PERTEMUAN 12 KEMEROSOTAN (DEGENERACY)

dokumen-dokumen yang mirip
PERTEMUAN 10 METODE PENDEKATAN VOGEL / VOGEL S APPROXIMATION METHOD (VAM)

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem dan Model Pengertian sistem Pengertian model

PERTEMUAN 9 MENENTUKAN SOLUSI FISIBEL BASIS AWAL

BAB V PROGRAMA LINIER : MODEL TRANSPORTASI

PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL UNLAM

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Program Linier (Linear Programming)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Model dan Metode Transportasi

BAB VII METODE TRANSPORTASI

MODEL TRANSPORTASI. Sesi XI : Model Transportasi

BAB II KAJIAN TEORI. yang diapit oleh dua kurung siku sehingga berbentuk empat persegi panjang atau

BAB 2 LANDASAN TEORI

Model umum metode simpleks

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan pendistribusian barang dari sumber (misalnya, pabrik) ke

kita menggunakan variabel semu untuk memulai pemecahan, dan meninggalkannya setelah misi terpenuhi

BAB IV. METODE SIMPLEKS

Algoritma Simplex. Algoritma Simplex adalah algoritma yang digunakan untuk mengoptimalkan fungsi objektif dan memperhatikan semua persamaan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 PENGERTIAN MODEL DAN METODE TRANSPORTASI

2. Metode MODI (Modified Distribution) / Faktor Pengali (Multiplier)

MASALAH TRANSPORTASI

Pokok Bahasan VI Metode Transportasi METODE TRANSPORTASI. Metode Kuantitatif. 70

Metode Transportasi. Rudi Susanto

METODE SIMPLEKS. Obyektif 1. Memahami cara menyelesaikan permasalahan menggunakan solusi grafik 2. Mengetahui fungsi kendala dan fungsi tujuan

PENGGUNAAN ALGORITMA HUNGARIAN DALAM MENYELESAIKAN PERSOALAN MATRIKS BERBOBOT

BAB III SOLUSI GRAFIK DAN METODE PRIMAL SIMPLEKS

ALGORITMA METODE SIMPLEKS (PRIMAL)

PENYELESAIAN ASYMMETRIC TRAVELLING SALESMAN PROBLEM DENGAN ALGORITMA HUNGARIAN DAN ALGORITMA CHEAPEST INSERTION HEURISTIC.

Metode Simpleks Minimum

Riset Operasional TABEL TRANSPORTASI. Keterangan: S m = Sumber barang T n = Tujuan barang X mn = Jumlah barang yang didistribusikan

Penggunaan Algoritma Greedy dalam Penyelesaian Masalah Transportasi

APLIKASI METODE TRANSPORTASI DALAM OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI BERAS MISKIN (RASKIN) PADA PERUM BULOG SUB DIVRE MEDAN

BAB III MODEL TRANSPORTASI. memperkecil total biaya distribusi (Hillier dan Lieberman, 2001, hlm. 354).

Model Transportasi /ZA 1

Pertemuan ke-1 PENDAHULUAN

TRANSPORTASI & PENUGASAN

MENGOPTIMALKAN BIAYA DISTRIBUSI PAKAN TERNAK DENGAN MENGGUNAKAN METODE TRANSPORTASI (Studi Kasus di PT. X Krian)

METODE dan TABEL SIMPLEX

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pemrograman nonlinear, fungsi konveks dan konkaf, pengali lagrange, dan

BAB III. METODE SIMPLEKS

biaya distribusi dapat ditekan seminimal mungkin

TEKNIK RISET OPERASI UNDA

Ada beberapa kasus khusus dalam simpleks. Kadangkala kita akan menemukan bahwa iterasi tidak berhenti, karena syarat optimalitas atau syarat

Metode Simpleks M U H L I S T A H I R

TRANSPORTATION PROBLEM

Materi #13. TKT306 Perancangan Tata Letak Fasilitas T a u f i q u r R a c h m a n

BAB II LANDASAN TEORI

Minggu II Lanjutan Matriks

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

METODE SIMPLEKS MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-3. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Pembahasan Materi #14

