III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat da Waktu Peelitia Peelitia dilakuka di kelompok tai Tai Makmur di Desa Astomulyo Kecamata Puggur Kabupate Lampug Tegah, Provisi Lampug. Lokasi peelitia ii terletak pada koordiat 531369 mt 531533 mt da 9446803 mu 9446984 mu. Peelitia dilakuka pada bula Maret 2014, da aalisis taah dilakuka di Laboratorium Ilmu Taah Jurusa Agrotekologi Fakultas Pertaia Uiversitas Lampug. 3.2 Baha da Alat Baha-baha yag diguaka dalam peelitia adalah cotoh taah da bahabaha kimia utuk aalisis taah di Laboratorium Ilmu Taah Jurusa Agrotekologi Fakultas Pertaia Uiversitas Lampug. Alat-alat yag diguaka atara lai : 1. Cagkul diguaka utuk megambil sampel taah. 2. Pisau diguaka utuk merataka taah pada borig. 3. Global positioig system (GPS) diguaka utuk megetahui koordiat. 4. Bor taah diguaka utuk deskripsi karakteristik taah.
21 5. Metera diguaka utuk megukur kedalama sampel taah yag aka diambil serta megukur kedalama efektif taah. 6. Musell Soil Color Chart diguaka utuk megamati da megetahui karakteristik taah melalui pegamata wara taah. 7. Katug plastik diguaka utuk tempat sampel taah. 8. Kamera Digital diguaka sebagai alat dokumetasi. 9. Alat-alat tulis diguaka utuk mecatat hasil pegamata baik di lapag maupu di laboratorium. 10. Alat-alat laboratorium diguaka utuk megaalisis taah di laboratorium. 3.3 Metode peelitia Metode yag dilakuka utuk evaluasi laha pada peelitia ii adalah metode survei dega megguaka metode evaluasi laha secara paralel atau secara kualitatif da kuatitatif yag dilakuka secara bersamaa. Evaluasi laha kualitatif dilakuka berdasarka persyarata tumbuh taama aas meurut kriteria Djaeudi dkk. (2011), sedagka evaluasi laha kuatitatif dilakuka dega meghitug ilai kelayaka fiasial dega meghitug NPV, Net B/C Ratio, IRR da BEP. Pelaksaaa peilitia dilakuka dega megguaka beberapa tahap, yaitu : 3.3.1 Tahap Persiapa Pada tahapa ii merupaka tahapa studi pustaka megeai keadaa umum dilokasi peelitia agar dapat didapatka gambara umum tetag lokasi
22 peelitia seperti data iklim, karakteristik laha da baha iduk, dega cara meeliti da megkaji sumber-sumber pustaka tersebut. 3.3.2 Prasurvei Tahap prasurvei ditujuka utuk meijau lapag secara umum, serta utuk memperoleh gambara kodisi da peetua titik pegambila cotoh taah pewakil berdasarka keadaa lapag. 3.3.3 Pegumpula Data Pegumpula data dilakuka pegambila data sebagai berikut : 3.3.3.1 Data Fisik A. Data fisik primer 1. Pegukura da Pegamata Lapag Variabel yag diamati pada tahap pegamata lapaga adalah : Variabel yag diamati pada tahap pegamata lapag meliputi: Media perakara (kedalama taah, baha kasar, da daiase), bahaya erosi (lereg, da bahaya erosi), bahaya bajir (geaga), da peyiapa laha (batua permukaa da sigkapa batua). a. Kedalama taah Kedalama taah efektif adalah kedalama taah yag baik bagi pertumbuha akar taama. Kedalama taah ii diukur dega melakuka pegebora
23 sedalam 120 cm atau sampai ditemuka lapisa padas yag tidak dapat ditembus akar taama dega megguaka bor taah pada lokasi peelitia. b. Draiase Draiase diamati dega cara ada tidakya geaga air atau ada tidakya wara kelabu pada taah di lokasi peelitia dega cara membuat profil borig taah sedalam 120 cm da diamati tiap lapisa. c. Baha kasar Baha kasar adalah persetasi kerikil atau batua pada setiap lapisa taah. Cara pegamata baha kasar di lapag yaitu dega melihat ada tidakya batu-batu kecil ukura 0,2-2,0 cm pada tiap lapisa taah pada saat pegebora taah yag aka diteliti. Cara pegukuraya di lapag yaitu dega meghitug berapa perse baha kasar yag terdapat pada lapisa taah yag di bor pada laha peelitia. d. Bahaya Sulfidik Bahaya sulfidik, laha pada lokasi peelitia letakya jauh (>20 km) dari patai da tidak dipegaruhi oleh pasag surut air laut maka bahaya sulfidik dapat diasumsika > 100 cm. e. Kemiriga Lereg Cara pegukura lereg dilakuka dega megguaka kliometer yag diyataka dalam perse. Pegukura lereg dilakuka dega megukur kemiriga tempat atara lokasi tertiggi dega lokasi teredah.
