Salesmanship. 07 MK84046 Andyan Pradipta Utama, SE, MM. Menghitung Kebutuhan Sales Pada Bagian Penjualan MODUL PERKULIAHAN
|
|
- Handoko Tanudjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MODUL PERKULIAHAN Menghitung Kebutuhan Sales Pada Bagian Penjualan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi & BIsnis S-1 Manajemen 07 MK84046 Abstract Memahami dan mempelajari cara Menghitung Kebutuhan Sales pada bagian penjualan Kompetensi Mahasiswa mampu menganalisa dan menghitung kebutuhan sales dan sumber yang tepat sesuai dengan bidang usahanya
2 Pembahasan PENDAHULUAN Salah satu kunci keberhasilan dari suatu penjualan yang sangat menentukan adalah ketersediaan tenaga penjualan yang memadai secara kuantitas maupun kualitas. Betapapun hebatnya suatu program pemasaran dan penjualan perusahaan, tetapi jika tidak didukung oleh sumber daya manusia tenaga penjual yang handal, maka akan menjadikan semua hal di atas menjadi sia-sia. Eksekusi suatu program pemasaran sangat ditentukan oleh manusia-manusia yang menjalankannya. Apalagi di dalam pendekatan penjualan yang berdasarkan pada relasional. Individu tenaga penjual merupakan dasar pembentuk strategi relasional yang akan dilakukan tersebut. Oleh karena itu persoalan memanajemeni sumber daya manusia, khususnya tenaga penjual, menjadi topik pembahasan yang mesti dikuasai oleh manajer penjualan. Persoalan pertama yang dihadapi manajemen penjualan dalam kontek pengelolaan tenaga penjual ini adalah, bagaimana untuk dapat memperoleh tenaga penjual yang memiliki kemampuan yang memadai dan dapat secara kontinyu untuk dikembangkan. Terdapat beberapa pokok bahasan dalam hal ini yaitu : - Persiapan apakah yang diperlukan untuk mendapatkan tenaga kerja? - Bagaimanakan memperoleh Calon Tenaga Penjual? - Bagaimanakah memilih individu yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dari semua calon tersebut? PERENCANAAN PENEMPATAN TENAGA PENJUAL. Sebelum melakukan penarikan (rekcruitment) perlu didahului dengan proses perencanaan, terutama yang berkaitan dengan penarikan dan seleksi tersebut. Proses perencanaan ini meliputi : - Analisis awal kebutuhan personil. - Analisis Jabatan (Job Analysis) - Meninjau atau menentukan Job Description dan Job Qualification / Spesification. 2
3 Berdasarkan atas hasil analisis di atas maka baru ditetapkan sumber perekrutan dan prosedur seleksi yang harus direncanakan. ANALISIS AWAL KEBUTUHAN PERSONIL UNTUK TENAGA PENJUAL Kebutuhan personil untuk tenaga penjual tergantung pada beberapa faktor seperti : - Target pertumbuhan penjualan. - Strategi distribusi. - Perubahan organisasi tenaga penjual. - Perputaran tenaga penjualan (turn Over) Perputaran tenaga penjual merupakan persoalan yang memerlukan kebijakan manajemen yang bersifat komprehensif untuk menanganinya. Angka perputaran ini dapat dihitung dengan cara berikut : Turn Over Rate = Separations per Year Average Size of Sales Force X 100 % Manajemen tentunya berusaha untuk menekan angka perputaran pada angka yang paling rendah. Tingginya angka perputaran akan mempengaruhi biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan pengganti dan melatih tenaga penjual yang baru disamping terganggunya aktifitas penjualan yang telah direncanakan. Terdapat beberapa alasan terjadi perputaran yang tinggi di dalam perusahaan yaitu; Kinerja tenaga penjual yang jelek Peluang kerja pada bidang lain yang dianggap lebih baik Karir mentok Pemberhentian / PHK Suasana kerja Manajemen. 3
4 Sebagian penyebab tersebut dapat diatasi oleh manajemen perusahaan agar dapat menekan angka perputaran ini sehingga tidak menjadi beban tambahan pada aktifitas perekrutan dan seleksi. Seperti yang dijelas diatas bahwa terdapat beberapa faktor yang menentukan kebutuhan tenaga penjualan perusahaan. Oleh karena itu diperlukan berbagai teknik dan metode yang digunakan di dalam menghitung kebutuhan ini. Adapun beberapa metode dalam menentukan kebutuhan tenaga penjual yaitu : - Afordable Methode - Work Load Methode - Incremental Methode - Sales Potential Methode 1. Afordable Methode Afordable methode merupakan pendekatan penentuan jumlah tenaga penjual berdasarkan kemampuan keuangan perusahaan untuk membayar tenaga penjual sesuai dengan Anggaran yang disusun perusahaan. Perhitungan methode ini dilakukan dengan cara sebagai berikut: Affordability Approach Expected Sales $35,000,000 Field Sales Expense Ratio x.04 Sales Budget $ 1,400,000 Percent for Sales Force x.80 Available for Salespeople $1,120,000 $ Available = $1,112,000 = 16 (to be Wages & expenses/person $70,000 hired) Jika jumlah tenaga kerja perusahaan masih berada di bawah angka 16, berarti perusahaan masih memilki kesempatan untuk merekrut tenga penjual baru. Penggunaan metode ini memilki kelemahan yaitu perusahaan sangat tergantung pada ketersediaan dana, sehingga seakan-akan prestasi penjualan sangat ditentukan sekali oleh kemampuan perusahaan dalam keuangan. 4
