BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV penulis akan menguraikan hasil penelitian berupa pengolahan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada Bab IV penulis akan menguraikan hasil penelitian berupa pengolahan"

Transkripsi

1 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab IV penulis akan menguraikan hasil penelitian berupa pengolahan data, dan pembahasan hasil penelitian mengenai Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi Pada Kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi (Penelitian Terbatas Pada Mahasiswa Jurusan Gizi Poltekes Bandung angkatan 2008). A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini berdasarkan pengolahan data dari angket penelitian yang berjudul Institusi Pada Kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi (Penelitian Terbatas Pada Mahasiswa Jurusan Gizi Poltekes Bandung Angkatan 2008), yang berkaitan dengan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor akan dibahas secara lengkap pada tabel 4.1 sampai dengan tabel Kemampuan Kognitif tentang Manfaat Hasil belajar Manajemen Sistem Penyelengaraan Makanan Institusi Pada Kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan institusi. Hasil penelitian data manfaat hasil belajar manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi berupa kemampuan kognitif pada kesiapan praktek kerja lapangan manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi akan dibahas secara lengkap dari tabel 4.1 sampai dengan tabel 4.10.

2 53 Tabel 4.1 Institusi berkaitan dengan Ruang Lingkup Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan institusi sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi 1. a. Saya mengetahui ruang lingkup Manajemen Penyelenggaraan Makanan Untuk Institusi yaitu penyelenggaraan makanan untuk orang banyak yang dilakukan oleh rumah sakit. b. Saya mengetahui ruang lingkup manajemen penyelenggaraan makanan untuk institusi meliputi pengolahan kegiatan terdiri dari organisasi dan ketenagaan, pengkajian dapur, pengendalian biaya dan penentuan harga pangan c. Saya mengetahui ruang lingkup manajemen penyelenggaraan makanan untuk institusi meliputi pengelolaan kegiatan pengadaan, penyimpanan, perencanaan, pengolahan, penyajian hidangan makanan serta peralatan yang dikoordinasikan seefisien mungkin d. Saya mengetahui ruang lingkup manajemen penyelenggaraan makanan untuk institusi meliputi pengelolaan tatanan kerja yang melibatkan tenaga manusia, peralatan, material dan dana e. Saya mengetahui ruang lingkup manajemen penyelenggaraan makanan untuk institusi meliputi penyelenggaraan makanan yang bersifat komersial dan non komersial yang dilakukan di berbagai institusi, baik yang dikelola oleh pemerintah, badan swasta atau yayasan. f % f % f % Rata-rata Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.1 Data pada table 4.1 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan pengetahuan ruang lingkup manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi sebagai kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Istitusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing (86%) penyelenggaraan makanan yang bersifat komersial dan non komersial yang dilakukan di berbagai

3 54 institusi, baik yang dikelola oleh pemerintah, badan swasta atau yayasan, (81%) pengelolaan kegiatan pengadaan, penyimpanan, perencanaan, pengolahan, penyajian hidangan makanan serta peralatan yang dikoordinasikan seefisien mungkin, (77%) pengelolaan tatanan kerja yang melibatkan tenaga manusia, peralatan, material dan dana, lebih dari setengah masing-masing (72%) pengolahan kegiatan terdiri dari organisasi dan ketenagaan, pengkajian dapur, pengendalian biaya dan penentuan harga pangan, (70%) penyelenggaraan makanan untuk orang banyak yang dilakukan oleh rumah sakit. Data hasil pengolahan angket no.1 seperti pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebagian besar 70% mahasiswa menjawab ruang lingkup manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi yaitu penyelenggaraan makanan untuk orang banyak yang dilakukan oleh rumah sakit berada pada kriteria cukup bermanfaat, yang berarti mahasiswa cukup menguasai materi prinsip dasar sistem penyelenggaraan makanan institusi. Secara keseluruhan persentase rata-rata ialah sebesar 77% berada pada kriteria bermanfaat. Manfaat hasil belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi yang berkaitan dengan pemahaman tentang prinsip yang mendasar dalam pengelolaan makanan institusi sebagai kesiapan Praktek Kerja Lapangan dapat dilihat pada tabel 4.2 halaman 55.

4 55 Tabel 4.2 Institusi berkaitan dengan pemahaman tentang prinsip-prinsip yang mendasar dalam pengelolaan makanan institusi sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi 2. a. Tanggung jawab kesinambungan yang harus dipertimbangkan. b. Menyediakan makanan sesuai dengan jumlah dan macam zat gizi yang diperlukan konsumen secara menyeluruh. c. Memperhitungkan keinginan dan penerimaan serta kepuasan konsumen secara menyeluruh. d. Dilaksanakan dengan cara kerja yang memenuhi syarat kesehatan dan sanitasi yang layak e. Menjamin harga makanan yang dapat dijangkau konsumen segala tingkat Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.2 f % f % f % Rata-rata Data pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan pemahaman tentang prinsip-prinsip yang mendasar dalam pengelolaan makanan institusi sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing (93%) Menyediakan makanan sesuai dengan jumlah dan macam zat gizi yang diperlukan konsumen secara menyeluruh, (88%) Tanggung jawab kesinambungan yang harus dipertimbangkan, (81%) Memperhitungkan keinginan dan penerimaan serta kepuasan konsumen secara menyeluruh, (79%) Menjamin harga makanan yang dapat dijangkau konsumen segala tingkat, lebih dari setengah (70%) Dilaksanakan dengan cara kerja yang memenuhi syarat kesehatan dan sanitasi yang layak.

5 56 Data hasil pengolahan angket no.2 seperti pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar 70% mahasiswa menjawab dilaksanakan dengan cara kerja yang memenuhi syarat kesehatan dan sanitasi yang layak. Secara keseluruhan rata-rata sebesar 82% berada pada kriteria bermanfaat. Institusi berkaitan dengan pemahaman tentang prinsip-prinsip yang mendasar dalam pengelolaan makanan institusi sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Institusi berkaitan pemahaman tentang fungsi manajemen dalam sistem penyelenggaraan makanan pada kegiatan mengorganisasikan pelaksanaan pelayanan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi 3. a. Menetapkan/menyusun kebijakan semua unit kerja b. Pembagian tugas pada seluruh unit tugas c. Kegiatan dalam bentuk peningkatan sumber daya manusia d. Sistem pengaturan sanitasi, sarana fisik peralatan dan keselamatan kerja e. Melaksanakan konsultasi dengan pimpinan Menjawa b Menjawa b f % f % f % Rata-rata Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.3 Data pada table 4.3 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan pemahaman tentang fungsi manajemen dalam sistem penyelenggaraan

6 57 makanan pada kegiatan mengorganisasikan pelaksanaan pelayanan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab pemahaman masing-masing: (93%) Menetapkan/menyusun kebijakan semua unit kerja, (91%) Sistem pengaturan sanitasi, sarana fisik peralatan dan keselamatan kerja, (88%) Kegiatan dalam bentuk peningkatan sumber daya manusia, lebih dari setengahnya masing masing (70%) Pembagian tugas pada seluruh unit tugas, (59%) Melaksanakan konsultasi dengan pimpinan. Data hasil pengolahan angket no.3 seperti pada tabel 4.3 menunjukkan lebih dari setengah 59% mahasiswa menjawab melakukan konsultasi dengan pimpinan berada pada kriteria kurang bermanfaat, yang berarti mahasiswa kurang memahami fungsi dalam manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Secara keseluruhan persentasi rata-rata sebesar 80% berada pada kriteria bermanfaat. Institusi berkaitan pemahaman tentang fungsi manajemen dalam sistem penyelenggaraan makanan pada kegiatan mengorganisasikan pelaksanaan pelayanan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel 4.4 halaman 58.

7 58 Tabel 4.4 Institusi berkaitan dengan pengetahuan tentang faktor-faktor dalam merencanakan menu sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi 4. a. Macam dan peraturan institusi b. Kebiasaan makan makan individu atau golongan c. Macam dan jumlah konsumen yang dilayani d. Peralatan dan perlengkapan dapur yang tersedia e. Musim, iklim dan keadaan pasar f % f % f % Rata-rata Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.4 Data pada table 4.4 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan pengetahuan tentang faktor-faktor dalam perencanaan menu sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing: (84%) Macam dan peraturan institusi, Kebiasaan makan makan individu atau golongan, macam dan jumlah konsumen yang dilayani, (77%) Peralatan dan perlengkapan dapur yang tersedia, (72%) Musim, iklim dan keadaan pasar. Data hasil pengolahan angket no.4 seperti pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi pengetahuan tentang faktor-faktor dalam perencanaan menu makanan sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi ialah sebesar 80% berada pada kriteria bermanfaat.

8 59 Institusi berkaitan dengan pemahaman tujuan penyimpanan bahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel 4.5. Tabel 4.5 Institusi berkaitan dengan pemahaman tujuan penyimpanan bahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi 5. a. Mencegah terjadinya pembusukan bahan makanan akibat gangguan serangga. b. Memelihara mutu bahan makanan c. Melayani kebutuhan dan persediaan bahan makanan d. Memenuhi persediaan bahan makanan apabila terjadi kekurangan. e. Mengontrol persediaan kebutuhan bahan makanan f % f % f % Rata-rata 83 Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.5 Data pada table 4.5 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan pemahaman tujuan penyimpanan bahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Seluruhnya (%) responden menjawab Memelihara mutu bahan makanan, sebagian besar masing-masing (86%) responden menjawab Memenuhi persediaan bahan makanan apabila terjadi kekurangan, (77%) Mencegah terjadinya pembusukan bahan makanan akibat gangguan serangga, Melayani kebutuhan dan persediaan bahan makanan, Mengontrol persediaan kebutuhan bahan makanan.

