HUBUNGAN ANTARA KONSENTRASI DAN TEMPERATUR TERHADAP LAJU REAKSI DAN NILAI ENERGI AKTIFASI

dokumen-dokumen yang mirip
PERCOBAAN 3 PERSAMAAN ARRHENIUS DAN ENERGI AKTIVASI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PERSAMAAN ARRHENIUS DAN ENERGI AKTIVASI

LAPORAN PRAKTIKUM DINAMIKA KIMIA JUDUL PERCOBAAN : PENENTUAN LAJU REAKSI IODINASI ASETON DALAM SUASANA ASAM. Nama : SantiNurAini NRP :

Kinetika Kimia. Abdul Wahid Surhim

LAPORAN PERSAMAAN ARRHENIUS DAN ENERGI AKTIVASI

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA PERSAMAAN ARRHENIUS DAN ENERGI AKTIVASI

Purwanti Widhy H, M.Pd. Laju Reaksi

Kunci jawaban dan pembahasan soal laju reaksi

PETA KONSEP LAJU REAKSI. Percobaan. Waktu perubahan. Hasil reaksi. Pereaksi. Katalis. Suhu pereaksi. Konsentrasi. Luas. permukaan.

kimia LAJU REAKSI 1 TUJUAN PEMBELAJARAN

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

Laporan Kimia Fisik KI-3141

c. Suhu atau Temperatur

KUMPULAN SOAL-SOAL KIMIA LAJU REAKSI

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA DASAR. :4. Pengaruh Konsentrasi dan Suhu Pada Laju Reaksi. 6. John Peterson Serius

Setiap system kesetimbangan melibatkan reaksi-reaksi endoterm dan eksoterem. Kenaikan suhu system akan menguntungkan reaksi eksoterem

Gambar 2.1 Reaksi Saponifikasi tripalmitin

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK KI3141 PERCOBAAN M-2 PENENTUAN ORDE REAKSI DAN TETAPAN LAJU REAKSI. : Ricky Iqbal Syahrudin.

Jurnal sains kimia Vol.II No.2,2010 PENURUNAN TITIK BEKU LARUTAN

Laporan Praktikum Kimia Laju Reaksi

Bab 10 Kinetika Kimia

Waktu (t) Gambar 3.1 Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap waktu

wanibesak.wordpress.com

KINETIKA REAKSI Kimia Fisik Pangan

Laboratorium Kimia SMA... Praktikum II Kelas XI IPA Semester I Tahun Pelajaran.../...

KINETIKA REAKSI PEMBUATAN KALSIUM KARBONAT DARI LIMBAH PUPUK ZA DENGAN PROSES SODA. Suprihatin, Ambarita R.

PRAKTIKUM KIMIA DASAR I KECEPATAN REAKSI. Kelompok V : Amir Hamzah Umi Kulsum

Laporan Kimia Fisik KI-3141

Laporan Resmi Praktikum Kimia Fisika III Inversi Gula

Perubahan kimia secara sederhana ditulis dalam persamaan reaksi dengan kondisi kesetimbangan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PERCOBAAN I KESETIMBANGAN KIMIA DI DALAM LARUTAN PROGRAM STUDI S-1 KIMIA

A. D. Rosalia, et al., ALCHEMY jurnal penelitian kimia, vol. 11 (2015), no. 1, hal

SOAL LAJU REAKSI. Mol CaCO 3 = = 0.25 mol = 25. m Mr

Sulistyani, M.Si.

LEMBAR KERJA SISWA 4

Termodinamika apakah suatu reaksi dapat terjadi? Kinetika Seberapa cepat suatu reaksi berlangsung?

KINETIKA & LAJU REAKSI

yang berkaitan dengan Laju Reaksi, diberikan pada tabel berikut ini.

