A. MEMPELAJARI KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "A. MEMPELAJARI KEADAAN UMUM PERUSAHAAN"

Transkripsi

1 III. METODOLOGI A. MEMPELAJARI KEADAAN UMUM PERUSAHAAN 1. Observasi Observasi atau pengamatan merupakan salah satu teknik pengumpulan data atau fakta yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Observasi ini menggunakan metode studi deskriptif. Observasi dilaksanakan di gerai Hero Supermarket Gatot Subroto (Hero Gatsu), Tebet, Jakarta Pusat. Kegiatan ini dimulai pada tanggal 21 Februari 2011 sampai 21 Juni Observasi dilakukan dengan mengidentifikasi seluruh kegiatan operasional yang berlangsung di lapangan, kondisi karyawan, kondisi umum bangunan, dan kondisi lingkungan sekitar Hero Gatsu. Identifikasi ini penting untuk mengetahui aktivitas sehari-hari yang terjadi di dalam gerai. Hasil observasi disusun berdasarkan obyek yang sedang diamati. Khusus kegiatan operasional, hasil observasi disusun mengikuti alur proses yang berlangsung dari mulai penerimaan sampai aktivitas penjualan produk. Melalui cara tersebut, proses verifikasi menjadi lebih mudah dilakukan sehingga kesalahan dalam proses evaluasi dapat ditekan seminimal mungkin. 2. Wawancara Wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan jalan mengadakan komunikasi kepada sumber data melalui dialog tanya jawab. Sumber data meliputi pihak manajemen perusahaan, supervisor, manajer, pembimbing lapang, dan karyawan. Hasil wawancara dapat bersifat subyektif maupun obyektif tergantung dari pendidikan, pengetahuan, dan pengalaman yang diterima sumber selama berada di tempat kerja. 3. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen resmi yang dikeluarkan oleh manajemen Hero Supermarket dan Hero Gatsu. Dokumen resmi dapat menjelaskan profil perusahaan secara umum, tata tertib, dan prosedur operasi yang berlaku di perusahaan. Selain itu, sumber lain seperti artikel majalah, internet, jurnal, dan buku-buku dapat menjadi sumber referensi yang akurat dalam mempelajari dan menganalisis keadaan umum perusahaan. B. PRAKTIK KERJA LANGSUNG 1. Pekerjaan Pekerjaan yang dijalani sebagai karyawan Hero Gatsu terdiri dari dua jenis, yaitu pekerjaan staf Divisi Produce dan pekerjaan lainnya di luar staf Divisi Produce. Penempatan kerja telah dikoordinasikan sebelumnya oleh para manajer yang disesuaikan dengan keahlian karyawan. Selama bekerja langsung, perlu diperhatikan pengarahan dan bimbingan dari para manajer dan supervisor sebelum memulai pekerjaan. Arahan mencakup prosedur pekerjaan yang akan dijalani dan penggunaan atribut karyawan, seperti seragam dan tanda pengenal. Hal ini bertujuan untuk membantu dalam beradaptasi dengan lingkungan kerja, mempermudah melaksanakan pekerjaan yang belum dikuasai sebelumnya, dan mengurangi risiko terjadinya penyalahgunaan SOP yang berlaku di Hero Gatsu. 20

2 2. Supervisi Kegiatan magang yang dilakukan di Hero Gatsu berada di bawah supervisi Bapak Wahyu Hidayat selaku Store Manager Hero Gatsu dan dibantu oleh dua Section Manager, yaitu Bapak Nalim Saputra selaku Fresh Manager dan Bapak Sulaeman selaku Grocery Manager. Tugas supervisi dilakukan secara bergantian menurut jadwal kerja masing-masing manajer. Seluruh karyawan bekerja sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh pihak pusat Hero Supermarket dan di bawah pengawasan para manajer. Manajer sesekali turut berpartisipasi dalam kegiatan operasional yang dilakukan oleh para karyawan, seperti melakukan penyortiran dan pengecekan tanggal kadaluarsa produk. Dalam melaksanakan tugasnya, para manajer dituntut memiliki dua fungsi secara bersamaan, yaitu fungsi manajemen dan fungsi kepemimpinan. Fungsi manajemen yang telah dijalankan para manajer Hero Gatsu adalah melalui tindakan perencanaan kebijakan, pengaturan dan pengendalian seluruh aktivitas gerai, koordinasi antar sesama manajer dan karyawan, serta tindakan monitoring yang rutin dilaksanakan setiap hari. Seorang manajer menjalankan fungsi kepemimpinannya dengan memberikan pengarahan dan motivasi kepada seluruh karyawan terkait visi dan misi perusahaan yang hendak dicapai pada setiap kegiatan briefing serta memberikan contoh yang baik dan benar bagi seluruh karyawan termasuk dalam pelaksanaan kegiatan operasional. Kedua fungsi tersebut sudah terlaksana dengan baik karena penyampaian informasi dari atas (pihak pusat Hero Supermarket) ke bawahannya (seluruh karyawan Hero Gatsu) secara vertikal maupun ke manajer yang setingkat secara horizontal terjalin cukup efektif. Sistem pengambilan keputusan yang melibatkan karyawan terjalin secara demokratis sehingga karyawan berhak mengeluarkan ide, saran, maupun kritik yang bertujuan membangun perusahaan. 3. Ruang Lingkup Pekerjaan Pelaksanaan praktik kerja langsung dilaksanakan di Divisi Produce yang khusus menangani produk hortikultura segar. Divisi Produce merupakan bagian dari Departemen Fresh Hero Gatsu. Selain Divisi Produce, penulis diperbolehkan bekerja di divisi lain namun atas izin manajer dan supervisor sebelumnya. Bobot pekerjaan disesuaikan dengan keahlian penulis dalam menjalankan kegiatan operasional yang ada. 4. Jam Kerja Waktu kerja dimulai dari hari Senin sampai hari Jumat dengan jam kerja antara pukul WIB (shift satu). Waktu kerja tersebut bersifat fleksibel mengingat penulis masih memiliki tanggung jawab untuk mengikuti sejumlah kegiatan wajib seminar dan pengambilan data yang dilaksanakan di luar waktu kerja. C. EVALUASI PENERAPAN GRP Evaluasi penerapan GRP diawali dengan pencarian standar dan pedoman inspeksi GRP berdasarkan studi literatur dari berbagai sumber, seperti buku-buku, jurnal, dan dokumentasi instansi atau badan tertentu. Standar dan pedoman inspeksi GRP belum tersedia di Indonesia. Oleh karena itu, penilaian penerapan GRP atau evaluasi di Hero Gatsu menggunakan pedoman inspeksi yang diadopsi dari County of San Bernardino Environmental Health Service, California, Amerika Serikat, yang disebut juga dengan ABC Retail Food Inspection Guide. Tahapan yang dilakukan selama proses evaluasi GRP seperti terlihat pada Gambar 1. 21

3 Mulai Studi pustaka Adopsi pedoman inspeksi GRP Pedoman inspeksi GRP ABC Retail Food Inspection Guide Melakukan inspeksi GRP Evaluasi penerapan GRP Selesai Gambar 1. Diagram Alir Proses Evaluasi Penerapan GRP Evaluasi dilakukan terhadap lokasi-lokasi yang digunakan selama proses penanganan produk pangan segar, mulai dari penerimaan sampai penjualan. Waktu pelaksanaan inspeksi sebanyak dua hari di tiap divisi produk pangan segar (hortikultura, perikanan, dan daging). Evaluasi memakai alat bantu berupa form yang berisi parameter penilaian dan kolom nilai pelanggaran (Lampiran 1). Secara sederhana, metode inspeksi ABC Retail Food Inspection Guide dapat digambarkan sebagai berikut: Pelanggaran mayor Aspek mayor Bentuk penilaian Pelanggaran minor (1) Aspek minor Pelanggaran minor (2) Gambar 2. Skema Klasifikasi Penilaian pada ABC Retail Food Inspection Guide 22

