AKUNTANSI KAS DAN BANK
|
|
- Susanti Sumadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 AKUNTANSI KAS DAN BANK PENDAHULUAN Kas adalah aset keuangan (paling likuid) yang digunakan untuk kegitan operasional perusahaan. Kas merupakan aset yang paling likuid karena dapat digunakan untuk membiayai operasional perusahaan dan membayar kewajiban perusahaan. Tidak ada standar akuntansi khusus terkait dengan kas namun secara umum dibahas dalam standar tentang instrumen keuangan. Biasanya kas perusahaan ada yang dipegang oleh perusahaan (cash on hand) atau yang tersimpan di bank. Biasanya Kas dan Bank dilaporkan dalam satu akun yang menunjukkan saldo uang kas dan simpanan yang ada di bank. Untuk Kas, sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 2, perusahaan juga perlu memperhatikan informasi arus kas yang berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta memungkinkan para pengguna mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang dari arus kas masa depan dari berbagai perusahaan. Di lain pihak, akun Bank menunjukkan saldo perusahaan di bank yang dapat digunakan untuk kepentingan perusahaan. Dalam Kas dan Bank ini tidak termasuk dana disisihkan untuk kepentingan tujuan tertentu, seperti persediaan perangko dan materai, rekening giro pada bank di luar negeri, cek mundur, atau cek kurang dari pihak ketiga. Penggunaan kas dapat untuk kepentingan jumlah pembayaran yang besar ataupun untuk pembayaran yang kecil kecil saja, maka dikenali adanya metode pencatatannya, kas juga mudah dipindahtangankan serta terkadang saldo antara kas di perusahaan dan di bank seringkali berbeda. Oleh karenanya, berikut akandijelaskan tentang pencatatan, pengendalian, rekosiliasi dan pengaturan Kas dan Bank menurut undang undang perpajakan. Akuntansi Kas dan Bank 1
2 AKUNTANSI KAS/PENGENDALIAN KAS Kas merupakan aset likuid yang mudah digunakan, banyak pihak yang menginginkan sehingga mudah dicuri oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Untuk itu diperlukan rancangan pengendalian internal yang baik agar kas perusahaan terlindungi. Perlindungan terhadap kas dapat berupa fisik maupun perlindungan untuk menjaga kas tidak digunakan untuk kepentingan yang tidak seharusnya. Bentuk bentuk pengendalian antara lain : 1. Terdapat pemisahan tugas antar pihak yang melakukan otorisasi dengan pembayaran, pihak yang melakukan pengelolaan kas dan pencatatan, pihak pengguna, dan pihak pembayar. Tingkat pemisahan tugas disesuaikan dengan kebutuhan entitas. Pada entitas yang besar pemisahan tugas dilakukan dalam unit terpisah, namun dalam entitas kecil pemisahan tugas tidak dapat dilakukan secara ideal. Utamanya, harus ada kroscek dan kontrol dari pihak lain, sehingga penyalahgunaan wewenang dapat dihindari. 2. Penerimaan dan pengeluaran kas menggunakan rekening yang berbeda. 3. Pengeluaran uang dilakukan melalui bank dan menggunakan cek sehingga terdapat pengedalian pencatatan oleh pihak lain. 4. Pengeluaran uang harus menggunkan cek, kecuali pengeluran pengeluaran yang jumlahnya kecil, yaitu menggunakan kas kecil. 5. Pemeriksaan internal pada jangka waktu yang tidak tertentu. 6. Dibuat laporan pengeluaran kas harian sebagai pertanggungjawaban. 7. Penerimaan kas dilakukan melalui bank, untuk keamanan dan pengendalian pencatatan. 8. Diadakannya pengawasan yang ketat terhadap fungsi penerimaan dan pencatatan kas. Akuntansi Kas dan Bank 2
3 9. Dibuat laporan kas setiap hari sebagai pertanggungjawaban. 10. Penggunaan lemari besi (brankas) untuk menyimpan kas atau raung tertutup dengan akses terbatas. 11. Penggunaan sistem kas kecil untuk memenuhi kebutuhan kas dalam jumlah kecil. 12. Rekosiliasi antara pencatatan perusahaan dengan rekening koran bank. PENGELOLAAN DAN SISTEM PENCATATAN KAS KECIL Untuk keperluan pengeluaran dalam jumlah kecil, entitas tidak mungkin melakukannya dengan menggunakan cek karena tidak efisien. Untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran kas dalam jumlah kecil entitas membentuk dana kas kecil. Jumlah kas kecil disesuaikan kebutuhan entitas. Semakin besar ukuran entitas dan kebutuhan pengeluaran jumlah dana kas kecil besar, maka akan dibentuk kas kecil dalam jumlah besar. Tetapi untuk entitas dengan ukuran kecil dan tidak banyak pengeluaran yang dilakukan, nilai kas kecil dibentuk kecil. Pengelola kecil adalah kasir kas kecil yang bertanggung jawab terhadap pembayaran pembayaran melalui kas kecil. Kas kecil adalah uang tunai yang disediakan entitas untuk membayar pengeluaran pengeluaran yang jumlah relatif kecil dan tidak ekonomis jika dibayar menggunakan cek. Terdapat dua sistem yaitu : Imprest Method Sistem imprest kas kecil adalah mekanisme kas kecil dimana dana dipertahankan tetap. Pada awal dibentuk dana kas kceil dalam jumlah tertentu. Setiap ada pengeluaran akan dibuat bukti pengeluaran tetapi tidak dijurnal. Jika Akuntansi Kas dan Bank 3