MODUL LAJU REAKSI. Laju reaksi _ 2013 Page 1

BY SMAN 16 SURABAYA : Sri Utami, S. P LAJU REAKSI KESIMPULAN

Perubahan konsentrasi reaktan atau produk terhadap waktu. Secara matematis, untuk reaksi: A B Laju reaksi = r = -d[a]/dt = d[b]/dt

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II TERMOKIMIA. Rabu, 2-April-2014 DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1:

Praktikum Kimia Fisika II Hidrolisis Etil Asetat dalam Suasana Asam Lemah & Asam Kuat

- Melakukan percobaan penentuan laju reaksi. - Mendiskusikan data-data percobaan laju reaksi dalam bentuk grafik untuk menentukan harga laju

KINETIKA & LAJU REAKSI

A. MOLARITAS (M) B. KONSEP LAJU REAKSI C. PERSAMAAN LAJU REAKSI D. TEORI TUMBUKAN E. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

Laju Reaksi. Bahan Ajar Mata Pelajaran Kimia Kelas XI Semester I

Percobaan 6 DISTRIBUSI ZAT TERLARUT ANTARA DUA JENIS PELARUT YANG BERCAMPUR. Lab. Kimia Fisika Jurusan Kimia Universitas Negeri Semarang

BAB VI KINETIKA REAKSI KIMIA

MENYARING DAN MENDEKANTASI

Soal-Soal. Bab 4. Latihan. Laju Reaksi. 1. Madu dengan massa jenis 1,4 gram/ cm 3 mengandung glukosa (M r. 5. Diketahui reaksi:

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA II PENENTUAN LAJU REAKSI DAN TETAPAN LAJU

LAPORAN PRAKTIKUM PERCOBAAN PRAKTKUM 1 LAJU REAKSI

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN

BAB 9. KINETIKA KIMIA

I. TUJUAN Menentukan konstanta kecepatan reaksi dengan menggunakan polarimeter.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

ABSTRAK. Percobaan dengan judul reaksi orde satu yang bertujuan untuk menguji apakah H 2 O 2

LAPORAN V KELARUTAN DAN KOEFISIEN AKTIVITAS ELEKTROLIT KUAT

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA LAJU REAKSI 24 MARET 2014

KINETIKA PELARUTAN ITRIUM HIDROKSIDA DALAM HCl

STUDI PERBANDINGAN KINETIKA REAKSI HIDROLISIS TEPUNG TAPIOKA DAN TEPUNG MAIZENA DENGAN KATALIS ASAM SULFAT

BAB III HASIL PENELITIAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM SILABUS

Laju Reaksi KIM 2 A. KEMOLARAN B. LAJU REAKSI C. UNGKAPAN LAJU REAKSI LAJU REAKSI. materi78.co.nr

KESETIMBANGAN KIMIA A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Keadaan setimbang adalah suatu keadaaan dimana konsentrasi seluruh zat tidak lagi mengalami

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN PERTEMUAN KE-1

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil

STUDI ELEKTROLISIS LARUTAN KALIUM IODIDA. Oleh : Aceng Haetami ABSTRAK

MODUL I Pembuatan Larutan

tanya-tanya.com Soal No.2 Apabila anda diminta untuk mengukur laju reaksi terhadap reaksi : Zn(s) + 2HCI(aq)

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I STOIKIOMETRI REAKSI

PERCOBAAN 6 KONSTANTA KECEPATAN REAKSI

LEMBAR KERJA SISWA 2

PENDAHULUAN. 1.1 Tujuan Praktikum Kegiatan praktikum ini mempunyai tujuan yaitu agar siswa dapat membuktikan Hukum Kekekalan Massa pada suatu reaksi.

kimia ASAM-BASA III Tujuan Pembelajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Paguyaman yang berhubungan dengan materi laju reaksi diberikan dalam Tabel 2 berikut.