4 Rincian kategori aspek mayor dan aspek minor, dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Kategori Aspek Mayor dan Minor GRP Kategori Aspek Mayor Kategori Aspek Minor 1. Penguasaan pengetahuan oleh karyawan 1. Tindakan supervisi 2. Kesehatan karyawan dan praktik higiene 2. Kebersihan personal 3. Pencegahan kontaminasi oleh tangan 3. Persyaratan umum keamanan pangan 4. Hubungan antara waktu dan suhu 4. Penyimpanan pangan, pemajangan, 5. Perlindungan terhadap kontaminasi atau pelayanan 6. Produk pangan dari sumber yang telah 5. Peralatan, perlengkapan, dan kain disetujui 6. Fasilitas fisik bangunan 7. Kesesuaian dengan prosedur yang telah 7. Fasilitas makanan permanen disetujui 8. Syarat tanda 8. Pemberitahuan kepada konsumen 9. Pemenuhan dan pelaksanaan* 9. Populasi yang sangat rentan 10. Ketersediaan air 11. Pembuangan limbah 12. Pencegahan dan pengendalian hama *Tidak dimasukan dalam penilaian karena kurangnya data Sumber: County of San Bernardino Environmental Health Service (2010) Adapun parameter penilaian aspek mayor (23 parameter) dan aspek minor (31 parameter), dapat dilihat pada Lampiran 2 dan Lampiran 3. Cara pengisian form inspeksi GRP mengikuti petunjuk yang dijelaskan pada Tabel 4. Tabel 4. Petunjuk Pengisian Form Inspeksi GRP Jenis Cara Penandaan pada Form Keterangan IN Diisi berdasarkan kondisi di lapangan N/O Diisi berdasarkan kondisi di lapangan N/A Diisi berdasarkan kondisi di lapangan COS Karyawan melakukan tindakan + koreksi terhadap pelanggaran tepat pada saat inspeksi berlangsung MAJ Wajib diisi OUT Wajib diisi Sumber: County of San Bernardino Environmental Health Service (2010) Keterangan: Parameter yang telah ditandai dengan pilihan IN wajib menandai pilihan N/O, N/A, COS, MAJ, atau OUT sesuai hasil inspeksi di lapangan. Paramater yang telah ditandai dengan pilihan N/O dan N/A tidak diperbolehkan untuk menandai pilihan COS, MAJ, atau OUT. Parameter yang memiliki kemungkinan terjadinya pelanggaran mayor (MAJ) dan minor (OUT), hanya boleh ditandai salah satu dari keduanya. 23

5 Pilihan COS hanya diberikan pada parameter yang mengalami pelanggaran mayor (MAJ) dan minor (OUT) untuk menunjukkan adanya perbaikan pada pelanggaran yang terjadi saat inspeksi dilakukan. Hasil penilaian kegiatan inspeksi GRP menurut ABC Retail Food Inspection Guide menggunakan sistem skoring dan grading untuk menyatakan status pelaksanaan GRP di suatu industri ritel (Lampiran 4). Tata cara penilaian merujuk pada jenis pelanggaran yang ditunjukkan oleh Gambar 2. Sebelum inspeksi dilakukan, skor maksimal adalah 100 poin atau bebas dari segala bentuk pelanggaran. Apabila selama inspeksi diketahui telah terjadi pelanggaran, maka poin skor awal akan dikurangi dengan poin pelanggaran tersebut. Kemudian, poin skor akhir akan disesuaikan dengan sistem grading yang tertera pada Tabel 5. Rumus perhitungan poin : Skor maksimal = 100 poin Total poin pelanggaran = x poin Skor akhir = y poin Sistem pemberian poin pelanggaran di tiap parameter: Pelanggaran mayor = 4 poin Pelanggaran minor (1) = 2 poin Pelanggaran minor (2) = 1 poin Tabel 5. Sistem Grading yang Menunjukkan Klasifikasi Penerapan GRP Skala Huruf Keterangan A Secara umum sangat baik dalam hal praktik penanganan makanan maupun keseluruhan upaya pemeliharaan dan sanitasi fasilitas makanan B Secara umum diterima dalam hal praktik penanganan makanan maupun keseluruhan upaya pemeliharaan dan sanitasi fasilitas makanan C Secara umum tidak dapat diterima dalam hal praktik penanganan makanan maupun keseluruhan upaya pemeliharaan dan sanitasi fasilitas yang umum untuk makanan Closure Buruk dalam praktik penanganan makanan maupun keseluruhan upaya pemeliharaan dan sanitasi fasilitas makanan. Sumber: County of San Bernardino Environmental Health Service (2010) 24

6 IV. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PERUSAHAAN PT. Hero Supermarket (Hero Supermarket) merupakan perusahaan ritel modern pertama di Indonesia. Pendirinya adalah Muhammad Saleh Kurnia, seorang pedagang sukses yang menuruni bakat bisnis kedua orangtuanya. Hero Supermarket didirikan pada tanggal 23 Agustus 1971 melalui akta notaris Djoko Mulyadi S.H. No.19 dan disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan surat keputusan No.J.A.5/169/11 pada tanggal 5 Agustus Awalnya Hero Supermarket membuka gerai (outlet) dengan nama Hero Mini Supermarket yang berlokasi di Jl. Faletehan I No. 23, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dengan luas gedung kurang lebih 251 meter persegi. Skala produk yang dijual cukup besar mencakup berbagai jenis produk pangan dan non pangan lokal maupun impor. Melihat potensi pasar produk impor yang semakin besar serta belum adanya tempat belanja keluarga yang modern dan memadai bagi orang asing pada waktu itu, menjadi alasan utama didirikannya Hero Supermarket. Untuk menunjang kenyamanan dan peningkatan perusahaan, pada tahun 1987 kantor pusat Hero Supermarket menempati gedung di Jl. Gatot Subroto Kav.64 No.177A, Tebet, Jakarta Selatan. Pada tahun ini pula perusahaan membuktikan kinerjanya dengan mendapatkan piala ARTA dari kamar dagang Indonesia sebagai pasar swalayan terbaik di Indonesia. Upaya lain yang dilakukan oleh Hero Supermarket adalah mencoba go public melalui penjualan sahamnya secara bebas kepada masyarakat luas di pasar modal Bursa Efek Jakarta pada tahun Oleh sebab itu, berdirilah PT. Hero Supermarket Tbk. dimana Hero Supermarket termasuk bagian di dalamnya. Tahun 1998 merupakan masa restrukturisasi perusahaan dan manajemen kepemilikan saham PT. Hero Supermarket Tbk. Hal ini ditandai dengan adanya aliansi strategis dengan Dairy Farm Hongkong, anggota Jardine Matheson. Jalinan kerjasama ini juga diwujudkan dengan bergabungnya eksekutif Dairy Farm dalam jajaran Direksi dan Komisaris PT. Hero Supermarket Tbk. Selain itu, beberapa usaha yang tergabung dalam Hero Grup dipersatukan dalam PT. Hero Supermarket Tbk. yang meliputi PT. Hero Supermarket (Hero Supermarket), PT. Wiramaju Karismajaya (Mitra Toko Discount), PT. Catur Abadi Jayasakti (Shop In), Start Mart, dan Dairy Farm (kini dikenal dengan nama Guardian) serta yang lainnya dijual. Penyatuan berbagai perusahaan tersebut menimbulkan upaya ekspansi gerai secara besar-besaran di seluruh wilayah Indonesia. Sampai tahun 2008, PT. Hero Supermarket Tbk. memiliki 399 gerai yang terdiri dari enam jenis gerai ritel, antara lain Hero Supermarket (68 gerai), Giant Supermarket dan Giant Hypermarket (62 gerai), Star Mart Convenience Store (91 gerai), Guardian Toko Kecantikan dan Apotik (168 gerai), serta Mitra Toko Discount (10 gerai). Kekuatan PT. Hero Supermarket Tbk. terletak pada keterpaduan operasi (supply chain management) antara pihak ritel, distributor, dan pemasok produk. PT. Hero Supermarket Tbk. memiliki gudang penyimpanan pusat terbesar yang dinamakan Hero Supermarket Distribution Center (HSDC) yang terletak di kawasan industri Cibitung, Jawa Barat. HSDC berdiri pada tanggal 28 Maret 2005 dan telah menggantikan beberapa gudang penyimpanan terdahulu. HSDC juga berfungsi sebagai distributor yang menyalurkan produk-produk ke seluruh gerai di Indonesia, sehingga sangat membantu dalam mengefisienkan jalur tataniaga produk dari pemasok utama. Dari semua jenis ritel yang tergabung dalam PT. Hero Supermarket Tbk., kunci kesuksesan Hero Supermarket adalah menyediakan mutu produk dan pelayanan yang terbaik kepada 25