5 2. Work Load Methode Metode beban kerja merupakan metode yang cukup ideal, karena penetapan jumlah tenaga kerja disesuaikan dengan target perusahaan dalam perencanaan pemasaran/penjualan perusahaan. Sumber daya keuangan diharapkan harus dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Jumlah tenaga total yang dibutuhkan nanti di kurangi dengan jumlah tenaga yang sudah ada dan dapat juga dipertimbangkan tingkat perputaran tenaga kerja. Adapun rumus metode ini yaitu : Workload Approach NSP = [(NEC t + NPC t ) x IFC t ] x LC ST where: NSP = Number of Salespeople NEC = Number existing customers NPC = Number of potential customers IFC = Ideal frequency of calls LC = Length of call ST = Selling time available for one person t = Customer size or type class Dalam penerapannya perlu diperhatikan bahwa setiap pelanggan memilki kebutuhan kunjungan yang berbeda seperti yang dibahas pada manajemen teritori dalam sesi terdahulu. Metode di atas merupakan pendekatan yang mudah untuk dilakukan namun memiliki kelemahan yaitu tidak memasukan pertimbangan keuntungan/laba yang akan diperoleh. 3. Incremental Methode Untuk mempertimbangkan laba maka metode incremental merupakan metoda yang cocok. Metode ini dapat dipahami melalui konsep ekonomi mikro/manajerial. Dalam metode ini diperhatikan dua faktor yang berubah akibat penambahan/pengurangan tenaga penjualan yaitu : 5
6 - Penghasilan Tambahan (incremental revenue) - Biaya Tambahan (incremental Cost) Asumsi-asumsi yang digunakan di dalam pendekatan ini adalah : - Terdapat kaitan yang erat antara usaha-usaha penjualan yang dilakukan penjual dengan volume penjualan yang dicapai. - Volume penjualan cukup sensitif terhadap perubahan jumlah tenaga penjualan. - Personal selling merupakan alat utama dalam penjualan. Bagaimana bentuk perhitungannya dan hubungan masing-masing dapat dilihat pada tabel berikut. Tambahan Tenaga penjual ke Tambahan Volume Penjualan Harga Pokok Laba Kotor Pada tabel terlihat bahwa perusahaan bermaksud untuk menambah tenaga penjual yang ke 11 s/d 14 yang mengakibatkan terjadinya tambahan penjualan, harga pokok dan laba. Harga pokok adalah 55 % dari penjualan. Masing-masing penjual menerima gaji tetap sebesar per bulan/orang atau per tahun dan tambahan komisi sebesar 5 % dari volume penjualan yang dicapai. Biaya perjalanan per tahun. Jika penambahan tenaga penjual dilakukan maka dapat dihitung kontribusi laba bersih yang diberikan oleh tambahan tenaga penjual tersebut, seperti tabel berikut. 6
7 Tambahan Tenaga penjual ke Tambahan Laba Kotor Gaji Komisi Biaya Perjalanan Kontribusi Laba bersih Pada tabel terlihat bahwa penambahan tenaga penjual dapat dilakukan hanya sampai tenaga penjual ke 13, karena setelah itu akan terdapat kontribusi laba bersih yang minus. 4. Sales Potential Methode Metode potensi penjualan (Sales Potential Method) adalah metode yang dipakai untuk menentukan jumlah tenaga penjual dengan mempertimbangkan potensi yang dimilki tenaga penjual, dengan rumus sebagai berikut : J = V P + T ( V / P ) Atau dengan rumus : J = V P ( 1 - T ) Dimana : 7
8 J = Jumlah Tenaga Penjual Yang diperlukan. V = Volume Penjualan yang diramalkan P = Produktivitas penjualan yang diperkirakan dari seorang tenaga penjual. T = Tingkat perputaran tenag penjual yang diperkirakan Setelah dihitung maka jumlah tenaga penjual yang akan direkrut adalah selisih antara tenaga yang ada dengan hasil perhitungan di atas. ANALISIS JABATAN (JOB ANALYSIS) Sebelum manajer melakukan penarikan dan seleksi, maka perlu untuk memahami dengan jelas aktifitas, tugas dan tanggung jawab tenaga penjual yang akan dipekerjakan nanti. Analisis jabatan (job analysis) adalah suatu cara yang sistematis untuk menggambarkan bagaimana suatu jabatan tenaga penjualan yang akan diterima oleh tenaga penjual. Analisis jabatan dilakukan terhadap jabatan (Job) bukan orangnya. Analisis ini akan menghasilkan dua hal yaitu : - Job description. - Job Qualification/specification. Job Description. Merupakan gambaran secara detil tentang suatu jabatan. Job description dari jabatan sales persons terdiri dari penjelasan tentang : 1. Kepada siapa tenaga penjual tersebut melapor. 2. Bagaimana hubungan kerja dan interaksi tenaga penjual dengan staf pemasaran lainnya. 3. Pelanggan yang menjadi tanggung jawabnya dan yang akan dikunjungi. 4. Tugas tugas khusus yang harus dilakukan. 5. Tuntutan fisik dan mental yang dibutuhkan pekerjaan. 6. Tipe produk yang harus dijual. 7. Dan lainnya. 8
9 Contoh bentuk Job Description dapat dilihat pada lampiran Atas dasar inilah maka dapat dianalisis persyaratan yang harus dipenuhi oleh tenaga yang memangku pekerjaan tenaga penjual tesebut.. Persyaratan yang diperlukan itu biasa disebut dengan Job qualification / Job Specification. Job Qualification. Salah satu prinsip dalam manajemen sumber daya manusia adalah bagaimana menempatkan orang yang tepat pada tempat yang tepat. Begitu juga untuk tenaga penjual yang merupakan suatu pekerjaan unik dan membutuhkan kualifikasi tertentu. Job qualification menjelaskan tentang orang yang bagaimana yang cocok ditempatkan pada jabatan tenaga penjual berdasarkan atas job description. Kalau Job Description mengarah pada aktifitas dan tanggung jawab dari seorang tenaga