BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sukoharjo bertempat di lapangan SMA Islam Al Azhar 7 Sukoharjo.. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama enam minggu dimulai bulan Mei dengan frekwensi pertemuan 3 kali seminggu dengan waktu 90 menit setiap kali pertemuan. Alasannya adalah dengan latihan 3 kali perminggu dapat memberikan kesempatan bagi tubuh untuk beradaptasi terhadap beban latihan yang yang diterimanya. Pertemuan dilakukan pada sore hari pukul s/d WIB. Secara keseluruhan kegiatan perlakuan berlangsung selama 18 kali pertemuan. B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan rancangan faktorial x 3. Sudjana (199:109) menjelaskan eksperimen faktorial adalah eksperimen yang hampir atau semua taraf sebuah faktor dikombinasikan atau disilangkan dengan semua taraf tiap faktor lainnya yang ada dalam eksperimen. 64

2 65 Rancangan percobaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : Tabel 7. Rancangan Penelitian Faktorial x 3 Variabel Atributif Metode Latihan Fisik Plyometric Variabel Manipulatif Incline Push-Up Depth Jump ( B 1 ) Medicine Ball Chest Pass ( B ) Rasio Besar ( A 1 ) a1b1 ab1 Panjang Sedang ( A ) a1b ab Lengan : Tinggi Badan Kecil ( A 3 ) a1b3 ab3 Keterangan: a1b1 a1b a1b3 :Metode latihanfisik plyometric inclene push-up depth jump dengan rasio panjang lengan : tinggi badan besar. : Metode latihan fisik plyometric inclene push-up depth jump dengan rasio panjang lengan : tinggi badan sedang. : Metode latihan fisik plyometric inclene push-up depth jump dengan rasio panjang lengan : tinggi badan kecil. ab1 : Metode latihan fisik medicine ball chest pass dengan rasio panjang lengan : tinggi badan besar. ab : Metode latihan fisik medicine ball chest pass dengan koordinas mata-tangan sedang. ab3 : Metode latihan fisik medicine ball chest pass dengan rasio panjang lengan : tinggi badan kecil.

3 66 1. Variabel penelitian Variabel penelitian ini terdiri dari : 1) Variabel independent terdiri dari: a) Variabel independent manipulatif terdiri dari dua perlakuan yaitu: i) Metode latihan fisik plyometric inclene push-up depth jump ii) Metode latihan fisik plyometric medicine ball chest pass b) Variabel independent atributif adalah rasio panjang lengan : tinggi badan yang dibedakan menjadi tiga tingkatan yaitu : i) Rasio panjang lengan : tinggi badan besar ii) Rasio panjang lengan : tinggi badan sedang iii) Rasio panjang lengan : tinggi badan kecil ) Variabel dependent, yaitu pretasi tolak peluru.. Definisi Operasional Variabel Penelitian Untuk memberikan penafsiran yang sama terhadap variabel variabel dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan definisi dari variabel variabel penelitian yang adalah sebagai berikut : 1. Metode latihan plyometric inclene push-up depth jump Metode latihan plyometric inclene push-up depth jump adalah suatu latihan fisik dengan cara posisi awal push-up menolakkan pada sisi dalam ke sisi luar,dengan tenaga ekplosif menolak tinggi dan mendarat. Dan posisi tangan membuka dan menutup. Gerakan meledak ke atas dikauan dengan tenaga ekplosif dan kecepatan penuh melalui kontraksi maksimal otot-otot ektensor dari anggota gerak atas. Tolakan dilakukan secara berulang-ulang dengan pantulan yang cepat dan kuat.. Metode latihan plyometric medicine ball chest pass Yang dimaksud dengan latihan plyometric medicine ball chest pass adalah suatu latihan fisik dengan menggunakan ball medicine dilakukan dengan berpasangan. Latihan ini untuk meningkatkan kekuatan dan tenaga bagian atas.

4 67 Dengan tenaga ekplosif melempar bola kearah teman. Tangan lurus diatas kepala ditolakkan sampai kedepan dada, untuk penambahan beban bisa dilakukan dengan cara mengatur jarak pasangan jauh atau dekat. 3.Rasio panjang lengan : tinggi badan besar Rasio panjang lengan : tinggi badan besar adalah hasil perbandingan dari panjang lengan ibandinkan dengan tinggi badan, dinyatakan dengan hasil pengukuran yang dicapai dalam nilai skor dengan diperoleh hasil yang besar. 4. Rasio panjang lengan : tinggi badan sedang Rasio panjang lengan : tinggi badan sedang adalah hasil perbandingan dari panjang lengan ibandinkan dengan tinggi badan, dinyatakan dengan hasil pengukuran yang dicapai dalam nilai skor dengan diperoleh hasil yang sedang. 5. Rasio panjang lengan : tinggi badan kurang Rasio panjang lengan : tinggi badan kurang adalah hasil perbandingan dari panjang lengan ibandinkan dengan tinggi badan, dinyatakan dengan hasil pengukuran yang dicapai dalam nilai skor dengan diperoleh hasil yang kurang. 6. Prestasi tolak peluru Prestasi tolak peluru adalah hasil yang mampu diraih siswa saat melakukan tolakan tolak peluru. Siswa diberi kesempatan menembak sebanyak 3 (tiga) kali dan diambil hasil yang terbaik C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Penelitian ini menggunakan populasi siswa putra SMA Islam Al Azhar 7 Solo Baru tahun 014/015 yang berjumlah 30 siswa.. Sampel Penelitian Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30 siswa diperoleh dengan teknik purposive random sampling, yaitu dari sejumlah populasi

