METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Teknik Penarikan Contoh

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

Strategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh

Karakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Keluarga petani yang merupakan anggota Kelompok Tani Padajaya. RW 4 = 7 orang. RW 5 = 23 orang. Gambar 2 Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

diketahui masalah fungsional utama yang merupakan proses yang terjadi dalam keluarga nelayan. Pada gilirannya, maka dapat diukur output keluarga

METODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n =

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Teknik Pemilihan Responden

Konsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan:

METODE Desain, Waktu, dan Tempat Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

Karakteristik TKW Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Lama menjadi TKW. Kualitas Perkawinan Kebahagiaan perkawinan Kepuasan Perkawinan

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pemilihan Sampel

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN. Pemilihan Pondok Pesantren Modern Purposive. Santri telah tinggal 1 tahun di pondok pesantren. Laki-laki. Perempuan.

konsumsi merupakan salahsatu indikator pengukuran tingkat ketahanan pangan. Dengan demikian, bila tingkat konsumsi rumahtangga sudah terpenuhi maka

Karakteristik Anak Umur Jenis Kelamin Urutan anak Kepribadian Cita-cita dan tujuan. Tingkat Stres Menghadapi UN SMA Negeri SMA Swasta

METODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan

METODE PENELITIAN. Tabel 1 Disain eksperimental penelitian Motivasi Pesan Faktor. positif dan dengan cara penyajian tanpa penjelasan.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh

Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

tingkat kepentingan dan kepuasan sasaran serta keluaran atribut yang harus ditingkatkan pemerintah dan instansi terkait dalam pelaksanaan program

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan waktu Jumlah dan Cara penarikan Contoh

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Disain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan dan Jumlah Contoh

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN. Kota (n=20) Kabupaten (n=27) Purposive. Gambar 2 Cara Penarikan Contoh Penelitian. SDN Akreditasi A Penjaja (n=11)

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494)

METODOLOGI. n = (Z /2) 2 X σ 2. n = X n = 54 siswa

METODE PENELITIAN. Dengan menggunakan rumus dan margin error 0,1 diperoleh jumlah contoh sebagai berikut:

METODE PENELITIAN Desain, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel

Gambar 2. Kerangka berpikir mengenai perilaku penggunaan pembalut pada mahasiswi

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 November 2014

BAB 4 METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan tingkat eksplanasi, adalah tingkat

Gambar 3 Hubungan ketahanan pangan rumahtangga, kondisi lingkungan, morbidity, konsumsi pangan dan status gizi Balita

METODE PENELITIAN. Keterangan : n = jumlah mahasiswa yang diambil N = jumlah populasi mahasiswa program sarjana e = batas kesalahan pengambilan contoh

BAB IV METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian

4 METODE. Desain, Tempat dan Waktu. Teknik Penarikan Contoh

METODE PENELITIAN. Desain, Lokasi dan Waktu

PENGETAHUAN Pangan Rekayasa Genetika HARAPAN. PENERIMAAN Pangan Rekayasa Genetika

METODE PENELITIAN. N Ne = 780. n = 780( = 106, N = Jumlah populasi mahasiswa S1 FEMA IPB Tahun e = error (9%)

METODE PENELITIAN. n = z 2 α/2.p(1-p) = (1,96) 2. 0,15 (1-0,15) = 48,9 49 d 2 0,1 2

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah statistik deskriptif. Menurut Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Kimaja no.2 Way Halim Bandar Lampung. dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh. Maka jenis data yang

Gambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian. Karakteristik anak 1. jenis kelamin 2. usia. Status Gizi

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Tehnik Pengambilan Contoh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian bersifat asosiatif. Dengan penelitian

METODE PENELITIAN. Kabupaten Sukabumi. Puskesmas Kadudampit Puskesmas Cikidang Puskesmas Citarik. Peserta program pemberian makanan biskuit fungsional

METODE PENELITIAN 1 N

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN. produk Wellborn di Bandar Lampung. Dalam melaksanakan penelitian ini, desain