penjual, maka job qualification mengarah pada Sikap, Keahlian, Pengetahuan dan kepribadian yang diperlukan untuk mencapai hasil kerja tenaga penjual dengan sukses. Suatu pernyataan Job qualification memasukan pendidikan, pengalaman kerja sebelumnya, keahlian teknis, sikap dan minat. Untuk mendapatkan kualifikasi tenaga penjual yang sukses, ratusan penelitian telah dilakukan oleh berbagai peneliti bidang ini. Salah satu bentuk penelitian ini menghasil beberapa kesimpulan yang menarik yaitu : - Sikap penjualan, kharakteristik pribadi, ketrampilan menjual, persepsi tentang peran dan motivasi tidak secara konsisten selalu mempengaruhi kinerja penjualan. - Keahlian manajemen waktu dan teritori, seperti ketrampilan organisasi penentu yang kritis untuk sukses dalam personal selling. - Tingkat pendidikan, intelengensia dan kemampuan sosial tidak selalu berhubungan dengan kinerja penjualan. - Variabel yang bersifat personal seperti latar belakang keluarga, kisah pribadi, status keluarga dan perkawinan merupakan prediktor yang baik. Pada survey yang lain juga diperoleh informasi bahwa persepsi tentang pembeli dan keinginanan untuk berjuang bagi konsumen menjadi hal yang diperhatikan oleh para sales manajer dalam merekrut tenaga penjual. 9
10 Hasil lengkap dapat dilihat pada gambar berikut. What Purchasing Agents Like About Salespeople Traits Percent of Respondents Who Rated Most Valued Willingness to fight for customer Thoroughness/followthrough Market knowledge/ willingness to share Knowledge of product line Diplomacy in dealing with operating departments Imagination 0% 25% 50% 75% 100% Persoalan lain yang menjadi dilema dalam menentukan kualifikasi tenaga penjual adalah, apakah akan memilih teknisi kemudian dilatih kemampuan menjualnya atau seorang salepeople yang berpengalaman kemudian diberikan pelatihan teknis tentang pekerjaan mereka. Untuk ini masing-masing perusahaan memilki cara pandang masing-masing, dan belum ada suatu kesimpulan yang jelas untuk hal ini. PEREKRUTAN ( RECRUITMENT) TENAGA PENJUAL. Tujuan dari rekrutmen adalah untuk menemukan dan menarik pelamar yang bekualifikasi terbaik untuk posisi tenaga penjual. Jumlah pelamar yang diperlukan tentunya harus lebih besar dari yang akan diterima. Hal ini diperlukan agar perusahaan dapat memiliki pilihan yang pasling terbaik Tidak semua pelamar memenuhi kualifikasi perusahaan dan juga tidak semua pelamar akhirnya bersedia untuk menerima penawaran kerja tersebut. 10
11 Bagaimana untuk mendapatkan para pelamar? Banyak sumber yang dapat digunakan diantaranya adalah : - Iklan/media umum. - Tenaga kerja sekarang yang ada. - Rekomendasi dari tenaga kerja di dalam perusahaan. - Agen tenaga kerja. - Institusi pendidikan. - Pelanggan, pemasok atau pesaing. Cara yang pertama adalah cara yang umum dilakukan di dalam perekrutan untuk semua jenis bidang jabatan. Cara ini memilki kemampuan untuk menjangkau audiens yang lebih luas, sehingga jika kebutuhan pelamar sangat banyak dan dalam kondisi turn over yang tinggi akan lebih baik digunakan. Tetapi tidak jarang rekrutment melalui media ini akan mengahsil banyak pekerja yang dibawah kualifikasi juga ikut mengajukan lamaran. Menerima tenaga kerja yang ada sekarang di dalam perusahaan juga memungkinkan dilakukan dan akan memberi keuntungan lebih karena mereka telah memahami perusahaan dengan baik. Sales dapat dijadikan sebagai tempat untuk promosi sehingga jabatan ini menjadi sesuatu yang membanggakan dalam perusahaan. Selain itu perusahaan juga dapat memperoleh tenaga penjual atas dasar referensi atau rekomendasi dari karyawan perusahaan sendiri. Hal ini akan lebih memudahkan interaksi tenaga beru tersebut karena sebelumnya sudah memilki kontak dengan karyawan lama. Bagi sebagian perusahaan memperoleh tenaga penjualnya melalui agen tenaga kerja maupun institusi pendidikan. Untuk yang pertama cendrung untuk lebih baik, karena semuanya dilakukan dengan cara profesional berdasarkan pengalamannya untuk mencari tenaga bagi perusahaan lain yang sejenis. Penggunaan institusi pendidikan akan diperoleh calon yang lebih tenang dan mudah untuk dilatih meskipun mereka belum berpengalaman. Namun sebagian mereka seringkali cepat bosan dan menginginkan pekerjaan di bidang manajerial. Tenaga penjual juga dapat direkrut dari pelanggan maupun pemasok perusahaan. Mereka telah lebih banyak mengenal bisnis yang dilakukan perusahan sehingga cendrung lebih mudah untuk menyesuaian diri dan menjalankan tugas mereka. Selain itu tenaga penjual pesaingpun dapat menjadi alternatif. Mereka rata-rata telah memahami pembeli/pasar dan bisnis yang dijalankan perusahaan sekaligus memahami persaingan antar perusahaan. 11
12 Daftar Pustaka Kotler, Philip Manajemen Pemasaran Jilid 2. Indeks: Jakarta. Afiff, Faisal.2014, Teknik Penjualan, Penerbit Angkasa. Anhari, Maskur.2014, Creative Salesman: Tips Menjadi Salesman No.1, Penerbit Kobis. Buduara, Sotar. dan Sirait, S.Martin.2006, : Ilmu dan Seni menjadi penjual yang sukses, Penerbit Bumi Aksara. Marwanto, Aris.2013, Super Sales: Bagaimana Menjadi Sales No.1, Penerbit Buku Pintar. M.Royan, Frans. 2011, Creating Effective Sales Force, Penerbit Andi. Purwanto, Wawan. 2012, Manajemen Penjualan, PKK Manajemen Universitas Mercu Buana Rasyid, RM. 2007, Penarikan dan Seleksi Tenaga Penjual, PKK Manajemen Universitas Mercu Buana 12