7 pelanggannya agar mereka dapat berbelanja dengan puas dan nyaman. Hal ini diwujudkan dengan fokus komunikasi dan positioning-nya kepada masyarakat sampai saat ini yaitu kesegaran produk dengan mengusung tagline The fresh food people yang selalu digunakan di setiap logo Hero Supermarket. Berdasarkan segmen pasar penjualan produk, terdapat empat jenis kelas gerai Hero Supermarket yaitu D,C, AB, dan A. Namun, sejak terjadi jual beli saham dan ekpansi gerai besarbesaran, kelas D dan C berubah nama menjadi Giant Hypermarket dan Giant Supermarket yang terkenal dengan penyediaan produk ritel super murah, sedangkan kelas A berubah peringkat menjadi kelas A plus. Kelas AB merupakan supermarket yang menjual berbagai produk ritel, baik lokal maupun impor dengan rata-rata harga sedikit di atas supermarket atau perusahaan ritel modern lainnya, seperti hipermarket dan minimarket. Lokasi kelas AB umumnya berada di kawasan pinggiran atau terletak di daerah yang berada jauh dari pusat perkotaan. Konsumen targetnya adalah kalangan menengah biasa. Kelas A plus menawarkan lebih banyak produk impor dimana sebagian besar produk dijual dengan rata-rata harga di atas kelas AB maupun perusahaan ritel modern lainnya. Selisih harga antara supermarket lainnya dengan kelas A plus cukup signifikan untuk brand tertentu yang tidak banyak ditemukan di pasaran. Melalui penawaran harga tersebut, kelas A plus dituntut untuk memiliki pelayanan yang lebih baik dalam hal manajemen mutu secara keseluruhan, termasuk penyediaan jenis produk yang lebih beragam, mutu produk, kinerja karyawan, dan desain gerai. Lokasi kelas A plus dirancang untuk berada di jantung kota Jakarta dimana target konsumennya adalah kalangan menengah atas. Hero Supermarket Gatot Subroto (Hero Gatsu) merupakan gerai yang pernah dijadikan sebagai kantor pusat bagi gerai-gerai Hero Supermarket lainnya. Sejak pertama dibangun pada tahun 1987 hingga saat ini, Hero Gatsu telah mengalami renovasi bangunan sebanyak lima kali. Upaya renovasi ini digunakan untuk memperbaiki desain gerai agar konsumen tertarik untuk berkunjung dan berbelanja. Desain bangunan yang tertata apik dan penawaran produk yang bervariasi, mengubah kelas Hero Gatsu dari A menjadi A plus. Keistimewaan inilah yang menjadikan manajemen Hero Gatsu bekerja keras dalam upaya menjamin mutu produk-produk, baik pangan maupun non pangan. B. VISI, MISI, DAN FILSAFAT PERUSAHAAN Hero Supermarket memiliki filsafat yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing. Filsafat kebanggaan Hero Supermarket sudah merangkum visi dan misi perusahaan serta wajib dibacakan setiap apel pagi (briefing) sebelum gerai dibuka bagi pelanggan. Berikut ini adalah visi, misi, dan filsafat Hero Supermarket: 1. Visi Menjadi peritel terkemuka di Indonesia dalam segi penjualan dan penciptaan nilai jangka panjang bagi pemegang saham. 2. Misi Meningkatkan nilai investasi pemegang saham kami melalui keberhasilan komersial dengan menarik pelanggan dan meningkatkan daya saing yang mantap. 3. Filsafat a) Kita selalu mengutamakan service yang terbaik kepada pelanggan. b) Kita selalu menyediakan produk yang bermutu tinggi sesuai dengan kebutuhan pelanggan. 26

8 c) Kita bersama-sama menciptakan kesatuan manajemen yang sempurna sehingga Hero dapat berpartisipasi dalam pembangunan negara kita mencapai kesejahteraan sesama karyawan dan menuju kemajuan perusahaan. C. LOGO PERUSAHAAN Logo atau lambang merupakan identitas penting bagi suatu perusahaan. Logo berfungsi sebagai sarana sosialisasi mengenai keberadaan perusahaan dan mumnya mengandung makna khusus yang menggambarkan idealisme perusahaan dalam mencapai tujuan. Berikut ini adalah logo yang dimiliki oleh Hero Supermarket: Gambar 3. Logo Perusahaan Hero Supermarket D. LOKASI DAN TATA LETAK PERUSAHAAN Hero Supermarket yang menjadi lokasi magang penulis adalah Hero Supermarket Gatot Subroto (Hero Gatsu). Lokasi gerai terletak di Jl. Gatot Subroto No.177A Kav. 64, Tebet, Jakarta Selatan (Lampiran 5). Gerai ini memiliki lokasi yang cukup strategis karena akses transportasi yang mudah dan terletak di pinggir jalan raya yang menjadi salah satu jalur utama penghubung kota- gerai kota besar di DKI Jakarta. Pemasok dan pelanggan pun tidak kesulitan untuk menjangkau lokasi sehingga mekanisme rantai suplai produk dari produsen ke konsumen tidak terhambat. Bangunan Hero Gatsu memiliki luas 1824 m 2 yang terdiri dari dua tingkat. Tingkat pertama berada di area basement, merupakan area inti kegiatan gerai (store area). Ruangan ini terbagi menjadi beberapa bagian meliputi area penempatan rak display (showcase), area penyimpanan produk (gudang), area persiapan produk, areaa administrasi dan kantor, ruang makan, serta tempat ibadah karyawan. Adapun tingkat kedua merupakan tempat penerimaan produk yang datang dari para pemasok dan tempat penitipan barang yang dibawa oleh karyawan maupun pemasok sebelum masuk ke dalam store area. Denah bangunan Hero Gatsu khusus lantai 1 dapat dilihat pada Lampiran 6. E. STRUKTUR ORGANISASI Organisasi adalah sebuah wadah yang terdiri dari kumpulan orang untuk mencapai suatu tujuan. Pembentukan struktur organisasi mempermudah orang yang berada dalam organisasi tersebut untuk melakukan fungsi dari tugas dan tanggungg jawab yang ada. Semakin kompleks struktur organisasi, semakin banyak tingkat koordinasi yang diperlukan agar fungsi yang satu dengan lainnya berjalan efektif. Penyusunan struktur organisasi diperlukan sebagai upaya meningkatkan pengaturan atau manajemen sumberdaya yang ada di perusahaan. 27

9 Hero Gatsu memiliki tiga departemen utama yang menunjang tujuan perusahaan yaitu Departemen Fresh (produk segar), Departemen Grocery makanan dan non makanan, serta Departemen Administrasi. Secara umum, Hero Gatsu berada di bawah pimpinan manajer gerai (Store Manager). Untuk mempermudah dalam pengontrolan kegiatan di tiga departemen utama, Store Manager dibantu oleh wakil manajer bagian produk pangan segar (Fresh Section Manager), wakil manajer bagian produk grocery (Grocery Section Manager), dan wakil manajer bagian administrasi (Administration Section Manager). Masing-masing wakil manajer membawahi supervisor yang bekerja di setiap departemen utama. Supervisor tersebut memiliki sejumlah staf yang mendukung dalam pelaksanaan kerja di lapangan. Tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau pun perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Struktur organisasi karyawan Hero Gatsu tercantum dalam Lampiran 7, sedangkan pembagian tugas masingmasing karyawan tercantum dalam Lampiran 8. F. KETENAGAKERJAAN Hero Gatsu memiliki karyawan pria dan wanita dari berbagai tingkat pendidikan mulai dari sekolah tingkat atas sampai dengan tingkat sarjana. Semua karyawan Hero Gatsu merupakan karyawan tetap walaupun ada yang masih menjalani tahap pelatihan. Karyawan tetap adalah tenaga kerja yang bekerja secara tetap tanpa jangka waktu kontrak. Total karyawan yang ada di Hero Gatsu adalah 61 orang dengan perbedaan jam kerja dan sistem penggajian setiap karyawan. Hero Gatsu aktif beroperasi sejak pukul WIB sampai pukul WIB. Setiap karyawan memiliki jam kerja normal selama delapan jam. Untuk menunjang aktivitas perusahaan dan karyawan, jadwal kerja karyawan Hero Gatsu dibagi menjadi tiga shift, yaitu shift pagi, shift pertengahan (middle), dan shift siang. Shift pagi bekerja pada pukul WIB, shift pertengahan (middle) cukup bervariasi antara pukul WIB, WIB, dan WIB, sedangkan shift terakhir atau shift siang bekerja pada pukul WIB. Untuk shift pagi dan pertengahan (middle), jam istirahat diberikan pada pukul , sedangkan untuk shift siang jam istirahat dilakukan pada pukul Namun pada jam-jam tertentu, para karyawan yang bekerja pada shift pertengahan (middle) dan shift siang secara bergantian diberikan waktu untuk menjalankan ibadah sholat ashar dan magrib. Pengecualian jam istirahat hanya diberikan terhadap staf kasir, yaitu antara pukul WIB dan pukul WIB dengan catatan tetap ada staf kasir yang bertugas selama jam istirahat (sistem bergantian). Manajemen Hero Supermarket memberikan gaji pokok kepada karyawannya berdasarkan tingkat jabatan, golongan jabatan, pendidikan, keahlian, prestasi, dan pengalaman kerja. Gaji pokok yang diberikan sudah melebihi UMP (Upah Minimum Propinsi). Semua karyawan secara tetap juga mendapatkan beberapa macam tunjangan, seperti tunjangan makan, pengobatan, jabatan, dan transportasi. Tidak hanya itu, karyawan berhak mendapatkan tambahan gaji yang bersifat tidak tetap sebagai upah dari kegiatan lembur, bonus dari laba perusahaan, dan insentif. Dalam rangka meningkatkan etos kerja dan kesejahteraan karyawannya, Manajemen Hero Supermarket memberikan sejumlah fasilitas dan pelayanan sebagai berikut: 1. Hero Supermarket menyediakan jasa asuransi yang nantinya dijadikan sebagai jaminan kecelakaan, jaminan hari tua, dan jaminan kematian. 2. Pemberian cuti tahunan kepada seluruh karyawan selama 12 hari bagi karyawan yang telah bekerja selama 12 bulan berturut-turut. Karyawan yang telah bekerja selama 6 tahun atau kelipatannya diberikan cuti tambahan selama 1 bulan dan mendapatkan gaji tetap setengah bulan. 28

