Lampiran 1 Kondisi Suhu Perairan di lokasi Rumpon. Suhu Perairan ( o C)

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR PUSTAKA. Barus, H.R Perikanan Rumpon di Sulawesi Tengah. Laporan Penelitian Perikanan Laut. No. 23 Tahun 1982.

4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

5 HASIL TANGKAPAN DIDARATKAN DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA PALABUHANRATU

4. GAMBARAN UMUM WILAYAH

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM PERAIRAN SELAT BALI

6 BESARAN KERUGIAN NELAYAN DALAM PEMASARAN TANPA LELANG

6 KINERJA OPERASIONAL PPN PALABUHANRATU

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Sampel 3.5 Jenis Data yang Dikumpulkan

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

PERIKANAN PANCING TONDA DI PERAIRAN PELABUHAN RATU *)

III. GAMBARAN UMUM LOKASI PENElITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 4.1 Keadaan Umum Daerah Kabupaten Sukabumi

TOTAL BIAYA. 1. Keuntungan bersih R/C 2, PP 1, ROI 0, BEP

V. HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM 4.1 Keadaan Umum Daerah Penelitian (1) Letak dan Kondisi Geografis

Lampiran 1 Layout PPN Prigi

6 KEBERLANJUTAN PERIKANAN TANGKAP PADA DIMENSI EKONOMI

5 TINGKAT KEBUTUHAN ES UNTUK KEPERLUAN PENANGKAPAN IKAN DI PPS CILACAP

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

DIAN FIANA RATNA DEWI. C Pola Konsumsi dan Distibusi Bahan Bakar Kapal Ikau di Pelabuhanratu. Dibimbing oleh DARMAWAN

5 HASIL PENELITIAN. 5.1 Komposisi Hasil Tangkapan Ikan Pelagis Kecil

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

I. PENDAHULUAN. dalam upaya pengelolaan sumberdaya perikanan laut di Kabupaten Malang Jawa

TINJAUAN PUSTAKA. dimana pada daerah ini terjadi pergerakan massa air ke atas

7 PEMBAHASAN 7.1 Pemilihan Teknologi Perikanan Pelagis di Kabupaten Banyuasin Analisis aspek biologi

34 laki dan 49,51% perempuan. Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 0,98% dibanding tahun 2008, yang berjumlah jiwa. Peningkatan penduduk ini

4. KEADAAN UMUM 4.1 Kedaan Umum Kabupaten Banyuwangi Kedaan geografis, topografi daerah dan penduduk 1) Letak dan luas

5 KONDISI PERIKANAN TANGKAP KABUPATEN CIANJUR

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Teluk Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi, merupakan salah satu daerah

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Penangkapan Tuna dan Cakalang... Pondokdadap Sendang Biru, Malang (Nurdin, E. & Budi N.)

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PENDUGAAN DAERAH PENANGKAPAN IKAN MELALUI PENDEKATAN KONVENSIONAL

5 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUESIONER

VII. PENGELOAAN SUMBERDAYA IKAN DI PERAIRAN PELABUHANRATU Analisis Stakeholder dalam Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Di Pelabuhanratu

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan dan maritim yang. menyimpan kekayaan sumber daya alam laut yang besar dan. belum di manfaatkan secara optimal.

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

LAPORAN PENELITIAN INDIVIDU

6 HASIL DAN PEMBAHASAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

6 KELAYAKAN USAHA PERIKANAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

PERIKANAN TUNA SKALA RAKYAT (SMALL SCALE) DI PRIGI, TRENGGALEK-JAWA TIMUR

METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data

SISTEM BAGI HASIL USAHA PURSE SEINE DI PELABUHAN PERIKANAN SAMUDERA (PPS) BUNGUS KOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT. Oleh

3 METODE PENELITIAN. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2009 di PPN Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat.