BAB II LANDASAN TEORI

PENDISTRIBUSIAN BBA DENGAN METODE PROGRAMA LINIER (PERSOALAN TRANSPORTASI) Oleh : Ratna Imanira Sofiani, S.Si Dosen Universitas Komputer Indonesia

BAB II METODE SIMPLEKS

MODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 & 13. Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

ASSIGNMENT MODEL. Pertemuan Ke-10. Riani Lubis. Universitas Komputer Indonesia

Rivised Simpleks Method (metode simpleks yang diperbaiki)

BAB 2 LANDASAN TEORI

METODE BIG M. Metode Simpleks, oleh Hotniar Siringoringo, 1

MODIFIKASI METODE HUNGARIAN UNTUK PENYELESAIAN MASALAH PENUGASAN

TRANSPORTASI, PENUGASAN, PEMINDAHAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

EFISIENSI BIAYA DISTRIBUSI DENGAN METODE TRANSPORTASI

Perhatikan model matematika berikut ini. dapat dibuat tabel

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

#8 Operation Research : Assignment

BAB 4 : SISTEM PERSAMAAN LINIER

PROGRAM LINIER METODE SIMPLEKS

ASSIGNMENT MODEL MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12

Metode Transportasi. Muhlis Tahir

Area Pasar. Gambar 1. Alokasi Masalah/Metode Penugasan

Metode Simpleks dalam Bentuk Tabel (Simplex Method in Tabular Form) Materi Bahasan

TRANSPORTASI, PENUGASAN, PEMINDAHAN

Modul 10. PENELITIAN OPERASIONAL MODEL TRANSPORTASI. Oleh : Eliyani PROGRAM KELAS KARYAWAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Metode Simpleks (Simplex Method) Materi Bahasan

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

Analisis Penggunaan Algoritma Greedy dalam Program Solusi Fisibel Basis Awal Transportasi

Model Transportasi 1

II LANDASAN TEORI. suatu fungsi dalam variabel-variabel. adalah suatu fungsi linear jika dan hanya jika untuk himpunan konstanta,.

BAB II LANDASAN TEORI. A. Sistem Persamaan Linear dan Sistem Pertidaksamaan Linear

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

MODEL TRANSPORTASI OLEH YULIATI, SE, MM

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-7. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Makalah Riset Operasi tentang Metode Transportasi

Danang Triagus Setiyawan ST.,MT

Penggunaan Metode Transportasi Dalam...( Ni Ketut Kertiasih)

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MODEL TRANSPORTASI - II MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-9. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

OPTIMALISASI MASALAH PENUGASAN MENGGUNAKAN METODE HUNGARIAN (Studi kasus pada PT Pos Indonesia (Persero) Pontianak)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

TRANSPORTASI NORTH WEST CORNER (NWC)

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Pengumpulan Data

Transkripsi:

PERTEMUAN 2 KEMEROSOTAN (DEGENERACY) Ciri-ciri terjadinya kemerosotan adalah banyaknya variabel basis yang lebih kecil dari n+m- (dimana m = jumlah sumber dan n = jumlah tujuan), hal ini disebabkan oleh : Persediaan dan kebutuhan sama-sama habis pada langkah ke- dengan demikian Metode Batu Loncatan harus dihentikan 2 Sub bagian dari persediaan sama-sama habis bersamaan dengan kebutuhan atau sebaliknya Jika terjadi kemerosotan, penyelesaian optimal dari suatu permasalahan transportasi belum dapat diselesaikan, dikarenakan salah satu dari variabel non basisnya tidak dapat dibuat suatu loop untuk mencari penyelesainnya Agar dapat diselesaikan, maka permasalahan transportasi tersebut harus ditransformasikan dengan memperkenalkan bilangan ε > 0, sedemikian sehingga berlaku : â i = a i + ε, untuk i =, 2,, m b j = b j, j =, 2,, (n-), sedangkan untuk b n = b n + mε Pemakaian ε hanyalah teoritis saja dan dalam prakteknya ε dapat dihilangkan Contoh : T T 2 T 3 T 4 T 5 a i A 75 75 A 2 20 5 25 A 3 25 25 A 4 40 0 50 A 5 40 40 b j 75 20 30 40 50 25 Dengan menggunakan Metode Pojok Kiri Atas Solusi Fisibel Basis Awalnya menghasilkan variabel basis sebanyak 7 buah yaitu X, X 22, X 23, X 33, X 44, X 45 dan X 55, padahal seharusnya banyak variabel adalah n+m- = 5 + 5 - = 9 Jadi terjadi kemerosotan (degeneracy) Agar soal di atas dapat dicari penyelesaian optimalnya (jumlah variable basis = m + n - ) maka dapat diatasi dengan cara sebagai berikut : T T 2 T 3 T 4 T 5 a i A 75 ε 75+ε A 2 20-ε 5+2ε 25+ε A 3 25-2ε 3ε 25+ε A 4 40-3ε 0+4ε 50+ε A 5 40+ε 40+ε b j 75 20 30 40 50+5ε 25+5ε