4 jumlah kas kecil akan habis, maka akan dilakukan penggantian dana yang telah dipakai. Pada saat penggantian akan dibuat jurnal terkait dengan pengeluaran tersebut dan mengurangi kas perusahaan. Setelah penggantian saldo dana kas kecil akan kembali sejumlah yang ditetapkan. Fluctuation Method Dalam sistem fluktuasi ini saldo uang yang dicatat pada akun kas kecil selalu berubah (tidak tetap) dari waktu waktu. Penggantian tidak didasarkan jumlah terpakai tapi seringkali ditetapkan sejumlah tertentu. Misalnya, untuk pertama kali dibentuk dana kas kecil sebesar Rp ,00. Setiap bulan ditambahkan dana sejumlah nilai yang sama tanpa memperhatikan jumlah dana yang terpakai. Akibatnya saldo kas kecil akan berubah ubah. Dalam rangka pengendalian, imprest method lebih baik, karena jumlah kas kecil akan terkontrol dan tidak akan terjadi penumpukan dana dalam unit pembayar (kasir). Mekanisme pengendalian juga terjadi, karena setiap penggantian akan dilakukan penghitungan dana kas kecil terpakai dan tersisa sehingga dapat memonitor pemakaian dan memastikan tidak ada uang hilang. Sedangkan untuk fluctuation method, jumlah dana di kasir tidak terkontrol dan jumlahnya dapat bertambah terus jika dana tidak terpakai. Contoh imprest method dan fluctuatin method : 1. Pada awal bulan Februari 2013, PT Sukses membentuk kas kecil yang akan digunakan untuk membayar pengeluaran pengeluaran tunai yang tidak besar jumlahnya dan sering terjadi. Dana kas kecil dibentuk itu disepakati sebesar Rp ,00 yang akan diisi kembali setiap tanggal 1 dan 16 setiap bulannya. Akuntansi Kas dan Bank 4
5 Selama bulan Februari 2013, transaksi PT Sukses yang menggunakan kas kecil adalah sebagai berikut : Feb, 4 Membeli materai dan perangko sebesar Rp ,00 10 Membayar beban perbaikan kendaraan sebesar Rp ,00 12 Membeli bensin, solar, dan minyak sebesar Rp , Membayar beban perbaikan gedung sebasar Rp ,00 25 Membeli perlengkapan kantor Rp ,00 Imprest Method Tanggal Jurnal Feb 1 Kas kecil Kas Beban materai dan perangko Beban perbaikan kendaraan Beban bahan bakar Kas Mar 1 Beban perbaikan gedung Perlengkapan kantor Kas Fluctuation Method Tanggal Jurnal Feb 1 Kas kecil Kas Beban meterai dan perangko Kas kecil Beban perbaikan kendaraan Kas kecil Beban bahan bakar Akuntansi Kas dan Bank 5
6 Kas kecil Kas kecil Kas Beban perbaikan bangunan Kas kecil Perlengkapan kantor Kas kecil Mar 1 Kas kecil Kas REKONSILIASI BANK Transaksi setiap hari dicatat, sedangkan uang yang diterima atau dikeluarkan selalu melalui bank, kecuali jumlah yang kecil perlu merekomedasikan laporan bank. Rekosiliasi ini sangat bermanfaat untuk mengecek ketelitian pencatatan akun kas dan dapat mengurangi potensi hilangnya uang perusahaan. Tujuan rekonsiliasi adalah untuk mencocokkan antara pencatatan di perusahaan dan pencatatan kas yang dilakukan oleh bank yang mengelola uang perusahaan. Rekosiliasi bank adalah suatu daftar yang berisi penyebab perbedaan antara saldo kas menurut perusahaan dan menurut catatan bank. Saldo bank dalam laporan keuangan adalah saldo kas berdasarkan hasil rekosiliasi. Karena pencatatan oleh bank maupun pencatatan oleh kas terkadang tidak menunjukkan saldo kas yang sebenarnya. Salah satu pihak sering terlambat melakukan pencatatan, atau pihak lain belum mengambil atau menarik cek yang Akuntansi Kas dan Bank 6
7 telah dikeluarkan entitas, hal ini membuat pencatatan kas tersebut tidak mencerminkan saldo yang sebenarnya. Rekonsiliasi bank untuk tujuan pelaporan keuangan dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan, namun rekonsiliasi bank untuk tujuan pengendalian saldo kas seharusnya dilakukan setiap bulan. Bahkan untuk entitas yang transaksi kasnya cukup tinggi rekonsiliasi bank dalam rangka pengendalian dapat dilakukan mingguan atau harian. Dengan perkembangan teknologi perbankan saat ini, entitas dapat mengintegrasikan sistemnya dengan bank sehingga pencatatan transaksi kas oleh entitas dilakukan hanya apabila kas telah dipastikan bertambah atau berkurang dari rekening bank. Untuk melakukan rekonsiliasi bank, entitas harus memiliki data pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas yang dilakukan entitas. Berdasarkan data saldo awal dan mutasi kas akan diperoleh saldo kas menurut pencatatan entitas. Entitas akan menerima rekening koran yang berisikan mutasi pencatatan kas oleh bank. Rekosiliasi dilakukan dengan membandingkan mutasi kas dalam pencatatan entitas dan mutasi kas dalam catatan rekening bank. Jika terdapat perbedaan baik nilai, transaksi yang hanya ada di salah satu pihak, maka item tersebut harus diteliti lebih lanjut. Dalam proses audit, rekonsiliasi tidak hanya dilakukan untuk mendapatkan saldo kas yang sebenarnya harus disajikan dalam laporan keuangan. Auditor juga perlu memastikan pembuktian. Rekonsiliasi ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi perbedaan antara kedua saldo tersebut. Saldo kas entitas ditambahkan dan dikurangkan perbedaaan yang diidentifikasi akan memperoleh saldo kas menurut rekening bank. Rekonsiliasi pembuktian ini dilakukan dalam rangka audit, namun tidak dilakukan dalam rangka menentukan saldo kas dalam laporan keungan. Secara umum penyebab perbedaan saldo dalam rekening bank dengan saldo kas menurut entitas adalah sebagai berikut : Akuntansi Kas dan Bank 7
8 1. Elemen elemen yang oleh perusahaan sudah dicatat sebagai penerimaan uang tetapi belum dicatat oleh bank. Sebagai contoh : a. Setoran yang dikirimkan ke bank pada akhir bulan tetapi belum diterima oleh bank sampai bulan berikutnya (Setoran dalam perjalanan). b. Setoran yang diterima oleh bank pada akhir bulan, tetapi dilaporkan sebagai setoran bulan berikutnya, karena laporan bank sudah terlanjur dibuat (Setoran dalam perjalanan). c. Uang tunai yang tidak disetorkan ke bank 2. Elemen elemen yang sudah dicatat sebagai penerimaan oleh bank tetapi belum dicatat oleh perusahaan. Sebagai contoh : a. Bunga yang diperhitungkan oleh bank terhadap simpanan, tetapi belum dicatat dalam buku perusahaan (Jasa giro). b. Penagihan wesel oleh bank, sudah dicatat oleh bank sebagai penerimaan tetapi perusahaan belum mencatatnya. 3. Elemen elemen yang sudah dicatat oleh perusahaan sebagai pengeluaran tetapi belum dicatat oleh bank. Sebagai contoh : a. Cek cek yang beredar (outstanding checks), yaitu cek yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan dan dicatat sebagai pengeluaran kas, tetapi oleh yang menerima belum diuangkan ke bank sehingga bank belum mencatatnya sebagai pengeluaran. b. Cek yang sudah ditulis dan dicatat dalam jurnal pengeluran uang tetapi ceknya belum diserahkan kepada yang dibayar, belum merupakan pengeluaran sehingga jurnal pengeluaran kas harus dikoreksi pada akhir periode. 4. Elemen elemen yang sudah dicatat oleh bank sebagai pengeluaran tetapi belum dicatat oleh perusahaan. Sebagai contoh : Akuntansi Kas dan Bank 8