PETA LOKASI PENELITIAN 105

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

VI. KELEMBAGAAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA PERIKANAN DI PELABUHANRATU. Pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya perikanan di perairan

PPN Palabuhanratu. PPN Palabuhanratu ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' ' '

TEKNIK PENANGKAPAN IKAN PELAGIS BESAR MEMAKAI ALAT TANGKAP FUNAI (MINI POLE AND LINE) DI KWANDANG, KABUPATEN GORONTALO

PEMBAHASAN 5.1 Tingkat pemanfaatan sumberdaya dan peluang pengembangannya di Maluku

4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

seine yang digunakan sebagai sampel, ada 29 (97%) unit kapal yang tidak

IV. METODE PENELITIAN. Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian

Jurnal KELAUTAN, Volume 2, No.1 April 2009 ISSN : LIMBAH IKAN SEBAGAI ALTERNATIF UMPAN BUATAN UNTUK ALAT TANGKAP PANCING TONDA

4 KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

PENGGUNAAN PANCING ULUR (HAND LINE) UNTUK MENANGKAP IKAN PELAGIS BESAR DI PERAIRAN BACAN, HALMAHERA SELATAN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

5 HASIL PENELITIAN. Tahun. Gambar 8. Perkembangan jumlah alat tangkap purse seine di kota Sibolga tahun

Perahu Tanpa Motor Boat. Kapal Motor Motorship Jumlah District

Lokasi penelitian di UPPPP Muncar dan PPN Pengambengan Selat Bali (Bakosurtanal, 2010)

Adaptasi Perikanan Tangkap Terhadap Perubahan dan Variabilitas Iklim di WPP 573: Kasus Perikanan Gillnet Cilacap Mohamad Natsir

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

Sekolah Tinggi Teknologi Kelautan (STITEK) Balik Diwa Makassar ABSTRAK

EVALUASI USAHA PERIKANAN TANGKAP DI PROVINSI RIAU. Oleh. T Ersti Yulika Sari ABSTRAK

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Metode Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN. perikanan skala kecil. Menurut Hermawan (2005) cit. Rahmi,dkk (2013), hanya

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PERIKANAN LAUT KABUPATEN KENDAL. Feasibility Study to Fisheries Bussiness in District of Kendal

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PERIKANAN PUKAT CINCIN DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) LAMPULO BANDA ACEH PROPINSI ACEH

VIII. PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN TANGKAP YANG BERKELANJUTAN. perikanan tangkap di perairan Kabupaten Morowali memperlihatkan jumlah alokasi

Upaya, Laju Tangkap, dan Analisis... Sungai Banyuasin, Sumatera Selatan (Rupawan dan Emmy Dharyati)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, DAN KERANGKA PEMIKIRAN

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

5 HASIL DAN PEMBAHASAN

4 HASIL. Gambar 18 Grafik kurva lestari ikan selar. Produksi (ton) Effort (trip) MSY = 5.839,47 R 2 = 0,8993. f opt = ,00 6,000 5,000 4,000

PENDUGAAN STOK IKAN LAYUR

Transkripsi:

DAFTAR LAMPIRAN 121

Lampiran 1 Kondisi Suhu Perairan di lokasi Rumpon No. Pengamatan Siang Suhu Perairan ( o C) Malam 1 24 22 2 25 25 3 22 22 4 24 23 5 20 21 6 21 21 7 22 23 8 21 19 9 24 23 10 24 23 Rata 22.7 22.2 Sumber: Hasil analisis data lapang (2008) 122

Lampiran 2. Karakteristik lingkungan di perairan Samudera Hindia No. Parameter Nilai Parameter 1. Kecepatan arus 0,75 m/detik 2. Tinggi gelombang 141,61 cm dengan periode 5,46 detik 3. Warna < 5 unit 4. Temperatur 22,2-22,7 o C 5. Salinitas 29,34 0 / 00 6. ph 7,6 BOD 5 12,65 mg/l 7. COD 24,60 mg/l 8. Amonia 0,21 mg/l 9. TSS 13,20 13,48 mg/l 10. Turbidity 0,15 0,42 NTU Sumber : Hasil analisis data lapang (2008) 123

Lampiran 3. Koordinat Penempatan Rumpon di Selatan Perairan Pelabuhanratu Nama Posisi Rumpon LS BT Nusantara 8 0 01 48,2 106 0 15 49,5 Yakin 8 0 04 --,-- 106 0 06 --,-- Kel.PL 8 0 10 000 106 0 10 000 Kel.Rani 8 0 00 000 105 0 30 000 Kel.Setia Jaya 7 0 45 000 106 0 00 000 Kel.Denok 7 0 35 000 106 0 25 000 Kel.Marlin 7 0 30 000 106 0 00 000 Sukabumi 01 7 0 30 000 105 0 30 000 Sukabumi 02 7 0 01 000 106 0 26 000 Sukabumi 03 6 0 59 000 106 0 28 000 Sukabumi 04 7 0 00 000 106 0 30 080 Sukabumi 05 7 0 03 000 106 0 30 500 Sukabumi 06 7 0 05 000 106 0 28 500 APBN 1 7 0 07 200 106 0 26 020 APBN 2 7 0 08 400 106 0 23 400 APBN 3 7 0 11 400 106 0 22 000 APBN 4 7 0 16 000 106 0 20 600 124