MODUL PERKULIAHAN SALESMANSHIP KEBUTUHAN TENAGA PENJUALAN (SALES) Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
MODUL PERKULIAHAN SALESMANSHIP KEBUTUHAN TENAGA PENJUALAN (SALES) Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis S-1 Manajemen 07 84046 Abstract Pada modul ini akan mempelajari
Lebih terperinciFakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
MODUL PERKULIAHAN 7 Menghitung kebutuhan Sales pada bagian Penjualan Menghitung Kebutuhan sales Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis S-1 Manajemen 07 84046 Harjum Muharam,
Lebih terperinciSALESMANSHIP MENGHITUNG KEBUTUHAN SALES PADA BAGIAN PENJUALAN. Dosen : Fitria Nursanti, SE., MPd. Modul ke: 07Fakultas Ekonomi dan Bisnis
SALESMANSHIP Modul ke: 07Fakultas Ekonomi dan Bisnis MENGHITUNG KEBUTUHAN SALES PADA BAGIAN PENJUALAN Dosen : Fitria Nursanti, SE., MPd. Program Studi S1 Manajemen Bagian Isi PERENCANAAN PENEMPATAN TENAGA
Lebih terperinciMODUL PERKULIAHAN SALESMANSHIP MANAJEMEN WAKTU. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
MODUL PERKULIAHAN SALESMANSHIP MANAJEMEN WAKTU Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis S-1 Manajemen 14 84046 Abstract Pada modul ini akan mempelajari mengenai konsep
Lebih terperinciMODUL PERKULIAHAN SALESMANSHIP
MODUL PERKULIAHAN SALESMANSHIP TEKNIK PERCAKAPAN SALES MELALUI TELEPHONE Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis S-1 Manajemen 11 84046 Abstract Pada modul ini akan mempelajari
Lebih terperinciMODUL PERKULIAHAN SALESMANSHIP TEKNIK MEMBUAT SURAT PENAWARAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
MODUL PERKULIAHAN SALESMANSHIP TEKNIK MEMBUAT SURAT PENAWARAN Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis S-1 Manajemen 10 84046 Abstract Pada modul ini akan mempelajari mengenai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Pemasaran (Marketing) merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan jasa,
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Penjualan Pribadi (Personal Selling) Menurut Kotler (2010: 29), pemasaran adalah suatu proses sosial-manajerial yang membuat seorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam industri pariwisata, hotel memegang peranan penting. Hotel adalah suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Dalam industri pariwisata, hotel memegang peranan penting. Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh ruangan untuk menyediakan
Lebih terperinciMODUL PERKULIAHAN SALESMANSHIP MANAJEMEN WILAYAH. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
MODUL PERKULIAHAN SALESMANSHIP MANAJEMEN WILAYAH Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis S-1 Manajemen 13 84046 Abstract Pada modul ini akan mempelajari mengenai konsep
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN
43 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan. Untuk itu, perlu dilakukan audit operasional atas fungsi SDM di
Lebih terperinciMODUL PERKULIAHAN. Salesmanship. Struktur Organisasi & Karir dalam Bagian Penjualan. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
MODUL PERKULIAHAN Struktur Organisasi & Karir dalam Bagian Penjualan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi & BIsnis S-1 Manajemen 02 MK84046 Abstract Memahami dan mempelajari Struktur
Lebih terperinciSALESMANSHIP PENGADAAN DAN SELEKSI TENAGA PENJUAL. Christina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS
Modul ke: SALESMANSHIP PENGADAAN DAN SELEKSI TENAGA PENJUAL Fakultas EKONOMI DAN BISNIS Christina Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Program Studi MANAJEMEN www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN SALESMANSHIP PENGADAAN
Lebih terperinciHR PLANNING Workload Analysis Workforce Analysis Job Analysis Job Description Job Specification Job Evaluation
HR PLANNING Workload Analysis Workforce Analysis Job Analysis Job Description Job Specification Job Evaluation PERENCANAAN TENAGA KERJA DAN ANALISIS JABATAN Perencanaan tenaga kerja ialah proses untuk
Lebih terperinciPERUSAHAAN KEBERSIHAN CARTER MENDAPATKAN PELAMAR YANG LEBIH BAIK (Disusun untuk memenuhi tugas Seminar Manajemen Sumber Daya Manusia)
PERUSAHAAN KEBERSIHAN CARTER MENDAPATKAN PELAMAR YANG LEBIH BAIK (Disusun untuk memenuhi tugas Seminar Manajemen Sumber Daya Manusia) Kelompok 7 Disusun Oleh: Ervanda Wildam P (115030205111001) Bibing
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur, mengurus, melaksanakan, dan mengelola. Manajemen dalam bahasa inggris berarti mengatur. Dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Banyak para ahli berusaha untuk memberikan pengertian tentang manajemen, walaupun definisi yang dikemukakan mereka berbeda satu sama lainnya, namun pada
Lebih terperinciModul ke: Salesmanship. Sales Force Investment. Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen. Rizal, S.ST.