10 Karyawan juga diberikan cuti menikah selama 2 hari dan bagi wanita diberikan cuti hamil selama 3 bulan. 3. Pelaksanaan acara rekreasi bersama yang ditujukan untuk mempererat hubungan kekeluargaan antar pegawai Hero Supermarket. 4. Pemberian potongan harga produk yang dijual Hero Supermarket berupa diskon 10% kepada seluruh karyawan. 5. Pemberian Pemotongan Jam Kerja (PJK) setiap minggu selama 2 jam untuk seluruh karyawan. 6. Pemberian pakaian seragam untuk seluruh karyawan yang tidak dalam kondisi pelatihan. Masingmasing departemen terdapat sedikit perbedaan dalam hal seragam. Bagian yang langsung menangani produk segar diberikan atribut pelengkap, seperti topi khusus, sarung tangan plastik, sepatu plastik, dan apron. 7. Pembinaan dan pengembangan pengetahuan dan softskill setiap karyawan seperti pelatihan terkait kegiatan operasional dan teknologi informasi. 8. Fasilitas ibadah berupa mushola, kantin, dan ruang makan di dalam lingkungan perusahaan. G. FASILITAS DAN SARANA PRODUKSI 1. Air Kegiatan penanganan produk pangan segar tidak terlepas dari penggunaan air untuk keperluan konsumsi karyawan, kegiatan operasional, dan pencucian peralatan proses. Sumber air Hero Supermarket berasal dari PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Propinsi DKI Jakarta. Volume air yang dibutuhkan tidak dapat ditentukan karena berdasarkan kebutuhan masingmasing karyawan dalam melakukan kegiatan operasional. 2. Pengadaan Energi Energi listrik merupakan penyumbang energi terbesar bagi seluruh kegiatan operasional di dalam gerai Hero Gatsu. Energi listrik yang disediakan Hero Gatsu mencapai KWh. Listrik yang digunakan disuplai langsung oleh PLN. Apabila listrik padam, sumber listrik diperoleh melalui Gen Set (Generator Set) dengan kapasitas listrik yang sesuai dengan kebutuhan gerai. Listrik diperlukan untuk mengoperasikan berbagai peralatan yang menunjang aktivitas di Hero Gatsu. Pemakaian listrik terbesar digunakan untuk menjalankan fasilitas pendingin, seperti pendingin ruangan (air conditioner), chiller, freezer, cold showcase, dan frozen showcase. Hal ini disebabkan adanya proses penyimpanan produk pangan segar selama di dalam gerai yang membutuhkan pengaturan suhu antara C sampai dengan 25 0 C. Suhu tersebut tidak dapat diperoleh tanpa bantuan mesin pendingin karena suhu normal di wilayah DKI Jakarta berkisar antara C. Selain untuk peralatan pendingin, energi listrik juga banyak dialokasikan untuk kegiatan penerangan. Teknik lighting ruangan dan pemajangan produk merupakan salah satu daya tarik visual yang dapat mempengaruhi pelanggan dalam berbelanja. 3. Ruang Persiapan Hero Gatsu secara umum memiliki ruang persiapan yang cukup memadai sebagai industri ritel. Ruangan persiapan digunakan untuk memproduksi seluruh produk prepackaged (yang dikemas sendiri) termasuk produk olah minimal siap jual. Ruang persiapan disesuaikan dengan masing-masing jenis produk. Ruang persiapan produk hortikultura segar terletak di back store, sedangkan untuk produk hewani segar terletak di store area dimana pelanggan dapat 29

11 melihat langsung proses persiapan. Penggunaan ruang persiapan dilakukan secara maksimal karena semua ruangan digunakan dalam keadaan produksi penuh. Semua ruang persiapan dilengkapi fasilitas meja persiapan dan sarana cuci tangan (wastafel). Meja persiapan merupakan tempat para karyawan Departemen Fresh Product melakukan olah minimal, sortasi, trimming, penimbangan, pengemasan, dan pelabelan. Jumlah meja persiapan ada dua, yaitu meja persiapan yang terletak di store area dan back store area. Penggunaan wastafel diutamakan untuk proses pencucian tangan karyawan dan peralatan proses. Karena fungsinya tersebut, penempatan wastafel berada di dekat meja persiapan serta dilengkapi dengan bahan pembersih tangan dan peralatan proses. Kebersihan wastafel senantiasa dijaga agar tidak menimbulkan bau yang tidak sedap di sekitar area persiapan. 4. Peralatan dan Mesin Peralatan yang dimiliki oleh Hero Gatsu antara lain timbangan digital, aneka jenis pisau, mesin wrapping, talenan, gunting, lap kering, wadah stirofoam berbagai ukuran, plastik pembungkus, mesin vacuum packaging, dan perekat. Mesin wrapping digunakan untuk mengemas produk prepackaged dan membungkus beberapa produk hortikultura segar yang mudah mengalami kerusakan fisik. Peralatan ini selalu diperlukan dalam proses persiapan produk pangan segar sehingga diletakkan di dekat meja persiapan. Mesin vacuum packaging berfungsi sebagai alat pembungkus produk curah daging yang disesuaikan dengan skala kebutuhan rumah tangga. Mesin persiapan produk daging terdiri dari meat slicer, meat grinder, meat-bone saw (Gambar 4). Meat slicer digunakan untuk mengiris daging menjadi berbagai ukuran yang lebih kecil dan tipis. Meat grinder digunakan untuk mengolah daging menjadi daging giling untuk keperluan pembuatan kornet dan adonan daging. Meat-bone saw digunakan untuk memotong karkas yang terdiri dari daging dan tulang sehingga menjadi ukuran yang lebih kecil. Ukuran karkas yang diterima oleh Hero Gatsu dari pemasok atau distributor cukup bervariasi tergantung dari jenis hewannya. Umumnya, karkas sapi yang paling banyak membutuhkan proses persiapan karena ukurannya yang jauh lebih besar dibandingkan karkas ayam. Ice maker machine berfungsi sebagai alat pembuat serpihan es kasar untuk mengawetkan produk perikanan segar (Gambar 5). Gambar 4. Mesin Meat Slicer, Meat Grinder, dan Meat-bone Saw 30

12 Gambar 5. Mesin Ice Maker 5. Chiller dan Freezer Hero Gatsu memiliki chiller atau gudang berpendingin sebanyak satu buah, sedangkan freezer atau gudang beku sebanyak dua buah. Chiller digunakan untuk menyimpan produk hortikultura segar. Freezer digunakan untuk menyimpan produk hewani segar, dimana produk perikanan terpisah dari produk daging dan unggas. Chiller berukuran 3x3 m 2 dan bersuhu 0 0 C. Masing-masing freezer berukuran 2x3 m 2 dengan pengaturan suhu yang berbeda. Freezer produk perikanan bersuhu C, sedangkan produk daging dan unggas bersuhu C. Suhu ini disesuaikan dengan karakteristik masing-masing produk yang rentan terhadap kerusakan fisik maupun mikrobiologi. 6. Cold Showcase, Frozen Showcase, dan Room Showcase Cold showcase atau rak display berpendingin digunakan untuk memajang produk segar dan produk olahan tertentu yang membutuhkan kondisi refrigerasi. Terdapat empat grup cold showcase berdasarkan jenis produk, yaitu buah-buahan segar, sayur-sayuran segar, produk daily dan delicatesen, serta minuman kemasan. Frozen showcase atau rak display beku digunakan untuk memajang aneka jenis produk daging (sapi dan unggas) segar dan olahan susu (dairy). Suhu showcase untuk produk sayuran segar berkisar antara C, produk buah-buahan segar berkisar antara C, aneka jenis produk daging (sapi dan unggas) segar yaitu -4 0 C, dan produk olahan susu serta minuman kemasan diatur pada suhu (-1)-0 0 C. Showcase ini tidak dilengkapi dengan alat pengatur tingkat kelembaban sehingga produk segar perlu mendapat penanganan khusus. Pengaturan kelembaban penting dilakukan agar produk tidak cepat mengalami kerusakan akibat hilangnya kandungan air (water loss). Room showcase atau rak display suhu ruang (tanpa pendingin) digunakan untuk meletakkan produk yang tahan terhadap kondisi suhu ruangan Hero Gatsu yang berkisar antara C. Produk pangan yang mampu bertahan pada kondisi tersebut adalah jenis produk makanan atau minuman olahan dalam kemasan yang tidak memerlukan suhu refrigerasi, seperti produk snack, produk pasta kering, confectionary, bumbu-bumbu, produk minyak atau lemak, serealia, produk minuman yang telah diproses dengan suhu sterilisasi, dan lain sebagainya. Selain itu, terdapat beberapa jenis buah-buahan, baik impor maupun lokal serta rempah-rempah yang tidak cepat rusak pada kisaran suhu tersebut. Khusus produk perikanan, pemajangan dilakukan pada room showcase yang diisi dengan potongan es kasar untuk menjaga kesegaran dan memperlambat laju kerusakan produk. 31

