BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Pengetahuan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Pengetahuan"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Pengetahuan merupakan hasil tahu dan terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan ini terjadi melalui pengelihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.( Notoatmodjo, 2003) Tingkatan dari pengetahuan itu sendiri berjenjang mulai dari tahu, Memahami, Mengaplikasi, Menganalisis, Sintesis dan Evaluasi. Pengetahuan ibu tentang gizi makanan sangat berpengaruh terhadap perkembangan gizi keluarga. Karena penyediaan makanan bagi keluarga pada umumnya merupakan tugas seorang ibu rumah tangga. (Sediaoetama, 1999) Meskipun pendapatan keluarga itu pas pasan, tetapi apabila pengetahuan ibu dan keluarga terhadap bahan bahan makanan yang bergizi yang banyak ragamnya dan yang dapat diperoleh dengan kemampuannya akan selalu diperhatikan, maka setiap keluaraga dapat menyusun suatu hidangan makanan yang mempunyai nilai atau kandungan zat gizi setiap harinya dari bahan bahan makanan yang dapat diperoleh sesuai dengan kemampuannya. Dengan demikian maka kebutuhan tubuh masing masing

2 anggota keluarganya akan zat gizi dapat dicukupi. Adapun faktor faktor yang mempengaruhi Pengetahuan Ibu antara lain sebagai berikut : 1. Pekerjaan Ibu. Para ibu yang bekerja setelah melahirkan harus meninggalkan bayinya dari pagi hingga sore, dan bayi diasuh oleh pengasuh atau neneknya sehingga ibu tak sanggup memberikan makan bergizi kepada balitanya. 2. Pendapatan keluarga Masalah gizi selain dipengaruhi oleh asupan zat gizi, keadaan kesehatan individu juga berkaitan erat dengan keadaan sosial ekonomi masyarakat. Pada umumnya kekurangan zat gizi berkaitan erat dengan masalah kemiskinan. 3. Peran kepadatan penduduk Meningkatnya jumlah penduduk yang cepat tanpa diimbangi dengan bertambahnya persediaan bahan makanan setempat yang memadai merupakan sebab utama krisis pangan.(world Food Conference dalam Solihin, 2003). 4. Distribusi makanan dalam keluarga Kebiasaan tradisional yang mementingkan dan mendahulukan ayah dalam distribusi makan dan mengesampingkan anak anak terutama balita adalah hal yang tidak dibenarkan. Bayi dan anak yang masih kecil serta wanita merupakan kelompok yang rentan terhadap pemberian pangan yang

3 tidak merata dalam keluarga, sehingga dapat menimbulkan bencana (Sediaoetama, 2003). 5. Pendidikan ibu Pendidikan ibu memberikan pengaruh terhadap perilaku perawatan anak, khususnya tanggung jawab dalam memilih makanan. Tingkat pendidikan yang rendah mempengaruhi penerimaan informasi termasuk gizi, sehingga pengetahuan akan terbatas ( Sediaoetama, 2003). Tingkat pendidikan ibu yang rendah akan memperkecil peluang untuk mendapatkan penghasilan yang memadai dalam membantu memenuhi kebutuhan keluarga. Tujuan dari pendidikan ibu tentang gizi pada balita adalah agar ibu yang mempunyai anak balita dapat memahami kebutuhan gizi balitanya. Kebutuhan Zat zat gizi utama meliputi 5 komponen dasar, yakni karbohidrat, protein, mineral dan vitamin (Rumdasih, 2004). Pendidikan gizi ini diharapkan dapat merubah kebiasaan mereka menanam bahan makanan dan cara menghidangkan makanan supaya keluarga dan anak anaknya mendapat makanan yang lebih baik mutunya (Solihin, 2003 ). Pendidikan tentang gizi kepada ibu / keluarga dapat diberikan melalui penyuluhan penyuluhan tentang gizi, media massa dan radio. B. Sikap

4 Newcomb dalam Notoatmodjo (2003 ), sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap merupakan suatu kedaan mental dan saraf dari kesiapan, yang diatur melalui respon individu pada semua obyek dan situasi yang berkaitan dengannya dan bersifat dinamis ( Widayatun, 2004 ). Dalam penentuan sikap, pengetahuan, berpikir, keyakinan dan emosi memegang peranan penting. Faktor faktor yang mempengaruhi sikap adalah kepribadian, intelegensia, minat dan motivasi individu tersebut (faktor intrinsik). Sedang faktor extrinsik adalah faktor lingkungan, pendidikan, idiologi, ekonomi, politik serta pertahanan dan keamanan (Hankam). Sikap dapat dipelajari dan dibentuk sehingga sikap akan mencerminkan kepribadian dan karakter seseorang. Kebutuhan sikap yang cenderung dinamis tentu dibarengi dengan perubahan sikap melalui beberapa tahapan yaitu perhatian, mengerti, menerima dan keyakinan (proses rasional). Sikap ibu terhadap gizi dapat dilihat dari kesediaan dan perhatian ibu terhadap ceramah ceramah tentang gizi. Merespon dengan memberikan jawaban ketika ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan. Kemudian Mengajak tetangga untuk pergi menimbangkan anaknya ke Posyandu adalah menunjukkan ibu mempunyai sikap positip terhadap gizi anaknya.

5 Sesuai dengan pengertian yang diuraikan di atas maka sikap yang diharapkan dari ibu-ibu adalah terbentuknya perilaku ibu dalam meningkatan atau mempertahankan gizi dengan baik, yang meliputi : 1. Ibu dapat memilih makanan yang bergizi tinggi bagi anak balitanya 2. Ibu dapat memasak dan memilih makanan yang bergizi tinggi berdasarkan bahan bahan yang murah dan sederhana. 3. Timbulnya kebiasaan makan yang baik. 4. Semua bayi disusui ibunya sampai berusia 2 tahun dan mendapatkan makanan tambahan sesuai dengan kebutuhannya. 5. Pemanfaatan pekarangan untuk meningkatkan gizi keluarga. C. Perilaku ibu Perilaku adalah segala bentuk tanggapan dari individu terhadap lingkungannya dan merupakan suatu perwujudan dari adanya kebutuhan.untuk mewujudkan sikap dalam pemberian makanan bergizi menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu yang memungkinkan antara lain adalah fasilitas. Tingkatan praktek adalah mulai dari Persepsi, Respon terpimpin, Mekanisme dan Adaptasi. Dimana dalam perilaku pemberian makanan bergizi ini dapat terlihat dari ibu bisa memilih makanan yang bergizi bagi balitanya, dapat memasak sayur dengan benar, mulai dari cara mencuci, memotong dan memasak, kemudian ibu dapat pula memilih bahan makanan yang bergizi tinggi berdasar bahan yang murah dan sederhana. (Notoatmodjo, 2002)

6 D. Gizi Balita 1. Pengertian gizi Zat gizi (nutriens) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses proses kehidupan (Almatsier, 2001). Berbagai fungsi dari zat gizi antara lain sebagai sumber energi atau tenaga, untuk menyokong pertumbuhan badan yaitu penambahan sel baru pada sel yang sudah ada, memelihara jaringan tubuh, mengatur metabolisme dan berbagai keseimbangan dalam cairan tubuh dan berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh sebagai anti oksidan dan anti bodi (Sediaoetama, 1999). 2. Zat Gizi a. Karbohidrat atau Hidrat Arang Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri atas unsur unsur karbon, hidrogen dan oksigen dan terbagi menjadi gula atau karbohidrat sederhana dan karbohidrat komplek. Karbohidrat terutama bahan pangan yang banyak mengandung zat tepung / pati dan gula. Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan keperluan energi bagi tubuh dengan cepat. Kelebihan karbohidrat dapat disimpan sebagai glikogen dalam otot dan hati, yang dapat digunakan sewaktu waktu bila tubuh memerlukan banyak energi.