Kode KIM.10. Laju Reaksi

Jason Mandela's Lab Report

Pengaruh Suhu Q10. Dhadhang Wahyu Kurniawan Laboratorium Farmasetika Unsoed

Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol

I. LARUTAN BUFFER. 1. Membuat Larutan Buffer 2. Mempelajari Daya Sanggah Larutan Buffer TINJAUAN PUSTAKA

KAJIAN KINETIKA KIMIA MODEL MATEMATIK REDUKSI KADMIUM MELALUI LAJU REAKSI, KONSTANTE DAN ORDE REAKSI DALAM PROSES ELEKTROKIMIA ABSTRAK ABSTRACT

MODUL STOIKIOMETRI 1

Indo. J. Chem. Sci. 3 (2) (2014) Indonesian Journal of Chemical Science

Bahasan: Mempelajari kecepatan/laju reaksi suatu proses/perubahan kimia. reaksi berlangsung mekanisme reaksi

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI SUHU

DERAJAT KEASAMAN (ph)

BAB IV. HASIL PENGAMATAN dan PERHITUNGAN

Jason Mandela's Lab Report

Widya Kusumaningrum ( ) Page 1

Termodinamika dan Kesetimbangan Kimia

SILABUS Sekolah : SMA Negeri 5 Surabaya Mata Pelajaran : Kimia Kelas/semester : XI/1 Referensi : BSNP / CIE Standar Kompetensi

IDENTIFIKASI TINGKAT PEMAHAMAN KONSEP STOIKIOMETRI PADA PEREAKSI PEMBATAS DALAM JENIS-JENIS REAKSI KIMIA SISWA KELAS X MIA SMA NEGERI 4 MALANG

KINETIKA KIMIA LAJU DAN MEKANISME DALAM REAKSI KIMIA

PENENTUAN KADAR CuSO 4. Dengan Titrasi Iodometri

KINETIKA REAKSI Kimia Fisik Pangan

KATA PENGANTAR. Wassalamualaikum Wr. Wb. Palembang, Oktober Penyusun

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA KONSENTRASI DAN TEMPERATUR TERHADAP LAJU REAKSI DAN NILAI ENERGI AKTIFASI Fitriyah*, Ikhsannudin, Ninda yerasetyo Lab. Kimi Dasar Jurusan Kimia Universitas Negeri Semarang Gedung D8 Lt 1 Sekaran Gunungpati Semarang, Indonesia yahfitri544@gmail.com 089699771331 Abstrak Laju reaksi merupakan perubahan kosentrasi suatu larutan per satu detik. Eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsentrasi terhadap waktu tempuh dan laju reaksi, serta mengetahui hubungan temperatur terhadap waktu tempuh larutan dan konstanta laju. Dan untuk menentukan orde reaksi setiap reaktan. Adapun metode yang digunakan adalah metode stoikiometri, metode laju reaksi, dan metode persamaan laju reaksi. Sedangkan untuk langkah kerjanya yaitu dengan mengatur volume dan temperatur. Syaratnya dalam larutan tersebut harus berjumlah seratus mililitter. Untuk selanjutnya klik start dan saat larutan keempat ditumpahkan klik start pada menu. Tunggu hingga warna larutan berubah warna seperti warna pembanding. Hasil dari percobaan ini berupa waktu tempuh. Dari data tersebut pertama dicari laju reaksinya dan kemudian dicari orde reaksi setiap reaktan. Dari laju dan orde reaksi yang telah didapatkan, maka dapat dicari kostanta laju reaksi. Pada konsentrasi yang tinggi waktu yang ditempuh kecil, sehingga laju reaksinya cepat. Sedangkan pada saat temperaturnya tinggi maka waktunya sedikit, sehingga lajunya cepat. Dan untuk orde reaksi suatu larutan (reaktan) berkisar antara nol sampai satu. Kata Kunci : laju reaksi;orde reaksi; konstanta reaksi; konsentrasi; dan temperatur. Abstract The reaction rate is the change in concentration of a solution per one second. This experiment aims to determine the relationship between the concentration of the travel time and the reaction rate, and determine the relationship of solution temperature on travel time and rate constants. And to determine the reaction order of each reactant. The method used is the stoichiometric method. As for his step is to adjust the volume and temperature. The requirement in the solution should amount to one hundred mililitter. For the next click start and when the fourth solution is poured click on the start menu. Wait until the color of the