9 60 Data hasil pengolahan angket no.5 seperti pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa seluruhnya % mahasiswa menjawab memelihara mutu bahan makanan berada pada kriteria sangat bermanfaat. Secara keseluruhan rata-rata sebesar 83% berada pada kriteria bermanfaat. Institusi berkaitan dengan pengetahuan menyimpan bahan makanan sesuai dengan sifat dan golongannya sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel 4.6. Tabel 4.6 Institusi berkaitan dengan pengetahuan menyimpan bahan makanan sesuai dengan sifat dan golongannya sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi 6. a. sayuran dan buah-buahan disimpan di lemari es pada bagian vegetable store dengan suhu 5-10ºC b. Daging segar dan ikan disimpan di dalam lemari es bagian freezer dengan suhu 0ºC c. Susu, telur dan sejenisnya disimpan di lemari es pada bagian refrigerator dengan suhu 4º C d. Beras, gula, kacang-kacangan dan bahan makanan kering disimpan dalam wadah tertutup dengan suhu ruang antara 19ºC -21ºC e. Bumbu dapur dan minyak disimpan di tempat yang kering, tidak lembab dan dalam udara terbuka. f % f % f % Rata-rata Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.6 Data pada table 4.6 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan pengetahuan menyimpan bahan makanan sesuai dengan sifat dan

10 61 golongannya sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar masing-masing (84%) responden menjawab sayuran dan buah-buahan disimpan di lemari es pada bagian vegetable store dengan suhu 5-10ºC, (81%) Beras, gula, kacang-kacangan dan bahan makanan kering disimpan dalam wadah tertutup dengan suhu ruang antara 19ºC -21ºC, lebih dari setengah responden menjawab masing-masing (74%) Susu, telur dan sejenisnya disimpan di lemari es pada bagian refrigerator dengan suhu 4º C, (71%) bumbu dapur dan minyak disimpan di tempat yang kering, tidak lembab dan dalam udara terbuka, (70%) daging segar dan ikan disimpan di dalam lemari es bagian freezer dengan suhu 0ºC. Data hasil pengolahan angket no.6 seperti pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan pengetahuan menyimpan bahan makanan sesuai dengan sifat dan golongannya sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi ialah sebesar 75% berada pada kriteria cukup bermanfaat. Institusi berkaitan pemahaman tujuan pengolahan bahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel 4.7 ada halaman 62.

11 62 Tabel 4.7 Institusi berkaitan pemahaman tujuan pengolahan bahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi 7. a. Mempertahankan nilai gizi makanan b. Meningkatkan nilai cerna c. Meningkatkan warna, bau, rasa dan keempukan d. Makanan terbebas dari organisme yang berbahaya untuk tubuh e. Membantu membangkitkan selera makan. f % f % f % Rata-rata Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.7 Data pada table 4.7 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan pemahaman tujuan pengolahan bahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar masingmasing (95%) responden menjawab meningkatkan warna, bau, rasa dan keempukan, (88%) membantu membangkitkan selera makan, (86%) mempertahankan nilai gizi makanan, (79%) meningkatkan nilai cerna, lebih dari setengah (74%) responden menjawab makanan terbebas dari organisme yang berbahaya untuk tubuh. Data hasil pengolahan angket no.7 seperti pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan pemahaman tujuan pengolahan bahan makanan sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi, secara keseluruhan rata-rata sebesar 84% berada pada kriteria bermanfaat.

12 63 Institusi berkaitan dengan pengetahuan tentang tujuan pengawasan dalam penyelenggaraan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel 4.8. Tabel 4.8 Institusi berkaitan dengan pengetahuan tentang tujuan pengawasan dalam penyelenggaraan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi 8. a. Menjamin citarasa makanan sesuai dengan yang dikehendaki b. Makanan tidak mengandung mikroorganisme yang dapat membahayakan kesehatan yang mengkonsumsinya c. Penggunaan unsur produksi, seperti biaya, bahan peralatan dan tenaga sesuai dengan ketentuan seharusnya d. Pemborosan dapat dihindari sehingga biaya penyelenggaraan makanan dapat ditekan serendah mungkin dengan tidak mengurangi mutu dan porsi makanan. e. Mempertahankan standar kualitas bahan makanan yang dapat dilihat dari tingkat kematangan bahan makanan yang diinginkan. Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.8 f % f % f % Rata-rata Data pada table 4.8 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan pengetahuan tentang tujuan pengawasan dalam penyelenggaraan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing (84%) menjamin citarasa makanan sesuai dengan yang dikehendaki, (81%) mempertahankan standar kualitas bahan makanan yang dapat dilihat dari tingkat kematangan bahan makanan yang

13 64 diinginkan, lebih dari setengah responden menjawab masing-masing (72%) penggunaan unsur produksi, seperti biaya, bahan, peralatan dan tenaga sesuai dengan ketentuan seharusnya, (70%) makanan tidak mengandung mikroorganisme yang dapat membahayakan kesehatan yang mengkonsumsinya, dan pemborosan dapat dihindari sehingga biaya penyelenggaraan makanan dapat ditekan serendah mungkin dengan tidak mengurangi mutu dan porsi makanan. Data hasil pengolahan angket no.8 seperti pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan pengetahuan tentang tujuan pengawasan dalam penyelenggaraan makanan sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi ialah sebesar 75% berada pada kriteria cukup bermanfaat. Institusi berkaitan dengan pemahaman tentang hal-hal yang harus diperhatikan sebelum mendistribusikan makanan Rumah Sakit sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Institusi berkaitan dengan pemahaman tentang hal-hal yang harus diperhatikan sebelum mendistribusikan makanan Rumah Sakit sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi 9. a. Pengecekan kembali pasien yang datang dan pulang untuk mengetahui jumlah permintaan makanan b. Menu harian berupa menu biasa atau menu diet c. peralatan yang digunakan d. Sanitasi alat hidang e. Memperhatikan standar kualitas makanan yang akan didistribusikan f % f % f % Rata-rata Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no

14 65 Data pada table 4.9 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan pengetahuan tentang hal-hal yang harus diperhatikan sebelum mendistribusikan makanan Rumah Sakit sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masingmasing (91%) peralatan yang digunakan, (88%) menu harian berupa menu biasa atau menu diet, (79%) pengecekan kembali pasien yang datang dan pulang untuk mengetahui jumlah permintaan makanan, lebih dari setengahnya responden menjawab masing-masing (74%) sanitasi alat hidang, (74%) memperhatikan standar kualitas makanan yang akan didistribusikan. Data hasil pengolahan angket no.9 seperti pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan pengetahuan tentang hal-hal yang harus diperhatikan sebelum mendistribusikan makanan Rumah Sakit sebagai kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi. Secara keseluruhan rata-rata 81% berada pada kriteria bermanfaat. Institusi berkaitan dengan pengetahuan tentang manfaat standar resep dalam manajemen produksi makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel 4.10 pada halaman 66.

15 66 Table 4.10 Institusi berkaitan dengan pengetahuan tentang manfaat standar resep dalam manajemen produksi makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi 10 a. Alat promosi dari Quality assurance b. Kualitas sama setiap waktu c. Mengurangi kegagalan karena persiapan yang kurang baik d. Menghemat waktu produksi dan tenaga managerial e. Penyederhanaan penetapan harga makanan f % F % f % Rata-rata Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.10 Data pada table 4.10 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan manfaat standar resep dalam manajemen produksi makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing (88%) penyederhanaan penetapan harga makanan, (81%) mengurangi kegagalan karena persiapan yang kurang baik, (79%) kualitas sama setiap waktu, (77%) menghemat waktu produksi dan tenaga managerial, lebih dari setengah alat promosi dari Quality assurance. Data hasil pengolahan angket no.10 seperti pada tabel 4.10 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan manfaat standar resep dalam manajemen produksi makanan sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi secara keseluruhan rata-rata sebesar 80% berada pada kriteria bermanfaat

16 67 2. Kemampuan Afektif tentang Manfaat Hasil belajar Manajemen Sistem Penyelengaraan Makanan Institusi Pada Kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan institusi. Hasil penelitian data Manfaat Hasil belajar Manajemen Sistem Penyelengaraan Makanan Institusi berupa kemampuan afektif Pada Kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan institusi akan dibahas secara lengkap dari tabel 4.11 sampai dengan tabel Tabel 4.11 Institusi berkaitan dengan sikap cermat dalam persiapan pengolahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi 11. a. Merancang menu hidangan yang akan diolah b. Memilih bahan makanan yang berkualitas baik c. Menimbang bahan makanan sesuai dengan porsi d. Menggunakan bahan makanan sesuai dengan jenis masakan e. Memilih bumbu berdasarkan standar resep dan standar menu f % f % f % Rata-rata Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.11 Data pada table 4.11 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan sikap cermat dalam persiapan pengolahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing (91%) memilih bumbu berdasarkan standar resep dan standar menu, (88%) menimbang bahan makanan sesuai dengan porsi, (86%) menggunakan bahan makanan sesuai dengan jenis masakan, lebih dari setengah