7 Metabolisme 1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori, umumnya di Indonesia 70% - 80% dari keseluruhan energi untuk keperluan tubuh berasal dari karbohidrat. Sumber bahan makanan dari karbohidrat adalah padi-padian (sereal), umbi-umbian dan hasil olahannya (Kartasapoetra, 2002). Untuk menentukan nilai energi, faktor karbohidrat pada berbagai bahan makanan haruslah menunjukkan angka kalori pergramnya sebagai berikut : 1) Jagung 4,03 Kal/g 2) Gandum 4,12 Kal/g 3) Beras giling 4,16 Kal/g 4) Pati 4,12 Kal/g 5) Kentang/akar berumbi 4,03 Kal/g Bahan makanan sumber karbohidrat tersebut biasa dikonsumsi sebagai makanan pokok, makanan antara atau makanan kecil (snack). b. Protein Protein adalah pondasi sel pada manusia. Protein terbentuk dari unsur unsur organik yang relatif sama dengan karbohidrat dan lemak yaitu terdiri dari unsur karbon, hidrogen dan oksigen, tetapi untuk protein ditambah dengan unsur nitrogen dan mineral. Protein berasal dari sumber sumber makanan hewan dan tumbuhan. Makanan yang bergizi adalah makanan yang

8 mengandung protein, karena selain digunakan sebagai pembangun struktur tubuh (pembentukan berbagai jaringan) juga akan disimpan untuk keadaan darurat, sehingga pertumbuhan/kehidupan dapat terus terjamin dengan wajar. Fungsi protein sendiri adalah, merupakan bagian utama dari sel sel dan protoplasma, menunjang organik dari matriks tulang, gigi, rambut dan kuku, sebagai sumber energi dan untuk zat kekebalan tubuh (Sediaoetama, 2002 ). Sumber bahan makanan protein adalah kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, daging, telur, susu dan hasil olahannya. Kadar Protein Beberapa Bahan Makanan: Sumber protein Hewani: Sumber Protein Nabati : a) daging 18,8 g % a) Kacang kedelai 34,9 g% b) Hati 19,17 g% b) Kacang ijo 22,2 g% c) Ikan segar 17.0 g% c) Kacang tanah 25,3 g% d) Udang segar 21,0 g% d) Beras 7,4 g% e) Ayam 18,2 g% e) Jagung 9,2 g%

9 f) Telur 12,8 g% f) Singkong, tapioka 1,1 g% g) Susu sapi 3,2 g% c. Lemak Lemak sebagai bahan atau sumber pembentuk energi didalam tubuh, yang dalam hal ini bobot energi yang dihasilkan dari tiap gram adalah lebih besar dari yang dihasilkan tiap gram karbohidrat dan protein, tiap gram lemak menghasilkan 9 kalori. Fungsi utama dari lemak adalah : sebagai penghasil energi, sebagai pembangun / pembentuk susunan tubuh, pelindung kehilangan panas tubuh dan pengatur temperatur tubuh, sebagai penghasil asam lemak esensial karena tidak dapat dibentuk dalam tubuh melainkan harus tersedia dari luar, untuk pertumbuhan dan pencegahan terjadinya peradangan kulit serta sebagai pelarut vitamin tertentu ( A, D,E, K ) sehingga dapat digunakan tubuh ( Sediaoetama, 2002 ). Sumber bahan makanan dari lemak adalah lemak, minyak kelapa dan kacang kacangan. Kadar Lemak beberapa jenis Bahan Makanan : Lemak Nabati : Lemak Hewani : a) Kacang tanah 42,8 g% a) Daging sapi 22,0 g% b) Kacang kedelai 18,1 g% b) Daging babi 45,0 g% c) Biji kelapa tua 34,7 g% c) Daging kambing 9,2 g%

10 d) Biji kemiri 63,0 g% d) Ayam 5,0 g% e) Buah apokat 6,5 g% e) Ikan segar 4,5 g% d. Vitamin Vitamin adalah senyawa kimia yang sangat esensial, yang walaupun tersedianya dalam tubuh dalam jumlah yang kecil, tetapi diperlukan sekali bagi kesehatan dan pertumbuhan tubuh yang normal (Sediaoetama, 2002). Vitamin umumnya dibagi menjadi dua yaitu : vitamin yang larut dalam air ( C dan B ) dan vitamin yang larut dalam lemak ( A,D,E,K ). Fungsi Vitamin yaitu : 1) Vitamin A : berfungsi sebagai pertumbuhan sel sel epitel, untuk proses oksidasi tubuh dan mengatur rangsang sinar pada saraf mata. Terdapat pada sayuran hijau dan kuning, mentega, hati, minyak ikan, telur dan susu. 2) Vitamin D : berfungsi mengatur kadar kapur dan fosfor dalam darah dan memperbesar penyerapan kapur dan fosfor. Sumber vitamin D yaitu minyak ikan, mentega, susu, kuning telur, ragi dan buah pisang. 3) Vitamin E : Vitamin E diperlukan pada saat sel sedang membelah, berfungsi sebagai antioksida alamiah dan metabolisme. Sumber vitamin E adalah kuning telur, susu, lemak, daging, hati, ginjal dan taoge, kecambah, kacang hijau.

11 4) Vitamin K : fungsi vitamin K sebagai pembentukan protombin untuk proses koagulasi ( pembekuan ) darah. Terdapat dalam sayuran hijau, kuning telur, minyak kedelai dan hati. 5) Vitamin C : yaitu asam askorbat, berfungsi pembentukan trombosit dan mekanisme imunitas daya tahan tubuh.terdapat pada hati, ginjal, sayuran dan buah buah segar terutama jeruk. 6) Vitamin B1 : yaitu Thiamin atau anti beri beri berfungsi sebagai metabolisme karbohidrat, untuk keseimbangan air di tubuh dan mempengaruhi penyerapan zat lemak dalam usus. Terdapat pada golongan padi padian, kacang -kacangan dan daging. 7) Vitamin B2 : yaitu riboflavin berguna sebagai enzim dalam proses oksidasi sel sel. Terdapat pada hati, susu,wortel, dan kuning telur. 8) Vitamin B6 : berguna dalam pembuatan sel darah merah dan pertumbuhan.banyak terkandung pada sayur, hati, ikan dan daging. 9) Vitamin B12 : berguna dalam pembentukan eritrosit (sel darah merah). Sumber terutama pada hati. e. Mineral Mineral merupakan zat gizi yang cukup penting bagi tubuh manusia, sekitar 4 % dari tubuh manusia terdiri dari mineral. Fungsinya adalah pembentukan tulang dan gigi, serta untuk

12 membantu pergerakan otot, mengatur proses fisiologi tubuh dan berperan dalam pembentukan sel - sel baru. Sumber dari mineral terdapat pada susu, sayur seperti brokoli, kacang kacangan, udang, kuning telur dan buah buahan. E. Cara Pengolahan Gizi Seimbang Untuk Balita Pemberian makan pada balita harus dapat memenuhi kebutuhan balita yang meliputi kebutuhan kalori serta kebutuhan zat gizi utama. Cara pengolahan makanan untuk balita ada bermacam macam, contohnya ada makanan untuk balita sudah tersedia dalam bentuk instant ( makanan komersial ) dan makanan yang dibuat sendiri. Secara komersial makanan tersebut tersedia dalam bentuk tepung campuran instan atau biskuit yang beredar di pasaran seperti Promina, Nestlle, Sun dan lain-lain. Produk ini dibuat dengan mencampur atau memformulasikan bahan yang mengandung zat gizi protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Selain memiliki nilai cerna tinggi, makanan tersebut memiliki nilai sosial, ekonomi, budaya dan agama ( Krisnatuti, 2003 ). Selain itu Ibu dapat membuat makanan pendamping ASI sendiri yang dibuat dengan bahan pangan lokal, dengan harga murah dan mudah didapat, serta bentuknya lebih bervariasi. Cara cara menyiapkan harus memperhatikan kebersihan, memakai bahan baku yang segar dan dengan metode memasak yang baik antara lain pengukusan lebih baik dari perebusan