Modul ke: Salesmanship Sales Force Investment Fakultas Ekonomi & Bisnis Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Rizal, S.ST., MM Tujuan dan Kebijakan Perusahaan Pada umumnya tujuan dan kebijakan yang
Lebih terperinciBab I Pendahuluan - 1. Bab I. Pendahuluan. Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak
Bab I Pendahuluan - 1 Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang penelitian Era globalisasi dewasa ini merupakan suatu isu yang banyak mendapat perhatian oleh banyak pihak, yang ditandai dengan adanya kemajuan
Lebih terperinciPengertian Penjualan Personal
PERSONAL SELLING Pengertian Penjualan Personal Salah satu sarana komunikasi yang membawa pesan sesuai dengan kebutuhan dan keyakinan spesifik dari setiap konsumen adalah penjualan personal/personal selling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia masih terus menerus melaksanakan program pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia adalah salah satu negara berkembang. Oleh karena itu Indonesia masih terus menerus melaksanakan program pembangunan Nasional di segala bidang dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Agar dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka sumber daya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi atau perusahaan selalu mempunyai berbagai macam tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan organisasi, salah satunya diperlukan sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Paradigma pelayanan di dunia kesehatan kini sudah berubah, dari pandangan lama "pemberi jasa pelayanan" yang merasa sangat berjasa kepada si pasien, berubah menjadi
Lebih terperinciManajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi DOSEN : DIANA MA RIFAH
Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Organisasi DOSEN : DIANA MA RIFAH Manajemen Sumber Daya Manusia Merupakan fungsi manajemen yang berhubungan dengan rekrutmen, penempatan, pelatihan dan pengembangan
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB. I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... 1 KATA PENGANTAR... 2 DAFTAR ISI... 3 BAB.I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 4 1.2 Rumusan Masalah... 5 1.3 Tujuan Makalah... 6 BAB.II. PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Sistem Informasi
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN INFORMASI DAN PENGUKURAN PERMINTAAN PASAR
BAB 4 PENGUMPULAN INFORMASI DAN PENGUKURAN PERMINTAAN PASAR Pentingnya Suatu Informasi Perusahaan membutuhkan informasi disebabkan : Lingkungan pemasaran mereka. Persaingan. Kebutuhan konsumen Manejer
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan kinerjannya. Kinerja yang baik merupakan salah satu sasaran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Operasionalisasi suatu organisasi membutuhkan para pegawai atau sumber daya manusia guna meningkatkan kualitas. Mengingat pegawai merupakan asset penting organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyak perusahaan dewasa ini berusaha memadukan konsep marketing
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Banyak perusahaan dewasa ini berusaha memadukan konsep marketing mix dengan strategi pemasaran yang mereka miliki dengan matang agar menjadi lebih dimata konsumen.
Lebih terperinciBAB IV KEBIJAKAN PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
BAB IV KEBIJAKAN PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA A. Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Kebijakan Lembaga Kebijakan dapat diartikan sebagai suatu garis-garis haluan jalannya suatu lembaga / organisasi.
Lebih terperinciPENTINGNYA ANALISIS JABATAN UNTUK REKRUTMEN DAN SELEKSI
PENTINGNYA ANALISIS JABATAN UNTUK REKRUTMEN DAN SELEKSI A. Latar Belakang Setiap organisasi tetunya mempunyai berbagai tujuan yang hendak dicapai. Tujuan tersebut diraih dengan mendayagunakan sumber-sumber
Lebih terperinciMengelola SDM dan Hubungan Tenaga Kerja
Modul ke: 14 Mengelola SDM dan Hubungan Tenaga Kerja Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id A. Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen
Lebih terperinciBab 4 PROSES SELEKSI
Bab 4 PROSES SELEKSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DR. SENTOT IMAM WAHJONO Tujuan Pembelajaran Mendefinisikan Dasar Seleksi Mengidentifikasi Tantangan Seleksi Menjelaskan Langkah Seleksi PROSES SELEKSI
Lebih terperinci1. Konsep dan Manfaat Seleksi
1. Konsep dan Manfaat Seleksi Pengertian seleksi Menurut Siswanto (1989: 68-70) Seleksi tenaga kerja adalah kegiatan suatu perusahaan untuk menentukan dan memilih tenaga kerja yang memenuhi kriteria yang
Lebih terperinciMAKALAH DESKRIPSI DAN SPESIFIKASI PEKERJAAN
MAKALAH DESKRIPSI DAN SPESIFIKASI PEKERJAAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan organisasi dan perubahan struktur dalam organisasi menyebabkan kebutuhan akan pekerjaan baru semakin meningkat.
