BAB III MATERI DAN METODE. Kegiatan penelitian dilaksanakan tanggal 10 Juli 2013 sampai 28 Juli 2013

dokumen-dokumen yang mirip
III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bangkok dengan betina ras petelur strain lohman keturunan pertama, berumur satu

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelititan ini menggunakan 30 ekor Sapi Bali jantan umur berkisar antara

III. MATERI DAN METODE. a. Penelitian ini menggunakan 68 ekor kambing peranakan etawa ( PE) (31. ukur, tongkat ukur dan timbangan.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 2 Maret sampai 1 Mei 2016 di Balai

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan selama 1 bulan, dimulai pada awal bulan

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan dimulai bulan April - Mei

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2014 di BBPTU-HPT Baturraden,

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. memelihara itik Damiaking murni di Kampung Teras Toyib Desa Kamaruton

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

3. METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan dan objek penelitian yang digunakan yaitu:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilakukan pada bulan November - Desember 2013 di

A. Pengertian Hipotesis

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

III. METODELOGI PENELITIAN

IIL. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Metode

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan

OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek ternak yang digunakan adalah itik Damiaking jantan dan betina

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang diamati pada percobaan berupa 60 ekor itik Cihateup betina

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011.

METODOLOGI PENELITIAN. disengaja ditimbulkan oleh peneliti (Arikunto, 2006:3). Dengan cara ini peneliti sengaja

III. METODE PENELITIAN

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pre test post test with control group. Penelitian ini berupaya untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

III. METODELOGI PENELITIAN. Metodelogi adalah sekumpulan prosedur yang terdokumentasi. dalam penelitian. Soekidjo Notoatmodjo, (2002:29)

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dari November 2013 sampai dengan Mei 2014.

Statistika Inferensia: Pendugaan Parameter. Dr. Kusman Sadik, M.Si Dept. Statistika IPB, 2015

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan di Desa Koto Perambahan Kecamatan Kampar

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengumpulan Data Pembuatan plot contoh

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA N 10 Pekanbaru, semester

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang

BAB III METOE PENELITIAN. penelitian ini, hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas

III. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Alat terapi ini menggunakan heater kering berjenis fibric yang elastis dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan deteksi dan tracking obyek dibutuhkan perangkat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Ngemplak.Sekolah ini beralamatkan di jalan

BAB III METODE PENELITIAN

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning

BAB III MATERI DAN METODE. Ettawa Berdasarkan Bobot Lahir dan Bobot Sapih Cempe di Satuan Kerja

MATERI DAN METODE. Gambar 1. (a). Kambing PE Kondisi A, (b). Kambing PE Kondisi B, (c). Kambing PE Kondisi C, (d). Kambing PE Kondisi D.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Oktober 2013 di Desa Dadapan, Kecamatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kampar,

PETA KONSEP RETURN dan RISIKO PORTOFOLIO

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus

III. METODOLOGI PENELITIAN. data dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai tingkah laku makan sapi Madura jantan yang diberi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

REGRESI LINIER GANDA

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

PENAMPILAN ANAK ITIK BETINA YANG DIPELIHARA BERDASARKAN KELOMPOK BOBOT TETAS KECIL, BESAR DAN CAMPURAN

Uji apakah ada perbedaan signifikan antara mean masing-masing laboratorium. Gunakan α=0.05.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. : Lux meter dilengkapi sensor jarak berbasis arduino. : panjang 15,4 cm X tinggi 5,4 cm X lebar 8,7 cm

III. METODE PENELITIAN. Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi NTB, BPS pusat, dan instansi lain

BAB 2 LANDASAN TEORI

METODE. Bahan IID : Temet 0,2 ml dan ditambah aquadestilata 100 ml.

L A T I H A N S O A L A N R E G 1 Muhamad Ferdiansyah, S. Stat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapat perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran TSTS (Two Stay

STATISTIK PERTEMUAN VIII

SEBARAN t dan SEBARAN F

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

Rancangan Pengamatan Berulang. Repeated Measurement Design

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. dengan kemampuan berpikir kreatif dengan menggunakan dua model

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengampilan data dilakukan pada bulan Juli tahun 2013, tahun ajaran 2013/2014.

BAB IV PENELITIAN Gambar Alat Untuk gambar alat dapat dilihat pada gambar 4.1. dibawah ini: Gambar 4.1. Modul Alat Tugas Akhir

MATERI DAN METODE. Penelitianinidimulaipadabulan November - Februari 2015, di Kabupaten

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagai hasil penelitian dalam pembuatan modul Rancang Bangun

Transkripsi:

9 BAB III MATERI DAN METODE Kegiata peelitia dilaksaaka taggal 10 Juli 013 sampai 8 Juli 013 di Pamekasa Jawa Timur da di Laboratorium Produksi Terak Potog da Perah (PTPP) Uiversitas Dipoegoro, Semarag. 3.1. Materi Materi yag diguaka dalam peelitia ii yaitu 1 ekor sapi Madura jata dega bobot ±14,6 ± 10.4 kg (CV = 7,31%), hay (rumput gajah), kosetrat (dedak, wheat bra, gaplek, da bugkil kedelai) da air. Sapi yag diguaka utuk materi peelitia ii adalah sapi yag berasal dari Madura da diagkut ke kadag Lab PTPP UNDIP Semarag. Alat yag diguaka dalam peelitia ii meliputi: alat agkut truk besar yag telah didesai utuk megagkut sapi sebayak 1 ekor, timbaga sapi merek Icoix FX1 kapasitas 1000 kg dega tigkat ketelitia 0,5 kg yag diguaka di Madura, timbaga terak Sima kapasitas 000 kg dega tigkat ketelitia 1 kg utuk meimbag sapi di Semarag, termometer rektal utuk megetahui suhu rektal, stetoskop utuk megukur detak jatug sapi, thermohygrometer utuk megukur suhu da kelembaba ligkuga di Madura, pita ukur utuk megukur ligkar dada sapi, timbaga merk ACIS Scale kapasitas 7,5 kg dega ketelitia 1 g utuk meimbag kosetrat, timbaga gatug merk Taika dega kapasitas 5 kg ketelitia 0,1 kg utuk meimbag paka,

10 timbaga digital utuk meimbag paka da feses, ember utuk tempat air mium, gelas ukur kapasitas 1 liter utuk megukur takara air mium. 3. Metode Sebelum pegagkuta (trasportasi) sapi dilakuka pegambila data selama 7 hari. Tujuaya utuk: Peimbaga bobot bada dilakuka utuk megetahui bobot awal sapi dega megguaka timbaga terak. Pegambila data fisiologis terak yaitu pegukura ligkar dada dilakuka dega megguaka pita ukur. Suhu rektal, deyut adi, da frekuesi apas masig-masig dilakuka pada pukul 05.00, 10.00, 15.00, da 1.00 dega megguaka thermometer rektal da stetoskop. Pegambila data fisiologis ligkuga yaitu suhu da kelembaba ligkuga megguaka thermohygrometer. Pegambila data kosumsi paka da air mium yag diberika secara ad libitum. Pegukura kosumsi paka dilakuka dega peimbaga paka pemberia da paka yag sisa. Pegukura kosumsi air mium dilakuka dega gelas ukur. Pegambila data berat feses dega megguaka timbaga Taika. Pegambila data selama 7 hari sebelum trasportasi bertujua utuk megetahui kisara ormal fisiologis sapi, fisiologis ligkuga, kosumsi paka di Madura. Peimbaga terak sebelum dipuasaka. Pemuasaa 6 terak 4 jam sebelum proses trasportasi sebagai perlakua da 6 ekor sapi sebagai kotrol. Perlakua pemuasaa terak dilakuka pada hari ke-6 pemeliharaa. Setelah

11 pemuasaa selama 4 jam berakhi, terak ditimbag bobot badaya da diberi paka meuggu waktu pemuata terak ke dalam truk. Peempata sapi didalam bak truk disekat mejadi dua bagia yaitu bagia depa da bagia belakag. Bagia depa da belakag bak truk terdapat 3 ekor sapi yag dipuasaka da 3 ekor sapi yag tidak dipuasaka. Posisi sapi yag di depa searah dega kepala truk da yag di belakag berlawaa dega arah kepala truk. Data fisiologis terak da fisiologis ligkuga diambil saat pegagkuta berlagsug (istirahat), sehigga posisi terak disusu tail to tail seperti pada Ilustrasi 1. Perjala dari Madura ke Semarag ditempuh selama 17 jam da selama itu dilakuka peimbaga feses sapi. Peimbaga berat bada sapi setelah tiba di Semarag. Meghitug susut bobot bada sapi tapa pemuasaa da perlakua pemuasaa serta membadigka susut bobot bada sapi yag meghadap ke depa da belakag truk. A. Posisi sapi tapak atas B. Posisi sapi tapak sampig Ilustrasi 1. Posisi Baris da Arah Hadap Sapi Madura Selama Trasportasi Pamekasa-Semarag (Tapak Atas da Sampig).

1 Pemuliha sapi dilakuka di kadag Fakultas Peteraka da Pertaia Uiversitas Dipoegoro Semarag. Pegambila data dilakuka selama 7 hari meliputi data fisiologis terak, fisiologis ligkuga, peimbaga kosumsi paka da air mium serta peimbaga feses terak. Pemberia paka kosetrat : hijaua 70:30% TDN 60% selama pemuliha terak. Paka diberika secara optimal dalam sehari. Peimbaga bobot bada dilakuka setelah 4 hari, da 1 miggu pemeliharaa. Tabel 1. Baha Paka yag Diguaka pada Masa Pemuliha Baha Paka Kaduga Nutrisi (%) BK % Paka Rumput Gajah 3,3 30 Wheat Bra 87,86 9,8 Dedak Padi 89,59 5, Bugkil Kedelai 88,04 7,8 Gaplek 87,33 7, Total = 100 Parameter Peelitia Parameter yag diamati dalam peelitia ii meliputi fisiologis terak, fisiologis ligkuga, bobot feses, peyusuta bobot bada, pemuliha kosumsi BK paka, da BK feses. Fisiologis ligkuga yag diamati yaitu suhu da kelembaba di Madura da di Semarag. Suhu da kelembaba makro maupu mikro diukur sebelum trasportasi, saat proses trasportasi, da setelah trasportasi. Fisiologis sapi yag diukur meliputi ligkar dada, detak jatug, suhu rektal, da frekuesi afas. Ligkar dada diukur dega megguaka pita ukur,