13 7. Peralatan Pengangkut Peralatan pengangkut diperlukan untuk membawa atau memindahkan produk dari satu tempat ke tempat tertentu, seperti pemindahan produk dari gudang penyimpanan ke showcase atau dari showcase ke showcase lainnya. Peralatan tersebut berupa hand truck dan troli dorong yang juga digunakan para pelanggan dalam berbelanja. Karena hand truck troli dorong terbuat dari bahan stainless, produk segar yang akan dipindahkan perlu diberi bahan pelapis penahan benturan, seperti kardus. Peralatan pengangkut lainnya berupa keranjang belanja dan wadah plastik besar untuk meletakkan air perendam saat proses crisping (penyegaran sayuran). Gambar 6. Macam-macam Peralatan Pengangkut H. PRODUK Produk yang dijual di Hero Gatsu terdiri dari berbagai macam jenis, yaitu produk pangan segar dan produk grocery meliputi produk makanan dan minuman dalam kemasan sampai barangbarang non pangan yang biasa menjadi kebutuhan rumah tangga lainnya. Perbandingan antara produk lokal dan produk impor untuk masing-masing kategori produk pangan adalah sebagai berikut: Tabel 6. Perbandingan Produk Lokal dan Impor di Hero Gatsu No. Kategori Produk Perbandingan lokal dan impor 1. Produk sayuran segar 80% : 20 % 2. Produk buah-buahan segar 40% : 60 % 3. Produk aneka jenis daging segar, delicatesen, dan 60% : 40 % perikanan segar 4. Produk daily, dairy, dan pangan beku (baik segar 70% : 30 % maupun grocery) 5. Produk grocery lainnya 50% : 30% Produk pangan juga dibedakan atas status kehalalannya. Produk non halal yang dijual di Hero Supermarket merupakan produk olahan dalam kemasan sehingga pelanggan tidak dapat membeli produk non halal dalam keadaan segar. Produk non halal memiliki ruang khusus di dalam showcase atau terpisah dari produk halal dengan adanya kaca penyekat. Jumlah produk pangan non halal tidak lebih dari 3% dibandingkan seluruh produk pangan yang dijual di Hero Gatsu. 32

14 Selain produk segar dan grocery, Hero Gatsu juga menyediakan produk lain yang berbentuk makanan siap saji (fast food). Produk yang dijual antara lain otak-otak, batagor, dan burger. Pelanggan bebas memilih produk mana yang akan dipesan berdasarkan menu yang disediakan dan karyawan pun segera memprosesnya hingga langsung dapat dikonsumsi oleh pelanggan saat itu juga. 33

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Giant di Indonesia beroperasi di bawah bendera bisnis jaringan ritel raksasa, PT. Hero Supermarket Tbk. yang telah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. yang menawarkan berbagai macam barang kebutuhan rumah tangga mulai dari

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. yang menawarkan berbagai macam barang kebutuhan rumah tangga mulai dari 15 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Singkat perusahaan Giant Hipermarket merupakan salah badan usaha pemasaran (ritel) yang menawarkan berbagai macam barang kebutuhan rumah tangga mulai

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN

KEADAAN UMUM PERUSAHAAN 37 IV KEADAAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Hero Supermarket Tbk merupakan suatu perusahaan ritel terkemuka di Indonesia dengan latar belakang keluarga yang kuat dan mulai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Agribisnis merupakan suatu mega sektor karena mencakup banyak sektor, baik secara vertikal (sektor pertanian, perdagangan, industri, jasa, keuangan, dan sebagainya), maupun

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PRAKTIK KERJA LANGSUNG Struktur organisasi yang dimiliki oleh Hero Gatsu menggambarkan secara umum spesifikasi tugas dan tanggung jawab karyawan dalam melaksanakan pekerjaan.

Lebih terperinci

BAB II PROFIL GIANT EKSPRES PANAM PEKANBARU. A. Sejarah Berdirinya GIANT Ekspres Panam Pekanbaru

BAB II PROFIL GIANT EKSPRES PANAM PEKANBARU. A. Sejarah Berdirinya GIANT Ekspres Panam Pekanbaru 14 BAB II PROFIL GIANT EKSPRES PANAM PEKANBARU A. Sejarah Berdirinya GIANT Ekspres Panam Pekanbaru Eksistensi GIANT Saat ini tidak dapat terlepas dari sejarah panjang usaha dan pendiri GIANT itu sendiri,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 17 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan ritel modern terhadap ritel tradisional merupakan fenomena global sejak tahun 1990-an. Hal tersebut dipicu oleh liberalisasi penanaman modal asing dan tuntutan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah ritel di Indonesia tahun sebesar 16% dari toko menjadi

BAB I PENDAHULUAN. jumlah ritel di Indonesia tahun sebesar 16% dari toko menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri ritel berkembang sangat pesat di Indonesia terlebih sejak dibukanya peraturan yang memperbolehkan ritel asing memasuki pasar di Indonesia. Menurut hasil survey

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Gambaran Umum Perusahaan Gambaran umum perusahaan akan menjelaskan mengenai perusahaan yang mencakup sejarah singkat dan perkembangan perusahaan, kegiatan usaha perusahaan,

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Rinadya Yoghurt Rinadya Yoghurt merupakan usaha rumahtangga yang bergerak dalam bidang pengolahan susu segar yaitu memproduksi yoghurt. Usaha ini

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUN DAN BIOGRAFI SWALAYAN GIANT. mulai dari peralatan rumah tangga, alat-alat elektronik sampai aneka bahan

BAB II GAMBARAN UMUN DAN BIOGRAFI SWALAYAN GIANT. mulai dari peralatan rumah tangga, alat-alat elektronik sampai aneka bahan 13 BAB II GAMBARAN UMUN DAN BIOGRAFI SWALAYAN GIANT A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Giant Hipermarket merupakan salah badan usaha pemasaran (ritel) modem yang menawarkan berbagai macam barang kebutuhan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. supermarket lahir dan didirikan atas ide Bapak Mohamad Saleh Kurnia, yang belajar

BAB III OBJEK PENELITIAN. supermarket lahir dan didirikan atas ide Bapak Mohamad Saleh Kurnia, yang belajar BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Hero Supermarket merupakan industri ritel terbesar di Indonesia. Hero supermarket lahir dan didirikan atas ide Bapak Mohamad Saleh Kurnia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ritel merupakan industri yang strategis bagi perkembangan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Ritel merupakan industri yang strategis bagi perkembangan ekonomi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ritel merupakan industri yang strategis bagi perkembangan ekonomi Indonesia. Ritel adalah mata rantai terakhir dalam proses distribusi barang. Ritel menjadi bagian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH Sejarah PT. Hero Supermarket. Tbk,

BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH Sejarah PT. Hero Supermarket. Tbk, BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN PEMECAHAN MASALAH 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah PT. Hero Supermarket. Tbk, PT. Hero Supermarket. Tbk, merupakan industri ritel pasar swalayan (supermarket)

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kawasan RPHU Rawa Kepiting berbentuk kompleks dengan beberapa

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kawasan RPHU Rawa Kepiting berbentuk kompleks dengan beberapa 1 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Tempat Penelitian Kawasan RPHU Rawa Kepiting berbentuk kompleks dengan beberapa bangunan yang didesain dan dibangun khusus yang memenuhi persyaratan teknis dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Data Perusahaan 2.1.1. Identitas Perusahaan Nama Badan Usaha Bentuk Usaha : PT. Hero Supermarket, Tbk : Perseroan Terbatas Alamat Kantor Pusat : Graha Hero, CBD Bintaro