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran

METODE PENELITIAN Data yang Digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

horizon penelitian ini yaitu cross sectional, di mana informasi yang didapat hanya

METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan toko roti Shereen Cakes & Bread yang menjual

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Y, dimana variabel X dalam penelitian ini adalah relationship marketing, sebagai

BAB 3 METODE PENELITIAN. yang disesuaikan dengan tujuan penelitian sehingga dapat melakukan analisis. Berikut. Jenis dan Metode. pelanggan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik yaitu peneliti tidak

III. METODE PENELITIAN. pengawasan yang dilakukan oleh atasannya. Pengawasan yang. dimaksudkan untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Tempat Jumlah dan Cara Pemilihan Contoh Jenis dan Cara Pengambilan Data

Bab 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penulisan skripsi ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

pengetahuan, dan sikap akan berhubungan dengan perilaku pembelian buku bajakan. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.

3. PELAKSANAAN KEGIATAN

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. Jenis dan Metode Penelitian Deskriptif / Survey. Deskriptif / Studi kasus

Transkripsi:

METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Studi ini menerapkan kombinasi disain cross sectional dan retrospektif, yakni penelitian dilakukan tidak hanya pada satu waktu tertentu (single period in time), namun juga mengkaji berbagai variabel dengan meneliti masa lalu contoh. Sementara metode yang digunakan adalah survei dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data utama. Sampelnya dipilih khusus untuk satu kali penelitian saja, namun cakupan data yang dikumpulkan tidak terbatas pada periode ketika penelitian diadakan. Kombinasi disain tersebut digunakan karena ingin melihat perbedaan dampak yang dirasakan contoh sebelum dan sesudah menerima program CSR sekaligus juga melihat perbedaan kondisi kesejahteraan keluarga penerima manfaat dan keluarga bukan penerima manfaat. Lokasi penelitian dilakukan di sebuah desa yang berada di sekitar Tambang Batulicin PT. Arutmin Indonesia, yaitu Desa Sarigadung di Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive dengan pertimbangan bahwa desa tersebut merupakan daerah yang telah dimasuki oleh program CSR PT. Arutmin Indonesia Tambang Batulicin, termasuk dalam lima desa dengan jumlah keluarga miskin terbanyak, dan kemudahan akses ke lokasi penelitian. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret hingga bulan April 2011. Teknik Penarikan Contoh Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga miskin yang berada di Desa Sarigadung yang berjumlah 217 keluarga. Adapun contoh dalam penelitian adalah 70 keluarga miskin (Gakin), yang dibedakan berdasarkan penerimaan manfaat CSR, yaitu yang telah maupun yang belum mendapat manfaat CSR PT. Arutmin. Responden dalam penelitian ini adalah kepala keluarga dan istri dari keluarga yang menjadi contoh. Penentuan jumlah contoh dilakukan dengan cara purposive sejumlah 70 contoh, dengan proporsi 35 keluarga penerima manfaat CSR dan 35 keluarga yang bukan penerima manfaat CSR dengan pertimbangan mengambil syarat jumlah minimal contoh dalam melakukan uji statistik. Cara pemilihan contoh keluarga bukan penerima CSR dilakukan dengan metode simple random