13 dan penyaringan lebih baik dari penggorengan ( Krisnatuti, 2003 ). Bahan bahan makanan dipotong potong kecil atau dicacah dan digiling agar mudah dikunyah, ditelan dan dicernakan. F. Macam Macam Makanan Pendamping ASI untuk Balita 1. Makanan Bayi 0 4 bulan Gizi pada masa anak sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang, bahkan sejak masih dalam kandungan.( Soetjiningsih, 2002 ). ASI merupakan makanan bayi utama dan alami, karena mempunyai komposisi yang sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang bayi. ASI saja sebaiknya diberikan sampai bayi berusia 6 bulan ( ASI exclusive ), karena pada usia itu bayi siap mengisap makanan cair saja (Soetjiningsih,2002 ). Selain murah, praktis, mudah didapat ASI mengandung asam lemak untuk pembentukan sel otak dan paling baik untuk bayi manusia. Dalam pemberiannyapun akan terbina hubungan interaksi antara ibu dan bayinya sehingga bayi akan merasakan mendapat limpahan kasih sayang ( Wiryo, 2002 ). Tetapi apabila ASI ibu sedikit keluar ( tidak cukup ) / tidak keluar, atau karena ibu bekerja sehingga dalam pemberian ASI kurang mencukupi, maka dapat diberikan makanan cair yang rasanya kurang enak dari ASI seperti air nasi atau nasi lumat ( dengan penyediaan secara higienis ), hal ini dikarenakan supaya bayi tetap menyukai ASI. Bila selama ibu bekerja, bayi diberi susu bubuk yang rasanya lebih enak dari

14 ASI, dikhawatirkan bayi tidak mau lagi minum ASI dan masyarakat dengan sosial ekonomi lemah biasanya sukar untuk menyediakan susu bubuk kerena harganya yang mahal. Pada bayi usia 0 4 bulan tidak boleh diberi pisang dikarenakan mengandung serat-serat yang belum bisa diserap oleh tubuh bayi (hemiselulosa, algine, dan pectin ), sehingga bisa berakibat perut menjadi kembung dan dapat terjadi penyumbatan saluran pencernaan bayi ( Wiryo, 2002). 2. Makanan bayi 4-5 bulan ( apabila ASI kurang ) Contoh menu : Bubur tepung Bahan : tepung beras 1 sdm, Air : ¼ -1/2 gelas, gula : 1 sdt Cara membuat : Semua bahan dicampur kemudian dimasak hingga matang, dan bahan agak sedikit kental. Menu ini dapat ditambah susu,bahan utama yaitu tepung beras dapat diganti dengan ubi jalar merah yang sudah rebus dan dilumatkan atau jagung muda yang sudah diparut kemudian diberi air dan diperas (seperti santan) endapkan, kemudian dimasak. 3. Makanan Bayi di atas 5 7 Bulan Bayi memerlukan makanan tambahan setelah menginjak umur lebih dari 6 bulan. Apabila dibawah umur 4 bulan, seorang bayi telah diberi makanan tambahan, dikhawatirkan bayi akan mengalami gangguan gangguan seperti sakit perut, mencret atau sembelit

15 ( Krisnatuti, 2003 ). Karena gerakan peristaltik usus bayi baru akan sempurna setelah berumur 6 bulan. Pada usia ini pula bayi mulai dikenalkan kuning telur dan tepung kacang kacangan. Porsi mulai lebih banyak kira kira satu setengah kali porsi makanan bayi, kemudian makanan mulai agak padat. Contoh menu Bahan : Bubur tepung telur : tepung beras 1 sdm, kaldu ayam / sapi / air : ½ - 1 gls, kuning telur : ½ - 1 butir. Cara : Tepung beras dimasak dengan air / air kaldu dicampur kuning telur diaduk hingga tercampur rata dan matang. Penggunaan tepung beras dapat digantikan dengan tepung gandum, tepung sagu, tepung tapioka, tepung maizena ( tepung jagung ) atau labu. 4. Makanan Bayi di atas 7 12 Bulan Setelah umur bayi 7 bulan bisa diberikan bubur saring yang dibuat dari aneka ragam makanan bergizi. Saat bayi berumur 10 bulan dan sudah mempunyai beberapa gigi maka bayi mulai beradaptasi dengan makanan yang agak kasar, menu mulai ditambah sayuran dan pengganti protein hewan selain telur. Untuk anak pada umur ini perlu pemberian hati dan bayam yang mengandung zat besi karena penting untuk menambah darah. Contoh menu : Tim Saring

16 Bahan : beras 1 sdm, hati ayam / hati sapi sebesar hati ayam I biji, bayam 10 lembar, wortel : 1 biji, air 1 gelas. Cara : Semua bahan dicincang, ditim dan kemudian disaring. Setelah disaring, angkat, dicampur dan dihidangkan. Bayam dapat diganti dengan daun singkong dan kangkung, wortel dapat diganti dengan tomat. Ukuran Rumah Tangga : Sdm : satu sendok makan sdt : satu sendok teh 5. Makanan Anak diatas 1 Tahun Setelah bayi berumur 1 tahun, bayi mulai mengenal makanan yang dimakan oleh seluruh anggota keluarga. Makanan anak harus terdiri dari empat kelompok bahan pangan seperti : a. Makanan pokok sebagai bahan makan utama dan merupakan sumber karbohidrat. Lebih dianjurkan berupa serealia. Misalnya beras, jagung, kentang, singkong dan sagu. b. Lauk pauk ( hewani maupun nabati ) sebagai sumber protein misalnya telur, ikan, ayam, susu, daging dan kacang kacangan. c. Sumber vitamin dan mineral berupa sayur sayuran dan buah buahan yang berwarna ( terutama hijau tua dan jingga ). d. Tambahan energi berupa lemak, minyak atau gula yang berfungsi untuk meningkatkan kandungan energi makanan campuran.

17 Menu anak lebih dari 1 tahun sama dengan orang dewasa hanya saja tidak pedas dan konsistensi agak lunak, dengan memperhatikan menu seimbang dan ASI tetap diberikan sampai usia 24 bulan. Kalau anak tidak mau makan nasi, maka menu dibawah ini cukup baik untuk diberikan kepada anak : 1) Mie + bakwan + sayur + buah 2) Kentang goreng + taoge + tahu + buah 3) Roti bubur + buah 4) Bubur beras + tahu + telur + buah 5) Lontong + pecel ( gado-gado ) + buah e. Jadwal Pemberian ASI dan Makanan Tambahan pada Bayi bulan : - hanya ASI, tidak dianjurkan - ASI sekehendak makanan lain. Makanan atau dijadwalkan tiap 3 jam pendamping ASI bila keadaan memaksa misal : ibu bekerja, ASI kurang bulan - ASI + makanan padat lain - jam bubur tepung sebagai pendamping ASI - jam bubur pisang lumat

18 - jam air buah, tomat, pepaya - jam bubur tepung - ASI diantaranya bulan - ASI + Makanan padat - jam bubur tepung telur - jam pisang lumat kacang hijau - jam 17.00air buah,tomat pepaya,apel - jam tim lumat - ASI diantaranya 4. 7 bulan 1 tahun - ASI + nasi tim - jam tepung tim kasar - jam pisang lumat kacang hijau - jam17.00 air buah,tomat, pepaya, apel - jam tim kasar - ASI diantaranya Makanan anak usia 1-3 tahun banyak tergantung pada orang tua atau pengasuh, sehingga pertumbuhan anak sangat tergantung pada bagaimana orang tua mengatur makanan anaknya. Bimbinglah anak agar