MASALAH PENUGASAN (ASSIGNMENT) Masalah Penugasan disebut tipe khusus persoalan Program Liner, dilihat dari Model Matematikanya karena: ) Semua fungsi kendala bertanda = 2) Semua koefisien teknologi variable pengambilan keputusan (a ) adalah atau 0 3) Semua Nilai Sebelah Kanan (NSK) fungsi kendala (b i ) adalah Masalah penugasan merupakan kasus khusus dari model transportasi, dimana sejumlah m sumber ditugaskan kepada sejumlah n tujuan (satu sumber untuk satu tujuan) sedemikian sehingga diperoleh ongkos total yang minimum Biasanya yang dimaksud dengan sumber adalah pekerjaan (pekerja), sedangkan yang dimaksud dengan tujuan adalah mesin-mesin Jadi, dalam hal ini, ada m pekerjaan yang ditugaskan kepada n mesin, dimana apabila pekerjaan i (i =, 2,, m) ditugaskan kepada mesin j (j =, 2,, n) akan muncul ongkos penugasan C Karena satu pekerjaan ditugaskan kepada satu mesin, maka supply yang dapat digunakan pada setiap sumber adalah atau a i =, untuk semua i) Demikian pula halnya dengan mesin-mesin, karena satu mesin hanya dapat menerima satu pekerjaan, maka demand dari setiap tujuan adalah ( atau b j =, untuk semua j) Jika ada suatu pekerjaan yang tidak dapat ditugaskan pada mesin tertentu, maka C yang berkorespondensi dengannya dinyatakan sebagai M, yang merupakan ongkos yang sangat tinggi Masalah penugasan dikatakan seimbang jika jumlah sumber (m) sama dengan jumlah tujuan (n) Asumsi dasar dalam masalah Penugasan: Setiap pekerja ditugaskan kepada (satu) pekerjaan dan (satu) pekerjaan dikerjakan oleh (satu) pekerja Penggambaran umum persoalan penugasan ini adalah sebagai berikut : M M 2 M n a i c c 2 c n P X X 2 X n c 2 c 22 c 2n P 2 X 2 X 22 X 2n P m c m c m2 c mn X m X m2 X mn b j Karena semua kapasitas sumber (a i ) dan kapasitas tujuan (b j ) bernilai sehingga nilai dari variablenya X adalah atau nol, sehingga dalam table tersebut kapasitas sumber, kapasitas tujuan, dan variable X tidak dicantumkan Maka tablenya menjadi table ongkos berikut ini:

M M 2 M n P C C 2 C n P 2 C 2 C 22 C 2n P m C m C m2 C mn Sebelum model ini dapat dipecahkan dengan teknik transportasi, terlebih dahulu persoalannya harus diseimbangkan dengan menambahkan pekerjaan-pekerjaan atau mesin-mesin khayalan, tergantung apakah m > n atau m < n Dengan demikian, diasumsikan bahwa m = n Secara matematis, model penugasan ini dapat dinyatakan sebagai berikut : 0, jika pekerjaan ke-i tidak ditugaskan pada mesin ke-j X =, jika pekerjaan ke-i ditugaskan pada mesin ke-j (variable basis) Dengan demikian, model persoalan penugasan ini adalah : Meminimumkan Z m n = i= j= Berdasarkan pembatas : C X a) Kapasitas sumber ke-i : n j= X =, untuk i =,2,, m b) Kapasitas tujuan ke-j : m X =, untuk j =, 2,, n i= dan X = 0 atau untuk i =, 2,, m dan j =, 2,, n Karena nilai dari variable-variabelnya (X ) adalah atau nol, maka pemecahan dari persoalan penugasan tersebut tidak mencari nilai dari X tersebut, tertapi mencari letak dari X yang bernilai (variable basis) Suatu ciri khas persoalan penugasan adalah bahwa solusi optimum akan tetap sama bila suatu konstanta ditambahkan atau dikurangkan kepada baris atau kolom yang manapun dari matriks ongkosnya Hal ini dapat dibuktikan sebagai berikut : Jika p i dan q j merupakan konstanta pengurang terhadap baris i dan kolom j, maka elemen ongkos yang baru adalah : Z -C = C - p i - q j Sehingga fungsi tujuan baru menjadi : m n = i= j= Ź c X = m n ( C pi q j ) X = i= j= m n m n n m C X p X q X i j i= j= i= j= j= i=