5 68 yang ada, untuk menjadi sampel harus memenuhi ketentuan-ketentuan untuk memenuhi tujuan penelitian. Ketentuan-ketentuan tersebut adalah: 1. Jenis kelamin laki-laki. Berminat untuk mengikuti metode latihan fisik. 3. Sehat jasmani dan rohani 4. Bersedia menjadi sampel penelitian. 5.Tidak melakukan aktivitas atau metode latihan fisik lain, selain yang terprogram. Dari sejumlah 105 siswa yang mempunyai ketentuan selanjutnya dilakukan tes rasio panjang lengan : tinggi badan untuk mengetahui mahasiswa yang memiliki rasio panjang lengan : tinggi badan besar, sedang dan kecil kemudian di rangking. Hasil rangking kemudian ditentukan kelompok dengan rasio panjang lengan : tinggi badan besar, sedang dan kecil, selanjutnya diambil 10 siswa dengan rasio panjang lengan : tinggi badan besar, 10 siswa dengan rasio panjang lengan : tinggi badan sedang dan 10 siswa dengan rasio panjang lengan : tinggi badan kecil lalu diantara 10 rasio panjang lengan : tinggi badan besar, 10 rasio panjang lengan : tinggi badan sedang dan 10 rasio panjang lengan : tinggi badan kecil dihilangkan. Sehingga membentuk tiga kelompok latihan yang memiliki rasio panjang lengan : tinggi badan yang relatif sama dari tiga kelompok yang sudah terbentuk untuk setiap taraf, selanjutnya dengan cara undian ditetapkan kelompok yang mendapat perlakuan motode latihan fisik incline push-updepth jump dan medicine ball chest pass untukmembentuk enam kelompok latihan yang masing-masing jumlahnya sama. D. Teknik Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data rasio panjang lengan : tinggi badan dan data prestasi tolak peluru. Data rasio panjang lengan : tinggi badan digunakan untuk menentukan dan membagi kelompok eksperimen, sedangkan data prestasi tolak peluru untuk mengetahui peningkatan prestasi tolak peluru sebagai akibat perlakuan yang diberikan.

6 69 Seluruh data yang diperoleh dalam penelitian ini seperti tersebut diatas,diperolehmelalui : 1) Data rasio panjang lengan : tinggi badan diperoleh dengan membandingkan panjang lengan dan tinggi badan. ) Tes dan pengukuran prestasi tolak peluru dengan tes tolak peluru tersebut dilaksanakan dua kali yaitu tes awal dan tes akhir. ( Face Validity ) E. Teknik Analisis data 1. Uji Prasyarat Sebelum dilanjutkan keuji hipotesis, maka harus dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas sampel (Uji Lilliefors dengan α = 0,05 % ), dengan rumus: xi x zi s ( x dan s masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel), dan uji homogenitas varians (Uji Bartlett dengan α = 0,05), dengan rumus: x x S1 n n 1 (Sudjana, 199:61-466) a. Uji Normalitas Distribusi Frekuensi Populasi (Metode Lilliefors) Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui apakah sampel penelitian ini berasal dari populasi yang normal atau tidak. Langkah-langkah : 1) Pengamatan X1,X,X3,.Xn dijadikan bilangan baku Z1,Z,Z3,..Zn, dengan menggunakan rumus : Zi = { Xi X }/ SD, dengan X dan SD berturut-turut merupakan rata-rata dan simpangan baku. ) Data dari sampel tersebut kemudian diurutkan dari skor terendah sampai skor tertinggi.

7 70 3) Untuk tiap bilangan baku ini dan dengan menggunakan daftar distribusi normal baku kemudian dihitung peluang F(Zi) = P(Z < Zi). 4) Menghitung perbandingan antara nomor subyek I dengan subyek n yaitu : S(Zi) = i/n. 5) Mencari selisih antara F(Zi) S(Zi), dan ditentukan harga mutlaknya. 6) Menentukan harga terbesar dari harga mutlak diambil sebagai Lo. Rumusnya : Lo = F(Zi) S(Zi) maksimum. Kriteria : Lo <Ltab : Sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Lo > Ltab : Sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. b. Uji HomogenitasVarians Populasi (Metode Bartlet) Uji Homogenitas dilakukan dengan Uji Bartlet. Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut : 1) Membuat tabel perhitungan yang terdiri dari kolom kolom kelompok sampel : dk (n-1), 1/dk, Sdi, dan (dk) log Sdi. ) Menghitung varians gabungan dari semua sampel. Rumusnya : n 1 SD Sdi...1 n 1 B Log Sd i n 1 3) Menghitung X Rumusnya : X = (In) B-(n-1) Log Sdi 1 () Dengan (In 10) =,306 Hasilnya ( X hitung ) kemudian dibandingkan dengan ( X tabel ), pada taraf signifikansi = 0,05 dan dk (n-1).

