BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tempat penelitian dilaksanakan di Universitas Tunas Pembangunan Surakarta.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tempat penelitian dilaksanakan di Universitas Tunas Pembangunan Surakarta."

Transkripsi

1 69 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di Universitas Tunas Pembangunan Surakarta.. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan selama bulan terhitung mulai tanggal 19 Februari 18 April 013. Pelaksanaan perlakuan selama 8 minggu dengan frekuensi 3 kali dalam seminggu. Pertemuan dilaksanakan pada hari Senin, Rabu dan Jumat selama 90 menit tiap pertemuan dan dilaksanakan pada sore hari jam s.d WIB. Secara keseluruhan pertemuan dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan dengan pertemuan awal untuk pelaksanaan pretes dan akhir pertemuan untuk postes, sehingga untuk pelaksanaan program latihan sebanyak kali pertemuan. Secara terperinci mengenai perencanaan waktu tersebut selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. B. Metode Penelitian Tujuan penelitian ini adalah membandingkan pengaruh variabel bebas, latihan plaiometrik double leg bound, alternate leg bound, dan incrimental vertical hop dengan menyertakan variabel rasio tinggi badan dan panjang tungkai sebagai variabel yang ikut diteliti. Latihan plaiometrik 69

2 70 sebagai variabel manipulatif, sedangkan rasio tinggi badan dan panjang tungkai sebagai variabel atributif. Menurut Stephen Isaac dan William B. Michael (1984 : 5) tujuan penelitian eksperimen adalah untuk mencari kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan menyingkap satu atau lebih kelompok eksperimen dengan satu atau lebih kondisi perlakuan dan membandingkan hasil terhadap satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak menerima perlakuan. Pendapat tersebut diperkuat oleh Donald Ary yang diterjemahkan oleh Arief Furchan (007 : 39) bahwa penelitian eksperimental adalah suatu penyelidikan ilmiah yang menuntut peneliti memanipulasi dan mengendalikan satu atau lebih variabel bebas serta mengamati variabel terikat, untuk melihat perbedaan yang sesuai dengan manipulasi variabel-variabel bebas tersebut. Menurut Ormrod (008 : 1) studi eksperimental adalah studi yang di dalamnya para peneliti mengubah atau mengontrol beberapa aspek lingkungan atau variabel bebas, dan kemudian mengukur dampak perubahan tersebut terhadap variabel terikat. Berdasarkan pendapat kedua ahli tersebut dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, dipilihlah metode eksperimen. Rancangan penelitian yang dipilih adalah rancangan faktorial 3 X 3. Menurut Donald Ary (007 : 387), dalam desain faktorial, dua atau lebih variabel dimanipulasi secara simultan untuk menyelidiki pengaruh masing-masing terhadap variabel terikat, di samping juga pengaruh-pengaruh yang disebabkan oleh interaksi antara beberapa variabel itu.

3 71 Untuk keperluan analisis, rancangan penelitian ini dibagi dalam blok-blok, yang berisi sampel dengan jumlah yang sama, yaitu 10 mahasiswa dan bersifat homogen. Secara skematis, rancangan penelitian digambarkan sebagai berikut : Tabel 3.1 Rancangan Faktorial 3 x 3 Variabel Atributif Rasio Tinggi Badan : Panjang Tungkai (B) Variabel Manipulatif Tinggi (b 1 ) Sedang (b ) Rendah (b 3 ) Double Leg Bound (a 1 ) a 1 b 1 a 1 b a 1 b 3 Latihan Plaiometric (A) Alternate Leg Bound (a ) a b 1 a b a b 3 Incrimental Vertical Hop (a 3 ) a 3 b 1 a 3 b a 3 b 3 Keterangan : A a 1 a a 3 = Latihan Plaiometric = Latihan Double Leg Bound = Latihan Alternate Leg Bound = Latihan Incrimental Vertical Hop

4 7 B b 1 b b 3 = Rasio Tinggi Badan : Panjang tungkai = Rasio tinggi badan : panjang tungkai tinggi = Rasio tinggi badan : panjang tungkai sedang = Rasio tinggi badan : panjang tungkai rendah a 1 b 1 = Kelompok Latihan Double Leg Bound dengan rasio tinggi badan : panjang tungkai tinggi a 1 b = Latihan Double Leg Bound dengan rasio tinggi badan : panjang tungkai sedang a 1 b 3 = Latihan Double Leg Bound dengan rasio tinggi badan : panjang tungkai rendah a b 1 = Kelompok Latihan Alternate Leg Bound dengan rasio tinggi badan : panjang tungkai tinggi a b = Kelompok Latihan Alternate Leg Bound dengan rasio tinggi badan : panjang tungkai sedang a b 3 = Kelompok Latihan Alternate Leg Bound dengan rasio tinggi badan : panjang tungkai rendah a 3 b 1 = Kelompok Latihan Incrimental Vertical Hop dengan rasio tinggi badan : panjang tungkai tinggi a 3 b = Kelompok Latihan Incrimental Vertical Hop dengan rasio tinggi badan : panjang tungkai sedang a 3 b 3 = Kelompok Latihan Incrimental Vertical Hop dengan rasio tinggi badan : panjang tungkai rendah

5 73 C. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas (independent) dan satu variabel terikat/tergantung (dependent) dengan perincian sebagai berikut : 1. Variabel bebas a. Variabel manipulatif, yaitu : Metode latihan Plaiometric yang terdiri dari tiga level: 1) Latihan Plaiometrik Double Leg Bound ) Latihan Plaiometrik Alternate Leg Bound. 3) Latihan Plaiometrik Incrimental Vertical Hop. b. Variabel atributif, yaitu rasio tinggi badan : panjang tungkai yang terdiri dari tiga level, yaitu : 1) rasio tinggi ) rasio sedang 3) rasio rendah. Variabel terikat/tergantung Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah prestasi lompat jangkit D. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel dari masing-masing variabel penelitian perlu dijelaskan agar supaya tidak menimbulkan bias dan penafsiran yang berbeda.

