BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendapat Sugiyono (2015) yang mengatakan bahwa metode penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan. Metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI 6I KOTA BENGKULU

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

BAB III METOE PENELITIAN. penelitian ini, hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas

BAB III METODE PENELITIAN. perangkat pembelajaran yang berupa RPP, buku siswa, dan LKS.

BAB III METODE PENELITIAN. hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas kontrol.

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran dengan jumlah siswa 32 orang. terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah tahun pelajaran 2011/2012, dengan jumlah

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBANTUAN KOMPUTER PADA MATERI DIMENSI TIGA

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau biasa disebut Quasi Eksperimen. Karena pada penelitian ini, peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab

Megananda dkk : Pengembangan Perangkat Pembelajaran sesuai Model Pembelajaran...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat

LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan ISSN: Vol. 9. No 2 (2014) 63-81

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

Mohammad Shaefur Rokhman, M.Si. 1), Dian Nataria Oktaviani, S.Si., M.Pd 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Kependidikan, Universitas Pancasakti Tegal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan hasil penelitian yang disajikan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS COOPERATIVE LEARNING

Camellia Iveny Sayogi et al., Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika

METODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

Media Pembelajaran Menggunakan Mindjet Mindmanager

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

Pendahuluan7. Rita Sulvianti et al., Pengembangan Bahan Ajar Biologi Berbasis...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENDUKUNG KEMAMPUAN PENALARAN SPASIAL SISWA PADA TOPIK DIMENSI TIGA KELAS X

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Desember

Inge Wiliandani Setya Putri 31, Sunardi 32, Dian Kurniati 33

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu

OUTLINE EXECUTIVE SUMMARY HIBAH DOSEN PEMULA (PEMBINAAN)

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN PERMAINAN MULTIMEDIA INTERAKTIF POKOK BAHASAN SEGIEMPAT DAN SEGITIGA UNTUK SISWA SMP KELAS VII

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2017, Vol.1, No.1 (26-34)

Katakunci: LKS berbasis inquiri, software geometer s sketcpad, dan Hubungan antar Sudut pada Garis Sejajar Dipotong Garis lain.

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

Rosandys dkk : Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis

BAB I PENDAHULUAN. Integral adalah salah satu konsep penting dalam Matematika yang

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metoda Taguchi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pendekatan Nilai Logaritma dan Inversnya Secara Manual

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu ilmu yang mempunyai obyek kajian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bukit Kemuning Tahun Pelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapat perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran TSTS (Two Stay

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Meetuka metode yag diguaka dalam sebuah peelitia merupaka hal yag petig, karea setiap permasalaha memerluka metode yag sesuai dega agar dapat diperoleh hasil peelitia yag valid da terukur. Sesuai dega pedapat Sugiyoo (2015) yag megataka bahwa metode peelitia merupaka cara ilmiah utuk medapatka data yag sesuai dega tujua da keguaa tertetu. Metode peelitia yag dibahasa pada bab ii mecakup: Jeis da pedekata peelitia, prosedur peelitia, uji coba produk, da tekik aalisis data. 3.1 Jeis Peelitia Peelitia ii termasuk peelitia da pegembaga (Research ad Developmet), karea tujua dari peelitia ii adalah utuk megembagka media pembelajara matematika yag berkualitas utuk diguaka dalam pembelajara. Peelitia pegembaga dalam raah pedidika dilakuka utuk megembagka da meghasilka media, alat, metode, atau sumber belajar utuk megatasi masalah pembelajara yag terjadi. Peeliti melakuka peelitia pegembaga media pembelajara berupa komik matematika dega materi Relasi da Fugsi. Tigkat kelayaka produk ii aka diketahui melalui validasi oleh validator, da uji coba pegguaa pada peserta didik. Model yag aka diguaka dalam peelitia ii adalah model pegembaga ADDIE (Aalyze, Desig, Developmet, Implemetatio, Evaluatio). 26