17 68 masing-masing (74%) memilih bahan makanan yang berkualitas baik, (70%) perancang menu hidangan yang akan diolah. Data hasil pengolahan angket no.11 seperti pada tabel 4.11 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap cermat dalam persiapan pengolahan makanan sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi secara keseluruhan rata-rata sebesar 82% berada pada kriteria bermanfaat. Institusi berkaitan dengan sikap teliti dalam kegiatan pengeluaran bahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel Tabel 4.12 Institusi berkaitan dengan sikap teliti dalam kegiatan pengeluaran bahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi 12. a. Mengeluarkan bahan berdasarkan permintaan tertulis yang ditanda tangani oleh penerima b. Memeriksa semua catatan tentang keluar masuknya barang dalam perusahaan dengan tepat c. Mencatat dengan jelas untuk keperluan apa bahanbahan tersebut dikeluarkan d. Selalu menuliskan tanggal yang tepat untuk semua permintaan bahan makanan dengan tehnik FIFO Mencatat Kemana disalurkannya dan siapa yang bertanggung jawab terhadap penerimaannya Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.12 f % f % f %

18 69 Data pada table 4.12 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan sikap teliti dalam kegiatan pengeluaran bahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing (91%) mengeluarkan bahan berdasarkan permintaan tertulis yang ditanda tangani oleh penerima, (86%) selalu menuliskan tanggal yang tepat untuk semua permintaan bahan makanan dengan tehnik FIFO, (81%) memeriksa semua catatan tentang keluar masuknya barang dalam perusahaan dengan tepat, lebih dari setengah masing-masing (74%) mencatat Kemana disalurkannya dan siapa yang bertanggung jawab terhadap penerimaannya, (70%) mencatat dengan jelas untuk keperluan apa bahan-bahan tersebut dikeluarkan. Data hasil pengolahan angket no.12 seperti pada tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap teliti dalam kegiatan pengeluaran bahan makanan sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi secara keseluruhan rata-rata sebesar 80% berada pada kriteria bermanfaat. Institusi berkaitan dengan sikap Teliti dalam penyusunan menu sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel 4.13 pada halaman 70.

19 70 Tabel 4.13 Institusi berkaitan dengan sikap Teliti dalam penyusunan menu sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi 13. a. Macam dan jumlah konsumen yang dilayani b. Peralatan dan perelengkapan yang tersedia c. Musim/iklim dan keadaan pasar d. Macam dan jenis pelayanan e. Kebiasaan makan konsumen f % f % f % Rata-rata Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.13 Data pada table 4.13 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan sikap Teliti dalam penyusunan menu sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing (95%) macam dan jumlah konsumen yang dilayani, (77%) peralatan dan perlengkapan yang tersedia. Lebih dari setengah responden menjawab masingmasing (74%) musim/iklim dan keadaan pasar, (74%) kebiasaan makan konsumen, (70%) macam dan jenis pelayanan. Data hasil pengolahan angket no.13 seperti pada tabel 4.13 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap Teliti dalam penyusunan menu sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi secara keseluruhan rata-rata sebesar 78% berada pada kriteria bermanfaat.

20 71 Institusi berkaitan dengan sikap sikap teliti dalam kegiatan menyajikan makanan sesuai dengan syarat-syarat menyajikan makanan yang tepat sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel Tabel 4.14 Institusi berkaitan dengan sikap sikap teliti dalam kegiatan menyajikan makanan sesuai dengan syarat-syarat menyajikan makanan yang tepat sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi 14. a. Seluruh jenis makanan panas disajikan dengan piring/tempat penyajian yang panas, dan jenis makanan dingin, disajikan dalam piring/tempat penyajian yang dingin. b. Semua jenis makanan diolah sesegera mungkin (a la minute) dan segera disajikan sesaat setelah diolah, terutama untuk hidangan panas c. Semua jenis hidangan yang telah siap dimasak harus ditempatkan ditempat pemanas makanan (bain marie) agar kondisi panasnya tetap dipertahamkan sebelum diporsikan/disajikan. d. Semua makanan panas harus disajikan dalam keadaan tertutup, dan makanan dingin tidak perlu ditutup kecuali penyajiannya ke kamar atau tempatnya terlalu jauh dengan tempat pengolahan. e. Semua makanan dingin disimpan di tempat ruang pendingin sebelum disajikan f % f % f % Rata-rata Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.14 Data pada table 4.14 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan sikap teliti dalam kegiatan menyajikan makanan sesuai dengan syarat-syarat menyajikan makanan yang tepat sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-

21 72 masing (84%) Seluruh jenis makanan panas disajikan dengan piring/tempat penyajian yang panas, dan jenis makanan dingin, disajikan dalam piring/tempat penyajian yang dingin, (84%) semua jenis makanan diolah sesegera mungkin (a la minute) dan segera disajikan sesaat setelah diolah, terutama untuk hidangan panas, (81%) semua jenis hidangan yang telah siap dimasak harus ditempatkan ditempat pemanas makanan (bain marie) agar kondisi panasnya tetap dipertahamkan sebelum diporsikan/disajikan, lebih dari setengah masing-masing (74%) semua makanan dingin disimpan di tempat ruang pendingin sebelum disajikan, (70%) semua makanan panas harus disajikan dalam keadaan tertutup, dan makanan dingin tidak perlu ditutup kecuali penyajiannya ke kamar atau tempatnya terlalu jauh dengan tempat pengolahan. Data hasil pengolahan angket no.14 seperti pada tabel 4.14 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap teliti dalam kegiatan menyajikan makanan sesuai dengan syarat-syarat menyajikan makanan yang tepat sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi ialah sebesar 79% berada pada kriteria bermanfaat. Institusi berkaitan dengan sikap cermat dan teliti dalam pembelian bahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel 4.15 pada halaman 73.

22 73 Tabel 4.15 Institusi berkaitan dengan sikap cermat dan teliti dalam pembelian bahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi 15. a. Meminta informasi kepada staf, misalnya head chef, manajer restoran, manajer pembelian atau bagian gudang bahan-bahan yang kurang atau perlu dibeli. b. menyeleksi penjual atau supplier c. Masukkan dalam kontrak, negosiasi harga. d. Menerima pesanan barang-barang dan sesuaikan baik kualitas maupun Kuantitasnya e. Menyalurkan barang-barang tersebut sesuai dengan pesanan setiap departemen. f % f % F % Rata-rata Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no Data pada table 4.15 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan sikap cermat dan teliti dalam pembelian bahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing (84%) menyalurkan barang-barang tersebut sesuai dengan pesanan setiap departemen, (77%) menyeleksi penjual atau supplier, lebih dari setengah responden menjawab masing-masing (74%) meminta informasi kepada staf, misalnya head chef, manajer restoran, manajer pembelian atau bagian gudang bahan-bahan yang kurang atau perlu dibeli, (72%) masukkan dalam kontrak, negosiasi harga, (72%) menerima pesanan barang-barang dan sesuaikan baik kualitas maupun Kuantitasnya. Data hasil pengolahan angket no.15 seperti pada tabel 4.15 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap cermat dan teliti dalam

23 74 pembelian bahan makanan sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi ialah sebesar 74% berada pada kriteria cukup bermanfaat. Institusi berkaitan dengan sikap dalam menciptakan suasana kerja yang menyenangkan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel Tabel 4.16 Institusi berkaitan dengan sikap dalam menciptakan suasana kerja yang menyenangkan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi 16. a. menghindari perselisihan pada waktu bekerja b. Hormat terhadap setiap orang, kapan dan dimanapun saya berada c. Menerima saran dan kritik yang diajukan oleh orang Lain d. Berkata dan berlaku sopan kepada orang lain e. Menghargai setiap orang Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.16 f % f % F % Rata-rata Data pada table 4.16 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan sikap dalam menciptakan suasana kerja yang menyenangkan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing (91%) menerima saran dan kritik yang diajukan oleh orang lain, (91%) menghargai setiap orang, (84%) menghargai setiap orang,

24 75 lebih dari setengah responden menjawab masing-masing (74%) menghindari perselisihan pada waktu bekerja, (74%) berkata dan berlaku sopan kepada orang lain. Data hasil pengolahan angket no.16 seperti pada tabel 4.16 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap dalam menciptakan suasana kerja yang menyenangkan sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi secara keseluruhan rata-rata sebesar 83% berada pada kriteria bermanfaat. Institusi berkaitan dengan sikap cermat dalam menyajikan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel Tabel 4.17 Institusi berkaitan dengan sikap cermat dalam menyajikan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi 17. a. Timing atau waktu penyajian makanan pagi, siang, malam atau waktu untuk selingan b. Acara tertentu yang mengharuskan kita menyajikan makana tertentu sebagi simbol dari suatu acara. c. Komposisi makanan yang memenuhi unsur gizi d. Mutu organoleptik dari makanan yang dilihat dari bentuk, aroma, cita rasa, warna dan tekstur makanan e. Estetika dari makanan berupa daya tarik yang bisa diperoleh dari garnish. F % f % f % Rata-rata Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.17

25 76 Data pada table 4.17 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan sikap cermat dalam menyajikan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing (86%) komposisi makanan yang memenuhi unsur gizi, (82%) stetika dari makanan berupa daya tarik yang bisa diperoleh dari garnish, lebih dari setengah masing-masing ( 74%) mutu organoleptik dari makanan yang dilihat dari bentuk, aroma, cita rasa, warna dan tekstur makanan, (72%) timing atau waktu penyajian makanan pagi, siang, malam atau waktu untuk selingan, (72%) acara tertentu yang mengharuskan kita menyajikan makana tertentu sebagi simbol dari suatu acara. Data hasil pengolahan angket no.17 seperti pada tabel 4.17 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap cermat dalam menyajikan makanan sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi secara keseluruhan rata-rata sebesar 74% berada pada kriteria cukup bermanfaat. Institusi berkaitan dengan sikap dalam menambah wawasan manajemen pengelolaan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel 4.18 pada halaman 77.