9 a. Cek dari pelanggan yang ditolak oleh bank karena ternyata bersaldo kosong, tetapi belum dicatat oleh perusahaan. b. Bunga yang diperhitungkan atas overdraft (penarikan di bank melebihi saldo yang dimiliki) tetapi belum tercatat oleh perusahaan. c. Biaya jasa bank yang dicatat oleh perusahaan. 5. Kesalahan mencatat dapat terjadi baik oleh bank maupun entitas. Jika terdapat perbedaan nilai transaksi dengan bukti sama, maka harus ditelusuri pihak mana yang melakukan kesalahan. Jika kesalahan tersebut dilakukan entitas, maka dilakukan jurnal penyesuaian untuk membetulkan kesalahan tersebut. Jika kesalahan dilakukan oleh bank, entitas harus melaporkan ke bank, sehingga pihak bank dapat menindaklanjutkan kesalahan tersebut dengan melakukan koreksi pada periode berikutnya. Penyusunan rekosiliasi bank dapat dilakukan dalam dua macam, yaitu : 1. Rekonsiliasi saldo akhir yang bisa dibuat dalam dua kolom ; a. Laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukkan saldo yang benar. b. Laporan rekonsiliasi saldo bank pada saldo kas. 2. Rekosiliasi saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir bisa di buat dalam dua bentuk : a. Laporan rekonsiliasi saldo bank pada saldo kas (4 kolom). b. Laporan rekonsiliasi saldo bank dan saldo kas untuk menunjukkan saldo yang benar (8 kolom). Contoh rekonsiliasi bank : PT Sukses Makmur dalam catatannya menunjukkan saldo kas sebesar Rp ,00 pada 31 Januari 2011, sedangkan rekening koran bank Akuntansi Kas dan Bank 9
10 menunjukkan saldo akhir kas sebesar Rp ,00. Berikut item - item yang berbeda antara mutasi pencatatan di entitas dan rekening koran bank yang perlu dikoreksi. 1. Setoran sebesar Rp ,00 dilakukan pada 31 Januari 2011, namun belum rekening koran bank. 2. Cek yang tulis pada bulan Januari, namun belum dicairkan berjumlah Rp , Bunga pinjaman sebesar Rp ,00 langsung didebit dari rekening belum diketahui entitas. 4. Bank mengenakan beban administrasi sebesar Rp18.000,00 dan belum dicatat oleh entitas. 5. Cek dari pelanggan sebesar Rp ,00, tidak dapat diuangkan karena dananya tidak cukup. 6. Perusahaan melakukan kesalahan pencatatan, cek untuk pembayaran hutang sebesar Rp ,00, namun dicatat sebesar Rp , Bank salah mencairkan cek sebesar Rp ,00, di mana seharusnya merupakan cek dari rekening entitas lain bukan rekening PT Sukses Makmur. PT Sukses Makmur Rekonsiliasi Bank Per 31 Januari 2011 Saldo per laporan bank ,00 +/+ Deposit in transit ,00 Kesalahan bank , ,00 -/- Cek masih beredar ( ,00) Akuntansi Kas dan Bank 10
11 ,00 Saldo per laporan entitas ,00 +/+ Bunga ,00 Kesalahan pencatatan cek , ,00 -/- Biaya administrasi bank (18.000,00) Cek kosong ( ,00) ( ,00) ,00 Jurnal penyesuaian yang diperlukan dari rekonsiliasi di atas adalah : - Kas Rp ,00 Pend. Bunga Rp ,000 (Mencatat bunga yang diterima dari bank) - Kas Rp ,00 Hutang Usaha Rp ,00 (Kesalahan pencatatan angka cek oleh perusahan) - Beban Adm. Bank Rp18.000,00 Kas Rp18.000,00 (Pencatatan beban administrasi dari bank) - Piutang Usaha Rp ,00 Kas Rp ,00 Akuntansi Kas dan Bank 11
12 (Cek dari konsumen yang tidak dapat diuangkan) AKUTANSI PAJAK Seperti yang telah dijelaskan dalam akuntansi komersial, kas dan bank sebagai pos yang paling likuid dalam bentuk uang kertas, uang logam, saldo rekening, giro dan tabungan. Perlakuan akuntansi kas dan bank ini tidak diatur tersendiri dalam undang undang pajak, sehingga pengertian kas juga mengikuti ketentuan akuntansi komersial seperti yang tidak termasuk kategori kas, yaitu : 1. Deposito yang jatuh temponya lebih dari 3 bulan Saldo rekening berupa deposito yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan atau rollover tidak termasuk dalam pengertian kas karena tidak dapat digunakan sewaktu-waktu 2. Persediaan Prangko dan Materai Terhadap persediaan perangko dan materai ini sering ditemui di perusahaan yang sewaktu sewaktu dapat digunakan. Jumlah persediaan prangko dan materai kemungkinan cukup besar yang umumnya dimasukkan dalam kategori akun Persediaan Perlengkapan Kantor (office supplies). 3. Uang Muka / Kas Bon Kas bon merupakan bukti penerimaan uang muka dari pegawai tidak dapat digolongkan ke dalam kas. Uang muka yang diberikan kepada karyawan, meskipun belum digunakan oleh yang bersangkutan, tidak digolongkan sebagai kas, selain itu Kertas-kertas tersebut tidak dapat digunakan sewaktuwaktu, sehingga tidak dapat dianggap uang tunai. 4. Cek Mundur atau Cek Kosong Bentuk cek mundur atau cek kosong tidak memenuhi syarat sebagai uang kas. Akuntansi Kas dan Bank 12