Lagkah-lagkah model ADDIE dapat dilihat pada baga berikut. Aalisis Desig Developmet Revisi Implemetasi Valid Vali dasi Evaluasi Gambar 3.1 Baga lagkah-lagkah model peelitia pegambaga ADDIE 3.2 Prosedur Peelitia Prosedur peelitia dalam peelitia ii megguaka tahapa-tahapa pada model pegembaga ADDIE sesuai dega amaya model ii terdiri atas lima lagkah yaitu, Aalyze (Aalisis), Desig (Perecaaa), Developmet (Pegembaga), Implemetatio (Implemetasi), da Evaluatio (Evaluasi). Berikut uria tahapa model pegembagag ADDIE. 3.2.1 Tahap I Aalyze (Aalisis) Tahap aalisis meliputi kegiata sebagai berikut: melakuka aalisis kebutuha da melakuka aalisis kurikulum. Tahap aalisis dilakuka dega cara observasi da wawacara guru matematika yag dilakuka peeliti saat melaksaaka magag 2 da magag 3. Aalisis kebutuha dilakuka dega megaalisis baha ajar yag tersedia, pada tahap ii aka diketahui apakah media yag aka dikembagka dibutuhka. Aalisis selajutya adalah aalisis kurikulum dega memperhatika karakteristik kurikulum yag diguaka yaitu kurikulum 2013. Hal ii dilakuka 27

agar media yag dikembagka sesuai dega kurikulum yag berlaku. Hal-hal yag diaalisis meliputi kompetesi dasar yag diharapka da idikator yag harus dicapai peserta didik pada pokok materi relasi da fugsi. Hasil dari aalisis ii aka diguaka sebagai pedoma pegembaga komik. 3.2.2 Tahap II Desig (Perecaaa) Setelah tahap aalisis selesai tahapa selajutya adalah tahap desig. Pada tahap ii ditetuka peyusua peragkat pembelajara berupa media pembelajara komik serta peyusua istrume peilaia peragkat pembelajara da agket respos peserta didik. Lagkah peyusua media pembelajara komik adalah meetuka judul komik yag disesuaika dega kompetesi dasar da idikator pecapaia yag tercatum di dalam kurikulum, meyusu keragka komik, meracag isi da cerita dalam komik da betuk evaluasi. 3.2.3 Tahap III Developmet (Pegembaga) Tahap ketiga adalah kegiata pegembaga yag meliputi kegiata peyusua media pembelajara komik berbasis SQ3R materi relasi da fugsi kelas VIII. Pegembaga media pembelajara komik meliputi: a. Produk berupa media cetak b. Bagia-bagia dalam komik yaitu, cover yag terdiri dari judul, ama peulis, da gambar pedukug serta isi dari komik yag teridiri dari, idetitas pemilik komik, lagkah model pembelajara SQ3R, petujuk pegguaa komik, daftar isi, pegeala karakter, idikator pecapaia, materi yag dikemas dalam betuk 3 chapter cerita berbeda, evaluasi, da ragkuma setiap chapter. 28

Pada tahap ii juga aka dilakuka uji coba validasi isi yaitu peilaia da taggapa validator. Validasi isi dilakuka dega memberika agket validasi kepada validator yaitu dose matematika da guru mata pelajara. Hasil validasi berupa agka da kemudia dihitug utuk meetuka validitas sesuai dega kriteri yag ditetuka. Produk dapat dikataka valid da dapat diguaka jika tigkat validitas produk produ mecapai miimal valid, jika hasil validasi produk belum mecapai kriteria valid maka aka dilakuka revisi da uji validitas, revisi aka terus dilakuka higga produk dapat dikataka valid. Jika produk sudah diyataka valid maka aka dilakuka uji coba lapaga. 3.2.4 Tahap IV Implemetatio (Implemetasi) Hasil dari pegembaga baha ajar aka diterapka dalam pembelajara utuk megetahui pegaruhya terhadap kualitas pembelajara yag meliputi keefektifa da kepraktisa media pembelajara komik. Produk aka diujicobaka secara terbatas dega megambil satu kelas VIII MTs Negeri Batu sebagai Subjek uji coba, pada tahap ii juga aka dilakuka pegisisa agket respos siswa yag bertujua utuk megetahui tigkat kepraktisa produk. Uji kefektifa dilakuka dega melihat kemampua siswa dalam megerjaka soal evaluasi da bagaimaa taggapa siswa setelah megguaka media komik. Sedagka uji kepraktisa dilakuka utuk megetahui produk mudah diguaka dalam pembelajara. Kepraktisa media komik dapat dilihat dari aktifitas siswa saat pembelajara yag diilai oleh observer. Komik matematika dikataka praktis jika medapatka kriteia miimal praktis dari hasil peilaia observer. 29

