Kadar air (%) = Berat awal bahan berat akhir bahan x 100 % Berat awal bahan. Kadar abu (%) = Berat abu setelah pengabuan x 100 % Berat awal bahan

dokumen-dokumen yang mirip
Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan komersil (% bobot kering) Lampiran 2. Hasil analisis kualitas air hari pertama

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

Lampiran 1. Prosedur analisis proksimat

Kadar air (%) = B 1 B 2 x 100 % B 1

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

c. Kadar Lemak (AOAC, 1995) Labu lemak yang ukurannya sesuai dengan alat ekstraksi Soxhlet

LAMPIRAN A A.1 Pengujian Total Padatan Terlarut (SNI yang dimodifikasi*) Dengan pengenceran A.2 Pengujian Viskositas (Jacobs, 1958)

Lampiran 1. Prosedur Analisis

4. Total Soluble Carbohydrate (Metode Phenol-AsamSulfat)

METODE. Materi. Rancangan

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Tepung Empulur Sagu

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

Lampiran 1. Prosedur pengukuran nitrogen dan fosfat dalam air.

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Air dengan Metode Gravimetri

LAMPIRAN 1 PROSEDUR ANALISIS

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

Lampiran 1 Formulir organoleptik

Bahan ditimbang 0,1 g Dimasukkan dalam Labu Kjeldahl. Ditambahkan 5 ml HNO 3. Ditambahkan 3 ml HClO 4

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Pasca Panen Universitas

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu 1. Analisis Kadar Air (AOAC, 1995)

BAHAN DAN METODE. di Laboratorium Analisa Kimia Bahan Pangan, Program Studi Ilmu dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan perlakuan (udang rebon) Tabel 3. Analisis proksimat pelet udang rebon

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

Lampiran 1. Tabel Penentuan Glukosa, Fruktosa, dan Gula Invert dalam Suatu Bahan dengan Metode Luff Schoorl ml 0,1 N Natiosulfat.

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Lampiran 1. Prosedur Analisis Mutu Bahan Baku Cat

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik

Lampiran 1. Prosedur Analisis

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

LAMPIRAN 1 CARA KERJA ANALISA

3. MATERI DAN METODE. Gambar 2. Alat Penggilingan Gabah Beras Merah. Gambar 3. Alat Penyosohan Beras Merah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan menggunakan metode

METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pasca Panen Fakultas Pertanian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

Lampiran 1. Tatacara karakterisasi limbah tanaman jagung

PRODUKSI ABON IKAN PARI ( (RAYFISH): PENENTUAN KUALITAS GIZI ABON

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 2. Skema tata letak akuarium perlakuan T

Desikator Neraca analitik 4 desimal

Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Riset dan Standarisasi Industri Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan

Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan

LAMPIRAN. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji, dkk., 2007)

LAMPIRAN 1 SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober sampai Februari 2014, dengan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di industri rumah tangga terasi sekaligus sebagai

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama 5-6 bulan di Laboratorium Ilmu dan

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

METODE PENELITIAN A. Bahan dan Alat B. Metode Penelitian 1. Penentuan Kombinasi Gula Merah dan Gula Pasir 2. Formulasi Minuman Instan Coro

Lampiran 1. Prosedur Penentuan Jumlah Sel Hidup (AOAC, 2012) Hancurkan 1 gram bibit ragi kering dalam lumping hingga halus, masukkan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

Perhitungan 20 g yang setara 30 kali kemanisan gula. = 0,6667 g daun stevia kering

Lampiran 1. Prosedur analisis

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September Oktober Pengambilan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian pengaruh konsentrasi starter bakteri Lactobacillus

ANALISIS PROXIMATE PROF SIMON BW

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

sampel pati diratakan diatas cawan aluminium. Alat moisture balance ditutup dan

Lampiran 1 Prosedur analisis fisik

BAHAN DAN METODE. Pelaksanaan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

LAMPIRAN. Lampiran 1. Prosedur Analisis Serat Kasar dengan Metode Analisis. 1. Menyiapkan kertas saring kering oven dengan diameter 4,5 cm, dicatat

Lampiran 1. Prosedur Analisis

Lampiran1. Prosedur analisis proksimat 1. Prosedur analisis kadar air. 2. Prosedur analisis kadar serat kasar

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

Transkripsi:

LAMPIRAN 36

Lampiran 1. Prosedur Analisis 1. Kadar Air (AOAC 1997) Pengukuran kadar air buah semangka segar dilakukan dengan cara mengukur bobot bahan, setelah itu bahan dioven pada suhu 100 o C-105 o C selama 4 jam dan kemudian bahan ditimbang lagi. Nilai kadar air diperoleh dengan cara bobot bahan awal dikurangkan dengan bobot bahan akhir, kemudian hasilnya dibagi dengan berat bahan awal dan dikalikan dengan 100%. Kadar air (%) = Berat awal bahan berat akhir bahan x 100 % Berat awal bahan 2. Kadar Abu (AOAC 1997) Pengukuran kadar abu dilakukan dengan cara menimbang bahan sejumlah 2-10 gram dalam labu porselen yang kering dan telah diketahui beratnya. Kemudian bahan dipijarkan dalam tanur sampai diperoleh abu berwarna keputihan, selanjutnya bahan didinginkan dalam desikator dan ditimbang. Kadar abu (%) = Berat abu setelah pengabuan x 100 % Berat awal bahan 3. Kadar Protein (AOAC 1997) Perhitungan kadar protein dilakukan dengan menggunakan metode Kjedahl. Sebanyak 0.1 g sampel ditimbang dan ditambahkan dengan katalis CuSO 4 dan Na 2 SO 4 dengan perbandingan 1 : 1.2 dan 2.5 ml H 2 SO 4 pekat. Setelah itu didekstruksi sampai bening (hijau). Kemudian didinginkan dan dicuci dengan akuades secukupnya, selanjutnya didistilasi dan dilakukan dengan penambahan NaOH 50% sebanyak 15 ml. Hasil distilasi ditampung dengan H 2 SO 4 0.02 N, proses distilasi dihentikan apabila volum distilat telah mencapai dua kali voume sebelum distilasi. Hasil distilasi kemudian dititrasi dengan NaOH 0.02 N dan indicator mensel yang merupakan campuran dari metil red dan metil blue. % total N (%bk) = (ml titrasi(blanko contoh)) x N NaOH x 14 x 100 % Gram contoh x 1000 Kadar protein (%)= % total N x faktor konversi (faktor konversi tergantung dengan jenis bahan protein yang di uji, untuk stroberi fakrot konversinya adalah 6.25). 4. Kadar Serat Kasar (AOAC 1997) Pengukuran kadar serat dilakukan dengan cara memasukkan bahan ke dalam Erlenmeyer 500 ml dan tambahkan 100 ml H 2 SO 4 0.325 N. Bahan selanjutnya dihidrolisis ke dalam otoklaf dengan suhu 105 o C selama 15 menit, kemudian bahan didinginkan dan ditambahkan dengan 50 ml NaOH 37

1.25 N.hidrolisis kembali bahan dalam otoklaf dengan suhu 105 o C selama 15 menit, saring bahan menggunakan kertas saring yang telah diketahui beratnya. Setelah itu kertas saring dicuci secara berturut-turut dengan menggunakan air panas + 25 ml H 2 SO 4 0.325 N dan air panas + aceton / alkohol. Angkat dan keringkan kertas saring dan keringkan dalam oven dengan suhu 110 o C selama1-2 jam. Kadar Serat (%bk) = (Berat kertas saring + bahan) berat kertas saring x 100 % Berat awal bahan 5. Total Asam (AOAC 1997) Sebanyak 10 gram sampel dihancurkan kemudian dimasukkan ke dalam labu takar 250 ml dan ditambahkan aquades hingga tanda tera. Sampel disaring menggunakan kapas hingga dihasilkan filtrat. Selanjutnya filtrat diambil 100 ml dan ditambahkan phenolphtalein, kemudian dititrasi dengan NaOH 0.1 N. Total asam dihitung sebagai mg asam sitrat yang terkandung dalam 100 g bahan. 6. Vitamin C (Jacobs 1984) Kandungan Vitamin C ditentukan dengan cara titrasi iod. Sebanyak 10 ml konsentrat diambil, ditetesi indikator pati sebanyak 2-3 tetes dan dititrasi menggunakan larutan iod 0.01 N. Titik akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna larutan menjadi biru. Tiap ml iod ekivalen dengan 0.88 mg asam askorbat. Kadar Vitamin C dalam produk dihitung dengan rumus : Vitamin C = ml iod x Normalitas I 2 x 0.88 x FP x 100 ml sampel 7. Total Gula a. Kurva standar Larutan glukosa standar yang mengandung glukosa 0, 20, 40, 60, 80, dan 100 ppm dari standar baku glukosa 1000 ppm (10 mg dalam 100 ml akuades) dipipet sebanyak 2 ml ke dalam tabung reaksi, larutan phenol 5% 1 ml ditambahkan dan dikocok. Larutan H 2 SO 4 pekat sebanyak 5 ml ditambahkan dengan cara menuangkan secara tegak lurus permukaan larutan. Larutan didiamkan selama 10 menit, dikocok lalu disimpan pada suhu ruang selama 15 menit. Setelah itu dipindahkan ke dalam kuvet dan dibaca nilai absorbannya pada panjang gelombang 490 nm, lalu dibuat kurva hubungan antara absorbansi dengan ppm gula. b. Larutan contoh Larutan contoh sebanyak 1 ml dipipet ke dalam tabung reaksi, larutan phenol 5% sebanyak 1 ml ditambahkan dan dikocok. Larutan H 2 SO 4 pekat sebanyak 5 ml ditambahkan dengan cara menuangkan secara tegak lurus permukaan larutan. Larutan didiamkan selama 10 menit, dikocok lalu disimpan pada suhu ruang selama 15 menit. Setelah itu dipindahkan ke dalam kuvet dan dibaca nilai absorbannya pada panjang gelombang 490 nm, lalu dibuat kurva hubungan antara absorbansi dengan ppm gula. 38

8. Total Suspended Solids Sejumlah 1 ml sari buah semangka atau 1 g ravioli diencerkan ke dalam 100 ml akuades dengan menggunakan labu takar. Sampel yang telah diencerkan kemudian diukur nilai total suspended solids dengan menggunakan spektrofotometer. Pada spektrofotometer, setelah power DR 2000 dihidupkan, kemudian dimasukkan nomor program (tertera pada cover DR 2000) untuk parameter Suspended Solids dipilih 630 kemudian ditekan tombol ENTER. Panjang gelombang yang digunakan adalah 810 nm. Sebagai blanko, akuades sejumlah 10 ml dimasukkan ke dalam kuvet, kemudian dimasukkan ke dalam alat lalu ditutup dan ditekan tombol ZERO. Setelah itu, akuades diganti dengan sampel yang telah diencerkan dan kemudian diperiksa nilai TSSnya dengan menekan READ/ENTER. Nilai TSS terbaca sebagai mg/l suspended solids. 9. Uji Organoleptik Uji organoleptik yang digunakan meliputi uji kesukaan terhadap warna, rasa, aroma, bentuk, mouthfeel, after taste, dan penerimaan umum dari ravioli semangka. Skala organoleptik yang digunakan mempunyai rentang dari skala sangat suka sampai skala sangat tidak disukai. 39