19 menyukai makanan 4 sehat 5 sempurna, karena pada masa ini pertumbuhan fisik maupun mental anak begitu cepat bertambah. Sedang daya tampung perut anak yang berumur 1 3 tahun masih sangat kecil, hanya mampu menampung sekitar 1 1,5 mangkok ( ml ). Untuk mengatasi hal ini maka frekwensi pemberian makanan kepada anak yang bersangkutan harus ditambah.( Krisnatuti, 2003 ) a.modisco Modisco adalah singkatan dari Modified Disco. Minuman ini merupakan minuman bernilai gizi tinggi, untuk mengatasi Defisiensi / kekurangan Energi dan Protein. Minuman ini mudah dibuat karena terdiri dari bahan lokal yang mudah diperoleh dan dapat diolah dalam beraneka ragam resep makanan dan minuman. Modisco ini diperuntukan sebagai tambahan untuk anak yang sehat tetapi kurus, banyak aktifitas, anak yang menderita gizi kurang / buruk, anak yang menderita infeksi menahun dan baru sembuh dari penyakit dengan panas tinggi, penyakit kronik atau penyakit berat serta anak dengan kesulitan makan karena kelainan bawaan (Depkes RI, 1999). Syarat diit Modisco adalah mengandung kalori tinggi, Protein tinggi, mudah dicerna dan diberikan secara bertahap apabila penyakit dalam keadaan berat. 1) Cara membuat Modisco

20 Pada dasarnya diit modisco adalah berbentuk cair ( minuman ). Bahan dasar Diit Modisco adalah : susu, gula pasir, minyak jagung/ margarin cair. a) Susu bubuk dicairkan dengan air dingin terlebih dahulu, kemudian diberi minyak / margarin cair dan air panas sedikit demi sedikit sambil diaduk dan tercampur rata. b) Kemudian saring dan hidangkan hangat,bila tidak menyukai dalam bentuk minuman, dapat disajikan dalam bentuk lain. 2) Macam macam Modisco Bahan ( gram ) Modisco ½ I II III Tepung susu skim Tepung susu penuh / Susu segar 100 cc Minyak jagung 2 ½ Margarin Gula pasir ,5 Cairan 100cc 100cc 100cc 100cc Nilai Gizi Modisco: Energi (Kal) 76,15 97,9 90,4 139,65 Protein (gram) 3,58 3,61 3,59 3,72 Lemak (gram) 2,55 5 4,15 8,55

21 Ukuran Rumah Tangga ( URT) 1 sendok makan tepung (sdm) = 5 gram 1 sendok makan minyak jagung/margarin cair = 10 gram 1 sendok makan gula pasir = 8 gram. 3) Contoh Menu Modisco Jus Buah Fantasi Bahan : 50 gram pisang ambon 50 gram pepaya matang 2 sdm sirup vanili 100 ml minuman modisco I ½ sdt air jeruk cara membuat : 1) Buah pisang ambon diiris tipis- tipis pepaya dibentuk bulat, bubuhi dengan air jeruk nipis. 2) campurkan buah buahan tersebut dengan minuman Modisco I dan diblender / dilumatkan. 3) Dapat dihidangkan dengan es batu. G. Cara penyajian makanan Penyajian makanan sedapat mungkin diberikan dalam penyajian yang menarik perhatian anak, misalnya ditaruh dalam wadah dengan warna yang menyolok dan ada gambar kesukaan anak, makanan dibentuk aneka ragam bentuk hewan atau bunga, sehingga anak tertarik untuk menyantap makanan tersebut.

22 H. Kerangka Teori Berdasarkan landasan teori maka dapat disusun kerangka teori sebagai berikut: Faktor Predisposisi: - Pengetahuan - Pendidikan - Sikap - Persepsi Faktor Pendukung: Perilaku - Pendapatan Keluarga Penberian makan - Sosial Budaya Bergizi pada - Pekerjaan Ibu Balita Faktor Pendorong : - Sikap Petugas - Orang Tua Sumber : Notoatmodjo, I. Kerangka Konsep Variabel bebas Pengetahuan ibu Sikap Ibu variabel terikat Perilaku ibu dalam pemberian makan bergizi pada balita Pekerjaan ibu Pendapatan keluarga Distibusi makanan Sosial budaya : diteliti : tidak diteliti

23 J. Variabel Penelitian 1. Variabel bebas( Independen ) Variabel bebas adalah pengetahuan dan sikap ibu tentang makanan bergizi 2. Variabel terikat ( dependen ) Variabel terikat adalah perilaku ibu dalam pemberian makanan bergizi K. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kerangka teori dan konsep tersebut diatas maka dalam hipotesis penelitian yang diajukan adalah : 1. Ada hubungan antara tingkat pengetahuan tentang gizi dengan perilaku ibu dalam pemberian makanan bergizi pada balita di Desa Beseran Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang. 2. Ada hubungan antara sikap ibu tentang gizi dengan perilaku ibu dalam pemberian makanan bergizi pada balita di Desa Beseran Kecamatan Kaliangkrik Kabupaten Magelang.

PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi

PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi Tanggal 16 Oktober 2014 PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi PENDAHULUAN Usia 6 bulan hingga 24 bulan merupakan masa yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman langsung maupun dari pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2005, hal. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengalaman langsung maupun dari pengalaman orang lain (Notoatmodjo, 2005, hal. 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengetahuan 1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan what, misalnya apa air, apa alam, dan sebagainya, yang dapat

Lebih terperinci

Ukuran rumah tangga dalam gram: 1 sdm gula pasir = 8 gram 1 sdm tepung susu = 5 gram 1 sdm tepung beras, tepung sagu. = 6 gram

Ukuran rumah tangga dalam gram: 1 sdm gula pasir = 8 gram 1 sdm tepung susu = 5 gram 1 sdm tepung beras, tepung sagu. = 6 gram Dibawah ini merupakan data nilai satuan ukuran rumah tangga (URT) yang dipakai untuk menentukan besaran bahan makanan yang biasa digunakan sehari- hari dalam rumah tangga. (Sumber: Puslitbang Gizi Depkes

Lebih terperinci

PENGENALAN MAKANAN BAYI DAN BALITA. Oleh: CICA YULIA S.Pd, M.Si

PENGENALAN MAKANAN BAYI DAN BALITA. Oleh: CICA YULIA S.Pd, M.Si PENGENALAN MAKANAN BAYI DAN BALITA Oleh: CICA YULIA S.Pd, M.Si Siapa Bayi dan Balita Usia 0 12 bulan Belum dapat mengurus dirinya sendiri Masa pertumbuhan cepat Rentan terhadap penyakit dan cuaca Pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Air Susu Ibu Sejak lahir makanan pokok bayi adalah Air Susu Ibu. Air Susu Ibu merupakan makanan paling lengkap, karena mengandung zat pati, protein, lemak, vitamin dan mineral.