3.2.5 Tahap V Evaluatio (Evaluasi) Tahap kelima adalah tahap evaluasi yag meliputi evaluasi formatif da evaluasi sumatif. Evaluasi formatif dilakuka utuk megumpulka data pada setiap tahapa yag diguaka utuk peyempuraa produk yag dikembagka da evaluasi sumatif dilakuka pada akhir program utuk megetahui pegaruhya terhadap hasil belajar peserta didik. Produk aka direvisi sesuai data yag diperoleh dari agket respos siswa. 3.3 Subjek Uji Coba Subjek uji coba pada peelitia ii meliputi validator, da siswa kelas VIII G MTs Negeri Batu yag berjumlah 35 siswa berdasarka pada rekomedasi dari guru matematika. Validator melibatka satu dose matematika da satu guru mata pelajara matematika sebagai validator media, da validator soal, da siswa kelas VIII G Mts Negeri Batu sebagai peggua. 3.4 Jeis Data Data yag diperoleh diguaka sebagai acua utuk meetuka kualitas komik serta keefektifa komik sebagai media pembelajara matematika. Jeis data yag diguaka ialah data kualitatif yag berupa masuka, taggapa, kritik, da sara yag berkaita dega media pembelajara serta data kuatitatif berupa agka yag diperoleh dari hasil pegisia agket oleh validator da peserta didik yag kemudia dikualitatifka sehigga dapat diguaka sebagai acua utuk meetuka kualitas komik sebagai media pembelajara matematika. 3.5 Istrume Pegumpula Data Istrume merupaka alat ukur yag diguaka utuk megumpulka data. Istrume yag diguaka pada peelitia ii adalah lembar validasi berupa agket yag diberika kepada validator yag merupaka hasil pegembaga 30

oleh peelit sebelumya. Agket yag diberika berupa agket peilaia, dimaa setiap item diberika skor meurut skala Likert utuk memberika peilaia. Skala Likert diguaka utuk megukur sikap, pedapat, da persepsi seseorag atau sekelompok orag tetag feomea sosial, dalam peelitia feomea sosial tersebut telah ditetapka secara spesifik oleh peeliti yag disebut dega variabel. Variabel aka diukur da dijabarka mejadi idikator variabel. Kemudia idikator dijadika sebagai titik tolak ukur utuk meyusu item-item istrume peilaia yag bisa berupa pertayaa atau peryataa. Kriteria peilaia meurut skala Likert disajika pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Kriteria peilai utuk validator meurut skala Likert Skor Keteraga Peilaia 1 Tidak baik/ Tidak Jelas/ Tidak Mearik/ Tidak Sesuai/ Tidak Mudah/ Tidak Legkap Kurag Baik/ Kurag Jelas/ Kurag Mearik/ Kurag Sesuai/ Kurag Mudah/ Kurag 2 Legkap 3 Cukup Baik/ Cukup Jelas/ Cukup Mearik/ Cukup Sesuai/ Cukup Mudah/ Cukup Legkap 4 Baik/ Jelas/ Mearik/ Sesuai/ Mudah/ Legkap Sagat Baik/ Sagat Jelas/ Sagat Mearik/ Sagat Sesuia/ Sagat Mudah/ Sagat 5 Legkap Sumber Sugiyoo (2015:135) 1) Lembar Validasi Komik Lembar validasi komik diguaka utuk medapatka peilaia da taggapa validator tetag media pembelajara komik berbasis SQ3R. Lembar validasi aka diisi oleh dose pedidika matematika sebagai ahli materi da ahli media serta satu guru MTs Negeri Batu dega syarat telah meyelesaika pedidika miimal S1 pedidika Matematika da telah memiliki pegalama megajar miimal 5 tahu. Kisi-kisi lembar validasi komik disajika dalam tabel 3.2. 31