27 sampling, sementara cara pemilihan contoh keluarga penerima CSR dilakukan dengan metode purposive. Kriteria pemilihan contoh keluarga penerima CSR adalah : 1. Keluarga yang telah terlibat program CSR selama minimal satu tahun 2. Berpartisipasi aktif hingga saat ini dalam program CSR 3. Bersedia untuk diwawancarai Kerangka pemilihan contoh dijelaskan pada Gambar 2. Desa Sarigadung 10 RT 1 RT Keluarga penerima CSR (n=172) Keluarga bukan penerima CSR (n=45) 35 keluarga purposive 35 keluarga simple random sampling Gambar 2 Kerangka pemilihan contoh Variabel, Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data karakteristik keluarga meliputi umur, besar keluarga, status dalam keluarga, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lama pendidikan, melek aksara, jenis pekerjaan, pendapatan keluarga, dan bantuan yang diterima keluarga. Menurut Hurlock (1980) besar keluarga dikelompokkan menjadi 3 kategori, yaitu kecil ( 4 orang), sedang (5-7 orang), dan besar ( 8 orang). Dalam penelitian ini umur dikelompokkan berdasarkan Hurlock (1980) yang membagi usia menjadi usia dewasa awal (18-40 tahun), dewasa madya (41-60 tahun), dan dewasa lanjut (>60 tahun). Status dalam keluarga dikelompokkan menjadi suami, istri, anak, orangtua, saudara, dan lainnya. Tingkat pendidikan dikelompokkan menjadi tidak sekolah, tidak tamat SD, PAUD/TK, masih di SD, tamat SD, tamat SLTP, tamat SLTA, dan tamat Diploma/Perguruan Tinggi. Lama pendidikan dikelompokkan menjadi dua kelompok berdasarkan program wajib belajar 9 tahun yaitu 9 tahun dan > 9

28 tahun. Tingkat melek aksara dikelompokkan menjadi tidak bisa baca dan tulis, bisa baca, bisa tulis, dan bisa baca dan tulis. Pekerjaan dikelompokkan menjadi petani, nelayan, pedagang, peternak, buruh, ojek, pegawai swasta, PRT, dan lainnya. Pendapatan per kapita diperoleh dari total pendapatan keluarga dalam setahun dibagi jumlah anggota keluarga. Pendapatan keluarga diperoleh dari total pendapatan saat ini baik yang berasal dari pendapatan seluruh anggota keluarga dan penerimaan di luar pendapatan. Tabel 2 Variabel, Jenis, Skala, Cara Pengumpulan Data dan Alat Ukur No Variabel Jenis Data 1 Karakteristik Anggota Keluarga - Umur - Jenis Kelamin - Tingkat Pendidikan - Jenis Pekerjaan - Pendapatan Keluarga - Bantuan yang diterima keluarga 2 Kesejahteraan Keluarga - Pendapatan keluarga - Aset keluarga - Kesejahteraan keluarga subjektif 3 Pengetahuan responden mengenai CSR PT Arutmin Primer Primer Skala Data Rasio Nominal Ordinal Nominal Rasio Ordinal Rasio Ordinal Ordinal Cara Pengumpulan Data Wawancara Wawancara Alat Ukur (Cronbach α) Kuesioner Kuesioner (0,682) Primer Ordinal Wawancara Kuesioner (0,750) 4 Manfaat CSR Primer Ordinal Wawancara Kuesioner (0,737) 3 Persepsi responden terhadap CSR PT Arutmin Primer Ordinal Wawancara Kuesioner (0,701) 4 Program CSR PT Arutmin yang langsung diterima masyarakat 5 Jumlah keluarga di sekitar tambang Arutmin yang ada di Kecamatan Batulicin, Kalimantan Selatan dan kondisi wilayah 6 Jenis program CSR PT Arutmin Primer Nominal Wawancara Kuesioner Sekunder Rasio Data dari Yayasan Gada Ulin Sekunder Nominal Data dari Yayasan Gada Ulin Dokumentasi Dokumentasi