Lebih terperinci

DBMP DBMP Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya. Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya

DBMP DBMP Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya. Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya DBMP DBMP Pengertian : DBMP adalah daftar yang berisi 7 golongan bahan makanan. pada tiap golongan, dalam jumlah (dapat berbeda setiap makanan) yang dinyatakan bernilai energi dan zat gizi yang sama. Oleh

Lebih terperinci

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai

Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat

Lebih terperinci

: Ceramah, presentasi dan Tanya jawab

: Ceramah, presentasi dan Tanya jawab SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Pokok Bahasan : Kesehatan Bayi Sub Pokok Bahasan : Penyuluhan MP ASI Sasaran : Ibu yang mempunyai Bayi usia 0-2 tahun di Puskesmas Kecamatan Cilandak Waktu : 30 menit (08.00-08.30)

Lebih terperinci

PENGENALAN DKBM (TKPI) & UKURAN RUMAH TANGGA (URT) Rizqie Auliana, M.Kes

PENGENALAN DKBM (TKPI) & UKURAN RUMAH TANGGA (URT) Rizqie Auliana, M.Kes PENGENALAN DKBM (TKPI) & UKURAN RUMAH TANGGA (URT) Rizqie Auliana, M.Kes rizqie_auliana@uny.ac.id DKBM: 2 Daftar Komposisi Bahan Makanan dimulai tahun 1964 dengan beberapa penerbit. Digabung tahun 2005

Lebih terperinci

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG 12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG Makanlah Aneka Ragam Makanan Kecuali bayi diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya Triguna makanan; - zat tenaga; beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar,

Lebih terperinci

DIIT SERAT TINGGI. Deskripsi

DIIT SERAT TINGGI. Deskripsi DIIT SERAT TINGGI Deskripsi Serat makanan adalah polisakarida nonpati yang terdapat dalam semua makanan nabati. Serat tidak dapat dicerna oleh enzim cerna tapi berpengaruh baik untuk kesehatan. Serat terdiri

Lebih terperinci

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si

Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si Pengetahuan Dasar Gizi Cica Yulia, S.Pd, M.Si Pelatihan dan Pendidikan Baby Sitter Rabu 4 November 2009 Pengertian Gizi Kata gizi berasal dari bahasa Arab Ghidza yang berarti makanan Ilmu gizi adalah ilmu

Lebih terperinci

JAGUNG. Bahan Pangan Alternatif SERI BACAAN ORANG TUA

JAGUNG. Bahan Pangan Alternatif SERI BACAAN ORANG TUA 19 SERI BACAAN ORANG TUA JAGUNG Bahan Pangan Alternatif Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Lampiran 1. Angket Penelitian

KATA PENGANTAR. Lampiran 1. Angket Penelitian Lampiran 1. Angket Penelitian KATA PENGANTAR Ibu yang terhormat, Pada kesempatan ini perkenankanlah kami meminta bantuan Ibu untuk mengisi angket yang telah kami berikan, angket ini berisi tentang : 1)

Lebih terperinci

ANGKET / KUESIONER PENELITIAN

ANGKET / KUESIONER PENELITIAN ANGKET / KUESIONER PENELITIAN Kepada yth. Ibu-ibu Orang tua Balita Di Dusun Mandungan Sehubungan dengan penulisan skripsi yang meneliti tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Pemberian Makanan Balita

Lebih terperinci

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.

Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut dibutuhkan untuk

Lebih terperinci

Kuisioner Penelitian. Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1

Kuisioner Penelitian. Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1 Kuisioner Penelitian Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1 A. Petunjuk Pengisian Kuisioner 1. Adik dimohon bantuannya untuk mengisi identitas diri pada bagian

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN 1. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENYULUHAN GIZI TERHADAP PERILAKU IBU DALAM PENYEDIAAN MENU SEIMBANG UNTUK BALITA DI DESA RAMUNIA-I KECAMATAN PANTAI LABU KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2010 Tanggal

Lebih terperinci

Kebutuhan nutrisi dan cairan pada anak

Kebutuhan nutrisi dan cairan pada anak Kebutuhan nutrisi dan cairan pada anak Apa itu Nutrisi???? Defenisi Nutrien adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh dan berkembang. Setiap anak mempunyai kebutuhan Setiap anak mempunyai

Lebih terperinci

NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja)

NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja) NUTRISI Rekomendasi Nutrisi Yang Dibutuhkan Selama dan Setelah Kemoterapi (Yayasan Kasih Anak Kanker Jogja) dr. Maria Ulfa, MMR Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Serat Di Indonesia sayur cukup mudah diperoleh, petani pada umumnya menanam guna mencukupi kebutuhan keluarga. Pemerintah juga berusaha meningkatkan kesejahteraan keluarga dengan

Lebih terperinci

MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I

MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I MAKANAN SEHAT DAN MAKANAN TIDAK SEHAT BAHAN AJAR MATA KULIAH KESEHATAN DAN GIZI I PROGRAM PG PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009 Pendahuluan Setiap orang

Lebih terperinci

DIIT GARAM RENDAH TUJUAN DIIT

DIIT GARAM RENDAH TUJUAN DIIT DIIT GARAM RENDAH Garam yang dimaksud dalam Diit Garam Rendah adalah Garam Natrium yang terdapat dalam garam dapur (NaCl) Soda Kue (NaHCO3), Baking Powder, Natrium Benzoat dan Vetsin (Mono Sodium Glutamat).

Lebih terperinci

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya

Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya Secara garis besar, bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pangan asal tumbuhan (nabati) dan bahan pangan asal hewan (hewani).

Lebih terperinci

TIM MI AYAM TIM MAKARONI. Bahan: Bahan:

TIM MI AYAM TIM MAKARONI. Bahan: Bahan: TIM MAKARONI 25 gr makaroni 250 cc air 25 gr daging giling 25 gr tahu, potong kecil 25 gr wortel, parut kasar 25 gr tomat, iris halus 1. Rebus makaroni bersama dengan air, daging giling, dan tahu sampai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung zat kekebalan terhadap infeksi diantaranya immunoglobulin

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengandung zat kekebalan terhadap infeksi diantaranya immunoglobulin BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Air Susu Ibu (ASI) 1. Pengertian ASI ASI adalah karunia Tuhan yang sangat berharga karena didalam ASI mengandung berbagai zat gizi yang sangat dibutuhkan oleh bayi

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode Responden:

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode Responden: LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode Responden: KUESIONER PENELITIAN POLA KONSUMSI PANGAN MASYARAKAT PAPUA (Studi kasus di Kampung Tablanusu, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur pembangunan. Peningkatan kemajuan teknologi menuntut manusia untuk dapat beradaptasi dengan

Lebih terperinci

UBI JALAR. Bahan Pangan Alternatif SERI BACAAN ORANG TUA

UBI JALAR. Bahan Pangan Alternatif SERI BACAAN ORANG TUA 18 SERI BACAAN ORANG TUA UBI JALAR Bahan Pangan Alternatif Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

GIZI DAUR HIDUP. Rizqie Auliana, M.Kes

GIZI DAUR HIDUP. Rizqie Auliana, M.Kes GIZI DAUR HIDUP Rizqie Auliana, M.Kes rizqie_auliana@uny.ac.id Pengantar United Nations (Januari, 2000) memfokuskan usaha perbaikan gizi dalam kaitannya dengan upaya peningkatan SDM pada seluruh kelompok

Lebih terperinci

GIZI. Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan

GIZI. Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan GIZI Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan Lanjutan Gizi : Arab gizzah : zat makanan sehat Makanan : segala sesuatu yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tingkat Konsumsi Tingkat konsumsi ditentukan oleh kualitas serta kuantitas hidangan. Kualitas hidangan menunjukkan adanya semua zat gizi yang diperlukan tubuh di dalam susunan

Lebih terperinci

GIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA

GIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA 1 GIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA 2 PENDAHULUAN Keberhasilan pembangunankesehatan Tdk sekaligus meningkat kan mutu kehidupan terlihat dari meningkatnya angka kematian orang dewasa karena penyakit degeneratif

Lebih terperinci

INOVASI PRODUK OLAHAN BERBASIS UBI JALAR

INOVASI PRODUK OLAHAN BERBASIS UBI JALAR INOVASI PRODUK OLAHAN BERBASIS UBI JALAR Oleh : Gusti Setiavani, STP. MP Ubi Jalar merupakan tanaman yang banyak tumbuh di Provinsi Sumatera Utara. Ubi jalar merupakan salah satu jenis makanan yang mampu