Lebih terperinciManajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen Sumber Daya Manusia Penerapan fungsi manajemen ke dalam fungsi operatif dari pengadaan, pengembangan dan pemeliharaan tenaga kerja, dengan maksud untuk mencapai tujuan individu, organisasi dan
Lebih terperinciILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG MARET,
REKRUITMEN SDM Oleh: Mochamad Biodi (135030200111047) Agum Sulistio (135030200111057) Fitra Dwi Rahmadani (135030207111022) Erwin Sri Rahayu (135030207111048) ILMU ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah Sumber Daya Manusia saat ini sangat kompleks karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masalah Sumber Daya Manusia saat ini sangat kompleks karena adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat dan adanya pertumbuhan persaingan. Tantangan utamanya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Marketing 2.1.1 Pengertian Marketing Kita dapat membedakan antara definisi pemasaran secara sosial dan secara manajerial. Definisi sosial menunjukan peran yang dimainkan oleh
Lebih terperinciFungsi Rekrutmen Manajemen SDM
Fungsi Rekrutmen Manajemen SDM Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam manajemen Sumber Daya Manusia, adalah mendapatkan orang-orang yang tepat untuk mengisi posisi atau jabatan dalam organisasi. Kegiatan
Lebih terperinciMODUL PERKULIAHAN. Salesmanship. Peluang dan Peramalan Penjualan. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
MODUL PERKULIAHAN Peluang dan Peramalan Penjualan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi & BIsnis S-1 Manajemen 05 MK84046 Abstract Memahami dan mempelajari Peluang dan peramalan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pemasaran Pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian operasi pemasaran total, termasuk perumusan
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Manajemen Pemasaran Manajemen pemasaran terjadi ketika sekurang-kurangnya satu pihak calon pelaku pertukaran berpikir tentang sarana-sarana untuk memperoleh tanggapan yang diinginkan
Lebih terperinciSALESMANSHIP KONSEP DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN PENJUALAN DAN SALESMANSHIP. Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS
Modul ke: 01 Christina Fakultas EKONOMI DAN BISNIS SALESMANSHIP KONSEP DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN PENJUALAN DAN SALESMANSHIP Ariadne Sekar Sari, S.E., M.M. Program Studi MANAJEMEN KONTRAK PERKULIAHAN
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Pengertian Anggaran
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Secara sederhana anggaran didefinisikan sebagai rencana keuangan yaitu suatu rencana tertulis mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan dalam jangka
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pada era globalisasi seperti saat ini ditandai dengan semakin berkembang dan semakin meningkatnya persaingan antar perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh laba dari
Lebih terperinciMODUL PERKULIAHAN SALESMANSHIP
MODUL PERKULIAHAN SALESMANSHIP PELUANG DAN PERAMALAN PENJUALAN Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis S-1 Manajemen 05 84046 Abstract Pada modul ini akan mempelajari
Lebih terperinciModul ke: Salesmanship. Pengadaan & Seleksi Tenaga Penjual. Fakultas Ekonomi & Bisnis. Program Studi Manajemen. Rizal, S.ST.
Modul ke: Salesmanship Pengadaan & Seleksi Tenaga Penjual Fakultas Ekonomi & Bisnis Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Rizal, S.ST., MM Kebutuhan Tenaga Penjual Untuk menjalankan fungsi penjualan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran Untuk memasarkan sebuah produk, perusahaan harus menggunakan sebuah strategi agar tidak ada kesalahan dalam memasarkan produk. Perusahaan terlebih dahulu harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia ekonomi dan dunia bisnis yang semakin pesat dapat dilihat dari banyaknya persaingan. Menghadapi persaingan tersebut, diperlukan sumber daya yang
Lebih terperinciadalah perencanaan, pengarahan, dan pengawasan personal selling, termasuk penarikan,
2.5.1 Manajemen Penjualan Pengertian manajemen penjualan menurut kamus American Marketing Association adalah perencanaan, pengarahan, dan pengawasan personal selling, termasuk penarikan, pemilihan, perlengkapan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pendirian perusahaan adalah untuk memperoleh laba
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tujuan pendirian perusahaan adalah untuk memperoleh laba yang optimal, sedangkan sasaran perusahaan yaitu menjamin kelangsungan hidup perusahaan melalui pertumbuhan
Lebih terperinciPEMASARAN DAN STRATEGI PERSONAL SELLING
Modul ke: 06 Fakultas Program Pascasarjana PEMASARAN DAN STRATEGI PERSONAL SELLING Pokok Bahasan 1. Pemasaran Hubungan Massa 2. Strategi Personal Selling Dr. Inge Hutagalung, M.Si Program Studi Magister
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan sebuah perusahaan sangat bergantung kepada baik dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberhasilan sebuah perusahaan sangat bergantung kepada baik dan buruknya kinerja dari perusahaan tersebut. Kinerja dari sebuah perusahaan tergantung kepada kinerja
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek dan lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Ciafe yang merupakan jenis usaha yang bergerak dibidang jasa jahit dilihat dari aspek pasar dan
Lebih terperinci2. Teori. 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia di dalam Organisasi
2. Teori 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia di dalam Organisasi Manusia adalah sumber daya yang sangat penting dalam organisasi. Keberhasilan sebuah organisasi baik besar maupun kecil sangat ditentukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. pertukaran peroduksi yang bernilai satu sama lain. berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, baik manusia secara individual,
13 II. LANDASAN TEORI 2.1 Arti dan Pentingnya Pemasaran Kotler dan Amstrong (2008 : 7) Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana individu atau kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. Dalam mengelola organisasi saat ini menuntut adanya perubahanperubahan
BABI PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam mengelola organisasi saat ini menuntut adanya perubahanperubahan dari yang tradisional menjadi modem. Pada era globalisasi saat ini, perkembangan
Lebih terperinciPengertian Rekruitmen Sumber Rekruitmen Pegawai Metode Rekruitmen Permasalahan dalam Rekruitmen
Pengertian Rekruitmen Sumber Rekruitmen Pegawai Metode Rekruitmen Permasalahan dalam Rekruitmen Pengertian Tindakan atau proses dari suatu usaha organisasi untuk mendapatkan tambahan pegawai untuk tujuan
Lebih terperinciPERSONAL A SELLIN I G DAN
PERSONAL SELLING DAN SALES MANAGEMENT BAB XI termasuk profesi tertua dalam pemasaran bekerja membangun dan memperbaiki hubungan dengan pelanggan TENAGA PENJUAL ADALAH INDIVIDU YANG BERTINDAK UNTUK PERUSAHAAN
Lebih terperinciBAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC
BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ABC IV.1. Survei Pendahuluan (Preliminary Survey) Tahap survei pendahuluan merupakan tahap awal yang harus dilaksanakan oleh seorang
Lebih terperinciINTEGRATED MARKETING COMMUNICATION
INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Modul ke: 01 Fakultas Program Pascasarjana Pokok Bahasan 1. Konsep IMC 2. Manajemen IMC Dr. Inge Hutagalung, M.Si Program Studi Magister Ilmu Komunikasi KONSEP IMC PEMAHAMAN
Lebih terperinciBAB 5 ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA. By : Diana Ma rifah
1 BAB 5 ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA By : Diana Ma rifah Analisis Aspek SDM meliputi : 2 Analisis jenis-jenis pekerjaan yang dibutuhkan dan jumlah/ kebutuhan Tenaga Kerja Analisis persyaratan yang diperlukan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Rekrutmen Menurut Mardianto (2014:8) diartikan sebagai suatu proses untuk mendapatkan calon karyawan yang memiliki kemampuan yang sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. manajemen sumber daya manusia pada PT Asia Paragon Bandung.
BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Pada saat pelaksanaan kerja praktek, penulis ditempatkan pada bagian manajemen sumber daya manusia pada PT Asia Paragon Bandung. Di
Lebih terperinciPENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KEINGINAN BERPINDAH KERJA (Survey pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta)
PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KEINGINAN BERPINDAH KERJA (Survey pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta) SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciPENDAHULUAN. sesuai dengan pendidikan yang didapat dari perkuliahan. Sehingga dengan
PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha Memasuki era pasca industrial dan globalisasi berarti peralihan orientasi produksi ke orientasi Dalam pelaksanaan magang ini, mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Sumber daya manusia menjadi bagian paling penting dalam kelangsungan suatu perusahaan. Sumber daya manusia merupakan investasi paling berharga dan pondasi
Lebih terperinciNova Yanti Maleha, SE, M.Si 19/09/2016 1
Nova Yanti Maleha, SE, M.Si 19/09/2016 1 DESKRIPSI MATA KULIAH Dalam mata kuliah ini dibahas mengenai pemanfaatan SDM dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan organisasi perusahaan. Pembahasan difokuskan
Lebih terperinciBuku 2: BAHAN AJAR (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan) <Modul Pembelajaran Pertemuan ke 15> MANAJEMEN AGROBISNIS Semester IV/3 SKS/PTE 2102
UNIVERSITAS GADJAH MADA FAKULTAS PETERNAKAN/ILMU DAN INDUSTRI PETERNAKAN Jl. Fauna 3 Karangmalang, Kampus UGM Yogyakarta- 55281 Buku 2: BAHAN AJAR (Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan)
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORISTIS TENTANG SALES & MARKETING DEPARTMENT. melaksanakan penjualan dan pemasaran kemudian disebut Sales & Marketing Department.
BAB II URAIAN TEORISTIS TENTANG SALES & MARKETING DEPARTMENT 2.1 Pengertian Sales & Marketing Department Dalam industri perhotelan bidang pemasaran ini boleh dikatakan masih merupakan suatu hal yang relatif
Lebih terperinciStruktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang
134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gambaran Umum Tentang Anggaran Dengan semakin luas dan rumitnya masalah-masalah yang ada pada perusahaan, maka ruang lingkup dan tugas yang dipikul oleh manajemen memerlukan
Lebih terperinciSalesmanship. Pengadaan dan seleksi tenaga penjualan. Irwan Mangara Harahap, SE, MSi. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen
Modul ke: Salesmanship Pengadaan dan seleksi tenaga penjualan Fakultas FEB Irwan Mangara Harahap, SE, MSi. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Pengadaan (procurement) adalah merupakan fungsi operasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang direspon oleh kemajuan teknologi telekomunikasi (Kasali, 2010). Di abad ini,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Abad ke-21 merupakan era pertumbuhan progresif kelas menengah Asia, yang direspon oleh kemajuan teknologi telekomunikasi (Kasali, 2010). Di abad ini, pengguna ponsel
Lebih terperinciBAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE
BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PADA PT ROMANCE BEDDING AND FURNITURE Pengelolaan SDM yang dilaksanakan dengan baik di perusahaan dapat mempengaruhi kinerja suatu perusahaan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan, serta melaksanakan rencana pengembangannya. Pada era globalisasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pendapatan laba yang tinggi dari penjualan pada perusahaan nirlaba, selalu menjadi tujuan utama dalam perusahaan. Laba merupakan salah satu komponen bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana (surplus of fund) dengan masyarakat yang membutuhkan dana (lack of
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mekanisme kerja bank yang menjadi jembatan antara masyarakat yang kelebihan dana (surplus of fund) dengan masyarakat yang membutuhkan dana (lack of fund) menjadi pilar
Lebih terperinciMotivasi Karyawan (Bab 10) Meningkatkan kepuasan Kerja Karyawan. Meningkatkan Kinerja Karyawan. Meningkatka n Kinerja Perusahaan
Motivasi Karyawan (Bab 10) Meningkatkan kepuasan Kerja Karyawan Merekrut, Melatih dan Mengevaluasi Karyawan (Bab 11) Perekrutan Karyawan yang sesuai Pelatihan Karyawan yangh Sesuai Evaluasi Karyawan yang
Lebih terperinciPROPOSAL PEMBUATAN SISTEM HUMAN RESOURCES
PROPOSAL PEMBUATAN SISTEM HUMAN RESOURCES Kantor Pusat: Jl Nangka RT 004/ 006 No 4B Tanjung Barat Jagakarsa Jakarta Selatan 12270, Telp. 021-97207800 (HP: 08562883866) Latar Belakang Dalam sebuah perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perubahan yang terjadi, maka perusahaan mulai mencari
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kompetisi di era globalisasi mengharuskan manusia untuk memiliki pengetahuan yang luas dan pengalaman yang cukup sebagai modal untuk menjadi manusia yang
Lebih terperinciMengelola Sumber Daya Manusia (Rekrutmen dan Seleksi)
65 Mengelola Sumber Daya Manusia (Rekrutmen dan Seleksi) Fatikha Rizdiana Dewi PENDAHULUAN P ada era globalisasi saat ini, persaingan antar perusahaan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif perusahaan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia. penulis mengemukakan beberapa definisi dari beberapa ahli yaitu :
13 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk mendapat pengertian tentang Manajemen Sumber Daya Manusia, maka penulis mengemukakan beberapa definisi dari beberapa ahli yaitu
Lebih terperinciPERENCANAAN SDM. Job Analysis/Analisa Pekerjaan 9/22/2011. Tujuan Instruksional Khusus
Tujuan Instruksional Khusus PERENCANAAN SDM MSDM M3 Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami pengertian, faktor-faktor, kepentingan dan model perencanaan SDM 3 Faktor Penyebab Perubahan Kebutuhan SDM a.