solution changes color as the color comparator. The results of this experiment in the form of travel time. From these data the rate of reaction is first searched and then searched the reaction order of each reactant. From the pace and order of the reaction has been obtained, it can be searched reaction rate constants. At high concentrations the time taken is small, so the faster the reaction rate. While at high temperature so little time, so the speed is fast. And for the order of the reaction of a solution ( reactant ) ranges from zero to one. Keywords : rate of reaction ; reaction order ; reaction constants ; concentration ; and temperature. Pendahuluan Reaksi adalah proses penyusunan suatu produk dari suatu reaktan. Proses ini dimulai dari adanya energi aktifasi yang mempengaruhi laju dari reaksi tersebut. Sedangkan titrasi adalah mencampurkan beberapa larutan hingga warnanya sesuai dengan indikator. Titrasi juga diartikan sebagai prosedur menyetarakan mol dua zat dengan pengukuran volume larutan kedua zat pada titik akhir reaksi, yang ditandai dengan perubahan warna zat indikator (Agus, 1986). Menurut Vogel,1994 sebuah reaksi diawali dengan tumbukan antar partikel. Yang mna setelah tumbukan itu akan terjadi proses penyusunan ulang ikatan dalam reaktan dengan susunan yang berbeda (sebagai produk). Sedangkan laju reaksi merupakan perubahan konsentrasi persatuan waktu. Dalam persamaan laju reaksi meliputi : konsentrasi larutan, orde reaksi, dan konstanta laju. Konsentrasi merupakan molaritas dari reaktan. Sedangkan orde merupakan pangkat dari konsentrasi reaktan. Dan konstanta laju adalah angka mutlak yang bersifat konstan (tetap). Terdapat beberapa jenis reaksi, yaitu reaksi yang melibatkan dua molekul dan reaksi yang melibatkan tiga molekul. Reaksi yang melibatkan dua molekul disebut reaksi bimolekul, sedangkan reaksi yang melibatkan tiga molekul disebut reaksi trimolekul. Untuk reaksi trimolekul dibagi lagi menjadi dua macam reaksi, yaitu reaksi sederhana dan reaksi rumit. Reaksi sederhana yaitu apabila orde reaksinya mempunyai nilai yang sama dengan kemolekulannya. Sedangkan untuk reaksi rumit adalah apabila ordenya tidak sama dengan kemolekulannya (Supardi,2012) Didalam proses pengubahan reaktan hingga menjadi produk ini dipengaruhi oleh beberapa faktor sepeti bentuk fisik reaktan, kosentrasi, temperatur, katalis, dan tekanan..

Dimana ini akan mempengaruhi laju reaksi dan waktu yang diperlukan dalam proses pembuatan produk ini. Faktor yang mempunyai peranan paling penting yaitu kosentrasi reaktan. Namun terkadang ada juga reaksi yang sangat sensitif terhadap temperatur. Temperatur ini digunakan untuk pengukuran kuantitatif dalam kinetika kimia (Oxtoby,2001). Dalam hal ini temperatur mempunyai pengaruh terhadap laju reaksi. Semakin tinggi temperatur maka laju reaksi semakin cepat dan waktunya semakin sedikit (Chang,2005). Dan untuk ketetapan laju reaksi bisa didapatkan menggunakan persamaan empirik milik Archeius. Dalam persamaan ini juga bisa didapatkan besar energi aktifasi. Dan ini persamaan ini juga bisa digunakan untuk mencari nilai dari konstanta laju reaksi (Supardi,2012). k = A. e E/RT Ada beberapa masalah yang berusaha kami pecahkan, antara lain : 1) bagaimana pengaruh konsentrasi terhadap temperatur dan laju reaksi, 2) berapa orde reaksi masingmasing reaktan, 3) bagaimana hubungan antara temperatur terhadap waktu tempuh reaksi dan konstanta laju reaksi, 4) berapa nilai energi aktifasinya Sedangkan tujuan dari eksperimen ini, yaitu untuk mengetahui hubungan antara konsentrasi terhadap waktu tempuh dan laju reaksi, serta mengetahui hubungan temperatur terhadap waktu tempuh larutan dan konstanta laju. Dan untuk menentukan orde reaksi setiap reaktan. Selain itu untuk menentukan energi aktifasinya. Metode Metode yang digunakan dalam praktikum ini yaitu secara online. Yaitu melalui sofware kineticks.swf (sumbe http://www.chem.arizona.edu). Dengan alat yang digunakan adalah gelas ukur 100 ml sebanyak 4 buah, stopwatch, dan gelas kimia 250 ml. Adapun caranya yaitu pertama ditentukan terlebih dahulu volume masing-masing reaktan. Dalam eksperimen ini terdiri dari tiga reaktan, yaitu H 2 O 2 for syn merck, HCl for syn merck, dan KI for syn merck. Masing-masing reaktan diatur volumenya, yaitu untuk eksperimen pertama volume 0,01M H 2 O 2 10 ml, 1M HCl 20 ml, dan 0,05M KI 10 ml. Sedangkan untuk eksperimen kedua yaitu volume 0,01M H 2 O 2 10 ml, 1M HCl 20 ml, dan 0,05M KI 10 ml. Dan untuk eksperimen ke tiga yaitu volume 0,01M H 2 O 2 10 ml, 1M HCl 20 ml, dan 0,05M KI 20 ml. Dan yang keempat yaitu volume 0,01M H 2 O 2 10 ml, 1M HCl 40 ml, dan 0,05M KI 10 ml (temperaturnya dibuat tetap dari eksperimen satu sampai tiga). Setelah ditentukan konsentrasinya, kemudian menu start diklik. Kemudian tunggu hingga reaktan keempat