26 77 Tabel 4.18 Institusi berkaitan dengan sikap dalam menambah wawasan manajemen pengelolaan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi 18. a. Mempelajari buku literature yang berhubungan dengan manajemen pengelolaan makanan b. Mengembangkan kemampuan yang telah dimiliki dengan cara membuka situs-situs di internet yang berhubungan dengan manajemen pengelolaan makanan c. Mengembangkan kemampuan yang telah dimiliki dengan cara melakukan diskusi dengan dosen maupun teman yang memiliki keahlian di bidang manajemen pengelolaan makanan d. Menambah wawasan dengan cara survey ke lapangan/lembaga yang menyelenggarakan pengelolaan makanan M e. engembangkan kemampuan yang telah dimiliki dengan cara melakukan studi kasus yang berhubungan dengan pengelolaan makanan institusi Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.18 F % f % f % Rata-rata Data pada table 4.18 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan sikap dalam menambah wawasan manajemen pengelolaan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing (91%) mempelajari buku literature yang berhubungan dengan manajemen pengelolaan makanan, (86%) mengembangkan kemampuan yang telah dimiliki dengan cara membuka situs-situs di internet yang berhubungan dengan manajemen pengelolaan makanan, (86%) mengembangkan kemampuan yang telah dimiliki dengan cara melakukan studi kasus yang

27 78 berhubungan dengan pengelolaan makanan institusi, (81%) mengembangkan kemampuan yang telah dimiliki dengan cara melakukan diskusi, (77%) mengembangkan kemampuan yang telah dimiliki dengan cara melakukan diskusi. Data hasil pengolahan angket no.18 seperti pada tabel 4.18 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap dalam menambah wawasan manajemen pengelolaan makanan sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi secara keseluruhan rata-rata sebesar 84% berada pada kriteria bermanfaat. Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap sabar dalam menangani teguran konsumen terhadap hidangan yang disajikan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel Tabel 4.19 Institusi berkaitan dengan sikap sabar dalam menangani teguran konsumen terhadap hidangan yang disajikan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi 19. a. Mendengar keluhan konsumen terhadap hidangan yang disajikan b. Mencoba menjelaskan kepada konsumen apabila hidangan yang disajikantidak sesuai dengan selera pasien c. Apabila konsumen memberikan saran perbaikan tentang hidangan yang disajikan d. Apabila konsumen memberikan kritikan tentang cara penyajian hidangan e. Menjelaskan kepada konsumen apabila bertanya tentang hidangan yang disajikan, berkaitan dengan kebutuhan pasien Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.19 F % F % f % Rata-rata

28 79 Data pada table 4.19 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan sikap sabar dalam menangani teguran konsumen terhadap hidangan yang disajikan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing (86%) apabila konsumen memberikan saran perbaikan tentang hidangan yang disajikan, (77%) apabila konsumen memberikan kritikan tentang cara penyajian hidangan, lebih dari setengah masing-masing (74%) menjelaskan kepada konsumen apabila bertanya tentang hidangan yang disajikan, berkaitan dengan kebutuhan pasien, (72%) mendengar keluhan konsumen terhadap hidangan yang disajikan, (72%) mencoba menjelaskan kepada konsumen apabila hidangan yang disajikan tidak sesuai dengan selera pasien. Data hasil pengolahan angket no.19 seperti pada tabel 4.19 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap sabar dalam menangani teguran konsumen terhadap hidangan yang disajikan sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi secara keseluruhan rata-rata sebesar 72% berada pada kriteria cukup bermanfaat. Institusi berkaitan dengan sikap ketika melayani konsumen sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel 4.20 pada halaman 80.

29 80 Tabel 4.20 Institusi berkaitan dengan sikap ketika melayani konsumen sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi 20. a. Sabar ketika mendengar kritikan dari konsumen b. Penuh perhatian ketika mendengar keluhan konsumen c. Bersungguh-sungguh ketika memberikan konsultasi kepada konsumen d. Senang hati ketika konsumen meminta bantuan e. Saya akan melayani konsumen dengan sikap ramah ketika menghidangkan makanan f % F % f % Rata-rata Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.20 Data pada table 4.20 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan sikap ketika melayani konsumen sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masingmasing (88%) saya akan melayani konsumen dengan sikap ramah ketika menghidangkan makanan, (84%) senang hati ketika konsumen meminta bantuan, (79%) bersungguh-sungguh ketika memberikan konsultasi kepada konsumen, lebih dari setengah (72%) penuh perhatian ketika mendengar keluhan konsumen, (70%) sabar ketika mendengar kritikan dari konsumen. Data hasil pengolahan angket no.20 seperti pada tabel 4.20 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan sikap ketika melayani konsumen sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi secara keseluruhan rata-rata sebesar 79% berada pada kriteria bermanfaat.

30 81 3. Kemampuan Psikomotor tentang Manfaat Hasil belajar Manajemen Sistem Penyelengaraan Makanan Institusi Pada Kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan institusi. Hasil penelitian data manfaat Manfaat Hasil belajar Manajemen Sistem Penyelengaraan Makanan Institusi berupa kemampuan psikomotor pada kesiapan PKL Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan institusi akan dibahas secara lengkap dari tabel 4.21 sampai dengan tabel Tabel 4.21 Institusi berkaitan dengan keterampilan dalam penyimpanan bahan makanan kering sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi 21. a. Suhu cukup sejuk, udara kering dengan ventilasi baik b. Ruangan bersih, kering, lantai dan dinding tidak lembab c. Rak-rak berjarak minimal 15 cm dari dinding lantai dan 60 cm dari langit-langit d. Rak mudah dibersihkan dan dipindahkan e. Penempatan dan pengambilan barang diatur dengan FIFO yaitu makanan yang masuk terlebih dahulu harus dikeluarkan lebih dulu f % f % f % Rata-rata Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.21 Data pada table 4.21 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan keterampilan dalam penyimpanan bahan makanan kering Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing (81%) penempatan dan pengambilan barang diatur dengan FIFO yaitu makanan yang masuk terlebih dahulu harus dikeluarkan lebih dulu, (81%) suhu cukup sejuk, udara kering dengan ventilasi baik, (77%) ruangan bersih, kering,

31 82 lantai dan dinding tidak lembab, lebih dari setengah (72%) rak mudah dibersihkan dan dipindahkan, (67%) rak-rak berjarak minimal 15 cm dari dinding lantai dan 60 cm dari langit-langit. Data hasil pengolahan angket no.21 seperti pada tabel 4.21 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan keterampilan dalam penyimpanan bahan makanan kering sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi ialah sebesar 75% berada pada kriteria cukup bermanfaat. Institusi berkaitan dengan keterampilan dalam penerimaan bahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi data dilihat pada tabel Tabel 4.22 Institusi berkaitan dengan keterampilan dalam penerimaan bahan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi 22. a. Order/bon pesanan b. Spesifikasi bahan makanan dalam surat perjanjian jual beli (SPJB) c. Macam dan jumlah bahan makanan yang diterima d. Jadwal dan waktu pengiriman e. Kualitas bahan makanan f % f % f % Rata-rata Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.22 Data pada table 4.22 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan keterampilan dalam penerimaan bahan makanan pada Kesiapan PKL

32 83 manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing (91%) Order/bon pesanan, (91%) jadwal dan waktu pengiriman, (84%) Kualitas bahan makanan, (79%) Kualitas bahan makanan, lebih dari setengah(70) macam dan jumlah bahan makanan yang diterima. Data hasil pengolahan angket no.22 seperti pada tabel 4.22 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan keterampilan dalam penerimaan bahan makanan sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi secara keseluruhan rata-rata sebesar 83% berada pada kriteria bermanfaat. Institusi berkaitan dengan keterampilan dalam mengelompokkan bahan makanan olahan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi Dapat dilihat pada tabel Tabel 4.23 Institusi berkaitan dengan keterampilan dalam mengelompokkan bahan makanan olahan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi 23. a. Jenis bahan makanan b. Sifat bahan makanan c. Daya tahan bahan makanan d. Kemasan bahan makanan e. Tanggal kedatangan bahan makanan f % f % f % Rata-rata Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.23 Data pada table 4.23 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan keterampilan dalam mengelompokkan bahan makanan olahan pada Kesiapan

33 84 PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing (93%) Sifat bahan makanan, (86%) jenis bahan makanan, (86%) daya tahan bahan makanan, lebih dari setengah masing-masing (70%) kemasan bahan makanan, (70%) tanggal kedatangan bahan makanan. Data hasil pengolahan angket no.23 seperti pada tabel 4.23 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan keterampilan dalam mengelompokkan bahan makanan olahan sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi secara keseluruhan rata-rata sebesar 81% berada pada kriteria bermanfaat. Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan keterampilan dalam kegiatan Quality Control produk makanan pada penyelenggaraan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel Tabel 4.24 Institusi berkaitan dengan keterampilan dalam kegiatan Quality Control produk makanan pada penyelenggaraan makanan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi 24. a. Pemilihan bahan makanan yang berkualitas b. Proses pengolahan bahan makanan c. Cara penggunaan peralatan d. Sanitasi dan hygiene bahan makanan e. Penyajian hidangan Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.24 f % f % f % Rata-rata Data pada table 4.24 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan keterampilan dalam kegiatan Quality Control produk makanan pada

34 85 penyelenggaraan makanan pada Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing (88%) proses pengolahan bahan makanan, (88%) sanitasi dan hygiene bahan makanan, (86%) penyajian hidangan, lebih dari setengah masing-masing (72%) pemilihan bahan makanan yang berkualitas, (72%) cara menggunakan peralatan. Data hasil pengolahan angket no.23 seperti pada tabel 4.23 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi keterampilan dalam kegiatan Quality Control produk makanan pada penyelenggaraan makanan sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi secara keseluruhan rata-rata sebesar 81% berada pada kriteria bermanfaat. Institusi berkaitan dengan terampil dalam menyajikan hidangan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi dapat dilihat pada tabel 4.25 pada halaman 86.