m n Karena X = X =, maka Ź = Z = konstanta i= j= Hal ini menunjukkan bahwa meminimumkan Z akan menghasilkan solusi yang sama dengan meminimumkan Ź Suatu hal yang menarik ialah bahwa jika kita melakukan operasi pengurangan p i dan q j terhadap matriks ongkos akan diperoleh zero entries, yaitu elemenelemen ongkos dalam matriks yang berharga nol, yang juga merupakan variabel-variabel yang menghasilkan solusi optimal bagi Ź sehingga, berdasarkan pembuktian diatas, merupakan solusi optimal bagi Z Algoritma untuk menyelesaikan masalah penugasan yang biasa disebut Metode Hungarian adalah sebagai berikut : Setiap baris/kolom dikurangi dengan ongkos terkecil dalam baris/kolom yang bersangkutan 2 Menutup semua ongkos nol dengan garis mendatar atau tegak se-efektif mungkin sehingga diperoleh kemungkinan-kemungkinan sebagai berikut : 2 Bila banyaknya garis penutup nol sama dengan jumlah baris (kolom) maka tabel optimal ke langkah 3 22 Bila banyaknya garis penutup nol kurang dari jumlah baris (kolom) maka tabel belum optimal, sehingga perlu memperbaiki tabel dengan cara sebagai berikut : Setiap ongkos yang tidak tertutup garis dikurangi dengan ongkos positif terkecil diantara mereka sedangkan ongkos yang tertutup 2 garis (perpotongan antara garis mendatar dan tegak) harus ditambah dengan ongkos terkecil diatara yang tidak tertutup garis, sedangkan ongkos yang tertutup satu garis nilainya tetap Ulangi langkah 2 3 Jika tabel sudah optimal dapat diikuti langkah berikut : 3 Carilah baris(kolom) yang hanya memuat satu ongkos nol Ongkos nol tersebut dipilih kemudian baris dan kolomnya dicoret 32 Sisa ongkos nol yang belum dicoret selanjutnya diproses seperti langkah 3 Contoh : Diketahui table ongkos dari persoalan penugasan sebagai berikut: M M 2 M 3 M 4 P 4 6 3 P 2 9 7 0 9 P 3 4 5 7 P 4 8 7 8 5 Tentukanlah : ) Model Matematika dari persoalan Penugasan tersebut! 2) Ongkos Minimum dari persoalan Penugasan dan bagaimana penugasannya!

Jawab: a) Untuk model Matematika Persoalan Penugasan caranya sama dengan membuat model matematika persoalan Transportasi Silakan dicoba sendiri b) Ongkos Minimum dan Penugasannya dapat diselesaikan dengan Metode Hungarian Langkah-langkah penyelesaiannya adalah sebagai berikut : Tabel 4 6 3 9 7 0 9 4 5 7 8 7 8 5 *) Pilih ongkos terkecil dalam setiap baris yaitu baris- adalah C =, baris-2 adalah C 22 = 7, baris-3 adalah C 3 = 4 dan baris-4 adalah c 44 = 5 Kemudian setiap ongkos dikurangi dengan ongkos terkecil dalam masing-masing baris, sehingga diperoleh : Tabel II 0 3 5 2 2 0 3 2 0 7 3 3 2 3 0 Jumlah garis penutup ongkos nol = 3 < Jumlah baris = 4, berarti tabel belum optimal *) Pilih ongkos yang tidak tertutup garis yang paling kecil, yaitu C 32 = Untuk ongkos yang tidak tertutup garis dikurangi dengan dan yang tertutup 2 garis ditambah dengan, sehingga tabelnya menjadi : Tabel III 0 2 4 2 3 0 3 3 0 0 6 3 3 2 0 Jumlah garis penutup nol = 3 < Jumlah baris = 4, tabel belum optimal, ulangi lagi perhitungan, diperoleh tabel sebagai berikut : Tabel IV 0 2 2 0 3 0 0 0 4 5 3 2 0 Jumlah garis penutup nol = 3 < Jumlah baris = 4, tabel belum optimal, ulangi lagi perhitungan, diperoleh tabel sebagai berikut :