ditumpahkan dan lalu klik menu waktu. Ditunggu hingga warna larutan berubah warna seperti warna larutan pembanding. Jika sudah maka menu stop diklik. Sedangkan untuk eksperimen yang kelima suhunnya yang diubah-ubah, namun volumenya dibuat tetap. Temperaturnya diubah-ubah dari 5 0, 25 0, 35 0, dan 45 0. Sedangkan konsentrasi reaktan dibuat tetap, yaitu 0,01M H 2 O 2 10 ml, 1M HCl 20 ml, dan 0,05M KI 10 ml. Dan untuk langkahlangkah selanjutnya sama seperti eksperimen pertama, kedua, dan ke tiga. Data yang telah dihasilkan ini akan diolah menggunakan metode statistika, yaitu mencari nilai rata-rata. Sedangkan metode eksperimennya menggunakan metode titrasi,membandingkan dengan gambar lain sebagai indikatornya yaitu warnanya sudah sama.dan metode laju digunakan untuk mencari nilai laju, kosentrasi dan konstanta laju. Dan untuk variabel-variabelnya adalah untuk menentukan pengaruh volume terhadap laju dan waktu reaksi variabel bebasnya adalah volume larutan, variabel kontrol adalah jenis larutan, dan variabel terikatnya adalah waktu dan laju reaksi. Sedangkan untuk pengaruh temperatur terhadap waktu dan laju reaksi variabel bebasnya temperatur, variabel terikatnya waktu dan laju reaksi, dan variabel kontrolnya volume dan jenis larutan. Hasil Dan Pembahasan Data diperoleh dari melakukan eksperimen scara langsung. Eksperimen ini dilakukan menggunakan aplikasi komputer. Sedangkan metodenya yaitu menggunakan metode stoikiometri dan titrasi. Rumusan reaksinya adalah H2O2 + 2HCl + 2KI I2 + 2H2O + 2KCl. Dimana larutan yang di biarkan akan berubah warna menjadi kecoklatan. Ini disebabkan adanya kandungan iodin dalam larutan tersebut. Tabel 1. Pengaruh volume terhadap laju reaksi tempratur (ᵒC) volume (ml) H₂O₂ 0,01 M KI 0,05 M HCl 1M H₂O 25 10 10 20 60 25 10 20 20 50 25 20 10 20 50 waktu (s) 53,68 53,92 53,9 53,8 53,7 27,37 27,64 27,83 27,83 27,32 28,25 27,22 Tratarata 53,83 27,6 27,8