APBN 7 0 17 000 106 0 20 000 APBN 8 0 00 000 106 0 00 000 APBN 8 0 00 000 106 0 10 000 APBN 8 0 00 000 106 0 20 000 APBN 8 0 00 000 106 0 30 000 Sumber: Laporan PPN Pelabuhanratu (2008) 125

Lampiran 4. Bentuk Rumpon Yang di gunakan di perairan Pelabuhanratu 126

Lampiran5. Komposisi Species Ikan Hasil Tangkapan rumponisasi pada Tahun 2005 No. Jenis Ikan Produksi/Jenis Persentase Ikan (kg) (%) 1 Cakalang 109.437 55,05 2 Jangilus 97 0,05 3 Lemadang 74 0,04 4 Tuna Madidihang 88.340 44,44 5 Tuna Mata Besar 490 0,25 6 Layaran - - 7 Pedang-pedang - - 8 Tongkol Abu-abu - - 9 Tongkol Banyar 107 0,05 10 Tongkol Lisong - - 11 Cucut Aron 29 0,01 12 Cucut Monyet - - 13 Cucut Lutung - - 14 Ikan Lainnya 230 0,12 Jumlah 198.804 100,00 Sumber: Laporan PPN Pelabuhanratu (2008) 127

Lampiran 6. Komposisi Species Ikan Hasil Tangkapan rumponisasi pada Tahun 2006 No. Jenis Ikan Produksi/Jenis Persentase Ikan (kg) (%) 1 Cakalang 200.410 64,79 2 Jangilus 743 0,24 3 Lemadang 2.761 0,89 4 Tuna Madidihang 97.452 31,50 5 Tuna Mata Besar 7.399 2,39 6 Layaran 33 0,01 7 Pedang-pedang 131 0,04 8 Tongkol Abu-abu 72 0,02 9 Tongkol Banyar 328 0,11 10 Tongkol Lisong - - 11 Cucut Aron - - 12 Cucut Monyet - - 13 Cucut Lutung - - 14 Ikan Lainnya - - Jumlah 309.329 100,00 Sumber: Laporan PPN Pelabuhanratu (2008) 128

Lampiran 7. Komposisi Species Ikan Hasil Tangkapan rumponisasi pada Tahun 2007 No. Jenis Ikan Produksi/Jenis Persentase Ikan (kg) (%) 1 Cakalang 132.534 46,66 2 Jangilus 1.151 0,41 3 Lemadang 5.250 1,85 4 Tuna Madidihang 79.888 28,12 5 Tuna Mata Besar 53.188 18,72 6 Layaran 10.083 3,55 7 Pedang-pedang 124 0,04 8 Tongkol Abu-abu 136 0,05 9 Tongkol Banyar 449 0,16 10 Tongkol Lisong 81 0,03 11 Cucut Aron 24 0,01 12 Cucut Monyet 58 0,02 13 Cucut Lutung 17 0,01 14 Ikan Lainnya 1.085 0,38 Jumlah 284.068 100,00 Sumber: Laporan PPN Pelabuhanratu (2008) 129

Lampiran 8. Jumlah alat Tangkap Pancing Yang Beroperasi di Perairan Pelabuhanratu Tahun 2004-2006 No. Bulan Tahun 2004 2005 2006 1 Januari - 9 13 2 Pebruari - 9 14 3 Maret - 9 14 4 April - 9 20 5 Mei - 8 17 6 Juni - 8 11 7 Juli - 9 9 8 Agustus - 8 14 9 September - 4 10 10 Oktober - 3 4 11 Nopember - 8 10 12 Desember 5 8 14 Jumlah 5 92 150 Rata-rata 0 8 13 Kondisi Maksimum 5 9 20 Ket : 1 unit alat tangkap pancing terdiri dari rata-rata terdiri dari 3 paket 1 paket alat tangkap pancing rata-rata terdiri dari 20 s/d 50 mata pancing Sumber: Laporan PPN Pelabuhanratu (2008) 130