13 Penyajian dalam akun Kas dan Bank ini dalam neraca komersial atau neraca dicantumkan sebesar nilai nominal. Apabila terdapat Kas dan Bank dalam mata uang asing, maka kurs yang digunakannya adalah nilai kurs tetap (historis) atau kurs pada tanggal neraca yang dilakukan secara konsisten (taat asas). Berdasarkan PP Nomor 131 Tahun 2000 dan KMK Nomor 51/KMK.04/2001, penghasilan dalam bentuk bunga yang didapat dari deposito/tabungan, diskonto Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan jasa giro (dengan pengecualian yang disebutkan di bagian selanjutnya) dikenakan Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2 Undang-undang PPh. Pengenaan pajak atas penghasilan tersebut adalah: (a) sebesar 20 persen dari jumlah bruto dan bersifat final apabila penerima penghasilan adalah WP dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap, dan (b) sebesar 20 persen dari jumlah bruto atau dengan tarif berdasarkan Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) dan bersifat final apabila penerima penghasilan adalah WP luar negeri. Penghasilan atas bunga deposito/tabungan, diskonto SBI, dan jasa giro dipotong langsung oleh bank pembayar pada saat pembayaran atau pembebanan biaya; pihak bank tersebut yang akan membayar atau menyetor PPh 4 ayat 2 tersebut ke Kas Negara menggunakan Surat Setoran Pajak dan melaporkannya ke Kantor Pelayanan Pajak menggunakan Surat Pemberitahuan (SPT) Masa PPh 4 ayat 2. Pemotongan pajak tidak dilakukan terhadap : 1) Bunga dari deposito dan tabungan serta diskonto SBI sepanjang jumlah deposito dan tabungan serta SBI tersebut tidak melebihi Rp (tujuh juta lima ratus ribu rupiah) dan bukan merupakan jumlah yang dipecah-pecah. 2) Bunga data diskonto yang diterima atau diperoleh bank yang didirikan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia. 3) Bunga deposito dan tabungan serta diskonto SBI yang diterima atau diperoleh Dan Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan sepanjang dananya diperoleh dari sumber pendapatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 UU Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun. Akuntansi Kas dan Bank 13
14 4) Bunga tabungan pada bank yang ditunjuk Pemerintah dalam rangka pemilikan rumah sederhana dan sangat sedehana, kaveling siap bangun untuk rumah sederhana dan sangat sederhana, atau rumah susun sederhana sesuai dengan ketentuan yang berlaku, untuk dihuni sendiri. Sehubungan dengan pajak final tersebut, pencatatan atas pendapatan bunga secara fiskal disajikan pada jumlah neto pendapatan bunga yang diterima, yaitu pendapatan bunga dikurangi PPh 4 ayat 2 atas bunga. Berikut adalah contoh transaksi Kas dan Bank yang berhubungan dengan objek pajak yang dikenakan bagi pihak yang bertransaksi. Contoh : Pada tanggal 4 Februari 2011 Tn. Nurdin menerima bunga deposito dari bank Mandiri sebesar Rp ,00 dengan tarif Pajak Penghasilan yang pemungutan bersifat final (Pasal 4 Ayat 2 ) yang selajutnya ditindaklanjuti dengan peraturan pemerintah No. 31 Tahun 2000 besarnya PPh atas bunga deposito bersifat final = 20% x Rp ,00 = Rp ,00 ayat jurnal yang diperluakan tergantung Wajib Pajak menggunakan metode pencatatannya yaitu : 1. Metode Bruto (Gross Method) Pada metode tersebut PPh Pasal 4 (2) diperlakukan sebagai beban. Tetapi perlu diperhatikan bahwa undang undang PPh menyatakan pajak penghasilan tidak diperkenankan untuk dibebankan. (Pasal 9 huruf h Undang Undang PPh) Ayat Jurnal saat menerima deposito : Tanggal Keterangan Dr Cr Feb, 4 Kas dan Bank PPh Pasal 4 (2) Rp ,00 Rp ,00 Penghasilan bunga Rp ,00 2. Metode Neto (Net Method) Akuntansi Kas dan Bank 14
15 Prinsip dasar sama dengan seperti metode bruto, hanya mencatatnya berdasarkan pada jumlah bruto yang jumlah penghasilan setelah dikurangi pajak penghasilan Pasal 4 (2), maka ayat jurnal dapat disusun : Tanggal Keterangan Dr Cr Feb, 4 Kas dan Bank Rp ,00 Penghasilan Bunga Rp ,00 Akuntansi Kas dan Bank 15
16 DAFTAR PUSTAKA Direktorat Jenderal Pajak. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 131 Tahun Keputusan Menteri Keuangan Nomor 51 Tahun 2001 Penghasilan..Undang Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Pajak Ikatan Akuntan Indonesia. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 2 Tentang Laporan Arus Kas. Martani, Dwi, Dkk Akuntansi Keuangan Menengah Buku 1. Jakarta : Salemba Empat Sukrisno, Agoes, Estralita Trisnawati Akuntansi Perpajakan. Jakarta: Salemba Empat Waluyo, Akuntansi Pajak Edisi 4. Jakarta : Salemba Empat Diunduh tanggal 14 Maret Akuntansi Kas dan Bank 16
17 Akuntansi Kas dan Bank 17
Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com
Nur ain Isqodrin, SE., Ak., M.Acc Isqodrin.wordpress.com Kas : Uang tunai yang paling likuid sehingga pos ini biasanya ditempatkan pada urutan teratas dari aset. Yang termasuk dalam kas adalah : o o Uang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. (2012:4) akuntansi memegang peranan penting dalam entitas karena akuntansi
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Akuntansi Menurut James M. Reevee, dkk (2009:9) akuntansi dapat diartikan sebagai sistem informasi yang menyediakan laporan untuk para pemangku kepentingan mengenai aktivitas
Lebih terperinciBAB 1 KAS DAN INVESTASI PADA EFEK TERTENTU
BAB 1 KAS DAN INVESTASI PADA EFEK TERTENTU 1. PENGERTIAN KAS DAN SETARA KAS dan investasi adalah bagian dari aset lancar yang ada di neraca. Aset lancar adalah aset yang dapat berubah jadi kas dalam waktu
Lebih terperinciBAB 3 KAS. A. Pendahuluan. B. Pengertian Kas
BAB 3 KAS A. Pendahuluan Aset merupakan sumberdaya penting yang diperlukan oleh perusahaan untuk menjalankan aktivitas usahanya. Kas merupakan jenis aset yang paling cepat dapat dikonversi menjadi aset
Lebih terperinciPengendalian Kas Sistem pengendalian intern terhadap kas pada umumnya memisahkan fungsi-fungsi : - Penyimpanan - Pelaksana - Pencatatan
KAS dan BANK KAS Kas adalah alat pembayaran yang sah di Indonesia dan barang-barang lain yang dapat segera diuangkan sebesar nilai nominalnya dan dapat digunakan untuk membayar kewajiban jangka pendek.