28,44 27,77 27,32 Data yang telah kita peroleh untuk waktunya kita ambil waktu rata-rata karena yang kita butuhkan dalam perhitungan hanya satu waktu. Selain itu untuk memudahkan. Dalam mencari nilai rata-rata ini menggunakan metode statistika Data diatas digunakan dalam menentukan hubungan antara konsentrasi dengan laju reaksi. Dilihat dari data 1, 2, dan 3 semakin tinggi konsentrasi maka laju reaksinya semakin cepat. dan waktu yang digunakan untuk bereaksi semakin sedikit. Dan semakin banyak volume maka konsentrasinya semakin tinggi. Hasil ini sesuai dengan yang dikemukakan Oxtobi. Sedangkan untuk data kedua dan ketiga sebenarnya sama jika dibulatkan, dan hanya selisih sedikit maka saya anggap sama. Kenapa waktunya sama? Ini dikarenakan volume untuk semua reaktan sama, yaitu 50 ml. Dengan data ini kita bisa mencari orde masing-masing reaktan. Namun terlebih dahulu dicari waktu rata-ratanya untuk memudahkan. Untuk selanjutnya mencari masingmasing konsentrasi reaktan. Untuk mencari orde pada tiap-tiap reaktan menggunakan metode hukum laju reaksi. Namun terlebih dahulu kita mencari molaritas / konsentrasi terlebih dahulu. Yaitu dengan menggunakan metode molaritas. Sehingga didapatkan molaritas sebagai berikut : Tabel 2. Hasil Perhitungan Molaritas (kosentrasi) Volume awal (ml) Volume air (ml) Kosentrasi awal (M) Molaritas akhir (M) waktu (sekon) H2O2 KI HCl H2O2 KI HCl H2O2 KI HCl 10 10 20 0,001 0,005 0,2 53,83 10 20 20 0,001 0,01 0,2 27,6 100 0,05 0,05 1 20 10 20 0,002 0,005 0,2 27,8 10 10 40 0,001 0,005 0,4 56,84 Dari hasil perhitungan tersebut, kemudian dicari masing-masing orde reaksi yaitu dengan menggunakan metode laju reaksi. Yaitu dengan menggunakan waktu yang telah kita peroleh dalam eksperimen ini. Untuk mencari orde reaksi dari KI kita bisa membandingkan antara data pertama dengan data kedua. Hingga diperoleh orde reaksi dari KI yaitu 1. Sebenarnya hasil dari pembagian lajunya tidak 2, namun 1,95. Karena kesulitan maka dibulatkan menjadi 2,

sehingga dioeroleh ordenya menjadi 1. Sedangkan untuk mencari orde reaksi H 2 O 2 menggunakan data ke tiga dan data 1. Sama dengan hasil pembagian laju data pertama dengan data kedua, untuk data yang kedua dengan ketiga juga memperoleh angka tidak bulat. Yaitu diperoleh angka 1,9, namun dibulatkan menjadi 2. Sehingga didapat orde reaksi H 2 O 2 adalah 2. Dan untuk menentukan kosentrasi HCl yaitu dengan membandingkan reaksi pertama dengan keempat. Dari perhitungan menggunakan metode yang sama, yaitu metode laju reaksi didapatkan ordenya yaitu 0. Namun jika ordenya 0, maka waktu yang dibutuhkan juga harusnya sma, kalau tidak mungkin hampir mendekati sama. Namun untuk hasil yang diperoleh bahkan jauh berbeda, yaitu dengan selisih yang cukup besar yakni 3. Mengapa demikian? Ini dikarenakan kurngnya ketelitian dalam mengamati perubahan warna larutan yang dibandingkan. Selain itu kurangnya ketepatan dalam mengklik start timet juga bisa mempengaruhi waktu yang diperoleh. Dan jika dibandingkan dengn hipotesis yang ada sebelumnya, data ini sngat salah, karena seharusnya waktu yang ditempuh untuk data keempat jauh lebih sedikit dibanding data satu. Tabel 4. Pengaruh suhu terhadap waktu dan laju reaksi. tempratur (ᵒC) H₂O₂ 0,01 M volume (ml) KI 0,05 M HCl 1M H₂O waktu (s) ratarata 66,85 5 10 10 20 60 66,58 66,66 66,66 66,68 66,69 60,67 15 10 10 20 60 60,87 60,64 61,4 60,46 60,8 53,68 25 10 10 20 60 54,09 53,9 53,8 53,7 53,83 47,7 35 10 10 20 60 47,97 48,36 47,61 47,53 47,83 45 10 10 20 60 45,24 45,17

