PENELITIAN CROSS SECTIONAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

dokumen-dokumen yang mirip
DESAIN STUDI EPIDEMIOLOGI

Cross sectional Case control Kohort

Studi epidemiologi deskriptif

1. Relatif cepat dan murah untuk mendeteksi adanya kejadian luar biasa.

6/5/2010. Analytic. Descriptive Case report Case series Survey. Observational Cross sectional Case-control Cohort studies

DESAIN STUDI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF

PENELITIAN OBSERVASIONAL. DR. Titiek Sumarawati,MKes

STUDI EPIDEMIOLOGI ANALITIK (OBSERVASIONAL DAN EKSPERIMENTAL) Putri Handayani, M. KKK

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka jenis penelitian yang akan

KATA PENGANTAR. Penyusun. Kelompok 1

Observasional study. Nani Kartinah, S.Farm, M.Sc, Apt. Department of Pharmacy Faculty of Mathematics and Science Lambung Mangkurat University

06/03/2018 TUJUAN. Diakhir kuliah mahasiswa memiliki pengetahuan tentang konsep dasar epidemiologi deskriptif. Pertemuan 4 - Epidemiologi

STUDI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF. Putri Handayani, SKM., M.KKK

BAB III METODE PENELITIAN. analitik cross-sectional dan menggunakan pendekatan observasional.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

JENIS RISET. Saptawati Bardosono

DESAIN PENELITIAN. Eksperimental. Obsevasional

Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester BIOSTATISTIKA DAN EPIDEMIOLOGI (MMS-4411) oleh: Dr. Danardono, MPH.

Introduksi. Disain penelitian Epidemiologi

Etih Sudarnika Laboratorium Epidemiologi, FKH IPB

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

Studi Epidemiologi Analitik. DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 Adelia Adi setya Rizky Maisar Putra Romayana Simanungkalit Rozika Amalia Siti Susanti Yusfika

UKURAN ASOSIASI DALAM EPIDEMIOLOGI. Putri Handayani, M. KKK

PENELITIAN EPIDEMIOLOGI

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup tempat : RSIA. Hermina Pandanaran Semarang. Indonesia.

RANCANGAN EKOLOGIS MP-KONSENTRASI MAGISTER KESEHATAN IBU-ANAK

commit to user BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian tentang hubungan serangan asma dengan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. 3.1 Rancangan Penelitian Tempat dan waktu penelitian. 3.3 Populasi dan sampel penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi Penelitian Soal Ujian Akhir Semester 2014/ 2015 (100 soal)

Pada sebuah penelitian potong lintang berbasis populasi peneliti ingin mengetahui faktor risiko yang berhubungan dengan hipertensi.

CATATAN TUTORIAL OPTIMA

Odds ratio = a/b = ad/bc c/d

PENGANTAR EPIDEMIOLOGI KLINIK

STUDI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF

Pengukuran Kejadian Penyakit

Studi Eksperimental membandingkan data dari sekelompok manusia/obyek yang dengan

Oleh: SYAFRIANI, M.Kes Prinsip-prinsip Epidemiologi STIKES TUANKU TAMBUSAI RIAU

Attributable Risk (AR) dan Population Attributable Risk (PAR) MK Epidemiologi Gizi Smt III 1

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian yang hanya dilakukan

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 3 Botupingge Kecamatan

EPIDEMIOLOGI GIZI. Saptawati Bardosono

METODOLOGI PENELITIAN

FAKTOR RISIKO PENYAKIT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BIOSTATISTIKA DAN EPIDEMIOLOGI (MMS-4411)

SAP NON MODUL METODOLOGI PENELITIAN

PENGANTAR METODOLOGI PENELITIAN KEDOKTERAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT. dr. Burhannudin Ichsan, M.Med.Ed, M.Kes

jenis-jenis pendekatan adalah :

PENGANTAR BIOSTATISIK SAPTAWATI BARDOSONO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Modul 13 Ukuran Sampel

Relation between Indoor Air Pollution with Acute Respiratory Infections in Children Aged Under 5 in Puskesmas Wirobrajan

2-RP. Penguasaan Pengetahuan. Kemampuan. kerja. Kemampuan. Manajerial. Sikap dan Tata Nilai 5-PBS 1-CP 2-RP 3-RE

BAB I PENDAHULUAN. dan meningkatkan derajat kesehatan. Kegiatan ini hanya diselenggarakan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Sebanyak 18% kebutaan di dunia disebabkan oleh kelainan refraksi. Di Asia,

BAB III METODE PENELITIAN. observasional-analitik dan dengan pendekatan cross sectional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BIAS DALAM STUDI EPIDEMIOLOGI. Oleh: Hartini Sri Utami