Lebih terperinci

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG

EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG LEMBAR BALIK PENDIDIKAN GIZI UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR EMPAT PILAR GIZI SEIMBANG Disusun Oleh: Iqlima Safitri, S. Gz Annisa Zuliani, S.Gz Hartanti Sandi Wijayanti, S.Gz, M.Gizi

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLatihan Soal 16.1

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLatihan Soal 16.1 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 16. SISTEM PENCERNAANLatihan Soal 16.1 1. Manusia membutuhkan serat, serat bukan zat gizi, tetapi penting untuk kesehatan, sebab berfungsi untuk menetralisir keasaman lambung

Lebih terperinci

CATATAN PERKEMBANGAN. Dx Hari/Tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Nutrisi Kamis, Menggali pengetahuan orang tua kurang dari

CATATAN PERKEMBANGAN. Dx Hari/Tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Nutrisi Kamis, Menggali pengetahuan orang tua kurang dari Lampiran 1 CATATAN PERKEMBANGAN Dx Hari/Tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Nutrisi Kamis, 04 10.00-4. Menggali pengetahuan orang tua kurang dari Mei 2017 12.00 tentang asupan nutrisi pada anak yaitu menggali

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku Ibu Dalam Pemberian MP-ASI 1. Perilaku Ibu a. Pengertian Respon individu terhadap suatu stimulus atau suatu tindakan yang dapat diamati dan mempunyai frekuensi spesifik,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Makanan Pendamping ASI 1. Pengertian Makanan Pendamping ASI Makanan pendamping ASI adalah makanan yang diberikan pada bayi mulai usia 4-6 bulan untuk memenuhi kebutuhan energi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ksep Pengetahuan 2.1.1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan

Lebih terperinci

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN

BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. disebabkan oleh berbagai macam masalah. Menurut McCarl et al., (2001),

I. PENDAHULUAN. disebabkan oleh berbagai macam masalah. Menurut McCarl et al., (2001), I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bidang pangan telah menjadi aspek yang penting karena berkaitan erat dengan kebutuhan pokok masyarakat. Pada umumnya, masalah yang berkaitan dengan pangan dapat menjadi

Lebih terperinci

ANEKA RUJAK DAN ASINAN NAN SEGAR

ANEKA RUJAK DAN ASINAN NAN SEGAR ANEKA RUJAK DAN ASINAN NAN SEGAR Rujak dan asinan sangat cocok disajikan saat cuaca panas seperti sekarang ini. Jenisnya pun dapat Anda pilih sesuai selera. Dari rujak buah, asinan betawi, sampai asinan

Lebih terperinci

Bab 1.Pengenalan MP ASI

Bab 1.Pengenalan MP ASI Bab 1.Pengenalan MP ASI Apa sih MPASI itu? MPASI adalah singkatan dari Makanan Pendamping ASI. Pendamping ASI, jadi ASI tetap diberikan kepada bayi ya... Hal pertama yang harus kita ingat adalah usia bayi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Makanan Pendamping Air Susu Ibu Makanan pendamping air susu ibu adalah makanan yang diberikan pada bayi disamping air susu ibu, untuk memenuhi kebutuhan gizi anak mulai umur

Lebih terperinci

PENGARUH BIMBINGAN PENYUSUNAN MENU

PENGARUH BIMBINGAN PENYUSUNAN MENU Lampiran 1. Kuesioner Penelitian PENGARUH BIMBINGAN PENYUSUNAN MENU BALITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CERAMAH DAN PERMAINAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU DI KECAMATAN MEDAN BELAWAN Tanggal Pengamatan - - Kelurahan

Lebih terperinci

01/04/ TAHUN (USIA(Th)) x 2 + 8) RUMUS PERKIRAAN TINGGI BADAN TAHUN USIA (th) x RUMUS PEERKIRAAN BERAT BADAN PERHITUNGAN

01/04/ TAHUN (USIA(Th)) x 2 + 8) RUMUS PERKIRAAN TINGGI BADAN TAHUN USIA (th) x RUMUS PEERKIRAAN BERAT BADAN PERHITUNGAN By Yetti Wira Citerawati SY Apa yang di makan bayi sejak usia dini merupakan fondasi penting bagi kesehatan dan kesejahteraannya di masa depan. SDM akan optimal jika gizi dan kesehatan pada beberapa tahun

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PERILAKU LANSIA DALAM MENGONSUMSI MAKANAN SEHAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATU HORPAK KECAMATAN TANTOM ANGKOLA KABUPATEN TAPANULI SELATAN TAHUN 2010 I. Karakteristik Responden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan pada anak-anak membuat anak buta setiap tahunnya

BAB I PENDAHULUAN. ditemukan pada anak-anak membuat anak buta setiap tahunnya 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Defisiensi vitamin A merupakan penyebab kebutaan yang paling sering ditemukan pada anak-anak membuat 250.000-500.000 anak buta setiap tahunnya dan separuh diantaranya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. jawab, guru harus mengetahui, serta memahami nilai, norma moral, dan sosial, serta berusaha

BAB II KAJIAN PUSTAKA. jawab, guru harus mengetahui, serta memahami nilai, norma moral, dan sosial, serta berusaha BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hakikat Peran Guru Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN. : Gizi Seimbang Pada Lansia. : Wisma Dahlia di UPT PSLU Blitar di Tulungagung

SATUAN ACARA PENYULUHAN. : Gizi Seimbang Pada Lansia. : Wisma Dahlia di UPT PSLU Blitar di Tulungagung SATUAN ACARA PENYULUHAN ( Gizi Seimbang Pada Lansia ) Topik Sasaran : Gizi Seimbang Pada Lansia : lansia di ruang Dahlia Hari/tanggal : Sabtu, 29 April 2017 Waktu Tempat : 25 menit : Wisma Dahlia di UPT

Lebih terperinci

Bagaimana Memberikan Makan Bayi Setelah Usia 6 Bulan

Bagaimana Memberikan Makan Bayi Setelah Usia 6 Bulan Berikan Makan Lebih Banyak Selagi Bayi Tumbuh HalHal Yang Perlu Diingat Mulai beri makan di usia Usia antara 6 bulan sampai 2 tahun, seorang anak perlu terus disusui. Bila Anda tidak menyusui, beri makan

Lebih terperinci

PERENCANAAN DIET UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS

PERENCANAAN DIET UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS PERENCANAAN DIET UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS Oleh: Fitri Rahmawati, MP JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Diabetes Mellitus adalah penyakit

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu Makanan Pendamping Air Susu Ibu adalah makanan yang diberikan pada bayi di samping air susu ibu kecuali air putih, untuk memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Usia Pertama Pemberian Makanan Pendamping ASI a. Pengertian Makanan Pendamping ASI ( MP ASI ) Makanan Pendamping ASI ( MP ASI ) merupakan makanan yang diberikan

Lebih terperinci

GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7

GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7 GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7 METABOLISME MINERAL PADA WANITA HAMIL : KALSIUM DAN FOSFOR Selama kehamilan metabolisme kalsium dan fosfor mengalami perubahan. ABSORBSI kalsium dalam darah menurun

Lebih terperinci

LOGO VITAMIN DAN MINERAL

LOGO VITAMIN DAN MINERAL LOGO VITAMIN DAN MINERAL Widelia Ika Putri, S.T.P., M.Sc Vitamin - Zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil - Pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh - Zat pengatur pertumbuhan

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penanggulangan masalah gizi dan kesehatan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang paling baik adalah pada masa menjelang dan saat prenatal, karena: (1) penelitian

Lebih terperinci

IBU HAMIL Resep jus buah & sayur pilihan untuk kesehatan bumil dan janin.

