BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Posyandu Lansia Saras Utomo Desa Mudal Kabupaten Boyolali, untuk pelaksanaan treatment (perlakuan) terhadap latihan Senam Lansia yaitu Senam Sang Surya dan Senam Sehat Indonesia pada Lansia di Posyandu Lansia Saras Utomo Desa Mudal Kabupaten Boyolali 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan dimulai tanggal 22 Maret 2016 sampai 22 Mei 2016, dengan frekuensi pertemuan tiga kali seminggu yaitu pada hari Selasa, Jumat dan Minggu. Lamanya latihan 60 menit setiap kali pertemuan. Jumlah pertemuan 27 kali pertemuan yang terlaksana dalam waktu 9 Minggu. Latihan dimulai pukul s/d untuk Senam Sang Surya dan s/d untuk Senam Sehat Indonesia B Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang bertujuan untuk membandingkan dua perlakuan yang berbeda kepada subjek penelitian dengan menggunakan teknik desain factorial. Menurut Sudjana (2002:148) eksperimen faktorial adalah eksperimen yang hampir atau semua taraf sebuah faktor dikombinasikan atau disilangkan dengan semua taraf tiap faktor lainnya yang ada dalam eksperimen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan factorial. Untuk kegiatan penelitian ini disusun suatu kerangka dalam penelitian dengan rancangan 2x3. Secara skematis rancangan penelitian tersebut dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut: 33

2 34 Bentuk Latihan Senam Lansia (A) Tabel 3.1. Kerangka Desain Penelitian Faktorial 2 x 3 Variabel Atributif Indeks Massa Tubuh (IMT) (B) Overweight Normal Underweight Variabel Manipulatif (b 1 ) (b 2 ) (b 3 ) Senam Sehat Indonesia a 1 b 1 a 1 b 2 a 1 b 3 (a 1 ) Senam Sang Surya (a 2 ) a 2 b 1 a 2 b 2 a 2 b 3 Keseimbangan Dinamis Lansia Keterangan: a 1 b 1 : Kelompok Lansia dengan kategori IMT Overweight dilatih menggunakan Senam Sehat Indonesia. a 2 b 1 : Kelompok Lansia dengan Kategori IMT Overweight dilatih menggunakan Senam Sang Surya. a 1 b 2 : Kelompok Lansia dengan Kategori IMT Normal dilatih menggunakan Senam Sehat Indonesia. a 2 b 2 : Kelompok Lansia dengan Kategori IMT Normal dilatih menggunakan Senam Sang Surya. a 1 b 3 : Kelompok Lansia dengan Kategori IMT Underweight dilatih menggunakan Senam Sehat Indonesia. a 2 b 3 : Kelompok Lansia dengan Kategori IMT Underweight dilatih menggunakan Senam Sang Surya. C Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah Lansia anggota Posyandu Lansia Saras Utomo Desa Mudal Kabupaten Boyolali, yang berjumlah 75 anggota.

3 35 2. Sampel Penelitian Sampel penelitian adalah sebagian objek penelitian yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Nototmodjo, 2005:79). dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling, yaitu penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Lansia di Posyandu Lansia Saras Utomo Desa Mudal Kabupaten Boyolali yang berjumlah 42. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Lansia laki laki dan perempuan warga Desa Mudal Kabupaten Boyolali yang berusia tahun. b. Lansia memiliki kriteria IMT yang dibutuhkan dalam penelitian. c. Sehat jasmani rohani, tidak sedang keadaan sakit atau memiliki gejala penyakit tertentu yang terlihat secara fisik. d. Kooperatif: yaitu subjek yang dapat memahami dan mampu melaksanakan prosedur penelitian. D Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 2 variabel bebas (independent) dan satu variabel terikat (dependent) dengan rincian yaitu: 1. Variabel bebas (independent) a. Variabel manipulatif yaitu latihan senam Lansia yaitu: 1) Latihan Senam Sehat Indonesia 2) Latihan Senam Sang Surya. b. Variabel atributif dalam penelitian ini adalah Indeks Massa Tubuh (IMT), yaitu: 1) IMT Kategori Overweight 2) IMT Kategori Normal 3) IMT Kategori Underweight

4 36 2. Variabel terikat (dependent) Dalam penelitian ini variabel terikatnya yaitu Keseimbangan Dinamis Lansia. E Definisi Operasional Variabel Penelitian Untuk memberikan penafsiran yang sama terhadap variabel-variabel dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan definisi dari variabel-variabel penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Senam Sang Surya Senam Sang Surya merupakan senam yang dikhususkan bagi orang Lanjut usia. Senam ini termasuk dalam senam aerobik dengan gerakan yang lembut dan minim hentakan yang sangat sesuai bagi lansia yang telah mengalami penurunan kemampuan fisik. Gerak Senam Sang Surya terdiri dari 12 (duabelas) jurus, ditambah 1 (satu) gerak pembuka dan 1 (satu) gerak penutup. Bentuk senam sederhana dengan didominasi gerakan kuda kuda yang bertumpu pada otot tungkai dan gerakan memutar togok. 1 Set Senam dilakukan selama 15 menit. 2. Senam Sehat Indonesia Senam Sehat Indonesia merupakan latihan yang bersifat aerobik dengan gerakan-gerakan halus yang relatif lambat sehingga dikategorikan sebagai latihan yang bersifat low impact low velocity dan merupakan bentuk latihan yang cocok bagi lansia. dengan lama latihan 20 menit / set Senam Sehat Indonesia terdiri dari 12 macam gerakan yang akan mempengaruhi keseimbangan tubuh Lansia, namun ada 5 gerakan yang sangat berpengaruh terhadap keseimbangan Lansia yaitu: gerakan ke 4 (jurus Elang Merentang Sayap/Arm-fluttering with up-lifted toes), gerakan ke 6 (jurus menyangga langit menekan bumi/ Palms Facing Skyward and Groundward), gerakan ke 8 (jurus Menadah Mutiara), gerakan ke 11 (jurus Santai Penuh Siaga) dan gerakan ke 12 (jurus Langkah Bangau). Secara umum, SSI memiliki gerakan-gerakan yang mudah dilakukan dan diikuti oleh orang usia lanjut akan berakibat lebih baik pada orang usia lanjut. Selain memperbaiki kesehatan secara umum, olahraga ringan seperti Senam Sehat

5 37 Indonesia yang dilakukan secara teratur juga dapat sebagai rekreasi dan memperbaiki psikologis dari orang usia lanjut. 3. Keseimbangan Dinamis Keseimbangan adalah kemampuan untuk mengontrol tubuh dan center of gravity secara relatif yang diperlukan agar dapat menjaga postur dan gerakan. Keseimbangan dinamis merupakan suatu keadaan seseorang untuk mempertahankan posisi tubuh saat terjadi perubahan posisi. Keseimbangan dinamis pada Lansia dapat diukur dengan menggunakan Time Up and Go Test. (TUGT). Satuan yang digunakan dalam pengukuran keseimbangan dinamis Lansia adalah waktu (Detik) yang diukur dengan Stopwatch. 4. Lansia Yang di maksud Lansia dalam penelitian ini adalah Lansia berdasarkan Pasal 1 ayat (2), (3), (4) UU No. 13 Tahun 1998 tentang kesehatan, dikatakan bahwa usia lanjut adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun (Aulia Dwi Natalia, 2009) Menurut Notoatmojo(2007;281) lanjut usia meliputi: 1) Usia pertengahan (middleage) yaitu usia antara 45 sampai 59 tahun, 2) Usia lanjut (eldery) yaitu usia antara 60 sampai 70 tahun, 3) Lanjut usia tua (old) yaitu usia antara 75 sampai 90 tahun, dan 4) Usia sangat tua (veryold) yaitu usia diatas 90 tahun. 5. Indeks Massa Tubuh (IMT) Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan alat atau cara yang sederhana untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah rasio antara berat badan (Kg) dan tinggi badan 2 (m). Dalam penelitian ini Indeks Massa Tubuh sampel dibagi menjadi tiga level, yaitu indeks massa tubuh Underweight, Normal, Overweight yang nantinya akan digunakan untuk mengetahui apakah ada interaksi IMT tersebut dengan jenis senam terhadap keseimbangan dinamis Lansia.

6 38 F Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara tes dan pengukuran beberapa variabel penelitian: 1. Data Indeks Massa Tubuh (IMT) Tes IMT ( Indeks Massa Tubuh) diukur dengan pengukuran anthropometris (Mulyono Biyakto Atmojo, 2008:67).Data IMT diukur sebanyak satu kali, yaitu sebelum perlakuan diberikan. Data IMT dapat dipakai untuk mengelompokkan sampel berdasarkan IMT, menurut WHO tahun 2004 klasifikasi IMT dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3.2 Klasifikasi IMT Internasional Klasifikasi IMT (Kg/m² Underweight < 18,5 Normal 18,5 24,9 Overweight 25 Pre Obese 25,0 29,9 Obese I 30,30 34,9 Obese II 35,0 40,0 Obese III 40,0 (WHO,2004) Untuk mengetahui kategori IMT Lansia diukur dengan rumus dibawah ini, yang hasilnya di sesuaikan dengan klasifikasi IMT menurut WHO. : 2. Data Keseimbangan Tubuh Lansia Keseimbangan adalah kemampuan untuk mengontrol tubuh dan center of gravity secara relatif yang diperlukan agar dapat menjaga postur dan gerakan yang akan diukur dengan Timed Up and Go Test (TUG) yang diukur dalam satuan waktu. Timed Up and Go Test merupakan tes yang digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan keseimbangan pada Lansia. Timed Up and Go Test adalah tes yang mudah utuk memprediksi orang dengan gangguan keseimbangan (Wall et al,

7 ) test ini merupakan tes yang sering di gunakan di klinik, penilaiannya dianggap sangat objektif, benar, dan termasuk reliable test(whitney, 2004). Gambar 3.1 Pemeriksaan Skema Pelaksanaan Time Up and Go Test (Whitney, 2004) G Teknik Analisis Data Sesuai dengan judul penelitian, maka rancangan penelitian yang digunakan pretest-posttest design, karena penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Dasar penggunaan rancangan ini adalah kegiatan percobaan yang diawali dengan memberikan perlakuan kepada subjek yang diakhiri dengan suatu bentuk tes guna mengetahui pengaruh perlakuan yang telah diberikan. Untuk menganalisis perolehan data adalah menggunakan uji analisis varians (ANAVA) dengan rancangan 2x3. Untuk memenuhi asumsi dalam teknik ANAVA, maka dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas varians. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis varians dua jalan (Siswandari, 2009)dengan rancangan faktorial 2x3 pada α = 0,05. Jika tidak ada perbedaan yang signifikan, maka analisis dilanjutkan dengan uji lanjut Scheffe.Untuk memenuhi asumsi dalam teknik anava, maka dilakukan uji normalitas Kolmogorov Smirnov dan uji homogenitas varians dengan Levene (Levene Test). Urutan langkah-langkah analisis data penelitian ini adalah: 1. Pengujian Prasyarat Analisis Uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas Kolmogorov Smirnov dan uji homogenitas varians (dengan uji Bartlett) dilakukan sebelum analisis data. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan dalam

8 40 penelitian berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah variansi pada tiap-tiap kelompok homogen atau tidak. a. Uji Normalitas Uji Normalitas diperlukan untuk mengetahui distribusi data. Kenormalan data diketahui melalui sebaran regresi yang merata di setiap nilai (Wulansari,2008) Salah satu metode yang digunakan untuk menguji kenormalan data adalah metode Kolmogorov Smirnov. Rumus uji Kolmogorov Smirnov menurut steel, dalam (Wulandari, 2010) : KS = Fn(Yi-1) Fo(Yi) Keterangan : KS : Nilai KS hitung Fn(Yi-1) : Frekuensi persentase komulatif pada waktu sebelum i Fo(Yi) : Frekuensi data normal pada saat i Nilai KS hitung yang diperoleh selanjutnya dibandingkan dengan nilai KS tabel. Jika nilai KS hitung < KS tabel, maka H0 diterima. Artinya data model regresi sederhana atau regresi berganda mengikuti sebaran normal. Sebaliknya jika nilai KS hitung > KS tabel maka H0 ditolak, artinya data model regresi sederhana atau regresi berganda tidak mengikuti sebaran normal (Wulandari,2010). b. Uji Homogenitas Pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui keseragaman data penelitian. Dalam analisis regresi data penelitian yang baik harus mempunyai sebaran data yang homogen dan metode yang digunakan untuk mengujinya adalah uji Levene (Levene Test). Rumus uji Levene (Levene Test) dalam Sugiyono (2007) adalah sebagai berikut:

9 41 Keterangan : L : Nilai Levene hitung X : Nilai data residual : Rata-rata data Residual N : Jumlah sampel K : Jumlah kelompok Nilai Levene hitung yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan Levene tabel atau dapat juga menggunakan nilai perbandingan signifikansi dengan α 5%. Jika nilai Levene hitung < Levene tabel atau P value > 5%, maka data regresi sederhana atau regresi berganda mempunyai ragam yang homogen. Sebaliknya jika nilai Levene besar Levene tabel atau P Value < 5% maka data regresi sederhana atau regresi berganda mempunyai ragam yang tidak homogen. Dalam penelitian ini pengujian homogenitas menggunakan bantuan SPSS Uji Hipotesis Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas varians, maka pemanfaatan ANAVA dalam analisis data sudah bisa dilakukan. Data hasil tes terakhir yaitu tes keseimbangan tubuh Lansia dinalisis dengan statistika ANAVA dua jalur dan pengujian hipotesis dengan perhitungan uji F pada taraf signifikansi α = 0,05. Adapun pengujian ANAVA sesuai dengan disain faktorial 2X3. Dalam pengujian hipotesis, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis variansi dua jalan dengan sel sama, dengan model data sebagai berikut: dengan: X ijk = data (nilai) ke-k pada baris ke-i dan kolom ke-j = rerata dari seluruh data amatan (rerata besar, grand mean)

10 42 α i = efek baris ke-i pada variabel terikat, dengan i = 1, 2 β j = efek kolom ke-j pada variabel terikat, dengan j = 1, 2, 3 (αβ) ij = interaksi baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel terikat ε ijk = deviasi data X ijk terhadap rerata populasinya ( ij ) yang berdistribusi normal dengan rerata 0, deviasi data terhadap rerata populasi juga disebut error (galat) i = 1, 2 dengan i = 1 untuk senam Sang Sehat Indonesia, i = 2 untuk senam Sang Surya. j = 1, 2, 3 dengan j = 1 untuk IMT over weight, j = 2 IMT normal, dan j = 3 untuk IMT under weight. k = n=banyaknya data amatan pada setiap sel. Prosedur dalam pengujian dengan menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel sama, yaitu: a. Hipotesis 1) : = 0 untuk semua i = 1, 2 : 0 untuk paling sedikit satu harga i 2) : = 0 untuk semua j = 1, 2, 3 : 0 untuk paling sedikit satu harga j 3) : = 0 untuk paling sedikit satu harga (i, j) : 0 untuk paling sedikit satu harga (i, j) Ketiga hipotesis tersebut ekuivalen dengan ketiga pasang hipotesis berikut: 1) : Tidak ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat X ijk : Ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat X ijk 2) : Tidak ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat X ijk : Ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat X ijk 3) : Tidak ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat X ijk

11 43 : Ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel terikat X ijk b. Tingkat Signifikansi = = 0,05 c. Komputasi Tabel 3.3 Tata Letak Data Faktor A Faktor B Total = Total G = Keterangan: Sel memuat,,, ; dengan : cacah observasi pada sel : Senam Sehat Indonesia : Senam Sang Surya : IMT over weight : IMT Normal : IMT under weight : jumlah data pada baris ke-1 : jumlah data pada baris ke-2 : jumlah data pada kolom ke-1 : jumlah data pada kolom ke-2 : jumlah data pada kolom ke-3 G : jumlah seluruh data amatan Pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama ini didefinisikan notasi-notasi sebagai berikut. n = banyaknya data amatan pada sel ij N = banyaknya seluruh data amatan

12 44 = ( ) = jumlah kuadrat deviasi data amatan pada sel ij = rerata pada sel ij = = jumlah rerata pada baris ke-i = = jumlah rerata pada kolom ke-j G = = jumlah rerata semua sel Untuk memudahkan perhitungan, didefinisikan besaran-besaran (1), (2), (3), (4), dan (5) sebagai berikut. ; ; ; (4) = ; Pada analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama terdapat lima jumlah kuadrat, yaitu jumlah kuadrat baris (JKA), jumlah kuadrat kolom (JKB), jumlah kuadrat interaksi (JKAB), jumlah kuadrat galat (JKG), dan jumlah kuadrat total (JKT). Berdasarkan sifat-sifat matematis tertentu dapat diturunkan formula-formula untuk JKA, JKB, JKAB, JKG, dan JKT sebagai berikut: JKA = (3) (1) JKB = (4) (1) JKAB = 1) + (5) (3) (4) JKG = (2)-(5) JKT = (2)-(1) JKT = JKA + JKB + JKAB + JKG Derajat kebebasan untuk masing-masing jumlah kuadrat tersebut adalah:

13 45 dka = p 1 dkb = q 1 dkab = (p 1)(q 1) dkg = N pq dkt = N 1 Berdasarkan jumlah kuadrat dan derajat kebebasan masing-masing, diperoleh rerata kuadrat berikut: RKA = RKB = RKAB = RKG = d. Statistik Uji Statistik uji analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama adalah: 1) untuk adalah yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan p 1 dan N pq; 2) untuk adalah yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan q 1 dan N pq; 3) untuk adalah yang merupakan nilai dari variabel random yang berdistribusi F dengan derajat kebebasan (p 1)(q 1) dan N pq. e. Daerah Kritik Untuk masing-masing nilai F di atas, daerah kritisnya adalah: 1) Daerah kritik untuk adalah DK { F F > }

14 46 2) Daerah kritik untuk adalah DK { F F > } 3) Daerah kritik untuk adalah DK { F F > } f. Keputusan Uji Ho ditolak jika Atau ditolak jika DK Jika dalam SPSS p ditulis dengan Sig. Analisis data menggunakan bantuan SPSS versi Tabel 3.4 Rangkuman Analisis Variansi Sumber JK Dk RK F Hit P A (baris) JKA dka RKA F a atau B (kolom) JKB dkb RKB F b atau AB JKAB dkab RKAB F ab atau Galat JKG dkg RKG Total JKT dkt (Budiyono, 2009: ) 3. Uji Komparasi Ganda Untuk mengetahui perbedaan rerata setiap pasangan baris, kolom dan sel dilakukan uji komparasi ganda dengan menggunakan metode Scheffe. Uji komparasi ganda merupakan uji lanjut dari analisis variansi apabila hasil analisis variansi tersebut menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak. Adapun langkahlangkah untuk melakukan uji Scheffe adalah sebagai berikut: a. Mengidentifikasi semua pasangan komparasi rataan yang ada. b. Merumuskan hipotesis yang bersesuaian dengan komparasi tersebut. c. Menentukan tingkat signifikansi ( = 0,05) d. Mencari nilai statistik uji F dengan rumus sebagai berikut: 1) Komparasi Rataan antar Baris ( )

15 47 dengan: = nilai F obs pada pembandingan baris ke-i dan baris ke-j = rataan baris ke-i = rataan baris ke-j = rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi = ukuran sampel baris ke-i = ukuran sampel baris ke-j Daerah kritis untuk uji tersebut adalah: DK = {F F > (p 1) F α; p-1, N-pq } 2) Komparasi Rataan antar Kolom ( ) = nilai F obs pada pembandingan kolom ke-i dan kolom ke-j = rataan kolom ke-i = rataan kolom ke-j = rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi = ukuran sampel kolom ke-i = ukuran sampel kolom ke-j Daerah kritis untuk uji tersebut adalah:

16 48 DK = { > (q 1) F α; q-1, N-pq } 3) Komparasi Rataan antar Sel pada Kolom yang Sama ( ) dengan: sel kj = nilai F obs pada pembanding rataan pada sel ij dan rataan pada = rataan pada sel ij = rataan pada sel kj = rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi = ukuran sel ij = ukuran sel kj Daerah kritis untuk uji tersebut adalah: DK = { > (pq 1) F α; pq-1, N-pq } 4) Komparasi Rataan antar Sel pada Baris yang Sama ( ) dengan: = nilai F obs pada pembanding rataan pada sel ij dan rataan pada sel ik = rataan pada sel ij = rataan pada sel ik = rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan analisis variansi = ukuran sel ij

17 49 = ukuran sel ik Daerah kritis untuk uji tersebut adalah: DK = { > (pq 1) F α; pq-1, N-pq } e. Menentukan keputusan uji (beda rataan) untuk setiap pasangan komparasi rataan. f. Menyusun rangkuman analisis (komparasi ganda). (Budiyono, 2009: )

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian eksperimen metode latihan mata tertutup dan wall shooting yang ditambah dengan variabel atributif yaitu power tungkai. Berikut

Lebih terperinci

ANALISIS VARIANSI DUA JALAN

ANALISIS VARIANSI DUA JALAN ANALISIS VARIANSI DUA JALAN Untuk menguji signifikansi efek DUA variabel bebas terhadap SATU variabel terikat, dan untuk menguji signifikansi INTERAKSI kedua variabel bebas terhadap variabel terikat. Kedua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Sutama (2015:43) penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Sutama (2015:43) penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Menurut Sutama (2015:43) penelitian kuantitatif antara lain berhubungan erat dengan kontruksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini berdasarkan pendekatannya yaitu penelitian kuantitatif. Menurut Sutama (2015: 43) penelitian kuantitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan desain penelitian Jenis penelitian menurut pendekatannya adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri Baturetno Wonogiri tahun ajaran 015/016 pada bulan September-Oktober 015. B. Metode Penelitian Metode yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa SMP Negeri di Kabupaten Klaten yang menggunakan kurikulum KTSP 006.. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen digunakan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen digunakan karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Bentuk dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitianeksperimen dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini disajikan mengenai hasil penelitian beserta interpretasinya. Berturut-turut berikut disajikan mengenai deskripsi data, uji persyaratan analisis data,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian mencakup uraian tentang: tempat penelitian, waktu, dan tatalaksana penelitian yang meliputi : metode penelitian; variabel penelitian dan desain operasional;

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat, Subjek dan Waktu Penelitian 1. Tempat dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri Kota Surakarta dengan subjek penelitian peserta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Bentuk Dan Rancangan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif berarti menguji

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif berarti menguji BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Berdasarkan rencana penelitian ini dapat digolongkan penelitian komparatif dengan pendekatan eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP yang ada di Kabupaten Rembang baik negeri maupun swasta dengan subyek penelitian siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Teras, pada kelas XI semester genap Tahun Ajaran 011/01.. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis eksperimen semu (quasy experimental

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif dengan jenis eksperimen semu (quasy experimental BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis eksperimen semu (quasy experimental design) yaitu suatu jenis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri wilayah Kota Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat. Subek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Surakarta pada kelas XI semester tahun aaran 015/016 karena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2012: 107) menyatakan bahwa metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. eksperimen. Menurut Sugiyono (2012: 107) menyatakan bahwa metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode, Bentuk dan Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Menurut Sugiyono (01: 107) menyatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan di SMP se-kecamatan Bajawa Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian dilaksanakan di SMP se-kecamatan Bajawa Kabupaten BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP se-kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada, Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Subyek penelitiannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK se-kabupaten Sragen. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI semester genap tahun pelaaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 81 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di Ngampilan Yogyakarta. Kecamatan Ngampilan terdiri dari 2 Kelurahan yaitu Kelurahan Ngampilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat, Subek dan Waktu Penelitian 1. Tempat dan Subek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kabupaten Magetan yang menerapkan kurikulum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A.Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A.Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Penelitian A.Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MTs Alanwar sarang Kabupaten rembang Jawa Tengah. Subyek penelitian adalah siswa kelas VII tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Tempat pelaksanaan penelitian di Lapangan Bulutangkis SMA NU AL MA RUF KUDUS. Waktu Penelitian dilaksanakan selama dua bulan dengan tiga kali latihan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Karanganyar pada kelas XI IPA semester 2 tahun pelajaran 2015/2016. 2. Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SMA Veteran 1 Sukoharjo, yang beralamat di Jl.Dr. Muwardi No. 84 Gayam Sukoharjo dan Stadion

Lebih terperinci

METODE SCHEFFE DALAM UJI KOMPARASI GANDA ANALISIS VARIANS DUA FAKTOR DENGAN INTERAKSI

METODE SCHEFFE DALAM UJI KOMPARASI GANDA ANALISIS VARIANS DUA FAKTOR DENGAN INTERAKSI Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 3(2015), hal 371 378. METODE SCHEFFE DALAM UJI KOMPARASI GANDA ANALISIS VARIANS DUA FAKTOR DENGAN INTERAKSI Yuvita Erpina Rosa, Neva

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP yang ada di Kabupaten Nganuk dengan subyek penelitian siswa kelas VII semester I tahun pelaaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sukoharjo bertempat di lapangan SMA Islam Al Azhar 7 Sukoharjo.. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pembangunan Surakarta, untuk pelaksanaan treatment (perlakuan) terhadap latihan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pembangunan Surakarta, untuk pelaksanaan treatment (perlakuan) terhadap latihan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lapangan Manang Sukoharjo sebagai tempat latihan Pembinaan Prestasi Sepakbola Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Stadion Sriwedari Surakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Stadion Sriwedari Surakarta. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Stadion Sriwedari Surakarta.. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 6 minggu

Lebih terperinci

To test the significant effect of two independent variables to one dependent variable, and to test the significant interaction of the two independent

To test the significant effect of two independent variables to one dependent variable, and to test the significant interaction of the two independent TWO-WAY ANOVA To test the significant effect of two independent variables to one dependent variable, and to test the significant interaction of the two independent variables to the dependent variable.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Tempat pengambilan data tes keterampilan gerak dalam penelitian ini dilaksanakan di SDN Babadan Kec. Balerejo Kab. Madiun Tahun Pelajaran 2014/2015. Pertimbangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dasarnya dibedakan menjadi penelitian eksperimen dan non eksperimen. 2 Peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. dasarnya dibedakan menjadi penelitian eksperimen dan non eksperimen. 2 Peneliti 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 1 Penelitian ini merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu Penelitian 34 BAB III METODE PENELITIAN 1. Tempat Peneitian A. Tempat dan waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Batik 2 Surakarta yang beralamat di Jln. Sam Ratulangi No. 86 Kerten, Laweyan, Surakarta.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di GOR Sritex Arena, Jl. Kebangkitan Nasional No. 24, Sriwedari, Surakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini akan dilaksanakan di lapangan sepakbola milik Sanggar Kegiatan belajar Groggol di daerah Grogol Kab.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Tahun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Tahun BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian yaitu di Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta. Waktu penelitian dilaksanakan pertengahan bulan Mei sampai pertengahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lapangan SD Negeri Surodadi 1 Kecamatan Candimulyo Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lapangan sepakbola Desa Sukajadi Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis 2. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Aisyiyah Yogyakarta, Jln. Mlangi No.63 Nogotirto,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri atas data keadaan awal Fisika siswa dari nilai ulangan harian pada materi sub pokok bahasan Suhu dan Pemuaian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lapangan bola voli SD Negeri Kemiren Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan mulai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian Seluruh rangkaian penelitian ini akan dilaksanakan di Stadion Wilis Kota Madiun mulai dari pengelompokan, pengambilan sampel darah pretest,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun tesis ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun tesis ini, penulis BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun tesis ini, penulis memilih lokasi di Universitas Tunas Pembangunan Surakarta.

Lebih terperinci

LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN KEILMUAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN DASAR (PENDAS)

LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN KEILMUAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN DASAR (PENDAS) LAPORAN PENELITIAN PENELITIAN KEILMUAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN DASAR (PENDAS) Oleh : Endang Sri Hartati 19510806 198203 2 001 esrih@ut.ac.id PUSAT

Lebih terperinci

Elsa Okti Inkamawarni 1, Pamujo 2, Sri Harmianto 3. Elementary School Teacher, FKIP Muhammadiyah Purwokerto University ABSTRACT

Elsa Okti Inkamawarni 1, Pamujo 2, Sri Harmianto 3. Elementary School Teacher, FKIP Muhammadiyah Purwokerto University ABSTRACT JURNAL PENDIDIKAN DASAR DINAMIKA VOLUME 6, NO. 2,SEPTEMBER 2014: 237-245 THE INFLUENCE OF GUIDED QUANTUM MODEL APPLICATION TOWARD SOCIAL STUDIES Elsa Okti Inkamawarni 1, Pamujo 2, Sri Harmianto 3 Elementary

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 45 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di Universitas Universitas Negeri Semarang. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mini Hospital STIKes Al-Irsyad

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mini Hospital STIKes Al-Irsyad 57 A III METODOLOGI PEELITIA A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mini Hospital STIKes Al-Irsyad Cilacap sebagai tempat praktek mahasiswa dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Data Data dalam penelitian ini meliputi data hasil uji coba instrumen, data prsetasi belajar matematika, dan data kecerdasan intrapersonal siswa. Berikut ini diberikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Wilayah Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SD Negeri Pekiringan 02 Kecamatan Talang Kabupaten Tegal. Alamat sekolah terletak di Jalan Beji, Desa Pekiringan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data 91 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada Bab ini dikemukakan hasil-hasil penelitian yang telah diperoleh berdasarkan hasil analisis data yang meliputi deskripsi data, hasil uji persyaratan, hasil analisis inferensial,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboraturium Terapi latihan Mini hospital STIKES AIAI Cilacap.. Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Perencanaan penelitian sangat dibutuhkan untuk menunjang pencapaian tujuan. Perencanaan atau metode yang baik adalah mengungkapkan, menggambarkan dan menyimpulkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan

III. METODE PENELITIAN. Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 262 siswa dan III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang berjumlah 6 siswa dan terdistribusi dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Okt Nop Des Jan Feb

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Okt Nop Des Jan Feb BAB III METODOLOGI PENELITIAN No 1 2 3 A. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Adapun tempat penelitian nantinya akan dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Bendan Kota Pekalongan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Sukoharjo yang beralamat di Jalan Pemuda No. 38, Sukoharjo (Kode Pos 57511). Peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Lokasi penelitian adalah SMK Negeri 6 Surakarta dengan subyek penelitian adalah siswa kelas X Multimedia semester genap tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan penulis adalah penelitian deskriptif, penelitian ini ditujukan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan secara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas X SMA N 1 Sukahaji Kabupaten Majalengka. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan setelah peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumberdaya manusia. Kualitas sumberdaya ini bergantung pada

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumberdaya manusia. Kualitas sumberdaya ini bergantung pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumberdaya manusia. Kualitas sumberdaya ini bergantung pada kualitaspendidikan karena pendidikan berperan penting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui pengaruh penggunaan model Discovery Learning dan Ceramah tanya jawab terhadap keterampilan berpikir kreatif dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi, Populasi, dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan selama 16 kali pertemuan setiap hari selasa, kamis, dan sabtu, mulai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lapangan bola voli mini SD Negeri

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di lapangan bola voli mini SD Negeri BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lapangan bola voli mini SD Negeri Sidoagung 3 Tempuran Kabupaten Magelang. Waktu penelitian dilaksanakan mulai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 31 Banjaran-Bandung. Dengan alamat Jalan Pajagalan no.115 Banjaran-Bandung BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di sekolah islam swasta yaitu Pesantren Persatuan Islam 31 Banjaran-Bandung.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 19 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 19 Bandar III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP N 19 Bandar Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2012/2013. Siswa terbagi dalam delapan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam sebuah penelitian ilmiah dalam mencapai tujuannya selalau menggunakan metode. Metode yang tepat akan akan membantu dalam keberhasilan suatu penelitian.

Lebih terperinci

Oleh : Eliana Dwi Rahayu K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Oleh : Eliana Dwi Rahayu K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 Eksperimentasi pembelajaran interaktif setting kooperatif (pisk) pada sub pokok bahasan volume dan luas permukaan sisi kubus dan balok ditinjau dari motivasi belajar siswa kelas IX semester 1 SMP Negeri

Lebih terperinci

KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DITINJAU DARI KREATIVITAS MAHASISWA

KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DITINJAU DARI KREATIVITAS MAHASISWA KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DITINJAU DARI KREATIVITAS MAHASISWA Ichsan Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Negeri Pontianak Email: ichanida@yaoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat yaitu: lapangan atletik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat yaitu: lapangan atletik BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua tempat aitu: lapangan atletik Brangbiji Sumbawa dan di SMA Negeri 3 Sumbawa Besar..

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Rancangan penelitian ini penulis menggunakan desain praeksperimental dengan pola Randomized Control Group Only Design. Dalam rancangan ini sekelompok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Analisis deskripsi dalam penelitian ini membahas mengenai deskripsi pembelajaran dan deskripsi data. 1. Deskripsi Pembelajaran SMK N 1 Pleret berlokasi

Lebih terperinci

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTU KARTU MASALAH DAN THINK PAIR SHARE BERBANTU KARTU MASALAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTU KARTU MASALAH DAN THINK PAIR SHARE BERBANTU KARTU MASALAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTU KARTU MASALAH DAN THINK PAIR SHARE BERBANTU KARTU MASALAH DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL Putri Permata Sari 1, Soeyono, Yemi Kuswardi 3 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Data Skor Motivasi Belajar Peserta Didik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Data Skor Motivasi Belajar Peserta Didik BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Data Skor Motivasi Belajar Peserta Didik Data tentang skor motivasi belajar peserta didik diperoleh melalui angket yang dimaksudkan untuk meninjau

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Bandar III. METDE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Bandar Lampung pada semester ganjil Tahun Pelajaran 0/ 0 yang terdiri atas 4 kelas berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group design. 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode dan Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi experimental) dengan disain nonequivalent control group

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Data yang terkumpul dalam penelitian ini ditabulasi sesuai dengan keperluan analisis data yang tercantum dalam rancangan penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidosari Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada semester genap Tahun Pelajaran

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidosari Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada semester genap Tahun Pelajaran 21 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidosari Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada semester genap Tahun Pelajaran 2013/2014. B. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Data Kemampuan Awal 1. Data Kemampuan Awal Prestasi Belajar Matematika Data yang digunakan kemampuan awal adalah nilai UAN keltika masuk MTs mata pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 96 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat, Waktu dan Jenis Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri di Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah. Objek penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian yang menggunakan eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis atau Desain Penelitian Berdasarkan permasalahan yang ada, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian eksperimen metode latihan ball handling menggunakan latihan dribble crossover dan two ball dribble yang ditambah dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu (quasi experiment). Penelitian eksperimen semu dilakukan untuk mengetahui pengaruh suatu perlakuan terhadap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 1 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian mempunyai peranan yang sangat penting di dalam proses penelitian, karena metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 8 Bandar

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 8 Bandar 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 8 Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 2009/2010 yang berjumlah 209 siswa yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian komparatif atau eksperimen. Penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian komparatif atau eksperimen. Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian komparatif atau eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar. Populasi dalam 0 III. METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Terbanggi Besar. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 3 Terbanggi Besar yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Boyolali Jalan Perintis Kemerdekaan, Boyolali, pada kelas XI IA semester genap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep akuntansi. Oleh karena itu, peneliti menggunakan metode eksperimen semu (quasi eksperimen)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental research) dengan desain Two-Groups Post Test Only. Sugiyono

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan sebab-akibat, dan untuk meneliti pengaruh dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan memberikan perlakuan yang berbeda pada dua kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi/ Sampel, dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 2 Cimahi, yang beralamat di Jl. Kamarung No. 69 Km 1,5 Cimahi Utara,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Gatak kelas VIII tahun ajaran 2015/2016. Deskripsi data dalam penelitian ini sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian A III METODOLOGI PEELITIA A. Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP egeri 14 erau Kalimantan Timur pada siswa putra kelas VIII semester I tahun pelajaran 013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tujuan penelitian dapat tercapai dengan data yang diperoleh dari objek penelitian. Data penelitian dikumpulkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tujuan penelitian dapat tercapai dengan data yang diperoleh dari objek penelitian. Data penelitian dikumpulkan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tujuan penelitian dapat tercapai dengan data yang diperoleh dari objek penelitian. Data penelitian dikumpulkan sesuai dengan permasalahan penelitian. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Pada penelitian ini dikembangkan bahan ajar dalam bentuk komik. Komik ini divalidasi oleh dua dosen ahli materi dan dua orang guru seni rupa sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini subyek data yang diperolehnya bersifat acak, maka peneliti menggunakan data seadanya sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan.

Lebih terperinci