Lampiran 9. Perbandingan Ketergantungan Setiap Jenis Usaha Perikanan Terhadap Rumpon 3% 9% 0% Bagan Pancing 26% 49% Gillnet Payang Rawai Longline Purse Seine 12% 1% Sumber: analasis hasil lapangan (2008) 131

Lampiran 10. Tingkat konsumsi rumah tangga nelayan (RTN) di Pelabuhanratu No. Usaha Konsumsi RTN (kg beras/tahun) Perikanan dari Responden I II III Rata-rata 1 Bagan 250 285 280 271.67 2 Pancing 280 290 270 280.00 3 Gillnet 270 275 280 275.00 4 Payang 300 275 290 288.33 5 Rawai 285 310 340 311.67 6 Longline 270 250 280 266.67 7 Purse Seine 290 275 270 278.33 Sumber: Laporan PPN Pelabuhanratu (2008) 132

Lampiran 11. Hasil analisis ekonomi usaha perikanan di Pelabuhanratu Bagan Akhir Tahun PVi Bt Ct PVi*Bt PVi*Ct NPVi 0 1.00000-138,125,000-138,125,000 (138,125,000) 1 0.91954 109,125,000 110,500,000 100,344,828 101,609,195 (1,264,368) 2 0.84555 128,125,000 27,625,000 108,336,636 23,358,436 84,978,201 3 0.77752 124,000,000 55,250,000 96,412,621 42,958,043 53,454,578 4 0.71496 140,625,000 27,625,000 100,541,526 19,750,824 80,790,702 5 0.65744 138,125,000 13,812,500 90,808,387 9,080,839 81,727,549 NPV (0.0875) 161,561,661 B/C 1.72 ROI 4.63 PP 0.22 RTL 66,765,625 Keterangan : NPV = penerimaan bersih usaha (Rp/5 tahun), RTL = pendapatan nelayan (Rp/5 tahun) 133

Pancing Akhir Tahun PVi Bt Ct PVi*Bt PVi*Ct NPVi 0 1.00000-65,354,545-65,354,545 (65,354,545) 1 0.91954 59,272,727 56,018,182 54,503,657 51,510,972 2,992,685 2 0.84555 59,772,727 32,677,273 50,541,083 27,630,406 22,910,676 3 0.77752 82,500,000 28,009,091 64,145,494 21,777,660 42,367,833 4 0.71496 91,636,364 18,672,727 65,516,514 13,350,290 52,166,225 5 0.65744 93,363,636 9,336,364 61,380,643 6,138,064 55,242,578 NPV (0.0875) 110,325,453 B/C 1.84 ROI 5.91 PP 0.17 RTL 44,119,318 Keterangan : NPV = penerimaan bersih usaha (Rp/5 tahun), RTL = pendapatan nelayan (Rp/5 tahun) 134

Gillnet Akhir Tahun PVi Bt Ct PVi*Bt PVi*Ct NPVi 0 1.00000-234,052,941-234,052,941 (234,052,941) 1 0.91954 246,264,706 182,041,176 226,450,304 167,394,185 59,056,119 2 0.84555 248,088,235 130,029,412 209,772,058 109,946,920 99,825,138 3 0.77752 252,176,471 78,017,647 196,072,536 60,660,369 135,412,166 4 0.71496 256,794,118 52,011,765 183,598,027 37,186,433 146,411,593 5 0.65744 260,058,824 13,002,941 170,972,108 8,548,605 162,423,502 NPV (0.0875) 369,075,577 B/C 1.83 ROI 5.40 PP 0.19 RTL 95,704,412 Keterangan : NPV = penerimaan bersih usaha (Rp/5 tahun), RTL = pendapatan nelayan (Rp/5 tahun) 135

Payang Akhir Tahun PVi Bt Ct PVi*Bt PVi*Ct NPVi 0 1.00000-515,340,000-515,340,000 (515,340,000) 1 0.91954 283,900,000 286,300,000 261,057,471 263,264,368 (2,206,897) 2 0.84555 322,650,000 229,040,000 272,818,074 193,665,742 79,152,332 3 0.77752 430,100,000 171,780,000 334,411,840 133,562,581 200,849,260 4 0.71496 511,750,000 114,520,000 365,881,785 81,877,444 284,004,341 5 0.65744 572,600,000 57,260,000 376,448,019 37,644,802 338,803,217 NPV (0.0875) 385,262,252 B/C 1.54 ROI 4.12 PP 0.24 RTL 93,345,000 Keterangan : NPV = penerimaan bersih usaha (Rp/5 tahun), RTL = pendapatan nelayan (Rp/5 tahun) 136

Rawai Akhir Tahun PVi Bt Ct PVi*Bt PVi*Ct NPVi 0 1.00000-524,843,733-524,843,733 (524,843,733) 1 0.91954 328,466,667 407,306,667 302,038,314 374,534,866 (72,496,552) 2 0.84555 374,833,333 349,120,000 316,941,912 295,199,894 21,742,018 3 0.77752 477,533,333 232,746,667 371,292,259 180,965,452 190,326,807 4 0.71496 515,566,667 116,373,333 368,610,556 83,202,507 285,408,049 5 0.65744 581,866,667 58,186,667 382,540,261 38,254,026 344,286,235 NPV (0.0875) 244,422,824 B/C 1.35 ROI 4.34 PP 0.23 RTL 117,937,920 Keterangan : NPV = penerimaan bersih usaha (Rp/5 tahun), RTL = pendapatan nelayan (Rp/5 tahun) 137

Longline Akhir Tahun PVi Bt Ct PVi*Bt PVi*Ct NPVi 0 1.00000-221,400,000-221,400,000 (221,400,000) 1 0.91954 177,833,333 172,200,000 163,524,904 158,344,828 5,180,077 2 0.84555 181,916,667 98,400,000 153,820,408 83,202,537 70,617,871 3 0.77752 250,166,667 73,800,000 194,509,871 57,381,060 137,128,811 4 0.71496 242,833,333 49,200,000 173,616,597 35,176,129 138,440,468 5 0.65744 246,000,000 24,600,000 161,729,327 16,172,933 145,556,394 NPV (0.0875) 275,523,621 B/C 1.72 ROI 4.96 PP 0.20 RTL 57,393,750 Keterangan : NPV = penerimaan bersih usaha (Rp/5 tahun), RTL = pendapatan nelayan (Rp/5 tahun) 138

Purse Seine Akhir Tahun PVi Bt Ct PVi*Bt PVi*Ct NPVi 0 1.00000-340,500,000-340,500,000 (340,500,000) 1 0.91954 374,285,714 243,214,286 344,170,772 223,645,320 120,525,452 2 0.84555 395,714,286 194,571,429 334,597,890 164,520,695 170,077,195 3 0.77752 446,428,571 165,385,714 347,107,650 128,590,888 218,516,761 4 0.71496 483,571,429 107,014,286 345,735,178 76,511,144 269,224,034 5 0.65744 486,428,571 97,285,714 319,795,794 63,959,159 255,836,636 NPV (0.0875) 693,680,077 B/C 1.90 ROI 6.42 PP 0.16 RTL 69,230,476 Keterangan : NPV = penerimaan bersih usaha (Rp/5 tahun), RTL = pendapatan nelayan (Rp/5 tahun) 139

Lampiran12. Biaya pengusahaan rumpon di perairan Pelabuhanratu No. Tipe rumpon Biaya Pengusahaan Rumpon (Rp) R I R II R III Rata-rata Tipe I (pelampung 1 diameter 100 cm, 42,000,000 40,000,000 38,000,000 40,000,000 kedalaman < 200 m) 2 Tipe II (pelampung 150, kedalaman 200-50,000,000 55,000,000 52,000,000 52,333,333 400 m) 3 Tipe III (pelampung diameter 100 cm, 70,000,000 75,000,000 70,000,000 71,666,667 kedalaman > 400 m) 4 Tipe IV (pelampung diameter 150 cm, 60,000,000 60,000,000 65,000,000 61,666,667 kedalaman > 200 m) 5 Tipe V (pelampung diameter 150 cm, kedalaman 200-400 80,000,000 85,000,000 78,000,000 81,000,000 m) 6 Tipe VI (pelampung diameter 150 cm, kedalaman > 400 m) 100,000,000 110,000,000 96,000,000 102,000,000 140