IBU HAMIL Resep jus buah & sayur pilihan untuk kesehatan bumil dan janin. Jus Sehat Untuk IBU HAMIL Resep jus buah & sayur pilihan untuk kesehatan bumil dan janin. A Publication of Nutrisi penting dalam segelas jus sehat Kesehatan janin pada masa kehamilan sangatlah penting.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. setelah bayi berusia 6 bulan. Selain MP-ASI, ASI harus tetap diberikan kepada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. setelah bayi berusia 6 bulan. Selain MP-ASI, ASI harus tetap diberikan kepada BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 MP-ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) 2.1.1 Pengertian MP-ASI MP-ASI adalah makanan tambahan selain ASI yang diberikan kepada bayi setelah bayi berusia 6 bulan. Selain MP-ASI,

Lebih terperinci

Penting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui

Penting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui Penting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui 1 / 11 Gizi Seimbang Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui Perubahan Berat Badan - IMT normal 18,25-25 tambah : 11, 5-16 kg - IMT underweight < 18,5 tambah : 12,5-18 kg - IMT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kembang bayi dan anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya.

BAB I PENDAHULUAN. kembang bayi dan anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sehingga kerap diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis. Periode emas dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sarapan Pagi Sarapan pagi adalah makanan atau minuman yang memberikan energi dan zat gizi lain yang dikonsumsi pada waktu pagi hari. Makan pagi ini penting karena makanan yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak. Menumbuhkan Minat Baca Anak. Mendidik Anak Di Era Digital

DAFTAR ISI. Kata Pengantar. Daftar Isi. Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak. Menumbuhkan Minat Baca Anak. Mendidik Anak Di Era Digital KATA PENGANTAR Pada tahun anggaran 2016 PP-PAUD dan DIKMAS Jawa Barat melaksanakan Pengembangan Kemitraan Keluarga dengan Sekolah Dasar yang diujicobakan di dua lokasi labsite bagi para orangtua dalam

Lebih terperinci

KONSUMSI MAKANAN ANAK BALITA DI DESA TANJUNG TANAH KECAMATAN DANAU KERINCI KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI

KONSUMSI MAKANAN ANAK BALITA DI DESA TANJUNG TANAH KECAMATAN DANAU KERINCI KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI KONSUMSI MAKANAN ANAK BALITA DI DESA TANJUNG TANAH KECAMATAN DANAU KERINCI KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI Yuliana 1, Lucy Fridayati 1, Apridanti Harmupeka 2 Dosen Fakultas Pariwisata dan perhotelan UNP

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta lokasi penelitian Puskesmas Putri Ayu Kecamatan Telanaipura

Lampiran 1. Peta lokasi penelitian Puskesmas Putri Ayu Kecamatan Telanaipura Lampiran 1. Peta lokasi penelitian Puskesmas Putri Ayu Kecamatan Telanaipura 66 67 Lampiran 2. Kisi-kisi instrumen perilaku KISI-KISI INSTRUMEN Kisi-kisi instrumen pengetahuan asupan nutrisi primigravida

Lebih terperinci

Sistem Pencernaan Manusia

Sistem Pencernaan Manusia Sistem Pencernaan Manusia Manusia memerlukan makanan untuk bertahan hidup. Makanan yang masuk ke dalam tubuh harus melalui serangkaian proses pencernaan agar dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Proses

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN Kode : KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DITINJAU DARI KARAKTERISTIK KELUARGA DI KECAMATAN DOLOK MASIHUL KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2011 Tanggal Wawancara : A. Identitas

Lebih terperinci

SUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN

SUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN SUSU KEDELAI 1. PENDAHULUAN Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa dan lain-lain merupakan bahan pangan sumber protein dan lemak nabati yang sangat

Lebih terperinci

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar Tip's Memasak Tip's Memasak tips: Kaldu Udang Mendapatkan kaldu udang yang gurih, sangrai atau panggang kulit, dan kepala udang hingga kering dan harum. Angkat lalu rebus dengan air secukupnya di atas

Lebih terperinci

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar Tip's Memasak Tip's Memasak tips: Kaldu Udang Mendapatkan kaldu udang yang gurih, sangrai atau panggang kulit, dan kepala udang hingga kering dan harum. Angkat lalu rebus dengan air secukupnya di atas

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Konsumsi Buah dan Sayuran Sikap Siswa Sekolah Dasar di SD Negri 064975 Kecamatan Medan Denai Kota Medan Tahun 2010 1.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,

BAB II TINJAUAN TEORI. dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Status Gizi Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan

Lebih terperinci

TEKNOLOGI PEMBUATAN SAUS TOMAT Oleh: Masnun Balai Pelatihan Pertanian Jambi I. PENDAHULUAN

TEKNOLOGI PEMBUATAN SAUS TOMAT Oleh: Masnun Balai Pelatihan Pertanian Jambi I. PENDAHULUAN Page1 TEKNOLOGI PEMBUATAN SAUS TOMAT Oleh: Masnun Balai Pelatihan Pertanian Jambi I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) merupakan salah satu komoditi sayuran buah yang sangat

Lebih terperinci

TUGAS CHARACTER BUILDING RESEP MAKANAN

TUGAS CHARACTER BUILDING RESEP MAKANAN TUGAS CHARACTER BUILDING RESEP MAKANAN Disusun oleh Nama : Elsa E Ambarita NIM : 1701363250 Kelas : LA64 Memasak umumnya dilakukan ibu-ibu dan kaum hawa. Bahkan remaja putri yang memasuki masa dewasa sudah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Konsep Batita atau Tooddler

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Konsep Batita atau Tooddler BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Batita atau Toddler a. Konsep Batita atau Tooddler Toodler atau batita merupakan anak usia 12-36 bulan (1-3 tahun), dimana pada periode ini anak berusaha

Lebih terperinci

Resep MPASI Bagi Balita Berumur Setengah Tahun

Resep MPASI Bagi Balita Berumur Setengah Tahun Resep MPASI Bagi Balita Berumur Setengah Tahun Bayi Ibu sekarang sudah berusia 6 tarikh. Jika Pokok sudah sukses menjalankan BERTERIMA eksklusifnya tengah 6 bulan maka sehabis lepas 6 bulan Permulaan sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan gizinya serta aktif dalam olahraga (Almatsier, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan gizinya serta aktif dalam olahraga (Almatsier, 2011). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja adalah mereka yang berusia 10-18 tahun. Usia ini merupakan periode rentan gizi karena berbagai sebab, yaitu remaja memerlukan zat gizi yang lebih tinggi

Lebih terperinci

INOVASI SNACK SEHAT BERBAHAN BAKU LOKAL

INOVASI SNACK SEHAT BERBAHAN BAKU LOKAL MENYUSUN MENU 3B-A INOVASI SNACK SEHAT BERBAHAN BAKU LOKAL Disusun oleh : Gusti Setiavani, S.TP, MP Keberhasilan pembangunan sangat ditentukan oleh Sumber Daya Manusia yang berkualitas yang ditandai dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dilihat dari letak geografis, Indonesia merupakan negara yang terletak pada garis khatulistiwa. Hal ini mempengaruhi segi iklim, dimana Indonesia hanya memiliki 2 musim

Lebih terperinci

TUMIS DAGING sayuran. Kembang Tahu CAH SAYURAN

TUMIS DAGING sayuran. Kembang Tahu CAH SAYURAN TUMIS DAGING sayuran Bahan: 250 gr daging sapi has dalam, iris melintang tipis 4 buah sosis sapi, iris 1 cm 200 gr bak coy, lepaskan dari bonggolnya 100 gr wortel, kupas, iris tipis 100 gr kapri, siangi