24 f. Bahaya Erosi Bahaya erosi di lapag, tigkat bahaya erosi dapat dilihat berdasarka kodisi di lapaga, yaitu dega memperhatika lapisa taah yag telah hilag hasil profil borig da dibadigka dega profil taah yag utuh, serta memperhatika kemiriga lereg. g. Geaga Geaga, bahaya bajir dicirika dega adaya geaga air yag ada di permukaa taah. Pegamata dilakuka melalui wawacara kepada petai setempat, apakah terdapat geaga yag meutupi seluruh laha dega air (teredam air) pada laha yag aka diteliti pada saat musim huja lebih dari 24 jam. h. Batua Permukaa Diamati dega melihat ada tidakya batu-batu kecil atau besar yag tersebar pada permukaa taah atau lapisa olah di lokasi peelitia. Cara megukur batua permukaa yaitu melihat berapa perse batu yag tersebar di atas permukaa taah pada lokasi peelitia. i. Sigkapa batua Sigkapa batua, diamati dega melihat ada tidakya batua-batua yag tersigkap pada lokasi peelitia. Cara megukur batua sigkapa yaitu dega melihat berapa perse terdapat batua yag tersigkap dipermukaa taah yag merupaka bagia batua besar yag terbeam di dalam taah pada lokasi peelitia.
25 2. Pegambila Cotoh Taah Pegambila cotoh taah dilakuka di laha kelompok tai Tai Makmur di desa Astomulyo kecamata Puggur Lampug Tegah. Dilakuka dega meetuka 7 titik lokasi pegambila cotoh taah pada laha peelitia seluas 15,5 ha secara proposioal dega kedalama 0-30 cm. Selajutya dilakuka pegamata 2 titik profil borig sampai kedalama 120 cm, kemudia pegambila cotoh taah dari 7 titik dikomposit mejadi satu cotoh taah utuk diaalisis di laboratorium. 3. Aalisis Taah di Laboratorium Tahapa aalisis taah dilaboratorium ii, sampel cotoh taah yag telah dikomposit dikerig udaraka selama 4-6 hari da selajutya di ayak dega ayaka 2 mm. Setelah itu taah di aalisis di Laboratorium Jurusa Agrotekologi, Fakultas Pertaia, Uiversitas Lampug, utuk megetahui sifat kimia da fisikya. Sifat kimia yag diaalisis adalah KTK metode (NH 4 OAc 1 N ph 7), C-Orgaik (metode Walkley da Black), N-total (kjedahl), ph (metode elektrik), kejeuha basa (%), Kejeuha Al (%), P-total da K-total. B. Data Fisik Sekuder Data sekuder yag dikumpulka yaitu data peta daerah peelitia, curah huja, bula kerig, bula basah da temperatur.
26 3.3.3.2 Data Sosial Ekoomi a. Data sosial ekoomi primer Data sosial ekoomi yag dikumpulka sebagai data primer meliputi: biaya produksi (bibit, pupuk, pestisida), biaya peralata, teaga kerja (pegolaha taah, peaama, pemupuka, pegedalia gulma, pae, dll), da pedapata (jumlah buah da uag yag diterima) selama 4 tahu ( 1 musim taam) sebayak 3 kali pemaea yag diperoleh dari petai di Kelompok Tai Tai Makmur dega bibit yag diguaka adalah bibit siwila (succer). Berikut adalah data waktu peaama higga pemaea yag aka diambil : Tabel 1. Waktu produksi taama aas 1 musim taam. Agustus 2008 Agustus 2009 Agustus 2010 Agustus 2011 Agstus 2012 Peaama Pemeliharaa Pae I (PC) Pae II (RC) Pae III (RC) b. Data sosial ekoomi sekuder Data sosial ekoomi yag dikumpulka sebagai data sekuder meliputi: data luas pae da hasil produksi buah aas, da lai-lai dalam betuk kuisioer dega 16 respode. 3.3.4 Aalisis Data 3.3.4.1 Peilaia kelas kesesuaia laha kualitatif Aalisis kesesuaia laha dilakuka atas dasar potesi fisik ligkuga yag dilakuka dega cara mecocoka persyarata tumbuh taama aas
27 berdasarka ilai karakterisktik da kualitas laha di lapaga dega kriteria Djaeudi dkk. (2011), dapat dilihat pada tabel 6 (Lampira). 3.3.4.2 Peilaia keseuaia laha kuatitatif Kriteria ivestasi yag diguaka dalam aalisis ii yaitu dega meghitug ilai NPV, Net B/C, IRR, da BEP (Ibrahim, 2003). a. Net Preset Value (NPV) Aalisis NPV ii diguaka utuk meghitug selisih atara preset value dari peerimaa (beefit) dega preset value dari biaya (cost). Rumus utuk meghitug NPV adalah sebagai berikut: t NPV = ( B C)/( l i) il (Ibrahim, 2003) Keteraga : B C I t = beefit (mafaat) = cost (biaya) = tigkat suku buga bak yag berlaku = bayakya kegiata = waktu Kriteria ivestasi : Bila NPV > 0, maka usaha layak utuk dilajutka Bila NPV < 0, maka usaha tidak layak utuk dilajutka Bila NPV = 0, usaha dalam keadaa break eve poit
28 b. Net Beefit Cost Ratio (Net B/C) Net B/C Rasio adalah ilai rasio perbadiga atar jumlah preset value pedapata bersih dega preset value biaya. Rumus yag diguaka adalah : Net B/C Ratio = il il t ( B C) /( l i) yag berilai positif ( B C) /( l i) t yag berilai egatif (Ibrahim, 2003). Keteraga : B C i t = beefit (mafat) = cost (biaya) = tigkat suku buga bak yag berlaku = bayakya kegiata = waktu Kriteria ivestsi : Bila Net B/C > 1, maka usaha layak utuk dilajutka Bila Net B/C < 1, maka usaha tidak layak utuk dilajutka Bila Net B/C = 1, usaha dalam keadaa break eve poit c. Iteral rate of retur (IRR) Diguaka utuk meujukka atau mecari suatu tigkat buga yag meujukka jumlah ilai sekarag etto (NPV) sama dega seluruh ivestasi usaha. Rumus yag diguaka adalah : IRR = i NPV 1 (i 2 - i 1 ) 1 + (Ibrahim, 2003) NPV 1 - NPV 2
29 Keteraga : i 1 = tigkat suku buga yag meghasilka NPV 1 i 2 = tigkat suku buga yag meghasilka NPV 2 NPV 1 = NPV yag berilai posotif NPV 2 = NPV yag berilai egatif Kriteria ivestasi : Bila IRR > tigkat suku buga, maka usaha layak utuk dilajutka Bila IRR < tigkat suku buga, usaha tidak layak utuk dilajutka Bila IRR = tigkat suku buga, usaha dalam keadaa break eve poit. d. Break Evet Poit (BEP) Break Evet Poit (BEP) adalah titik pulag pokok dimaa total reveue (total pedapata) = total cost (biaya total). Rumus yag diguaka utuk meghitug BEP adalah sebagai berikut BEP TC i i1 i1 Tp 1 Bp B iep1 (Ibrahim, 2003) Keteraga : BEP T P-1 Tci B iep-1 Bp = Break evet poit = Tahu sebelum terdapat BEP = Jumlah total cost yag telah di-discout = Jumlah beefit yag telah di-discout sebelum BEP = Jumlah beefit pada saat BEP berada