13 pegukura dilakuka sebelum da sesudah trasportasi. Selisih ligkar dada sebelum da sesudah trasportasi aka meghasilka peyusuta ligkar dada. Pegukura dilakuka sebelum diberi paka da air mium. Pegukura detak jatug dilakuka dega memeriksa dada bagia kiri terak megguaka batua stetoskop. Pegukura suhu rektal dilakuka dega megguaka termometer da meempatkaya pada rektum terak. Pegukura frekuesi apas dilakuka dega meempatka telapak taga tepat di hidug sapi serta meghitug hembusa afas. Pegukura detak jatug, suhu rektal, da frekuesi afas dilakuka selama 1 meit masig-masig diukur secara duplo. Peyusuta bobot bada (kg) diketahui dari selisih bobot sebelum pegagkuta da bobot setelah pegagkuta. Peimbaga dilakuka sebelum terak diberi paka da air mium. Hal ii juga diterapka setelah sapi tiba di Semarag, sapi dituruka dari truk lagsug ditimbag. Feses dikoleksi sebelum trasportasi da saat sapi megalami defekasi di Truk. Feses tersebut dimasukka kedalam palstik da ditimbag kemudia diambil sampel utuk diketahui baha kerigya. Pegukura kosumsi paka didapat dari selisih pemberia da sisa paka. Kosumsi BK paka diperoleh dari kosumsi terak dalam basah (BS) dikalika dega % baha kerig (BK) paka. BK paka diperoleh dari selisih baha segar da kadar air paka melalui pegovea pada suhu 135 C selama jam. Lama pemuliha kosumsi paka pada sapi Madura ditetuka dari pegukura kosumsi awal di Madura da kosumsi setelah trasportasi di Semarag. Pegukura Kosumsi dilakuka selama 7 hari, setelah kemampua

14 kosumsi pakaya ormal seperti pada awal di Madura maka terak diyataka pulih kosumsi pakaya. Aalisis Data Racaga percobaa yag diguaka dalam peelitia adalah Racaga Acak Legkap (RAL), terdiri dari perlakua da 6 ulaga. Perlakua yag diterapka adalah: T0 : Tapa pemuasaa T1 : Pemuasaa 4 jam sebelum trasportasi. Data hasil peelitia diolah dega megguaka aalisa t-studet atau uji t yaitu membadigka susut bobot bada sapi yag yag dipuasaka 4 jam sebelum trasportasi da sapi yag tidak dipuasaka sebelum trasportasi. Uji t meurut Gaspersz, (1995) adalah sebagai berikut: t hitug = - S x x = S 1 S S = x 1 Keteraga: x 1 1 1 x x S xx = Simpaga baku perbedaa rata-rata hitug sampel ke-1 da ke- S 1 = Varias populasi = Jumlah subjek kelompok sampel ke-1 da ke-.

15 Hasil dari t hitug dibadigka dega t tabel utuk megetahui taraf pegujia. Distribusi uji T ditampilka pada Tabel. Tabel. Distribusi Uji T (Daja, 199) t tabel Α 5% (0,05;db) 1% (0,01;db) 6 1,81,764 1 1,714,49 Keteraga : α = taraf pegujia = jumlah pegamata Data hasil peelitia yag memiliki hubuga diolah dega mecari korelasiya. Meurut Hasa (003) ilai korelasi diguaka utuk meetuka keerata hubuga atara variabel, yaitu sebagai berikut: 0 r 0, 0 = sagat lemah 0, 0 r 0,40 = lemah 0,40 r 0,70 = sedag 0,70 r 0,90 = kuat sekali 1 = sempura Hipotesis Peelitia Hipotesis statistik peelitia ii adalah: Hipotesis utuk pemuasaa H0 : Tidak ada pegaruh pemuasaa terhadap peyusuta bobot bada da lama pemuliha kosumsi pada sapi Madura. H1 : Terdapat pegaruh pemuasaa terhadap peyusuta bobot bada da lama pemuliha kosumsi pada sapi Madura.

16 Hipotesis utuk posisi H0 : Tidak ada pegaruh posisi terhadap peyusuta bobot bada da lama pemuliha kosumsi pada sapi Madura. H1 : Terdapat pegaruh posisi terhadap peyusuta bobot bada da lama pemuliha kosumsi pada sapi Madura.