Lebih terperinci

Penyusunan Menu Bayi & Balita. Catur Saptaning W, S.Gz, MPH

Penyusunan Menu Bayi & Balita. Catur Saptaning W, S.Gz, MPH Penyusunan Menu Bayi & Balita Catur Saptaning W, S.Gz, MPH Sub Topik 1. Prinsip dasar menyusun menu seimbang 2. Tahap pengaturan menu bayi dan balita 3. Keterampilan makan bayi dan balita 4. Panduan untuk

Lebih terperinci

PENYUSUNAN DAN PERENCANAAN MENU BERDASARKAN GIZI SEIMBANG

PENYUSUNAN DAN PERENCANAAN MENU BERDASARKAN GIZI SEIMBANG PENYUSUNAN DAN PERENCANAAN MENU BERDASARKAN GIZI SEIMBANG Penyusunan dan Perencanaan Menu Berdasarkan Gizi Seimbang By. Jaya Mahar Maligan Laboratorium Nutrisi Pangan dan Hasil Pertanian PS Ilmu dan Teknologi

Lebih terperinci

Penyusunan dan Perencanaan Menu Berdasarkan Gizi Seimbang

Penyusunan dan Perencanaan Menu Berdasarkan Gizi Seimbang Penyusunan dan Perencanaan Menu Berdasarkan Gizi Seimbang By. Jaya Mahar Maligan Laboratorium Nutrisi Pangan dan Hasil Pertanian PS Ilmu dan Teknologi Pangan Jurusan THP FTP UB Menu France : daftar yang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran,

PENDAHULUAN. (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan

Lebih terperinci

RESEP KUE TALAM BESERTA TIPS dan VARIASINYA

RESEP KUE TALAM BESERTA TIPS dan VARIASINYA RESEP KUE TALAM BESERTA TIPS dan VARIASINYA Kue talam memang biasanya diolah dari bahan ubi. Namun sebenarnya tidak harus seperti itu. Banyak sekali bahan yang bisa dimanfaatkan untuk membuat kue talam

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER ANALISIS PENGELUARAN DAN POLA KONSUMSI PANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA ETOS JAWA BARAT

LAMPIRAN KUESIONER ANALISIS PENGELUARAN DAN POLA KONSUMSI PANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA ETOS JAWA BARAT 65 LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner KUESIONER ANALISIS PENGELUARAN DAN POLA KONSUMSI PANGAN SERTA HUBUNGANNYA DENGAN STATUS GIZI MAHASISWA PENERIMA BEASISWA ETOS JAWA BARAT FILE : AllData Sheet 1 CoverInd

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Pra-Sekolah Anak pra-sekolah / anak TK adalah golongan umur yang mudah terpengaruh penyakit. Pertumbuhan dan perkembangan anak pra-sekolah dipengaruhi keturunan dan faktor

Lebih terperinci

DEMO MASAK DIES NATALIS KE-35 UNIKA SOEGIJAPRANATA 2017

DEMO MASAK DIES NATALIS KE-35 UNIKA SOEGIJAPRANATA 2017 DEMO MASAK DIES NATALIS KE-35 UNIKA SOEGIJAPRANATA 2017 NUGGET SINGKONG, BAKSO SINGKONG OLEH MAHASISWA : NUTRISI DAN TEKNOLOGI KULINER FAKULTAS TEKONOLOGI PANGAN UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

FORMAT PERSETUJUAN RESPONDEN

FORMAT PERSETUJUAN RESPONDEN 60 Lampiran 1 Persetujuan Responden FORMAT PERSETUJUAN RESPONDEN Sehubungan dengan diadakannya penelitian oleh : Nama Judul : Lina Sugita : Tingkat Asupan Energi dan Protein, Tingkat Pengetahuan Gizi,

Lebih terperinci

Kontribusi Pangan : Lauk Hewani Lauk Nabati Sayuran TINJAUAN PUSTAKA

Kontribusi Pangan : Lauk Hewani Lauk Nabati Sayuran TINJAUAN PUSTAKA Kontribusi Pangan : Lauk Hewani Kontribusi Tingkat Kontribusi Tingkat Protein Konsumsi Zat Pemilihan Konsumsi Protein Besi Besar Lauk Zat Lauk Daya Protein Hewani Pengetahuan Keluarga Lauk Sayuran Besi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup saja, tetapi seberapa besar kandungan gizi

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup saja, tetapi seberapa besar kandungan gizi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan bahan pangan bagi manusia bukan hanya sekedar untuk mempertahankan kelangsungan hidup saja, tetapi seberapa besar kandungan gizi bahan makanan yang

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya

I PENDAHULUAN. Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya I PENDAHULUAN Penelitian merupakan sebuah proses dimana dalam pengerjaannya dibutuhkan penulisan laporan mengenai penelitian tersebut. Sebuah laporan tugas akhir biasanya berisi beberapa hal yang meliputi

Lebih terperinci

1. Masak beras dengan air / kaldu kira-kira ¼ matang masukkan daging giling

1. Masak beras dengan air / kaldu kira-kira ¼ matang masukkan daging giling BUBUR SUSU TEPUNG BERAS 1. 20gr tepung beras 2. 200cc susu dari 100cc susu sapi / cair yang dicairkan 3. 1sdm gula pasir 1. Cairkan tepung beras dengan 50cc susu. 2. Sisa susu di campurkan gula. Didihkan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh terpenuhinya kebutuhan gizi dalam makanannya. Pada usia 6 bulan pertama,

BAB I PENDAHULUAN. oleh terpenuhinya kebutuhan gizi dalam makanannya. Pada usia 6 bulan pertama, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Fase perkembangan fisik dan fungsi fisiologis bayi sangat didukung oleh terpenuhinya kebutuhan gizi dalam makanannya. Pada usia 6 bulan pertama, kebutuhan gizi bayi

Lebih terperinci

Memperkenalkan Makanan pada Bayi.

Memperkenalkan Makanan pada Bayi. Memperkenalkan Makanan pada Bayi. Bayi sangat membutuhkan nutrisi yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan pertama dan utama bayi pada enam bulan pertama kehidupannya.

Lebih terperinci

kabar yang menyebutkan bahwa seringkali ditemukan bakso daging sapi yang permasalahan ini adalah berinovasi dengan bakso itu sendiri.

kabar yang menyebutkan bahwa seringkali ditemukan bakso daging sapi yang permasalahan ini adalah berinovasi dengan bakso itu sendiri. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bakso adalah makanan yang banyak digemari masyarakat di Indonesia. Salah satu bahan baku bakso adalah daging sapi. Mahalnya harga daging sapi membuat banyak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pangan Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang paling utama, karena itu pemenuhannya menjadi bagian dari hak asasi setiap individu. Di Indonesia,

Lebih terperinci

Program Studi S1 Ilmu Gizi Reguler Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul (UEU) Jl. Arjuna Utara No.9 Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11510

Program Studi S1 Ilmu Gizi Reguler Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul (UEU) Jl. Arjuna Utara No.9 Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11510 LAMPIRAN 104 105 LAMPIRAN I HUBUNGAN PEMBERIAN MPASI LOKAL, FREKUENSI PENYAKIT INFEKSI DAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN DI PUSKESMAS WAIPARE, KABUPATEN SIKKA NUSA TENGGARA TIMUR Program Studi S1 Ilmu

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU DIET IBU NIFAS DI DESA TANJUNG SARI KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG. 1. Nomor Responden :...

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU DIET IBU NIFAS DI DESA TANJUNG SARI KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG. 1. Nomor Responden :... KUESIONER PENELITIAN PERILAKU DIET IBU NIFAS DI DESA TANJUNG SARI KECAMATAN BATANG KUIS KABUPATEN DELI SERDANG 1. Nomor Responden :... 2. Nama responden :... 3. Umur Responden :... 4. Pendidikan :... Jawablah

Lebih terperinci