35 86 Tabel 4.25 Institusi berkaitan dengan terampil dalam menyajikan hidangan sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi 25. a. Peralatan hidang dengan memperhatikan kebersihannya b. Meja kerja yang akan digunakan dalam penyajian makanan c. Memilih garnish sesuai dengan jenis hidangan d. Menyajikan jenis makanan panas atau dingin pada alat hidang yang sesuai e. Menyajikan makanan dengan memperhatikan hygiene pribadi penjamah makanan f % f % f % Rata-rata Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.25 Data pada table 4.25 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan terampil dalam menyajikan hidangan pada Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masingmasing (93%) peralatan hidang dengan memperhatikan kebersihannya, (91%) meja kerja yang akan digunakan dalam penyajian makanan, (86%) menyajikan makanan dengan memperhatikan hygiene pribadi penjamah makanan, (81%) menyajikan jenis makanan panas atau dingin pada alat hidang yang sesuai, sebagian besar (72%) memilih garnish sesuai dengan jenis hidangan. Data hasil pengolahan angket no.25 seperti pada tabel 4.25 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi keterampilan dalam terampil dalam menyajikan hidangan ialah sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi secara keseluruhan rata-rata sebesar 85% berada pada kriteria bermanfaat.

36 87 Tabel 4.26 Institusi berkaitan dengan keterampilan dalam merencanakan tata letak ruang dapur sebagai Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi 26. a. Kapasitas jumlah porsi yang diolah b. Kapasitas orang yang bekerja di dapur c. Human scale standard (standar skala) d. Pengaturan penggunaan alat e. Alur Kerja f % f % f % Rata-rata Sumber Data : hasil pengolahan data dari angket no.26 Data pada table 4.26 menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan berkaitan dengan keterampilan dalam merencanakan tata letak ruang dapur pada Kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi. Sebagian besar responden menjawab masing-masing (84%) kapasitas orang yang bekerja di dapur, (81%) kapasitas jumlah porsi yang diolah, (79%) alur kerja, (77%) pengaturan penggunaan alat, lebih dari setengah (74%) Human Scale Standard (standar skala) Data hasil pengolahan angket no.26 seperti pada tabel 4.26 menunjukkan bahwa nilai rata-rata persentase Manfaat Hasil Belajar Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi berkaitan dengan keterampilan dalam merencanakan tata letak ruang dapur sebagai kesiapan PKL manajemen sistem penyelenggaraan makanan institusi ialah sebesar 79% berada pada kriteria bermanfaat

ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... Hal i ii iii iv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... B. Perumusan Dan Pembatasan Masalah... C. Tujuan Penelitian... D. Manfaat

Lebih terperinci

PENERIMAAAN BAHAN MAKANAN KERING

PENERIMAAAN BAHAN MAKANAN KERING PENERIMAAAN BAHAN MAKANAN KERING Penerimaan bahan makanan kering adalah suatu kegiatan yang meliputi pemeriksaan/penelitian, pencatatan dan pelaporan tentang macam, kualitas, dan kuantitas bahan makanan

Lebih terperinci

PANDUAN PENYELENGGARAAN MAKANAN

PANDUAN PENYELENGGARAAN MAKANAN DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.03 RUMAH SAKIT TK IV 02.07.04 PANDUAN PENYELENGGARAAN MAKANAN RUMAH SAKIT TK IV 02.07.04 DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.03 RUMAH SAKIT TK IV 02.07.04 SURAT KEPUTUSAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pelayanan Gizi Rumah Sakit Berdasarkan SK. MenKes No.l34/MenKes/IV/1978 menyebutkan bahwa instalasi gizi merupakan wadah yang melaksanakan pelayanan gizi di rumah sakit.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penyelenggaraan berasal dari kata dasar selengara yang artinya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penyelenggaraan berasal dari kata dasar selengara yang artinya 2.1. Penyelenggaraan Makanan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penyelenggaraan berasal dari kata dasar selengara yang artinya menyelenggarakan, mengurus, dan mengusahakan sesuatu, seperti: memelihara, merawat. (Ali,

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAYANAN GIZI

PEDOMAN PELAYANAN GIZI PEDOMAN PELAYANAN GIZI SOP Direktur 1. Definisi Kegiatan pelayanan gizi adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien rawat inap di guna memenuhi keperluan metabolisme tubuh, peningkatan

Lebih terperinci

2. Tersedianya fasilitas ruang penyimpanan bahan makanan sesuai persyaratan.

2. Tersedianya fasilitas ruang penyimpanan bahan makanan sesuai persyaratan. Penyimpanan bahan makanan adalah suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara bahan makanan kering dan basah serta mencatat serta pelaporannya. Setelah bahan makanan yang memenuhi syarat diterima harus

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Pada Bab V ini penulis akan mengemukakan kesimpulan dari seluruh

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Pada Bab V ini penulis akan mengemukakan kesimpulan dari seluruh 83 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN Pada Bab V ini penulis akan mengemukakan kesimpulan dari seluruh kegiatan penelitian, implikasi dan rekomendasi hasil penelitian tentang

Lebih terperinci

TANGGAL TERBIT. 01 januari 2013

TANGGAL TERBIT. 01 januari 2013 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Kata pengantar... ii Daftar Isi... iii 1. Perencanaan anggaran belanja... 1 2. Perencanaan menu... 2 3. Persiapan pelaksanaan produksi distribusi sebelum masuk ruang kerja...

Lebih terperinci

HANDOUT. PERTEMUAN KE : 7, 8 dan 9 MATA KULIAH : MANAJEMEN USAHA BOGA POKOK MATERI : Proses produksi dalam Suatu Usaha Boga

HANDOUT. PERTEMUAN KE : 7, 8 dan 9 MATA KULIAH : MANAJEMEN USAHA BOGA POKOK MATERI : Proses produksi dalam Suatu Usaha Boga HANDOUT PERTEMUAN KE : 7, 8 dan 9 MATA KULIAH : MANAJEMEN USAHA BOGA POKOK MATERI : Proses produksi dalam Suatu Usaha Boga MATERI PERKULIAHAN Proses produksi dalam Suatu Usaha Boga 1. Dapur Usaha Boga

Lebih terperinci

HANDOUT Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa mampu memahami dan memiliki pengetahuan tentang penyimpanan bahan pada katering pelayanan lembaga

HANDOUT Tujuan Instruksional Umum Mahasiswa mampu memahami dan memiliki pengetahuan tentang penyimpanan bahan pada katering pelayanan lembaga HANDOUT 8 Mata Kuliah : Katering Pelayanan Lembaga Program : Pendidikan Tata Boga/ Paket Katering Jenjang : S-1 Semester : VI Minggu : 12 dan 13 Pokok Bahasan : Penyimpanan Bahan Jumlah SKS : 3 sks 1.

