunan Orang Pribadi 1770 UD Asik Tuan X Tahun x

7 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sedang melakukan beberapa pembangunan yang bertujuan untuk memberikan peningkatan terhadap kesejaterahan rakyat. Untuk mewujudkan pembangunan tersebut, perlu mendapatkan sumber material yang bertujuan untuk menunjang pembangunan yang bersangkutan, yang dimana salah satu sumbernya adalah dari pajak. Pajak adalah iuran Negara yang bersifat wajib yang harus dibayarkan oleh Wajib Pajak (WP) kepada Negara, dan dapat dipaksakan dengan peraturan perundang-undangan yang telah berlaku. Bagi Wajib Pajak dalam memenuhi hak dan melaksanakan kewajiban perpajakannya, wajib pajak harus mematuhi undang-undang perpajakan yang berlaku baik dalam sistem, mekanisme, dan tata cara perpajakan. Salah satu jenis pajak yang diatur dalam Undang-Undang Perpajakan adalah Pajak Penghasilan (PPh). Setiap akhir tahun kalender Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP) wajib melaporakan pajaknya melalui Surat Pemberitahuan (SPT) tahunan orang pribadi SPT 1770 ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang terdaftar. Pajak yang terutang bisa muncul akibat adanya penghasilan tambahan dari usaha, dan kegiatan yang dapat menambah kemampuan ekonomis yang berasal dari Indonesia maupun luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan Wajib Pajak tersebut. Wajib Pajak Orang Pribadi dalam menghitung pajak terutangnya dapat melaksanakan pencatatan atau 1

8 pembukuan. Wajib Pajak Orang Pribadi yang memiliki peredaran bruto di bawah 4,8 miliyar bisa mengunakan pencatatan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 46 tahun 2013 yang bersifat final atau mengunakan tarif norma untuk perhitungan pajaknya, sedangkan untuk Wajib Pajak Orang Pribadi yang memiliki peredaran bruto diatas 4,8 miliyar wajib melaksanakan pembukuan. Wajib Pajak Orang Pribadi yang melaksanakan pembukuan besarnya pajak terutang yang harus di bayar tersebut dihitung berdasarkan laporan keuangan dari usahanya tersebut. Laporan keuangan disusun oleh manajemen untuk memenuhi kebutuhan usahanya, dengan kata lain laporan keuangan tidak disusun secara khusus oleh staff administrasi usahanya untuk satu atau dua pengguna saja, melainkan untuk seluruh pihak yang membutuhkan laporan keuangan tersebut. Pihak lain yang berkepentingan atas laporan keuangan diantaranya investor, kreditor, manajemen, supplier, pelanggan, karyawan, akademisi/peneliti, pemerintah, dan masyarakat pada umumnya. Para pengguna laporan keuangan tersebut mempunyai kepentingan yang berbeda-beda atas laporan keuangan, sehingga informasi yang dibutuhkan juga berbeda-beda satu sama lain. Sebagai salah satu pengguna laporan keuangan yang dibuat oleh Staff administrasi adalah pemerintah. Keperluan pemerintah dari informasi laporan keuangan salah satunya adalah untuk kepentingan perpajakan, dengan sistem pemungutan pajak yang kita anut sekarang yaitu sistem self assessment, dimana Wajib Pajak diberi kewenangan penuh untuk menghitung, memperhitungkan, menyetorkan, dan melaporakan pajak yang terutang. Adapun dasar perhitungan besarnya pajak terutang adalah dari laba bersih sebelum pajak yang terdapat dalam laporan keuangan usahanya. Besar kecilnya omset dan laba usaha dalam 2

9 laporan keuangan menentukan system pemungutan serta seberapa besar pajak yang harus dibayar oleh Wajib Pajak. Besarnya laba/rugi yang tercantum pada laporan komersial usaha Wajib Pajak Orang Pribadi memiliki perbedaan pengakuan penghasilan atau biaya menurut peraturan perundang-undangan pajak. Akibat perbedaan pengakuan tersebut, Wajib Pajak Orang Pribadi perlu melakukan rekonsiliasi laporan keuangan komersial menjadi laporan keuangan fiskal. Saat proses rekonsiliasi tersebut Wajib Pajak Orang Pribadi melakukan koreksi fiskal yaitu proses penyesuaian atas laba komersial yang berbeda dengan ketentuan fiskal untuk menghasilkan penghasilan neto atau laba yang sesuai untuk menghitung pajak terutang. Pajak terutang yang wajib di bayar pada akhir tahun dikurangkan dengan pajak yang dipotong dan/atau dipungut oleh pihak lain (PPh Pasal 21, 22, 23) serta penghasilan yang dibayar atau terutang diluar negeri (PPh Pasal 24) yang dapat dikreditkan, kemudian dibagi 12 bulan atau jumlah bagian tahun pajak, merupakan angsuran PPh Pasal 25 yang harus dibayar tiap bulan untuk tahun pajak berikutnya. PPh Pasal 25 dimaksudkan untuk meringankan beban Wajib Pajak dalam membayar pajak terutang. Angsuran PPh Pasal 25 dapat dijadikan kredit pajak terhadap seluruh penghasilan Wajib Pajak pada akhir tahun. UD Asik Tuan X merupakan salah satu Wajib Pajak Orang Pribadi yang menyetor angsuran PPh Pasal 25 dengan mengunakan jasa CV. Tarik Consulting, UD Asik Tuan X ini merupakan usaha dagang yang bergerak dibidang perjualan furniture dan elektronik. UD Asik sudah berdiri sejak tahun 2002 telah menjadi 3