Tabel 3.2 Kisi-kisi lembar validasi komik No Aspek Idikator No Butir Peilaia 1 Kodisi Fisik a. Kodisi Fisik 1 da 2 2 Desai Visual a. Kualitas bahasa 3,4,5,6 b. Tampila 7, 8, 9, 10 3 Efek Media Dalam a. Dukuga komik terhadap Pembelajara pembelajara 11, 12, 13, 14 4 Peyajia a. Skeario Komik 15, 16, 17, 18 b. Kompoe Komik 19, 20, 21 5 Stadar isi a. Kesesuaia kurikulum 22 da 23 b. Keakurata materi 24 da 25 6 Bahasa a. Komuikatif 26 b. Satu 27 Sumber diadabtasi dari Amalia (2016) 2) Lembar Validasi Soal pada Setiap Chapter Lembar validasi Soal diguaka utuk medapatka peilaia da taggapa validator tetag soal yag disajika pada setiap chapter. Lembar validasi aka diisi oleh satu dose pedidika matematika da satu guru Mts Negeri Batu dega syarat telah meyelesaika pedidika miimal S1 pedidika Matematika da telah memiliki pegalama megajar miimal 5 tahu. 3) Agket Respos Peserta Didik Agket respos peserta didik diguaka utuk megetahui taggapa peserta didik terhadap pembelajara matematika megguaka media komik berbasis SQ3R. Agket aka diisi oleh siswa yag mejadi subjek uji coba. Betuk agket yag diguaka berupa kolom-kolom yag berisi beberapa peryataa yag diajuka kepada peserta didik secara tertulis. Piliha jawaba respo siswa terdiri dari Ya dega skor 1 da Tidak dega skor 0. 4) Tes Hasil Belajar Tes hasil belajar diguaka utuk megukur kompetesi yaitu, peguasaaa isi materi da kemampua siswa dalam megerjaka soal. Pada peelitia ii tes hasil belajar diguaka utuk megetahui kefektifa media yag dikembagka. Kisi-kisi soal tes hasil belajar disajika dalam tabel 3.4 berikut 32

Tabel 3.3 Kisi-kisi soal evaluasi No Idikator Pecapaia Pertemua Ke- 1 Siswa dapat membedaka relasi da buka relasi 1 2 Siswa dapat meyajika relasi kedalam diagram paah, bidag kartesius, da himpua pasaga beruruta 3 Siswa dapat membedaka relasi fugsi da relasi buka fugsi 4 Siswa dapat meyajika fugsi kadalam rumus, tabel, da grafik 1 2 3 5) Lembar Observasi Lembar observasi diguaka utuk megetahui aktivitas siswa saat pembelajara megguaka media komik berlagsug. Lembar observasi diisi oleh observer yag megamati aktivitas siswa. Betuk lembar observasi yag diguaka dalam peelitia ii berupa agket peialai dimaa setiap aspek peilia terdapat idikator peilia diberika ilai berdasarka skala Likert. 3.6 Tekik Aalisis Data Tekik aalisis data dalam pegembaga komik berbasis SQ3R ii adalah tekik data uji validitas, tekik data uji kepraktisa, da tekik aalisis data hasil uji efektifitas. Kriteria dari masig-masig uji dalam agket sebagai berikut: 3.6.1. Aalisis Hasil Uji Validitas Data hasil validasi diaalisis dega megguaka tekik aalisis data Hobri (2010) dega lagkah-lagkah sebagai berikut : 1. Melakuka rekapitulasi data peilaia kevalida model kedalam tabel yag memiliki: aspek (A i ), idikator (I i ), da ilai V i utuk masig-masig validator. 33

2. Meetuka rata-rata ilai hasil validasi (I i ) dari semua validator dega rumus I i j V ji 1, dega V ij adalah data ilai validator ke-j terhadap idikator ke-i, da adalah bayakya validator 3. Meetuka rata-rata ilai utuk setiap aspek dega rumus A i m I ij J m, dega A i adalah rata-rata ilai utuk setiap aspek ke-i, I ij adalah rata-rata utuk aspek ke-i idikator ke-j, da m adalah bayakya idikator dalam aspek ke-i. Hasil yag diperoleh kemudia ditulis kedalam tabel yag sesuai. 4. Meetuka ilai V a atau ilai rata-rata total dari rata-rata ilai utuk semua aspek dega rumus V a Aij i, dega V a adalah ilai rata-rata total utuk semua aspek ke-i, da adalah bayakya aspek. Selajutya ilai V a dirujuk pada iterval peetua tigkat kevalida model peragkat pembelajara berikut. Tabel 3.4 Kriteria Kevalida Produk Skor Kevalida V a Kriteria Kevalida Keteraga V a = 5 Sagat Valid Tidak perlu revisi 4 V a < 5 Valid Tidak perlu revisi 3 V a < 4 Cukup Valid Revisi sebagia 2 V a < 3 Kurag Valid Revisi sebagia 1 V a < 2 Tidak Valid Revisi total Sumber: Hobri (2010:53) V a adalah ilai peetu kevalida produk, kriteria meyataka produk memiliki derajat kevalida yag baik jika miimal tigkat validitas yag dicapai adalah tigkat valid da tidak perlu dilakuka revisi. Jika tigkat pecapaia 34