29 Data kesejahteraan keluarga meliputi pengeluaran keluarga, aset keluarga, dan kesejahteraan keluarga subjektif. Total pengeluaran diperoleh berdasarkan hasil recall dalam kisaran waktu satu bulan terakhir. Alokasi pengeluaran dikelompokkan menjadi pangan dan non pangan. Keluarga belum sejahtera apabila pendapatannya masih di bawah garis kemiskinan kabupaten Tanah Bumbu, yaitu Rp 219.492/kap/bln. Jumlah aset dilihat dari jumlah aset yang dimiliki keluarga dan dibandingkan kepemilikan aset antara sebelum dan saat menerima CSR. Jumlah aset dinilai berdasarkan jenis aset yaitu barang elektronik, kendaraan, mebel, alat rumah tangga, ternak, kepemilikan tanah, rumah. Menurut Slamet (1993), pembuatan interval kelas menggunakan rumus berikut: Interval Kelas (I) = Nilai Tertinggi (NT) Nilai Terendah (NR) Jumlah Kelas Kesejahteraan subjektif diukur berdasarkan 16 butir pertanyaan tentang kepuasan responden terhadap pemenuhan kebutuhan pangan, pakaian, kualitas rumah, kualitas pendidikan anak, kesehatan keluarga, dan pemenuhan kebutuhan sosial di dalam masyarakat. Masing - masing pertanyaan diberi skor berdasarkan skala likert, yaitu 1=tidak puas, 2=cukup puas, 3=puas. Selanjutnya, skor yang diperoleh dari masing - masing pertanyaan dijumlahkan, kemudian diubah ke dalam bentuk rasio dengan cara skoring. Setelah mendapatkan skor variabel, selanjutnya skor dikelompokkan menjadi tiga kategori menggunakan penggolongan interval berdasarkan Slamet (1993), sehingga diperoleh kategori, yaitu tidak puas (0-33,3%), cukup puas (33,4-66,6%), dan puas (66,7-100%). Adapun rumus skoring, yaitu: nilai total-nilai minimum Skor = 100% nilai maksimum-nilai minimum Data dampak CSR meliputi pengetahuan responden terhadap CSR, manfaat CSR, dan persepsi CSR. Pengetahuan responden terhadap CSR diberi skor 1 jika jawabannya salah atau tidak tahu, dan skor 2 jika jawabannya benar. Langkah selanjutnya skor dijumlahkan berdasarkan jumlah item pertanyaan, kemudian diubah ke dalam bentuk rasio dengan cara skoring. Setelah mendapatkan skor variabel, selanjutnya skor dikelompokkan menjadi tiga kategori menggunakan penggolongan interval berdasarkan Slamet (1993),

30 sehingga diperoleh kategori, yaitu rendah (0-33,3%), sedang (33,4-66,6%), dan tinggi (66,7-100%). Data manfaat CSR diberi skor 1 jika jawabannya turun, skor 2 jika jawabannya tetap, dan skor 3 jika jawabannya naik. Langkah selanjutnya skor dijumlahkan berdasarkan jumlah item pertanyaan, kemudian diubah ke dalam bentuk rasio dengan cara skoring. Setelah mendapatkan skor variabel, selanjutnya skor dikelompokkan menjadi tiga kategori menggunakan penggolongan interval berdasarkan Slamet (1993), sehingga diperoleh kategori, yaitu rendah (0-33,3%), sedang (33,4-66,6%), dan tinggi (66,7-100%). Data persepsi CSR diukur berdasarkan 9 item pertanyaan tentang pandangan responden terhadap CSR. Masing - masing pertanyaan diberi skor 0 jika jawabannya tidak setuju atau netral, dan skor 1 jika jawabannya setuju. Langkah selanjutnya skor dijumlahkan berdasarkan jumlah item pertanyaan, kemudian diubah ke dalam bentuk rasio dengan cara skoring. Setelah mendapatkan skor variabel, selanjutnya skor dikelompokkan menjadi tiga kategori menggunakan penggolongan interval berdasarkan Slamet (1993), sehingga diperoleh kategori, yaitu kurang baik (0-33,3%), cukup baik (33,4-66,6%), dan baik (66,7-100%). Jenis data yang dikumpulkan meliputi data primer dan sekunder. Data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan dan menganalisis terhadap berbagai literatur, yakni skripsi, buku, jurnal, makalah, artikel yang terkait dengan pelaksanaan program CSR PT. Arutmin Indonesia, baik itu dokumen pribadi maupun dokumen resmi. Data primer diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner terstruktur terhadap responden yang menjadi objek penelitian ini. Data primer meliputi karakteristik sosial ekonomi keluarga, kepemilikan aset, pengetahuan contoh mengenai CSR PT. Arutmin Indonesia Tambang Batulicin, kesejahteraan subjektif keluarga, manfaat CSR, dan persepsi contoh terhadap CSR PT. Arutmin Indonesia Tambang Batulicin. Data sekunder meliputi jumlah keluarga miskin di sekitar PT. Arutmin Indonesia Tambang Batulicin yang ada di Kecamatan Simpang Empat, jumlah keluarga yang telah menerima program CSR, jumlah keluarga yang belum menerima program CSR dan kondisi wilayah, serta data program CSR PT. Arutmin Indonesia Tambang Batulicin. Penelitian ini dilakukan dengan cara melakukan pengumpulan data yang dilakukan secara tatap muka dan wawancara langsung dengan contoh penelitian