BAB III METODE PENELITIAN. cross sectional pendekatan retrospektif. Studi cross sectional merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. transisi epidemiologi. Secara garis besar proses transisi epidemiologi adalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Arteri Perifer (PAP) adalah suatu kondisi medis yang disebabkan

Strategi Disain Penelitian

RANCANGAN PENELITIAN DI BIDANG KESEHATAN

KANKER PARU MERUPAKAN FAKTOR RISIKO TERJADINYA EFUSI PLEURA DI RUMAH SAKIT Dr. MOEWARDI SURAKARTA. Oleh. Agus Suprijono, Chodidjah, Agung Tri Cahyono

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian ini menggunakan penelitian analitik obeservasional

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan

Prosiding SNaPP2011 Sains, Teknologi, dan Kesehatan

UKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI

UKURAN FREKUENSI PENYAKIT

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, yaitu adanya

BAB III METODE PENELITIAN. diobservasi hanya sekali pada saat yang sama (Arief, 2008).

PENGUKURAN KEJADIAN PENYAKIT ETIH SUDARNIKA LABORATORIUM EPIDEMIOLOGI FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN IPB

BAB I PENDAHULUAN. penyakit gula. DM memang tidak dapat didefinisikan secara tepat, DM lebih

JENIS-JENIS PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. defisiensi besi sebanyak 25 sebagai kasus dan 37 anak dengan Hb normal

BAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2017/2018 PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Desain Riset DOSEN : DIANA MA RIFAH

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, Indonesia menghadapi tantangan dalam meyelesaikan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. hampir 25% populasi atau sekitar 55 juta jiwa (Anma, 2014). Hasil Riset

Hipotesis. 1. Jawaban sementara dari pertanyaan penelitian 2. Menunjukkan hubungan antara variabel yg terukur 3. Harus dibuktikan dng metode statistik

Mengukur Kemunculan dan Risiko Penyakit

EPIDEMOLOGI KESEHATAN KERJA ZAENAB, SKM., M.KES co. id.

BAB III METODE PENELITIAN. observasional cross sectional, dimana data yang menyangkut variabel bebas

TUTORIAL EPIDEMIOLOGI : 1. FREKUENSI MASALAH KESEHATAN DAN PENGUKURAN

PERANCANGAN KAJIAN EPIDEMIOLOGIK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, dengan desain

PENGUKURAN FREKUENSI PENYAKIT

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah dibidang ilmu kesehatan anak,

Efektivitas Media Ada 3 ukuran yang digunakan untuk menilai penggunaan media dalam kegiatan kampanye, yaitu: Reach: jumlah orang yg dapat dijangkau me

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Gagal jantung (heart failure) adalah sindrom klinis yang ditandai oleh sesak

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menurut Global Report On Diabetes yang dikeluarkan WHO pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut WHO, jumlah perokok di dunia pada tahun 2009 mencapai 1,1

Transkripsi:

PENELITIAN CROSS SECTIONAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

STRATEGI EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF EPIDEMIOLOGI ANALITIK OBSERVASIONAL MENCARI HUBUNGAN KAUSAL (HIPOTESIS) EKSPERIMENTAL QUASIE EKSPERIMENTAL

TYPES OF STUDIES T i m e Cross Sectional Case Control Cohort study Case Report Case `Series Clinical Trial l i n e

Cross Sectional Studi epidemiologi yang mempelajari prevalensi, distribusi, maupun hubungan penyakit dan paparan dengan mengamati status paparan, penyakit atau outcome lain secara serentak pada individu- individu dari suatu populasi pada suatu saat. Studi cross sectional tidak mengenal adanya dimensi waktu, sehingga mempunyai kelemahan dalam menjamin bahwa paparan mendahului efek (disease) atau sebaliknya. Studi ini mudah dilakukan dan murah, serta tidak memerlukan waktu follow up. Umumnya studi cross sectional dimanfaatkan untuk merumuskan HIPOTESIS hubungan kausal yang akan diuji dalam studi analitik (cohort atau kasus kontrol)

CONTOH: Suatu penelitian ingin mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit thypoid pada anak-anak. Faktor-faktor yang diduga sebagai faktor risiko terjadinya penyakit Thypoid adalah Kebiasaan jajan di sekolah dan kebiasaan cuci tangan sebelum makan. Jelaskan bagaimana penelitian tersebut akan dilakukan dengan desain penelitian yang berbeda; 1. Case Control 2. Cohort 3. Cross sectional Untuk memudahkan kita mengunakan symbol E( exposure) dan D (disease) Dimana : D+ : Thypoid D- : Tidak Thypoid E+ : Tidak cuci tangan dan jajan E- : Cuci tangan dan jajan