Lebih terperinciKAS (CASH) A. PENGERTIAN
KAS (CASH) A. PENGERTIAN adalah aktiva yang paling likuid, merupakan media pertukaran standard dan dasar pengukuran serta akuntansi untuk semua pos-pos lainnya. memiliki, memiliki 2 kriteria, yaitu: 1.
Lebih terperinciKas: adalah alat pembayaran yang sah, memiliki 2 kriteria, yaitu:
Kas: adalah alat pembayaran yang sah, memiliki 2 kriteria, yaitu: 1. Tersedia; berarti kas harus adadandimilikisertadapat digunakan sehari-hari sebagai alat pembayaran untuk kepentingan perusahaan 2. Bebas;
Lebih terperinciPengertian dan Tujuan Faktor-faktor yang Menyebabkan Perbedaan Pada Rekonsiliasi Bank
1. Pengertian dan Tujuan Rekonsiliasi adalah merupakam salah satu alat / cara untuk menentukan hal-hal yang nampak dalam laporan bank dengan saldo yang nampak dalam catatan pemegang giro (Perusahaan atau
Lebih terperinciCash. Komposisi Kas (Composition of Cash)
merupakan pos yang terpenting karena: berlaku sebagai alat tukar terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam hampir semua transaksi usaha Jika tidak terlibat secara langsung dalam suatu transaksi,
Lebih terperinciSAK Alat pembayaran yang bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum
KAS (CASH) PENGERTIAN SAK Alat pembayaran yang bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan Zaki Baridwan suatu alat pertukaran dan digunakan sebagai satuan ukuran dalam akuntansi Kas yaitu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
2.1. Kas dan Pengelolaan Kas BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Pengertian Kas Menurut Dwi (2012) kas adalah aset keuangan yang digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan. Kas merupakan aset yang paling
Lebih terperinciPENGENDALIAN INTERN & KAS
PENGENDALIAN INTERN & KAS Pengendalian Internal (Internal Control) secara luas diartikan sebagai prosedur-prosedur serta proses-proses yang digunakan perusahaan untuk melindungi aset perusahaan, mengolah
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian, yakni:
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Akuntansi American Accounting Association mendefinisikan akuntansi sebagai:..proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kas 2.1.1. Definisi Kas Setiap perusahaan pasti memiliki alat tukar transaksi yang berlaku resmi di Negara dimana perusahaan tersebut berlokasi, maupun yang berlaku secara internasional.
Lebih terperinciPENGENDALIAN INTERN DAN AKUNTANSI UNTUK KAS
PENGENDALIAN INTERN DAN AKUNTANSI UNTUK KAS 1. PENGERTIAN KAS merupakan aktiva/asset perusahaan yang paling likuid dan paling rentan terjadi penyelewengan, penipuan dan pencurian ( Slamet sugiri, 2009
Lebih terperinciBAB II BAB II KAJIAN PUSTAKA. biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departement atau lebih,
BAB II BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Prosedur Menurut Mulyadi (2010:5) prosedur adalah suatu kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departement
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI ANALISIS
59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses
Lebih terperinciPETTY CASH KAS KECIL
PETTY CASH KAS KECIL CREATED BY SYAFERI ANWAR KAS KECIL? Uang tunai yang disediakan perusahaan untuk membayar pengeluaran pengeluaran yang jumlahnya (relatif) kecil dan tidak ekonomis bila dibayar dengan
Lebih terperinciEVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI. Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk
BAB IV EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk meningkatkan efisiensi perusahaan pada PT SNI, penulis akan menguraikan
Lebih terperinciUntuk kepentingan perlakukan akuntansi kas dibagi menjadi dua kelompok, yaitu : 1. Kas kecil (petty cash / cash on hand) 2. Kas di bank (cash in bank)
CASH DAN REKONSILIASI BANK Pengertian Kas : 1. Kas merupakan suatu aktiva lancar yang meliputi uang logam, uang kertas, dan pospos lain yang dapat digunakan sebagai alat tukar dan mempunyai dasar pengukuran
Lebih terperinciBy Afifudin PSP FE Unisma 2
Pengertian Penghasilan menurut SAK dan UU Pajak Tata cara Pemotongan PPh Pasal 21/26, dan PPh Pasal 21/23 Tata cara Pemungutan PPh Pasal 22. Penghitungan PPh Pasal 21, Pasal 22, PPh Pasal 23, dan PPh Pasal
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. nasabah di Bank BRI Unit Koba. Adapun kegiatan yang dilakukan selama kerja praktek
BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Bidang yang menjadi fokus penulis adalah perhitungan pajak terhadap tabungan nasabah di Bank BRI Unit Koba. Adapun
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
www.legalitas.org PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 131 TAHUN 2000 TENTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS BUNGA DEPOSITO DAN TABUNGAN SERTA DISKONTO SERTIFIKAT BANK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB 7 LAPORAN ARUS KAS
21 BAB 7 LAPORAN ARUS KAS A. TUJUAN 1. Laporan arus kas bertujuan menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas PDAM, yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 131 TAHUN 2000 TENTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS BUNGA DEPOSITO DAN TABUNGAN SERTA DISKONTO SERTIFIKAT BANK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
76 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pajak Penghasilan Pasal 21 Sesuai dengan Undang-undang Perpajakan yang berlaku, PT APP sebagai pemberi kerja wajib melakukan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan
Lebih terperinciPengantar Akuntansi 2 PENGENDALIAN INTERNAL DAN AKUNTANSI KAS
Pengantar Akuntansi 2 PENGENDALIAN INTERNAL DAN AKUNTANSI KAS Tahap/Proses Akuntansi: Transaksi Jurnal Buku Besar Neraca Saldo * Jurnal Penyesuaian Neraca N. Saldo Penutup Lajur N. Saldo Stlh Disesuaikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank Pengertian Bank berdasarkan pasal 1 UU No.10 tahun 1998 tentang Perbankan menyatakan bahwa: Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Abdurrahman (2002) bank sebelumnya memiliki kewajiban sebagai
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Bank dan Kewajibanya Menurut Abdurrahman (2002) bank sebelumnya memiliki kewajiban sebagai agent of development, pemerintah dalam hal ini khususnya departemen keuangan
Lebih terperinciBAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA
22 BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Kas Pengertian Kas Dalam bahasa sehari-hari
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang 2.1.1 Definisi Piutang Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) adalah: Menurut sumber terjadinya, piutang digolongkan dalam dua kategori
Lebih terperinciMateri 2: INTERNAL CONTROL & CASH. Dosen: Afifudin, SE., M.SA., Ak.