31 menggunakan pedoman wawancara terstruktur dalam bentuk kuesioner. Instrumen penelitian yang baik adalah instrumen yang memiliki nilai reliabilitas di atas 0,600. Artinya, instrumen tersebut dapat dipercaya juga dapat diandalkan, tidak akan bersifat tendensius mengarahkan contoh untuk memilih jawabanjawaban tertentu sehingga beberapa kali diulang pun hasilnya akan tetap sama (Riduwan 2011). Analisis Data Teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif baik data primer maupun sekunder yang telah didapatkan akan diolah dan dianalisis secara kualitatif. Agar dapat mengetahui bagaimana konsep dan format CSR yang telah diimplementasikan oleh PT. Arutmin Indonesia pada keluarga di sekitar tambang Batulicin digunakan analisis secara deskriptif. Data primer yang diperoleh melalui wawancara dengan responden menggunakan kuesioner terstruktur dilakukan dalam satu kali pertemuan. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan program Microsoft Excel 2007 dan SPSS for Windows versi 16. Kegiatan yang dilakukan mulai dari prasurvei, pengambilan data sekunder, pengambilan data primer, data entry, data cleaning, serta pengolahan dan analisis data. Urutan kegiatan dalam pengolahan data dimulai dengan penyusunan code book sebagai panduan entri dan pengolahan data. Setelah data dientri, kemudian dilakukan cleaning data untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam memasukkan data. Reliabilitas data dilakukan dengan menyajikan statistik deskriptif untuk setiap peubah. Pemberian skor terhadap jawaban kuesioner. kategorisasi terhadap data, dan terakhir analisis data. Pengolahan dan analisis data di atas dilakukan secara deskriptif dan inferensia. Analisis deskriptif yang digunakan antara lain: nilai maksimum, minimum, rata - rata dan standar deviasi sedangkan analisis inferensia yang digunakan yaitu uji beda Paired t-test, uji beda Independent Samples t-test, uji beda Mann-Whitney, uji beda Wilcoxon, dan analisis regresi linear berganda. Pengolahan dan analisis tersebut berdasarkan tujuan penelitian seperti: 1. Analisis deskriptif serta uji beda Independent Samples T-Test digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik sosial dan ekonomi keluarga penerima dan bukan penerima manfaat CSR di sekitar tambang Batulicin, Kalimantan Selatan serta mengetahui perbedaannya.