10 perusahaan terkemuka dalam penjualan furniture dan alat elektronik terbesar di Denpasar. UD Asik pada tahun 2002 hingga 2009 memiliki omset di bawah 4,8 miliyar, sedangkan dari tahun 2009 hingga akhir tahun pajak 2016 omset UD Asik ini mengalami peningkatan omset yang sangat pesat, omset UD Asik di tahun 2016 adalah Rp Informasi keuangan tersebut didapatkan dari laporan keuangan UD Asik yang disusun oleh staff UD Asik yang berdasarkan standar akuntansi keungan. Dimana laporan keuangan ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi owner, manajemen, karyawan, dan yang memiliki kepentingan lainnya termasuk dalam hal perpajakan. Pada prinsipnya, biaya yang boleh dikurangkan dari penghasilan bruto dari laporan keuangan adalah biaya yang mempunyai hubungan langsung dengan usaha atau kegiatan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang merupakan objek pajak yang pembebanannya dapat dilakukan dalam tahun pengeluaran atau selama masa manfaat dari pengeluaran tersebut. Pengeluaran yang tidak boleh dikurangkan dari penghasilan bruto meliputi pengeluaran yang sifatnya di luar hubungan usaha, pengeluaran yang tidak boleh dijadikan biaya usaha menurut peraturan perpajakan yang berlaku, dan pemakaian penghasilan oleh pihak lain (prive), atau yang jumlahnya melebihi kewajaran. Sehingga perlu dilakukan rekonsiliasi fiskal laporan keuangan agar sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan, maka pokok permasalahan yang diajukan adalah Bagaimana rekonsiliasi fiskal atas laporan keuangan komersial Wajib Pajak Orang Pribadi yang memiliki omset diatas 4,8 miliyar dan angsuran pajak penghasilan pasal 25 tahun berikutnya? 4

11 1.2 Tujuan Penelitian Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Melakukan koreksi fiskal suatu laporan keuangan usaha dagang orang pribadi untuk menentukan PPh kurang atau lebih bayar tahun pajak 2016 yang harus disetorkan dan dilaporkan berdasarkan undang-undang perpajakan yang berlaku. 2. Menghitung angsuran PPh Pasal 25 setiap bulan yang harus dibayar pada tahun berikutnya. 1.3 Kegunaan Penelitian Laporan ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis maupun praktis bagi pihak-pihak yang terkait. 1. Manfaat Teoritis. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan sebagai penerapan teori perhitungan pajak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan yang diperoleh pada masa perkuliahan. 2. Manfaat Praktis. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi dan bahan referensi bagi pihak-pihak yang terkait untuk mengambil suatu kebijakan terutama berkaitan dengan perhitungan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi. 5

12 1.4 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam penelitian tugas akhir studi ini adalah terdiri dari lima bab yang dapat diuraikan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan. Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Kajian Pustaka. Pada bab ini menguraikan teori-teori yang digunakan untuk mendekati permasalahan yang akan diteliti, dan akan digunakan sebagai landasan teori atau pedoman dalam pembahasan yang akan dikemukakan. Bab III Metode Penelitian. Pada bab ini disajikan mengenai lokasi penelitian, obyek penelitian, jenis dan sumber data, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian. Bab IV Pembahasan Hasil Penelitian. Pada bab ini dijelaskan mengenai gambaran umum hasil penelitian dan pembahasan lebih jelas mengenai penelitian yang dilakukan. Bab V Simpulan dan Saran. Pada bab ini disajikan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian dan menyajikan saran-saran dari hasil penelitian sebagai bahan pertimbangan yang bisa berguna bagi perusahaan di masa yang akan datang serta orangorang yang terkait di dalamnya. 6

13 7