Materi 2: INTERNAL CONTROL & CASH Dosen: Afifudin, SE., M.SA., Ak. 3/1/2017 TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Menggambarkan sistem pengendalian internal 2. Menggambarkan sifat dasar dari kas dan pentingnya kontrol
Lebih terperinciBab1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. industri perbankan. Perkembangan ini dapat dilihat dari sisi volume usaha,
Bab1 Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang cukup pesat dari industri perbankan. Perkembangan ini dapat dilihat dari sisi volume usaha, mobilisasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI 2.1. PENGELOLAAN ADMINISTRASI DANA KAS KECIL. 1. Kas berarti tempat menyimpan uang. 2. Kas berarti uang ( uang tunai )
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. PENGELOLAAN ADMINISTRASI DANA KAS KECIL 2.1.1. PENGERTIAN KAS Kata kas atau cash memiliki berbagai pengertian, antara lain : 1. Kas berarti tempat menyimpan uang 2. Kas berarti
Lebih terperinciSTANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL PERNYATAAN NO. 0 LAPORAN ARUS KAS KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DESEMBER 00 DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN --------------------------------------------------------------
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. maupun sebagai investasi dalam perusahaan tersebut.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kas Setiap perusahaan memerlukan kas dalam menjalankan aktivitas usahanya baik sebagai alat tukar dalam memperoleh barang atau jasa maupun sebagai investasi dalam perusahaan
Lebih terperinciI. UMUM II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1. Cukup jelas. Pasal 2
I. UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2010 TENTANG PENGHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK DAN PELUNASAN PAJAK PENGHASILAN DALAM TAHUN BERJALAN Dengan diundangkannya
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.161, 2010 KEUANGAN NEGARA. Pajak Penghasilan. Penghitungan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5183) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciSTANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 0 LAPORAN ARUS KAS PSAP No. 0 Laporan Arus Kas 0 STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN NO. 0 LAPORAN ARUS KAS Paragraf-paragraf yang ditulis dengan huruf tebal dan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2010 TENTANG PENGHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK DAN PELUNASAN PAJAK PENGHASILAN DALAM TAHUN BERJALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan PPh pasal 23 yang telah dilaksanakan oleh Bank Mandiri dalam upaya mematuhi Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia.
Lebih terperinciIAS 7 Laporan Arus Kas
IAS 7 Laporan Arus Kas Pendahuluan Laporan arus kas (cash flow statement) adalah laporan yang memuat informasi mengenai aliran kas masuk dan keluar, akibat aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan, pada
Lebih terperinciPRAKTIKUM PENGAUDITAN & PDE MODUL 1: KERTAS KERJA NERACA, KERTAS KERJA LABA RUGI, SURAT PERIKATAN, RENCANA PEMERIKSAAN
PRAKTIKUM PENGAUDITAN & PDE MODUL : KERTAS KERJA NERACA, KERTAS KERJA LABA RUGI, SURAT PERIKATAN, RENCANA PEMERIKSAAN OLEH: EKO ARIE WICAKSONO 5366 STAR PRO BPKP BATCH UNIVERSITAS LAMPUNG 6 ASET Keterangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. memudahkan pengelolaan perusahaan. besar dan buku pembantu, serta laporan.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Akuntansi Pengertian sistem akuntansi (Mulyadi:2010) adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kondisi yang Melatarbelakangi Kesalahan atas Kewajiban Pemotongan PPh 23
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kondisi yang Melatarbelakangi Kesalahan atas Kewajiban Pemotongan PPh 23 PT. AMK merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa ekspor impor barang. Kewajiban perpajakan PT.
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2010 TENTANG PENGHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK DAN PELUNASAN PAJAK PENGHASILAN DALAM TAHUN BERJALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciAKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I. Modul ke: 06FEB. LAPORAN ARUS KAS Sumber : Dwi Martani. Fakultas. Fitri Indriawati, SE., M.Si
Modul ke: AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH I Fakultas 06FEB LAPORAN ARUS KAS Sumber : Dwi Martani Program Studi S1 Akuntansi Fitri Indriawati, SE., M.Si Laporan Arus Kas PSAK 2 Informasi arus kas entitas berguna
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN NOMOR PER - 01 /PJ/2013 TENTANG
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PER - 01 /PJ/13 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT KETERANGAN BEBAS PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN ATAS BUNGA DEPOSITO DAN TABUNGAN
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. perusahaan perlu mendapat perhatian khusus dalam penetapan kebijakan baik
BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Metode Perolehan Aktiva Tetap Aktiva tetap berwujud sebagai salah satu aktiva penting yang dimiliki perusahaan perlu mendapat perhatian khusus dalam penetapan
Lebih terperincitutinonka.wordpress.com
tutinonka.wordpress.com TUJUAN PENGAJARAN: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu untuk: 1. Menjelaskan yang dimaksud dengan kas 2. Membuat pencatatan pada kas kecil (petty cash) 3. Membuat
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK LAMPIRAN PER-01/PJ/2013 TENTANG TATA CARA PENERBITAN SURAT KETERANGAN BEBAS PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN ATAS BUNGA DEPOSITO DAN TABUNGAN
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 1994 TENTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS BUNGA DEPOSITO DAN TABUNGAN SERTA DISKONTO SERTIFIKAT BANK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a.