Tabel V 0 2 0 3 0 0 0 0 3 5 3 0 Jumlah garis penutup ongkos nol = 4 sama dengan jumlah baris(kolom) Jadi tabel sudah optimal Tabel Optimalnya adalah sebagai berikut : 0 2 0 3 0 0 0 0 3 5 3 0 *) Pilih baris (kolom) dalam tabel optimal yang hanya memuat satu ongkos nol, dipilih baris- 4 yaitu di sel (4, 4) sehingga baris-4 dan kolom-4 ditutup (dicoret) Selanjutnya dipilih kolom (baris) yang tersisa yang tidak tertutup garis yang hanya memuat satu nol, yaitu kolom-3 pada sel (2, 3), maka kolom-3 dan baris-2 ditutup (dicoret) Dipilih lagi baris- yaitu sel (, ), kemudian baris- dan kolom- ditutup, dan akhirnya ongkos nol yang tersisa adalah pada sel (3, 2) Tabel sudah memberikan penugasan optimal, yaitu sel (,), (2,3), (3,2) dan (4,4), sehingga biaya optimal : Z = C X + C 23 X 23 + C 32 X 32 + C 44 X 44 = + 0 + 5 + 5 = 2 (Harga C dari tabel I) Jadi Penugasannya adalah sebagai berikut: P ditugaskan kepada M P 2 ditugaskan kepada M 3 P 3 ditugaskan kepada M 2 P 4 ditugaskan kepada M 4 Dengan biaya minimumnya adalah 2 satuan

Contoh Soal: Ada 5 pekerjaan (P, P 2, P 3, P 4, P 5 ) yang harus diselesaiakan oleh 5 mesin (M, M 2, M 3, M 4, M 5 ) Biaya untuk memproses pekerjaan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini : M M 2 M 3 M 4 M 5 P 3 9 2 3 7 P 2 6 5 6 6 P 3 9 4 7 0 3 P 4 2 5 4 2 P 5 9 6 2 4 6 Tentukanlah : a) Model Matematika dari Persoalan Penugasan tersebut! b) Biaya minimum dari Masalah Penugasan dan bagaimana penugasannya! 2 Sebuah perusahaan restoran swalayan (fast-food) ingin membangun 4 buah toko di daerah perkotaan Chicago Di masa lampau, perusahaan ini telah menggunakan enam perusahaan bangunan yang berbeda dan merasa puas dengan hasil kerja masingmasing perusahaan ini Karena itu ia menawarkan mereka tiap-tiap pekerjaan ini Tawaran akhir (dalam ribuan dolar) diperlihatkan dalam tabel berikut : P P 2 P 3 P 4 P 5 P 6 T 853 88 875 824 89 867 T 2 789 774 774 765 793 783 T 3 82 83 824 806 835 87 T 4 843 846 862 833 844 855 Karena perusahaan fast-food ini ingin keempat buah kedai siap secepat mungkin, maka ia akan menghadiahkan paling tinggi satu pekerjaan bagi satu perusahaan bangunan Penetapan yang manakah yang akan menghasilkan biaya total minimum bagi perusahaan fast-food ini? Dengan selesainya materi ini (pertemua 2), maka perkuliahan Riset Operasi (Teknik Riset Operasional) telah selesai Adapaun materi untuk Test Akhir Semester adalah Masalah Transportasi dan Masalah Penugasan Selamat belajar, Semoga Sukses