validitas dibawah valid, maka perlu dilakuka revisi sesuai dega sara validator utuk kemudia dilakuka validasi kembali da seterusya higga miimal tigkat validitas yag dicapai mecapai valid. 3.6.2. Aalisis Hasil Uji Keefektifa Data hasil uji keefektifa diperoleh dari hasil pegerjaa evaluasi siswa, aalisis dilakuka sesuai dega rubrik yag dikembagka. Meurut Hobri (2010) media pembelajara diyataka efektif jika respo siswa terhadap pegguaa media pembelajara baik da miimal 80% dari seluruh subjek uji coba memeuhi kriteria ketutasa belajar, sebalikya jika < 80% dari seluruh subjek uji coba mecapai kriteria ketutasa belajar maka media tersebut belum dapat dikategorika efektif. Data yag diperoleh dari hasil pegerjaa evalusai siswa kemudia aka dihitug presetase ketutasaya dega rumus P = N 100% Keteraga : P = Presetase subjek uji coba yag mecapai ketutasa belajar = Jumlah subjek uji coba yag mecapai ketutasa belajar N = Jumlah seluruh subjek uji coba 3.6.3. Aalisis Data Hasil Uji Kepraktisa Hobri (2010) kepraktisa media diukur berdasarka hasil peilaia observer. Lagkah-lagkah yag dilakuka utuk megaalisis kepraktisa yag berupa hasil observasi adalah 1. Melakuka rekapitulasi hasil observasi keterlaksaaa pembelajara ke dalam tabel yag meliputi: aspek (A i ), idikator (I i ), da ilai (P i ) 35

2. Meetuka rata-rata ilai hasil observasi pertemua da utuk setiap idikator pegamata dega rumus, I i j P ji 1, dega P ji adalah data ilai pegamata pertemua ke-j terhadap idikator ke-i, da adalah bayakya pertemua. 3. Meetuka rata-rata ilai utuk setiap aspek pegamata dega rumus A i m j I ij 1, dega A i adalah rata-rata ilai utuk aspek ke-i, I ij adalah m rata-rata utuk aspek ke-i idikator ke-j, da m adalah bayakya idikator dalam aspek ke i. 4. Meetuka rata-rata total dari rata-rata ilai utuk semua aspek dega rumus Ai i IO 1, dega IO adalah ilai rata-rata total utuk semua aspek, A i adalah rata-rata aspek ke-i, da adalah bayakya aspek. Selajutya IO ii dirujuk pada iterval peetua tigkat keterlaksaaa model sebagai berikut: Tabel 3.5 Peetua Iterval Tigkat Keterlaksaaa Iterval keterlaksaaa Kriteria keterlaksaaa Keteraga 1 IO < 2 Sagat redah Tidak praktis 2 IO < 3 Redah Kurag praktis 3 IO < 4 Sedag Cukup Praktis 4 IO < 5 Tiggi Praktis IO = 5 Sagat tiggi Sagat praktis Sumber: Hobri (2010:56) 36

3.6.4. Aalisis Hasil Pegisia Agket Respos Siswa Respo peserta didik adalah reaksi atau taggapa peserta didik yag ditujukka terhadap proses pembelajara. Agket respos siswa diaalisis dega megguaka presetase. Presetase respo siswa dihitug dega rumus Presetase % = Jumlah skor yag diperoleh per item Skor maksimal 100% Kemudia presetase dirujuk pada iterval skor iterprestasi skor agket respo siswa berikut Tabel 3.6 Kriteria Iterprestasi Skor Agket Respo Siswa No Iterval Kriteria 1 80% < skor 100 Sagat Baik 2 60% < skor 80% Baik 3 40% < skor 60% Cukup Baik 4 20% < skor 40% Kurag Baik 5 0% < skor 20% Sagat Kurag Baik Sumber Sugiyoo (2015:134) Respo siswa dikataka baik jika skor presetase mecapai kriteria miimal baik. 3.6.5. Aalisis Tes Hasil Belajar Peilaia yag diguaka dalam peelitia ii adalah PAP, dimaa peserta didik harus mecapai stadart ketutasa miimal yag telah ditetuka oleh guru. Apabila hasil belajar peserta didik telah mecapai skor miimal yag telah ditetapka maka peserta didik diaggap telah mecapai kompetesi yag telah ditetapka. 37