6 74 1. Metode Berasal dari kata meta yang berarti melalui dan hodos yang berarti jalan. Jadi metode adalah cara kerja bersistim untuk mempermudah jalan yang harus dilalui untuk mencapi suatu tujuan. Latihan Plyometrics Double Leg Bound. Bounding merupakan latihan yang menekankan pada loncatan untuk mencapai ketinggian maksimum dan juga jarak horisontal (Radclife and Farentinos, terjemahan oleh Furqon dan Muchsin, 00 : 1). Latihan Double Leg Bound merupakan salah satu jenis latihan plaiometrik yang dilakukan dengan menggunakan tumpuan dua kaki secara bersamaan. Latihan ini dilakukan dengan cara posisi awal half-squat, lengan berada di samping badan, bahu condong ke depan, kemudia meloncat ke depan atas dengan cara melakukan ekstensi pinggul dan lengan di dorong ke depan atas, kemudian mendarat dengan kedua kaki dan mengeper. Setelah itu kembali ke posisi awal untuk melakukan bounding berikutnya (Radclife and Farentinos, terjemahan oleh Furqon dan Muchsin, 00 : 8). 3. Latihan Plyometrics Alternate Leg Bound Latihan Alternate Leg Bound merupakan salah satu jenis latihan plaiometrik dilakukan dengan menggunakan tumpuan satu kaki secara bergantian. Latihan ini dilakukan dengan cara posisi awal berdiri dengan salah satu kaki di depan, lengan rileks di samping, kemudian melakukan lompatan ke depan atas dengan menggunakan tolakan tungkai belakang. 3. Latihan Plyometrics Incrimental Vertical Hop

7 75 Latihan plaiometrik jenis ini membutuhkan peralatan pipa karet atau tali dengan panjang kira-kira 15 kaki (sekitar 4,5 meter). Ujung tali diikat pada dinding atau tongkat dengan ketinggian kira-kira 4 kaki, sedangkan ujung lainnya diikatkan pada cone (kerucut), ban, atau benda lain yang dapat bergerak, dan diletakkan di permukaan tanah. Latihan ini diawali dengan sikap berdiri rileks, menghadap ke dinding, pada sisi ujung tali yang terendah, kedua lengan ditekuk untuk membantu gerakan mengangkat tubuh. Gerakan selanjutnya adalah meloncat dengan tumpuan kedua kaki, ke arah depan dan belakang dengan melewati tali, kedua tungkai ditekuk, lutut diangkat ke arah dada. Latihan ini dilakukan 3 4 set, dengan jumlah ulangan sebanyak mungkin, dengan waktu istirahat antar set selama 1- menit. 4. Rasio Tinggi Badan : Panjang tungkai Rasio antara tinggi badan dan panjang tungkai merupakan perbandingan ukuran antara tinggi badan dengan panjang tungkai. Tinggi badan diukur dengan alat stadiometer. Dimensi tinggi badan diukur dengan cara berdiri tegak sikap anatomis, mulai ujung atas kepala sampai telapak kaki, atau lantai tempat kaki berpijak. Panjang tungkai diukur dari Spina Iliaca Anterior Superior sampai telapak kaki bagian bawah. Panjang tungkai diukur dengan menggunakan stadiometer. Hasil antara tinggi badan dan panjang tungkai merupakan rasio tinggi badan : panjang tungkai. Rasio tinggi diperoleh apabila hasil baginya besar. hal ini bisa diperoleh jika tinggi badannya tinggi, sedangkan ukuran tungkai pendek. Rasio rendah

8 76 diperoleh apabila hasil bagi antara tinggi badan dan panjang tungkai kecil atau rendah. Hal ini bisa diperoleh jika ukuran tinggi badan pendek, sedangkan ukuran tungkai panjang. Rasio sedang berada antara rasio tinggi dan rasio rendah. 5. Prestasi Lompat Jangkit Prestasi adalah kemampuan nyata yang dicapai oleh individu dari suatu kegiatan atau usaha,baik dari dalam atau luar individu.prestasi lompat jangkit adalah hasil atau jauhnya lompatan terbaik pada tes lompat jangkit. Tes ini diberikan pada akhir program latihan setelah mahasiswa menyelesaikan seluruh program latihan. Dalam tes lompat jangkit ini setiap mahasiswa mendapat tiga kali kesempatan (trial) lompat. Hasil lompatan terbaik dijadikan sebagai skor tes, dengan satuan pengukuran sampai seperseratus meter. E. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa putra jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tunas Pembangunan Surakarta. Semua anggota populasi memiliki karakteristik yang sama yaitu : 1. Semua anggota populasi merupakan mahasiswa Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, FKIP, Universitas Tunas Pembangunan Surakarta.

9 77. Semua anggota populasi berumur antara 19 tahun sampai dengan 4 tahun. 3. Semua anggota populasi berjenis kelamin laki-laki.. Sampel Sampel penelitian dipilih secara sengaja (purposive) dari mahasiswa putra jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, yang pada tahun akademik 01/013 masih berstatus sebagai mahasiswa aktif (masih aktif menempuh kuliah). Dari seluruh populasi kemudian sampel penelitian yang dipilih secara acak sebanyak 90 mahasiswa. Dari sampel yang terpilih ini kemudian dilakukan pengukuran timnggi badan dan panjang tungkai. Setelah itu dihitung rasio antara tinggi badan dan panjang tungkai. Kemudian dilakukan sorting atau perankingan mulai dari rasio tertinggi sampai rasio terendah. Berdasarkan rasio tinggi badan : panjang tungkai, dibuat pengelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok rasio tinggi, sedang, dan rendah. Dengan telah dilakukan penggolongan berdasarkan rasio tinggi badan : panjang tungkai, maka diperoleh tiga kelompok sampel penelitian, yaitu : Pertama kelompok yang terdiri dari para mahasiswa yang memiliki rasio tinggi badan : panjang tungkai tinggi. Kelompok ini terdiri dari 30 mahasiswa. Kedua kelompok yang terdiri dari para mahasiswa yang memiliki rasio tinggi badan : panjang tungkai sedang. Kelompok ini terdiri dari 30 mahasiswa