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PT.MIDI UTAMA INDONESIA

BAB II DESKRIPSI PT.MIDI UTAMA INDONESIA 15 BAB II DESKRIPSI PT.MIDI UTAMA INDONESIA 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Midi Utama Indonesia, Tbk. didirikan pada tanggal 28 Juni 2007 oleh keluarga Djoko Susanto yang telah berkecimpung dalam industri

Lebih terperinci

Gerai-gerai PT. Hero Supermarket Tbk. September 2007 di Indonesia

Gerai-gerai PT. Hero Supermarket Tbk. September 2007 di Indonesia V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Giant merupakan anak perusahaan dari PT. Hero Supermarket, Tbk. PT. Hero Supermarket, Tbk. merupakan sebuah perusahaan ritel terkemuka

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. besar dalam perkembangan pasar di Indonesia. Hal ini terlihat dari adanya

I. PENDAHULUAN. besar dalam perkembangan pasar di Indonesia. Hal ini terlihat dari adanya I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan menguatnya pengaruh era globalisasi telah terjadi perubahan besar dalam perkembangan pasar di Indonesia. Hal ini terlihat dari adanya perubahan yang mendasar

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-1 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu: 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen untuk

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. WTC Serpong, Tangerang oleh Mochtar Riady dan anaknya James T. Riady.

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. WTC Serpong, Tangerang oleh Mochtar Riady dan anaknya James T. Riady. IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Hypermart Hypermart merupakan gerai hypermarket yang tergabung dalam MPP. Gerai Hypermart yang pertama diresmikan pada tanggal 22 April 2004 di WTC Serpong,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Iklim perkembangan bisnis ritel di Indonesia beberapa tahun terakhir dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Iklim perkembangan bisnis ritel di Indonesia beberapa tahun terakhir dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Iklim perkembangan bisnis ritel di Indonesia beberapa tahun terakhir dapat sangat dirasakan sangat pesat hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Arti dari

Lebih terperinci

III. METODA KAJIAN. Lokasi yang menjadi obyek kajian tugas akhir ini adalah PT. Libe Bumi

III. METODA KAJIAN. Lokasi yang menjadi obyek kajian tugas akhir ini adalah PT. Libe Bumi III. METODA KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Kajian Lokasi yang menjadi obyek kajian tugas akhir ini adalah PT. Libe Bumi Abadi dengan lokasi Jl. Langgar Raya No. 7 RT. 12, Rw. 05 Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM BOTANI SQUARE BOGOR DAN KARAKTERISTIK UMUM KONSUMEN

BAB V GAMBARAN UMUM BOTANI SQUARE BOGOR DAN KARAKTERISTIK UMUM KONSUMEN BAB V GAMBARAN UMUM BOTANI SQUARE BOGOR DAN KARAKTERISTIK UMUM KONSUMEN 5.1 Sejarah Botani Square Bogor Botani Square merupakan mall yang dibangun di lokasi yang strategis di Kota Bogor, dengan posisi

Lebih terperinci

PENGABDIAN MASYARAKAT PADA UMKM BAKSO SAPI

PENGABDIAN MASYARAKAT PADA UMKM BAKSO SAPI PENGABDIAN MASYARAKAT PADA UMKM BAKSO SAPI Yulian Findawati 1, A rasy Fahruddin 2, Roni Pambudi 3 1,2,3 Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Sidoarjo Alamat Korespondensi : Jl. Raya Gelam 250, Telp.(031)

Lebih terperinci

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN 3.1. Struktur Organisasi Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem kerja yang merupakan rangkaian tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari

Lebih terperinci

satu yang bisa disebut sukses adalah Hero Supermarket. Dengan jumlah cabang

satu yang bisa disebut sukses adalah Hero Supermarket. Dengan jumlah cabang 2 Dari beberapa Supermarket besar yang dimiliki oleh pengusaha lokal, salah satu yang bisa disebut sukses adalah Hero Supermarket. Dengan jumlah cabang tersebar di berbagai kota di Indonesia, Hero Supermarket

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum bidang usaha ritel atau pengecer modern di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum bidang usaha ritel atau pengecer modern di Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara umum bidang usaha ritel atau pengecer modern di Indonesia mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari jumlah dan variasi ritel modern yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ruko (rumah toko) sehingga diseluruh pelosok Surabaya tidak menutup

BAB I PENDAHULUAN. ruko (rumah toko) sehingga diseluruh pelosok Surabaya tidak menutup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Surabaya saat ini dipenuhi dengan banyaknya bangunan-bangunan ruko (rumah toko) sehingga diseluruh pelosok Surabaya tidak menutup kemungkinan kemudahan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB III TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sekilas Tentang PT. Solid Utama Nusantara PT. Solid Utama Nusantara adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan barang retail yang meliputi barang

Lebih terperinci

V GAMBARAN USAHA 5.1 Profil Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa 5.2 Sejarah Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa

V GAMBARAN USAHA 5.1 Profil Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa 5.2 Sejarah Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa V GAMBARAN USAHA 5.1 Profil Rumah Makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa Rumah makan Soto Banjar Waroeng Bumi Khatulistiwa merupakan rumah makan yang menawarkan aneka makanan bercitarasa khas dari

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Megah Plastik merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Form Inspeksi ABC Retail Food Inspection Guide

Lampiran 1. Form Inspeksi ABC Retail Food Inspection Guide Lampiran 1. Frm Inspeksi ABC Retail Fd Inspectin Guide 67 Lampiran. Cara Pengisian Frm Inspeksi GRP untuk Aspek Mayr Cara Pengisian Frm Inspeksi GRP untuk Aspek Mayr Syarat Inspeksi Kategri Jenis COS MAJ

Lebih terperinci

LAMPIRAN PENELITIAN. Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN

LAMPIRAN PENELITIAN. Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN LAMPIRAN PENELITIAN Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN BATIK MUKTI RAHAYU DIKABUPATEN MAGETAN LAMPIRAN 1 FORMULA WAWANCARA

Lebih terperinci

PENANGANAN PASCA PANEN

PENANGANAN PASCA PANEN PENANGANAN PASCA PANEN Pasca Panen Sayuran yang telah dipanen memerlukan penanganan pasca panen yang tepat agar tetap baik mutunya atau tetap segar seperti saat panen. Selain itu kegiatan pasca panen dapat

Lebih terperinci

TELAAH MANAJEMEN OPERASI/PRODUKSI DI RESTORAN SIAP SAJI ES TELLER 77 CABANG MAL CIPUTRA, JAKARTA

TELAAH MANAJEMEN OPERASI/PRODUKSI DI RESTORAN SIAP SAJI ES TELLER 77 CABANG MAL CIPUTRA, JAKARTA TELAAH MANAJEMEN OPERASI/PRODUKSI DI RESTORAN SIAP SAJI ES TELLER 77 CABANG MAL CIPUTRA, JAKARTA Oleh: YUDHAN NUR AKHMADI (0808026031) Program Studi Magister Manajemen Progam Pascasarjana Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis seperti kios, pasar modern/tradisional, department store, butik dan lain-lainnya

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis seperti kios, pasar modern/tradisional, department store, butik dan lain-lainnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis ritel adalah penjualan barang secara langsung dalam berbagai macam jenis seperti kios, pasar modern/tradisional, department store, butik dan lain-lainnya termasuk

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS USAHA AYAM RAS PEDAGING DI PASAR BARU BOGOR

BAB VI ANALISIS USAHA AYAM RAS PEDAGING DI PASAR BARU BOGOR BAB VI ANALISIS USAHA AYAM RAS PEDAGING DI PASAR BARU BOGOR 6.1 Gambaran Lokasi Usaha Pedagang Ayam Ras Pedaging Pedagang di Pasar Baru Bogor terdiri dari pedagang tetap dan pedagang baru yang pindah dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan. Industri ritel dibagi menjadi 2 yaitu ritel tradisional dan ritel

BAB I PENDAHULUAN. perkotaan. Industri ritel dibagi menjadi 2 yaitu ritel tradisional dan ritel 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan industri ritel belakangan ini menunjukkan kemajuan yang begitu berarti ditandai dengan makin banyaknya toko ritel modern di perkotaan. Industri ritel

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1.1 Sejarah Perusahaan Pada awal mulanya, PT. Victory Retailindo didirikan dengan dilatarbelakangi tujuan untuk melayani transaksi penjualan

Lebih terperinci

BAB IV PROFIL PERUSAHAAN. dengan Dairy Farm Internasional pada tahun 1999 dalam bentuk penyertaan