Lebih terperinciCendekia Akuntansi Vol 3 No 1 Jan 2015 ISSN
AUDIT FUNGSI PEMASARAN UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI KINERJA PEMASARAN (Studi Kasus pada Perusahaan Kecap MURNI JAYA Kediri) Oleh: Novita Rahmawati ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) karena produk ini termasuk. memberikan pelayanan yang baik agar mampu bersaing.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melihat perkembangan ekonomi yang terbilang pesat di Indonesia, khususnya pada bidang barang dan jasa diiringi dengan populasi penduduk yang pesat pula. Dengan demikian
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran adalah proses untuk merencanakan dan melaksanakan perancangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide, barang, dan layanan untuk menimbulkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. adalah modal, bahan baku dan pegawai. Penelitian ini akan menitikberatkan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan perusahaan diantaranya adalah modal, bahan baku dan pegawai. Penelitian ini akan menitikberatkan pada pemikiran
Lebih terperinciINVESTASI DAN KEBUTUHAN TENAGA PENJUAL
INVESTASI DAN KEBUTUHAN TENAGA PENJUAL Modul ke: Pokok Bahasan Modul - Investasi yang tepat - Menghitung jumlah Tenaga Penjualan yang tepat Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Program Studi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan memerlukan tenaga kerja dalam usaha mewujudkan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Perusahaan memerlukan tenaga kerja dalam usaha mewujudkan pencapaian tujuannya. Oleh karena itu, organisasi secara berkala merekrut untuk menambah, mempertahankan,
Lebih terperinciBAB 2 URAIAN TEORITIS. terhadap Produktivitas Kerja pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
13 BAB 2 URAIAN TEORITIS 2. 1. Penelitian Terdahulu Adrian (2002) Analisis Sistem Perekrutan dan Penempatan Karyawan terhadap Produktivitas Kerja pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan. Hasil
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Optimalisasi Pengertian optimaliasai menurut Poerdwadarminta (Ali, 2014) adalah hasil yang dicapai sesuai dengan keinginan, jadi optimalisasi merupakan pencapaian
Lebih terperinciPERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA. Ditulis oleh :
PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA Ditulis oleh : Ade Rio Marthaa (135030201111057) Amalia Ishthafah Amurwani (135030201111140) Tri Rahmawati (135030207111124) Filda Adisti (135030207111092) PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini berisi mengenai kesimpulan dari hasil penelitian
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi mengenai kesimpulan dari hasil penelitian berdasarkan rumusan masalah dan pertanyaan penelitian yang dijelaskan pada bab sebelumnya, serta saran untuk perusahaan,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, peneliti sampai pada kesimpulan sebagai berikut :
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, peneliti sampai pada kesimpulan sebagai berikut : 1. Persepsi konsumen atas brand produk produk
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Non Formal Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil Di
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu 1. Prima Astuti (2009) dengan judul Pengaruh Tingkat Pendidikan Formal Dan Non Formal Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Negeri Sipil Di Lingkungan Sekretariat
Lebih terperinciMata Kuliah - Media Planning & Buying
Mata Kuliah - Media Planning & Buying Modul ke: Faktor Strategi & Bauran Media Fakultas FIKOM Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication and Advertising www.mercubuana.ac.id Faktor strategi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan kegiatan manusia yang berlangsung dalam hubungannya denga pasar. Pemasaran berarti bekerja denga pasar untuk mewujudkan pertukaran potensial
Lebih terperinciMODUL PERKULIAHAN SALESMANSHIP. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh
MODUL PERKULIAHAN SALESMANSHIP PENGADAAN DAN SELEKSI TENAGA PENJUAL Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis S-1 Manajemen 09 84046 Abstract Pada modul ini akan mempelajari
Lebih terperinciPENGADAAN DAN SELAKSI TENAGA PENJUAL
PENGADAAN DAN SELAKSI TENAGA PENJUAL Modul ke: Pokok Bahasan Modul - Kebutuhan Personel - Kriteria Mencari Tenaga Penjual - Sumber Pencarian Pelamar Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Program
Lebih terperinci