32 2. Analisis deskriptif digunakan untuk menelaah persepsi dan manfaat yang dirasakan masyarakat terhadap pelaksanaan CSR PT Arutmin. 3. Uji beda Paired Samples T-Test dan uji beda Wilcoxon digunakan untuk mengetahui apakah adanya CSR dapat meningkatkan kesejahteraan dengan membandingkan kondisi sebelum program CSR (tahun 2005) dan setelah adanya program CSR (tahun 2010) (Gosset diacu dalam Sugiono 2005). Untuk lebih mendukung analisis peran CSR terhadap peningkatan kesejahteraan dilakukan dengan analisis deskriptif. 4. Uji beda Independent Samples T-Test dan uji beda Mann-Whitney digunakan untuk menganalisis perbedaan kondisi kesejahteraan antara keluarga penerima manfaat dengan keluarga bukan penerima program CSR PT Arutmin. 5. Agar dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesejahteraan keluarga penerima manfaat CSR PT Arutmin digunakan analisis regresi linear berganda. Adapun persamaan analisis regresi linear berganda pada penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Y= α+b 1 X 1 +b 2 X 2 +b 3 X 3 +b 4 X 4 +b 5 X 5 +b 6 X 6 +b 7 X 7 +ε Keterangan: Variabel Dependen: Y= Kesejahteraan Keluarga Variabel Independen: X1= Besar keluarga (orang) X2= Umur (tahun) X3= Pendidikan (tahun) X4= Pekerjaan (0=tidak bekerja, 1=bekerja) X5= Pengetahuan CSR (skor) X6= Manfaat CSR (skor) X7= Persepsi CSR (skor) Definisi Operasional Contoh adalah keluarga miskin yang tinggal di Desa Sarigadung Responden adalah kepala keluarga atau istri dari keluarga miskin yang berada di Desa Sarigadung

33 Keluarga adalah unit sosial terkecil dalam masyarakat yang anggotanya terkait oleh adanya hubungan perkawinan (suami dan istri) serta hubungan darah (anak kandung) atau adopsi. Karakteristik keluarga adalah keadaan keluarga yang meliputi status dalam keluarga, umur anggota keluarga, besar keluarga, jenis kelamin, lama pendidikan anggota keluarga, tingkat pendidikan anggota keluarga, tingkat melek aksara, pekerjaan kepala keluarga dan istri, pendapatan, pengeluaran, dan aset keluarga. Umur adalah umur masing-masing anggota keluarga yang dikelompokkan menjadi tujuh, yakni < 5 tahun, 5-15 tahun, 15-25 tahun, 25-35 tahun, 35-45 tahun, 45-55 tahun, dan 55 tahun. Besar keluarga adalah banyaknya anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah dan makan dari dapur yang sama. Tingkat pendidikan adalah pendidikan formal tertinggi yang pernah dicapai oleh responden yang dikelompokkan menjadi tidak sekolah, PAUD/TK, tidak tamat SD, masih di SD, tamat SD, tamat SLTP, tamat SLTA, dan tamat diploma/perguruan tinggi. Pekerjaan kepala keluarga dan istri adalah jenis pekerjaan contoh yang dikelompokkan menjadi tidak bekerja, petani, pedagang, peternak, buruh, ojek, pegawai swasta, pembantu rumah tangga, dan lain-lain. Pendapatan total keluarga adalah total pendapatan yang diperoleh dari kepala keluarga, istri, anak serta anggota keluarga lainnya ditambah pinjaman, serta dana bantuan yang diterima keluarga. Pengeluaran total keluarga adalah pengeluaran konsumsi keluarga yang dibagi menjadi dua, yakni untuk makanan dan non makanan. Aset keluarga adalah barang-barang berupa kendaraan, ternak, alat elektronik, alat rumah tangga, mebel maupun tabungan, dan perhiasan yang dimiliki keluarga yang dapat ditukarkan dengan uang ketika dibutuhkan. Sumberdaya fisik adalah sumberdaya yang menyangkut lingkungan tempat tinggal keluarga contoh seperti tipe tempat tinggal, sumber air minum/mandi, tempat buang sampah, tempat buang air besar, kepemilikan kamar mandi, penerangan di rumah, bahan bakar untuk masak dan atap rumah. Tingkat kesejahteraan keluarga adalah kondisi keluarga dibandingkan dengan indikator kemiskinan dan atau kesejahteraan yang sudah ditentukan

34 (objektif dan subjektif). Kategori kesejahteraan mengikuti aturan dari indikator tersebut. Kesejahteraan keluarga objektif adalah pengklasifikasian keluarga miskin berdasarkan pendapatan, yaitu Rp 219.492/kap/bln untuk kabupaten Tanah Bumbu. Kesejahteraan keluarga subjektif adalah persepsi keluarga terhadap kehidupannya berdasarkan standar hidupnya yang diukur pada pra dan saat mendapatkan CSR.