Lebih terperinciSPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN
FORMULIR 1771 KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN PERHATIAN : SEBELUM MENGISI, BACA DAHULU BUKU PETUNJUK PENGISIAN ISI DENGAN HURUF CETAK/DIKETIK
Lebih terperinciCatatan 31 Maret Maret 2010
NERACA KONSOLIDASI ASET Catatan 31 Maret 2011 31 Maret 2010 ASET LANCAR Kas dan setara kas 2f, 3 220.361.019.579 10.981.803.022 Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Prosedur Pengertian prosedur menurut Mulyadi dalam bukunya yang berjudul Sistem Akuntansi menyatakan bahwa: Prosedur adalah suatu kegiatan yang melibatkan beberapa
Lebih terperinciPengertian Kas PENGERTIAN KAS
Pengertian Kas Menurut Munawir (1983:14), pengertian kas adalah sebagai berikut: Kas merupakan uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan, termasuk dalam pengertian kas adalah cek
Lebih terperinciDAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL TAHUN PAJAK 2 0 NPWP : NAMA WAJIB PAJAK : BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$)
2 0 DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL 1B KELOMPOK / JENIS HARTA BULAN / TAHUN PEROLEHAN HARGA PEROLEHAN (US$) NILAI SISA BUKU FISKAL AWAL TAHUN PENYUSUTAN / AMORTISASI KOMERSIAL METODE HARTA BERWUJUD
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Setiap perusahaan memiliki alat tukar transaksi yang berlaku resmi di masing-masing negara perusahaan tersebut. Tanpa memiliki alat tukar transaksi, perusahaan tidak
Lebih terperinciCASH & CASH EQUIVALENT AUDIT
CASH & CASH EQUIVALENT AUDIT PEMERIKSAAN KAS DAN SETARA KAS 2008 Prentice Hall Business Publishing, Auditing 12/e, Arens/Beasley/Elder 7-1 SIFAT KAS DAN SETARA KAS Kas adalah Alat Pembayaran yang siap
Lebih terperinciBAB II LAPORAN ARUS KAS
12 BAB II LAPORAN ARUS KAS 2.1. Laporan Arus Kas 2.1.1. Pengertian Laporan Arus Kas Ikatan Akuntansi Indonesia (2009:PSAK No.2) menyatakan bahwa: Laporan arus kas adalah laporan yang memberi informasi
Lebih terperinciLAPORAN ARUS KAS I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan
LAMPIRAN IV PERATURAN BUPATI MALUKU TENGGARA NOMOR 2.a TAHUN 2010 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI LAPORAN ARUS KAS I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan 1. Tujuan Kebijakan Akuntansi laporan arus kas adalah mengatur penyajian
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 1994 TENTANG PAJAK PENGHASILAN ATAS BUNGA DEPOSITO DAN TABUNGAN SERTA DISKONTO SERTIFIKAT BANK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a.
Lebih terperinciBAB 9 KEWAJIBAN. Setiap perusahaan umumnya memiliki kewajiban atau yang biasa disebut dengan utang yang harus diselesaikan atau dibayar oleh
BAB 9 KEWAJIBAN A. Pengertian Kewajiban Setiap perusahaan umumnya memiliki kewajiban atau yang biasa disebut dengan utang yang harus diselesaikan atau dibayar oleh Kewajiban adalah utang yang harus dibayar
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Kas Pada umumnya kas dikenal juga dengan uang tunai yang didalam neraca kas masuk dalam golongan aktiva lancar yang sering mengalami perubahan akibat transaksi keuangan
Lebih terperinciKeterangan Bebas (SKB) Pemungutan PPh Pasal 22 Impor. 7 Pelayanan Penyelesaian Permohonan a. KPP Pratama dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan
LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE - 79/PJ/2010 TENTANG : STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) LAYANAN UNGGULAN BIDANG PERPAJAKAN DAFTAR 16 (ENAM BELAS) JENIS LAYANAN UNGGULAN BIDANG
Lebih terperinciSTANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO.
LAMPIRAN II.0 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 00 TANGGAL 1 JUNI 00 STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 0 LAPORAN ARUS KAS www.djpp.d DAFTAR ISI Paragraf PENDAHULUAN ------------------------------------------------------------------------
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 79 TAHUN 2013 TANGGAL: 27 DESEMBER 2013 KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 04 LAPORAN ARUS KAS
LAMPIRAN B.IV : PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 79 TAHUN 2013 TANGGAL: 27 DESEMBER 2013 KEBIJAKAN AKUNTANSI NO. 04 LAPORAN ARUS KAS Paragraf-paragraf yang ditulis dengan huruf tebal dan miring
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Kas merupakan suatu aktiva lancar (Current Assets) yang meliputi uang logam, uang
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Kas dan Kas Kecil 2.1.1 Definisi Kas Kas merupakan suatu aktiva lancar (Current Assets) yang meliputi uang logam, uang kertas atau sejenisnya yang bisa digunakan sebagai
Lebih terperinciBab 7 Kas. Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess
Bab 7 Kas Pengantar Akuntansi, Edisi ke-21 Warren Reeve Fess Tujuan 1. Menguraikan sifat kas dan pentingnya pengendalian internal terhadap kas. 2. Mengikhtisarkan prosedur dasar untuk menyelenggarakan
Lebih terperinciS A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN
DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN S A L I N A N KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL LEMBAGA KEUANGAN NOMOR : KEP-2345/LK/2003 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Lebih terperinciBAB IV HASIL KEGIATAN MAGANG Gambaran Umum KAP Bayudi Watu Semarang Kantor Akuntan Publik Bayudi Watu dan Rekan merupakan sebuah perusahaan yang
BAB IV HASIL KEGIATAN MAGANG Gambaran Umum KAP Bayudi Watu Semarang Kantor Akuntan Publik Bayudi Watu dan Rekan merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa akuntan. KAP Bayudi Watu dan Rekan
Lebih terperinci4. PPh TERUTANG (Pilih salah satu sesuai dengan kriteria Wajib Pajak. Untuk lebih jelasnya, lihat Buku Petunjuk Pengisian SPT) 10a. 10b.