10 78 Ketiga kelompok yang terdiri dari para mahasiswa yang memiliki rasio tinggi badan : panjang tungkai rendah. Kelompok ini terdiri dari 30 mahasiswa Tahap berikutnya adalah membagi masing-masing kelompok sampel di atas dengan cara random (acak) menjadi tiga sub kelompok (sel) dengan jumlah yang sama, yaitu masing-masing terdiri dari 10 siswa. Dengan diadakannya pembagian kelompok-kelompok ke dalam sel-sel, maka sekarang terdapat sembilan sel, yang masing-masing terdiri dari 10 siswa. Hasil akhir dari pengelompokkan ini adalah : 1) Kelompok mahasiswa dengan rasio tinggi badan : panjang tungkai tinggi, dengan perlakuan latihan double leg bound, sebanyak 10 mahasiswa. ) Kelompok mahasiswa dengan rasio tinggi badan : panjang tungkai tinggi, dengan perlakuan latihan alternate leg bound, sebanyak 10 mahasiswa. 3) Kelompok mahasiswa dengan rasio tinggi badan : panjang tungkai tinggi, dengan perlakuan latihan incrimental vertical hop, sebanyak 10 mahasiswa. 4) Kelompok mahasiswa dengan rasio tinggi badan : panjang tungkai sedang, dengan perlakuan latihan double leg bound, sebanyak 10 mahasiswa.

11 79 5) Kelompok mahasiswa dengan rasio tinggi badan : panjang tungkai sedang, dengan perlakuan latihan alternate leg bound, sebanyak 10 mahasiswa. 6) Kelompok mahasiswa dengan rasio tinggi badan : panjang tungkai sedang, dengan perlakuan latihan incrimental vertical hop, sebanyak 10 mahasiswa 7) Kelompok mahasiswa dengan rasio tinggi badan : panjang tungkai rendah, dengan perlakuan latihan double leg bound, sebanyak 10 mahasiswa. 8) Kelompok mahasiswa dengan rasio tinggi badan : panjang tungkai rendah, dengan perlakuan latihan alternate leg bound, sebanyak 10 mahasiswa. 9) Kelompok mahasiswa dengan rasio tinggi badan : panjang tungkai rendah, dengan perlakuan latihan incrimental vertical hop, sebanyak 10 mahasiswa

12 Rasio Rendah 0 mahasiswa Rasio Sedang 0 mahasiswa Rasio Tinggi 0 mahasiswa 80 Skema penarikan sampel dapat digambarkan sebagai berikut : Rasio Tinggi badan : panjang tungkai Perlakuan Double Leg Bound (RT-DLB) 10 mahasiswa Alternate Leg Bound (RT-ALB) 10 mahasiswa Incrimental Vertical Hop (RT-IVH) 10 mahasiswa Double Leg Bound (RS-DLB) 10 mahasiswa Alternate Leg Bound (RS-ALB) 10 mahasiswa Incrimental Vertical Hop (RS-IVH) 10 mahasiswa Double Leg Bound (RR-DLB) 10 mahasiswa Alternate Leg Bound (RR-ALB) 10 mahasiswa Incrimental Vertical Hop (RR-IVH) 10 mahasiswa Gambar 3.1 Skema Penarikan Sampel

13 81 F. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini ada dua macam data yang dibutuhkan sesuai dengan variabel-veriabel yang diteliti, yaitu : 1. Rasio Tinggi Badan : panjang tungkai. Data Prestasi Lompat jangkit Untuk dapat memperoleh data-data yang dibutuhkan maka diperlukan teknik pengumpulan data. Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah teknik tes dan pengukuran. Teknik tes diperlukan untuk memperoleh data mengenai prestasi lompat jangkit, sedangkan teknik pengukuran dipergunakan untuk memperoleh data panjang tungkai. 1. Pengukuran Tinggi Badan Mahasiswa berdiri tegak, dengan menggunakan stadiometer, ukur panjang atau jarak dari ujung atas kepala sampai telapak kaki. Catat hasilnya sampai sepersepuluh centimeter terdekat. Pengukuran Panjang Tungkai Mahasiswa berdiri tegak, dengan menggunakan stadiometer, ukur panjang atau jarak dari Spina Iliaca Anterior Superior sampai telapak kaki. Catat hasilnya sampai sepersepuluh centimeter terdekat. 3. Tes Lompat Jangkit Data ini diperoleh dengan melakukan tes Lompat tinggi menggunakan peraturan dari PASI. Data diambil pada akhir pertemuan atau sesudah perlakuan berakhir, dengan kesempatan melakukan sebanyak tiga kali. Hasil

14 8 lompatan yang terbaik dipakai sebagai data sampel. Petunjuk pelaksanaan tes terlampir. G. Teknik Analisis Data 1. Uji Persyaratan Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis mengenai perbedaaan pengaruh (main effect) dan interaksi (interaction) adalah dengan menggunakan teknik Analisis Variansi (ANAVA) Dua Jalan atau Analisis of Varians (ANOVA) Two Way (Isaac, Stephen & Mitchel, William B., 1984 : 18). Untuk dapat menggunakan ANAVA, maka perlu dilakukan uji persyaratan yang meliputi : a. Uji Normalitas. Pengujian ini dilakukan terhadap setiap sel untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Teknik yang digunakan adalah statistik Anderson-Darling ( pendekatan grafik ) yang dilakukan dengan menggunakan bantuan software MINITAB (Siswandari, 009 : 0). b. Uji Homogenitas Variansi Tujuan pengujian ini adalah untuk menaksir selisih rata-rata dan menguji kesamaan atau perbedaan dua rata-rata. Perlu ditekankan adanya asumsi bahwa kedua kelompok mempunyai variansi yang sama agar kegiatan menaksir dan menguji dapat berlangsung. Untuk

15 83 menghitung uji homogenitas digunakan rumus uji Bartlett pada taraf signifikansi α = Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika X h < X t padataraf signifikansi α = 0.05 yang berarti penyebaran data dalam penelitian bersifat homogen. Teknik ini dilakukan dengan menggunakan analisis statistik yang dilakukan dengan manual dan agar lebih yakin tentang kebenaranya dari hasil yang diperoleh dilanjutkan dengan uji stistik dengan bantuan software MINITAB (Siswandari, 009 : 10-1). Untuk pengecekan dan pemahaman dilanjutkan penghitungan manual dengan memakai rumus: x x S 1 (Sudjana, 199: ). n 1 Apabila x hitung < x tabel, maka H 0 diterima, artinya varians sampel bersifat homogen. Sebaliknya apabila x hitung > x tabel, maka H 0 ditolak, artinya varians sampel bersifat tidak homogen.. Uji Hipotesis Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitas variansi, maka pemanfaatan ANAVA dalam analisis data sudah bisa dilakukan. Data hasil tes terakhir lompat jangkit dianalisis dengan statistika ANAVA Dua Jalan dan pengujian hipotesis dengan perhitungan Uji F pada taraf signifikansi 0.05% yang sebelumnya telah dilakukan uji persyaratan. Siswandari (009 :116) mengemukakan rangkuman ANAVA Dua Jalan sebagai berikut :

16 84 Tabel 3. Rangkuman ANAVA Dua Jalan Sumber Variansi JK/ SS db/ df RK/ MS F P Efek utama : Baris (A) Kolom (B) Interaksi (AB) Galat Total JK a JK b JK ab JK g JK t db a db b db ab db g db t RK a RK b RK ab RK g F a F b F ab F. 05 F. 05 F. 05 Keterangan : A B = kelompok latihan Plyometric. = kelompok berdasarkan rasio tinggi badan : panjang tungkai AB = interaksi antara kelompok Plyometric dengan rasio tinggi badan : panjang tungkai. Teknik analisis ini dilakukan dengan menggunakan analisis statistik yang dilakukan dengan manual dan agar lebih yakin tentang kebenaranya dari hasil yang diperoleh dilanjutkan dengan uji stistik dengan bantuan software MINITAB (Siswandari, 009 : 10-1). Kriteria pengujian yang digunakan adalah : 1) Tolak H 0 jika F 1 < F. 05 ) Tolak H 0 jika F < F. 05 3) Tolak H 0 jika F 1x < F. 05 Untuk pengecekan dan pemahaman dilanjutkan penghitungan manual dengan langkah-langkah sebagai berikut: Langkah-langkah perhitungannya :

17 85 a. Sum of Square (1) Total Sum of Square (SS r ) SS r X X N () Between Group Sum of Square (SS B ) SS B X X X k X 1 N 1 N N k N (3) Within group Sum Square (SS w ) SS w SS r SS B (4) Sum of Square for Factor 1 (SS 1 ) SS 1 sumof eachcolumn X N in eachcolumn N (5) Sum of Square for Factor (SS ) SS sumof eachcolumn X N in eachcolumn N (6) Sum of Square for Interactions (SS 1x ). SS 1x = SS B SS 1 SS b. Degrees of Freedom (1) Total Degrees of Freedom df r = N 1 () Degrees of Freedom Within Groups df w = N K (3) Degrees of Freedom for Factor 1

18 86 df 1 = one less than the number of levels for factor 1 (4) Degrees of Freedom for Factor df 1 = one less than the number of levels for factor (5) Degrees of Freedom for Interaction df 1x = df 1 x df (6) Degrees of Freedom between Groups df B = k 1 c. Mean Square (1) Mean Square between Group (MS B ) MS B SS df B B () Mean Square Within Group (MS W ) MS W SS df W W (3) Mean square for factor 1 (MS 1 ) MS B SS df 1 1 (4) Mean Square for Factor (MS ) MS B SS df (5) Mean Square for Interaction (MS 1x ) SS MS1x df 1x 1x

19 87 d. F rations and Tests of Significance (1) Effect of Between Group (F B ) F MS MS B W () Effect of factor 1 (F 1 ) F MS 1 MS W (3) Effect of Factor (F ) F MS MS W (4) Effect of Interaction (F 1x ) F MS MS 1x W Penggunaan Anava harus memenuhi persyaratan : 1) observasi untuk masing-masing kelompok independent, ) setiap kelompok perlakuan memiliki variansi yang sama (homogen), 3) populasi berdistribusi normal. Namun demikian analisis variansi (Anava) tetap tegar (Robust) dan akan tetap memberikan hasil yang akurat walaupun variansi tidak homogen. (Welkowitz et all,198:51).

20 88

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Stadion Sriwedari Surakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Stadion Sriwedari Surakarta. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Stadion Sriwedari Surakarta.. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian A III METODOLOGI PEELITIA A. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP egeri 14 erau Kalimantan Timur pada siswa putra kelas VIII semester I tahun pelajaran 013

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 1 Cepu. 2.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 1 Cepu. 2. A III METODOLOGI PEELITIA A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP egeri Cepu.. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan (8 minggu)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboraturium Terapi latihan Mini hospital STIKES AIAI Cilacap.. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SMA Veteran 1 Sukoharjo, yang beralamat di Jl.Dr. Muwardi No. 84 Gayam Sukoharjo dan Stadion

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mini Hospital STIKes Al-Irsyad

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mini Hospital STIKes Al-Irsyad 57 A III METODOLOGI PEELITIA A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mini Hospital STIKes Al-Irsyad Cilacap sebagai tempat praktek mahasiswa dan

Lebih terperinci

B. Metode Penelitian

B. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PEELITIA A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP egeri gawi Jl. Ronggowarsito o. Kabupaten gawi, untuk pelaksanaan treatment (perlakuan) terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di Universitas Universitas Negeri Semarang. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sukoharjo bertempat di lapangan SMA Islam Al Azhar 7 Sukoharjo.. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Tempat pengambilan data tes keterampilan gerak dalam penelitian ini dilaksanakan di SDN Babadan Kec. Balerejo Kab. Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015. Pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lapangan sepakbola Desa Mangkubumi Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis 2. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. KESIMPULAN. data, analisis variansi, maupun uji lanjut dengan uji-t metode LSD, maka dapat

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. KESIMPULAN. data, analisis variansi, maupun uji lanjut dengan uji-t metode LSD, maka dapat BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data penelitian, baik yang berupa deskripsi data, analisis variansi, maupun uji lanjut dengan uji-t metode LSD, maka dapat

Lebih terperinci

e journal jurnal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume II Tahun 2014)

e journal jurnal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume II Tahun 2014) PENGARUH PELATIHAN KNEE TUCK JUMP DAN DOUBLE LEG BOUND TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI I Wayan Just Andika Jurusan Ilmu Keolahragaan, FOK Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia e-mail: justandika@ymail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pembangunan Surakarta, untuk pelaksanaan treatment (perlakuan) terhadap latihan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pembangunan Surakarta, untuk pelaksanaan treatment (perlakuan) terhadap latihan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lapangan Manang Sukoharjo sebagai tempat latihan Pembinaan Prestasi Sepakbola Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di GOR Sritex Arena, Jl. Kebangkitan Nasional No. 24, Sriwedari, Surakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat yaitu: lapangan atletik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat yaitu: lapangan atletik BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat aitu: lapangan atletik Brangbiji Sumbawa dan di SMA Negeri 3 Sumbawa Besar..

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; Vol. 14 No. 3 Tahun

Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; Vol. 14 No. 3 Tahun PERBANDINGAN PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRICS DOUBLE LEG BOUND, ALTERNATE LEG BOUND DAN INCRIMENTAL VERTICAL HOP TERHADAP PRESTASI LOMPAT JANGKIT DITINJAU DARI RATIO TINGGI BADAN, PANJANG TUNGKAI Program

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. eksentric m.quadriceps dan latihan plyometric terhadap peningkatan agilty pada

BAB IV METODE PENELITIAN. eksentric m.quadriceps dan latihan plyometric terhadap peningkatan agilty pada BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat studi eksperimental untuk melihat perbedaan pemberian antara latihan eksentrik m.gastrocmineus dan latihan plyometric dengan latihan

Lebih terperinci

ANALISIS VARIANSI DUA JALAN

ANALISIS VARIANSI DUA JALAN ANALISIS VARIANSI DUA JALAN Untuk menguji signifikansi efek DUA variabel bebas terhadap SATU variabel terikat, dan untuk menguji signifikansi INTERAKSI kedua variabel bebas terhadap variabel terikat. Kedua

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND DAN SKIPPING TERHADAP KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND DAN SKIPPING TERHADAP KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND DAN SKIPPING TERHADAP KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI I Putu Gede Eka Pertama Jurusan Ilmu Keolahragaan e-mail: ekapertama@hotmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Tempat pelaksanaan penelitian di Lapangan Bulutangkis SMA NU AL MA RUF KUDUS. Waktu Penelitian dilaksanakan selama dua bulan dengan tiga kali latihan

Lebih terperinci

pada siswa Siswa Putra Kelas XI MAN 3 Kediri Tahun 2016)

pada siswa Siswa Putra Kelas XI MAN 3 Kediri Tahun 2016) PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK (Eksperimen Latihan Double Leg Bound dan Knee Tuch Jump pada siswa Siswa Putra Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Waktu penelitian selama 6 minggu, Treatmen atau perlakuanlatihan high

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gorontalo. Waktu penelitian selama 6 minggu, Treatmen atau perlakuanlatihan high BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada pemain bola voli putra Universitas Negeri Gorontalo. Waktu penelitian selama 6 minggu, Treatmen atau perlakuanlatihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lapangan SD Negeri Surodadi 1 Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini akan dilaksanakan di lapangan sepakbola milik Sanggar Kegiatan belajar Groggol di daerah Grogol Kab.

Lebih terperinci

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III SUBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penulis mengambil lokasi penelitian ini di Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kabupaten Kuningan, Kecamatan Cilimus.

Lebih terperinci

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 ) PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIK SIDE HOP DAN DOUBLE LEG BOUND TERHADAP DAYA LEDAK (POWER) OTOT TUNGKAI I Made Widarta Yasa, I Nyoman Kanca, Ni Pt Dewi Sri Wahyuni Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

JURNAL OLEH : ANOM SIGIT WICAKSONO NPM : PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA KEDIRI

JURNAL OLEH : ANOM SIGIT WICAKSONO NPM : PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA KEDIRI JURNAL PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DITINJAU DARI DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI (Studi Eksperimen Latihan Alternate Leg Bound Dan Single Leg Speed Hop Pada Siswa Putra

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 60 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian menurut Arikunto (2002:136) ialah Cara yang digunakan oleh peneliti dalam pengumpulan data penelitian. Sedangkan menurut Abdurrahman

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN INCRIMENTAL VERTICAL HOP TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI. I Pt Adi Susanta, I Ketut Sudiana, I Nyoman Sudarmada

PENGARUH PELATIHAN INCRIMENTAL VERTICAL HOP TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI. I Pt Adi Susanta, I Ketut Sudiana, I Nyoman Sudarmada PENGARUH PELATIHAN INCRIMENTAL VERTICAL HOP TERHADAP KELINCAHAN DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI I Pt Adi Susanta, I Ketut Sudiana, I Nyoman Sudarmada Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha

Lebih terperinci

PERBANDINGAN PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRICS DOUBLE LEG BOUND

PERBANDINGAN PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRICS DOUBLE LEG BOUND PERBANDINGAN PENGARUH METODE LATIHAN PLYOMETRICS DOUBLE LEG BOUND, ALTERNATE LEG BOUND, DAN INCRIMENTAL VERTICAL HOP TERHADAP PRESTASI LOMPAT JANGKIT DITINJAU DARI RASIO TINGGI BADAN : PANJANG TUNGKAI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 81 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di Ngampilan Yogyakarta. Kecamatan Ngampilan terdiri dari 2 Kelurahan yaitu Kelurahan Ngampilan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri atas data keadaan awal Fisika siswa dari nilai ulangan harian pada materi sub pokok bahasan Suhu dan Pemuaian,

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN SINGLE LEG SPEED HOP DAN DOUBLE LEG SPEED HOP TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI

PENGARUH PELATIHAN SINGLE LEG SPEED HOP DAN DOUBLE LEG SPEED HOP TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PENGARUH PELATIHAN SINGLE LEG SPEED HOP DAN DOUBLE LEG SPEED HOP TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI Ni Kadek Risna Dewi, I Ketut Sudiana, Ni Luh Kadek Alit Arsani Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk memperoleh data menganalisis dan menyimpulkan hasil penelitian Sugiyono (2012, hlm. 72) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lapangan bola voli SD Negeri Kemiren Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan mulai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. maupun tingkat internasional (yang diselenggarakan oleh IAAF). Selain itu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. maupun tingkat internasional (yang diselenggarakan oleh IAAF). Selain itu, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lompat jangkit merupakan salah satu nomor yang dilombakan dalam kejuaraan atletik, baik untuk tingkat nasional (yang diselenggarakan oleh PASI) maupun tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Stadion Manahan Solo. Berdasarkan beberapa pertimbangan terkait waktu, tempat, dan biaya maka penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah dilakukan di SMP N 28 Padang, yang terdiri dari deskripsi data dan analisis data, penguraian hipotesis dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Aisyiyah Yogyakarta, Jln. Mlangi No.63 Nogotirto,

Lebih terperinci

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 )

e-journal IKOR Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Ilmu Keolahragaan ( Volume I Tahun 2014 ) PENGARUH PELATIHAN SIDE HOP SPRINT DAN KNEE TUCK JUMP TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI I Wayan Patra, I Kt Sudiana, Gede Doddy Tisna Jurusan Ilmu Keolahragaan Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian Seluruh rangkaian penelitian ini akan dilaksanakan di Stadion Wilis Kota Madiun mulai dari pengelompokan, pengambilan sampel darah pretest,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengurangi atau

III. METODOLOGI PENELITIAN. faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengurangi atau III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu cara atau teknik yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian. Surakhmad (1990, Hlm. 1) menjelaskan bahwa: Metode penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN SPLIT SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN SMASH DALAM OLAHRAGA BOLA VOLI PADA SISWA SMA NEGERI I TAPA.

PENGARUH LATIHAN SPLIT SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN SMASH DALAM OLAHRAGA BOLA VOLI PADA SISWA SMA NEGERI I TAPA. PENGARUH LATIHAN SPLIT SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI DAN SMASH DALAM OLAHRAGA BOLA VOLI PADA SISWA SMA NEGERI I TAPA. Cristivani Nasaru / NIM. 832 409 027 JURUSAN PENDIDIKAN KEPELATIHAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Posyandu Lansia Saras Utomo Desa Mudal Kabupaten Boyolali, untuk pelaksanaan treatment (perlakuan)

Lebih terperinci

Tes Awal Perlakuan Test Akhir X1 T X2

Tes Awal Perlakuan Test Akhir X1 T X2 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan di MAN Model Gorontalo pada siswa kelas XI putera. 3.1.2 Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Data Skor Motivasi Belajar Peserta Didik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Data Skor Motivasi Belajar Peserta Didik BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Data Skor Motivasi Belajar Peserta Didik Data tentang skor motivasi belajar peserta didik diperoleh melalui angket yang dimaksudkan untuk meninjau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian eksperimen metode latihan mata tertutup dan wall shooting yang ditambah dengan variabel atributif yaitu power tungkai. Berikut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan sebelumnya, penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah kemampuan keterampilan tiger sprong siswa yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian M e t o d e p e n e l i t i a n a d a l a h s u a t u c a r a a t a u t e k n i k y a n g d i g u n a k a n u n t u k m e m e c a h k a n s u a t u m

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Pada bab ini disajikan hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian berdasarkan analisis statistik yang dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN a. Lokasi dan waktu penelitian Lokasi penelitian akan dilaksanakan di : Lokasi : SMAN 2 Ciamis Waktu : 2-28 September 2013 b. Populasi dan sampel Dalam tercapainya suatu tujuan

Lebih terperinci

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : WORO BAGUS DWI NUSWANTORO NPM:

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : WORO BAGUS DWI NUSWANTORO NPM: PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIK DOUBLE LEG SPEED HOP DAN SINGLE LEG SPEED HOP TERHADAP KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PADA SISWA PUTRA KELAS XI SMA NEGERI PLOSOKLATEN KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 04-05

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang ditempuh untuk memperoleh data, menganalisis, dan menyimpulkan hasil penelitian. Penggunaan metode dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pliometrik merupakan salah satu bentuk latihan yang sudah tidak asing lagi bagi dunia olahraga.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pliometrik merupakan salah satu bentuk latihan yang sudah tidak asing lagi bagi dunia olahraga. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pliometrik merupakan salah satu bentuk latihan yang sudah tidak asing lagi bagi dunia olahraga. Jenis latihan ini telah dikenal dan sering digunakan oleh sebagian besar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan penelitian 1. Menetapkan subyek penelitian Sampel dari penelitian ini adalah siswa yang diambil dua dari enam kelas VIII siswa SMP Negeri 1 Gondangrejo

Lebih terperinci

Perbedaan Analisis Univariat dan Multivariat

Perbedaan Analisis Univariat dan Multivariat Perbedaan Analisis Univariat dan Multivariat Jika kita menganalisis data yang mempunyai lebih dari satu variabel, belum tentu analisis data tersebut dikategorikan analisis multivariat, bisa saja analisis

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan faktafakta

III. METODOLOGI PENELITIAN. percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu, untuk mendapatkan faktafakta 37 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, karena metode merupakan faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan suatu penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Gatak kelas VIII tahun ajaran 2015/2016. Deskripsi data dalam penelitian ini sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. kemudian dilihat pengaruhnya. Kedua kelompok tersebut dibagi berdasarkan hasil tes awal,

BAB III METODOLOGI. kemudian dilihat pengaruhnya. Kedua kelompok tersebut dibagi berdasarkan hasil tes awal, BAB III METODOLOGI A. Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini ada suatu treatment (perlakuan) yaitu perlakuan dengan metode dinamis, statis yang diterapkan kepada dua kelompok dalam periode waktu tertentu,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepemilikan tanah adalah milik pemerintah. Luas tanah 7872 m 2 dan status tanah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kepemilikan tanah adalah milik pemerintah. Luas tanah 7872 m 2 dan status tanah 43 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian SMP Negeri 2 Gorontalo didirikan pada tahun 1955 dan pada tanggal 21 Juli 1955 diterbitkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lapangan sepakbola Desa Sukajadi Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis 2. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian 1. Kemampuan Awal Siswa Dalam penelitian ini seperti telah dijelaskan pada bab III, analisis tentang data kemampuan awal digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 56 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi hasil analisis data hasil tes awal dan tes akhir kemampuan lompat jauh gaya jongkok yang dilakukan pada kelompok I (Box Jump /K1) dan kelompok II

Lebih terperinci

TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Keolahragaan. Oleh: Agus Widayat A

TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Keolahragaan. Oleh: Agus Widayat A PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN PLAIOMETRIK DAN LATIHAN BERBEBAN TERHADAP PENINGKATAN PRESTASI LEMPAR LEMBING GAYA LANGKAH SILANG DITINJAU DARI RASIO PANJANG LENGAN BAWAH DAN ATAS (Studi Eksperimen pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah suatu cara yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Menurut Sugiyono (2008:107) Terdapat tiga metode penelitian bila dilihat dari tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. seminggu dan dilaksanakan sesuai dengan dikeluarkannya SK penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. seminggu dan dilaksanakan sesuai dengan dikeluarkannya SK penelitian. 17 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di lapangan bola voli SMP Negeri 1 Tapa pada siswa putra SMP Negeri 1 Tapa. 3.1.2 Waktu Penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB.

PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB. PENGARUH LATIHAN NAIK TURUN BANGKU TERHADAP JAUH LOMPATAN PADA OLAHRAGA ATLETIK NOMOR LOMPAT JAUH SISWA KELAS X SMK PGRI WLINGI KAB. BLITAR Johan Kalpirtanata Fakultas Ilmu Keolahragaan, Jurusan Ilmu Keolahragaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data. Deskripsi data hasil analisis tes peningkatan dribble shooting sepakbola yang dilakukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Data. Deskripsi data hasil analisis tes peningkatan dribble shooting sepakbola yang dilakukan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Deskripsi data hasil analisis tes peningkatan dribble shooting sepakbola yang dilakukan sesuai dengan kelompok yang dibandingkan, berdasarkan pendekatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan disajikan mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian berdasarkan analisis statistika yang dilakukan pada tes

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIK ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN

PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIK ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN PENGARUH PELATIHAN PLAIOMETRIK ALTERNATE LEG BOUND TERHADAP DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI DAN KECEPATAN Ketut Juni Artada Ilmu Keolahragaan FOK Universitas Pendidikan Ganesha, Kampus Tengah Undiksha Singaraja,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian ini dilakukan di lapangan sekolah SMA Negeri I Tapa. 3.1.2 Waktu Waktu penelitian selama 2 bulan dengan frekuensi latihan

Lebih terperinci

Ejournal JJPKO, Volume 08 Nomor 2 Tahun 2017

Ejournal JJPKO, Volume 08 Nomor 2 Tahun 2017 PENGARUH PELATIHAN DOUBLE LEG SPEED HOP DAN SINGLE LEG SPEED HOP TERHADAP HASIL LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK Kadek Candra Wahyuni 1, Suratmin 2, Gede Eka Budi Darmawan 3 1,2,3 Jurusan Pendidikan Kepelatihan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan tempat dalam penelitian akan dilaksanakan pada : Jl. Raya Lembang No. 357 Kab. Bandung Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan tempat dalam penelitian akan dilaksanakan pada : Jl. Raya Lembang No. 357 Kab. Bandung Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Operasional Penelitian Secara operasional, tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh metode pembelajaran demonstrasi dan metode pembelajaran tugas (latihan)

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLYOMETRICS TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH Oleh: Nur Azis Rohmansyah prodi pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi program fakultas pendidikan ilmu pendidikan social

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tujuan penelitian dapat tercapai dengan data yang diperoleh dari objek penelitian. Data penelitian dikumpulkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tujuan penelitian dapat tercapai dengan data yang diperoleh dari objek penelitian. Data penelitian dikumpulkan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tujuan penelitian dapat tercapai dengan data yang diperoleh dari objek penelitian. Data penelitian dikumpulkan sesuai dengan permasalahan penelitian. Dalam penelitian

Lebih terperinci

Lampiran 1: Lembar Permohonan Pembimbing Tugas Akhir Skripsi

Lampiran 1: Lembar Permohonan Pembimbing Tugas Akhir Skripsi 73 Lampiran 1: Lembar Permohonan Pembimbing Tugas Akhir Skripsi 74 Lampiran 2: Kartu Bimbingan Tugas Akhir Skripsi 75 Lampiran 3: Lembar Pengesahan Izin Penelitian 76 Lampiran 4: Surat Permohonan Izin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. artinya penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan kausalita atau

BAB III METODE PENELITIAN. artinya penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan kausalita atau BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, artinya penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan kausalita atau sebab-akibat. Penelitian

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC DAN KEKUATAN OTOT TUNGKAI TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK (Eksperimen Latihan Double Leg Bound dan Knee Tuch Jump Pada Siswa Putra Kelas XI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan langkah-langkah yang direncanakan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan langkah-langkah yang direncanakan dan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian diperlukan langkah-langkah yang direncanakan dan sistematis guna mendapatkan pemecahan atau jawaban-jawaban tertentu terhadap masalah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 8 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 8 Bandar 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 8 Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 2009/2010 yang berjumlah 209 siswa yang

Lebih terperinci

2.2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.

2.2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik. I. Penilaian 1. Instrumen Penilaian sikap Indikator : 1.2.1 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus dipelihara dan dibina, sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta. 2.2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab.

Lebih terperinci

TESIS. Prof. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd. Dr.Atrub, M.Pd.,MM. SYKLES WANTINA HAQQI NIM : UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

TESIS. Prof. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd. Dr.Atrub, M.Pd.,MM. SYKLES WANTINA HAQQI NIM : UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI PENGARUH BERAT BADAN DAN LATIHAN PLYOMETRIC SPLIT SQUAT JUMP DAN DEPTH JUMP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI PADA ATLET CLUB BOLA VOLI PUTRI MITRA KOTA KEDIRI TESIS Prof. Dr. Agus Kristiyanto, M.Pd Dr.Atrub,

Lebih terperinci

Pertemuan Ke-12. Analysis of Varians (anova)_m. Jainuri, M.Pd

Pertemuan Ke-12. Analysis of Varians (anova)_m. Jainuri, M.Pd Pertemuan Ke-1 1 Pendahuluan Statistik parametrik yang digunakan untuk mencari perbedaan atau persamaan dua rata-rata adalah Uji-t, dan analysis of varians (anova/ anova) digunakan untuk mencari perbedaan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Randomized Pre and Post Test Group design (Pocock, 2008). Rancangan ini

BAB IV METODE PENELITIAN. Randomized Pre and Post Test Group design (Pocock, 2008). Rancangan ini BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan rancangan The Randomized Pre and Post Test Group design (Pocock, 2008). Rancangan ini memiliki skema

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Penelitian ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Penelitian ini 44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Arikunto (2010:160) Metodologi penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitian. Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perbedaannya adalah untuk variabel bebas, Tangmanee & Prapakornkiat (2012)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Perbedaannya adalah untuk variabel bebas, Tangmanee & Prapakornkiat (2012) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendahuluan Penelitian ini adalah sebuah penelitian replikasi dengan modifikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tangmanee & Prapakornkiat (2012). Perbedaannya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebagai kelas kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sebagai kelas kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan 80 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi dan Analisis Data Penelitian yang telah penulis lakukan di SMPN 1 Batang Anai terdiri dari tiga kelas sampel, yaitu dua kelas sebagai kelas eksperimen dan satu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Okt Nop Des Jan Feb

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Okt Nop Des Jan Feb BAB III METODOLOGI PENELITIAN No 1 2 3 A. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Adapun tempat penelitian nantinya akan dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Bendan Kota Pekalongan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian eksperimental

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode yang sesuai dan dapat membantu mengungkapkan suatu permasalahan yang akan dikaji kebenarannya. Penggunaan metode

Lebih terperinci

PERBEDAAN KEKUATAN DAN DAYA TAHAN OTOT TUNGKAI PEMAIN BELAKANG TENGAH DAN DEPAN DALAM SEPAKBOLA

PERBEDAAN KEKUATAN DAN DAYA TAHAN OTOT TUNGKAI PEMAIN BELAKANG TENGAH DAN DEPAN DALAM SEPAKBOLA PERBEDAAN KEKUATAN DAN DAYA TAHAN OTOT TUNGKAI PEMAIN BELAKANG TENGAH DAN DEPAN DALAM SEPAKBOLA Oleh: Firdian Waluyo dan Soni Nopembri Universitas Negeri Yogyakarta ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto Suharsimi (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara

METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Arikunto Suharsimi (2006:160) Metodologi penelitian adalah cara III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam memecahkan suatu masalah diperlukan suatu cara atau metode, karena metode merupakan faktor yang penting dalam menentukan keberhasilan suatu penelitian.

Lebih terperinci

PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Quadriceps. Berturut-turut berikut disajikan mengenai deskripsi data, uji. A. Deskripsi Data

PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Quadriceps. Berturut-turut berikut disajikan mengenai deskripsi data, uji. A. Deskripsi Data PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini disajikan mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan analisis statistik yang telah dilakukan pada tes awal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Tahun BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian yaitu di Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta. Waktu penelitian dilaksanakan pertengahan bulan Mei sampai pertengahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperiment dengan menggunakan test awal, memberikan perlakuan latihan, dan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperiment dengan menggunakan test awal, memberikan perlakuan latihan, dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperiment dengan menggunakan test awal, memberikan perlakuan latihan, dan melakukan

Lebih terperinci

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN MAEGERI CUDAN

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN MAEGERI CUDAN PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DAN KELINCAHAN TERHADAP KECEPATAN TENDANGAN MAEGERI CUDAN (Studi Eksperimen Latihan Pliometrik Step-up Jump dan Box To Box pada Karateka Putra UKM INKAI UNS Surakarta)

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. perlakuan (treatment), seperti pendapat Thomas dan Nelson (1997:352).

METODE PENELITIAN. perlakuan (treatment), seperti pendapat Thomas dan Nelson (1997:352). 0 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen, karena adanna perlakuan (treatment), seperti pendapat Thomas dan Nelson (1997:35). Bertujuan

Lebih terperinci