Lebih terperinci

Indikator pelayanan makanan : Waktu Daya terima /kepuasan. BAB II Penampilan makan. Keramahan pramusaji Kebersihan alat

Indikator pelayanan makanan : Waktu Daya terima /kepuasan. BAB II Penampilan makan. Keramahan pramusaji Kebersihan alat A. KEPUASAN PASIEN 1. Definisi Pengertian kepuasan pasien Indikator pelayanan makanan : Waktu Daya terima /kepuasan BAB II Penampilan makan Rasa makanan TINJAUAN PUSTAKA Keramahan pramusaji Kebersihan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. rekomendasi yang akan disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. rekomendasi yang akan disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Pada BAB V penulis menguraikan kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi yang akan disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian Pendapat Mahasiswa Tentang Hasil Belajar Makanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Daya Terima Daya terima makan adalah kesanggupan seseorang untuk menghabiskan yang disajikan sesuai dengan kebutuhannya (Kurnia, 2010). Daya terima secara umum dapat dilihat

Lebih terperinci

HANDOUT 4 1. Tujuan Instruksional Umum 2. Tujuan Instruksional Khusus 3. Uraian Materi perkuliahan A. Perencanaan Menu

HANDOUT 4 1. Tujuan Instruksional Umum 2. Tujuan Instruksional Khusus 3. Uraian Materi perkuliahan A. Perencanaan Menu HANDOUT 4 Mata Kuliah : Katering Pelayanan Lembaga Program : Pendidikan Tata Boga/ Paket Katering Jenjang : S-1 Semester : VI Minggu : 6 dan 7 Pokok Bahasan : Perencanaan Menu Jumlah SKS : 3 sks 1. Tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS) Pelayanan gizi rumah sakit adalah pelayanan gizi yang disesuaikan dengan keadaan pasien dan berdasarkan keadaan klinis, status gizi, dan status

Lebih terperinci

PELAYANAN Gizi Institusi Sosial

PELAYANAN Gizi Institusi Sosial PONDOK PESANTREN, PANTI JOMPO DAN PANTI ASUHAN PELAYANAN Gizi Institusi Sosial Pelayanan Gizi Institusi Sosial Adalah Pelayanan Gizi Yang Dilakukan Oleh Pemerintah Atau Swasta Yang Berdasarkan Azas Sosial

Lebih terperinci

HANDOUT Uraian Materi perkuliahan

HANDOUT Uraian Materi perkuliahan HANDOUT 6 Mata Kuliah : Katering Pelayanan Lembaga Program : Pendidikan Tata Boga/ Paket Katering Jenjang : S-1 Semester : VI Minggu : 10 Pokok Bahasan : Pembelian Bahan Makanan Jumlah SKS : 3 sks 1. Tujuan

Lebih terperinci

Tabel Chek List Lembar Observasi Pelaksanaan Sistem Penyelenggaraan Makanan PT Inalum Kuala Tanjung tahun 2011

Tabel Chek List Lembar Observasi Pelaksanaan Sistem Penyelenggaraan Makanan PT Inalum Kuala Tanjung tahun 2011 Tabel Chek List Lembar Observasi Pelaksanaan Sistem Penyelenggaraan PT Inalum Kuala Tanjung tahun 2011 Syarat sistem penyelenggaraan Ya Tidak 1. Perencanaan anggaran belanja a. Tersedianya data standar

Lebih terperinci

BAB III CARA PENGOLAHAN MAKANAN YANG BAIK

BAB III CARA PENGOLAHAN MAKANAN YANG BAIK - 11 - BAB III CARA PENGOLAHAN MAKANAN YANG BAIK Pengelolaan makanan pada jasaboga harus menerapkan prinsip higiene sanitasi makanan mulai dari pemilihan bahan makanan sampai dengan penyajian makanan.

Lebih terperinci

Ala carte suatu susunan menu, di mana setiap makanan yang dicantumkan pada daftar makanan tersebut disertai dengan harga sendiri

Ala carte suatu susunan menu, di mana setiap makanan yang dicantumkan pada daftar makanan tersebut disertai dengan harga sendiri Ala carte suatu susunan menu, di mana setiap makanan yang dicantumkan pada daftar makanan tersebut disertai dengan harga sendiri - - Table d hote menu susunan hidangan lengkap dengan satu harga yang pasti

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN MAKANAN DARURAT MILITER

PENYELENGGARAAN MAKANAN DARURAT MILITER PENYELENGGARAAN MAKANAN DARURAT MILITER A. Pengertian Penyelenggaraan makanan darurat merupakan peyelenggaraan makanan yang dipersiapkan pada waktu terjadi keadaan darurat yang ditetapkan oleh Kepala Wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam membentuk

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam membentuk 1 BAB I PENDAHULUAN B. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam membentuk dan meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui pendidikan dapat menghasilkan

Lebih terperinci

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN 2012 (Sumber: Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 942/MENKES/SK/VII/2003) No Objek Pengamatan Prinsip I : Pemilihan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pelayanan Gizi Rumah Sakit Pelayanan gizi merupakan suatu pelayanan yang bertujuan membantu masyarakat baik dalam keadaan sehat maupun dalam keadaan sakit untuk memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN DAN DAYATERIMA MENU (PERSEPSI) YANG DISAJIKAN DI LAPAS KELAS II B TASIKMALAYA.

ANALISIS SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN DAN DAYATERIMA MENU (PERSEPSI) YANG DISAJIKAN DI LAPAS KELAS II B TASIKMALAYA. ANALISIS SISTEM PENYELENGGARAAN MAKANAN DAN DAYATERIMA MENU (PERSEPSI) YANG DISAJIKAN DI LAPAS KELAS II B TASIKMALAYA Repa Kustipia 1 1 Ilmu Gizi, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul, Jakarta

Lebih terperinci

MAKALAH MANAGEMEN GIZI INSTITUSI SIKLUS MENU SEHAT 10 HARI CITA RASA ANAK REMAJA

MAKALAH MANAGEMEN GIZI INSTITUSI SIKLUS MENU SEHAT 10 HARI CITA RASA ANAK REMAJA MAKALAH MANAGEMEN GIZI INSTITUSI SIKLUS MENU SEHAT 10 HARI CITA RASA ANAK REMAJA Dosen pembimbing : Ir. Suyatno, M.Kes Disusun oleh : Bertin F W 25010110141094 Annisa Arum S 25010112150038 BAGIAN GIZI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Panti Rehabilitasi Panti rehabilitasi merupakan lembaga kesejahteraan sosial yang bertanggung jawab memberikan pelayanan pengganti dalam memenuhi kebutuhan fisik, mental dan

Lebih terperinci

KUESIONER PENYELENGGARAAN MAKANAN

KUESIONER PENYELENGGARAAN MAKANAN KUESIONER PENYELENGGARAAN MAKANAN 1. Perencanaan Menu a. Apakah ketering melakukan perencanan menu? b. Apakah dalam perencanaan menu yang dibuat ketering memperhatikan kecukupan gizi konsumen? c. Apakah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Pada uraian BAB V penulis akan mengemukakan kesimpulan dari seluruh

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Pada uraian BAB V penulis akan mengemukakan kesimpulan dari seluruh 102 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Pada uraian BAB V penulis akan mengemukakan kesimpulan dari seluruh kegiatan penelitian, implikasi dan mengajukan rekomendasi yang berkaitan dengan temuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup saja, tetapi seberapa besar kandungan gizi

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup saja, tetapi seberapa besar kandungan gizi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan bahan pangan bagi manusia bukan hanya sekedar untuk mempertahankan kelangsungan hidup saja, tetapi seberapa besar kandungan gizi bahan makanan yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Keluhan Konsumen

LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Keluhan Konsumen LAMPIRAN Lampiran. Daftar Pertanyaan Keluhan Konsumen. Kapan anda datang untuk makan di restoran ini? Jawab:....... Produk apa yang biasanya Anda beli? Jawab:....... Selama makan di restoran ini apakah

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Pada Bab V penulis menguraikan kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. Pada Bab V penulis menguraikan kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi 106 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI Pada Bab V penulis menguraikan kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi yang akan disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tentang Pendapat Peserta

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. baik disebabkan oleh pengaruh cuaca, serangan serangga maupun mikroba

BAB 1 PENDAHULUAN. baik disebabkan oleh pengaruh cuaca, serangan serangga maupun mikroba 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus selalu tersedia dalam jumlah yang cukup, mutu yang memadai, dan harga terjangkau untuk dapat menjamin kelangsungan

Lebih terperinci

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI A. IDENTITAS PEKERJA Nama Alamat Usia :... :... :. Tahun Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan Status Perkawinan : 1.Kawin 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. metabolisme tubuhnya. Keadaan gizi sangat berpengaruh pada proses

BAB I PENDAHULUAN. metabolisme tubuhnya. Keadaan gizi sangat berpengaruh pada proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan gizi di rumah sakit adalah pelayanan gizi yang disesuaikan dengan keadaan pasien dan berdasarkan keadaan klinis, status gizi dan status metabolisme tubuhnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbagi menjadi dua macam yaitu komersial dengan orientasi pada profit dan non

BAB I PENDAHULUAN. terbagi menjadi dua macam yaitu komersial dengan orientasi pada profit dan non 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan merupakan kebutuhan yang paling dasar untuk dapat bertahan hidup. Seiring bertambahnya waktu dan pengaruh perubahan zaman serta perkembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat yang dewasa ini sudah banyak dikenal dan dikonsumsi oleh berbagai kalangan

Lebih terperinci

Pendinginan dan Pembekuan. Kuliah ITP

Pendinginan dan Pembekuan. Kuliah ITP Pendinginan dan Pembekuan Kuliah ITP Kompetensi Mahasiswa memahami teknologi pendinginan dan pembekuan, prinsip dan perubahan yang terjadi serta dampak pendinginan dan pembekuan terhadap mutu pangan Indikator

Lebih terperinci

Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.

Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea. Langkah 3 Penggunaan formalin: Pembunuh kuman sehingga dimanfaatkan untuk pembersih: lantai, kapal, gudang, pakaian. Pembasmi lalat dan berbagai serangga lain. Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna,

Lebih terperinci

LAMPIRAN PENYELENGGARAAN MAKANAN, KONSUMSI PANGAN DAN STATUS GIZI SANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN DARUSALAAM BOGOR

LAMPIRAN PENYELENGGARAAN MAKANAN, KONSUMSI PANGAN DAN STATUS GIZI SANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN DARUSALAAM BOGOR 53 LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Penelitian PENYELENGGARAAN MAKANAN, KONSUMSI PANGAN DAN STATUS GIZI SANTRI PUTRI PONDOK PESANTREN DARUSALAAM BOGOR Nomor : Nama : Alamat : Tanggal wawancara : DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sistem Pelayanan Gizi Rumah Sakit Berdasarkan SK. Men. Kes No. 134 / Men. Kes / IV / 1978 dan SK. Men. Kes No. 983 / 1992 menyebutkan bahwa Instalasi Gizi merupakan wadah yang

Lebih terperinci

Penyehatan Makanan dan Minuman Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar

Penyehatan Makanan dan Minuman Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar Penyehatan Makanan dan Minuman Makanan adalah kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan setiap saat dan memerlukan pengelolaan yang baik dan benar agar bermanfaat bagi tubuh. Menurut WHO, yang dimaksud makanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penyelenggaraan Makanan Banyak Penyelenggaraan makanan institusi adalah serangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu, penyediaan atau pembelian bahan makanan, penerimaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan gizi di rumah sakit adalah pelayanan gizi yang disesuaikan dengan keadaan pasien dan berdasarkan keadaan klinis, status gizi dan status metabolisme tubuhnya.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian Pemanfaatan Konsultasi Gizi Untuk Peningkatan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian Pemanfaatan Konsultasi Gizi Untuk Peningkatan 96 A. Kesimpulan BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN Kesimpulan penelitian Pemanfaatan Konsultasi Gizi Untuk Peningkatan Penyelenggaraan Makanan Anak Balita (Penelitian terbatas

Lebih terperinci

reporsitory.unimus.ac.id

reporsitory.unimus.ac.id 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 SisaMakanan 2.1.1 Pengertian Sisa adalah jumlah yang tidak habis dikonsumsi setelah disajikan. Menurut Komalawati, Dewi dkk (2005) sisa adalah volume atau persentase yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian mengenai Pemanfaatan Hasil Belajar Ilmu Gizi

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian mengenai Pemanfaatan Hasil Belajar Ilmu Gizi 116 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN A. Kesimpulan Kesimpulan penelitian mengenai Pemanfaatan Hasil Belajar Ilmu Gizi dalam Daur Kehidupan pada praktek Penyuluhan Gizi (Penelitian

Lebih terperinci

UNTUK KEPALA SEKOLAH SDN KOTA BINJAI

UNTUK KEPALA SEKOLAH SDN KOTA BINJAI Lampiran 1. LEMBAR KUESIONER UNTUK KEPALA SEKOLAH SDN KOTA BINJAI A. IDENTITAS INFORMAN Nama :. Alamat : Usia :.Tahun Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan Pendidikan terakhir : Unit Kerja : Masa kerja

Lebih terperinci

Lampiran 1. Siklus Menu 10 Hari Instalasi Gizi RSUD Kabanjahe

Lampiran 1. Siklus Menu 10 Hari Instalasi Gizi RSUD Kabanjahe Lampiran 1. Siklus Menu 10 Hari Instalasi Gizi RSUD Kabanjahe Hari VIP Kelas Ruangan I Pagi Pagi Pagi Ikan acar kuning Telur dadar Telur dadar Tempe goreng Tempe goreng Tempe goreng Tumis bayam Tumis bayam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan memasak timbul karena adanya kebutuhan manusia yang tidak bisa lepas akan makanan. Teori Hierarki Kebutuhan Maslow menjelaskan bahwa makhluk hidup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Restoran Restoran adalah bangunan yang menetap dengan segala peralatan yang digunakan untuk proses pembuatan (pengolahan) dan penjualan (penyajian) makanan dan minuman bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah gizi yang utama di Indonesia adalah Kurang Energi Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi disebabkan oleh rendahnya

Lebih terperinci

Lampiran 1. IDENTITAS SAMPEL

Lampiran 1. IDENTITAS SAMPEL Lampiran 1. IDENTITAS SAMPEL A. Pengantar Bapak/ Ibu/saudara/saudari yang terhormat Kuesioner ini diberikan dalam rangka penyusunan tugas akhir Desi Widya Tamauli Simangunsong, Program Studi Ilmu Gizi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sisa Makanan Keberhasilan suatu pelayanan gizi di ruang rawat inap di evaluasi dengan pengamatan sisa makanan tidak di konsumsi setelah makanan disajikan (Sutarjo, 1999 dalam

Lebih terperinci

PENYUSUNAN MENU MAKAN ANAK USIA DINI

PENYUSUNAN MENU MAKAN ANAK USIA DINI PENYUSUNAN MENU MAKAN ANAK USIA DINI Pengertian MENU Susunan hidangan sekali makan yang secara keseluruhan harmonis dan saling melengkapi untuk kebutuhan makan seseorang MENU SEIMBANG Menu yang mengandung

Lebih terperinci

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data

METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data METODE Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu yang tidak berkelanjutan untuk menggambarkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR...vii

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR...vii DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR...vii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Perumusan dan Pembatasan Masalah...

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. atau dikenal dengan kampus induk/pusat, kampus 2 terletak di Jalan Raden Saleh,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. atau dikenal dengan kampus induk/pusat, kampus 2 terletak di Jalan Raden Saleh, 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Universitas Negeri Gorontalo merupakan salah satu perguruan tinggi di Gorontalo. Kampus Universitas Negeri Gorontalo terbagi atas 3, yaitu kampus

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN LAMPIRAN 58 LAMPIRAN 1 KUESIONER PENJAMAH MAKANAN DI RUMAH MAKAN KARAKTERISTIK SAMPEL Responden adalah penjamah makanan di rumah makan Jumlah responden adalah seluruh penjamah makanan di rumah makan Lembar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. restoran mengalami keberlanjutan ( continue). Selain cita rasa yang

BAB I PENDAHULUAN. restoran mengalami keberlanjutan ( continue). Selain cita rasa yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Restoran saat ini menjadi sebuah usaha yang menjanjikan mengingat setiap manusia memerlukan makanan. Kebutuhan waktu yang tinggi akibat pekerjaan membuat manusia memilih

Lebih terperinci

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN

ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... vii BAB I PENDAHULUAN 2.1 Latar Belakang Masalah... 1 2.2 Rumusan Masalah... 3 2.3 Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 4 1. Pembatasan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Instalasi Gizi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung mempunyai siklus menu 10 hari

BAB V PEMBAHASAN. Instalasi Gizi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung mempunyai siklus menu 10 hari 43 BAB V PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Data Dari hasil penelitian, pada tabel 4.1 diketahui bahwa menu yang ada di Instalasi Gizi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung mempunyai siklus menu 10 hari ditambah menu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 942/Menkes/SK/VII/2003 Tentang Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan, pada pasal 1 menyebutkan

Lebih terperinci

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL BINA HUBUNGAN KETENAGAKERJAAN DAN PENGAWASAN NORMA KERJA NO. : SE.86/BW/1989

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL BINA HUBUNGAN KETENAGAKERJAAN DAN PENGAWASAN NORMA KERJA NO. : SE.86/BW/1989 SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL BINA HUBUNGAN KETENAGAKERJAAN DAN PENGAWASAN NORMA KERJA NO. : SE.86/BW/1989 TENTANG PERUSAHAAN CATERING NG MENGELOLA MAKANAN BAGI TENAGA KERJA Dalam rangka tindakan lanjut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk makanan dari jasaboga. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk makanan dari jasaboga. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkatnya pendapatan masyarakat dan meningkatnya kegiatan pekerjaan di luar rumah, akan meningkatkan kebutuhan jasa pelayanan makanan terolah termasuk makanan dari

Lebih terperinci

Memperkenalkan Makanan pada Bayi.

Memperkenalkan Makanan pada Bayi. Memperkenalkan Makanan pada Bayi. Bayi sangat membutuhkan nutrisi yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan pertama dan utama bayi pada enam bulan pertama kehidupannya.

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAYANAN GIZI

PEDOMAN PELAYANAN GIZI PEDOMAN PELAYANAN GIZI HERMINA SOLO TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Resiko kurang gizi akan muncul secara klinik pada orang sakit, terutama pada penderita anoreksia, kondisi mulut/gigi geligi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengadaan bahan makanan, penerimaan dan penyimpanan, pemasakan bahan. mencapai status gizi yang optimal (Kemenkes, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. pengadaan bahan makanan, penerimaan dan penyimpanan, pemasakan bahan. mencapai status gizi yang optimal (Kemenkes, 2013). BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan makanan institusi merupakan rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu, perencanaan kebutuhan bahan makanan, anggaran belanja, pengadaan bahan makanan,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. Pada Bab V penulis menguraikan kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi yang

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI. Pada Bab V penulis menguraikan kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi yang BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Pada Bab V penulis menguraikan kesimpulan, implikasi, dan rekomendasi yang akan disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tentang Pendapat Siswa SMK Tentang Hasil Belajar

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) 41 42 43 44 SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan dibawah ini: N a m a : U s i a : Alamat : Pekerjaan : No. KTP/lainnya: Dengan sesungguhnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Makanan selain untuk pemuas rasa lapar dan dahaga juga berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Makanan selain untuk pemuas rasa lapar dan dahaga juga berfungsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Makanan selain untuk pemuas rasa lapar dan dahaga juga berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan fisik serta mental. Untuk masyarakat yang berpendidikan dan cukup

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Penyelenggaraan Makanan Institusi