77 DEPARTEMEN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERHATIAN SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN h SEBELUM MENGISI BACA DAHULU BUKU PETUNJUK PENGISIAN h ISI DENGAN HURUF CETAK/DIKETIK DENGAN
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS. Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara
BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara laporan keuangan komersial dengan peraturan perpajakan. Hal
Lebih terperinciPengertian Kas Kecil atau Definisi Petty Cash
Pengertian Kas Kecil atau Definisi Petty Cash Pengertian Kas kecil atau petty cash adalah uang yang dicadangkan oleh entitas bisnis/perusahaan untuk pembayaran pengeluaran-pengeluaran yang bersifat rutin
Lebih terperinciPENGENDALIAN INTERN DAN AKUNTANSI UNTUK KAS
PENGENDALIAN INTERN DAN AKUNTANSI UNTUK KAS By MAHSINA, SE, MSI Email: sisin@suryasoft.net Mahsina_se@hotmail.com Mobile HP : 082115522262 BB: 7D468986 FB: mahsina se Twitter: @mahsina_se Penilaian Kas
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. Konsep pengenaan pajak atas penghasilan berdasarkan Undang-undang Pajak
BAB 4 PEMBAHASAN Konsep pengenaan pajak atas penghasilan berdasarkan Undang-undang Pajak Penghasilan (UU PPh) Pasal 4 ayat (1) yang saat ini berlaku di Indonesia mengandung pengertian bahwa, yang menjadi
Lebih terperinciREKAP SOAL UN SMK AKUNTANSI 2008/ /2010
REKAP SOAL UN SMK Kumpulan Bank Soal UKK Teori Akuntansi AKUNTANSI 2008/2009 2009/2010 1. Definisi akuntansi adalah A. Ilmu pengetahuan yang mempelajari mengenai perhitungan uang perusahaan B. Kegiatan
Lebih terperinciSALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 509 /KMK.06/2002 TENTANG LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN
SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 509 /KMK.06/2002 TENTANG LAPORAN KEUANGAN DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang a. bahwa laporan keuangan Dana Pensiun
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu
BAB II LANDASAN TEORITIS A. TEORI - TEORI 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas a. Sistem Informasi Akuntansi Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu memberikan
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Republik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan menurut Kasmir (2012:7), laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu.
Lebih terperinciAkuntansi dan Pengendalian Terhadap Kas
BAB 1 Akuntansi dan Pengendalian Terhadap Kas Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan tentang tujuan pengendalian intern 2. Menjelaskan prinsip-prinsip
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Sistem Akuntansi Sistem akuntansi yang diterapkan secara memadai sangat membantu manajemen dalam menghadapi masalah yang muncul. Berikut ini akan diuraikan beberapa definisi tentang
Lebih terperinciBAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERN KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA UTARA
BAB III SISTEM PENGENDALIAN INTERN KAS PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI SUMATERA UTARA Kas merupakan komponen aktiva yang sangat penting dan sangat mempengaruhi semua transaksi yang terjadi karena
Lebih terperinciBuku Panduan Perpajakan Bendahara Pemerintah. BAB VIII SURAT KETERANGAN BEBAS PEMOTONGAN dan/atau PEMUNGUTAN PPh
165 BAB VIII SURAT KETERANGAN BEBAS PEMOTONGAN dan/atau PEMUNGUTAN PPh PENGERTIAN SKB adalah Surat Keterangan Bebas Pemotongan dan/atau Pemungutan PPh bagi WP yang memiliki Peredaran Bruto Tertentu, sama
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kas Kas merupakan harta yang paling likuid dan media pertukaran baku dan dasar bagi pegukuran akuntansi untuk semua pos lainnya. Kas umumnya diklasifikasikan sebagai
Lebih terperinciKEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 5 LAPORAN ARUS KAS
LAMPIRAN BV. : PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR : 20 TAHUN 2014 TANGGAL : 30 MEI 2014 KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 5 LAPORAN ARUS KAS A. PENDAHULUAN Tujuan 1. Tujuan Kebijakan Akuntansi Laporan
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. atau saat melakukan kegiatan usaha atau memperoleh penghasilan. Tidak
BAB 4 PEMBAHASAN Semua badan merupakan Wajib Pajak tanpa terkecuali, mulai saat didirikan atau saat melakukan kegiatan usaha atau memperoleh penghasilan. Tidak dipersoalkan apakah badan tersebut mengalami
Lebih terperinciContoh soal Bank Rekonsiliasi. 1. Perusahaan umumnya menyimpan seluruh uangnya di Bank kecuali sebesar Rp ,- tidak disetorkannya
DESI SHOFIATUL ULFA. 1206212823 Contoh soal Bank Rekonsiliasi Saldo kas menurut buku PT. Karet Jaya di Jakarta per 31/12/2010 adalah Rp. 3.321.650,- sedangkan menurut laporan bank (rekening koran) per
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan asersi tentang tindakan-tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Audit Definisi auditing menurut Jusup (2014:10) adalah suatu proses sistematis untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti yang berhubungan dengan
Lebih terperinciA. DEPOSITO BERJANGKA
TUJUAN PENGAJARAN: Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu untuk: 1. Menjelaskan pengertian deposito 2. Membuat pencatatan transaksi deposito 3. Menjelaskan pengertian sertifikat deposito 4.
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. A. Informası Akuntansı
BAB I PENGANTAR Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu memahami pelaporan keuangan. Secara spesifik, Anda diharapkan mampu memahami neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, dan laporan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 242/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciKewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya diperkirakan mengakibatkan pengeluaran sumber daya entitas
/Hutang kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya diperkirakan mengakibatkan pengeluaran sumber daya entitas (SAK) Lancar Tidak Lancar Diestimasi Kontinjensi 1 Hutang Usaha
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Teori-teori 1. Pengertian piutang Terdapat begitu banyak transaksi yang dilakukan perusahaan dalam aktivitasnya sehari-hari. Baik aktivitas membeli aktiva yang dibutuhkan perusahaan,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2010 TENTANG PENGHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK DAN PELUNASAN PAJAK PENGHASILAN DALAM TAHUN BERJALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata
BAB IV PEMBAHASAN Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata dan beberapa kebijakan akuntansi dan fiskal dalam menjalankan kegiatan bisnisnya yang perlu diketahui agar
Lebih terperinciSTANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS
LAMPIRAN V PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2005 TANGGAL 13 JUNI 2005 STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 03 LAPORAN ARUS KAS Paragraf-paragraf yang ditulis dengan huruf
Lebih terperinci