BAB IV PROFIL PERUSAHAAN. dengan Dairy Farm Internasional pada tahun 1999 dalam bentuk penyertaan 47 BAB IV PROFIL PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Giant Giant di Indonesia beroperasi di bawah bendera bisnis jaringan ritel raksasa, PT. Hero Supermarket Tbk. yang telah mengadakan aliansi strategis dengan Dairy

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sanitasi Dan Higiene Pada Tahap Penerimaan Bahan Baku. Penerapan sanitasi dan higiene diruang penerimaan lebih dititik beratkan pada penggunaan alat dan bahan sanitasi.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Industri daging olahan merupakan salah satu industri yang bergerak dalam bidang

I. PENDAHULUAN. Industri daging olahan merupakan salah satu industri yang bergerak dalam bidang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri daging olahan merupakan salah satu industri yang bergerak dalam bidang peternakan. Pada tahun 2009, industri pengolahan daging di dalam negeri mengalami pertumbuhan

Lebih terperinci

Penanganan Barang Tolakan pada Perusahaan XYZ di Lembang Jawa Barat

Penanganan Barang Tolakan pada Perusahaan XYZ di Lembang Jawa Barat Penanganan Barang Tolakan pada Perusahaan XYZ di Lembang Jawa Barat Ananda Oktaria 1,Marlinda Apriyani 2, Cholid Fatih 3 Mahasiswa 1, Dosen Politeknik Negeri Lampung 1 2, Dosen Politeknik Negeri Lampung

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Ocean Centra Furnindo PT. Ocean Centra Furnindo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur khususnya industri spring bed. Tempat

Lebih terperinci

STANDAR USAHA JASA BOGA. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK Penyediaan Makanan dan Minuman

STANDAR USAHA JASA BOGA. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK Penyediaan Makanan dan Minuman LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA JASA BOGA STANDAR USAHA JASA BOGA I. PRODUK Penyediaan Makanan dan Minuman II. PELAYANAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern menyebabkan banyaknya. pembangunan toko ritel yang berkonsep swalayan. Beberapa tahun terakhir,

I. PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern menyebabkan banyaknya. pembangunan toko ritel yang berkonsep swalayan. Beberapa tahun terakhir, I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaman yang semakin modern menyebabkan banyaknya pembangunan toko ritel yang berkonsep swalayan. Beberapa tahun terakhir, toko berkonsep swalayan banyak bermunculan,

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PASAR TRADISIONAL PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PASAR TRADISIONAL PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PASAR TRADISIONAL PUSAT PERBELANJAAN DAN TOKO MODERN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

KAJIAN PERMASALAHAN PENERAPAN MANAJEMEN MUTU TERPADU (Kasus: CV. Putri Segar Lembang, Jawa Barat) Oleh : MOCHAMMAD MARWAN A

KAJIAN PERMASALAHAN PENERAPAN MANAJEMEN MUTU TERPADU (Kasus: CV. Putri Segar Lembang, Jawa Barat) Oleh : MOCHAMMAD MARWAN A KAJIAN PERMASALAHAN PENERAPAN MANAJEMEN MUTU TERPADU (Kasus: CV. Putri Segar Lembang, Jawa Barat) Oleh : MOCHAMMAD MARWAN A14103687 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMENAGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan kebiasaan berbelanja sebagai bentuk mencari suatu kesenangan adalah merupakan suatu motif berbelanja yang baru. Motivasi merupakan konsep yang dinamis dan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Setelah melakukan pengolahan data dan analisis pada bab sebelumnya, maka diperoleh beberapa kesimpulan antara lain: 1. Faktor faktor yang dianggap penting oleh

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan ini terletak di Jakarta. Produk dari PT. X yaitu retail berbagai. Kena Pajak (PKP) sejak tahun1990an.

BAB III OBJEK PENELITIAN. Perusahaan ini terletak di Jakarta. Produk dari PT. X yaitu retail berbagai. Kena Pajak (PKP) sejak tahun1990an. BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Objek Penelitian PT. X adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan eceran. Perusahaan ini terletak di Jakarta. Produk dari PT. X yaitu retail berbagai macam produk

Lebih terperinci

- Validitas Konstruksi LAMPIRAN 1

- Validitas Konstruksi LAMPIRAN 1 - Validitas Konstruksi LAMPIRAN 1 Lampiran L1-1 Validitas Konstruksi Lampiran L1-2 Validitas Konstruksi Lampiran L1-3 Validitas Konstruksi - Kuesioner Pendahuluan LAMPIRAN 2 - Data Mentah Kuesioner Pendahuluan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Struktur organisasi store Giant Hypermarket

Lampiran 1 Struktur organisasi store Giant Hypermarket LAMPIRAN Lampiran 1 Struktur organisasi store Giant Hypermarket Store Manager DM Grocery DM GMS DM Fresh DM Sales Support DH. G1 DH. G2 DH. Ladies DH. Gents DH. Fruit DH. Vegetabl DH. Front D DH. Receiv

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Restoran Ayam Goreng Fatmawati Restoran Ayam Goreng Fatmawati pertama kali didirikan pada tahun 1986 di Jl. Sawojajar, Bogor oleh ibu Hj. Fatmawati.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak dibidang supermarket yang ada di pasar. Para

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang bergerak dibidang supermarket yang ada di pasar. Para BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi dewasa ini, persaingan industri jasa seperti supermarket semakin ketat, dimana dapat kita lihat banyaknya bermunculan perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

ANALISIS PEMASARAN PERTEMUAN PERTAMA. 6/11/2013

ANALISIS PEMASARAN PERTEMUAN PERTAMA. 6/11/2013 ANALISIS PEMASARAN PERTEMUAN PERTAMA 1 Definisi Pemasaran A. Pengertian Pemasaran Menurut WY. Stanton Pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Indomarco Prismatama adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam jaringan ritel waralaba minimarket dengan merek dagang Indomaret. Perusahaan

Lebih terperinci

REGULASI PEMERINTAH TERHADAP RANTAI PASOK DAGING SAPI BEKU

REGULASI PEMERINTAH TERHADAP RANTAI PASOK DAGING SAPI BEKU REGULASI PEMERINTAH TERHADAP RANTAI PASOK DAGING SAPI BEKU Disampaikan Oleh : Ir. Fini Murfiani,MSi Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kehidupan di dunia serta keinginan manusia yang sering kali berlebihan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kehidupan di dunia serta keinginan manusia yang sering kali berlebihan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam praktik kehidupan di dunia, kehidupan akhirat tidak dapat diobservasi, namun perilaku manusia di dunia akan berpengaruh terhadap kehidupan dan kebahagiannya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan CV. Kidung Agung Food terkenal dengan produk kacang atom serta berbagai macam kudapan tradisional Indonesia (kuping gajah, plintiran dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini investasi di bidang pertokoan/retail berkembang pesat hampir di setiap kota kabupaten, kota kecamatan, bahkan di perumahan dan perkampungan penduduk.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan dunia bisnis semakin pesat, ditandai dengan makin besarnya antusiasme dan agresifitas para pelaku bisnis baik di sektor industri, jasa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Carrefour, Hero, Superindo, Hypermart, dan lainnya. Dengan adanya berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Carrefour, Hero, Superindo, Hypermart, dan lainnya. Dengan adanya berbagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis saat ini, membuat persaingan bisnis ritel menjadi semakin ketat. Menurut Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), bisnis ritel atau

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Faktor-faktor yang dipentingkan konsumen dalam memilih toko swalayan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akibat eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan. Eksploitasi ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. akibat eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan. Eksploitasi ditandai dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Isu lingkungan muncul akibat kerusakan lingkungan yang semakin parah akibat eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan. Eksploitasi ditandai dengan pengaruh kandungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kota Surabaya saat ini banyak dipenuhi dengan bangunan-bangunan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kota Surabaya saat ini banyak dipenuhi dengan bangunan-bangunan 16 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Surabaya saat ini banyak dipenuhi dengan bangunan-bangunan ruko (rumah toko) sehingga diseluruh pelosok Surabaya tidak menutup kemungkinan kemudahan

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Nama : PT. Kewalram Indonesia. Alamat : Jl. Raya Rancaekek KM 25 Desa Sukadana. Telp : /

BAB III PROFIL PERUSAHAAN. Nama : PT. Kewalram Indonesia. Alamat : Jl. Raya Rancaekek KM 25 Desa Sukadana. Telp : / 26 BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan 3.1.1 Nama dan Alamat Perusahaan Nama : PT. Kewalram Indonesia Alamat : Jl. Raya Rancaekek KM 25 Desa Sukadana Kecamatan Cimanggung Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV penulis akan menguraikan hasil penelitian berupa pengolahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV penulis akan menguraikan hasil penelitian berupa pengolahan 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV penulis akan menguraikan hasil penelitian berupa pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian mengenai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan CV. Makmur Palas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendaur ulangan sampah plastik menjadi kantong plastik. Perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Berdirinya Perusahaan Mini Market Indomaret. kebutuhan pokok sehari-hari karyawan, maka pada tahun 1988