45,26 45,31 45,23 44,8 Data ini menunjukkan pengaruh temperatur terhadap laju reaksi dan waktu yang ditempuh. Berdasarkan data bahwa semakin tinggi suhunya semakin cepat juga reaksinya ini terlihat waktunya semakin kecil. Dan ini sesuai dengan pendapat Chang. Sedangkan untuk mengetahui nilai kostanta laju menggunakan metode laju reaksi. Hingga diperoleh untuk nilai K1,K2,K3,K4, dan K5 adalah 3000, 3300, 3700, 4200, dan 4400. Sedangkan saat kita mencari energi aktifasi kita membutuhkan ln K. Sehingga diperoleh ln K1, ln K2, ln K3, ln K4, dan ln K5 adalah 8; 8,1; 8,2; 8,3; dan 8,4. Sedangkan untuk mencari energi aktifasi berdasarkan metode penetapan energi aktifasi, dan ini berdasarkan pada persamaan Archenius kita membutuhkan beberapa data. Tabel 5. Data-data untuk energi aktifasi temperatur (ᵒC) konstanta laju waktu ln K 1/T (-0C) 5 3000 5 8 0,2 15 3300 15 8,1 0,07 25 3700 25 8,2 0,04 35 4200 35 8,3 0,03 45 4400 45 8,4 0,02 Berdasarkan data perhitungan yang telah diperoleh kemudian dibuat grafik ln K, dengan begitu kita mendapatkan nilai archenius. Grafik 1.

ln K 8,45 ln K 8,4 8,35 8,3 8,25 8,2 8,15 8,1 ln K Linear (ln K) 8,05 8 7,95 7,9 y = -1,828x + 8,331 R² = 0,731 0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 1/T ( ᵒC) Dapat dilihat, bahwa variabel X merupakan 1/T. Dimana T disini adalah temperatur, sedangkan untuk variabel yang menempel pada X adalah energi aktifasi per tetapan gas. dengan perhitungan menggunakan metode penetapan aktifasi, kita dapatkan nilai energi aktifasi sebesar 15,198 J. Sedangkan untuk faktor archeniusnya sebesar kurang lebih adalah 6. Dan untuk slopenya sendiri besarnya adalah -1,828 dan unutuk intersepnya sendiri adalah 8,331. Kesimpulan Dari eksperimen tersebut terdapat beberapa kesimpulan, yaitu semakin tinggi konsentrasi reaktan, maka semakin cepat laju reksinya. Sedangkan untuk mencari orde reaksi masing-masing reaktan yaitu dengan cara membandingkan laju reaksi satu dengan yang lain. Dengan syarat salah satu kosentrasi reaktannya ada yang berbeda. dan untuk hubungan antara temperatur dengan laju reaksi yaitu semakin tinggi temperatur maka lajunya semakin cepat. sedangkan untuk nilai orde masing-masing reaktan adalah asam klorida nol, hidrogen

perioksida satu dan kalium iodida juga satu. Untuk nilai energi aktifasinya adalah lima belas koma satu sembilan delapan joule. Daftar Pustaka Agus, Akhril. 1986. Mengerti Kimia 2b. Bandung : Bumi Siliwangi. Chang,R. 2004. Kimia Dasar Jilid 2 Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga. http://group.chem.iastate.edu/greenbowe/sections/projectfolder/flashfiles/kinetics2/kinetics.s wf Oxtoby, David.W. 2001. Prinsip-prinsip Kimia Modern Jilid 2 Edisi Keempat. Jakarta : Erlangga. Sugiyono. 2007. Statistik untuk Penelitian. Bandung : ALFABETA Supardi, Kasmadi Imam, Gatot Lubandjono. 2012. Kimia Dasar 2. Semarang : UNNES Vogel. 1994. Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran (EGC).