TINJAUAN PUSTAKA Penyelenggaraan Makanan Institusi TINJAUAN PUSTAKA Penyelenggaraan Makanan Institusi Menurut Moehyi (1992), makanan institusi merupakan bentuk penyelenggaraan makanan kelompok yang memiliki tempat memasak dan menyajikan makanan dalam satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan anggaran belanja, pengadaan bahan makanan, penerimaan. pencatatan, pelaporan serta evaluasi (PGRS, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. perencanaan anggaran belanja, pengadaan bahan makanan, penerimaan. pencatatan, pelaporan serta evaluasi (PGRS, 2013). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyelenggaraan makanan RS merupakan serangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu, perencanaan kebutuhan bahan makanan, perencanaan anggaran belanja, pengadaan

Lebih terperinci

A. Peranan Restoran dalam Hotel

A. Peranan Restoran dalam Hotel BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Peranan Restoran dalam Hotel Industri jasa perhotelan yang menjual keramah-tamahan terdiri dari penjualan kamar hotel dan penjualan makanan di restoran. Maju mundurnya usaha

Lebih terperinci

c. 4 supplier d. 5 supplier

c. 4 supplier d. 5 supplier LAMPIRAN' LAMPIRANl Format wawancara / interview di Catering X Hari / Tanggal Waktu wawancara A. Bagian Penerimaan Daging Sapi Pilih sato jawaban yang Sandara anggap benar dengan cara disilang atan dilingkari

Lebih terperinci

Ketenagaan Pelayanan Gizi Rumah Sakit

Ketenagaan Pelayanan Gizi Rumah Sakit Ketenagaan Pelayanan Gizi Rumah Sakit A. Kualifikasi Tenaga Gizi Rumah Sakit 1. Kepala Unit Pelayanan Gizi (UPG) Kepala UPG adalah penanggung jawab umum organisasi UPG yang ditunjuk oleh pimpinan rumah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam membentuk dan meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Melalui pendidikan dapat menghasilkan

Lebih terperinci

MODUL PENGOLAHAN MAKANAN

MODUL PENGOLAHAN MAKANAN 27 MODUL 3 PENGOLAHAN MAKANAN Pendahuluan Di setiap bagian dunia manusia senantiasa berjuang melawan kerusakan pangan akibat perusakan oleh serangga, pencemaran dan pembusukan. Berapa banyak pangan yang

Lebih terperinci

Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani. 1. Pengertian Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani

Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani. 1. Pengertian Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani 1. Pengertian Pengawetan Bahan Nabati dan Hewani Bahan makanan umumny mudah rusak (perishable). Perhatikan saja, buah-buahan dan sayuran yang kita panen. Kita dapat melihat

Lebih terperinci

MAKALAH MSPM DASAR PENERIMAAN, PENYIMPANAN DAN PENYALURAN BAHAN MAKANAN. Untuk memenuhi tugas MSPM Dibimbing oleh, Bachyar Bakri SKM.

MAKALAH MSPM DASAR PENERIMAAN, PENYIMPANAN DAN PENYALURAN BAHAN MAKANAN. Untuk memenuhi tugas MSPM Dibimbing oleh, Bachyar Bakri SKM. MAKALAH MSPM DASAR PENERIMAAN, PENYIMPANAN DAN PENYALURAN BAHAN MAKANAN Untuk memenuhi tugas MSPM Dibimbing oleh, Bachyar Bakri SKM.Kes Oleh Kelompok 1 Diadora Juwita P. (1003000056) Safitri Ardiyanti

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya 2.1 Komposisi Kimia Udang BAB II TINJAUAN PUSTAKA Udang merupakan salah satu produk perikanan yang istimewa, memiliki aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Bagian kepala beratnya lebih

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian mengenai Persepsi Ibu Pada Penyuluhan Pemenuhan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN. Kesimpulan penelitian mengenai Persepsi Ibu Pada Penyuluhan Pemenuhan 112 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI HASIL PENELITIAN A. Kesimpulan Kesimpulan penelitian mengenai Persepsi Ibu Pada Penyuluhan Pemenuhan Gizi Seimbang Sebagai Pendukung Tumbuh Kembang Balita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Semakin berkembangnya dunia bisnis di Indonesia maka semakin besar pula persaingan di dunia bisnis antar pengusaha. Sebuah usaha terjadinya persaingan

Lebih terperinci

Adapun bagian dari Accounting Departement yang berperan penting dalam pengadaan makanan di hotel yaitu : 1. Cost Control

Adapun bagian dari Accounting Departement yang berperan penting dalam pengadaan makanan di hotel yaitu : 1. Cost Control Adapun bagian dari Accounting Departement yang berperan penting dalam pengadaan makanan di hotel yaitu : 1. Cost Control Cost sontrol merupakan salah satu bagian dari departemen accounting yang bertanggung

Lebih terperinci

STANDAR USAHA RESTORAN. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Ruang Makan dan Minum

STANDAR USAHA RESTORAN. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Ruang Makan dan Minum LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA RESTORAN STANDAR USAHA RESTORAN A. Restoran Bintang 3. I. PRODUK A. Ruang Makan dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. hasil penelitian. kesimpulan dalam penelitian ini disusun berdasarkan tujuan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. hasil penelitian. kesimpulan dalam penelitian ini disusun berdasarkan tujuan BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI Pada bab V ini akan diuraikan kesimpulan, implikasi dan rekomendasi hasil penelitian. kesimpulan dalam penelitian ini disusun berdasarkan tujuan penelitian,

Lebih terperinci

WAHYU WIJIATI RAHAYU RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA JAKARTA

WAHYU WIJIATI RAHAYU RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA JAKARTA WAHYU WIJIATI RAHAYU RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA JAKARTA LANDASAN Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 712/Menkes/Per/X/1986 tentang Persyaratan Kesehatan Jasaboga Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis, maka penulis menarik kesimpulan yakni : 1. Ada 29 variabel yang digunakan untuk menentukan persepsi konsumen yaitu

Lebih terperinci

Suatu uhaha preventif pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehatan perseorangan atau manusia beserta lingkungan tempat orang

Suatu uhaha preventif pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehatan perseorangan atau manusia beserta lingkungan tempat orang Suatu uhaha preventif pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehatan perseorangan atau manusia beserta lingkungan tempat orang tersebut berada. suatu usaha preventif pencegahan penyakit

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI 79 BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan Hasil Penelitian Kesimpulan penelitian mengenai Kemampuan Mahasiswa dalam Analisis Menu Sehat Seimbang bagi wanita Dewasa (Penelitian terbatas pada mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi pada berbagai keadaan sakit secara langsung maupun tidak

BAB I PENDAHULUAN. Masalah gizi pada berbagai keadaan sakit secara langsung maupun tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah gizi pada berbagai keadaan sakit secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi proses penyembuhan, sehingga harus diperhatikan secara individual. Khususnya

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL Lampiran 1 PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL Jl.Arjuna Utara no. 9 Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11510 Indonesia Telpon.(021) 5674223 Fax. (021) 5674248 Lampiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kuratif, rehabilitatif dan promotif. Ada 4 kegiatan pokok PGRS yaitu :

BAB I PENDAHULUAN. kuratif, rehabilitatif dan promotif. Ada 4 kegiatan pokok PGRS yaitu : BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pelayanan Gizi Rumah Sakit adalah kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat baik rawat inap maupun rawat jalan, untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyelenggaraan Makanan di Rumah Sakit Citra sebuah rumah sakit di tentukan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah sistem pelayanan kesehatan yang diberikan di rumah sakit

Lebih terperinci

KUESIONER. Anda diminta untuk mengisi kolom isian dan memberikan tanda checklist ( ) sesuai dengan jawaban pada pertanyaan yang diberikan

KUESIONER. Anda diminta untuk mengisi kolom isian dan memberikan tanda checklist ( ) sesuai dengan jawaban pada pertanyaan yang diberikan KUESIONER PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI CHE.CO CAFÉ & RESTO (Survey Pada Konsumen Yang Datang Membeli di Che.co Café & Resto) Petunjuk pengisian Anda diminta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan tempe, tahu, kecap, oncom, susu, dan lain-lain. Kacangkacangan

BAB I PENDAHULUAN. pembuatan tempe, tahu, kecap, oncom, susu, dan lain-lain. Kacangkacangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kacang-kacangan (Leguminosa), seperti kacang hijau, kacang tolo, kacang gude, kacang merah, kacang kedelai, dan kacang tanah, sudah dikenal dan dimanfaatkan secara luas

Lebih terperinci

Pengolahan dengan suhu tinggi

Pengolahan dengan suhu tinggi Pengolahan dengan suhu tinggi Kompetensi dasar Mahasiswa memahami teknologi pemanasan sederhana dan mutakhir, prinsip dan perubahan yang terjadi serta dampak pemanasan terhadap mutu pangan Indikator Setelah

Lebih terperinci

ALUR KERJA INSTALASI GIZI

ALUR KERJA INSTALASI GIZI ALUR KERJA INSTALASI GIZI PELAYANAN GIZI... 3 ALUR PELAYANAN GIZI DI RUMAH SAKIT...4 ALUR PELAYANAN GIZI RAWAT JALAN...5 ALUR PELAYANAN GIZI RAWAT INAP...6 ALUR PENYELENGGARAAN MAKANAN...7 ALUR PENELITIAN

Lebih terperinci