Lampiran 2. Lembar Uji Organoleptik Nama : Tanggal pengujian : Jenis contoh : Jeruk Ravioli Instruksi : Nyatakan penilaian anda sesuai dengan skala yang telah ditentukan. Kode Aroma Warna Bentuk Rasa 576 338 716 644 583 551 671 373 797 662 752 387 Mouth feel After taste Penerimaan Umum Keterangan : 1 = Sangat tidak suka 2 = Tidak suka 3 = Netral 4 = Suka 5 = Sangat suka 40

Lampiran 3a. Hasil analisis pengaruh konsentrasi natrium alginat, larutan CaCl 2, dan larutan glukosa terhadap nilai total suspended solids (mg/l) Perlakuan Ulangan Sol sari semangka Ravioli Gel Ravioli A1B1C1 1 933.33 800.00 933.33 2 966.67 916.67 933.33 A1B1C2 1 933.33 883.33 1216.67 2 966.67 966.67 733.33 A1B2C1 1 933.33 106.67 1516.67 2 966.67 1016.67 833.33 A1B2C2 1 933.33 1066.67 1266.67 2 966.67 900.00 916.67 A2B1C1 1 1150.00 1116.67 1466.67 2 1066.67 933.33 933.33 A2B1C2 1 1150.00 1150.00 1283.33 2 1066.67 916.67 883.33 A2B2C1 1 1150.00 1216.67 1066.67 2 1066.67 1066.67 866.67 A2B2C2 1 1150.00 1283.33 833.33 2 1066.67 950.00 916.67 A3B1C1 1 1000.00 1200.00 983.33 2 1000.00 1016.67 833.33 A3B1C2 1 1000.00 1150.00 800.00 2 1000.00 933.33 816.67 A3B2C1 1 1000.00 1116.67 800.00 2 1000.00 983.33 750.00 A3B2C2 1 1000.00 1116.67 833.33 2 1000.00 883.33 966.67 Keterangan : A1 = Natrium alginat 0.4% B1 = Larutan CaCl 2 0.5% C1 = Larutan glukosa 10 o Brix A2 = Natrium alginat 0.5% B2 = Larutan CaCl 2 0.6% C2 = Larutan glukosa 15 o Brix A3 = Natrium alginat 0.6% Lampiran 3b. Analisis ragam pengaruh konsentrasi natrium alginat terhadap nilai total suspended solids (mg/l) sol sari semangka Sumber ragam Db JK KT F hitung F tabel (0,05) PETAK UTAMA K 1 1666.6 1666.6 0.231 18.510 A 2 104815.052 52407.526 7.256 19.000 Galat a 2 14444.489 7222.244 Keterangan : *F hitung > F tabel, berbeda nyata pada α = 0.05 41

Lampiran 3c. Analisis ragam pengaruh konsentrasi natrium alginat, larutan CaCl 2, dan larutan glukosa terhadap nilai total suspended solids (mg/l) ravioli semangka Sumber ragam Db JK KT F hitung F tabel (0,05) PETAK UTAMA K 1 118067.223 118067.223 4.165 18.510 A 2 70902.647 35451.324 1.251 19,000 Galat a 2 56689.974 28344.987 ANAK PETAK B 1 19456.056 19456.056 2.606 10.130 AB 2 34745.413 17372.706 2.327 9.550 Galat b 3 22395.950 7465.317 ANAK ANAK PETAK C 1 2604.208 2604.208 1.009 5.990 AC 2 4375.000 2187.500 0.848 5.140 BC 1 3344.923 3344.923 1.296 5.990 ABC 2 5162.049 2581.025 1.000 5.140 Galat C 6 15486.081 2581.013 TOTAL 23 353229.525 Keterangan : *F hitung > F tabel, berbeda nyata pada α = 0.05 Lampiran 3d. Analisis ragam pengaruh konsentrasi natrium alginat, larutan CaCl 2, dan larutan glukosa terhadap nilai total suspended solids (mg/l) gel ravioli Sumber ragam Db JK KT F.hitung F tabel (0.05) PETAK UTAMA K 1 285289.425 285289.425 4.065 18.510 A 2 192314.899 96157.450 1.370 19.000 Galat a 2 140370.791 70185.395 ANAK PETAK B 1 2604.104 2604.104 0.061 10.130 AB 2 160000.000 80000.000 1.889 9.550 Galat b 3 127048.901 42349.634 ANAK ANAK PETAK C 1 8437.463 8437.463 0.402 5.990 AC 2 14444.606 7222.303 0.344 5.140 BC 1 2604.146 2604.146 0.124 5.990 ABC 2 30833.242 15416.621 0.734 5.140 Galat C 6 126042.167 21007.028 TOTAL 23 1089989.742 Keterangan : *F hitung > F tabel, berbeda nyata pada α = 0.05 42

Lampiran 3e. Uji t-stundent berpasangan nilai total suspended solids pada sol sari semangka dan ravioli Banyak pasangan data 24 Rata-rata selisih nilai perlakuan yang berpasangan 7.639 Standar deviasi 104.139 t hitung 0.359 t tabel (α=0.05) 2.069 Keterangan : *t hitung > t tabel, berbeda nyata pada taraf nyata 5% Lampiran 3f. Uji t-stundent berpasangan nilai total suspended solids pada sol sari semangka dan gel ravioli Banyak pasangan data 24 Rata-rata selisih nilai perlakuan yang berpasangan 52.778 Standar deviasi 233.988 t hitung 1.105 t tabel (α=0.05) 2.069 Keterangan : *t hitung > t tabel, berbeda nyata pada taraf nyata 5% Lampiran 3g. Uji t-stundent berpasangan nilai total suspended solids pada sol ravioli dan gel ravioli Banyak pasangan data 24 Rata-rata selisih nilai perlakuan yang berpasangan 52.778 Standar deviasi 233.988 t hitung 1.105 t tabel (α=0.05) 2.069 Keterangan : *t hitung > t tabel, berbeda nyata pada taraf nyata 5% 43

Lampiran 4a. Hasil analisis pengaruh konsentrasi natrium alginat, larutan CaCl 2, dan larutan glukosa terhadap nilai total asam (mg asam sitrat/100 g bahan) Perlakuan Ulangan Sol sari semangka Ravioli Gel Ravioli A1B1C1 1 53.33 42.67 64.00 2 74.67 37.33 21.33 A1B1C2 1 53.33 42.67 69.33 2 74.67 32.00 21.33 A1B2C1 1 53.33 37.33 53.33 2 74.67 32.00 26.67 A1B2C2 1 53.33 53.33 64.00 2 74.67 32.00 21.33 A2B1C1 1 42.67 37.33 32.00 2 80.00 42.67 21.33 A2B1C2 1 42.67 53.33 37.33 2 80.00 37.33 26.67 A2B2C1 1 42.67 42.67 37.33 2 80.00 32.00 21.33 A2B2C2 1 42.67 48.00 37.33 2 80.00 32.00 21.33 A3B1C1 1 48.00 48.00 42.67 2 74.67 42.67 21.33 A3B1C2 1 48.00 42.67 37.33 2 74.67 37.33 21.33 A3B2C1 1 48.00 32.00 37.33 2 74.67 42.67 26.67 A3B2C2 1 48.00 42.67 32.00 2 74.67 32.00 21.33 Keterangan : A1 = Natrium alginat 0.4% B1 = Larutan CaCl 2 0.5% C1 = Larutan glukosa 10 o Brix A2 = Natrium alginat 0.5% B2 = Larutan CaCl 2 0.6% C2 = Larutan glukosa 15 o Brix A3 = Natrium alginat 0.6% 44

Lampiran 4b. Analisis ragam pengaruh konsentrasi natrium alginat terhadap nilai total asam (mg asam sitrat/100 g bahan) sol sari semangka Sumber ragam Db JK KT F hitung F tabel (0.05) PETAK UTAMA K 1 4854.594 4854.594 36.576* 18.510 A 2 37.921 18.961 0.143 19.000 Galat a 2 265.448 132.724 Keterangan : *F hitung > F tabel, berbeda nyata pada α = 0.05 Lampiran 4c. Uji lanjut Least Significant Difference (LSD) pengaruh kelompok ulangan terhadap nilai total asam sol sari semangka Kelompok Rata-rata Notasi U1 48,000 a U2 76,445 b Keterangan : Huruf yang berbeda pada satu kolom menyatakan berbeda nyata pada α = 0.05 Lampiran 4d. Analisis ragam pengaruh konsentrasi natrium alginat, larutan CaCl 2, dan larutan glukosa terhadap nilai total asam (mg asam sitrat/100 g bahan) ravioli semangka Sumber ragam Db JK KT F hitung F tabel (0.05) PETAK UTAMA K 1 342.519 342.519 9.323 18.510 A 2 16.593 8.296 0.226 19.000 Galat a 2 73.481 36.741 ANAK PETAK B 1 58.074 58.074 2.882 10.130 AB 2 30.815 15.407 0.765 9.550 Galat b 3 60.444 20.148 ANAK ANAK PETAK C 1 10.667 10.667 0.209 5.990 AC 2 49.778 24.889 0.488 5.140 BC 1 29.630 29.630 0.581 5.990 ABC 2 45.037 22.519 0.442 5.140 Galat C 6 305.778 50.963 TOTAL 23 1022.815 Keterangan : *F hitung > F tabel, berbeda nyata pada α = 0.05 45

Lampiran 4e. Analisis ragam pengaruh konsentrasi natrium alginat, larutan CaCl 2, dan larutan glukosa terhadap nilai total asam (mg asam sitrat/100 g bahan) gel ravioli Sumber ragam Db JK KT F hitung F Tabel (0.05) PETAK UTAMA K 1 3082.667 3082.667 6.827 18.510 A 2 903.111 451.556 1.000 19.000 Galat a 2 903.111 451.556 ANAK PETAK B 1 10.667 10.667 0.310 10.130 AB 2 7.111 3.556 0.103 9.550 Galat b 3 103.111 34.370 ANAK ANAK PETAK C 1 1.185 1.185 0.091 5.990 AC 2 59.259 29.630 2.273 5.140 BC 1 10.667 10.667 0.818 5.990 ABC 2 7.111 3.556 0.273 5.140 Galat C 6 78.222 13.037 TOTAL 23 5166.222 Keterangan : *F hitung > F tabel, berbeda nyata pada α = 0.05 Lampiran 4f. Uji t-stundent berpasangan nilai total asam pada sol sari semangka dan ravioli Banyak pasangan data 24 Rata-rata selisih nilai perlakuan yang berpasangan 22.444 Standar deviasi 19.579 t hitung 5.616* t tabel (α=0.05) 2.069 Keterangan : *t hitung > t tabel, berbeda nyata pada taraf nyata 5% Lampiran 4g. Uji t-stundent berpasangan nilai total asam pada sol sari semangka dan gel ravioli Banyak pasangan data 24 Rata-rata selisih nilai perlakuan yang berpasangan 28.222 Standar deviasi 27.126 t hitung 5.097* t tabel (α=0.05) 2.069 Keterangan : *t hitung > t tabel, berbeda nyata pada taraf nyata 5% 46

Lampiran 4h. Uji t-stundent berpasangan nilai total asam pada ravioli dan gel ravioli Banyak pasangan data 24 Rata-rata selisih nilai perlakuan yang berpasangan 5.778 Standar deviasi 12.769 t hitung 2.217* t tabel (α=0.05) 2.069 Keterangan : *t hitung > t tabel, berbeda nyata pada taraf nyata 5% 47

Lampiran 5a. Hasil analisis pengaruh konsentrasi natrium alginat, larutan CaCl 2, dan larutan glukosa terhadap nilai Vitamin C (mg asam askorbat/100 g bahan) Perlakuan Ulangan Sol sari semangka Ravioli Gel Ravioli A1B1C1 1 23.47 20.53 17.60 2 29.33 20.53 14.67 A1B1C2 1 23.47 20.53 17.60 2 29.33 17.60 14.67 A1B2C1 1 23.47 17.60 17.60 2 29.33 17.60 14.67 A1B2C2 1 23.47 20.53 17.60 2 29.33 17.60 11.73 A2B1C1 1 20.53 20.53 20.53 2 23.47 20.53 14.67 A2B1C2 1 20.53 17.60 14.67 2 23.47 17.60 14.67 A2B2C1 1 20.53 17.60 11.73 2 23.47 17.60 14.67 A2B2C2 1 20.53 17.60 11.73 2 23.47 17.60 11.73 A3B1C1 1 23.47 20.53 17.60 2 29.33 17.60 14.67 A3B1C2 1 23.47 20.53 17.60 2 29.33 14.67 14.67 A3B2C1 1 23.47 17.60 17.60 2 29.33 17.60 14.67 A3B2C2 1 23.47 20.53 11.73 2 29.33 17.60 11.73 Keterangan : A1 = Natrium alginat 0.4% B1 = Larutan CaCl 2 0.5% C1 = Larutan glukosa 10 o Brix A2 = Natrium alginat 0.5% B2 = Larutan CaCl 2 0.6% C2 = Larutan glukosa 15 o Brix A3 = Natrium alginat 0.6% Lampiran 5b. Analisis ragam pengaruh konsentrasi natrium alginat terhadap nilai Vitamin C (mg asam askorbat/100 g bahan) sol sari semangka Sumber ragam Db JK KT F hitung F Tabel (0.05) PETAK UTAMA K 1 143.394 143.394 25.020* 18.510 A 2 103.253 51.627 9.008 19.000 Galat a 2 11.462 5.731 Keterangan : *F hitung > F tabel, berbeda nyata pada α = 0.05 48

Lampiran 5c. Uji lanjut Least Significant Difference (LSD) pengaruh kelompok ulangan terhadap nilai Vitamin C sol sari semangka Kelompok Rata-rata Notasi U1 22,489 a U2 27,378 b Keterangan : Huruf yang berbeda pada satu kolom menyatakan berbeda nyata pada α = 0.05 Lampiran 5d. Analisis ragam pengaruh konsentrasi natrium alginat, larutan CaCl 2, dan larutan glukosa terhadap nilai Vitamin C (mg asam askorbat/100 g bahan) ravioli semangka Sumber ragam Db JK KT F hitung F Tabel (0.05) PETAK UTAMA K 1 12.907 12.907 3.000 18.510 A 2 2.868 1.434 0.333 19.000 Galat a 2 8.604 4.302 ANAK PETAK B 1 5.736 5.736 4.000 10.130 AB 2 2.868 1.434 1.000 9.550 Galat b 3 4.302 1.434 ANAK ANAK PETAK C 1 1.434 1.434 1.000 5.990 AC 2 2.868 1.434 1.000 5.140 BC 1 12.907 12.907 9.000* 5.990 ABC 2 0.000 0.000 0.000 5.140 Galat C 6 8.604 1.434 TOTAL 23 63.099 Keterangan : *F hitung > F tabel, berbeda nyata pada α = 0.05 Lampiran 5e. Uji lanjut Least Significant Difference (LSD) pengaruh interaksi antara konsentrasi CaCl 2 dan larutan glukosa terhadap nilai Vitamin C ravioli semangka Perlakuan Rata-rata Notasi B2C1 17.600 a B1C2 18.089 a B2C2 18.578 ab B1C1 20.044 b Keterangan : Huruf yang berbeda pada satu kolom menyatakan berbeda nyata pada α = 0.05 49

Lampiran 5f. Analisis ragam pengaruh konsentrasi natrium alginat, larutan CaCl 2, dan larutan glukosa terhadap nilai Vitamin C (mg asam askorbat/100 g bahan) gel ravioli semangka Sumber ragam Db JK KT F hitung F Tabel (0.05) PETAK UTAMA K 1 29.040 29.040 6.750 18.510 A 2 8.604 4.302 1.000 19.000 Galat a 2 8.604 4.302 ANAK PETAK B 1 29.040 29.040 7.364 10.130 AB 2 8.604 4.302 1.091 9.550 Galat b 3 11.831 3.944 ANAK ANAK PETAK C 1 17.567 17.567 7.000* 5.990 AC 2 2.868 1.434 0.571 5.140 BC 1 3.227 3.227 1.286 5.990 ABC 2 8.604 4.302 1.714 5.140 Galat C 6 15.058 2.510 TOTAL 23 143.049 Keterangan : *F hitung > F tabel, berbeda nyata pada α = 0.05 Lampiran 5g. Uji lanjut Least Significant Difference (LSD) pengaruh konsentrasi larutan glukosa terhadap nilai Vitamin C gel ravioli Perlakuan Rata-rata Notasi C2 14.178 a C1 15.889 b Keterangan : Huruf yang berbeda pada satu kolom menyatakan berbeda nyata pada α = 0.05 Lampiran 5h. Uji t-stundent berpasangan nilai Vitamin C pada sol sari semangka dan ravioli Banyak pasangan data 24 Rata-rata selisih nilai perlakuan yang berpasangan 6.356 Standar deviasi 4.208 t hitung 7.399* t tabel (α=0.05) 2.069 Keterangan : *t hitung > t tabel, berbeda nyata pada taraf nyata 5% 50

Lampiran 5i. Uji t-stundent berpasangan nilai Vitamin C pada sol sari semangka dan gel ravioli Banyak pasangan data 24 Rata-rata selisih nilai perlakuan yang berpasangan 9.900 Standar deviasi 4.643 t hitung 10.446* t tabel (α=0.05) 2.069 Keterangan : *t hitung > t tabel, berbeda nyata pada taraf nyata 5% Lampiran 5j. Uji t-stundent berpasangan nilai Vitamin C pada ravioli dan gel ravioli Banyak pasangan data 24 Rata-rata selisih nilai perlakuan yang berpasangan 3.544 Standar deviasi 2.285 t hitung 7.599* t tabel (α=0.05) 2.069 Keterangan : *t hitung > t tabel, berbeda nyata pada taraf nyata 5% 51

Lampiran 6a. Hasil analisis pengaruh konsentrasi natrium alginat, larutan CaCl 2, dan larutan glukosa terhadap nilai total gula (%) Perlakuan Ulangan Sol sari semangka Ravioli Gel Ravioli A1B1C1 1 6.56 7.56 6.44 2 7.03 5.02 4.75 A1B1C2 1 6.56 8.33 6.19 2 7.03 5.51 6.68 A1B2C1 1 6.56 8.68 5.36 2 7.03 5.64 4.20 A1B2C2 1 6.56 7.83 8.70 2 7.03 4.39 6.62 A2B1C1 1 7.00 6.16 7.05 2 5.32 4.87 5.87 A2B1C2 1 7.00 6.71 6.02 2 5.32 5.07 7.00 A2B2C1 1 7.00 5.96 3.45 2 5.32 5.90 5.98 A2B2C2 1 7.00 6.87 6.15 2 5.32 6.30 6.47 A3B1C1 1 6.76 4.95 3.16 2 5.73 4.38 5.23 A3B1C2 1 6.76 6.88 5.21 2 5.73 4.19 7.03 A3B2C1 1 6.76 4.93 4.11 2 5.73 3.99 6.09 A3B2C2 1 6.76 7.07 7.52 2 5.73 4.83 5.78 Keterangan : A1 = Natrium alginat 0.4% B1 = Larutan CaCl 2 0.5% C1 = Larutan glukosa 10 o Brix A2 = Natrium alginat 0.5% B2 = Larutan CaCl 2 0.6% C2 = Larutan glukosa 15 o Brix A3 = Natrium alginat 0.6% Lampiran 6b. Analisis ragam pengaruh konsentrasi natrium alginat terhadap nilai total gula (%) sol sari semangka Sumber ragam Db JK KT F hitung F Tabel (0.05) PETAK UTAMA K 1 3.339 3.339 1.374 18.510 A 2 1.860 0.930 0.383 19.000 Galat a 2 4.861 2.431 Keterangan : *F hitung > F tabel, berbeda nyata pada α = 0.05 52

Lampiran 6c. Analisis ragam pengaruh konsentrasi natrium alginat, larutan CaCl 2, dan larutan glukosa terhadap nilai total gula (%) ravioli semangka Sumber ragam Db JK KT F hitung F Tabel (0.05) PETAK UTAMA K 1 19.834 19.834 8.998 18.510 A 2 8.650 4.325 1.962 19.000 Galat a 2 4.408 2.204 ANAK PETAK B 1 0.319 0.319 1.171 10.130 AB 2 0.324 0.162 0.595 9.550 Galat b 3 0.817 0.272 ANAK ANAK PETAK C 1 1.478 1.478 5.210 5.990 AC 2 1.935 0.967 3.410 5.140 BC 1 0.099 0.099 0.349 5.990 ABC 2 1.536 0.768 2.707 5.140 Galat C 6 1.702 0.284 TOTAL 23 41.103 Keterangan : *F hitung > F tabel, berbeda nyata pada α = 0.05 Lampiran 6d. Analisis ragam pengaruh konsentrasi natrium alginat, larutan CaCl 2, dan larutan glukosa terhadap nilai total gula (%) gel ravioli semangka Sumber ragam Db JK KT F hitung F Tabel (0.05) PETAK UTAMA K 1 0.228 0.228 0.087 18.510 A 2 1.629 0.815 0.312 19.000 Galat a 2 5.219 2.610 ANAK PETAK B 1 0.002 0.002 0.002 10.130 AB 2 3.009 1.504 1.348 9.550 Galat b 3 3.349 1.116 ANAK ANAK PETAK C 1 12.981 12.981 10.750* 5.990 AC 2 1.287 0.644 0.533 5.140 BC 1 1.723 1.723 1.427 5.990 ABC 2 1.629 0.815 0.675 5.140 Galat C 6 7.245 1.208 TOTAL 23 38.302 Keterangan : *F hitung > F tabel, berbeda nyata pada α = 0.05 53

Lampiran 6e. Uji lanjut Least Significant Difference (LSD) pengaruh larutan glukosa terhadap nilai total gula (%) gel ravioli semangka Perlakuan Rata-rata Notasi C1 5.142 a C2 6.613 b Keterangan : Huruf yang berbeda pada satu kolom menyatakan berbeda nyata pada α = 0.05 Lampiran 6f. Uji t-stundent berpasangan nilai total gula pada sol sari semangka dan ravioli Banyak pasangan data 24 Rata-rata selisih nilai perlakuan yang berpasangan 0.483 Standar deviasi 1.287 t hitung 1.837 t tabel (α=0.05) 2.069 Keterangan : *t hitung > t tabel, berbeda nyata pada taraf nyata 5% Lampiran 6g. Uji t-stundent berpasangan nilai total gula pada sol sari semangka dan gel ravioli Banyak pasangan data 24 Rata-rata selisih nilai perlakuan yang berpasangan 0.522 Standar deviasi 1.577 t hitung 1.621 t tabel (α=0.05) 2.069 Keterangan : *t hitung > t tabel, berbeda nyata pada taraf nyata 5% Lampiran 6h. Uji t-stundent berpasangan nilai total gula pada ravioli dan gel ravioli Banyak pasangan data 24 Rata-rata selisih nilai perlakuan yang berpasangan 0.039 Standar deviasi 1.612 t hitung 0.118 t tabel (α=0.05) 2.069 Keterangan : *t hitung > t tabel, berbeda nyata pada taraf nyata 5% 54

Lampiran 7a. Uji penerimaan (uji organoleptik) warna ravioli semangka pada tiap skor Perlakuan % Panelis 1 2 3 4 5 A1B1C1 0.00 0.00 16.67 70.00 13.33 A1B1C2 0.00 0.00 23.33 60.00 16.67 A1B2C1 0.00 0.00 20.00 60.00 20.00 A1B2C2 0.00 6.67 13.33 56.67 23.33 A2B1C1 0.00 13.33 40.01 33.33 13.33 A2B1C2 3.33 0.00 46.67 43.33 6.67 A2B2C1 0.00 10.00 30.00 56.67 3.33 A2B2C2 0.00 13.33 33.33 36.67 16.67 A3B1C1 0.00 10.00 23.33 43.34 23.33 A3B1C2 0.00 3.33 26.67 56.67 13.33 A3B2C1 0.00 6.67 30.00 56.66 6.67 A3B2C2 0.00 0.00 30.00 60.00 10.00 Keterangan : A1 = Natrium alginat 0.4% Skor : A2 = Natrium alginat 0.5% 1 = Sangat tidak suka A3 = Natrium alginat 0.6% 2 = Tidak suka B1 = Larutan CaCl 2 0.5% 3 = Netral B2 = Larutan CaCl 2 0.6% 4 = Suka C1 = Larutan glukosa 10 o Brix 5 = Sangat suka C2 = Larutan glukosa 15 o Brix 55

Lampiran 7b. Uji penerimaan (uji organoleptik) bentuk ravioli semangka pada tiap skor Perlakuan % Panelis 1 2 3 4 5 A1B1C1 0.00 0.00 6.67 90.00 3.33 A1B1C2 0.00 6.67 16.67 63.33 13.33 A1B2C1 0.00 3.33 23.33 40.01 33.33 A1B2C2 0.00 6.67 23.33 56.67 13.33 A2B1C1 0.00 6.67 23.33 53.33 16.67 A2B1C2 0.00 6.67 20.00 60.00 13.33 A2B2C1 0.00 13.33 23.33 50.01 13.33 A2B2C2 0.00 10.00 20.00 63.33 6.67 A3B1C1 0.00 6.67 10.00 56.66 26.67 A3B1C2 0.00 3.33 20.00 63.34 13.33 A3B2C1 0.00 16.67 10.00 53.33 20.00 A3B2C2 0.00 10.00 6.67 53.33 30.00 Keterangan : A1 = Natrium alginat 0.4% Skor : A2 = Natrium alginat 0.5% 1 = Sangat tidak suka A3 = Natrium alginat 0.6% 2 = Tidak suka B1 = Larutan CaCl 2 0.5% 3 = Netral B2 = Larutan CaCl 2 0.6% 4 = Suka C1 = Larutan glukosa 10 o Brix 5 = Sangat suka C2 = Larutan glukosa 15 o Brix 56

Lampiran 7c. Uji penerimaan (uji organoleptik) aroma ravioli semangka pada tiap skor Perlakuan % Panelis 1 2 3 4 5 A1B1C1 0.00 3.33 40.00 53.34 3.33 A1B1C2 3.33 3.33 53.34 40.00 0.00 A1B2C1 0.00 6.67 36.67 53.33 3.33 A1B2C2 0.00 6.67 40.00 70.00 3.33 A2B1C1 0.00 10.00 53.33 30.00 6.67 A2B1C2 0.00 13.33 50.01 33.33 3.33 A2B2C1 0.00 6.67 56.67 33.33 3.33 A2B2C2 0.00 6.67 56.66 36.67 0.00 A3B1C1 0.00 10.00 40.00 46.67 3.33 A3B1C2 0.00 6.67 56.67 36.66 0.00 A3B2C1 0.00 3.33 53.33 36.67 6.67 A3B2C2 0.00 3.33 46.67 43.33 6.67 Keterangan : A1 = Natrium alginat 0.4% Skor : A2 = Natrium alginat 0.5% 1 = Sangat tidak suka A3 = Natrium alginat 0.6% 2 = Tidak suka B1 = Larutan CaCl 2 0.5% 3 = Netral B2 = Larutan CaCl 2 0.6% 4 = Suka C1 = Larutan glukosa 10 o Brix 5 = Sangat suka C2 = Larutan glukosa 15 o Brix 57

Lampiran 7d. Uji penerimaan (uji organoleptik) rasa ravioli semangka pada tiap skor Perlakuan % Panelis 1 2 3 4 5 A1B1C1 0.00 26.67 40.00 23.33 10.00 A1B1C2 0.00 13.33 40.00 36.67 10.00 A1B2C1 0.00 13.33 36.67 40.00 10.00 A1B2C2 0.00 20.00 30.00 46.67 3.33 A2B1C1 0.00 23.33 36.67 40.00 0.00 A2B1C2 0.00 26.67 40.00 26.66 6.67 A2B2C1 0.00 33.33 23.33 36.67 6.67 A2B2C2 0.00 23.33 40.01 33.33 3.33 A3B1C1 0.00 23.33 43.34 30.00 3.33 A3B1C2 0.00 26.67 20.00 53.33 0.00 A3B2C1 0.00 33.33 40.01 23.33 3.33 A3B2C2 0.00 33.33 43.34 20.00 3.33 Keterangan : A1 = Natrium alginat 0.4% Skor : A2 = Natrium alginat 0.5% 1 = Sangat tidak suka A3 = Natrium alginat 0.6% 2 = Tidak suka B1 = Larutan CaCl 2 0.5% 3 = Netral B2 = Larutan CaCl 2 0.6% 4 = Suka C1 = Larutan glukosa 10 o Brix 5 = Sangat suka C2 = Larutan glukosa 15 o Brix 58

Lampiran 7e. Uji penerimaan (uji organoleptik) mouth feel ravioli semangka pada tiap skor Perlakuan % Panelis 1 2 3 4 5 A1B1C1 0.00 20.00 40.00 36.67 3.33 A1B1C2 0.00 10.00 53.33 30.00 6.67 A1B2C1 0.00 6.67 46.67 46.66 0.00 A1B2C2 0.00 16.67 40.00 40.00 3.33 A2B1C1 0.00 6.67 56.33 33.67 3.33 A2B1C2 0.00 20.00 43.34 33.33 3.33 A2B2C1 0.00 16.67 46.66 30.00 6.67 A2B2C2 0.00 23.33 36.67 33.33 6.67 A3B1C1 0.00 20.00 40.00 36.67 3.33 A3B1C2 0.00 16.67 43.33 40.00 0.00 A3B2C1 0.00 20.00 46.67 33.33 0.00 A3B2C2 0.00 16.67 36.67 46.66 6.67 Keterangan : A1 = Natrium alginat 0.4% Skor : A2 = Natrium alginat 0.5% 1 = Sangat tidak suka A3 = Natrium alginat 0.6% 2 = Tidak suka B1 = Larutan CaCl 2 0.5% 3 = Netral B2 = Larutan CaCl 2 0.6% 4 = Suka C1 = Larutan glukosa 10 o Brix 5 = Sangat suka C2 = Larutan glukosa 15 o Brix 59

Lampiran 7f. Uji penerimaan (uji organoleptik) after taste ravioli semangka pada tiap skor Perlakuan % Panelis 1 2 3 4 5 A1B1C1 0.00 20.00 56.67 20.00 3.33 A1B1C2 0.00 20.00 50.00 26.67 3.33 A1B2C1 0.00 20.00 40.00 40.00 0.00 A1B2C2 0.00 10.00 46.67 43.33 0.00 A2B1C1 0.00 10.00 60.00 26.67 3.33 A2B1C2 0.00 20.00 56.67 20.00 3.33 A2B2C1 3.33 10.00 76.67 13.33 0.00 A2B2C2 0.00 23.33 46.67 30.00 0.00 A3B1C1 0.00 23.33 46.67 30.00 0.00 A3B1C2 0.00 20.00 56.67 23.33 0.00 A3B2C1 0.00 23.33 50.00 26.67 0.00 A3B2C2 0.00 20.00 46.67 33.33 0.00 Keterangan : A1 = Natrium alginat 0.4% Skor : A2 = Natrium alginat 0.5% 1 = Sangat tidak suka A3 = Natrium alginat 0.6% 2 = Tidak suka B1 = Larutan CaCl 2 0.5% 3 = Netral B2 = Larutan CaCl 2 0.6% 4 = Suka C1 = Larutan glukosa 10 o Brix 5 = Sangat suka C2 = Larutan glukosa 15 o Brix 60

Lampiran 7g. Uji penerimaan (uji organoleptik) penerimaan umum ravioli semangka pada tiap skor Perlakuan % Panelis 1 2 3 4 5 A1B1C1 0.00 6.67 50.00 40.00 3.33 A1B1C2 0.00 10.00 46.67 43.33 0.00 A1B2C1 0.00 13.33 40.01 43.33 3.33 A1B2C2 0.00 10.00 36.67 50.00 3.33 A2B1C1 0.00 10.00 56.67 33.33 0.00 A2B1C2 0.00 16.67 56.67 23.33 3.33 A2B2C1 0.00 13.33 53.34 33.33 0.00 A2B2C2 0.00 13.33 46.67 36.67 3.33 A3B1C1 0.00 13.33 50.01 33.33 3.33 A3B1C2 0.00 20.00 43.33 36.67 0.00 A3B2C1 0.00 20.00 46.67 30.00 3.33 A3B2C2 0.00 13.33 33.33 53.34 0.00 Keterangan : A1 = Natrium alginat 0.4% Skor : A2 = Natrium alginat 0.5% 1 = Sangat tidak suka A3 = Natrium alginat 0.6% 2 = Tidak suka B1 = Larutan CaCl 2 0.5% 3 = Netral B2 = Larutan CaCl 2 0.6% 4 = Suka C1 = Larutan glukosa 10 o Brix 5 = Sangat suka C2 = Larutan glukosa 15 o Brix 61