8 71 4) Apabila X hitung < X tabel, maka Ho diterima. Artinya varians sampel bersifat homogen. Sebaliknya apabila X hitung > X tabel, maka Ho ditolak. Artinya varians sampel bersifat tidak homogen.. Uji Hipotesis Hasil tes akhir prestasi tolak peluru dianalisis dengan anava dua jalur dan pengujian hipotesis dengan perhitungan uji F pada taraf signifikan 0,05 yang sebelumnya telah dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas sampel (uji Lilliefors dengan α = 0,05) dan uji homogenitas varians (Uji Bartlett dengan α = 0,05). a. Analisis yang Digunakan Data hasil tes akhir tolak peluru dianalisis dengan statistika anava dua jalur dan pengujian hipotesis dengan perhitungan uji F pada taraf signifikan 0,05 % yang pada tahap sebelumnya dilakukan uji prasyarat yaitu uji normalitas sampel (Uji Lilliefors dengan α = 0,05 % ), dan uji homogenitas varians (Uji Bartlett dengan α = 0,05). Menurut Siswandari (009:114) Prosedur Analisis.Variansi dua jalur secara rinci sebagai berikut : Tabel 8. Analisis Variansi Dua Jalur Ringkasan ANOVA untuk Eksperimen factorial x 3 Sumber Df JK RJK Fo Variasi Rata rata 1 Ry R Perlakuan A a-1 Ay A A/E B AB b-1 (a-1) (b-1) By ABy B AB B/E AB/E

9 7 Kekeliruan ab(n-1) Ey E Keterangan : A = Taraf factorial A n = Jumlah sampel B = Taraf factorial B Langkah-Langkah Perhitungan : angkah-langkah perhitungan : a) b) R y Y a b Y ij i1 j1 a c) Jab = i 1 j 1 abn a i1 b b J ij j1 d) Ay = a i / bn Ry A i1 R y e) By = b i / an Ry B j1 f) Aby = Jab Ay - By g) Ey = Y Ry Ay (By + ABy) Keterangan : πy : Jumlah kuadrat data Ry : Rata-rata peningkatan karena perlakuan Ay : Jumlah peningkatan pada kelompok berdasarkan metode latihan fisik inclene push-up depth jump dan pullover pass By : Jumlah peningkatan prestasi tolak peluru.. Aby: Selisih antara jumlah peningkatan data keseluruhan dan jumlah peningkatan kelompok perlakuan dan prestasi tolak peluru.. Jab : Selisih jumlah kuadrat data dan rata-rata peningkatan perlakuan.

10 73 b. Uji Rentang Newman Keuls setelah ANAVA Menurut Siswandari (009:150) langkah-langkah untuk melakukan uji Newman Keuls adalah sebagai berikut : 1) Susun k buah rata-rata perlakuan menurut urutan nilainya dari yang terkecil sampai keoada yang terbesar. ) Dari rangkaian ANAVA, diambil harga RJK disertai dk-nya. 3) Hitung kekeliruan buku rata-rata untuk setiap perlakuan dengan rumus: S y RJKE Kekeliruan n RJK (Kekeliruan) juga didapat dari hasil rangkuman ANAVA. 4) Tentukan taraf siknifikan, lalu gunakan daftar rentang student. Untuk uji Newman Keuls, diambil V = dk dari RJK (Kekeliruan) dan P =,3,k. Harga yang didapat dari bagian daftar sebanyak (k-1) untuk V dan P supaya dicatat. c. Pengujian Hipotesis Untuk memudahkan dalam pengujian hipotesis, maka perlu dirumuskan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1) sebagai berikut: Hipotesa 1 Ho = µ A1 = µ A H1 = µ A1 µa Hipotesa Ho = µ B1 = µ B = µ B3 H1 = µ B1 µ B = µ B3 Hipotesa 3 H0 = Interaksi A x B = 0 H1 = Interaksi A x B 0 Keterangan : A = Metode latihan fisik plyometric B = Rasio panjang lengan : tinggi badan π = Nilai rata-rata A1 = Metode latihan fisik plyometric incline push up depth jump A = Metode latihan fisik plyometric medicine ball chest pass B1 = Rasio panjang lengan : tinggi badan besar B = Rasio panjang lengan : tinggi badan sedang B3 = Rasio panjang lengan : tinggi badan kecil