BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboraturium Terapi latihan Mini hospital STIKES AIAI Cilacap.. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan mulai April 015 sampai dengan Mei 015 dengan frekuensi pertemuan tiga kali dalam seminggu yaitu hari Senin, Rabu dan Jum at dan lamanya latihan 90 menit setiap kali pertemuan. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Penelitian ini menggunakan populasi mahasiswa Program Studi di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Al Irsayad Al Islamiyyah Cilacap.. Sampel Penelitian Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 40 mahasiswa diperoleh dengan teknik purposive random sampling, yaitu dari sejumlah populasi yang ada, untuk menjadi sampel harus memenuhi ketentuan-ketentuan untuk memenuhi tujuan penelitian. Ketentuan-ketentuan tersebut adalah:

2 Berminat untuk mengikuti latihan penguatan Sehat jasmani dan rohani Bersedia menjadi sampel penelitian. Tidak pernah mengikuti latihan penguatan sebelumnya C. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan faktorial x. Sudjana (199) Dalam rancangan faktorial X dijelaskan mengenai eksperimen faktorial yaitu eksperimen yang hampir atau semua taraf sebuah faktor dikombinasikan atau disilangkan dengan semua taraf tiap faktor lainnya yang ada dalam eksperimen. Penelitian ini memiliki dua faktor dengan taraf sama yaitu metode latihan dan jenis kelamin yang diuji pengaruhnya terhadap kekuatan otot Quadricepnya. berikut : Rancangan percobaan tersebut dapat digambarkan pada tabel 4 sebagai Tabel 4. Rancangan Percobaan Faktorial x Jenis kelamin METODE LATIHAN (A) QSE (A1) De lorme (A) Laki-laki (b 1 ) a 1 b 1 ( 10 ) a b 1 ( 10 ) Perempuan (b ) a 1 b a b

3 Kekuatan otot Quadriceps ( 10 ) ( 10 ) Keterangan: a 1 b 1 : Metode latihan QSE pada jenis kelamin laki-laki a 1 b 1 : Metode latihan QSE Pada jenis kelamin perempuan a b 1 : Metode latihan De Lorme Pada jenis kelamin laki-laki a b 1 : Metode latihan De Lorme pada jenis kelamin perempuan Dalam mencapai suatu keyakinan bahwa nilai kekuatan otot merupakan hasil perlakuan yang dapat digeneralisasikan ke populasi yang ada, maka perlu dilakukan pengontrolan terhadap kemungkinan yang dapat mempengaruhi hasil penelitian, yaitu validitas internal dan eksternal. Validitas internal dan validitas eksternal yang dikontrol dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Validitas internal Pengontrolan validitas internal adalah pengendalian terhadap variabelvariabel luar yang dapat menimbulkan interpretasi lain. Variabel-variabel yang dikontrol meliputi : a. Pengaruh sejarah Selama mengikuti program pelatihan sampel tidak diperbolehkan mengikuti aktivitas latihan penguatan diluar jadwal eksperimen.

4 b. Pengaruh Pertumbuhan, perkembangan dan kematangan Untuk menghindari adanya pengaruh proses pertumbuhan, perkembangan, dan kematangan motorik, perlakuan diberikan dalam waktu tidak terlalu lama yaitu selama 4 kali pertemuan ( dua bulan ). c. Testing Hasil dari sebuah percobaan berurutan dengan pengambilan dari tes yang sama. d. Pengaruh instrumen Sebelum instrumen digunakan, terlebih dahulu diuji tingkat keajegannya. Tes yang valid dan reliabel yang digunakan sebagai instrumen. e. Pengaruh pemilihan subyek Dikontrol dengan penempatan subyek yang memiliki kemampuan awal yang sama secara berimbang terhadap kelompok eksperimen. f. Pengaruh kehilangan peserta eksperimen Dikontrol terus menerus memotivasi dan memonitor kehadiran sampel melalui daftar hadir yang ketat sejak awal sampai akhir eksperimen. g. Pengaruh perlakuan Dikontrol dengan memberikan perlakuan yang sama kepada kelompok eksperimen. h. Penurunan Statistik

5 Suatu kenyataan bahwa group yang terpilih berdasarkan skor yang tinggi sebenarnya tidak mempunyai tinggi skor yang sama dalam percobaan selanjutnya. i. Dugaan / Harapan Dikontrol dengan cara mengantisipasi pelaku percobaan terhadap penampilan partisipan-partisipan tertentu yang mungkin akan lebih bagus.. Validitas Eksternal Pengontrolan validitas eksternal adalah pengendalian terhadap beberapa faktor agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan. Terdapat 4 perlakuan yang diidentifikasikan dalam validitas eksternal yaitu : a. Pengaktifan kembali atau efek balik dari percobaan. b. Interaksi terhadap prasangka dan perlakuan percobaan. c. Efek balik dari penyusunan percobaan. d. Gangguan percobaan yang berlipat. Ketika para partisipan menerima lebih dari satu percobaan efek dari percobaan yang lebih dulu mungkin mempengaruhi percobaan selanjutnya. D. Variabel Penelitian Variabel penelitian terdiri dari : 1. Variabel bebas yang dimanipulasikan, yaitu metode latihan dalam penelitian ini yang dibahas adalah Quadriceps Setting Exercise dan metode De Lorme.. Variabel bebas atributif, yaitu jenis kelamin

6 3. Variabel terikat, yaitu kekuatan otot Quadriceps E. Definisi Operasional 1. Kekuatan otot Quadriceps adalah kemampuan otot quadriceps menghasilkan tegangan dan tenaga selama usaha maksimal baik secara dinamis maupun statis. Nilai kekuatan otot diperoleh dari pengukuran 1 repetisi maksimal (1 RM) dimana nilai kekuatan otot diambil dari jumlah kilogram berat yang mampu diangkat pada gerakan Ekstensi lutut.menggunakan alat home gym/quadriceps bench dengan satuan beban kilogram (kg).. Latihan Quadriceps Setting Exercise (QSE) adalah latihan beban yang bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot dengan bentuk latihan isotonik menggunakan alat home gym/quardriceps banch. Gerakan yang dilakukan adalah fleksi-ekstensi sendi lutut dimana saat ekstensi diberikan beban. Sebelum mulai terlebih dahulu dicari 1 RM (jumlah tahanan maksimal yang mampu dilawan oleh pasien dengan satu gerakan saja) yang akan dijadikan acuan untuk menentukan intensitas latihan dengan satuan berat beban dalam kilogram (kg). 3. Latihan metode De Lorme adalah latihan beban dengan bentuk latihan isotonik dengan pemberian beban dari ringan ke berat pada beban 10 repetisi maksimal (10 RM). Ketentuan pemberian beban adalah sebagai berikut : a. 10 kali pengulangan dengan beban ½ dari 10 RM. b. 10 kali pengulangan dengan beban ¾ dari 10 RM. c. 10 kali pengulangan dengan beban 10 RM penuh

7 4. Jenis kelamin adalah suatu perbedaan jenis kelamin yang dapat dilihat dengan bentuk postur, fisik dan perilaku. F. Teknik Pengumpulan Data Untuk persiapan pelaksanaan penelitian dan analisis data, data-data yang diperlukan dikumpulkan dengan tes dan pengukuran. Proses pengumpulan data dalam penelitian ini yang meliputi tes awal, pemberian pelatihan dan tes akhir, secara sederhana dapat digambarkan seperti pada tabel 5 di bawah ini. Tabel 5 Proses Pengumpulan Data Penelitian Tes Awal Perlakuan / Treatment Tes Akhir Tes Kekuatan otot Quadriceps 1a a Peningkatan kekuatan otot 1b b Peningkatan kekuatan otot Keterangan : 1a : Latihan dengan menggunakan metode QSE pada jenis kelamin laki-laki 1b : Latihan dengan menggunakan metode QSE pada jenis kelamin perempuan a : Latihan dengan menggunakan metode De lorme pada jenis kelamin laki-laki b : Latihan dengan menggunakan metode De lorme pada jenis kelamin perempuan Dalam penelitian ini instrumen yang di gunakan adalah pengukuran kekuatan otot yang aplikasinya dilakukan dengan menentukan 1RM yaitu beban

8 maksimal yang dapat dilakukan/diangkat selama satu kali gerakan atau kontraksi, yaitu dalam gerakan ekstensi lutut. a). Prosedur pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat home gym b). Posisi Testi duduk dengan punggung tegak besandar, pada kaki bawah diberrikan beban yang sudah disesuaikan. c). Dipersiapkan alat dan beban yang akan diberikan, berat beban merupakan beban maksimal yang dapat diangkat dalam satu kali gerakan ekstensi lutut dan menekuk lutut kembali. d). Instruksikan Testi untuk Meluruskan lutut dengan mengangkat beban yang sudah ditetapkan. e). Pengukuran berat beban dilakukan sehari sebelum dilakukan program latihan yang dilakukan setiap satu minggu sekali. f). Prosedur ini dilakukan pada awal penelitian sebagai data awal dan dilakukan evaluasi setiap satu minggu sekali. G. Teknik Analisis Data Tekhnik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sebelum dilakukan penelitian sampel terlebih dahulu dilakukan pengukuran terhadap kekuatan otot quadriceps dengan menggunakan tes 1 RM (1 Repetisi maksimum). Data yang ada dikumpulkan kemudian satu kelompok diberikan latihan. Dalam menganalisa data yang didapat dari hasil pengukuran dengan menggunakan tes 1 RM (1 Repetisi maksimum) terhadap kekuatan otot quadriceps mahasiswa laki-laki dan perempuan akan terlihat peningkatan

9 kekuatan otot sesudah dilakukan latihan. Data tersebut akan diolah dengan menggunakan aplikasi perangkat lunak computer berupa SPSS. 1. Uji Prasyarat Sebelum dilanjutkan keuji hipotesis, maka harus dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas sampel dengan analisis uji normalitas (uji liliefors) dan uji homogenitas Varians (uji bartlett) a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data yang digunakan dalam penelitian berasal dari sampel berdistribusi normal atau tidak. uji normalitas data penelitian ini menggunakan metode lilliefors (Uji Lilliefors dengan α = 0,05 % ), dengan rumus: z i xi x s ( x dan s masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel). Langkah langkah uji liliefors : 1. Mengurutkan data dari terkecil hingga terbesar. Dari data tersebut dicari skor Z masing masing dengan rumus Zi= Xi Mean / sd 3. Dari skor Z tersebut dan dengan menggunakan daftar distribusi normal, dihitung peluang F (Zi). 4. Kemudian dihitung proporsi Z1, Z, Z3...dst yang lebih kecil atau sama dengan Zi kemudian dibagi jumlah sampel 5. Hitung selisih F (Zi) S(Zi). Tentukan harga absolutnya 6. Harga yang paling besar adalah L hitung yang dicari.

10 7. L hitung tersebut dibandingkan dengan L pada tabel nilai kritis untuk uji liliefors jikan L dihitung < L tabel maka data berdistribusi normal b. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan dengan uji Bartlett.Uji Bartlett merupakan metode pengujian homogenitas varian. Pada pengujian ini terdapat syarat dimana data harus berdistrbusi normal, (Uji Bartlett dengan α = 0,05), dengan rumus: S 1 x x n n 1 Pengujiannya adalah sebagai berikut : 1) Membuat tabel penghitungan yang terdiri dari kolom kolom kelompok sampel ; dk (n-1); 1/dk ; SDi², dan (dk) log SDi² ) Menghitung varians gabungan dari semua sampel, dengan rumus: SD = (n 1)SD1². (1) (n-1) B = Log Sdi² (n-1) 3) Menghitung χ, dengan rumus: χ = (Ln) B (n 1) Log SDi.. () dengan (Ln 10) =,306

11 Hasilnya (χhitung) kemudian dibandingkan dengan χ tabel, pada taraf signifikansi α = 0,05 dan dk (n-1). 4) Apabila χ hitung < χtabel, maka Ho diterima. Artinya varians sampel bersifat homogen. Sebaliknya apabila χ hitung > χ tabel, maka Ho ditolak, artinya varians sampel bersifat tidak homogen. (Sudjana, 199:61-466). Uji Hipotesis a. Analisis yang Digunakan Data hasil tes akhir keterampilan kekuatan otot quadricep dianalisis dengan statistika anava dua jalur dan pengujian hipotesis dengan perhitungan uji F pada taraf signifikan 0,05 % yang pada tahap sebelumnya dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas sampel (Uji Lilliefors dengan α = 0,05 % ), dan uji homogenitas varians (Uji Bartlett dengan α = 0,05). uji F digunakan untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel bebasnya secara bersamasama terhadap variabel terikatnya. Prosedur Analisis.Variansi dua jalur secara rinci sebagai berikut : Tabel 6 Analisis Variansi Dua Jalur Source of Variance SS df MS F Between groups SS B df B MS B F B A SS 1 df1 MS 1 F 1

12 B SS df MS F A*B SS 1x df 1x MS 1x F 1x Within groups SS W df W MS W Total SS T df T Langkah-Langkah Perhitungan : a. Sum of Square 1) Total Sum of Square (SS r ) SS r X X N ) Between group sum of square (SS B ) SS B X X X k X 1 N 1 N N k N 3) Within group sum square (SS w ) SS w = SS r - SS B 4) Sum of square for factor 1 (SS 1 ) SS 1 Sumof each column X N in each column N 5) Sum of square for factor (SS ) SS Sumof each row X N in each row N 6) Sum of square for Interactions (SS 1x ) SS 1x = SS B SS 1 SS

13 b. Degrees of freedom 1) Total Degrees of Freedom df r = N 1 ) Degrees of Freedom Within Groups df W = N K 3) Degrees of Freedom for Factor 1 df 1 = one less than the number of levels for factor 1 4) Degrees of Freedom for Factor df 1 = one less than the number of levels for factor 5) Degrees of Freedom for Interaction df 1x = df 1 xdf 6) Degrees of Freedom Between Groups df B = k 1 c. Mean Square 1) Mean Square Between Group (MS B ) MS B SS df B B ) Mean Square within Group (MS W ) MS W SS df W W 3) Mean Square for factor 1 (MS 1 )

14 MS B SS df 1 1 4) Mean Square for factor (MS ) MS B SS df 5) Mean Square for interaction (MS 1x ) MS 1x SS df 1x 1x d. F rations and tests of significance 1) Effect of Between group (F B ) F MS MS B W ) Effect of factor 1 (F 1 ) F MS 1 MS W 3) Effect of factor (F ) F MS MS W 4) Effect of interaction (F 1x ) F MS MS 1x W Penggunaan Anava harus memenuhi persyaratan : (1) observasi untuk masing-masing kelompok independen, () setiap kelompok perlakuan memiliki variansi yang sama (Homogen), (3) populasi berdistribusi normal.

15 b. Pengujian Hipotesis Untuk memudahkan dalam pengujian hipotesis, maka perlu dirumuskan hipotesis nol (H 0 ) dan hipotesis alternatif (H 1 ) sebagai berikut: 1.) H 0 : μ A 1 = μ A H 1 : μ A 1 μ A.) H 0 : μ B 1 = μ B H 1 : μ B 1 μ B 3.) H 0 : μ A 1 A = μ B 1 B H1 : μ A 1 A μ B 1 B 4.) H 0 : μ A 1 B = μ A B 1 H 1 : μ A 1 B μ A B 5.) Ho : μ A B 1 = μ A 1 B 1 H 1 : μ A B 1 μ A B 1 Keterangan: A B μ A 1 μ A μ B 1 μ B : Teknik Metode Latihan : Jenis kelamin : Rata-rata kelompok dengan menggunakan metode latihan QSE : Rata-rata kelompok dengan menggunakan metode De Lorme : Rata-rata kelompok jenis kelamin laki-laki : Rata-rata kelompok jenis kelamin perempuan

16 μ A 1 B : Interaksi antara metode latihan dan jenis kelamin