Cross sectional Desain studinya digambarkan sebagai berikut : Pada disain Cross Sectional hubungan penyakit dan paparan dipelajari dengan mengamati status paparan, penyakit atau outcome lain. Jadi pada disain ini juga diamati hubungan paparan dan penyakit yang ditimbulkan dengan menggunaakan beberapa kombinasi paparan. Beberapa kemungkinan yang dapat diambil dari tabel silang diatas adalah: 1. E+D+ = tidak cuci tangan dan jajan + Thypoid 2. E+D- = cuci tangan dan jajan + tidak Thypoid 3. E- D+ =cuci tangan dan jajan + Thypoid 4. E- D- = cuci tangan dan jajan + tidak Thypoid

CROSS SECTIONAL STUDY

DEFINISI Adalah studi Epidemiologi yang mempelajari Prevalensi, Distribusi, maupun hubungan penyakit dan paparan dengan cara mengamati status paparan, penyakit, atau karakteristik secara serentak pada individu dari populasi pada satu saat.

Populasi Pencuplikan ( Random, Fixed Eksposure atau Fixed disease) Terpapar Berpenyakit (E+D+) Terpapar Tak Berpenyakit (E+D-) Tak Terpapar Berpenyakit (E-D+) Tak Terpapar, Tak Berpenyakit (E-D-)

Arah Studi Dilakukan serentak pada saat yang sama: Non Directional Timing Pengumpulan Data Pengukuran paparan dan status penyakit yang dilakukan serentak dapat berlangsung saat ini (Concurent) atau waktu yang lalu (Historis)

Desain Pencuplikan Menentukan Populasi yang akan diteliti, kemudian melakukan Pencuplikan Random, Fixed Exposure atau Fixed Disease

Jenis Study Studi Cross-Sectional Deskriptif Studi Cross-Sectional Analitik

Studi Cross-Sectional Deskriptif Meneliti Prevalensi Penyakit, atau Paparan atau Keduanya Prevalensi adalah suatu Proporsi Kasus (Individu-individu Berpenyakit) Disebut Point Prevalence (Pengukuran satu saat) Prevalensi = Kasus / Populasi Total

Contoh : Prevalensi PJK diantara Kel.Terpapar (Orang yg Tidak Aktif OR) dan Kel. Tak Terpapar (Yg Aktif) Olahraga PJK + PJK - Total Tdk aktif 50 (a) 700 (b) 750 (a+b) Aktif 50 (c) 200 (d) 250 (c+d) Total 100 900 1000

Prevalens 1 = a / (a+b) = 50 / 250 = 20% adalah proporsi PJK diantara orang2 yg aktif OR Prevalens 2 = c / (c+d) = 50 / 750 = 6,7% adalah proporsi PJK diantara orang2 yg tidak aktif OR

Studi Cross-Sectional Analitik Tujuan perbandingan perbedaan-perbedaan penyakit antara kelompok terpapar dan kelompk tidak terpapar Meneliti Hubungan antara paparan dan penyakit Membandingkan proporsi orang2 terpapar mengalami penyakit (a/(a+b)) dengan proporsi orang2 tidak terpapar yg mengalami penyakit ( c/(c+d))

Kekuatan Mudah dilakukan dan murah, karena tidak perlu Follow Up Effisien untuk mendeskripsikan distribusi penyakit dihubungkan dengan karakteristik populasi Sering digunakan Administrator Kesehatan untuk merencanakan fasilitas, pelayanan, maupun program kesehatan

Kekuatan Bermanfaat untuk menformulasikan hipotesis hubungan kausal yang akan diuji pada studi yang lain Tidak memaksa subyek mengalami faktor risiko Tidak ada subyek yang kebetulan sebagai kontrol untuk kehilangan kesempatan mendapatkan therapi

Kelemahan Analisis hubungan kausal paparan dan penyakit terbatas Ketidakpastian mana yang lebih dulu muncul, paparan atau penyakit Dapat digunakan sebagai data perantara yang baik bagi studi Longitudinal

Kelemahan dalam Penggunaan data Prevalensi, menyebabkan terjadinya : 1. Kelangsungan hidup selektif (Selective Survival) Artinya: Sebagian besar yang sakit tidak mati tetapi tetap sakit pada saat penelitian ( Px.DM) shg yang diamati akan lebih banyak mskpn Insidens tidak berubah. 2. Selective Mortality Artinya: Yang sakit banyak yang segera mati sebelum diteliti (Px. Ca. Pancreas), shg yang diamati akan lebih sedikit mskpn Insidens tidak berubah.

Ukuran Asosiasi Pada Cross Sectional Prevalens Ratio (PR)

Contoh : Prevalensi PJK diantara Kel.Terpapar (Orang yg Tidak Aktif OR) dan Kel. Tak Terpapar (Yg Aktif) Olahraga PJK + PJK - Total Tdk aktif 50 (a) 200 (b) 250 (a+b) Aktif 50 (c) 700 (d) 750 (c+d) Total 100 900 1000 Prevalens Ratio?