Lampiran 13. Pancing Penggunaan BBM untuk setiap trip penangkapan ikan di perairan Pelabuhanratu No. 1 Jenis Perbekalan Alat pendukung kapal/perahu Biaya Perbekalan(Rp) I II III Rata-rata Persentase (%) 210,000 200,000 190,000 200,000 10.25 2 BBM 1,250,000 1,250,000 1,300,000 1,266,667 64.90 - Bensin / Solar 950,000 1,000,000 975,000 975,000 49.96 - Minyak tanah 250,000 200,000 250,000 233,333 11.96 - Oli 50,000 50,000 75,000 58,333 2.99 3 Es batu 125,000 150,000 135,000 136,667 7.00 4 Air tawar 50,000 50,000 50,000 50,000 2.56 5 Perbekalan lainnya 270,000 340,000 285,000 298,333 15.29 - Makanan 150,000 200,000 155,000 168,333 8.63 - Minuman 70,000 80,000 75,000 75,000 3.84 - Rokok 50,000 60,000 55,000 55,000 2.82 Total 1,905,000 1,990,000 1,960,000 1,951,667 141

Rawai Biaya Perbekalan(Rp) No. Jenis Perbekalan I II III Rata-rata 1 Alat pendukung kapal/perahu Persentase (%) 2,500,000 3,000,000 2,700,000 2,733,333 15.80 2 BBM 10,750,000 12,000,000 12,100,000 11,616,667 67.15 - Bensin / Solar 8,500,000 9,000,000 9,250,000 8,916,667 51.54 - Minyak tanah 1,750,000 2,500,000 2,250,000 2,166,667 12.52 - Oli 500,000 500,000 600,000 533,333 3.08 3 Es batu 1,000,000 1,250,000 1,100,000 1,116,667 6.45 4 Air tawar 250,000 300,000 275,000 275,000 1.59 5 Perbekalan lainnya 1,400,000 1,750,000 1,525,000 1,558,333 9.01 - Makanan 850,000 1,000,000 950,000 933,333 5.39 - Minuman 350,000 500,000 325,000 391,667 2.26 - Rokok 200,000 250,000 250,000 233,333 1.35 Total 15,900,000 18,300,000 17,700,000 17,300,000 142

Payang No. 1 Jenis Biaya Perbekalan(Rp) Perbekalan I II III Rata-rata Alat pendukung kapal/perahu Persentase (%) 2,000,000 2,250,000 2,200,000 2,150,000 14.58 2 BBM 9,350,000 10,000,000 9,350,000 9,566,667 64.90 - Bensin / Solar 7,500,000 6,500,000 7,750,000 7,250,000 49.18 - Minyak tanah 1,500,000 1,750,000 1,250,000 1,500,000 10.18 - Oli 350,000 400,000 350,000 366,667 2.49 3 Es batu 1,050,000 1,200,000 1,100,000 1,116,667 7.57 4 Air tawar 200,000 250,000 175,000 208,333 1.41 5 Perbekalan lainnya 1,675,000 1,900,000 1,525,000 1,700,000 11.53 - Makanan 1,200,000 1,200,000 1,000,000 1,133,333 7.69 - Minuman 300,000 500,000 325,000 375,000 2.54 - Rokok 175,000 200,000 200,000 191,667 1.30 Total 14,275,000 15,600,000 14,350,000 14,741,667 143

Purse Seine No. 1 Jenis Perbekalan Alat pendukung kapal/perahu Biaya Perbekalan(Rp) I II III Rata-rata Persentase (%) 2,200,000 2,150,000 2,000,000 2,116,667 13.78 2 BBM 8,800,000 10,000,000 9,200,000 9,333,333 60.75 - Bensin / Solar 7,000,000 7,500,000 7,750,000 7,416,667 48.28 - Minyak tanah 1,500,000 1,750,000 1,100,000 1,450,000 9.44 - Oli 300,000 400,000 350,000 350,000 2.28 3 Es batu 1,000,000 1,250,000 1,100,000 1,116,667 7.27 4 Air tawar 225,000 290,000 175,000 230,000 1.50 5 Perbekalan lainnya 2,400,000 2,750,000 2,550,000 2,566,667 16.71 - Makanan 1,700,000 2,000,000 2,000,000 1,900,000 12.37 - Minuman 500,000 550,000 300,000 450,000 2.93 - Rokok 200,000 200,000 250,000 216,667 1.41 Total 14,625,000 16,440,000 15,025,000 15,363,333 144