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Berdirinya Perusahaan Mini Market Indomaret. kebutuhan pokok sehari-hari karyawan, maka pada tahun 1988 BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya Perusahaan Mini Market Indomaret Berawal dari pemikiran untuk mempermudah penyediaan kebutuhan pokok sehari-hari karyawan, maka pada tahun 1988 didirikanlah

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI UMUM PT. PERTANI CABANG DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY) PT. PERTANI merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

BAB II DESKRIPSI UMUM PT. PERTANI CABANG DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY) PT. PERTANI merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang BAB II DESKRIPSI UMUM PT. PERTANI CABANG DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY) A. Sejarah Umum PT. PERTANI Cabang DIY PT. PERTANI merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang modalnya berupa saham-saham dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dewasa ini yang menuju era globalisasi dan perdagangan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dewasa ini yang menuju era globalisasi dan perdagangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perekonomian dewasa ini yang menuju era globalisasi dan perdagangan bebas, merupakan perekonomian yang menuju kepada persaingan ketat. Kemajuan itu perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kondusif, khususnya di Indonesia. Akibat krisis global yang melanda saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. kondusif, khususnya di Indonesia. Akibat krisis global yang melanda saat ini, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi perekonomian negara-negara berkembang saat ini kurang kondusif, khususnya di Indonesia. Akibat krisis global yang melanda saat ini, berdampak juga pada berbagai

Lebih terperinci

DISPLAY BARANG di PT.GIANT SUPERMARKET BLOK M PLAZA JL.Bulungan no 76 kebayoran baru Jakarta selatan. Disusun oleh:

DISPLAY BARANG di PT.GIANT SUPERMARKET BLOK M PLAZA JL.Bulungan no 76 kebayoran baru Jakarta selatan. Disusun oleh: DISPLAY BARANG di PT.GIANT SUPERMARKET BLOK M PLAZA JL.Bulungan no 76 kebayoran baru Jakarta selatan. Laporan Praktek Kerja Industri (Prakerin) Tahun Pelajaran 2011-2012 Disusun oleh: Nama : Alvin Andrianto

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan seperti yang telah diuraikan penulis dalam pembahasan tentang hubungan persepsi konsumen atas Retail Mix dengan preferensi

Lebih terperinci

Tanya Jawab Seputar DAGING AYAM SUMBER MAKANAN BERGIZI

Tanya Jawab Seputar DAGING AYAM SUMBER MAKANAN BERGIZI Tanya Jawab Seputar DAGING AYAM SUMBER MAKANAN BERGIZI KEMENTERIAN PERTANIAN DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2012 DAFTAR ISI 1. Apa Kandungan gizi dalam Daging ayam? 2. Bagaimana ciri-ciri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bisnis ritel di Indonesia mengalami perkembangan yang begitu pesat. Bukan hanya Supermarket atau Department Store saja, melainkan adanya lembaga lain, yakni Koperasi.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Sumatra Industri Cat merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang produksi cat. PT Sumatra Industri Cat didirikan pada bulan Juni tahun

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 21 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Giant Indonesia Giant didirikan pada tahun 1944 oleh keluarga Teng Meng Chun. Pada awal berdirinya berupa sebuah toko kecil di daerah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Industri farmasi diwajibkan menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.43/MENKES/SK/II/1988 tentang CPOB dan Keputusan

Lebih terperinci

USAHA RUMAH MAKAN. bisnis rumah makan, Sebelum anda menginvestasikan. waktu anda untuk belajar tentang

USAHA RUMAH MAKAN. bisnis rumah makan, Sebelum anda menginvestasikan. waktu anda untuk belajar tentang Tugas lingkungan bisnis Nama : Vicky Niyanda Libriyanto NIM : 10.12.4419 Kelas : S1-SI-2A USAHA RUMAH MAKAN Rumah makan dapat diartikan sebagai suatu tempat yang menyediakan atau menjual makanan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subroto No.17 Taman Cibodas, Tangerang Banten. yang dinamakan Tip-Top Plaza. Pada tahun 1985 perusahaan ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subroto No.17 Taman Cibodas, Tangerang Banten. yang dinamakan Tip-Top Plaza. Pada tahun 1985 perusahaan ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Lokasi Penelitian Perusahaan atau organisasi yang penulis jadikan lokasi penelitian adalah PT. Tip-Top Swalayan Dept,Store. yang berlokasi

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah Perusahaan Restoran Karimata merupakan usaha perseorangan yang didirikan oleh Bapak Agung Eko Widodo pada tanggal 22 Desember 2008. Restoran ini pertama kali didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk tetap menggunakan produk yang dihasilkan perusahaan tersebut. berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau

BAB I PENDAHULUAN. untuk tetap menggunakan produk yang dihasilkan perusahaan tersebut. berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan/atau 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pemasaran merupakan suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 17-A TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 17-A TAHUN 2012 TENTANG WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 17-A TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PENATAAN DAN PEMBINAAN PUSAT PERBELANJAAN DAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Bapak Tanib S. Cjolia. Pabrik ini didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pokok sehari hari kepada para konsumen. Retail adalah salah satu cara pemasaran produk

BAB I PENDAHULUAN. pokok sehari hari kepada para konsumen. Retail adalah salah satu cara pemasaran produk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Retail atau biasa disebut pengecer merupakan pelaku usaha yang menjual kebutuhan pokok sehari hari kepada para konsumen. Retail adalah salah satu cara pemasaran produk

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. dan sayuran lunak, berair dengan tingkat respirasi yang tinggi. Susu Mudah rusak (satu sampai beberapa minggu)

LANDASAN TEORI. dan sayuran lunak, berair dengan tingkat respirasi yang tinggi. Susu Mudah rusak (satu sampai beberapa minggu) II. LANDASAN TEORI A. PRODUK PANGAN SEGAR Konsumsi produk pangan segar telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Definisi produk pangan segar menurut PP No.28 Tahun 2004 tentang Keamanan,

Lebih terperinci

ANALISIS PENYEBAB KONSUMEN BERBELANJA DI PASAR TRADISIONAL (STUDI KASUS DI PASAR TRADISIONAL SUNTER KIRANA)

ANALISIS PENYEBAB KONSUMEN BERBELANJA DI PASAR TRADISIONAL (STUDI KASUS DI PASAR TRADISIONAL SUNTER KIRANA) ANALISIS PENYEBAB KONSUMEN BERBELANJA DI PASAR TRADISIONAL (STUDI KASUS DI PASAR TRADISIONAL SUNTER KIRANA) Surej Dhillon dan Lelly Christin Email: resh_1909@yahoo.com lchristin@bundamulia.ac.id Penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih cenderung berbelanja ditempat ritel modern. Semua ini tidak lepas dari pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. lebih cenderung berbelanja ditempat ritel modern. Semua ini tidak lepas dari pengaruh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pergeseran minat belanja dari ritel tradisional ke ritel modern semakin berkembang dari tahun ketahun. Hal ini bisa dilihat dari peningkatan jumlah konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga perlu mengkomunikasikan produk kepada para konsumennya.

BAB I PENDAHULUAN. juga perlu mengkomunikasikan produk kepada para konsumennya. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin banyaknya perusahaan ritel di Bandarlampung yang berdiri, memacu para pengusaha di bidang ini untuk memaksimalkan dalam mempertahankan atau meningkatkan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan perumusan masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis eceran ( Retail Businesses ) atau yang juga populer dengan sebutan

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis eceran ( Retail Businesses ) atau yang juga populer dengan sebutan 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Bisnis eceran ( Retail Businesses ) atau yang juga populer dengan sebutan Peoples Businesses merupakan salah satu cabang kegiatan perdagangan jasa yang berkembang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri ritel yang kian berkembang di Indonesia saat ini, menciptakan berbagai peluang yang cukup besar. Dimana menurut data Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan sebagai kegiatan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan sebagai kegiatan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini untuk memenuhi kebutuhan hidup, manusia sudah tidak bisa memanfaatkan alam sekitarnya. Mengingat bahwa kehidupan semakin modern dan alam yang sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia saat ini mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia saat ini mengalami perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang menjanjikan. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 yang mencapai 237.641.326 jiwa menjadikan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN, PEMBERDAYAAN PASAR TRADISIONAL, DAN PENATAAN PASAR MODERN DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci