BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Stadion Manahan Solo. Berdasarkan beberapa pertimbangan terkait waktu, tempat, dan biaya maka penelitian ini telah dilaksanakan pada semester genap pada tanggal 08 April Tahun B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi didefinisikan sebagai keseluruhan subyek atau obyek yang menjadi sasaran penelitian yang mempunyai karakteristik tertentu (Sundayana, 2014: 15). Populasi dibatasi sebagai sejumlah penduduk atau individu yang paling sedikit memiliki sifat yang sama. Sedangkan (Arikunto, 2006:108); populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. maka populasi dalam rencana penelitian ini adalah mahasiswa putra Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Sebelas Maret Surakarta angkatan 2014 yang berjumlah 130 mahasiswa. 2. Sampel Sampel adalah Sebagian dari populasi terjangkau yang memiliki sifat-sifat yang sama dengan populasi (Dahlan, 2009: 31), sedangkan menurut (Sundayana, 2014: 15) Sampel adalah sejumlah (tidak semua) hal yang di observasi/diteliti yang relevan dengan masalah penelitian, dan tentunya subyek atau obyek yang diteliti tersebut mempunyai karakteristik yang dimiliki populasi. Sampel penelitian menggunakan 80 mahasiswa putra JPOK UNS Angkatan Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini bersifat Homogen. Adapun data penelitiann diperoleh dari test kemampuan kecepatan lari, power otot tungkai, kekuatan otot perut, fleksibilitas togok, dan prestasi lompat jangkit. 46

2 47 C. Metode Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, menggunakan metode deskriptif korelasional, kemudian rancangan penelitian yang digunakan adalah Paradigma Ganda dengan empat Variabel Independen (Sugiyono, 2007: 11, Gudono, 2012:200) Dijelaskan oleh Sarwono (2012: 28): "analisis korelasi adalah suatu teknik analisis yang digunakan untuk memberikan pemahaman yang mendasari dimensi-dimensi atau regularitas suatu gejala". Analisis korelasi pada penelitian ini digunakan untuk menjelaskan dominasi faktor-faktor kemampuan fisik dalam prestasi lompat jangkit. Rancangan ini memiliki skema tertera pada gambar 3.1 : X1 r1 r6 r5 r2 X2 r7 r8 r11 Y X3 r3 r9 r10 X4 r4 Gambar. 3.1 Desain Penelitian Korelasional Kemampuan Fisik dengan Prestasi Lompat Jangkit. Keterangan garnbar: X1 : Kecepatan lari penentu prestasi lompat Jangkit. X2 : Power otot tungkai penentu prestasi lompat Jangkit. X3 : Kekuatan otot perut penentu presiasi lompat Jangkit.

3 48 X4 : Fleksibilitas Togok penentu prestasi lompat Jangkit. Y : Prestasi lompat Jangkit. r : Korelasi Antar Variabel D. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari 4 (empat) variabel bebas (independent) dan 1 (satu) variabel terikat (dependent) dengan rincian yaitu: 1. Variabel bebas (independent) dalam penelitian ini meliputi beberapa unsur diantaranya adalah sebagai berikut: a. Kecepatan lari b. Power otot tungkai c. Kekuatan otot perut d. Fleksibilitas togok 2. Variabel terikat (dependent), yaitu prestasi lompat jangkit. E. Definisi Operasional Variabel Untuk memberikan penafsiran yang sama terhadap variabel-variabel dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan definisi dari variabel-variabel penelitian yaitu sebagai berikut: 1. Kecepatan Lari a. Definisi Kecepatan lari adalah adalah kemampuan dalam melakukan gerakan lari dalam waktu sesingkat-singkatnya dengan jarak lintasan 60 meter.. b. Instrumen Instrumen yang perlu dipersiapkan yaitu lintasan lari, stadiometer, formulir, dan alat tulis & stopwatch. c. Satuan Ukuran Dalam mengukur kecepatan lari bisa menggunakan satuan ukuran detik atau second, tes kecepatan disini dilakukan dengan jarak 60 meter dan timer mengambil waktu perolehan testi di garis finish.

4 49 2. Power Otot Tungkai a. Definisi Power otot tungkai adalah kemampuan seseorang untuk mempergunakan kekuatan tungkai maksimum yang di kerahkan dalam waktu yang sependek pendeknya, pengukuran menggunakan tes vertical jump. b. Instrumen Instrumen yang perlu dipersiapkan yaitu papan hitam yang ada ukurannya, kawur, formulir, dan alat tulis. c. Satuan Ukuran Dalam mengukur power otot tungkai bisa menggunakan satuan ukuran cm (centimeter). 3. Kekuatan Otot Perut a. Definisi Kekuatan otot perut adalah kemampuan otot perut untuk melakukan aktifitas gerak atau mendukung gerakan. Pengukuran kekuatan otot perut bias dilakukan dengan tes sit-up selama 60 detik. b. Instrumen Instrumen untuk tes kekuatan otot perut yaitu; lantai yang rata, stopwatch, formulir, alat tulis. c. Satuan Ukuran Dalam mengukur kekuatan otot perut bisa menggunakan satuan detik yaitu hitungan dalam 60 detik dapat diperoleh berapa banyak dalam melakukan sit-up. 4. Fleksibilitas Togok a. Definisi Fleksibilitas togok dalam penelitian ini adalah kemampuan untuk melakukan gerakan yang maksimal dalam ruang gerak sendi togok yaitu anatomis yaitu meluruskan antara batang tubuh dan tungkai. Pelaksanaannya mahasiswa

5 50 menjulurkan tangan kedepan pada posisi duduk, kaki diregangkan dan dibuka selebar bahu, lutut tidak boleh ditekuk. b. Instrumen Instrument yang di perlukan dalam melakukan tes fleksibilitas togok yaitu; lantai yang bersih dan rata, penggaris, alat tulis dan blanko. c. Satuan Ukuran Dalam mengukur fleksibilitas bisa menggunakan satuan cm (centimeter) d. Prestasi Lompat jangkit a. Definisi Lompat jangkit adalah suatu bentuk gerakan lompat yang merupakan rangkaian urutan gerak yang dilakukan dengan berjingkat, melangkah, dan melompat dalam usaha untuk mencapai jarak yang sejauh-jauhnya. b. Instrumen Instrument yang di perlukan dalam melakukan tes fleksibilitas togok yaitu; bak pasir, bendera, rol meter,papan tumpu. c. Satuan Ukuran Dalam mengukur kemampuan lompat jangkit bisa menggunakan satuan ukuran M (meter) F. Teknik Pengumpulan Data Untuk persiapan pelaksanaan penelitian dan analisis data, data yang diperlukan dikumpulkan dengan tes dan pengukuran. Pengukuran dilakukan untuk mengetahui kecepatan lari, power otot tungkai, Power otot perut dan fleksibilitas togok yang datanya digunakan sebagai dasar pembentukan kelompok sampel dalam mengukur prestasi lompat jangkit. Teknik pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan prosedur yang diatur sebagai berikut: 1) menyiapkan alat yang akan digunakan, 2) menyiapkan sampel penelitian, 3) pengambilan data meliputi tes variabel bebas dan variabel terikat yang dilakukan dalam sehari. Data dari hasil tes digunakan dalam analisis data untuk

6 pengujian hipotesis. Dalam penelitian ini instrumen yang di gunakan adalah sebagai berikut: 51 G. Teknik Analisis Data Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis korelasi, korelasi parsial dan regresi ganda. Teknik analisis korelasi yang dimaksud adalah analisis statistik untuk mengetahui apakah ada keterkaitan antar variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian, maka dilakukan analisis korelasi masing-masing prediktor dengan kriterium menggunakan analisis product moment. Analisis korelasi parsial yang dimaksud adalah suatu statistik parametrik yang digunakan untuk menguji taraf hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat pada kondisi variabel bebas yang lain sebagai variabel yang fungsinya untuk memurnikan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat tersebut. Analisis regresi ganda adalah pengembangan dari analisis sederhana. Kegunaannya yaitu untuk meramalkan nilai variabel terikat (Y) apabila variabel bebas minimal dua atau lebih. Menurut Somantri dan Muhidin (2006:243) analisis regresi ganda digunakan untuk menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui secara sempurna, atau untuk mengetahui bagaimana variasi dari beberapa variabel independen (X 1 ), (X 2 ), (X 3 ).(Xn) mempengaruhi variabel dependen dalam suatu fenomena yang kompleks. Adapun langkah-langkah analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Uji Prasyarat Analisis Sebelum data dianalisis lebih lanjut, terlebih dahulu dilakukan beberapa uji prasyarat statistik yaitu: a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berasal dari sampel yang normal. Sudjana (1992:291) berpendapat cukup mudah dimengerti kiranya bahwa asumsi normalitas perlu dicek keberlakuannya agar langkah selanjutnya dapat

7 dipertanggungjawabkan dalam penelitian ini menggunakan metode Liliefors (Sudjana, 1992:466). Adapun prosedur pengujian normalitas adalah sebagai berikut: 1) Pengamatan x 1, x 2,... x n dijadikan bilangan baku z 1, z 2,... z n dengan menggunakan rumus : = 2) Untuk setiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F (z 1 ) = P (z z i ). 3) Selanjutnya dihitung proporsi z 1, z 2,... z n yang lebih kecil atau sama dengan z i. Jika proporsi dinyatakan oleh S (z i ), maka : S (z i ) =,,... 4) Hitung selisih F (z i ) S (z i ) kemudian ditentukan harga mutlaknya. 5) Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut. Harga terbesar ini merupakan L o. 52 b. Uji Linieritas Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan dalam suatu studi empiris sebaiknya berbentuk linear, kuadrat atau kubik. Untuk uji linieritas regresi dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS yaitu dengan fungsi compare mean dengan menggunakan rumus sebagai berikut: = Keterangan : F = Nilai Linieritas S TC E = Standar Deviasi = Tuna cocok = Kesalahan

8 53 2. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi masing-masing prediktor terhadap kriterium, koefisisen korelasi parsial dan menghitung korelasi ganda antara prediktor dan kriterium. Adapun penghitungan dalam pengujian hipotesis sebagai berikut: a. Menghitung korelasi masing-masing prediktor Dilakukan untuk mengetahui apakah ada keterkaitan antar variabel bebas dalam penelitian. Analisis yang digunakan untuk menguji independensi digunakan analisis product moment dari Sudjana (1992: 369) : N. XY X. Y = {N. X ( X) }{N. Y ( Y) } Keterangan : r xy = korelasi antara X dan Y X = hasil tes X Y = hasil re-test = jumlah N = jumlah sampel b. Menghitung Koefisien Korelasi Parsial Koefisien korelasi parsial dimaksudkan untuk mencari tahu seberapa kuat hubungan salah satu variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial dan variabel bebas yang lain dianggap konstan. Koefisien korelasi menunjukkan berapa besar varians total satu variabel berhubungan dengan variabel lain. Hal ini berarti tiap nilai r perlu ditafsirkan posisinya dalam keterkaitan tersebut. Untuk memberikan tafsiran pada nilai hasil koefisien korelasi parsial, maka harus dilakukan uji signifikansi melalui nilai t dengan rumus sebagai berikut :. ( ) = { (. )}

9 54 Keterangan : - Jika t hitung > t tabel maka terdapat hubungan yang signifikan antara X 1 dengan Y pada taraf X 2, X 3 dan X 4 tertentu. - Jika t hitung < t tabel maka tidak terdapat hubungan yang signifikan antara X 1 dengan Y pada taraf X 2, X 3 dan X 4 tertentu. c. Menghitung Koefisien Korelasi Ganda Dalam menghitung koefisien korelasi ganda antara prediktor dan kriterium menggunakan analisis regresi empat prediktor. Adapun hal-hal yang perlu dilakukan adalah : 1) Menghitung regresi Keterangan : Ŷ b 1...b 4 b 0 Dalam menghitung regresi menggunakan analisis Budiyono (2000:276) : Ŷ = b 0 + b 1 + b 2 + b 3 + b 4 = Estimasi Y = Koefisien Regresi = Konstanta X 1 = Prediktor 1 X 2 = Prediktor 2 X 3 = Prediktor 3 X 4 = Prediktor 4 2) Menghitung Koefisien Determinasi Rumus koefisiensi determinasi Budiyono (2000:289) dihitung dengan rumus sebagai berikut :. = 3) Melakukan Uji Koefisiensi Korelasi Linier Ganda Uji signifikansi Koefisiensi Korelasi Linier Ganda menggunakan Budiyono (2000:289) :

10 55 = Keterangan : F R 2 N K = Nilai F regresi = Koefisien determinasi = Jumlah Sampel = Jumlah Variabel Bebas 4) Mencari kontribusi masing-masing prediktor Untuk mencari seberapa besar kontribusi variabel tiap-tiap prediktor menggunakan rumus sebagai berikut : a) Sumbangan relatif SR% X = b Σ x y JK 100% SR% X = b Σ x y JK 100% SR% X = b Σ x y JK 100% SR% X = b Σ x y JK 100% b) Sumbangan efektif X 1, X 2, X 3, X 4 terhadap Y dengan rumus (1) SE% X 1 = SR % X 1. R 2 (2) SE% X 2 = SR % X 2. R 2 (3) SE% X 3 = SR % X 3. R 2 (4) SE% X 4 = SR % X 4. R 2 Keterangan SR% SE% JK reg R 2 b 1...b 4 = Sumbangan Relatif dalam persen = Sumbangan Efektif dalam persen = Jumlah Kuadrat regresi = Jumlah Kuadrat Regresi = Koefisien Regresi

11 56 X 1 = Prediktor 1 X 2 = Prediktor 2 X 3 = Prediktor 3 X 4 = Prediktor 4