Lampiran 14 : Jenis ikan potensi yang bisa mengumpul di sekitar rumpon Jenis Ikan Layur Cakalang Cucut Tongkol Tuna Teri Layaran Kembung Tembang perairan Pelabuhanratu Cara Faktor Yang Mempengaruhi Pengumpulan Ikan Pengumpulan Makanan Suhu Arus Lainnya Gerombol sedang ++ ++ ++ + Gerombol sedang +++ + ++ + Gerombol kecil ++ ++ ++ - Gerombol besar +++ ++ +++ + Gerombol besar +++ + ++ + Gerombol besar +++ +++ +++ ++ Gerombol sedang ++ ++ ++ + Gerombol sedang ++ ++ ++ + Gerombol sedang ++ ++ + + Tenggiri Gerombol sedang ++ + + + Pari Individu ++ - + + Keterangan : +++ = sangat bergantung, ++ = bergantung, + = sekit bergantung, - = tidak bergantung 145

Lampiran 15. Perkembangan jumlah perahu/armada, alat tangkap, dan nilai produksi perikanan di Pelabuhanratu a. Jumlah perahu/armada perikanan 600 500 Nelayan (orang) 400 300 200 100 0 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 Tahun 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Motor Tempel Kapal Motor b. Alat tangkap perikanan 350 Jumlah alat tangkap (unit) 300 250 200 150 100 50 0 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 Tahun 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Gillnet Bagan Longline 146

c. Nilai produksi perikanan Nilai Produksi (Rp x juta) 40,000 35,000 30,000 25,000 20,000 15,000 10,000 5,000 0 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 Tahun 147

Lampiran 16. Tingkat Pendidikan Nelayan yang memanfaatkan rumpon perairan Pelabuhanratu Sarjana Jenjang Pendidikan Diploma SMA SMP SD Tidak Tamat SD 0 10 20 30 40 50 Rasio (%) 148

Lampiran 17. Jenis Konflik di perairan Pelabuhanratu No. Konflik Stakeholders Terkait Status Penyelesaian Aksi Penyelesaian 1 Perebutan fishing Antar nelayan Berulang 5 kali ground 2 Jalur pelayaran Nelayan, Kapal Selesai 3 Kali Cargo, Dinas Perhubungan 3 Penggunanaan bom Antar nelayan, Berulang 6 kali ikan dan bahan berbahaya POL AIR 4 Pencurian/pengrusakan Nelayan rumpon Berulang 5 kali rumpon & non rumpon 5 Pungutan ilegal di laut Nelayan, Oknum Berulang Belum ada 6 Intimidasi di laut oleh oknum tertentu POLAIR Nelayan kapal besar, nelayan tradional 7 Harga jual Nelayan, Bakul, PEMDA 8 Konflik wilayah pengelolaan Nelayan Sukabumi dan Cianjur, dan PEMDA-nya Berulang Selesai Selesai Belum ada 2 kali 1 kali 149

Lampiran 18 Jenis konflik dengan penggunaan bom dan bahan berbahaya perairan Pelabuhanratu dalam lima tahun terakhir di 6 kasus 7 kasus 12 kasus Bom ikan Bahan kimia berbahaya Bahan beracun Alat tangkap destruktif 3 kasus 150

Lampiran 19 Struktur hierarki pengembangan kebijakan pengelolaan rumpon yang Berkelanjutan dalam format Expert Choice 8/15/2009 9:22:52 AM Page 1 of 1 Model Name: Pengelolaan Rumpon Berkelanjutan di Pelabuhan Ratu Treeview Goal: Pengelolaan Rumpon yang Berkelanjutan di Pelabuhan Ratu Ekologi (L:.320 G:.320) Zona pengelolaan (L:.495 G:.158) Arus (L:.310 G:.099) Suhu (L:.134 G:.043) Salinitas (L:.061 G:.020) Ekonomi (L:.146 G:.146) Pendapatan (L:.463 G:.068) Rasio usaha (L:.152 G:.022) Pertumbuhan usaha pendukung (L:.313 G:.046) Konsumsi rumah tangga (L:.071 G:.010) Teknologi (L:.062 G:.062) Tingkat investasi (L:.069 G:.004) Penggunaan BBM (L:.109 G:.007) Teknologi ramah lingkungan (L:.564 G:.035) Rasio hasil tangkapan (L:.258 G:.016) Sosial (L:.472 G:.472) Pengaruh thd ikan dilindungi (L:.153 G:.072) Potensi konflik (L:.496 G:.234) Pengaruh terhadap habitat (L:.046 G:.022) Status bahan berbahaya (L:.236 G:.111) Pengaruh thd keanekaragaman (L:.069 G:.032) Alternatives Penetapan zonasi rumpon.406 Pengaturan jumlah armada.199 Penyediaan BBM.156 Perbaikan mekanisme pembiayaan.238 * Ideal mode besweni Munandar 151